mendapatkan hasil a R 0,0272 m/s2. Dalam percepatan gravitasi Bumi, g, hasil ini
sebanding dengan
aR
1
g
3600
Dengan demikian, percepatan Bulan terhadap Bumi kira kira 1 3600 kali besar
percepatan benda benda di permukaan Bumi. Bulan berjarak 384.000 km dari
Bumi, yang sama dengan 60 kali radius Bumi yang sebesar 6380 km. Jarak dari
pusat Bumi ke bulan 60 kali lebih jauh dari benda benda dipermukaan Bumi. Tetapi
60 x 60 = 602 = 3600. Sekali lagi angka 3600! Newton menyimpulan bahwa gaya
gravitasi yang diberikan oleh Bumi pada sembarang benda berkurang terhadap
kuadrat jaraknya, r, dari pusat Bumi :
gaya gravitasi
1
r2
Bulan, yang jauhnya 60 kali radius Bumi, merasakan gaya gravitasi hanya
1
60 2
1
3600
kali dibandingkan jika ia berada di permukaan Bumi. Benda apapun yang diletakkan
sejauh 384.00 km dari Bumi akan mengalami percepatan yang sama dengan yang
dialami Bulan karena adanya gravitasi Bumi : 0,00272 m/s2.
Newton menyadari bahwa percepatan gravitasi pada sebuah benda tidak
hanya bergantung pada jarak tetapi juga pada massa benda tersebut. Pada
kenyataannya, gaya ini berbanding lurus dengan massa, sebagaimana telah lihat.
Menurut hukum Newton ketiga, ketika Bumi memberikan gaya gravitasinya ke benda
apapun, seperti berlawanan arah pada Bumi (Gambar 7). Karena simetri ini, Newton
Dian Widiastuti
FISIKA I
menalarkan, besar gaya gravitasi harus sebanding dengan kedua massa. Dengan
demikian
mE m B
r2
di mana mE adalah massa Bumi, mB adalah massa benda lain, dan r adalah jarak
dari pusat Bumi ke pusat benda lain tersebut.
Bulan
Bumi
Gaya gravitasi yang
diberikan oleh Bulan
pada Bumi
Gambar 7 : Gaya gravitasi yang diberikan satu benda
kepada benda kedua diarahkan menuju benda yang
pertama, sama besar dan berlawanan arah dengan gaya
yang diberikan benda kedua pada benda pertama.
Newton maju satu langkah lagi dalam analisisnya mengenai gravitasi. Dalam
pernelitiannya orbit orbit planet, ia menyimpulkan bahwa dibutuhkan gaya untuk
mempertahankan planet planet itu di orbit masing masing di sekeliling Matahari.
Hal ini membuatnya percaya bahwa pasti juga ada gaya gravitasi yang bekerja
antara Matahari dan planet planet tersebut untuk tetap berada di orbit masing
masing. Dan jika gravitasi bekerja di antara benda benda ini, mengapa tidak
bekerja di antara semua benda? Dengan demikian ia mengusulkan hukum gravitasi
universal-nya yang terkenal, yang bisa kita nyatakan sebagai berikut :
Semua partikel di dunia ini menarik semua partikel lain dengan gaya yang
berbanding lurus dengan hasil kali massa partikel partikel itu dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antaranya. Gaya ini bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan kedua partikel itu.
Besar gaya gravitasi dapat dituliskan sebagai
Dian Widiastuti
FISIKA I
F G
m1 m2
r2
(5-4)
dengan m1 dan m2 adalah massa kedua partikel, r, adalah jarak antaranya, dan G
adalah konstanta universal yang harus diukur secara eksperimen dan mempunyai
nilai numerik yang sama untuk semua benda, yaitu
G 6,67 10 11 Nm2/kg2.
Contoh :
8. Seseorang yang massanya 50 kg dan satu orang lagi yang bermassa 75 kg
sedang duduk di sebuah kursi taman sedekian sehingga pusat mereka
berjarak 50 cm. Perkirakan besar gaya gravitasi yang diberikan masing
masing orang terhadap yang satunya.
Jawab :
Kita gunakan persamaan 5-4, yang menghasilkan
F 6,67 10 11
50 75
1 10 6 N,
2
0,5
yang merupakan nilai yang sangat kecil kecuali jika digunakan alat yang
sangat peka.
9. Lihat Contoh Soal no 2 di modul 14.
10.
Hitung gaya total di Bulan (mM = 7,35 x 1022 kg) yang disebabkan oleh
gaya tarik gravitasi Bumi (mE = 5,98 x1024 kg), dengan menganggap
ketiganya membentuk sudut siku siku (Gambar 8).
FME
Bulan
FMS
Bumi
Matahari
Gambar 8 : Orientasi Matahari (S), Bumi (E),
dan Bulan (M) untuk Contoh 10.
Dian Widiastuti
FISIKA I
Jawab :
Kita harus menambahkan kedua gaya tersebut secara vektor. Pertama kita
hitung besarnya. Bumi terletak 3,84 x 105 km = 3,84 x 108 m dari Bulan,
sehingga FME (gaya pada Bulan yang berasal dari Bumi) adalah
FME 6,67 10 11
7,35 10 22 5,98 10 24
(3,84 10 8 ) 2
1,99 10 20 N
Matahari berada 1,5 x 108 km dari Bumi dan Bulan, sehingga FMS (gaya
pada Bulan yang berasal dari Matahari) adalah
FMS 6,67 10 11
7,35 10 22 1,99 10 30
(1,5 1011 ) 2
4,34 10 20 N
Karena kedua gaya bekerja membentuk sudut siku siku pada kasus ini
(gambar 8), gaya total adalah
F
F ma .
gravitasi, dan bagaimana kekuatannya bervariasi dengan jarak dan massa yang
terlibat. Hukum Newton kedua, di pihak lain, menghubungkan gaya total pada
sebuah benda (yaitu, jumlah vektor dari semua gaya yang berbeda yang bekerja
pada benda dan berasal dari berbagai sumber) dengan massa dan percepatan
benda itu.
7. Gravitasi Dekat Permukaan Bumi; Penerapan Geofisika
Ketika Persamaan 5-4 diterapkan pada gaya gravitasi antara Bumi dan benda pada
permukaannya, m1 menjadi massa Bumi, mE, m2 menjadi massa benda , m, dan r
menjadi jarak benda dari permukaan Bumi, yang merupakan radius Bumi rE. Gaya
gravitasi yang disebabkan oleh Bumi ini merupakan berat benda, yang telah kita
tuliskan sebagai FG = mg. Dengan demikian,
mg G
mmE
rE2
Berarti
Dian Widiastuti
FISIKA I
g G
mE
rE2
(5-5)
Berarti, percepatan gravitasi pada permukaan Bumi, g, ditentukan oleh mE dan rE.
Sampai G terukur, massa Bumi tidak diketahui. Tetapi begitu G diketahui, Persamaan
5-5 dapat digunakan untuk menghitung massa Bumi, dan Cavendish merupakan
orang pertama yang melakukannya. Karena g = 9,8 m/s2 dan radius Bumi adalah rE =
5,98 10 24 kg
11
G
6,67 10
untuk massa Bumi.
Ketika memperhitungkan berat benda benda pada permukaan Bumi, kita
dapat melanjutkan dengan menggunakan mg saja. Jika kita ingin menghitung gaya
gravitasi pada sebuah benda yang berada pada jarak tertentu dari Bumi, atau gaya
yang disebabakan oleh benda luar angkasa lainnya, misalnya yang diberikan oleh
Bulan atau sebuah planet, kita dapat menghitung nilai efektif g dari Persamaan 5-5,
dengan menggantikan rE dan mE dengan jarak dan massa yang tepat, atau kita bisa
menggunakan Persamaan 5-4 secara langsung.
Contoh :
11. Perkiraan nilai efektif g di puncak gunung Everest, 8848 m (29.028 kaki) di
atas permukaan Bumi. Yaitu, berapa percepatan yang disebabkan oleh
gravitasi pada benda benda yang dibiarkan jatuh bebas pada ketinggian
ini?
Jawab :
Mari kita ingat percepatan gravitasi pda suatu titik g. Kita gunakan
Persamaan 5-5, dengan rE digantikan oleh r = 6380 + 8,8 = 6389 km = 6,389
x 106 m:
g ' G
mE
5,98 10 24
11
6
,
67
10
9,77 m/s2
r2
(6,389 10 6 ) 2
yang merupakan penurunan sekitar 3 bagian dari seribu (0,3 %). Perhatikan
bahwa kita mengabaikan massa yang terakumulasi di bawah puncak gunung,
dan kita gunakan 1 N/kg =1 m/s2.
8. Satelit
Satelit satelit buatan yang mengelilingi Bumi sekarang merupakan hal yang biasa
Dian Widiastuti
FISIKA I
suatu
laju
tengensial
yang
tinggi
dengan
menggunakan
roket,
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 10. Jika laju terlalu teinggi, pesawat luar
angkasa tersebut tidak akan tertahan oleh gravitasi Bumi dan akan lepas, tidak akan
kembali. Jika laju terlalu rendah, satelit tersebut akan kembali ke Bumi. Satelit
satelit biasanya diletakkan pada orbit melingkar (atau hampir berupa lingkaran),
karena membutuhkan laju lepas landas yang paling kecil. Jika kadang kadang
ditanyakan : Apa yang membuat satelit tetap di atas? Jawabannya adalah lajunya
yang tinggi. Jika sebuah satelit berhenti bergerak, ia jelas akan jatuh langsung ke
Bumi. Tetapi dengan laju tinggi yang dipunyai satelit, ia juga bisa dengan cepat
terbang keluar angkasa (Gambar 11) jika tidak ada gaya gravitasi Bumi yang menarik
satelit ke orbitnya. Kenyataannya, sebuah satelit sedang jatuh (dipercepat menuju
Bumi), tetapi laju tangensialnya menahannya untuk tidak menabrak Bumi.
F ma
newton kedua,
, kita dapatkan
mmE
2
m
r2
r'
di mana m adalah massa satelit. Persamaan ini menghubungkan jarak satelit dari
pusat Bumi, r, dengan lajunya, . Perhatikan bahwa hanya satu gaya gravitasi
yang bekerja pada satelit, dan bahwa r adalah jumlah radius Bumi rE ditambah
ketinggian satelit di atas Bumi, h : r = rE + h.
Contoh :
12. Satelit geosinkron adalah satelit yang berada pada satu titik yang sama di
atas ekuator Bumi. Sateli satelit semacam ini digunakan untuk hal hal
seperti transmisi TV kabel, untuk ramalan cuaca, dan sebagai relai
komunikasi. Tentukan (a) ketinggian di atas permukaan Bumi di mana satelit
Dian Widiastuti
FISIKA I
mSat mE
2
G
m sat
r
r2
Persamaan ini tampaknya mempunyai dua hal yang tidak diketahui, r dan .
Tetapi kita tahu bahwa pasti sedemikain sehingga satelit mengitari Bumi
dengan periode yang sama dengan Bumi berotasi pada sumbunya, yaitu
sekali dalam 24 jam. Dengan demikian, laju satelit adalah
2 r
T
di mana T = 1 hari = 24 3600 detik = 86.400 detik. Kita masukkan nilai ini ke
dalam persamaan pertama di atas dan kita dapatkan (setelah mencoret msat
pada kedua sisi) :
mE ( 2 r ) 2
G 2
r
rT 2
Kita selesaikan untuk r :
r3
4 2
4 2
7,54 10 22 m 3
GmE
6,67 10 11 5,98 10 24
3070 m/s
4,23 10 7
Lebih dari setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga hukumnya tentang
gerak dan hukum gravitasi universalnya, ahli astronomi Jerman Johannes Kepler
(1571- 1630) telah menghasilkan telah menghasilkan sejumlah karya astronomi di
mana kita bisa mendapatkan penjelasan rinci mengenai gerak planet di sekitar
Matahari. Karya Kepler sebagian dihasilkan dari tahun tahun yang ia habiskan
Dian Widiastuti
FISIKA I
untuk mempelajari data yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe (1546 - 1601) mengenai
posisi planet planet dalam geraknya di luar angkasa. Di antara hasil karya Kepler
terdapat tiga penemuan yang sekarang kita sebut sebagai Hukum Kepler mengenai
gerak planet. Hukum hukum tersebut dirangkum sebagai berikut, dengan
penjelasan tambahan Gambar 12:
Hukum Kepler pertama : Lintasan setiap planet mengelilingi Matahari
merupkan sebuah elipsa (gambar 12a) dengan Matahari terletak pada salah
satu fokusnya.
Planet
1
4
F1
F1
Matahari
Matahari
2
(a)
(b)
Dian Widiastuti
FISIKA I
T1
T2
r
1
r2
r13 r23
T12 T23
yang berarti bahwa r 3 T 2 harus sama untuk setiap planet. (Data terakhir
diberikan pada Tabel 5-1; lihat kolom terakhir.)
TABEL 5-1
Data Planet yang Dipakai pada Hukum Kepler Ketiga
Planet
Periode, T
r3/T2
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Jupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto
(tahun Bumi)
0,241
0,615
1,0
1,88
11,86
29,5
84,0
165
248
(1024 km3/th2)
3,34
3,35
3,35
3,35
3,35
3,34
3,35
3,34
3,33
Newton bisa menunjukkan bahwa hukum hukum Kepler dapat diturunkan secara
matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum hukum gerak. Ia juga
menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gaya
gravitasi, hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten
dengan hukum Kepler. Ia kemudian menggunakan hukum Kepler sebagai bukti
hukum gravitasi gravutasi universalnya, Persamaan 5-4.
Hukum Kepler ketiga adalah yang paling mudah untuk diturunkan, dan kita
melakukannya di sini untuk kasus orbit lingkaran. (Sebagian besar orbit planet
hampir mendekati lingkarang, yang merupakan kasus khusus dari elips.) Pertama,
kita tuliskan hukum Newton kedua mengenai gerak,
ma . Kemudain untuk
percepatan sentripetal, 2 r :
Dian Widiastuti
FISIKA I
F ma
G
m1 M 2
12
m
1
r1
r12
Di sini m1 adalah massa suatu planet tertentu, r1 adalah jarak rata ratanya dari
Matahari, dan 1 merupakan laju rata rata di orbit. Kemudian M2 pada Persamaan
5-4 dianggap MS, massa Matahari, karena gaya tarik gravitasi dari Mataharilah yang
mempertahankan setiap planet pada orbitnya. Sekarang periode T1 dari planet
adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu orbit, jarak yang sama
dengan 2r1, keliling lingkaran. Dengan demikian,
2 r1
T1
m1 M S
4 2 r1
G
m1
r12
T12
Kita susun ulang untuk mendapatkan
T12
4 2
r12 GM S
(5-7a)
Kita turunkan persamaan ini untuk planet 1 (katakanlah, Mars). Penurunan yang
sama bisa dipakai untuk sebuah planet kedua (katakanlah, Saturnus) :
T22
4 2
r22 GM S
dengan T2 dan r2 adalah periode dan radius orbit, untuk planet kedua. Karena sisi
kanan pada kedua persamaan sama, kita dapatkan T12 r13 T22 r23 atau jika disusun
ulang,
T1
T2
r
1
r2
(5-7b)
Dian Widiastuti
FISIKA I
10
mengelilingi Bumi. Tetapi hati hati, jangan menggunakan Persamaan 5-7 untuk
membandingkan, misalnya, orbit Bulan dengan Mars karena keduanya bergantung
pada pusat pusat penarik yang berbeda.
Pada contoh contoh berikut ini, kita angap orbit berbentul lingkaran,
walaupun pada umumnya hal ini tidak benar.
Contoh :
13.
Jawab :
Periode Bumi adalah TE = 1 tahun, dan jarak Bumi dari Matahari adalah rES =
1,5 x 1011 m. Dari hukum Kepler ketiga (Persamaan 5-7b) :
rMS TM
rES
TE
1,88
1,52
Jadi Mars terletak pada jarak 1,52 kali jarak Bumi dari Matahari, atau 2,28 x
1011 m.
14.
Jawab :
Kita dapat menggunakan Persamaan 5-7a dan menyelesaikan untuk MS :
MS
2
4 2 rES
4 2 (1,5 1011 ) 3
GTE2
6,67 10 11 (3,16 10 7 ) 2
2 10 30 kg
di mana kita menggunakan kenyataan bahwa
TE = 1 tahun = 365
1
2
Dian Widiastuti
FISIKA I
11