Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA

KELOMPOK 9:
ULIL ASMY
HERAWATI
IKA DAMAYATI

PROGRAM STUDI BIMBINGAN


PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN
KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM


MUHAMMADIYAH
SINJAI
2016

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah Subhana wa
Taala atas limpahan Rahmat, taufik dan Hidayah-Nya sehingga
makalah tentang hak asasi manusia ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini baik dari aspek materi maupun non
materi. Oleh karena itu, berbagai saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah kami berikutnya.
Akhirnya, semoga makalah tentang hak asasi manusia
dalam mata kuliah civid education ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terutama bagi penulis sendiri.
Sinjai , 17
September 2016

Tim penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

.
I
DAFTAR ISI
II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1-4
1.2 Rumusan
Masalah4
BAB IINPEMBAHASAN...
1.Pengaertian Hak Asasi Manusia(HAM)
5-6
2.Hak Asasi Manusia(HAM) pada tataran Global
6-7
3.Permasalahan dan penegakan HAM di
Indonesia7-9
4.Contoh-contoh kasus pelanggaran HAM
9-10
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN

11
ii

2.SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12

iii

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar belakang hak asasi manusia
Hak asasi manusia (HAM) sebagai gagasan
serta kerangka konseptual tidak lahir secara tiba-tiba
sebagaimana kita lihat dalam Universal Declaration of
Human Right 10 Desember 1948, namun melalui suatu
proses yang cukup panjang dalam sejarah peradaban
manusia. Awal perkembangan HAM dimulai ketika
ditandatangani Magna Charta (1215), oleh Raja Jhon
Lacklaand. kemudian jugapenandatanganan Petition of
Right pada tahun 1628 oleh Raja Charles I. Dalam
hubungan inilah maka perkembangan hak asasi manusia
ini sangat erat hubungannya dengan perkembangan
demokrasi.
Indonesia merupakan negara hukum yang mana di
dalam negara hukum selalu ada pengakuan dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia. Semua
manusia akan mendapat perlakuan yang sama
kedudukannya dalam hukum, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan. Termasuk juga hak seorang anak ini semua
telah di atur di dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28B ayat 2
yang berbunyi Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekersan dan diskriminasi. Dapat
terlihat jelas bahwa di negara Republik Indonesia
dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia
1

berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum dan bukan


kemauan seseorang atau golongan yang menjadi dasar
kekuasaan.1
Di Indonesia sendiri hak asasi manusia sebenarnya
tidak dapat di pisahkan dengan pandangan filsafat
Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 (UUD NKRI 1945) yang dinyatakan dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 Kemerdekaan adalah hak segala
bangsa. Dalam pernyataan ini terkandung jelas
pengakuan secara yuridis hak asasi manuia tentang
kemerdekaan sebagaimana yang terkandung dalam
Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa Pasal
1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberdaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dijunjung oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. Jadi, Hak Asasi Manusia (HAM)
adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia yang
dibawanya sejak lahir yang berkaitan dengan martabat
dan harkatnya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang tidak boleh dilanggar, dilenyapkan oleh siapa pun
juga2. Berhubung hak asasi manusia merupakan hakhak dasar yang dibawa manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa, maka perlu dipahami
bahwa hak asasi manusia tersebut tidaklah bersumber
dari Negara dan hukum,tetapi semata-mata bersumber
2

dari Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta


isinya, sehingga hak asasi manusia itu tidak bisa
dikurangi (non derogable rights).3. Tidak terkecuali
seorang anak yang masih dibawah tanggung jawab
oarang tuanya. Maraknya terjadi pelanggaran hak asasi
manusia di Indonesia misalnya kasus yang sedang
hangat-hangatnya di bicarakan yaitu tentang pencurian
sendal jepit yang dilakukan oleh anak dibawah umur dan
diadili dengan ancaman pidana yang sangat
memberatkan. Dapat terlihat jelas bahwa kurangnya
perlindungan hak asasi manusia terhadap anak pelaku
tindak pidana. Tidak hanya itu di dalam penjara sendiri
perlindungan hak asasi terhadap anak pun menjadi lolos
pantauan ini terbukti dengan di temukannya kakak
beradik yang gantung diri di dalam rumah tahanan itu
sendiri. Bukan hanya anak sebagai pelaku tindak pidana
yang menjadi perhatian untuk diberikan hak asasi
manusianya tapi juga anak sebagai objek dari
pelanggran hak asasi manusia itu sendiri. Misalnya saja
memperkerjakan anak menjadi pembantu rumah tangga
dan tidak sedikit diantaranya menjadi korban kekerasan
oleh majikannya sendiri. Menurut Organisasi Perburuhan
Internasional ( Internasional Labor Organization ),
terdapat sekitar 200 juta anak-anak bekerja atau aktif
secara ekonomi di luar rumah karena kemiskinan atau
urbanisasi4.
Sementara di Indonesia sendiri menurut data
yang di kelurkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS),
diperkirakan sejumlah 2,4 juta anak-anak usia 10
samapai dengan 14 tahun aktif secara ekonomi. Belum
lagi anak yang berada di bawah usia 10 tahun. Angka
yang di kelurkan oleh BPS konservatif, artinya masih
3

kecil jika dibandingkan dengan realitas anak-anak usia


belajar yang putus sekolah yang diperkirkan berjumlah
6,5 juta, bahkan peneliti dari berbagai lembaga yang
peduli dengan masalah pekerja anak menyebut angka
yang lebih besar. Dr. Irwanto mengungkap angka 6 juta
anak bekerja, dan penelitian lain memperkirakan sekitar
10 juta jiwa5 Permasalahan hak asasi manusia bagi anak
ini tidak luput menjadi perhatian negara di dunia
termasuk Indonesia. Berbicara tentang sejarah
perkembangan hak anak dimulai dengan usaha
perumusan draf hak-hak anak yang dilakukan oleh Mrs.
Eglantynee Jebb, yaitu seorang pendiri Save the Children
Fund. Setelah melakukan programnya merawat para
pengungsi anak-anak di Balkan setelah Perang Dunia
Pertama, Jebb membuat draf Piagam Anak pada tahun
1923 beliau menulis:
Saya percaya bahwa kita harus menuntut hak-hak
tertentu bagi anak-anak dan memperjuangkannya untuk
mendapat pengakuan universal.6 PBB sendiri
mengesahkan Konvensi Anak pada tanggal 20
November 1989 dan diikuti oleh negara di dunia.
Indonesia sendiri meratifikasi konvensi hak anak
tersebut pada tahun 1990 dan kemudian dilanjutkan
pada saat peringatan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli
1997 yang mana pada saat itu Presiden Republik
Indonesia perlindungan anak menjadi bagian dari proses
dinamika pembangunan, khususnya pembangunan
sumberdaya manusia.7) Penegakan hak-hak anak
sebagai manusia dan anak sebagai anak ternyata masih
memprihatinkan. Ini terbukti dengan kasus yang barubaru ini di bicarakan.
4

Jaminan perlindungan hak asasi manusia terhadap


anak tidak hanya
diberikan bagi anak-anak yang berada dilingkungan
masyarakat pada umumnya tetapi juga harus
diperhatikan bagi anak yang berada didalam lembaga
pemasyrakatan (LAPAS).
I.2 Rumusan Masalah
Apa yang di maksud dengan Hak Asasi Manusia
Penjelasan Hak Asasi Manusia (HAM) pada
tataran global
Permasalahan dan penegakan HAM di Indonesia
Apa saja contoh-contoh pelanngaran HAM

BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengartian Hak Asasi Manusia


Hak Asasi Manusia merupakan hak yang melekat
pada hakikat dan
keberadaan manusia, kodrati dan alami sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha
Kuasa. Hak Asasi adalah hak yang dimiliki manusia
yang telah diperoleh dan
dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau
kehadirannya didalam kehidupan masyarakat8.
Oleh Karena itu, wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang. Nilai-nilai persamaan, kebebasan, dan
keadilan yang terkandung dalam HAM dapat
mendorong terciptanya masyarakat yang menjadi
ciri civil society9.
Hak asasi adalah hak dasar yang dimiliki oleh
manusia semenjak ia lahir
dalam kehidupan masyarakat. Menurut UndangUndang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia, HAM adalah seperangkat hak yan melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 anak adalah setiap
manusia yang berusia dibawah 18 (delapan belas)
tahun dan belum menikah, termasuk anak yang
masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah

demi kepentingannya (Pasal 1 angka (5) UU No 39


tahun 1999).
2.Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global
sebelum konsep HAM diritifikasi PBB,terdapat
beberapa konsep utama mengenai HAM,yaitu:
a. Ham menurut konsep negara-negara Barat
1)Ingin meninggalkan konsep negara yang
mutlak.
2)Ingin mendirin federasi rakyat yang bebas.
3)Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri
individu manusia.
4)Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan
Negara.
b. Ham menurut konsep sosialis:
1)Hak asasi hilang dari individu dan
terintegrasi dalam masyarakat.
2)Hak asasi tidak ada sebelum negara ada.
3)Negara berhak membarasi hak asasi
manusia apabila situasi menghendaki.
c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dn
Afrika:
1)Tidak boleh bertentngan ajaran agama
sesuai dengan kodratnya.
2)Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya
penghormatan utama terhadap kepala
keluarga.
3)Individu tunduk kepada kepala adat yang
menyangkut tugas dan kewajiban sebagai
anggota .
d. HAM menurut konsep PBB:
Konsep ham ini dibidahi oleh sebuah komisi
PBB yang di pimpin oleh Elenor Roosevelt dan
7

secara resmi disebut Universitas Declaration


of Human Ringhts.
Universitas Declaration of hHuman
Rights menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai:
a. Hak untuk hidup
b. Kemerdekaan dan keamanan badan
c. Hak untuk di akui kepribdiaanya menurut
hokum
d. Hak untuk mendapat jaminan hokum
dalam perkara pidana
e. Hak untuk masuk dan keluar wilayah
sustu Negara
f. Hak untuk mendapat hak milik atas
benda
g. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran
dan perasaan
h. Hak untuk bebas memeluk agama
i. Hak untuk mendapatkan pekerjaan
j. Hak untuk berdagang
k. Hak untuk mendapatkan pendidikan
l. Hak untuk turut serta dalam gerakan
kebudayaan
m. Hak untuk menikamati kesenian dan
turut serta dalam kemahuan keilmuan.
3.Permasalahan dan penegakan HAM di Idonesia
Sejalan denagan amanat konstitusi, Indonesia
berdagang bahwa pemajuan dan perlindungan HAM
harus di dasarka pada prinsip bahwa hak-hak
sipil,politik,ekonomi,sosial budaya, dan hak
pembangunan meruoakan suatu kesatuan yang
8

tidak dapat di pisahkan, baik dalam penerapan,


pemantauan,maupun dalam pelksanaanya. Sesuai
dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 piagam
PBBupaya pemajuaan dan perlindungan HAM harus
dilakukan melalui satu konsep kerja sama
internsional yang berdasarkan pada prinsip saling
menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar
negara serta hokum internasional yang berlaku.
Program penegakan hokum dan HAM meliputi
pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta
pembasmiaan penyalahyunaan narkotika dan obat
berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hokum dan
HAM harus dilakukan secara tegas, tidak
deskriminatif dan konsisten.
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hokum
dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1. Pelaksanaan rencana aksi nasional hak asasi
manusia (RANHAM) dari 2004-2009 sebagai
gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan
lembaga/institusi hokum maupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak
asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan
terhadap setiap Warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara
besrta pimpinan lainnya untuk
memenuhi/menaati hukum dan hak asasi
manusia secara konsisten serts knsekuen.
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional
penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban
9

sosial agar dinamika masyarakat dapat


berjalan sewajarnya
5. Penguata upaya-upaya pemberntasan korupsi
melalui pelaksanaan Rencana,Aksi Nasional
pemberantasan korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadap
pemberantasan tindak pidana terorisme dan
oenyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyalamatan barang bukti kinerja berupa
dokumen atau arsip/lembaga negara serta
baadan pemerintahan untuk mendukung
penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang
menjamin efektifitas penegakan hukum dan
HAM.
9. Pengembangan system manajemen
kelembangan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan bebragai
konsep dasar dalam rangka mewujudka proses
huku yang lebih sederhana, cepat, dan tepat
serta dengan biaya yang terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
4.Contoh-contoh kasus pelanggaran HAM
1. Terjadinya penganiayaan kepada praja STPDN
oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang
menyebabkan meninggalnya klip muntu pada
tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas
memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan
10

pelanggaran HAM ringan kepada setiap


mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar
merupan pelanggaran HAM terhadap pejalan
kaki sehingga menyebabakan para pejalan
kaki berjalan dipinggir jalan sehingga sering
terjadi kecelakaan.
4. Orang tua yang memaksa kehendak anaknya
untuk masuk suatu jurusan tertentu dalam
kuliahnya merupakan pelanggaran HAM
terhadap anak, sehingga serang anak masuk
jurusan yang tidak sesuai dengan bakat dan
minatnya.
5. Kasus seorang ayah yang membunuh
anaknya yang berusia 12 tahun, sehingga hak
untuk hidup anak tersebut pun hilang.
6. Masyarakat kelas bawah mendapatkan
perlakuan kurang adil, buktinya jika
masyarakat bawahan mencuri sandal atau
barang mendapatkan proses hukum yang
cepat sedangkan masyarakat yang berkelas
melakukan korupsi mendapatkan proses
hukum yang lama.
7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar
negeri dianiaya oleh majikannya.
8. Kasus penguguran dilakukan oleh kalangan
anak remaja yang kawin di luar nikah.

11

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
HAM adalaah hak-hak dasar
yangdimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu berkeinginan agar
HAK-nya dapat terpenuhi, tapi suatu hal yang
kita harus ingat jangan pernah melanggar
HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh undangundang RI dimana dalam setiap pelanggaran
HAM baik yang dilakukan seorang, kelompok,
atau suatu instansi atau bahkan suatu negara
akan diadili dalam pelaksaan peradilan HAM,
peradilan HAM menempuh proses peradilan
melalui hukum, sebagaimana tercamtum
dalam undang-undang pengadilan HAM.
B. Saran-saran
Sebagai mahluk sosial kita harus mampu
mempertahankan HAM kita sendiri.
Disamping itu kita harus juga menghormati
dan menjaga HAM orang lain jangan sampai
12

kita melakukan pelanggara HAM baik itu


disengaja ataupun tidak disengaja dan
jangan sampai HAM kita dilanggar ataupun
di injaka-injak oleh orang lain maka dari itu
kita harus mampu menyimbangi HAM kita
sendiri dengan HAM orang lain.

DAFTARA PUSTAKA

Ijehar,Muhammad Budairi,HAM versus


Kapitalisme.ICCE UIN syarif
Hidayatullah, 2000.

13

Anda mungkin juga menyukai