SERTIFIKASI
PANGAN OLAHAN
Agus Suyanto, STP, MSi
Pelatihan Industri Pangan Rumah Tangga
Kab. Dan Kota Bima NTB, Mei-Juni 2013
Sifat sertifikasi
Ada 2 sifat sertifikasi :
1. MANDATORY :
dilakukan karena ada kewajiban dari
pemerintah.
Contoh : Sertifikat produk (Prima, P-IRT,
MD, HACCP, Halal, Organik, Pangan
Segar)
2. VOLUNTARY :
dilakukan tanpa ada kewajiban dari
pemerintah.
Contoh : Sertifikat sistem ISO-9001 (SMM),
ISO-18001 (keselamatan kerja), dsb.
2
Kewenangan sertifikasi
Produk olahan :
- Sertifikat P-IRT Dinas Kesehatan kab/kota
- Sertifikat HACCP BPOM
- Sertifikat Halal LPPOM MUI.
- Sertifikat MD BPOM
5.
10
Sertifikat Halal
Fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia
yang menyatakan kehalalan suatu
produk sesuai dengan syariat Islam.
Sertifikat Halal ini merupakan syarat
untuk mendapatkan ijin pencantuman
label halal pada kemasan produk dari
instansi pemerintah yang berwenang.
Masa berlaku Sertifikat Halal adalah 2
(dua) tahun,
11
12
Pemohon
Badan POM
Pemeriksaan
Kelengkapan data
Data Lengkap
Tidak Memenuhi
Syarat CPPB
Dept. Agama
Pelaksanaan audit
oleh Tim Auditor
(Dept. Agama, MUI
dan Badan POM)
LPPOM MUI
Memenuhi Syarat
CPPB
Skema
Sertifikat Halal
Pemohon
PELAKSANAAN AUDIT
Waktu Audit disepakati bersama
Dalam keadaan berproduksi
Mempresentasikan proses produksi
Diizinkan untuk difoto ( bila diperlukan )
Menyiapkan PO/DO bahan-bahan
( 2 bulan terakhir)
HASIL AUDIT
Memenuhi Syarat
a. Kehalalan Produk
(Sesuai hasil pemeriksaan dan Rapat Komisi Fatwa)
b. CPPB memenuhi syarat CPPB, minimal Nilai B
Sertifikat Halal dikeluarkan oleh MUI,
berdasarkan hasil pertimbangan kedua hal tersebut diatas
Labelisasi dikeluarkan olen Badan POM berdasarkan :
Sertifikat Halal dan Hasil Perbaikan CPPB
Hubungi kami
Agus Suyanto, STP, M.Si
Program Studi Teknologi Pangan Univ.
Muhammadiyah Semarang
Email: agussuyanto.kh@gmail.com
Web http://tekpan.unimus.ac.id