Stat Is Tika
Stat Is Tika
STATISTIKA
Materi Kuliah Kapita Selekta Matematika Sekolah
Oleh
Kelompok 2
Ulul Azmi
(130210101056)
Slamet Fitriadi
(130210101006)
MATERI
Statistika adalah cabang dari matematika yang mempelajari cara
mengumpulkan data, menyusun data, menyajikan data, mengolah dan menganalisis
data, menarik kesimpulan, dan menafsirkan parameter. Kegiatan Statistika
meliputi:
1. Mengumpulkan data
2. Menyusun data
3. Menyajikan data
4. Mengolah dan Menganalisis data
5. Menarik kesimpulan
6. Menafsirkan
Dalam kehidupan sehari-hari, kata statistik dapat diartikan sebagai
kumpulan angka-angka yang menggambarkan suatu masalah. Statistik korban
gempa kabupaten Bantul misalnya, berisi angka-angka mengenai banyaknya
korban misalnya yang mengalami luka ringan, luka berat, dan meninggal. Contoh
lain misalnya data korban kecelakaan lalu lintas dari kantor polisi lalu lintas.
Statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan
data
dan
merupakan
wakil
dari
data
itu.
Misalnya
rata-rata
skor
tes matematika kelas XI adalah 78 atau benda lebih dari 90% penduduk Indonesia
berada di pedesaan. Sedangkan pengertian statistika sesungguhnya adalah
pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyusunan data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan berdasarkan data yang ada
pada
bagian
dari
keseluruhan
tadi.
Keseluruhan
objek
yang
diteleti
urutan
data
atau
kelompok
data,
sehingga
pengguna
data
memberikan gambaran mengenai data atau kelompok data dalam bentuk tabel,
diagram, atau gambar. Statistika induktif atau inferensial adalah bagian statistika
yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan yang valid mengenai populasi
berdasarkan data pada sampel. Dalam menarik kesimpulan pada statistika
inferensial biasanya digunakan unsur peluang.
1. Pengertian Datum dan Data
Datum adalah catatan keterangan atau informasi yang diperoleh dari sebuah
penelitian. Dalam matematika datum dapat berbentuk bilangan, lambang, sifat, atau
keadaan dari objek yang sedang diteliti. Datum-datum yang telah terkumpul disebut
data. Sebagai ilustrai, pengertian datum dan data dapat dipahami dengan
mengambil contoh :
Misalkan, hasil pengukuran berat badan 5 murid adalah 43 kg, 46 kg, 44 kg, 55 kg,
dan 60 kg. Adapun tingkat kesehatan dari kelima murid itu adalah baik, baik, baik,
buruk, dan buruk. Data pengukuran berat badan, yaitu 43 kg, 46 kg, 44 kg, 55 kg,
dan 60 kg disebut fakta dalam bentuk angka. Adapun hasil pemeriksaan kesehatan,
yaitu baik dan buruk disebut fakta dalam bentuk kategori.
2. Pengertian Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti, sedangkan sebagian dari
populasi yang benar-benar diamati disebut sampel. Misal, seorang peneliti ingin
meneliti tinggi badan rata-rata siswa SMA di Kabupaten Tegal. Kemudian, ia
kumpulkan data tentang tinggi badan seluruh siswa SMA di Kabupaten Tegal. Data
tinggi badan seluruh siswa SMA di Kabupaten Tegal disebut populasi. Namun,
karena ada beberapa kendala seperti keterbatasan waktu, dan biaya, maka data
tinggi badan seluruh siswa SMA di Kabupaten Tegal akan sulit diperoleh. Untuk
mengatasinya, dilakukan pengambilan tinggi badan dari beberapa siswa SMA di
Kabupaten Tegal yang dapat mewakili keseluruhan siswa SMA di Kabupaten
Tegal. Data tersebut dinamakan data dengan nilai perkiraan, sedangkan sebagian
siswa SMA yang dijadikan objek penelitian disebut sampel. Agar diperoleh hasil
yang berlaku secara umum maka dalam pengambilan sampel, diusahakan agar
sampel dapat mewakili populasi.
3. Pengumpulan Data
Menurut sifatnya, data dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.
1) Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan sifat atau keadaan objek
(berbentuk angka atau bilangan). Data kuantitatif terbagi atas dua bagian, yaitu
data cacahan dan data ukuran.
a. Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara
membilang, mencacah, dan menghitung banyak objek. Misalnya, data
tentang banyak anak dalam keluarga.
b. Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperoleh dengan cara
mengukur besaran objek. Misalnya, data tentang ukuran tinggi badan murid.
2) Data kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat atau keadaan objek (bukan
berbentuk bilangan). Data kualitatif berupa ciri, sifat, atau gambaran dari
kualitas objek. Sebagai contoh, data mengenai kualitas pelayanan, yaitu baik,
sedang, dan kurang.
Cara untuk mengumpulkan data, antara lain adalah melakukan wawancara, mengisi
lembar pertanyaan (questionery), melakukan pengamatan (observasi), atau
menggunakan data yang sudah ada, misalnya rataan hitung nilai rapor.
Statistika dan Statistik
Statistika adalah sebuah cabang ilmu dari matematika yang mempelajari cara-cara:
1. Mengumpulkan dan menyusun data, mengolah dan menganalisis data, serta
menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram,
2. Menarik kesimpulan, menafsirkan parameter, dan menguji hipotesa
(dugaan) yang didasarkan pada hasil pengolahan data.
Dari hasil pengolahan suatu kumpulan data diperoleh sebuah ringkasan data.
Ringkasan data ini berupa sebuah nilai yang disebut statistik. Jadi, statistik dapat
memberikan gambaran tentang suatu kumpulan data dalam bentuk sebuah nilai.
Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram
1. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut
diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke
waktu secara berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y
menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu
dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap
dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan
diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh
soal berikut.
Berikut ini adalah tabel berat badan seorang bayi yang dipantau sejak lahir sampai
berusia 9 bulan.
Usia
(bulan)
Berat
Badan
3,5
5,2
6,4
6,8
7,5
7,5
8,8
8,6
(kg)
b. Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa berat badan bayi menurun pada usai 8
sampai 9 bulan.
c. Berat badan bayi tetap pada usia 5 sampai 6 bulan. Darimana Anda memperoleh
hasil ini? Jelaskan.
Selain dibaca dan ditafsirkan, diagram garis dapat juga dipakai untuk
memperkirakan suatu nilai yang belum diketahui. Dalam memperkirakan nilai yang
belum diketahui ini ada dua macam pendekatan, yaitu pendekatan interpolasi linier
dan pendekatan ekstrapolasi linier.
Interpolasi Linier
Pendekatan interpolasi linier adalah menafsirkan atau memperkirakan suatu nilai
data yag berada di antara dua titik yang berdekatan. Misalkan, dari gambar grafik
Contoh soal 2. dapat diperkirakan berat badan bayi pada usia 5,5 bulan.
Ekstrapolasi Linier
Pendekatan ekstrapolasi linier adalah menaksir atau memperkirakan suatu nilai
data yang terletak sesudah titik data terakhir yang diketahui. Ekstrapolasi
semacam ini dapat dilakukan dengan cara memperpanjang garis dalam arah ke
kanan atas atau ke kanan bawah tergantung pada kecenderungan nilai-nilai data
sebelumnya. Cara yang dapat dilakukan untuk ekstrapolasi adalah dengan
memperpanjang ruas garis terujung ke arah kanan. Misalkan, dari gambar grafik
soal 2. dapat diperkirakan berat badan bayi pada usia 10 bulan. Jika garis lurus
sudah ditentukan, Anda dapat menentukan interpolasi data. Untuk ekstrapolasi
data, Anda harus berhati-hati.
2. Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai
suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan
keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar
dengan batang-batang terpisah Berikut simulasi diagram batang, kamu dapat
mengubah-ubah diagram batang yang ada.
Contoh:
berikut ini adalah data pegawai PT. SHARP menurut jenis kelamin dan tingkat
pendidikan pada tahun 2002
buatlah diagram batang untuk data pada tabel di atas! hasilnya seperti ini:
DIAGRAM BATANG TUNGGAL
1. Diagram batang tegak
3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar
yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan
bagian-bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran,
terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data
dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Perhatikan contoh berikut ini. Berikut
simulasi diagram lingkaran, kamu dapat mengubah-ubah diagram lingkaran yang
ada.
Contoh soal : Ranah privat (pengaduan) dari koran Solo Pos pada tanggal 22
Februari 2008 ditunjukkan seperti tabel berikut.
Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Distribusi Histogram, Poligon dan Ogive
1. Distribusi Frekuensi Tunggal
Data tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun
kadangkala dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi
frekuensi tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit.
rumus: =
3. Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan
disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang,
gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya
berimpit.
4. Poligon
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan
batang-batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi.
Contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam
distribusi bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan
poligon frekuensi.
Penyelesaian
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat digunakan sebagai berikut.
b.
c.
bidang Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; ...; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; ...;
79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau
frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apbila titik-titik yang
diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua
macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun
berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun
apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive
turun data di atas adalah sebagai berikut.
Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dari suatu data dengan ukuran yang
sangat besar, lebih mudah jika data itu dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam
beberapa kelas atau kategori. Setelah data itu dikelompokkan ke dalam kelas-kelas,
baru kemudian ditentukan banyaknya (frekuensi) nilai data yang ada pada masingmasing kelasnya.
Tabel distribusi frekuensi yang dibuat dengan cara demikian disebut tabel
distribusi frekuensi berkelompok. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan
tugas Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
66
75
74
72
79
78
75
75
79
71
75
76
74
73
71
72
74
74
71
70
74
77
73
73
70
74
72
72
80
70
73
67
72
72
75
74
74
68
69
80
Lebar
kelas:
Untuk
mencari
lebar
kelas
dapat
dipakai
rumus:
Lebar kelas = tepi atas tepi bawah. Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 67,5
64,5 = 3.
e. Titik Tengah: Titik tengah kelas adalah suatu nilai yang dapat dianggap
mewakili kelas itu. Titik tengah kelas disebut juga nilai tengah kelas atau rataan
kelas. Untuk mencari titik tengah dapat dipakai rumus: Titik tengah = 1/2 (batas
atas + batas bawah) Dari tabel di atas: titik tengah kelas pertama = 1/2(67 + 65) =66
titik tengah kedua = 1/2(70 + 68) = 69 dan seterusnya.
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar
a.
distribusi
Daftar
kumulatif
distribusi
ada
kumulatif
dua
kurang
macam,
dari
yaitu
sebagai
(menggunakan
tepi
berikut.
atas).
Dari tabel di atas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari
seperti berikut.
Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan
disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang,
gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya
berimpit. Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun
distribusi frekuensi bergolong. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari
berurutan sebagai berikut.
34
=1
=1
1
= 49 = 34 49 = 1.666
34
Misalkan nilai ujian bahasa Indonesia yang diperoleh Ali adalah xa. Setelah nilai
ini digabungkan rataannya menjadi 50, sehingga diperoleh persamaan:
34
34
=1
=1
1
[ + ] = 50 + = 35 50
34
+ 1.666 = 1.750 ( 34
=1 = 1.666
= 1.750 1.666 = 84
Jadi nilai ujian bahasa Indonesia yang diperoleh Ali adalah 84.
b) Rumus Rataan Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi
Dengan :
fixi
Xi
= data ke-i
tentukan rataan dari data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kelompok
berikut.
Hasil pengukuran dalam Titik tengah (xi)
Frekuensi (fi)
fi.xi
(mm)
119 127
123
369
128 136
132
792
137 145
141
10
1.410
146 154
150
11
1.650
155 163
159
795
164 172
168
504
173 181
177
2
= = 40
354
.
= 5.874
Jawab :
Berdasarkan tabel diatas diperoleh = = 40 dan . = 5.874.
Jadi rataan dari data itu adalah;
=
.
5.874
=
= 146, 85
40
2. Rumus Modus
a. Data yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki
frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo. Modus dari suatu data yang disajikan
dalam bentuk statistik jajaran
1, 2, 3, , 2, 1,
Ditentukan sebagai datum yang paling sering muncul atau nilai datum yang
mempunyai frekuensi terbesar. Suatu data dapat saja memiliki lebih dari satu modus
atau kadang-kadang tidak memiliki modus sama sekali. Hal ini terlihat pada contoh
berikut.
a)
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
i = Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
contoh :
Nilai
Titik tengah xi
Frekuensi fi
55 59
57
60 64
62
65 69
67
16
70 74
72
10
75 79
77
80 84
82
Untuk menentukan nilai Median data tunggal dapat dilakukan dengan cara:
a) mengurutkan data kemudian dicari nilai tengah,
b) jika banyaknya data besar, setelah data diurutkan, digunakan rumus:
jika ukuran data n ganjil, maka mediannya adalah nilai datum yang ditengah
atau nilai datum yang ke
+1
2
. ditulis : Me = X1/2(n + 1)
jika ukuran data n genap, makamediannya adalah rataan dari dua nilai datum
yang ditengah atau rataan dari nilai datum ke
Xn Xn
+ +1)
2
2
Ditulis : Me =
Keterangan:
(13+1)
2
= data ke-7
Jadi mediannya = 6
2) Median untuk data kelompok
Jika data yang tersedia merupakan data kelompok, artinya data itu dikelompokkan
ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Untuk mengetahui nilai
mediannya dapat ditentukan dengan rumus berikut ini.
Keterangan:
Kelas median adalah kelas yang terdapat data X1/2 n
L = tepi bawah kelas median
c = lebar kelas
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kurang dari sebelum kelas median
f = frekuensi kelas media
3. Modus
Modus ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi
tertinggi. Jika suatu data hanya mempunyai satu modus disebut unimodal dan bila
memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan jika memiliki modus lebih dari
dua disebut multimodal. Modus dilambangkan dengan Mo.
1)
Modus dari data tunggal adalah data yang sering muncul atau data
dengan
Keterangan:
L
= lebar kelas
d1
d2
Contoh:
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data : 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 6, 9, 10, 8, 3, 7, 12.
Jawab:
Langkah 1: urutkan data dari kecil ke besar sehingga diperoleh 3, 3, 4, 4, 4, 6, 7,
7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12.
Langkah 2: Letak data Q1 =
1 ( 15+1)
4
yaitu 4
Langkah 3: Letak data Q2=
2 ( 15+1)
4
yaitu 7
Langkah 4: Letak data Q3 =
3 ( 15+1)
4
yaitu 8
2) Kuartil data kelompok
Keterangan:
Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3)
L = tepi bawah kelas kuartil ke-i
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
c = lebar kelas
f = frekuensi kelas kuartil
2. Menentukan Desil
Desil didefinisikan sebagai nilai batas dari sekumpulan data yang telah diurutkan
menjadi 10 bagian.
a. Desil Data Tunggal
Keterangan :
Di = desil ke-i
i = ke-i (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
n = banyak data
b. Desi Data Berkelompok
Keterangan :
Di = desil ke-i
Li = batas bawah kelas desil ke-i
i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Fi = jumlah frekuensi sebelum kelas desil ke-i
fi = frekuensi kelas desil ke-i
C = panjang kelas
n = jumlah seluruh data
3. Persentil
Persentil adalah titik yang membagi data yang telah diurutkan menjadi 100
bagian.
a. Persentil Data Tunggal
Keterangan :
Pi = persentik ke-i
i = 1, 2, 3, 4, 5, .... , 99
n = banyak data
b. Persentil Data Berkelompok
Keterangan :
Pi = persentik ke-i
Li = batas bawah kelas persentik ke-i
n = jumlah seluruh data
Fi = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil ke-i
fi = frekuensi kelas persentil ke-i
C = panjang kelas
contoh : Perhatikan data berikut ini
Nilai
Frekuensi
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
4
10
15
10
5
6
Sehingga, letak Desil ke-7 pada data ke-35 yaitu pada interval ke-3
Persentil ke-80
Sehingga, letak Persentil ke-80 pada data ke-40 yaitu pada interval ke-4
Jadi nilai Desil ke-7 dan Persentil ke-80 dari data tersebut adalah 22,5 dan 24,5
Ukuran Penyebaran Data
Ukuran pemusatan yaitu mean, median dan modus, merupakan informasi yang
memberikan penjelasan kecenderungan data sebagai wakil dari beberapa data yang
ada. Adapun ukuran penyebaran data memberikan gambaran seberapa besar data
menyebar dari titik-titik pemusatan.
1.
Jangkauan (Range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana (kasar) adalah jangkauan (range) atau
rentangan nilai,
4. Langkah
Satu langkah didefinisikan sama dengan satu-setengah kali panjang satu hamparan.
Langkah dilambangkan dengan L, maka L ditentukan oleh:
1
L = 12 = 1
1
2
(3 1)
2) Ragam dan Simpangan baku data kelompok Ragam (s2) dan Simpangan
baku (s) data kelompok dirumuskan sebagai berikut.
Contoh: Hitunglah ragam dan simpangan baku dari data yang disajikan dengan
menggunakan daftar distribusi frekuensi berkelompok pada tabel berikut.
Hasil pengukuran Titik
Frekuensi (fi)
fi.xi
(xi- )2
fi (xi- )2
dalam (mm)
tengah (xi)
119 127
123
369
568,8225
1.706,4675
128 136
132
792
220,5225
1.323,135
137 145
141
10
1.410
34,2225
342,225
146 154
150
11
1.650
9,9225
109,1475
155 163
159
795
147,6225
738,1125
164 172
168
504
447,3225
1.341,9675
173 181
177
354
909,0225
1.818,045
= 40
.
= 5.874
7.379,1
SOAL
1. Median dari data berkelompok pada tabel di bawah ini adalah ....
Nilai
Frekuensi
50 54
55 59
60 64
14
65 69
35
70 74
27
75 79
80 84
2. Gambar di bawah ini adalah histogram berat badan 50 siswa. Rata-rata berat
badan adalah .... kg
Frekuensi
130 134
135 139
140 144
12
145 149
10
150 154
14
155 159
160 164
4. Nilai rata-rata ulangan matematika dari 35 siswa adalah 58. Jika nilai Ani
dan Budi digabungkan dengan kelompok tersebut, maka nilai rata-ratanya
menjadi 59. Nilai rata-rata Ani dan Budi adalah ....
5. Simpangan kuartil dari data: 83, 53, 54, 78, 78, 57, 59, 65, 62, 69, 75, 72,
69, 71 adalah ....
PEMBAHASAN
1. n = 100.
Kelas median
1
1
n 100 50. Sehingga kelas median terletak pada
2
2
interval 65 69.
Panjang kelas (C) = 5.
Tepi bawah kelas median (tb) = 65 - 0.5 = 64,5.
Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median = 4 + 8 = 26.
Frekuensi kelas median (f) = 35.
n fk
C 64,5 50 26 5 67,93
Median = Q2 tb 2
f
35
2. f1 x1 5 51 255
f 2 x2 17 54 918
f 3 x3 14 57 798
f 4 x4 10 60 600
f 5 x5 4 63 252
(selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi setelah kelas modus) d2 = 148=6.
Panjang kelas (c) = 5.
Mo L
d1
c
d1 d 2
M o 149,5
4
5 151,5
46
4. (1)
(2)
x1 x2 x35
58
35
x1 x2 x35 A B
59
37
A B 37 59 35 58
Q1
Q2
Q2
Q3
69 69
69
2
Q1 = 59
Q2 = 75
Sehingga, simpangan kuartil (Qd) =
1
Q3 Q1 1 75 59 8 .
2
2