Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT

DINAS PETERNAKAN
Jl. Rasuna Said No. 68 Telepon 28060 28077 Padang

INSTRUKSI GUBERNUR SUMATERA BARAT


Nomor : 03 / INST / GSB / 2007
TENTANG
KEHARUSAN MENGGUNAKAN STEMPEL DAGING YANG BERASAL DARI
RUMAH PEMOTONGAN HEWAN DAN TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN
KABUPATEN/KOTA SE SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT
Menimbang :

1. bahwa akhir-akhir ini banyak beredar daging illegal dan daging yang
tidak berasal dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan Tempat
Pemotongan Hewan (TPH);
2. bahwa jaminan keamanan dan ketentraman bathin masyarakat dalam
mengkonsumsi daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
perlu diwujudkan;
3. bahwa untuk menyakinkan masyakat dalam mendapatkan daging
ASUH maka dipandang perlu menetapkan pemberian stempel daging
yang berasal dari RPH/TPH;
4. bahwa untuk itu pelaksanaan sebagaimana dimaksud huruf a, b dan
c, perlu menetapkan Instruksi Gubernur Sumatera Barat.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undangundang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau
menjadi Undang-undang jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun
1979;
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok-Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara
Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824);
3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3656);
4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3821);
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 yang ditetapkan

6.

7.
8.

9.

dengan Udang-undang Nomor 8 Tahun 2005. (Lembaran Negara


Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);
Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang
Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit
Hewan (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3101);
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan
Masyarakat Veteriner (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 28,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3253);
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara 3952);
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381/Kpts/OT.140/10/2005
tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan
Asal Hewan.

Memperhatikan: 1. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 555/Kpts/TN.240/9/1986


tentang Syarat-Syarat Rumah Pemotongan Hewan dan Usaha
Pemotongan Hewan;
2. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 413/Kpts/TN.310/7/1992 tentang
Pemotongan Hewan Potong Dan Penanganan Daging Serta Hasil Ikutannya.
MENGINSTRUKSIKAN
Kepada : Bupati/Walikota se Sumatera Barat
Untuk :
PERTAMA
KEDUA

: Setiap Daging yang berasal dari Rumah Pemotongan Hewan dan


Tempat Pemotongan Hewan harus diberi Stempel.
: Pemberian Stempel dimaksud mengikuti petunjuk teknis sebagai
berikut :

Bentuk/Model, Ukuran dan Tulisan Tanda/Stempel Daging Hewan Potong :


Jenis Hewan : Sapi
- Bentuk/ Model : Bulat /(atas, tengah dan bawah)
- Ukuran : Jari-jari 5 cm
Jenis Hewan : Kerbau
- Bentuk/ Model : Segi empat sama sisi /(atas, tengah dan bawah)
- Ukuran : Masing-masing sisi 8 cm
Jenis Hewan : Kuda
- Bentuk/ Model : Segitiga sama sisi /(atas, tengah dan bawah)
- Ukuran : Masing-masing sisi 8 cm

Jenis Hewan : Kambing/Domba


- Bentuk/ Model : Bulat /(atas, tengah dan bawah)
- Ukuran : Jari-jari 3 cm
Tulisan Tanda/Stempel Daging Hewan Potong :
Bagian atas : Nama RPH/Kota letak RPH
Bagian Tengah : Keputusan hasil pemeriksaan dengan tulisan ;
- BAIK
- BAIK BERSYARAT
- BAIK DIAWASI
- AFKIR
Bagian bawah : Nomor Kontrol Veteriner RPH
Warna tinta stempel :
Biru / violet, untuk daging kebutuhan lokal Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
Formula Tinta yang digunakan untuk cap/stempel pada daging yang dinyatakan lulus
pemeriksaan adalah :
- Alkohol absolut ................................ 50 cc
- Gliserin ............................................ 250 cc
- Methilen Blue/Kristal violet ............ 50 gr
- Aquadest ad ..................................... 600 700 cc

KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
KETUJUH

: Stempel daging yang sudah dibuat di RPH/RPU dan belum


dipergunakan pada saat dikeluarkannya Instruksi ini dinyatakan
langsung diterapkan.
: Bupati/Walikota melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap
pelaksanaan Instruksi ini.
: Pengaturan secara Teknis, pengawasan dan pelaksanaan Instruksi ini
diserahkan kepada Kepala Dinas Peternakan Kabupaten/Kota.
: Instruksi ini agar dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Gubernur dan Kepala
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
: Instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Padang
pada tanggal Juli 2007

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GAMAWAN FAUZI

Tembusan : disampaikan Kepada Yth.


1. Direktur Jenderal Peternakan di Jakarta
2. Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat di Padang
3. Kepala Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan dan
4. Kesehatan Hewan Kab/Kota se Sumatera Barat

Anda mungkin juga menyukai