Anda di halaman 1dari 11

Pelaksanaan Pengumpulan dahak SPS

Rumah Sakit
Medika Dramaga

Prosedur Tetap

No. Dokumen
001

No. Revisi
A

Halaman
1/1
Di tetapkan
Direktur,

Tanggal terbit

Dr. Dewi Basmala, MARS


Pengertian

Tata cara pengambilan dahak yang akan di


periksa di rumah sakit Medika Dramaga

Tujuan

Agar pengambilan spuntum/ dahak dapat di


lakukan dengan baik

Kebijakan

Pemeriksaan spesimen dahak 3 kali berturutturut

Prosedur :

Prosedur
S (sewaktu) :
Dahak di kumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung pertama kali.
Pada saaat pulang, suspek dibekali sebuah pot dahak untuk mengumpulkan
dahak hari ke dua
P (pagi)
:
Dahak di kumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segerah setelah
bangun tidur. Pot kemudian dibawa dan di serahkan sendiri kepada petugas
di fasilitas pelayanan kesehatan
Unit terkait
: laboratorium,
S (sewaktu)
: poliklinik, Rawat inap
Dahak di kumpulkan di fasilitas pelayanan kesehatan pada hari kedua, saat
suspek menyerahkan dahak pagi

SOP ALUR PENCATATAN


KETERANGAN :

o Daftar tersangka (suspek) yang diperiksa dahak SPS (TB.06).


o Formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak (TB.05).
o Register laboratorium TB (Formulir TB.04)
o Kartu pengobatan pasien TB (TB.01)
o Kartu identitas pasien (TB.02)
o Register TB.03 Fasyankes
o Formulir rujukan/ pindah pasien TB (TB.09)
o Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien TB pindahan (TB.10).

SOP Pemeriksaan Dahak

Penemuan kasus

1
Tahap
Diagnosis

Akhir pengobatan

3
awal

Tahap lanjut

Pemeriksa
an dahak

Pemeriksaa
n dahak

KETERANGAN
Setelah diagnosis awal maka pemeriksaan BTA untuk perkembangan pengobatan :

Akhir tahap intensif


Akhir bulan ke-5
Akhir pengobatan

SOP ALUR DIAGNOSIS TB

Pemeriksaa
n dahak

Upaya pencegahan penularan penyakit TB


1.Meningkatkan
gizi

SOP Komunikasi, Informasi & Edukasi (KIE)


Rumah Sakit
Medika Dramaga

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

Prosedur Tetap

Tanggal terbit

Di tetapkan
Direktur,
Dr. Dewi Basmala, MARS

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Menyampaikan pesan secara tidak langsung


maupun langsung kepada pasien TB dan
keluarga di rumah sakit Medika Dramaga
Sebagai acuan dalam pelaksanaan KIE di
rawat jalan dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan kepada pasien dan keluarga
mengenai TB
1. Kerja sama dengan tim lain (dokter)
2. Perawat harus berkomunikasi secara
efektif dengan rekan kerjanya dan dengan
pasien dalam memberikan KIE
3. Informasi yang di sampaikan jelas, tepat,
tidak bertentangan serta sampai pada
orang yang di tuju
1.
Perawat memberikan salam
pembuka dan memperkenalkan
diri
2. Perawat mengali pengetahuan
pasien TB dan keluarga terlebih
dahulu
3. Perawat dalam berkomunikasi
mengimformasikaan TB antara
lain :
Tahu apa itu TB
Tahu gejala TB
Tahu cara penyebaran TB
Tahu
TB
dapat
di
sembuhkan
Tahu pengobatan TB gratis
Tahu beberapa kasus TB
berat perlu pengobatan
oleh spesialis
Tahu bahwa penderita TB
harus
patuh
dengan
pengobatan
yang
di
berikan
4.
Perawat memberikan peluang
untuk bertanya kepada pasien TB
dan keluarga
5.
Perawat mengali kemampuan

Unit terkait

pasien setelah di lakukan KIE


tentang TB
6. Salam penutup
Rawat jalan

SOP PMO
Rumah Sakit
Medika Dramaga

Prosedur Tetap

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi

Halaman

Di tetapkan
Direktur,
Dr. Dewi Basmala, MARS

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Yang terkait

Pedamping minum obat


Untuk mengatasi pengobatan yang berhenti di tengah jalan
Keluarga terdekat, teman terdekat atau tetangga terdekat, kader, petugas
kesehatan di lakukan secara sukarela
1. PMO memberikan semangat ke penderita TB
2. PMO mengingatkan untuk minum obat secara rutin
3. PMO mengingatkan jadwal kontrol/ jadwal berobat
4. PMO memberikan pesan yang harus di sampaikan kepada
pasien dan keluarga
TB adalah penyakit menular
TB disebabkan oleh kuman
TB dapat terjadi karena pasien TB tidak minum obat
secara teratur
TB dapat di sembuhkan berobat lengkap dan teratur
Pengobatan di lakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal
dan tahap lanjutan, yang lamanya berkisar 6-8 bulan
Obat TB harus diminum sekaligus pada waktu yang
sama setiap hari
Tidak ada obat lain untuk mengobati TB
Pentingnya pengawasan agar pasien berobat secara
lengkap dan teratur
Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan
perlunya segera meminta pertolongan ke fasilitas
pelayanan kesehatan
PMO, Pasien , Petugas kesehatan.

SOP Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) TB


Rumah Sakit
Medika Dramaga

Prosedur Tetap

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi

Halaman

Di tetapkan
Direktur,
Dr. Dewi Basmala, MARS

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Pencegahan dan pengendalian infeksi TB di


rumah sakit Medika Dramaga
Sebagai acuan dalam melaksanakan proses
pelayanan kesehatan di rawat jalan untuk
mencegah penularan TB pada pasien lain dan
petugas kesehatan
1. Petugas khusus untuk penyaringan
suspek TB agar pelayanan bisa
berjalan lancar
2. Petugas yang terlibat dalam PPI
perawat, pendaftaran, dokter
1. Aktivitas manajerial: komitmen
pimpinan dalam PPI TB
2. Pengendalian administratif. Lima
langkah penatalaksanaan pasien
untuk mencegah infeksi TB pada
fasyankes
Triase : Pengenalan segera
pasien
suspek
atau
confirm
TB
sebagai
langkah pertama. Hal ini
dilakukan
dengan
menempatkan
petugas
untuk menyaring pasien
dengan batuk lama segera
saat datang ke fasyankes.
Pasien dengan batuk 2
minggu
atau
dalam
investigasi TB tidak boleh
mengantri dengan pasien
lainuntuk mendaftar atau
mendapatkan
kartu.
Mereka
harus
segera
dilayani dengan langkahlangkah berikut dibawah
ini

Penyuluhan
:
Menginstruksikan pasien
yang tersaring di atas
untuk melakukan etiket
batuk yaitu menutup
hidung dan mulut ketika
batuk atau bersin. Kalau
perlu berikan masker atau
tisu untuk membantu
menutup mulut
Pemisahan : Pasien suspek
atau kasus TB melalui
pertanyaan
penyaringan
harus dipisahkan dari
pasien lain dan diminta
menunggu
di
ruang
terpisah dengan ventilasi
baik serta diberi masker
bedah atau tisu untuk
menutup mulut dan hidung
pada saat menunggu
Pemberian
pelayanan
segera : Pada tempat
pelayanan terpadu, pasien
dengan gejala di triase ke
baris
depan
untuk
mendapatkan pelayanan
segera (misalnya VCT,
kunjungan
pengobatan)
agara
dapat
segera
terlayani
dengan
dan
mengurangi waktu orang
lain yang terpajan dengan
mereka. Di tempat layanan
terpadu, usahakan agar
pasien yang hanya datang
untuk
mendapatkan
pelayanan
HIV
mendapatkan pelayanan
HIV sebelum layanan
untuk ODHA dengan TB
Rujukan untuk investigasi
atau pengobatan TB
Pemeriksaan
diagnostik
TB dilakukan di tempat
pelayanan itu tetapi bila
layanan ini tidak tersedia,
fasilitas perlu membina
kerjasama baik dengan
sentra
diagnostik
TB

untuk merujuk pasien


dengan gejala TB. Selain
itu,
fasilitas
perlu
mempunyai
kerjasama
dengan sentra pengobatan
TB
untuk
menerima
rujukan pengobatan bagi
pasien terdiagnosis TB

3. Pengendalian
lingkungan:
penggunaan ventilasi natural,
ventilasi
mekanik,
ruang
isolasi,Ultraviolet
germicidal
irradiation (UVGI), sistem filtrasi
udara,sruktur desain, konstruksi,
renovasi, atau reorganisasi
4. Proteksi
personal
kesehatan (masker)

petugas

Anda mungkin juga menyukai