Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Soal
1) Cari referensi, buku, dan jurnal mengenai BTS hotel !
2) Buatlah :
- Tujuan dari BTS hotel
- Bagian-bagian dari BTS hotel
- Contoh-contoh perangkat yang ada di BTS hotel
3) Perencanaan penerapan BTS
Jawab :
BTS HOTEL
2) BTS hotel adalah sebuah konsep unik yang diterapkan dalam rangka membantu
penyediaan koneksi komunikasi seluler pada lokasi dimana pembuatan tower-tower tidak
diizinkan karena berbagai peraturan atau persyaratan keamanan.
2.1 Latar Belakang Adanya BTS Hotel
Pembangunan BTS hotel memiliki beberapa alasan, yaitu sebagai berikut :
-
tempat tersebut.
Adanya larangan dari pemerintah atau tidak adanya rekomendari dari tata letak kota.
Kurangnya kecepatan data.
dapat disebut cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung
mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station
Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat optik.
Apabila kita berbicara mengenai BTS, maka jaringan yang dimaksud adalah jaringan
GSM. BTS berhubungan langsung dengan MS melalui Air-interface dan berhubungan
dengan BSC menggunkan A-bis interface seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 di
bawah ini.
Kualitas suara yang lebih baik dan drop call yang lebih sedikit.
Cost saving dari sisi kebutuhan lokasi BTS, karena semula harus membangun
pengembangan
teknologi,
penambahan kapasitas dan fitur dapat dilakukan dengan lebih mudah dan simpel,
cukup dilakukan pada satu lokasi untuk beberapa pole remote unit.
Memiliki akses yang data yang lebih cepat.
Longer battery life, artinya memiliki umur baterai yang lebih lama.
Menjadi solusi permasalahan tower-tower tinggi yang mengganggu lingkungan.
Future proof, artinya fleksibel dalam pemusatan perangkat dalam mengadaptasi
teknologi baru.
Reduced maintenance and operation costs.
Selain memiliki manfaat, BTS hotel ini juga memiliki kelemahan yaitu :
Karena bersifat power sharing, maka apabila satu sumber power mati maka yang
dikonversikan pada tegangan searah (DC) untuk di konsumsi oleh perangkat lainnya.
Antena sektoral berfungsi sebagai penghubung antara BTS dan handphone.
Antena pada BTS hotel biasanya berupa camouflage antenna sehingga secara sepintas
Antena ini juga dalam BTS hotel diubah menjadi camouflage antenna.
Microwave system terdiri atas indoor unit dan outdoor unit. Indoor unit berada di
dalam shelter memiliki port E1 yang di koneksikan ke port E1 BTS melalui DDF.
Unit indoor juga dapat mensuplai tegangan DC dari receiver yang sama. Sedangkan
outdoor unit menempel pada antena microwave. Indoor unit dan outdoor unit
Equipment box berupa remote unit sebagai jembatan untuk pengaturan BTS dari
BTS room. Antara BTS dan masing-masing remote site akan dihubungkan dengan satu
single fiber optic.
dan kenyamanan personal dengan cara mengatur ventilasi dan pengkondisian udara.
Fiber Optic Cable untuk menyambungkan perangkat yang ada pada BTS room
dengan perangkat-perangkat remote site yang tersebar di beberapa lokasi dalam
jangkauan BTS hotel yang bersangkutan.
BTS hotel ini sendiri di Indonesia sudah mulai banyak diterapkan. Dalam penerapan BTS
hotel terdapat beberapa konsep umum BTS hotel yang sebelumnya harus diketahui. Hal
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
3.1 Konsep Umum BTS Hotel
BTS Hotel menghubungkan BTS-BTS dalam suatu rumah yang disebut BTS room.
Kemudian dari BTS room (misalnya : BTS telkomsel, BTS XL, dll) ini akan
terhubung ke MU (Master Unit) dan dari MU ini akan terhubung ke RU (Remote
Unit) dengan menggunakan kabel optik dan sistem ODAS (Outdoor Distributed
Antena System). Dengan demikian urusan uplink dan downlink otomatis akan dihandle
oleh BTS Hotel. RU ini terletak di pole-pole untuk memancarkan antenna dan dapat
dijangkau sampai jarak 20 km dan akan mewakili kepentingan dari beberapa BTS .
Sebenarnya cara kerjanya sama dengan menggunakan tower, tetapi BTS Hotel
Gambar 4. ODAS
Kondisi ketersediaan coverage seluler di area yang menjadi target pembangunan BTS
Hotel.
Keberadaan bangunan, tower, rooftop, dan kontur di wilayah target lokasi
pembangunan BTS Hotel. Apabila terdapat bangunan-bangunan maupun tower, hal
ini dapat menjadi peluang untuk dimanfaatkan bagi penempatan elemen-elemen BTS
Hotel, seperti Remote Unit, backup power, antena, dan pengkabelan pendukung.
Keberadaan BTS existing. Apabila masih terdapat BTS yang masih existing baik di
suatu gedung maupun tower, maka dapat dimanfaatkan kapasitas sisanya untuk BTS
hotel.
Mendiskusikan kebutuhan operator.
Pilihan teknologi. Teknologi dalam BTS Hotel berkembang seiring dengan
perkembangan elemen-elemen pembentuknya. Saat ini sudah ada produk yang efisien
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
kualitas
suatu
jaringan
dan
mengembangkan kapasitas jaringan. Secara umum tujuan drive test adalah untuk
mengumpulkan informasi jaringan radio secara real di lapangan. Dimana informasi yang
diperoleh dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan lain diantaranya adalah:
-
b.
l
0
< 0,2%
1
0,2 % hingga 0,4%
2
0,4% hingga 0,8%
3
0,8% hingga 1,6%
4
1,6% hingga 3,2%
5
3,2% hingga 6,4%
6
6,4% hingga 12,8%
7
>12,8 %
Tabel 1. Penetapan RxQuality berdasarkan BER
Kedua parameter diatas terdapat pada jaringan GSM (2G). Untuk jaringan WCDMA (3G)
memiliki nama parameter yang berbeda.
3.3c KPI (Key Perfomance Indicator)
Key Perfomance Indicator (KPI) diajikan acuan pada saat analisis hasil drive test. KPI
merupakan faktor utama yang dijadikan acuan baik buruknya kualitas suatu jaringan.
Macam-macam KPI tersebut ialah :
-
Speech Quality Indicator (SQI) indikator kualitas suara dalam keadaan dedicated
mode (menelepon). Semakin besar nilai SQI, semakin baik pula kualitas suara. Nilai
SQI berkisar antara -20 hingga 30 dBm. Nilai SQI dihitung oleh TEMS secara
sebesar >98%.
Drop Call Ratio (DCR) presentase banyaknya panggilan yang jatuh atau putus
setelah kanal pembicaraan digunakan. Standar DSR ditentukan dalam Peraturan
Perhitungan link budget dilakukan untuk mencari nilai coverage. Model perhitungan
link budget menggunakan Okumura-Hatta. Okumura hatta membagi propagasi ke dalam 3
daerah :
-
Dengan menghitung link budget, kita juga dapat menghitung investasi yang diperlukan
untuk melakukan pembangunan BTS. Di bawah ini akan diberikan contoh perhitungan
link budget serta investasi yang dibutuhkan.
Suatu operator A yang berlisensikan DCS berencana untuk membangun coverage cellular
di daerah Batam dengan [60%rural dengan 95% coverage probability dan 40% sub urban
dengan 100% coverage probability] dengan total luasnya adalah 715 km2. Berapakah
total investasi yang dibutuhkan oleh operator dengan asumsi sebagai berikut :
Spesifikasi
I.
BTS
a. BTS max Tx power
b. Combiner loss
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
II.
a.
b.
c.
Besarnya
48 dBm
4,5 dB
35 m
14 m
0,5 dB
18 dB
-110 dBm
35 m
120 K USD
3
2 dB
3 dB
1,5 m
12
13
60
100
35 m
100 m
4m
100 m
5,87 = 2,0545 dB
16,1 = 0,644 dB
Sehingga total loss : loss connector + loss feeder = (0,5 + 2,0545 + 0,644) dB =
3,2 dB
3. EIRP
= Tx max(BTS) combiner loss total loss + antenna gain
= (48-4,5-3,2+18) dB = 58,3 dB
4. Max Path loss
2. Path loss
15
40
100
35 m
100 m
4m
100 m
5,87 = 2,0545 dB
16,1 = 0,644 dB
Sehingga total loss : loss connector + loss feeder = (0,5 + 2,0545 + 0,644) dB =
3,2 dB
3. EIRP = Tx max(BTS) combiner loss total loss + antenna gain = (48-4,53,2+18) dB = 58,3 dB
4. Max Path loss
5. Allowable Path loss = max path loss body loss fading margin clutter loss
= (158,3-3-21,3-3) dB = 131 dB
b. Sisi UL Sub Urban
1. Max Path loss = m.s tx total loss + EIRP m.s + antenna gain actual sensitivity
m.s
= (30-3,2+3+18-(-110)) dB = 157,8 dB
= max. path loss body loss fading margin clutter loss
= (157,8-3-21,3-3) dB = 130,5 dB
3. BTS untuk sub urban
- Luas jangkauan 1 BTS per cell untuk 3 sector = 1,949RR
= 1,9491,581,58 = 4,87 km2
2
- Padahal luas sub urban : 286 km
286
BTS yang dibutuhkan = 4,87 = 58, 73 site = 59 site
2. Path loss
16
DAFTAR PUSTAKA
17