Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sratified Random Sampling

1. Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan


atau strata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random,
adanya strata tidak boleh diabaikan dan setiap strata harus diwakili sebagai
sampel (Arikunto, 2006, hlm. 138).
2. Kasjono & Yasril (2009, hlm. 33), mengemukakan bahwa pengambilan
sampel acak stratifikasi adalah suatu metode pengambilan sampel di mana
populasi yang bersifat heterogen dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan (strata)
yang saling pisah tuntas, dan dari setiap strata dapat diambil sampel secara
acak.
3. Margono (2004, hlm. 126) menyatakan bahwa starrified random
sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat
atau berlapis-lapis.
4. Menurut Sugiyono (2001, hlm.58) teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan bersrata secara
proporsional.
5. Menurut Akdon & Hadi (2004) stratified random sampling ialah
pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara
proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen
(tidak sejenis).

2. Jenis –jenis Stratified Random Sampling

Menurut Nurhayati (2008, hlm. 10), stratified random sampling dibedakan


menjadi dua bagian, yaitu:

6. Sampel Terstratifikasi Proporsional (Proportionate Stratified


Sampling) merupakan sampel terstratifikasi dengan populasi
dibagi atas kelompok-kelompok yang homogen (strata). Dari
masing-masing kelompok diambil sampel secara proporsional.
Contoh:
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata pengeluaran
untuk gaji karyawan suatu perusahaan. Maka dari itu, peneliti membagi karyawan
berdasarkan latar belakang pendidikannya. Dari pembagian tersebut
didapatkan data sebagai berikut:

Latar Pendidikan Jumlah Karyawan (orang)


SD – SMP 100
SMA sederajat 300
S1 400
S2 200

2. Sampel Terstratifikasi Tidak Proporsional (Disproportionate Stratified


Sampling) merupakan sampel terstratifikasi dengan populasi dibagi atas
kelompok-kelompok yang 2isbandi (strata). Dari masing-masing kelompok
diambil sampel namun tidak proporsional.

Contoh:
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata pengeluaran
untuk gaji karyawan suatu perusahaan. Maka dari itu, peneliti membagi karyawan
berdasarkan latar belakang pendidikannya. Dari pembagian tersebut
didapatkan data sebagai berikut:

Latar Pendidikan Jumlah Karyawan (orang)


SD – SMP 10
SMA sederajat 200
S1 250
S2 25
3. Syarat-syarat Stratified Random Sampling

Menurut Kasjono & Yasril (2009, hlm. 34) ada tiga syarat yang harus
dipenuhi untuk dapat menggunakan metode pengambillan sampel acak
terstratifikasi, yaitu:
1. Harus ada kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar untuk
menstratifikasi populasi ini dalam lapisan-lapisan. Kriteria untuk pembagian
itu ialah 3isbandi-variabel yang menurut peneliti mempunyai hubungan yang
erat dengan 3isbandi-variabel yang hendak diteliti. Misalnya tingkat
penghasilan petani erat hubungannya dengan luas tanah yang diusahakan.
Jadi, dalam penelitian mengenai tingkat penghasilan petani, populasi dapat
distratifikasikan dalam lapisan-lapisan dengan menggunakan luas tanah yang
diusahakan sebagai kriteria.
2. Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang
dipergunakan untuk menstratifikasi.
3. Harus diketahui dengan tepat jumlah unit penelitian dari tiap strata dalam
populasi itu.

4. Kelebihan dan Kekurangan Stratified Random


Sampling

Kasjono & Yasril (2009, hlm. 35) mengemu-kakan kelebihan dan


kekurangan stratified random samplingsebagai berikut:
1. Kelebihan
a. Memberikan presisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengambilan
sampel acak sederhana dengan besar sampel yang sama
b. Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
c. Kemungkinan bagi peneliti untuk meneliti hubungan atau membandingkan
antara satu strata dengan strata yang lain.

2. Kekurangan
Pengambilan sampel tidak lebih murah dan lebih murah daripada
pengambilan sampel acak sederhana karena rangka yang terperinci harus
disusun untuk setiap strata sebelum pengambilan sampel.
Adapun Milla (2010) mengemukakan kelebihan dan kekurangan stratified
random sampling sebagai berikut:

1. Kelebihan
a. Penduga varians biasanya dapat direduksi karena varians observasi dalam
tiap strata biasanya lebih kecil dari varians populasi secara keseluruhan.
b. Biaya pengumpulan dan analisis data seringkali dapat diperkecil dengan
adanya pembagian populasi yang besar menjadi strata-strata yang lebih kecil.
c. Estimasi yang terpisah dapat diperoleh untuk strata secara terpisah tanpa
harus melakukan penarikan sampel yang lain maupun pengambilan sampel
tambahan.
d. Nilai estimasi dengan presisi lebih tinggi, baik untuk setiap strata maupun
untuk populasi secara keseluruhan atau dengan kata lain taksiran mengenai
karakteristik populasi lebih tepat.
e. Tiap strata 4isb dianggap sebagai populasi tersendiri sehingga presisi yang
dikehendaki maupun penyajiannya 4isb tersendiri.
f. Masalah penarikan sampel berbeda dalam bagian populasi yang berbeda.
g. Metode ini akan efisien dalam memberikan hasil yang lebih baik dari acak
sederhana jika variasi (standar deviasi) populasi dalam kelompok-kelompok
lebih kecil dari standar deviasi keseluruhan populasi.
h. Sampel yang terambil mampu memberikan informasi yang lebih baik dan
lebih banyak karena perbedaan antar kelompok juga dapat ditentukan.
i. Secara 4isbanding4ive, pelaksanaannya lebih mudah dari sampel acak
sederhana.
j. Untuk jumlah sampel yang sama, stratified random sampling lebih efisien
4isbanding simple random sampling.
k. Selain meningkatkan efisiensi, stratified random sampling juga digunakan
untuk memastikan kategori-kategori yang proporsinya kecil dalam
populasi akan terwakili.

2. Kekurangan
a. Seringkali tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar
pengelompokkan, akibatnya strata yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan.
Pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk menentukan ciri
heterogenitas yang ada pada populasi.
b. Harus dibuat kerangka sampel terpisah dan berbeda untuk tiap kelompok.
Sehingga dibutuhkan daftar populasi setiap strata.
c. Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.

7. Langkah-langkah Stratified Random Sampling

Menurut Notoatmodjo (2005, hlm. 86) langkah-langkah yang


ditempuh dalam pengambilan sampel secara stratified meliputi.:
1. Menentukan populasi penelitian.
2. Mengidentifikasi segala karakteristik dari unit-unit yang menjadi anggota
populasi.
3. Mengelompokkan unit anggota populasi yang mempunyai karakteristik
umum yang sama dalam suatu kelompok atau strata misalnya berdasarkan
tingkat pendidikan.
4. Mengambil sebagian unit dari setiap strata untuk mewakili strata yang
bersangkutan.
5. Teknik pengambilan sampel dari masing-masing strata dapat dilakukan
dengan cara random atau nonrandom
6. Pengambilan sampel dari masing-masing strata sebaiknya dilakukan
berdasarkan perimbangan (proporsional)

8. Rumus Metode Stratified Random Sampling

Diketahui I dinotasikan sebagai strata – strata j sebagai unit sampel


dalam strata. Penulisan simbol untuk tiap strata i. :

Ni = jumlah keseluruhan unit

ni = Jumlah sampel unit

Wi=Ni/N = Strata penimbang

f = ni/Ni = fraksi sampel dalam strata


Rumus Rata-rata Metode Stratified Random Sampling

Misalkan bahwa sebuah populasi N unit dibagi ke dalam k strata. Rata-rata


populasi per unit dapat dituliskan seperti :

Di mana bentuk rumus di atas berbeda dengan semua rumus rata-rata sampel
umumnya :
Teorema:

Jika di setiap strata penduga sampel ȳi adalah unbias dan sampel diambil secara
bebas di setiap strata berbeda, kemudian (yst¯) adalah penduga unbias bagi rata-
rata dan varians populasi, maka diperoleh :

Jika sebuah sampel acak sederhana diambil dari dalam tiap strata, penduga yang
unbias bagi S−i2 adalah :

9. Contoh Penerapan Stratified Random Sampling

Sugiyono (dalam Imron & Munif, 2010, hlm.79) menyatakan rumus


pengambilan sampel secara proporsional sebagai berikut:

Di mana:

= jumlah sampel menurut stratum

= jumlah sampel seluruhnya

= jumlah populasi menurut stratum

= jumlah populasi seluruhnya


Contoh :

Suatu penelitian pada kegiatan Ujian Kompetensi Guru (UKG) di Kota Bandung,
tentang manfaat dan tindak lanjut dari UKG yang diikuti, sebagai berikut:

Golongan Iia – Iid = 500 orang

Golongan IIIa – IIId = 2000 orang

Golongan Iva – Ivd = 5000 orang

Jumlah = 7500 orang

Jumlah populasi 7.500 orang, dengan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar =
5%.

N = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Presisi yang ditetapkan (dibulatkan)

Maka untuk mencari jumlah sampel secara keseluruhan yang harus ditarik,
terlebih dahulu gunakan rumus yang pertama (pengambilan sampel apabila
populasi sudah diketahui), yakni:

n = 379 responden

Jadi jumlah sampel yang harus ditarik = 379 responden. Kemudian dicari
pengambilan sampel berstrata dengan rumus:

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah sampel tiap strata sebagai


berikut:

Gol. Iia – Iid = 500 : 7.500 X 379 = 25,26 = 25

Gol. IIIa – IIId = 2000 : 7.500 X 379 = 101,06= 101

Gol. Iva – Ivd = 5000 : 7.500 X 379 = 252,67= 253


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pengambilan sampel acak stratifikasi adalah suatu metode pengambilan


sampel dimana populasi yang bersifat heterogen dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan
(strata) yang saling pisah tuntas, dan dari setiap strata dapat diambil sampel secara
acak. Stratified random sampling dibagi menjadi menjadi dua, yaitu sampel
terstratifikasi proporsional (Proportionate Stratified Sampling) dan sampel
terstratifikasi tidak proporsional (Disproportionate Stratified Sampling).
Langkah-langkah dalam menentukan sampel secara starified diantaranya
adalah:
1) Menentukan populasi penelitian;
2) Mengidentifikasi segala karakteristik dari unit-unit yang menjadi anggota
populasi;
3) Mengelompokkan unit anggota populasi yang mempunyai karakteristik umum
yang sama dalam suatu kelompok atau strata misalnya berdasarkan tingkat
pendidikan;
4) Mengambil sebagian unit dari setiap strata untuk mewakili strata yang
bersangkutan;
5) Teknik pengambilan sampel dari masing-masing strata dapat dilakukan dengan
cara random atau nonrandom;
6) Pengambilan sampel dari masing-masing strata sebaiknya dilakukan
berdasarkan perimbangan (proporsional)

Daftar Pustaka

http://samplingkuliah.blogspot.com/2017/01/stratified-random-sampling.html

https://statmat.id/stratified-random-sampling-adalah/

http://suharsohandiko.blogspot.com/2014/07/contoh-disproportionate-
stratified.html
MAKALAH
STATISTIKA

“PROPORTIONAL STRATIFIED RANDOM


SAMPLING”

OLEH

NURUL NAZLA HASIBUAN (17301938)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN TATA BOGA


JURUSAN PERHOTELAN
POLITEKNIK PARIWISATA MEDAN
TAHUN AJAR 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat ALLAH SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga makalah tentang “Stratified
Random Sampling” ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tuga mata kuliah statistika.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun penulis untuk perbaikan dan kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran.

Medan, Agustus 2019

Penulis

Anda mungkin juga menyukai