Anda di halaman 1dari 24

EXECUTIVE SUMMARY

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRA RANCANGAN PABRIK SORBITOL DARI PROSES


HIDROGENASI DEKSTROSA ANHYDRAT
KAPASITAS 130.000 TON/TAHUN

Oleh :
Fany Kusuma Wardhani

21030110141032

Fitra Pratama Suryantoro

21030110141060

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

EXECUTIVE SUMMARY

JUDUL
TUGAS

PRA RANCANGAN PABRIK SORBITOL


HIDROGENASI DEKSTROSA ANHYDRAT
KAPASITAS PRODUKSI

DARI

PROSES

130.000 TON / TAHUN

1. STRATEGI PERANCANGAN
Latar
Belakang

- Pembangunan industri nasional diarahkan guna meningkatkan daya


saing

agar

mampu

menerobos

pasar

internasional

dan

mempertahankan pasar dalam negeri.


- Kebutuhan sorbitol di dunia saat ini sekitar 1.300.000 ton per tahun
dan diperkirakan masih terus bertambah tiap tahun dengan laju 2,3%.
Negara dengan kebutuhan sorbitol terbesar adalah Cina, dengan
kebutuhan sekitar 30% dari total kebutuhan global. Sebagian besar
sorbitol di Cina digunakan sebagai bahan baku vitamin C. Pada tahun
2011, Indonesia masih mengimpor kebutuhan sorbitol sebanyak
3167,815 ton/tahun
- Pendirian pabrik sorbitol akan menciptakan lapangan kerja dalam
rangka turut mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat, meningkatkan perkembangan pembangunan
suatu daerah dengan adanya biaya pajak kepada pemerintah serta
menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada industri
Dasar

sorbitol.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kapasitas

Penetapan

rancangan pabrik Sorbitol dari dekstrosa anhidrat, yaitu :

Kapasitas
Produksi

a. Proyeksi Kebutuhan Pasar


Dari data impor sorbitol dapat dilihat bahwa kebutuhan sorbitol
tiap tahun akan semakin meningkat. Pada tahun 2011
kebutuhan

akan

sorbitol

meningkat

menjadi

3167,815

ton/tahun. Kenaikan tersebut memacu untuk mendirikan pabrik


baru guna mencukupi kebutuhan sorbitol dan menekan
kebutuhan impor sorbitol di Indonesia. Selain itu, sorbitol yang
dihasilkan dapat diekspor untuk meningkatkan pendapatan

negara.
b. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah dekstrosa yang diperoleh
dari Hanmer (Qingdao) Inc., Cina dan gas hidrogen yang
diperoleh dari PT Air Product Indonesia di Jl. Raya Merak Km.
116 Desa Rawa Arum Cilegon atau di PT Aneka Gas Industri
Tugu Semarang.
c. Kapasitas pabrik yang sudah beroperasi
Di Indonesia, PT Sorini (Sorbitol Inti Murni Corporation Tbk)
telah memproduksi sorbitol dari pati tapioka sejak tahun 1983
dengan produksi 330.000 ton/tahun. Selain itu ada dua pabrik
lain yaitu PT Sama Satria Pasifik dan PT Budi Kimia Raya
yang memproduksi sorbitol dengan kapasitas produksi yang
relatif kecil yaitu dengan produksi 7.200 ton/tahun dan 3.000
ton/tahun.
Dasar

1. Ketersediaan Bahan Baku

Penetapan

Letak pabrik yang dekat dengan pelabuhan dan dekat dengan jalur

Lokasi

utama provinsi mempunyai keuntungan sebagai berikut:

Pabrik

1. Terjaminnya keamanan arus bahan baku


2. Tingkat kerusakan bahan baku dapat diperkecil
3. Biaya transportasi bahan baku lebih murah
Bahan baku pembuatan sorbitol adalah dekstrosa didapat dari
negara China dan gas hidrogen yang produsen dalam negeri.
2. Letak Pasar
Lokasi pabrik yang mendekati konsumen namun juga tidak terlalu
jauh dari bahan baku bertujuan agar distribusi produk ke konsumen
dan distribusi bahan baku ke pabrik cepat dilakukan, menghindari
kerusakan selama pengiriman, dan menekan biaya transportasi.
Produk sorbitol diutamakan untuk menopang kebutuhan sorbitol
dalam negeri. Dalam hal ini, kota Cilegon sangat mendukung
mengingat letaknya yang strategis yaitu dekat dengan industri
penyedia bahan baku hidrogen terutama Jawa Barat, dan Jakarta
serta berada di area konsumen yaitu Jawa Barat, Banten, Jakarta,

Jawa Tengah, dan Yogyakarta, serta sebagian didistribusikan ke


Sulawesi, Papua, dan Maluku menggunakan jalur laut. Di daerah
Cilegon tersebut nantinya pabrik akan didirikan di Jalan Raya
Merak desa Rawa Arum Cilegon, Banten, Indonesia. Lokasi ini
dekat dengan dengan pelabuhan merak dan penyedia bahan baku
gas hidrogen yaitu PT Air Product Indonesia.
3. Sarana Transportasi
Pemilihan kawasan pabrik harus memenuhi syarat dan fasilitas
transportasi yang cukup memadai untuk mendirikan pabrik.
Fasilitas yang disediakan oleh Pemda Cilegon adalah adanya jalur
pantura yang memadai dan adanya rencana menjadikan Cilegon
sebagai pelabuhan nasional. Kedua sarana darat dan laut sangat
menunjang dalam hal pengiriman bahan baku dan produk.
4. Utilitas
Utilitas merupakan faktor penting dalam pemilihan lokasi, terutama
suplai air dan listrik. Fasilitas di Kawasan Industri Cilegon meliputi
penyediaan listrik disuplai oleh PLTU Suralaya dan Krakatau Daya
Listrik sedangkan penyediaan air dari PT Krakatau Tirta Industri
serta sumur artesis.
5. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan syarat mutlak bagi berdirinya sebuah
perusahaan, tenaga kerja ahli (skilled labour) tidak mudah
didapatkan di setiap daerah tetapi biasanya berada di daerah yang
dekat dengan pusat pendidikan. Kawasan Cilegon merupakan
kawasan industri yang dekat dengan kota Jakarta dan Bandung
yang merupakan pusat pendidikan sehingga mudah untuk
memperoleh tenaga ahli. Karena tingginya jumlah pengangguran
maka tidaklah sulit memperoleh tenaga kerja tanpa keahlian
(unskilled labour). Untuk kawasan Semarang, tenaga kerja berasal
Pemilihan
Proses

dari daerah Semarang dan sekitarnya.


Metode pembuatan sorbitol berbeda-beda tergantung reaktan yang
dipakai. Jenis-jenis proses tersebut meliputi :
1. Proses reduksi elektrolitik
Bagian utama dari proses ini adalah elektrolitik cell yang

merupakan tempat terjadinya reduksi D-glukosa menjadi


sorbitol. Biasanya pada bagian ini dilengkapi dengan sumber
arus yang tidak berfluktuasi. Elektroda yang dipakai adalah
amalgam sebagai katoda dan timbal sebagai anoda, sedangkan
larutan yang dipakai NaOH dan Na2SO4. Pada prinsipnya
glukosa akan direduksi dengan H2 sebagai hasil proses
elektrolisis diatas. Dari proses diatas akan dihasilkan sorbitol.
2. Proses hidrogenasi katalitik
Proses pembuatan sorbitol dengan hidrogenasi katalitik
dilakukan dengan cara mereaksikan dektrosa dan gas hidrogen
bertekanan tinggi (500-2000 psig) dengan menggunakan katalis
Raney nickel dalam reaktor pada suhu 130-180oC, sehingga
kontak yang terjadi semakin baik.

Perbandingan proses produksi sorbitol


No

Proses
Reduksi
Hidrogenasi
Elektrolitik
Katalitik

Parameter

Segi proses
Bahan baku
Glukosa
Glukosa
Konversi reaksi
Rendah
Tinggi
Kualitas produk
Rendah
Tinggi
2 Segi ekonomi
Mahal
Murah
Berdasarkan perbandingan proses di atas, maka dipilih proses

hidrogenasi katalitik dengan konversi 99,8%


Bahan Baku
Jenis
Dekstrosa Anhidrat
Hidrogen
Air
Spesifikasi

Katalis Raney Nickel


Dekstrosa Anhidrat
Sifat fisik Dekstrosa Anhidrat
Rumus molekul : C12H22O11
Berat molekul

: bervariasi

Bentuk

: bubuk berwarna putih atau kuning

pH

: 5-7

Titik cair

: 178 oC

Sifat kimia Dekstrosa Anhidrat adalah sebagai berikut :

Dekstrosa

anhidrat

bersifat

dextrorotatory,

yaitu

akan

terpolarisasi searah perputaran jarum jam (ke arah kanan).


C6H12O6 + 6 O2

6 CO2 + 6 H2O ; Hco = -2805 kJ/mol

Hidrogenasi dekstrosa menghasilkan sorbitol.


C6H12O6 + H2 C6H14O6
Fermentasi dekstrosa oleh Saccharomyces cerevisiae
menghasilkan etanol
Impuritas
Air

: 0,1%

Kemurnian (%berat) : 99,9%


Kenampakan

: kristal putih

Hidrogen
Fasa

: Gas

Impuritas

: maksimal 0,01% berat

Kemurnian

: minimal 99,99% berat

Kenampakan

: Tidak tampak

Suhu

: 30 oC

Tekanan

: 20 atm

Air (H2O)
Wujud

: Cair

BM

: 18

Bau

: Tidak berbau

Warna

: Jernih

Titik Didih

: 100oC (pada 1 atm)

Density (30oC), gr/cc : 0,994


Viscositas (25o C)

: 0,6985 cP

Katalis Raney Nickel


Sifat Fisis
Komposisi kimia :
Ni, wt%

: 50%

Al, wt%

: 50%

Densitas pada fase solid

: 8,1 g/cm3

Densitas partikel

: 3,32

Porosity

: 0,59

Purc Vol

: 0,178 cm3/g

Berbentuk bubuk halus berwarna kelabu.


Suhu yang umum digunakan pada 70-100oC
Sifat Kimia
Cukup resistensi terhadap dekomposisi, dapat disimpan dan
digunakan kembali dalam beberapa periode waktu. Stabilitas
Kebutuhan

termal (tidak terurai pada suhu yang tinggi)


Dekstrosa = 13164,85 kg/jam

Air (H2O) = 13098,69 kg/jam

Hidrogen = 6480,87 kg/jam


Dekstrosa Anhidrat didapat dari PT Hanmer (Qingdao) Inc. China

Asal

Hidrogen diperoleh dari PT Air Product Indonesia di Jl. Raya


Merak Km. 116 Desa Rawa Arum Cilegon
Produk
Jenis
Spesifikasi

Laju
Produksi
Daerah
Pemasaran

Sorbitol
Sorbitol

Berat molekul

: 182, 17

Densitas

: 1,489 g/cm3 (pada 25oC)

Impuritas
Dekstrosa

: max 1,5% berat

H2O

: maksimal 30% berat

Kemurnian

: 70 % berat

Kenampakan

: Larutan, tidak berwarna

pH

: 6-7

Solven

: Air

Titik beku

: 75oC

Titik didih

: 295oC

Viskositas

: 110 cp (pada 25oC)

16.414,14 kg/jam
Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor ke luar negeri

2. DIAGRAM ALIR PROSES DAN PENERACAAN


2.1 Flowsheet
I.
II.
III.

IV.

V.

2.2
2.2.1

Peneracaan
Neraca Massa

A.

Neraca Massa di Sekitar Mixer


VI.

IX.

XIII.

K
o
m
p
o
n
e
n
A
r
u
s

X.
M1

XI.
M2

H
i
d
r
o
g
e
n

XIV.
0

XV.
0

XVII. A
i
r
XXI. G
l
u
k
o
s
a
XXV. S
o
r
b
it
o
l
XXIX. T
o
t
a
l
a
r
u
s

VII.

XVIII.
57,33

XXII.
1140

Input
(kg/jam)

VIII. Output
(kg/jam
)

XII.

M3

XVI.

XIX.
1135

XX.

XXIII.
0

XXIV. 11409,6
6

XXVI.
0

XXVII.
0

XXX.
1146

XXXI.
1135

11409,6
6

XXVIII.

XXXII.

2281
9,33

XXXIII.
Total

XXXIV.

2281
9,33

XXXV.

2281
9,33

XXXVI.
A.

Neraca Massa di Reaktor


XXXVII. Kom
ponen
XL.

Arus

XLIV. Hidroge
n

XLVIII.

LII.
LVI.

Air

Glukosa
Sorbitol

LX.

Total
arus
LXIV. Total

XXXVIII. Input (kg/jam)


XLI. M
XLII. M5
3
XLV. 0
,
0
XLVI. 5616,5
0
3
XLIX. 1
1
4
0
9
,
6
6
L.
0
LIII. 1
1
4
0
9
,
6
6
LIV. 0
LVII. 0
LVIII. 0
LXI. 2
2
8
1
9
,
3
LXII. 5616,5
2
3
LXV. 28435,85

XXXIX. Output
(kg/jam)
XLIII. M6

XLVII. 5490,39

LI.

11409,66

LV.
22,93
LIX. 11512,86

LXIII. 22945,45
LXVI. 28435,85

LXVII.
A.

Neraca Massa Separator (Flash Drum)


LXVIII.
Kompo
n
e
n
LXXI. A
r

LXIX. Inp
ut
(kg/
jam
)
LXXII. M
6

LXX.
LXXIII.
M7

Output (kg/jam)
LXXIV.

M9

u
s
LXXV.H
i
d
r
o
g
e
n
LXXIX.
Air
LXXXIII.
Glukosa
LXXXVII.
Sorbitol
XCI. T
o
t
a
l
a
r
u
s
XCV. T
o
t
a
l
XCVIII.
A.

LXXVIII. 0
LXXVI. 5
490,
39
LXXX. 1
140
9,66
LXXXIV. 2
2,93
LXXXVIII.
11512,86

LXXVII.
5490,
LXXXI.
0
LXXXV.
0
LXXXIX.
0

LXXXII. 1140
9,66
LXXXVI. 22,93
XC.

11512,86

XCIV. 28435,84
XCII. 284
35,8
4

XCIII.
5490,
XCVII.

28435,84

XCVI. 284
35,8
4

Neraca Massa Setelah Kompressor


XCIX. K
o
m
p
o
n
e
n
CII. A
r
us
CVI. H
id
ro
ge
n

CI.
C.

Input
(kg/jam)

CIII.
M4

CIV.
M7

CVII.
126,

CVIII.
5490,

CV.

CIX.

Outpu
t
(kg/ja
m)
M5

5616,5
3

CX.

A
ir
CXIV. G
lu
k
os
a
CXVIII.
Sorbitol
CXXII.
total arus
CXXVI.
Total

CXI.
0

CXII.
0

CXV.
0
CXIX.
0

CXVI.
0
CXX.
0

CXXIII.
126,

CXXIV.
5490,

CXXVII. 5616,
53

CXIII. 0

CXVII. 0
CXXI. 0

CXXV.5616,5
3
CXXVIII. 56
16,53

CXXIX.
A.

Neraca Massa di Sekitar Evaporator


CXXX.
Kompon
e
n
CXXXIII.
Arus
CXXXVII.
Hidrogen

CXXXI. In
put
(kg/j
am)
CXXXIV. M
9
CXXXVIII.
0

CXLI. A
ir
CXLV. G
lu
k
os
a

CXLII.11409
,66

CXLIX.
Sorbitol

CL.

CLIII. T
ot
al
ar
us
CLVII.
Total

CXLVI. 2
2,93

11512
,86

CLIV. 2294
5,45
CLVIII. 2
2945,
45

CXXXII. Output
(kg/jam)
CXXXV. CXXXVI.
M8
M10
CXXXIX.
0
CXL. 0
CXLIII.
653
CXLIV.
4876,91

CXLVII. CXLVIII.
0
22,93
CLII. 1
1
5
1
2,
CLI.
8
0
6
CLVI. 1
6
4
CLV.
1
653
2,
7
CLIX. 22945,45

CLX.
2.2.2. Neraca Panas
A. Neraca Panas pada Reaktor
CLXI. A
r
u
s
CLXIV.
QArus 6
CLXVII.
QArus 7
CLXX.Q

CLXII.Mas
uk
(kJ/j
am)
CLXV.150
535
98,1
4
CLXVIII. 0
,00

A
ru
s
8

CLXXIII.
QReaksi
CLXXVI.
Qh
CLXXIX.
Total
CLXXXII.

CLXXI.

0
,00
CLXXIV. 4
272
554,
52
CLXXVII. 0
,00
CLXXX. 1
932
615
2,66

CLXIII. K
elua
r
(kJ/j
am)
CLXVI.

0
,00
CLXIX. 8
511
848,
15
CLXXII. 1
020
732
0,05
CLXXV. 0
,00
CLXXVIII.
606984,46
CLXXXI. 1
932
615
2,66

B. Neraca Panas pada Pre Heater

CLXXXIII.
Arus
CLXXXVI.
QArus 3
CLXXXIX.
QArus 3'
CXCII.Q
A
ru
s

CLXXXIV.
Masuk
(kJ/j
am)
CLXXXVII.
315565,25
CXC. 0,00
CXCIII. 2
468
829,
28

CLXXXV. K
elua
r
(kJ/j
am)
CLXXXVIII.
0,00
CXCI. 243
558
6,07
CXCIV. 0
,00

1
0

CXCV.Q
A
ru
s

CXCVI.

0
,00
CXCIX. 2
784
394,
53

1
0'

CXCVIII.
Total
CCI.

CXCVII. 3
488
08,4
6
CC.

278
439
4,53

C. Neraca Panas pada Kompressor (C-01)


CCII. Aru
s

CCV. QAru
s4

CCVIII.

CCIII. Mas
uk
(kJ/j
am)
CCVI. 1004
6771
,53

Arus 4'

CCXI. Qkom
presi

CCXIV. T
otal
CCXVII.

CCIX. 0,00
CCXII.1803
94,4
3
CCXV.1022
7165
,95

CCIV. Ke
lua
r
(kJ
/ja
m)
CCVII.0,0
0
CCX. 10
22
71
65,
95
CCXIII.
0,00
CCXVI.
10227165,
95

D. Neraca Panas pada H2 Make Up dan Recycle

CCXVIII. A
rus
CCXXI.

Arus 4'

CCXXIV. Q
Arus 8'

CCXXVII.Q
Arus 5

CCXIX.
Masuk
(kJ
/ja
m)
CCXXII.
10227165,
95
CCXXV.
9112,98
CCXXVIII.
0,00

CCXX.

Keluar
(kJ/jam)

CCXXIII. 0,00
CCXXVI. 0,00
CCXXIX. 1023627
8,93

CCXXX. T
otal
CCXXXIII.

CCXXXI.
10236278,
93

CCXXXII.1023627
8,93

CCXXXIV.
CCXXXV.
CCXXXVI.
E. Neraca Panas pada Expander (E-01)

CCXXXVII.
Arus
CCXL.QAr
us 8

CCXLIII.
QArus 8'
CCXLVI.
Qkompresi
CCXLIX.
Total
CCLII.

CCXXXVIII.
M
asuk
(kJ/jam)
CCXLI. 8374263,
14
CCXLIV. 0,00
CCXLVII. -9858,35
CCL. 8364404,78

CCXXXIX.
Keluar
(kJ/ja
m)
CCXLII. 0,
00
CCXLV. 8
3644
04,78
CCXLVIII.
0,00
CCLI. 8364
404,7
8

F. Neraca Panas pada Heat Exchanger

CCLIII.
Arus
CCLVI.
QArus 3'
CCLIX.
QArus 3''
CCLXII.
Qserap
CCLXV.
Total
CCLXVIII.

CCLV. Kelua
r
CCLIV. Masuk
(kJ/ja
(kJ/jam)
m)
CCLVII. 2435586,
CCLVIII. 0,
07
00
CCLXI. 4
8248
CCLX.0,00
44,12
CCLXIII. 2389258,
CCLXIV. 0,
04
00
CCLXVII. 4
CCLXVI. 4824844,
8248
12
44,12
Kebutuhan steam = 1147,66 kg/jam

CCLXIX.
G. Neraca Panas pada Evaporator
CCLXX.
Arus

CCLXXI. Masuk
(kJ/jam)

CCLXXII.
Keluar
(kJ/j

am)
CCLXXIII.
CCLXXIV.
8
CCLXXV. 0,
Q7
364404,78
00
CCLXXVI.
CCLXXVII.
0,
CCLXXVIII.
Q9
00
3734418,82
CCLXXIX.
CCLXXXI.
Q10
CCLXXX. 0,00
5260843,48
CCLXXXII.
CCLXXXIII.
1
CCLXXXIV.
Qsteam
049077,76
0,00
CCLXXXV.
CCLXXXVI.
0,
CCLXXXVII.
Qh
00
418220,24
CCXC.9413
CCLXXXVIII. CCLXXXIX.
9
482,5
Total
413482,54
4
CCXCI.
Kebutuhan steam = 227,23 kg/jam
CCXCII.
CCXCIII.
CCXCIV.
CCXCV.
CCXCVI.
CCXCVII.
CCXCVIII.
CCXCIX.
CCC.
CCCI.
CCCII.
CCCIII.
3.

PERALATAN PROSES DAN UTILITAS


1

Peralatan Alat Utama


A. Reaktor
CCCIV.

Kode : R-01

CCCV.

Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi antara hidrogen dan dekstrosa


menjadi sorbitol dengan katalis Raney Nickel (Ni/Al2O3)

CCCVI.

Jenis

: Trickle Bed Reactor

CCCVII.

Bahan : Stainless steel SA 167 grade 3 tipe 304


CCCVIII.
Dimen
si Reaktor
CCCX.
Tinggi
Reaktor

CCCIX.
Ukuran
CCCXI.
11,2 m

CCCXII.
bed katalis
CCCXIV.
e Reaktor
CCCXVI.

Tinggi

CCCXVIII.
Shell
CCCXX.

Tebal

CCCXXII.
head
CCCXXIV. Kondisi operasi

Tebal

Suhu

Tekanan : 60 atm

Volum
IDs

Head

CCCXIII.
10,67 m
CCCXV.
6,04 m3
CCCXVII.
0,72 m
CCCXIX.
0,03 m
CCCXXI.
Elliptical
CCCXXIII.
0,027m

: 130-153 oC

CCCXXV.
B. Evaporator
CCCXXVI. Kode : EV-01
CCCXXVII. Fungsi : Memekatkan larutan sorbitol dari 50% hingga konsentrasinya
70 %
CCCXXVIII.

Tipe

: Long-Tube Vertical

CCCXXIX.Bahan

: Stainless Steel SA-167 grade 3 tipe 304


CCCXXX. Dimensi
Evaporator
CCCXXXII. Jumlah
Tube

Panjang tube
Diameter
Diameter ruang uap
Tinggi shell
Tebal shell
Tebal head atas

CCCXXXI.
Ukuran
CCCXXXIII.
291
b
u
a
h
CCCXXXIV.
18 ft
CCCXXXV.
25 in
CCCXXXVI.
137,75 in
CCCXXXVII.
36 ft
CCCXXXVIII.
in
CCCXXXIX.

1 in
CCCXL.
3
/8 in
CCCXLI.
38,85 ft

Tebal head bawah


Tinggi evaporator
CCCXLII.
CCCXLIII.
C. Mixer
CCCXLIV. Kode
CCCXLV.
dengan

Fungsi

: M-01
: Tempat berlangsungnya pencampuran sirup glukosa

air

CCCXLVI. Jenis

: Tangki berpengaduk

CCCXLVII. Tipe

: Tangki Vertikal

CCCXLVIII.Bahan

: Stainless Steel SA-167

CCCXLIX. Jumlah

: 1 buah

CCCL.

: T = 30oC

Kondisi

CCCLI.
CCCLII.

P = 1 atm

Volume Mixer : 49,80 m3

CCCLIII.

Di

CCCLIV. : Diameter

CCCLV.

mensi Mixer
CCCLVI.

CCCLVII.

CCCLIX.

gi
CCCLX.

Tebal

dinding
CCCLXIII.

: Bahan konstruksi

CCCLXII.

He

Ting

ad and Battom
CCCLXIV.

SA-167
CCCLXV.

CCCLXVI.

Head
CCCLXVII. Tebal

CCCLXIX.
CCCLXXII.

CCCLXX.
Pe

ngaduk
CCCLXXIV.
D. Heat Exchanger
CCCLXXVI.

= 3.21 m

CCCLVIII.= 9.65 m
CCCLXI. = 0.25 in = 0.00635 m

Bentuk head

Tin

: Stainless Steel
: Elliptical Dished

CCCLXVIII.

= 0.25 in = 0.00635

m
CCCLXXI.

= 0.84 m

ggi
CCCLXXIII. : Jenis Pengaduk
(6 flat blades)
CCCLXXV.
Power Pengaduk

: turbin impeller
= 83 HP

CCCLXXVII. Fungs
i

CCCLXXVIII. Memanaskan Glukosa

CCCLXXIX. Jenis
CCCLXXXI. Tube
Side

CCCLXXX.

Shell and Tube

CCCLXXXII. ID

CCCLXXXVII.

CCCLXXXIII.

WG
CCCLXXXIV.

CCCXCII.

Shell

Side

er

CCCXCIX.

CCCLXXXIX.
3,658

m
CCCXCI.

32

CCCXCVI.

0,062

CCCXCIV.

Baffle

CCCXCVII. 0,062

space

CCCXCV.
Pass
CD.

CCCXCVIII. 1
CDI. Tube

Shell
CDII. Uc
CDIV. Ud
CDVI. Rd
perhitungan
CDVIII.

Diamet

0,08 m

CCCXC.

g
umlah
CCCXCIII.

CCCLXXXVIII.

0,00 m

CCCLXXXV. Panjan
CCCLXXXVI.

0,07 m

CDIII.
117,82 kJ/h.m2oC
CDV. 100 Btu/jamft2oF
CDVII.
0,001
Rd

CDIX.

0,003

minimum
CDX. 0,014

CDXI. P

CDXII.

0,52

CDXIII.

perhitungan, atm
CDXIV.
P

CDXV.

0,680

0,68

yang diijinkan, atm


CDXVI.
E. Pompa
CDXVII.

Kode : P-01

CDXVIII.

Fungsi :

CDXIX.

Jenis

CDXX.

Memompa air keluaran tangki IT ke HE

: Single stage centrifugal pump

Dimensi
Pompa

CDXXII. Kapasitas
CDXXIV. Power

CDXXI. Ukuran
CDXXIII. 95,062 gpm
CDXXV.
1,16 HP

Pompa
CDXXVI. Power
Motor
CDXXVIII.
Ef
isiensi
Pompa
CDXXX. Efisiensi
Motor
CDXXXII.Bahan
Konstruksi
CDXXXIV.
Pi
pa

CDXXVII.

1,455 HP

CDXXIX.

59%

CDXXXI.

80%

CDXXXIII.

Commercial steel

CDXXXV.
CDXXXVI.
40 ST 40 S
CDXXXVII.
CDXXXVIII.
CDXXXIX.
in2

Nominal = 3 1/2
Schedule Number =
ID pipa = 3,548 in
OD pipa = 4 in
Flow area = 0,929

CDXL.
CDXLI.
F. Tangki Penyimpanan Produk
CDXLII.

Kode : T-02

CDXLIII. Fungsi : Menyimpan produk cair sorbitol selama 30 hari


CDXLIV. Tipe

tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom)

dan bagian atas berbentuk kerucut (conical)


CDXLV.
CDXLVI.
CDXLVII.
CDXLVIII.
CDXLIX.
Fungsi

CDL.

Menyimpan produk cair

CDLI.
Kondisi

CDLII.
CDLIII.
CDLIV.

CDLV.
Tipe

CDLVI.
Silinder vertical dengan flat
bottom dengan head conical roof

CDLVII.
Bahan
konstruksi

CDLVIII.
3 tipe 304
CDLIX.
CDLX.

sorbitol selama 30 hari


- Suhu
: 300C
- Tekanan : 1 atm
- Wujud
: cair

Stainless Steel SA-167 grade


Jumlah
Diameter

: 1buah
: 140 ft

CDLXI.
CDLXII.

Tinggi
: 48 ft
Jumlah Course : 8

CDLXIII.
Course 1

CDLXIV.
CDLXV.

Tinggi = 48 ft
Tebal shell= 16/8 in

CDLXVI.
Course 2

CDLXVII.
CDLXVIII.

Tinggi= 42 ft
Tebal shell = 11/2 in

CDLXIX.
Course 3

CDLXX.
CDLXXI.

Tinggi = 36 ft
Tebal shell = 1 3/8 in

CDLXXII.
Course 4

CDLXXIII.
CDLXXIV.

Tinggi = 30 ft
Tebal shell= 1 1/16 in

CDLXXV.
Course 5

CDLXXVI.
CDLXXVII.

Tinggi = 24 ft
Tebal shell = 7/8 in

CDLXXVIII.
Course 6

CDLXXIX.
CDLXXX.

Tinggi = 18 ft
Tebal shell = 11/16 in

CDLXXXI.
Course 7

CDLXXXII.
CDLXXXIII.

Tinggi= 12 ft
Tebal shell = in

CDLXXXIV.
Course 8

CDLXXXV.
CDLXXXVI.

Tinggi = 6 ft
Tebal shell = 5/16 in

CDLXXXVII.
Tinggi
roof

CDLXXXVIII.

33,73 ft

CDLXXXIX.
Tebal roof

CDXC.

in

CDXCI.
Volume
tangki

CDXCII.

551563,61 ft3 (98243,98 bbl)

CDXCIII.
CDXCIV.
3.2. Utilitas
CDXCV.
Air
CDXCVI.
Air untuk steam
CDXCVIII. Air untuk proses
D.
Air untuk sanitasi
DII. Total kebutuhan air
DIV.

Didapat dari sumber

CDXCVII.
226,183 m3/hari
CDXCIX.
314,36 m3/hari
DI.
417,758 m3/hari
DIII. 958,301 m3/hari
DV. air ldari PT Krakatau Tita
Industri dan sumur artesis

DVI. Steam
DVII. Kebutuhan steam
DIX. Jenis boiler
DXI. Listrik
DXII. Kebutuhan listrik
DXIV. Dipenuhi dari
DXVI. Bahan Bakar
DXVII.
Jenis

DVIII. 9424,55 kg/jam


DX. Fire tube
DXIII. 740,78 kW
DXV. PLN dan Generator
DXVIII. Industrial Diesel Oil
(IDO)
DXX. Boiler
Btu/jam

DXIX. Kebutuhan

DXXII.
DXXIV.

: 2.233.134,65

DXXI. Generator : 1.194.249,57

Sumber dari

DXXIII.

Btu/jam
Pertamina

4. PERHITUNGAN EKONOMI
DXXV.
DXXVII.
DXXIX.
DXXXI.
DXXXIII.

Physical Plant Cost


Fixed Capital
Working Capital
Total Capital Investment
Analisis Kelayakan

DXXVI.
DXXVIII.
DXXX.
DXXXII.
DXXXV.

DXXXIV.

Return

on

Investment

(ROI)

DXXXVII.

Pay Out Time (POT)

DXL. Break Even Point (BEP)


DXLII.Shut Down Point (SDP)
DXLIV.

Rp
Rp
Rp
Rp

113.720.956.741,12
162.393.526.226,32
214.733.959.826,88
377.127.486.053,20

Sebelum pajak

34,304%
DXXXVI.

Setelah pajak

DXXXVIII.

25,728 %
Sebelum pajak

2,257 tahun
DXXXIX.

Setelah pajak

2,799 tahun
DXLI. 40,430 %
DXLIII.
23,064 %

Anda mungkin juga menyukai