Latar Belakang
Di Indonesia, penyebaran penyakit menular 60,3%
diantaranya disebabkan zoonosis.
Penyakit zoonosis yang termasuk penyakit hewan
menular strategis di Indonesia yakni rabies,
antraks, avian influenza, salmonella, dan
brucellosis.
Perlunya mengembangkan kesatuan kebijakan,
strategi, dan program untuk menangani penyakit
zoonosis pada hewan, kedokteran, kesehatan
masyarakat, dan kesehatan lingkungan.
Latar Belakang...
Pendekatan yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan ialah konsep
One Health.
Upaya pengendalian penyakit dapat ditingkatkan
secara komprehensif, efektif, dan efisien dengan
dilakukannya pendekatan one health.
Upaya pengendalian penyakit perlu
pengembangan kinerja surveilans, teknologi
laboratorium bagian veteriner serta penyehatan
lingkungan yang intensif.
Latar Belakang...
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Jakarta dan
Balai Besar Penelitian dan Veteriner merupakan
salah satu sektor terkait dalam upaya
pengendalian penyakit.
BBTKL-PP merupakan salah satu lembaga yang
terkonsentrasi terhadap bagaimana surveilans
penyehatan lingkungan yang berbasis
laboratorium serta surveilans faktor resiko
penyakit tersebut.
Latar Belakang...
Sedangkan BBALITVET merupakan institusi
penelitian internasional yang mendukung
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
dengan teknologi veterinernya.
Tujuan
Tujuan Umum :
a. Mengetahui peranan instansi tersebut
dalam
menangani gambaran penyakit, surveilans, dan upaya
penaggulangan serta pencegahan zoonosis.
Tujuan Khusus :
a. Mengetahui gambaran penyakit zoonosis yang ada di
BBTKL-PP Jakarta dan BBALITVET Bogor.
b. Mengetahui
bagaimana
penanggulangan
dan
pencegahan penyakit yang dilakukan oleh BBTKL-PP
Jakarta dan BBALITVET Bogor.
c. Mengetahui gambaran penyakit yang menjadi fokus
sasaran atau masalah zoonosis di BBTKL-PP dan
BBALITVET Bogor.
Tujuan khusus...
d. Mengetahui bagaimana gambaran surveilans
yang dilaksanakan dan diterapkan oleh BBTKL-PP
Jakarta dan BBALITVET Bogor terkait penyakit
zoonosis.
e. Mengetahui bagaimana gambaran surveilans
penyakit zoonosis yang menjadi fokus sasaran atau
masalah di BBTKL-PP Jakarta dan BBALITVET Bogor.
f. Mengetahui peran atau manfaat BBTKL-PP Jakarta
dan BBLITVET Bogor dalam penelitian epidemiologi
penyakit.
Manfaat
a. Dapat menambah dan memperoleh
pengetahuan serta wawasan baru
tentang gambaran penyakit zoonosis,
bagaimana surveilansnya serta upaya
penanggulangan dan pencegahannya.
b. Dapat mengetahui beberapa
gambaran penyakit zoonosis serta
upaya pencegahan dan
pengobatannya, sehingga dapat
meningkatkan kewaspadaan dini
terhadap penyakit zoonosis.
Ruang Lingkup
Kegiatan dilakukan di Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
(BBTKL-PP) Jakarta dan Balai Besar Penelitian dan
Veteriner (BBALITVET).
Kegiatan dilaksanakan di hari yang berbeda,
BBTKL-PP dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Mei
2016 jam 09.00 13.00 WIB.
BBALITVET dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Mei
2016 jam 10.00 12.30 WIB.
Ruang Lingkup...
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan kunjungan
ke BBTKL-PP Jakarta adalah untuk mengetahui
faktor resiko serta reservoir penyakit, dan peran
epidemiolog dalam melakukan surveilans penyakit
yang berkaitan dengan lingkungan.
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan kunjungan
ke BBALITVET Bogor adalah untuk mengetahui
tentang bagaimana veteriner yang dilakukan di
instansi ini, penanggulangan penyakit zoonosis,
serta peran epidemiolog dalam melakukan
surveilans penyakit zoonosis.
BBTKL-PP
Lokasi dan Waktu Kegiatan
Kegiataan kunjungan dilakukan di Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
(BBTKLPP) yang berada di daerah Cakung, Jakarta
Timur. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 18 Mei
2016.
Peserta Kegiatan
Alur Kegiatan
Mahasiswi
mengawali
perjalanan dari FKIK
UIN
Jakarta
ke
Cakung pada pukul
6.30 WIB. Sekitar
pukul 8.30 WIB
mahasiswi
pun
sampai di kantor
BBTKL-PP Jakarta.
Foto bersama,
pemberian plakat,
dan pulang ke FKIK
Materi
selanjutnya,
mahasiswi
dijelaskan
beberapa
cara-cara
mengidentifikasi penyakit
dan sebagainya oleh dr.
Endah Kusumowardani,
M.Epid sebagai kepala
bidang
surveilans
epidemiologi di BBTKL-PP.
BBALITVET
Lokasi dan Waktu Kegiatan
Alur Kegiatan
Mahasiswi
mengawali
perjalanan dari FKIK
UIN Jakarta ke Bogor
pada pukul 8.00
WIB. Sekitar pukul
10.00
WIB
mahasiswi
pun
sampai di kantor
BBTKL-PP Jakarta.
Pulang ke FKIK UIN
Syarif Hidayatullah
Jakarta
Bapak
Bambang
pun
memaparkan profil BB Litvet
sebagai gambaran umum
bagi mahasiswa tentang
kegiatan yang ada di
BBALITVET serta tanya jawab
dengan mahasiwi peminatan
Epidemiologi 2014 FKIK UIN
Jakarta
Mahasiswi
beserta
dosen
pembimbing
dipandu oleh salah satu
pegawai perpustakaan
BBALITVET
untuk
berkeliling
di
BBALITVET.
Tempat
pertama yang diknjungi
adalah perpustakaan
BBALITVET
Balai Besar
Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pemberantasan Penyakit Jakarta
(BBTKLPP) JAKARTA
SEJARAH
Masa Sebelum Kemerdekaan
Tahun 1920, Dienst Voor De Volks Deandheid
(pemerintah Hindia Belanda), mendirikan
Proesfstation Voor Rivier Water Zuivering Voor
Drink Water di Manggarai Penyelidikan dan
Pengolahan air sungai, bahan baku air minum
Tahun 1935, berubah nama jadi Lab. Voor
Technish Hygiene & Drink Water Voorzeining di
Bandung, kerja sama dengan Technische Hooge
Scool (ITB) dan STT
SEJARAH
Masa Setelah Kemerdekaan
Zaman kemerdekaan berubah nama menjadi Laboratorium Kesehatan Teknik (LKT)
Tahun 1946: LKT dipindah ke Yogyakarta
Tahun 1949: LKT Yogyakarta berubah menjadi Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik, di bawah
Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan
Tahun 1953: menjadi Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik Bandung cabang Yogyakarta
Tahun 1964: diserahkan oleh Departemen Kesehatan kepada Institut Teknologi Bandung
(ITB)
Tahun 1967: menjadi Laboratorium Kesehatan Teknik Yogyakarta, di bawah Departemen
Kesehatan
Tahun 1978: LKT Yogyakarta menjadi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL), di bawah
Ditjen Yanmedik Depkes
Tahun 1982: BTKL Yogyakarta bentuk pos Jakarta dan Surabaya
Tahun 1993: Setelah 11 tahun, BTKL dilimpahkan dari Dirjen Yanmedik Dirjen PPM & PL
(SK Menkes No.426 tahun 1989)
Tahun 1993: BTKL Yogyakarta pos Jakarta terbentuk BTKL Jakarta, UPT esselon III b
Tahun 2004: BTKL JakartaBBTKLPPM Jakarta, UPT Ess.II b (SK Menkes RI
No.267/Menkes/SK/III/2004)
Tahun 2011: BBTKLPPM Jakarta berubah nama menjadi BBTKLPP Jakarta
Struktur Organisasi
Kepala
Kepala Bagian Tata Usaha
Kasubbag PL
Kasubbag Umum
Ka. Bidang SE
- Seksi Advokasi KLB
- Seksi Pengkajian & Diseminasi
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA
Kepala Bagian Tata Usaha
Kasubbag PL
Kasubbag Umum
Ir. Kusmiyarti
Ka. Bidang SE
Seksi Teknologi PP
INSTALASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Ruang Lingkup
Bidang Tata Usaha
Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
Bidang Pengembangan Teknologi
Laboratorium
Bidang Surveilans Epidemiologi
KAJI
Masalah
Kesmas
Masyarakat
Berisiko
UJI
Host
Agent
Environment
Pengendalian
Faktor Risiko & TTG
berbasis potensi
masyarakat
SOLUSI
Rekomendasi
Perbaikan Manajemen Program
Peningkatan
Status
Kesmas
BBALITVET
Balai Besar Penelitian Veteriner
bogor
Sejarah BBALITVET
Sepanjang perjalanan sejarahnya, BBALITVET mengalami
pergantian nama hingga 10 kali yaitu :
Veeartsenijkundig Laboratorium (V.L.) 1908
Veeartsenijkundig Instituut (V.I.) 1927
Balai Penyidikan Penyakit Hewan (BPPH) 1942
Veeartsenijkundig Instituut NICA 1947
Lembaga Penyakit Hewan (LPH) 1950
Lembaga Pusat Penyakit Hewan (LPPH) 1955
Lembaga Penelitian Penyakit Hewan (LPPH) 1962
Balai Penelitian Penyakit Hewan (BPPH) 1980
Balai Penelitian Veteriner (BALITVET) 1984
Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor (BBALITVET)
2006
Fasilitas Penelitian
BBALITVET memiliki fasilitas penunjang untuk melaksanakan kegiatan
penelitian bidang veteriner sebagai berikut :
Laboratorium (9 buah) : Patologi, Toksikologi, Virologi, Mikologi,
Bioteknologi, Parasitologi, Bakteriologi, Laboratorium Penyakit
Zoonosis; dan Laboratorium BSL-3 moduler.
Unit Pelayanan (2 buah) : Unit Pelayanan Diagnostik dan Unit
BBALITVET Culture Collection.
Unit Breeding Hewan Laboratorium.
Kandang hewan percobaan untuk ruminansia besar, kecil dan
unggas.
Kebun rumput : Kiaralawang dan Cimanglid.
Perpustakaan: Koleksi buku, jurnal dan CD-ROM.
Bengkel.
Kantor administrasi.
Internet : Local Area Network dan Website.
Perpustakaan
Kesimpulan
BBTKL-PP
1. Proses pembentukan BBTKL-PP sudah dimulai sejak masa sebelum
kemerdekaan dan setelah kemerdekaan
2. BBTKL-PP merupakan pusat unggulan regional surveilans faktor risiko penyakit
berbasis lingkungan
3. Surveilans epidemiologi di BBTKL-PP melakukan beberapa fungsi
pengembangan teknologi dan laboraturium serta pendidikan dan pelatihan
pada bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan
matra
4. Dalam mencapai suatu solusi dari masalah kesehatan, BBTKL-PP melakukan
pengkajian dan pengujian berbasis laboratorium terhadap tren penyakit dan
faktor risiko baik dari faktor agent, penjamu atau lingkungan
5. Memiliki peran seperti surveilans faktor risiko penyakit zoonosis, surveilans
sentinel zoonosis (leptospirosis dan fulu burung), respond cepat KLB zoonosis
dan jejaring laboratorium regional flu burung dan Emerging Infectious Disease
(EID)
BBALITVET
1. BBALITVET berdiri sejak masa sebelum kemerdekaan, masa kemerdekaan, masa
pembangunan nasional dan masa reformasi serta mengalami perubahan nama
sebanyak 10 kali
2. Perkembangan fisik terlihat lebih pesat terutama dengan terselesaikannya
pembangunan Laboratorium Zoonosis yang setara dengan Biosafety Level 3 (BSL3)
3. Tidak semua orang dapat mengakses masuk ke dalam laboratorium mengingat lab
di BBALITVET masuk kedalam kategori berbahaya sehingga di depan gedung
terdapat visitor center dengan penjagaan yang ketat dari petugas
4. Peran aktif BBALITVET tersebut umumnya dalam bentuk pemberantasan,
pengendalian dan pengawasan penyakit hewan; penyediaan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) veteriner; konservasi dan optimalisasi sumber daya alam
lokal; serta penyediaan data epidemiologi penyakit hewan seperti anthrax dsb
5. Telah berhasil mengembangkan beberapa vaksin dan teknologi diagnosis seperti
vaksin ND, Gumboro, SE, Clostridium, dll
6. Tugas dan fungsi BBALITVET mengarah ke venteriner
7. Terdapat fasilitas berupa beberapa lab yang disediakan oleh BBALITVET
SARAN
1. Untuk mahasiswi agar lebih tepat waktu
dalam melakukan segala hal supaya tidak
mengalami kemunduran jam kegiatan
kunjungan
2. Lebih mempersiapkan segala sesuatunya
agar kegiatan kunjungan dapat berjalan
dengan maksimal
3. Lebih aktif lagi untuk bertanya agar informasi
yang ingin dicapai dapat diterima dengan
baik
4. Dapat menerapkan ilmu-ilmu atau materi
yang telah diberikan untuk masa mendatang
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts