Anda di halaman 1dari 2

Non-Probability Sampling

Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara


acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena
faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Macam-macam Non-Probability
Sampling sebagai berikut:

a. Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan)


Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang
dikehendaki. Teknik ini digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai
keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti.
Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka
sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas
permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang
diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik
ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif. Kelebihannya unit-unit yang terakhir dipilih
dapat dipilih sehingga mereka mempunyai banyak kemiripan.Kelemahannya Memunculkan
keanekaragaman dan bias estimasi terhadap populasi dan sampel yang dipilihnya.
b. Accidental Sampling (Sampel tanpa sengaja)
Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor sponantanitas,
artinya siapa saja yang tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dnegan karakteistik
maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
Contoh: Seorang ilmu ahli Bahasa Inggris ingin mengetahui sejauh mana pengaruh buku
yang dikarangnya. Cara pengambilan sampel, yaitu: dibatasi jumlah sampelnya misalnya 30
orang, setiap orang yang datang ke lembaganya (para siswa diberi informasi dan apabila
berminat sesuai dengan kemampuannya dijadikan responden), setelah dipelajari buku selama
satu minggu, responden segera memberi kabar atau saran tentang buku yang dipelajarinya.
Kelebihannya Mudah dan cepat digunakan. Kelemahannya Jumlah sampel mungkin tidak
representative karena tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu.

c.

Quota Sampling (Sampel Kuota)


Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar
dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil

berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun.
Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian
akan dilakukan. Kelebihannya :Memerlukan waktu yang cepat dan Membutuhkan biaya yang
murah.Kelemahannya ada unsur convenience sampling.
d. Saturation Sampling (Sampel Jenuh)
Teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, ini
syaratnya populasi tidak banyak, atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
sangat kecil.Kelebihannya yaitu Memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel.
Sedangkan Kelemahannya yaitu Tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang
besar. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena
jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian.
e.

Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)


Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil semakin menjadi
besar. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi hanya tahu satu
atau dua orang berdasarkan penilaian biasa dijadikan sebagai sampel.
Misalnya akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel
mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga
sampel atau responden terus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas
permasalahan
yang
diteliti. Kelebihannya Bisa
digunakan
dalam
situasi
tertentu sedangkan kelemahannya yaitu perwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat
di sampel yang sudah dipilih

Anda mungkin juga menyukai