Anda di halaman 1dari 26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Disain Penelitian


Desain

dalam

(perbandingan).

penelitian

Penelitian

ini

komparatif

merupakan
adalah

penelitian

penelitian

komparatif

yang

bersifat

membandingkan. Penelitian inidilakukan untuk membandingkan persamaan dan


perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti
berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat,
dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu.
Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.
Makna dari kata tersebut menunjukan bahwa dalam penelitian ini peneliti
bermaksud mengadakan perbandingan dengan menggunakan metode survei dan
teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran. Tes merupakan
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki


oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Penelitian ini
memfokuskan pada efektifitas tendangan terhadap hasil tendangan penalti dalam
permainan futsal dengan menggunakan kaki bagain dalam dan ujung kaki pada
siswa ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal. Dan dalam penelitian ini
juga untuk mengetahui teknik mana yang lebih efektif dan signifikan dengan
menggunakan kaki bagian dalam dan tendangan menggunakan ujung kaki
terhadap hasil tendangan penalti pada siswa ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri
3 Cikeusal.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan teknik tes
dalam pengambilan datanya.Yang bertujuan untuk mengetahui akan pengaruh
atau akibat dari suatu perlakukan (treatmen). peneliti bermaksud ingin
membandingkan teknik tendangan antara tendangan bagian dalam dan ujung kaki
terhadap hasil tendangan penalti dalam permainan futsal pada siswa
ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal.
3.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan efektifitas
tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan ujung kaki terhadap hasil
tendangan penalti dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal di
SMP Negeri 3 Cikeusal.

3.3 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Sugiyono (2011:80) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga populasi dalam penelitian ini
adalah siswa ekstrakurikuler futsal yang berjumlah 60 siswa.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik probability sampling ,
yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsuru (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi, simple random sampling ,proportionate stratified random
sampling,disproportionate

stratified

random,

sampling

area

(cluster)

sampling (sugiyono2011:120), peneliti akan menggunakan simple random


sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi diambil secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi cara demikian
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah siswa yang ,mengikuti ekstrakurikuler futsal yang
berjumlah 30 siswa. Dan terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A
sebanyak 15 siswa, dan kelompok B sebanyak 15 siswa. Kelompok A
adalah kelompok yang diberikan treatment (perlakuan) dengan melatih
tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam, dan kelompok B yang

diberikan treatment (perlakuan) dengan melatih tendangan dengan teknik


tendangan dengan ujung kaki.

Tabel 3.1.
Sampel Penelitian
Nama Kelompok

No
1

Jumlah Kelompok

Kelompok A (Tendangan menggunakan

15 siswa

kaki bagian dalam)


2

Kelompok B (Tendangan menggunakan

15 siswa

ujung kaki)
Jumlah

30 siswa

3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama satu bulan lebih yakni
antara pertengahan

Agustus

sampai

dengan

pertengahan bulan

September dengan jumlah pertemuan sebanyak 16 kali


3.4 Variabel Penelitian
Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.4.1 .

Variabel Bebas

Variable bebas dalam penelitian ini adalah teknik menendang dengan


kaki bagian dalam dan teknik menendang dengan ujung kaki
3.4.2 .

Variabel Terikat

Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil tendangan penalti dalam
permainan futsal.
3.5 Desain Penelitian

1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan teknik tes
dalam pengambilan datanya. Desain penelitian yang digunakan adalah
Two Groups Pretest-Posttest Design, yaitu desain penelitian yang terdapat
pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan.
Dengan demikian

dapat

diketahui

lebih

akurat,

karena

dapat

membandingkan dengan diadakan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono,


2007:

64).

Pretest

bertujuan untuk

membagi

dua

kelompok

dan

membandingkan dengan hasil postest. Pemberian treatment atau latihan


dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan. Setelah diberikan treatment selama
16 kali, seluruh sampel baik kelompok A maupun kelompok B diberikan
post-test dengan tes ketepatan menendang atau shooting. Proses latihan
selama 16 kali sudah dapat dikatakan terlatih, sebab sudah ada perubahan
yang menetap (Tjaliek Soegiardo, 1991: 25)

Pretest

Table 3.2
Pembagian kelompok penelitian
Kelompo
Perlakuan

posstest

k
Tes tendangan

penalti

Latihan tendangan

Tes tendangan

dengan kaki bagian

penalti

dalam
Tes tendangan
penalti

Latihan tendangan

Tes tendangan

dengan ujung kaki

penalti

2. Langkah - langkah Penelitian

Menurut Agustan (2011:45) Tahap-tahap yang akan ditempuh dalam


penelitian ini sesuai dengan metode eksperimen. Two Groups

Pretest-

Posttest Designdiantaranya yaitu :1) menentukan populasi, 2) Menentukan


Sampel. 3) Melaksanakan tes awal (pretest). 4) Memberikan perlakuan
(treatmen). 5) Melaksanakan tes akhir (Posttest). 6) Menyusun data hasil
pretest dan posttest. 7) Mengolah data. 8) Menganalisis data. 9) Menarik
kesimpulan
3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini, hal yang pertama kali dilakukan adalah menyusun
instrumen penelitianyang terdiri dari tes tendangan menggunakan kaki
bagian dalam dan ujung kaki , melakukan uji coba tes instrumen,
mengolah data hasil uji coba tes instrumen dan menentukan mana yang
akan diolah yang akan digunakan dalam pengambilan data.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini sampel dibagi menjadi dua kelompok , kelompok A
dengan menggunakan teknik kaki bagian dalam dan kelompok B
dengan menggunakan ujung kaki, kelompok A dan B melakukan pretest
(sebelum diberi perlakuan) dan posstest (setelah diberi perlakuan)
terhadap hasil tendangan penalti yang berjarak 6 meter.

3. Tahap akhir

Pada tahap ini peneliti memberikan kesimpulan berdasarkan hasil


dari pelaksanaan pretest dan posstest tendangan Penalti. Prosedur
penelitian dapat dilihat pada bagan prosedur penelitian berikut ini

Populasi

Sampel
Tes Awal Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam Dan Ujung Kaki

Kelompok Tendangan
Menggunakan Kaki Bagian
Dalam

Kelompok Tendangan
Menggunakan Ujung Kaki

Tes Akhir Tendangan Dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam Dan


Tendangan Dengan Menggunakan Ujung Kaki
Pengumpulan Data

Pengolahan Dan Analisis


Data
Kesimpulan
Gambar 3.1 Langkah langkah Penelitian

3.6. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan data

1. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 149), instrumen penelitian adalah
alat dan fasilitas yang digunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan
suatu metode. Manfaat dari instrumen penelitian inimempermudah pekerjaan
peneliti dalam mengumpulkan data dan hasilnyapun lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap dan sistematis sehinggamudah diolah.
Kebutuhan data penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan
pedoman tes untuk mengukur kemampuan dan pengaruh hasil tendangan, tes
ini mengadopsi dari Asep Sumpena (2011:

61-63), dengan nilaivaliditas

teknik tendangan menggunakan kaki bagian dalam 0,64 dan nilai


reabilitasnya 0,15. Nilai validitas teknik tendangan menggunakan ujungkaki
0,67 dan nilai realibilitas 0,57. Adapun tes yang akan digunakan untuk
mengukur keakuratan tendangan penalti futsal menggunakan kaki bagian
dalam dan ujung kaki adalah sebagai berikut:
a. Tes menendang bola menggunakan teknik menendang dengan kaki bagian
dalam dan teknik ujung kaki.
1) Tujuan: mengukur keakuratan hasil tendangan menggunakan Kaki bagian
dalam dan ujung kaki.
2) Alat yang digunakan:
a) Lapangan futsal
b) Gawang futsal
c) Bola futsal
d) Tali
e) Nomor skor

Gambar 3.2. Lapangan/gawang untuk Tes


(sumber: Asep Sumpena,2011:61-63)

Petunjuk Pelaksanaan:
1) Siswa berdiri 3 meter dibelakang titik penalti yang berjarak 6 meterdari
sasaran atau gawang dengan

posisi

kaki

kanan

atau

kiri

siapmenendang sesuai dengan kebiasaan pemain.


2) Tidak ada aba-aba dari tester, tester hanya menjadi pengamat sahatau
tidaknya teknik tendangan, siswa menendang

bolamenggunakan kaki

bagian dalam dan ujung kaki, selain menggunakanteknik tersebut


dianggap tidak sah.

3) Pelaksanaan diawali dengan menendang menggunakan kaki bagian dalam


dan dilanjutkan menggunakan ujung kaki.
4) Siswa diberikan 3 kali kesempatan
Pelaksanaan dinyatakan tidak sah :
1)
2)
3)
4)

Bola keluar dari daerah sasaran.


Jarak tendang kurang dari 6 meter.
Melakukan tendangan bukan dengan kaki bagian dalam dan ujung kaki.
Tidak melakukan sesuai petunjuk pelaksanaan.

Skor :
1) Jumlah skor pada sasaran 3 kali kesempatan.
2) Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran,maka
diambil skor yang terbesar.
2. Teknik pengumpulan data
Pengambilan data ini dilakukan pada hari Jumat, tanggal 28
september 2015 pukul 15.30 WIB selesai, di lapangan futsal SMP Negeri 3
Cikeusal. Saat melakukan pengumpulan data tester dibantu oleh dua
temanyang bertugas sebagai pencatat dan sebagai pembantu sedangkan
testibertugas sebagai penghitung. Sebelum pengambilan data dilakukan
penjelasan tentang pelaksanaan tes, kemudian dilanjutkan pengambilan data
sesuai dengan urutan kehadiran. Setelah urutan pertama sampai terakhir
melakukan, di ambil tes yang kedua dalam item tes yang sama.
3.7

Teknik analisis data

10

Setelah data diperoleh dari hasil tes dan pengukuran, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisisnya sehingga dari data tersebut dapat diambil
suatu kesimpulan. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan

untuk

mengetahui perbandingan efektifitas tendangan menggunakan kaki bagian


dalam dan ujung kaki terhadap hasil tendangan penalti dalam permainan futsal
pada pada siswa ekstrakurikuler di SMP Negeri 3 Cikeusal, untuk pengujian
beda dilakukan dengan t-test, yaitu dengan teknik menguji kesamaan dua ratarata uji dua pihak (Sudjana, 2005:238).
Adapun prasarat yang harus dipenuhi sebelum peneliti boleh
melanjutkan

menggunakanan

analisis

statistik

tertentu

(Suharsimi,

2006:283). Sebagai langkah untuk menganalisis sebelumnya dilakukan uji


prasyarat tersebut sebagai berikut, untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal, yaitu apakah data yang akan dianalisis tersebut
tersebar antara nilai yang paling tinggi dan nilai yang paling rendah serta
variabilitasnya. Selainitu juga harus diketahui kedua kelompok sampel
berasal dari kelompok yang homogen. Uji asumsi untuk uji-t
normalitas sebaran

data

adalah

dan uji homogenitas sampel. Berikut adalah

perhitungan dan pengujian hipotesis.

1. Penghitungan Normalitas
Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian
terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian

11

dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas


sebaran data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS
IBM 20.0. Menurut metode Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujian adalah
sebagai berikut:
1) Jika signifikansi di bawah 0.05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku,
berarti data tersebut tidak normal.
2) Jika signifikansi di atas 0.05 maka berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal
baku, berarti data tersebut normal (Gempur Safar, 2010).
2.

Perhitungan homogenitas
Uji homogenitas berguna untuk menguji kesamaan beberapa

bagian sampel, yaitu seragam atau tidak varian sampel yang diambil dari
populasi.Uji homogenitas yang di pakai dalam penelitian ini adalah uji F.
Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila Sig> 0,5 berarti varian
sampel tersebut homogen.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan menggunakan
bantuan program SPSS IBM 20.0, yaitu dengan membandingkan mean
antara kelompok 1 dan kelompok 2. Apabila nilai t
, maka Ha ditolak, jika t

tabel

hitung

hitung

lebih kecil dari t

lebih besar dibanding t

tabel

maka Ha

diterima. Uji hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan


program SPSS IBM 20.0. Untuk mengetahui persentase peningkatan
12

setelah diberi perlakuan digunakan perhitungan persentase peningkatan


dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1991: 37):
f
P= x 100
n
Keterangan :
P

Presentase yang dicari

Frekuensi

Jumlah responden

Selanjutnya untuk mengetahui jawaban kemampuan motorik


manayang lebih baik hasilnya maka perlu diadakan perhitungan mean
masing- masing kelompok yang kemudian dibandingkan, dimana mean
yang lebih besar berarti lebih baik.

BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

13

4.1.

Hasil Penelitian
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat efektifitas

tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam dan ujung kaki dalam
permainan futsal pada siswa ekstrakulikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal dan
manakah yang lebih signifikan dan efektif dari kedua teknik tendangan antara kaki
bagian dalam dan ujung kaki terhadap hasil tendangan penalti pada siswa
ekstrakulikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal.

a. Efektifitas Tendangan Penalti Menggunakan Kaki Bagian Dalam


Dari hasil perhitungan jawaban dari 15 responden data pretest efektifitas
tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam diperoleh skor terendah 5 dan
skor tertinggi 15. Dengan skor rata-rata (mean) sebesar 11,13 median sebesar
11,00 modus sebesar 11, simpangan baku 2,560, dan varian sebesar 6,552.
Sedangkan posttest efektifitas tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam
diperoleh skor terendah 13 dan skor tertinggi 19. Dengan skor rata-rata (mean)
sebesar 11,13 median sebesar 17,00 modus sebesar 17, simpangan baku 1,668,
dan varian sebesar 2,781. Selengkapnya dapaat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1. Efektifitas Tendangan Penalti Menggunakan Kaki


Bagian Dalam
Statistics
pretest Posttest
Valid
15
15
N
Missing
0
0
Mean
11,13
15,93
Median
11,00
17,00

14

Mode
Std. Deviation
Variance
Minimum
Maximum
Sum

11
2,560
6,552
5
15
167

17
1,668
2,781
13
19
239

Banyaknya kelas interval pretest pada efektifitas tendangan penalti


menggunakan kaki bagian dalam ditetapkan dengan mengganakan rumus Sturges
yaitu banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n. n = 15 = log 1,17, = 5,031, dibulatkan
menjadi 5. Dan rentang data yaitu dengan rumus data terbesar dikurangi data
terkecil = 15-5= 10. Adapun jarak kelas sama dengan rentang data dibagi jumlah
kelas = 10/5= 2. Selanjutnya distribusi frekuensi data pretest pada efektifitas
tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam selengkapnya dapat di lihat
pada Tabel 4.2
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pretest Pada Efektifitas Tendangan Penalti
Menggunakan Kaki Bagian Dalam
No

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif
(%)

57

13,4

8 10

6,7

11 13

11

73,2

14 16

6,7

15

100

Jumlah

Banyaknya kelas interval posttest pada efektifitas tendangan penalti


menggunakan kaki bagian dalam ditetapkan dengan mengganakan rumus Sturges
yaitu banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n. n = 15 = log 1,17, = 5,031, dibulatkan
menjadi 5. Dan rentang data yaitu dengan rumus data terbesar dikurangi data

15

terkecil = 19-13= 6. Adapun jarak kelas sama dengan rentang data dibagi jumlah
kelas = 6/5= 1. Selanjutnya distribusi frekuensi data pretest pada efektifitas
tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam selengkapnya dapat di lihat
pada Tabel 4.3
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Posttest Pada Efektifitas Tendangan Penalti
Menggunakan Kaki Bagian Dalam
No

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif
(%)

13 14

13,33

15 16

33,33

17 18

46,66

19 20

6,66

15

100

Jumlah

b. Efektifitas Tendangan Penalti Menggunakan Ujung Kaki


Dari hasil perhitungan jawaban dari 15 responden data pretest efektifitas
tendangan penalti menggunakan ujung kaki diperoleh skor terendah 7 dan skor
tertinggi 15. Dengan skor rata-rata (mean) sebesar 10,47 median sebesar 9,00
modus sebesar 7, simpangan baku 3,067, dan varian sebesar 9,410. Sedangkan
posttest efektifitas tendangan penalti menggunakan ujung kaki diperoleh skor
terendah 11 dan skor tertinggi 17. Dengan skor rata-rata (mean) sebesar 13,80
median sebesar 13,00 modus sebesar 13, simpangan baku 1,656, dan varian
sebesar 2,743. Selengkapnya dapaat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Efektifitas Tendangan Penalti Menggunakan Ujung
Kaki
Statistics
16

pretest
postest
Valid
15
15
N
Missing 0
0
Mean
10,47
13,80
Median
9,00
13,00
Mode
7a
13
Std. Deviation 3,067
1,656
Variance
9,410
2,743
Minimum
7
11
Maximum
15
17
Sum
157
207
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
Banyaknya kelas interval pretest pada efektifitas tendangan penalti
menggunakan ujung kaki ditetapkan dengan mengganakan rumus Sturges yaitu
banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n. n = 15 = log 1,17, = 5,031, dibulatkan menjadi
5. Dan rentang data yaitu dengan rumus data terbesar dikurangi data terkecil = 157= 8. Adapun jarak kelas sama dengan rentang data dibagi jumlah kelas = 8/5=
1,6, dibulatkan menjadi 2. Selanjutnya distribusi frekuensi data pretest pada
efektifitas tendangan penalti menggunakan ujung kaki dalam selengkapnya dapat
di lihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pretest Pada Efektifitas Tendangan Penalti
Menggunakan Ujung Kaki
No

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif
(%)

79

53,4

10 12

13,3

13 15

33,3

15

100

Jumlah

17

Banyaknya kelas interval posttest pada efektifitas tendangan penalti


menggunakan ujung kaki dalam ditetapkan dengan mengganakan rumus Sturges
yaitu banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n. n = 15 = log 1,17, = 5,031, dibulatkan
menjadi 5. Dan rentang data yaitu dengan rumus data terbesar dikurangi data
terkecil = 17-11= 6. Adapun jarak kelas sama dengan rentang data dibagi jumlah
kelas = 6/5= 1. Selanjutnya distribusi frekuensi data pretest pada efektifitas
tendangan penalti menggunakan ujung kaki selengkapnya dapat di lihat pada
Tabel 4.6
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Posttest Pada Efektifitas Tendangan Penalti
Menggunakan Ujung Kaki
No

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif
(%)

11 12

6,7

13 14

60,0

15 16

20,0

17 18

13,3

15

100

Jumlah

c. Uji prasayarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian
terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian
dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas
sebaran data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS

18

IBM 20.0. Menurut metode Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujian adalah


sebagai berikut:
a) Jika signifikansi di bawah 0.05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku,
berarti data tersebut tidak normal.
b) Jika signifikansi di atas 0.05 maka berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal
baku, berarti data tersebut normal (Gempur Safar, 2010).
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data
Kelompok

Sig

Keteranga
n

Pretest tendangan dengan kaki bagian dalam

0,193

0,05

Normal

Posttest tendangan dengan kaki bagian dalam

0,217

0,05

33,33

Pretest tendangan dengan ujungan kaki

0,480

0,05

46,66

Posttest tendangan dengan ujungan kaki

0,148

0,05

6,66

Dari hasil tabel di atas, dapat dilihat bahwa data pretest dan posttest
memiliki nilai p (sig.) > 0,05, maka variabel berdistribusi normal. Karena
semua data berdistribusi normal maka analisi dapat dilanjutkan. Hasil
selengkapnya disajikan pada lampiran.
2) Uji Homogenitas Memakai Levenes Test.
Pengujian homogenitas varian menggunakan Uji levenes test, dengan
menggunakan rumus Levenes Test dengan bantuan software SPSS 20 IBM
Hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8. uji homogenitas Pretest Hasil Tendangan Pinalti
Levene's Test of Equality of Error Variancesa

19

Dependent Variable: pretest hasil tendangan


pinalti
F

df1

2,178

df2
1

Sig.
28

,151

Tests the null hypothesis that the error variance


of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + kel

Hipotesis yang diuji ialah : H0 : Variansi pada tiap kelompok sama


(homogen) H1 : Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen).
Jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 , maka variansi setiap
sampel sama (homogen) Jika signifikansi yang diperoleh < 0,05 , maka
variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen),
Ternyata pengujian dengan statistik Sig. diperoleh signifikansi
0,151, jauh melebihi 0,05. Dengan demikian data penelitian pretest hasil
tendangan pinalti di atas homogen.
Tabel 4.9. uji homogenitas Posttest Hasil Tendangan Pinalti
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable: posttest hasil tendangan
pinalti
F
0,050

df1

df2
1

Sig.
28

,824

Tests the null hypothesis that the error variance


of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + kel

Hipotesis yang diuji ialah : H0 : Variansi pada tiap kelompok sama


(homogen) H1 : Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen).

20

Jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 , maka variansi setiap


sampel sama (homogen) Jika signifikansi yang diperoleh < 0,05 , maka
variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen),
Ternyata pengujian dengan statistik Sig. diperoleh signifikansi
0,824, jauh melebihi 0,05. Dengan demikian data penelitian posttest hasil
tendangan pinalti di atas homogen.

4.2. Uji Hipotesis


a. Ada perbedaan tingkat efektifitas tendangan penalti menggunakan
kaki bagian dalam dan ujung kaki terhadap hasil tendangan penalti
dalam permainan futsal pada siswa ekstrakulikuler futsal di SMP
Negeri 3 Cikeusal
Ho:

Tidak

ada

perbedaan

tingkat

efektifitas

tendangan

penalti

menggunakan kaki bagian dalam dan ujung kaki terhadap hasil


tendangan penalti dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler
futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal
Ha: ada perbedaan tingkat efektifitas tendangan penalti menggunakan
kaki bagian dalam dan ujung kaki terhadap hasil tendangan penalti
dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal di SMP
Negeri 3 Cikeusal
Tabel 5.0. Uji t
T
3,75

t-test for Equality of Means


T table
Sig. (2Mean
tailed)
Difference
2,04
0,005
1,400

Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 3,75 > 2,04 (ttabel) dan besar nilai signifikansi p 0,005 > 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan tingkat
21

efektifitas tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam dan ujung


kaki terhadap hasil tendangan penalti dalam permainan futsal pada siswa
ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal. Apabila dilihat dari
angka Mean Difference sebesar 1,400, hal ini menunjukkan bahwa
perbedaan rata-rata keakuratan tendangan pinalti menggunakan punggung
kaki dan ujung kaki lumayan besar.
b. Tendangan menggunakan kaki bagian dalam lebih signifikan dan
efektif terhadap hasil tendangan penalti pada siswa ekstrakulikuler
futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal
Ho: Tendangan menggunakan kaki bagian dalam tidak lebih signifikan dan
efektif terhadap hasil tendangan penalti pada siswa ekstrakulikuler
futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal
Ha: Tendangan menggunakan kaki bagian dalam lebih signifikan dan
efektif terhadap hasil tendangan penalti pada siswa ekstrakulikuler
futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal
Tabel 5.1. Uji t
T
3,515

t-test for Equality of Means


T table
Sig. (2Mean
tailed)
Difference
2,13
0,002
2,133

Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 3,75 > 2,13 (t-tabel)
dan besar nilai signifikansi p 0,002 > 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha
diterima,

sehingga

dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

Tendangan

menggunakan kaki bagian dalam lebih signifikan dan efektif terhadap


hasil tendangan penalti pada siswa ekstrakulikuler futsal di SMP Negeri 3

22

Cikeusal. Apabila dilihat dari angka Mean Difference sebesar 2,133, hal ini
menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata keakuratan tendangan pinalti
menggunakan punggung kaki dan ujung kaki cukup besar.

4.3. Pembahasan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh peningkatan yang
signifikan terhadap kelompok yang diteliti. Pemberian perlakuan selama 16 kali
pertemuan dengan frekuensi 3 kali seminggu memberikan efektifitas terhadap
tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam tendangan penalti dalam
permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal
Hasil analisis menunjukkan bahwa efektifitas terhadap tendangan penalti
menggunakan kaki bagian dalam tendangan penalti. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai 3.750 > t tabel 2.04, dan nilai signifikansi 0.005 < 0.05, maka hasil ini
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan.
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi Ada perbedaan
tingkat efektifitas tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam dan ujung
kaki terhadap hasil tendangan penalti dalam permainan futsal pada siswa
ekstrakulikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal, diterima.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh peningkatan yang
signifikan terhadap kelompok yang diteliti. Pemberian perlakuan selama 16 kali
pertemuan dengan frekuensi 3 kali seminggu memberikan efektifitas terhadap
tendangan penalti menggunakan kaki bagian dalam tendangan penalti dalam
permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal

23

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat efektifitas terhadap tendangan


penalti menggunakan kaki bagian dalam tendangan penalty lebih signifikan
dibandingkan dengan menggunakan ujung kaki. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
3.515 > t tabel 2.13, dan nilai signifikansi 0.002 < 0.05, maka hasil ini
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan.
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi Tendangan
menggunakan kaki bagian dalam lebih signifikan dan efektif terhadap hasil
tendangan penalti pada siswa ekstrakulikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal,
diterima.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

24

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang penulis lakukan di dabab 4
menunjukkan bahwa ada Ada perbedaan tingkat efektifitas tendangan penalti
menggunakan kaki bagian dalam dan ujung kaki terhadap hasil tendangan penalti
dalam permainan futsal pada siswa ekstrakulikuler futsal di SMP Negeri 3
Cikeusal
Apabila dilihat dari angka Mean Difference sebesar 1,400, hal ini
menunjukkan bahwa perbedaan perbedaan tingkat efektifitas tendangan penalti
menggunakan kaki bagian dalam. terhadap hasil tendangan penalti dalam
permainan futsal pada siswa ekstrakulikuler futsal di SMP Negeri 3 Cikeusal.
4.2. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini memiliki implikasi sebagai
berikut:
a. Bagi SMP Negeri 3 Cikeusal penelitian ini diharapkan dapat memberi
gagasan dan ide untuk menuju peningkatan prestasi futsal siswanya.
b. Bagi guru, dapat dijadikan masukan dalam membina dan melatih siswa
anggota ekstrakurikuler futsal.
c. Bagi siswa, dijadikan masukan dalam bermain futsal.

4.3. Saran-saran

25

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan oleh


peneliti antara lain:
a. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menambah jam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
futsal, dari seminggu sekali menjadi seminggu dua kali.
b. Bagi Guru/Pelatih
Diharapkan memberikan latihan yang terprogram, seperti latihan teknik,
latihan taktik serta latih tanding dengan tim lain. Selain itu, guru
hendaknya dapat mengintensifkan latihan dan memotivasi siswa untuk
selalu giat berlatih.
c. Bagi Siswa
Diharapkan agar berlatih lebih banyak lagi di luar kegiatan ekstrakurikuler
sekolah seperti menjadi anggota di klub futsal yang ada di daerahnya
masing-masing. Selain itu, siswa harus aktif hadir dalam setiap kegiatan
yang dilaksanakan dan selalu termotivasi untuk selalu berlatih.
d. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai inspirasi dan bahan acuan
terutama penelitian yang berkaitan dengan efektivitas tendangan penalti
futsal.

26

Anda mungkin juga menyukai