Anda di halaman 1dari 13

MATA PELAJARAN: LAN (Local Area Network)

Modul 02

IP Address &
Subnetting

by

Nova Suparmanto
NIM. 09520241007 / UNY

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ)


SMK N 2 YOGYAKARTA
2012

Modul 02: IP Address & Subnetting

1.

Apa perbedaan antara kelas A, B, dan C pada IP Address ?


Perbedaan utama kelas A, B dan C pada ip address v4 adalah terletak pada jumlah
Network ID dan Host ID yang berpengaruh pada ukuran dan jumlah jaringan maupun
host.
Jumlah

Byte 1

Byte 2

Byte 3

Byte 4

Kelas A

N = Network ID

Kelas B

H = Host ID

Kelas C

Dengan melihat tabel diatas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jika
jumlah network ID yang lebih banyak maka jumlah jaringan yang tersedia semakin banyak
dengan user yang semakin sedikit. Dan sebaliknya, jika host id-nya yang semakin banyak
maka jumlah jaringan yang tersedit semakin sedikit dengan jumlah host yang disediakan
oleh masing-masing jaringan semakin banyak.
Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat
ditampung oleh tiap jaringan sangat besar
IP address kelas A
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang
host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi
pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta
host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:

IP address kelas B
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai
antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID =
167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah
host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

IP address kelas C
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN.
Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan
host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masingmasing network memiliki 256 host.

IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address


kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan
bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address
ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
Sumber : http://frank-poe2t.blogspot.com/2008/01/pengertian-ip-address-dan-teknik.html
2.

Apa itu IP address? Jelaskan!


Apakah IP?
IP adalah perpanjangan dari Internet Protocol. Biasanya, kalau disebutkan nama IP
maka sebenarnya yang dimaksudkan adalah IP Address atau Alamat IP.
Apa kegunaan IP?
IP Address (selanjutnya saya sebut sebagai IP saja) bisa dilihat sebagai alamat rumah
atau tanda pengenal dari perangkat, entah itu komputer atau handphone atau perangkat
lainnya, yang harus ada saat berkomunikasi melalui media Internet.
Untuk mudahnya, bayangkan saja IP itu seperti sama dengan nomor HP. Untuk
dapat menggunakan HP, entah untuk menelepon keluar atau menerima telepon masuk,
kita harus memiliki nomor HP. Tanpa nomor HP, kita tidak bisa menerima dan mengirim
pesan. Begitu juga dengan komputer yang terhubung dengan Internet. Tanpa IP,
komputer kita tidak akan bisa menerima dan mengirim apapun dari/ke Internet.
Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

Bentuk dari IP address adalah 4 kelompok angka yang dipisahkan dengan titik. Tiap
kelompok angka secara teori bisa memiliki nilai dari 0 sampai 255. Contoh bentuk IP
Address adalah: 172.17.0.2
IP Address merupakan alat yang digunakan agar paket data dapat mencapai tujuan.
Pengalamatan IP Address harus unik dan mempunyai format dalam bilangan biner yang
terdiri dari 32-bit dan dibagi atas 4 kelompok 8-bit bilangan biner (oktal).
Sumber : http://gitudeh.com/?page=IPdanSubnetMask
Format IP Address:

Untuk

memudahkan

pembacaan

dan

penulisan,

IP

Address

biasanya

direpresentasikan dalam bilangan desimal. IP address di atas dapat diubah menjadi 0.0.0.0
sampai dengan 255.255.255.255. Nilai desimal merupakan nilai IP Address yang dikenal
dalam pemakaian sehari-hari.

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian:

Bit Network-ID

: Berperan dalam identifikasi network address.

Bit Host-ID : Berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Seluruh host yang
tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network-ID yang sama.

Garis

pemisah antara bit Network -ID dan bit Host-ID tidak tetap, bergantung kepada
Network Class.

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

3.

Apa itu Subnetmask? Jelaskan!


Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host
ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai
sebuah

address

mask

sebagai

sebuah

nilai 32-bit yang

digunakan

untuk

membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet
mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan

sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja.
Entah itusubnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis
kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah
subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Sumber : http://id.wikipedia.org/
Apakah Subnet Mask itu?
Subnet Mask berfungsi untuk mengetahui 'kelompok' (yang biasa disebut sebagai
Network) dari suatu IP. Ini digunakan saat dibutuhkan suatu routing atau pengalihan
data antar komputer, dimana perangkat (router atau komputernya) akan memeriksa
apakah

IP

tujuan

berada

di

'kelompok'/Network

yang

sama.

Apabila sama, maka pesan/data akan langsung kirim ke komputer tujuan tersebut, karena
seharusnya komputer pengirim dan komputer tujuan ada didalam satu sambungan
'kelompok'. Apabila 'kelompok'-nya berbeda, maka pesan/data akan dikirimkan ke suatu
pintu keluar (biasa dikenal sebagaiDefault Gateway atau Router) supaya kemudian diteruskan
ke 'kelompok' tujuan.
Bentuk dari Subnet Mask, seringnya ditemukan dalam bentuk angka 255 atau 0, namun
bukan terbatas pada dua angka itu saja. Contohnya bentuk Subnet Mask
adalah: 255.255.0.0

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

Penggunaan Subnet Mask?


Cara menghitung/melihat 'kelompok'/Network dari suatu IP adalah dengan melakukan
fungsi

matematik AND terhadap

IP

dan

Subnet

Mask

nya.

Misalnya, ada dua buah komputer A & B dengan IP:


A: 10.11.12.13
B: 10.20.30.40
Apabila keduanya menggunakan Subnet Mask: 255.255.255.0, maka hasil 'AND' nya akan
menunjukkan 'kelompok'/Network dari komputer A & B tersebut sebagai berikut:
10.11.12.13 AND 255.255.255.0 = 10.11.12.0
10.20.30.40 AND 255.255.255.0 = 10.20.30.0
Dari hasil diatas, nampak bahwa A berasal dari Network 10.11.12.0, dan B berasal dari
Network 10.20.30.0, yang berarti bahwa A dan B berasal dari Network berbeda, sehingga
untuk bisa 'ngobrol' dibutuhkan perangkat perantara diantara keduanya yaitu yang disebut
sebagai Default Gateway atau Router.
Apabila menggunakan Subnet Mask: 255.0.0.0, maka hasil 'AND' nya akan seperti berikut:
10.11.12.13 AND 255.0.0.0 = 10.0.0.0
10.20.30.40 AND 255.0.0.0 = 10.0.0.0
Disini dapat dilihat bahwa komputer A dan B sama-sama berasal dari Network 10.0.0.0,
sehingga dianggap bahwa A dan B berada di 'kelompok' Network yang sama (=A dan B
terpasang di LAN yang sama), sehingga untuk 'ngobrol' bisa langsung, tanpa perlu
perangkat Router/Default Gateway.
Sumber : http://gitudeh.com/?page=IPdanSubnetMask
4.

Apa itu network ID dan Host ID? Jelaskan!


Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan
host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Host ID adalah byte

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

setelah byte-byte dari Network ID pada sebuah alamat network, yang menunjukkan host
itu sendiri. Misal:
Untuk IP address Kelas A IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan
sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk
jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai
dengan 127.
Sumber : http://id.wikipedia.org/

5.

Apa fungsi dari Subnetting? Jelaskan!


Subnetting adalah teknik memecah sebuah IP Network menjadi beberapa subnet.
Manfaat dari subnetting adalah :
Mengurangi network traffic

Kepadatan network traffic sering terjadi karena broadcast, dengan melakukan


subnetting berarti kita memecah suatu broadcast domain yang besar menjadi
beberapa broadcast domain sehingga kepadatan network traffic menjadi
berkurang.
Mengoptimalkan network performance

Berkurangnya network traffic mengoptimalkan network performance.


Mempermudah pengelolaan network.

Lebih mudah mengelola beberapa network kecil daripada mengelola satu


network yang besar.
Sumber : http://blog.unsri.ac.id/R_Firnando/

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

6.

Penghitungan Subneting
Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting dan memahami konsep Subnetting
dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting.
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat
dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya
semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di
empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per
Subnet,

Blok

Subnet,

dan

Alamat

Host-

Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan
192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya
bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti
itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan
binari

1.

Atau

dengan

kata

lain,

subnet

masknya

adalah:

11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan


CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh
IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR

Subnet Mask

Nilai CIDR

255.128.0.0

/9

255.255.240.0

/20

255.192.0.0

/10

255.255.248.0

/21

255.224.0.0

/11

255.255.252.0

/22

255.240.0.0

/12

255.255.254.0

/23

255.248.0.0

/13

255.255.255.0

/24

255.252.0.0

/14

255.255.255.128 /25

255.254.0.0

/15

255.255.255.192 /26

255.255.0.0

/16

255.255.255.224 /27

255.255.128.0 /17

255.255.255.240 /28

255.255.192.0 /18

255.255.255.248 /29

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

255.255.224.0 /19

255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C


Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan
sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa:

192.168.1.0

berarti

kelas

dengan

Subnet

Mask

/26

berarti

11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang
subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet,
alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26
- 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet

192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host
Pertama
Host
Terakhir
Broadcast

192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254


192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi
untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa
digunakan untuk subnetting class C adalah:
Subnet Mask

Nilai CIDR

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama,
subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah:
Subnet Mask Nilai CIDR

Subnet Mask

Nilai CIDR

255.255.128.0 /17

255.255.255.0

/24

255.255.192.0 /18

255.255.255.128 /25

255.255.224.0 /19

255.255.255.192 /26

255.255.240.0 /20

255.255.255.224 /27

255.255.248.0 /21

255.255.255.240 /28

255.255.252.0 /22

255.255.255.248 /29

255.255.254.0 /23

255.255.255.252 /30

Ok, kita coba satu soal untuk Class B dengan network address 172.16.0.0/18.
Analisa:

172.16.0.0

berarti

kelas

B,

dengan

Subnet

Mask

/18

berarti

11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2
= 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Pendidikan Teknik Informatika

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

Subnet
Host
Pertama
Host
Terakhir

172.16.0.0

172.16.64.0

172.16.128.0

172.16.192.0

172.16.0.1

172.16.64.1

172.16.128.1

172.16.192.1

172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254

Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255


Masih bingung? Ok kita coba satu lagi untuk Class B.Bagaimana dengan network address
172.16.0.0/25.
Analisa:

172.16.0.0

berarti

kelas

B,

dengan

Subnet

Mask

/25

berarti

11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
Host
Pertama
Host
Terakhir

172.16.0.0

172.16.0.128 172.16.1.0

172.16.255.128

172.16.0.1

172.16.0.129 172.16.1.1

172.16.255.129

172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254

Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255


Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca
pelan-pelan
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja.
Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke
4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3
oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah
semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa:

10.0.0.0

berarti

kelas

A,

dengan

Subnet

Mask

/16

berarti

11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Pendidikan Teknik Informatika

10

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
Host
Pertama
Host
Terakhir

10.0.0.0

10.1.0.0

10.254.0.0

10.255.0.0

10.0.0.1

10.1.0.1

10.254.0.1

10.255.0.1

10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255


Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami
penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel
ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel
berikutnya
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP
Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA
setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini.
CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa
mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa
buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus
penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2

Pendidikan Teknik Informatika

11

Universitas
Negeri Yogyakarta

Modul 02: IP Address & Subnetting

REFERENSI
Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco
Systems.
Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.

________.2008. Pengertian IP Address dan Teknik Konfigurasinya. Website :


http://frank-poe2t.blogspot.com/2008/01/pengertian-ip-address-dan-teknik.html. Diakses tanggal 22
Maret 2010
________.2008.

IP

dan

Subnet

Mask.

Website

http://gitudeh.com/?

page=IPdanSubnetMask. Diakses tanggal 09 Maret 2010


________. Subnet Mask. Website : http://id.wikipedia.org/. Diakses tanggal 02 Maret 2010
Firnando R. 2009. Website : http://blog.unsri.ac.id/R_Firnando/. Diakses tanggal 22 Maret
2010

Pendidikan Teknik Informatika

12

Universitas
Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai