selama
klien
dirawat
secara
terus-menerus
(ongoing
1.
2.
3.
4.
assessment).
Tujuan Pengumpulan Data
Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.
Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
Untuk menilai keadaan kesehatan klien.
Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah-langkah
berikutnya.
Tipe Data :
1. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak
bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien
tentang status kesehatannya. Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah,
ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu.
2. Data Objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat
diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama
pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah,
edema, berat badan, tingkat kesadaran.\
Karakteristik Data
1. Lengkap
Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah
klien yang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan selama 3 hari.
Perawat harus mengkaji lebih dalam mengenai masalah klien tersebut
dengan menanyakan hal-hal sebagai berikut: apakan tidak mau makan
karena tidak ada nafsu makan atau disengaja? Apakah karena adanya
perubahan pola makan atau hal-hal yang patologis? Bagaimana respon
klien mengapa tidak mau makan.
2. Akurat dan nyata
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat
dan nyata untuk membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat,
diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap
semua data yang mungkin meragukan. Apabila perawat merasa kurang
jelas atau kurang mengerti terhadap data yang telah dikumpulkan, maka
perawat harus berkonsultasi dengan perawat yang lebih mengerti.
Misalnya, pada observasi : klien selalu diam dan sering menutup
mukanya dengan kedua tangannya. Perawat berusaha mengajak klien
berkomunikasi, tetapi klien selalu diam dan tidak menjawab pertanyaan
perawat. Selama sehari klien tidak mau makan makanan yang diberikan,
jika keadaan klien tersebut ditulis oleh perawat bahwa klien depresi berat,
maka hal itu merupakan perkiraan dari perilaku klien dan bukan data yang
aktual. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan kondisi
klien. Dokumentasikan apa adanya sesuai yang ditemukan pada saat
pengkajian.
3. Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya menyebabkan banyak sekali
data
yang
harus
dikumpulkan,
sehingga
menyita
waktu
dalam
telah diberikan.
f. Kepustakaan.
Untuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat
membaca
literatur
yang
berhubungan
dengan
masalah
klien.
Wawancara
Observasi
Pemeriksaan fisik
Studi Dokumentasi
Agar data dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya
dilakukan penggolongan atau klasifikasi data berdasarkan identitas
klien, keluhan utama, riwayat kesehatan, keadaan fisik, psikologis,
sosial, spiritual, intelegensi, hasil-hasil pemeriksaan dan keadaan khusus
lainnya.
Wawancara
(interview),
pengamatan
(observasi),
dan
masyarakat
dapat
f.
g.
h.
i.
agamanya.
Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan.Misalnya: pengajian dan penyantunan anak yatim atau
fakir miskin.
Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah
dengan berdoa.
Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal.
6. Kognitif
Bagaimana dengan kondisi kognitif lansia: apa daya ingat lansia
mengalami penurunan, mudah lupa, apa masih ingat hal-hal yang
terjadi pada lansia dimasa lalu, dll.
7. Status mental
Bagaimana dengan kondisi status mental klien: apakah lansia mudah
tersinggung, bagaimana dengan emosi lansia labil/stabil.
Contoh Format :
Pemeriksaan Fisik
NO
1.
KEPALA
YA
Sakit kepala
2.
Riwayat trauma
3.
Pusing
6
TIDAK
KETERANGAN
4.
NO
1.
MATA
Perubahan penglihatan
2.
Kacamata
3.
4.
Pruiritus
5.
Bengkak
6.
Diplopia
7.
Pandangan kabur
8.
Fotophobia
9.
Riwayat infeksi
NO
1.
TELINGA
Perubahan pendengaran
2.
Keluaran
3.
Tinitus
4.
Vertigo
5.
Sensitifitas pendengaran
6.
Riwayat infeksi
7.
Alat protesa
NO
1.
MULUT TENGGOROKAN
Sakit tenggorokan
2.
Lesi /ulkus
3.
4.
Kesulitan menelan
5.
Pendengaran gusi
6.
Caries gigi
NO
1.
Kekakuan
2.
LEHER
Nyeri
7
YA
TIDAK
KETERANGAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
3.
Benjolan /massa
4.
Keterbatan gerak
NO
1.
2.
Kejang
3.
4.
Paralisis
5.
Paresis
6.
Masalah koordinasi
7.
Tremor /spasme
8.
Parestesia
9.
Cedera kepala
10.
Masalah memori
YA
TIDAK
KETERANGAN
NILAI
NILAI
KOGNITIF
MAKSIMAL
KLIEN
KRITERIA
KETERANGAN
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Dimana sekarang
kita
berada :
o Negara Indonesia
Orientasi ruang
Registrasi
o Rumah
Sebutkan nama objek yang
telah
disebut
pemeriksa : (Contoh)
8
oleh
o Gelas
o Sendok
o Piring
Minta klien meyebutkan
angka 100 15 sampai 5
kali :
Perhatian dan
kalkulasi
o 85
o 70
o 55
o 40
o 25
Minta
klien
untuk
no.
3
(Pada
registrasi
diatas)
o Gelas
o Sendok
Bahasa
o Piring
Tunjukan
klien
benda,
klien
untuk
klien
untuk
18 23
0 17
2)
3)
Apakah ada tanda tanda tardive dyskineksia atau efek yang kurang baik
akibat medikasi ?
TANDA
KETERANGAN
10
Penampilan
fisik
Postur tubuh
Koordinasi
gerak:
kemampuan
kognitif,
pengelihatan/
penciuman,
dan
keuangan,
gangguan
kemampuan
melakukan
perawatan diri.
Postur tubuh yang bukuk dapat menandakan adanya depresi
Gaya berjalan yang tidak terkoordinasi atau tardive
gaya dyskineksia
berjalan
kondisi
dapat
diakibatkan
oleh
efek
pengobatan
psikotropika
Gaya berjalan dengan lambaian tangan seolah olah tubuh
lemah dengan kepala ditekuk dapat menandakan adanya
Ekspresi
muka
2. Kesadaran
Kesadaran adalah kemampuan individu untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungannya serta dengan diri sendiri ( melalui panca indra ). Bila kesadaran
baik ( tidak menurun ) maka kemampuan orientasi seperti waktu, tempat dan
orang akan baik serta dapat mengolah informasi yang masuk secara efektif
( melalui daya ingat dan pertimbangan ). Dalam menilai tingkat kesadaran
perlu dipertimbangkan :
1)
Pengaruh medikasi
2)
Gangguan afektif
3)
Kondisi patologik
Tingkat
kesadaran
Apati
KETERANGAN
Keadaan mengantuk dan acuh tak acuh terhadap rangsang yang
masuk, diperlukan rangsang yang lebih keras dari biasanya untuk
menarik perhatiannya.
11
Somnolen
Sopor
Koma
Penting untuk mengkaji arti dari suatu kejadian bagi lansia dengan
mengkaji kedalaman dan lamanya afek yang ditampilkan
2)
3)
4)
AFEK
KETERANGAN
Afek tidak Respon emosional yang tidak sesuai dengan pikiran, pembicaraan
serasi
Afek
tumpul
Afek
ambivalen
Euforia
Depresi
Anxietas
2)
3)
Apakah ada faktor faktor dibawah ini yang mengakibatkan cemas pada
klien seperti: kondisi patologik, pengobatan atau intervensi yang
berpengaruh pada sistem saraf pusat?
4)
Cara yang dilakukan oleh klien untuk mengatasi perasaannya yang tidak
seperti biasanya?
5)
Gangguan fungsi afektif pada lansia yang sering terjadi adalah depresi. The
Geriatric Depresion scale (GDS) adalah pengukurang yang valid dan reliabel
untuk menentukan adanya depresi. Pemakaian GDS dapat memudahkan klien
mengungkapkan sikap dan perasaan yang sulit diutarakan yang sebetulnya
berkaitan dengan depresi.
N
PERTANYAAN
O
1
2
3
4
5
6
13
JAWABAN
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
7
8
9
10
11
12
13
14
15
ini ?
Apakah anda merasa tidak berguna saat ini ?
Apakah anda merasa penuh berenergi saat ini ?
Apakah anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi ?
Apakah anda berfikir banyak orang yang lebih baik dari
YA
TIDAK
YA
YA
anda ?
Tabel 4. The Geriatric Depresion scale (Yesavage & brink, 1983 )
Keterangan : Nilai 1 poin untuk setiap respon yang cocok dengan jawaban ya dan
tidak setelah pertanyaan. Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi.
4.
Karakteristik Bicara
Karakteristik bicara meliputi : pemahaman, artikulasi, jeda, kualitas, kuantitas
dan koheren. Faktor budaya dapat mempengaruhi karakteristik bicara.
Observasi untuk mengkaji karakteristik bicara :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
5. Orientasi
Orientasi meliputi orientasi terhadap tempat, orang dan waktu.
14
2)
3)
Jika tidak menjawab pertanyaan atau jawaban yang diberikan salah apakah
karena tidak mampu, factor cultural atau kurang motivasi ?
4)
Apakah ada tanda tanda marah, bermusuhan, sedih, putus asa, dll ?
7. Penilaian
Penilaian merupakan kemampuan menilai suatu situasi secara benar dengan
berbuat sesuai dengan situasi yang ada.
Observasi dan wawancara yang dapat dilakukan untuk mengkaji penilaian
klien :
1)
2)
8. Memori
Memori meliputi memori baru, memori jangka pendek dan memori jangka
panjang. Gangguan memori dapat mengidentifikasikan adanya gangguan
intelektual/ kognitif. The Short Portable Mental Status Quesionnaire (SPMQ)
digunakan untuk mendeteksi tingkat gangguan intelektual.
NO
1
2
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini ?
Hari apakah hari ini ?
15
JAWABAN
BETUL
SALAH
3
Apakah nama tempat ini ?
4
Berapa no. telepon rumah anda ?
5
Berapa usia anda ?
6
Kapan anda lahir ( Tgl/Bln/ Thn ) ?
7
Siapakah nama presiden sekarang ?
8
Siapakah nama presiden sebelumnya ?
9
Siapakah nama ibu anda ?
10
5 + 6 adalah ?
Tabel 5. The Short Portable Mental Status Quesionnaire (SPMQ)
Keterangan :
Jumlah kesalahan :
1. 0 2 kesalahan : Baik
2. 2 4 kesalahan : Gangguan ringan
3. 5 7 kesalahan : Gangguan sedang
4. 7 10 kesalahan : Gangguan berat
9. Persepsi
Persepsi adalah daya mengenal benda, kualitas, hubungan dan perbedaan
melalui proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah panca
indranya mendapatkan rangsang.
PERSEPS
KETERANGAN
I
Halusinasi Persepsi panca indra tanpa objek/rangsang sensorik. Jenis : Visual,
Akustik, olfaktorik, gustatorik, dan taktil
Persepsi / interpretasi yang salah terhadap suatu rangsang sensorik.
Tabel 6. Temuan temuan pada Gangguan persepsi
Ilusi
2)
3)
4)
KETERANGAN
PIKIR
Inkoherensi
Asosiasi
pikiran
longgar
Waham/
Delusi
Obsesi
Fobia
kecemasan.
Ketakutan irasional terhadap suatu objek atau situasi dan
berusaha menghindarinya. Klien sadar akan kondisi tersebut.
17
5. Dx. Disfungsi
seksual
berhubungan
dengan
perubahan
struktur
18
19
5. Dx. Disfungsi
seksual
berhubungan
dengan
perubahan
struktur
Dx. Kelelahan b.d kondisi fisik kurang. Kelelahan b.d kondisi fisik
kurang
Intervensi
a. Memonitor usaha bernapas dalam respon aktivitas
b. Melaporkan aktivitas harian
c. Memonitor ECG dalam batas normal
d. Memonitor warna kulit
20
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Edisi
ke-6. Jakarta : EGC
Leeckenotte, Annete Glesler. 1997. Pengkajian Gerontologi, Edisi ke-2. Jakarta :
EGC
Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik, Edisi ke-2. Jakarta : EGC