PENDAHULUAN
1
1.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan elemen/unsur/unit/individu himpunan dengan
ciri-ciri tertentu yang sama, sedangkan sampel adalah himpunan bagian dari populasi.
Setiap sampel yang diambil haruslah representatif artinya segala karakteristik
populasi hendaknya tercerminkan dalam sampel tersebut. Banyaknya anggota suatu
populasi disebut ukuran populasi dan banyaknya anggota sampel yang diambil
disebut dengan ukuran sampel.
Contoh 1.2.1
Sejumlah 80 tikus digunakan dalam penelitian laju pertumbuhan tumor pada suatu
percobaan penelititan kanker. Diambil 7 tikus secara acak dari 80 tikus untuk diamati,
maka 80 tikus adalah anggota populasi dan 7 tikus anggota sampel.
Contoh 1.2.2
Bila saudara pergi ke Pasar ada pedagang kaki lima yang berdagang salak, salak
ditaruh di keranjangnya, dia menawarkan dagangannya demikian “salak-salak, manis-
manis”. Saudara tertarik untuk membelinya, kemudian si pedagang menyodorkan
beberapa salak untuk saudara cicipi, apa yang saudara rasakan, tentu manis bukan.
Mengapa demikian ? Kemudian bila saudara mengambil sendiri beberapa salak dan
saudara cicipi, apa yang saudara rasakan, benarkah manis ? Si Pedagang memang
benar-benar mengerti akan karakter individu salak mana yang manis dan tidak? Nah
bila saudara ingin selamat, pilihlah salak yang tidak manis, tawar dengan harga
dibawahnya.
Berdasarkan cerita di atas, sebutkan populasi dan sampelnya !
a. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organisasi serta diperoleh secara langsung dari obyeknya
Contoh : Pemerintah melalui BPS ingin mengetahui jumlah pemilih dalam
Pemilihan Presiden RI, maka BPS mengirimkan petugas-petugasnya untuk
mendatangi secara langsung ke rumah-rumah penduduk
b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya data itu dicatat
dalam bentuk publikasi
Misalkan Kepala Sekolah SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tinggi badan siswa-
siswa di sekolahnua yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur tinggi
badannya, kemudian dicatat, maka cara pengumpulan data ini dinamakan sensus.
Sampling adalah cara pengumpulan data, jika hanya sebagian anggota populasi saja
yang diteliti. Jadi disini tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya
sebagian anggota populasi saja yang diteliti.
Contoh 1.4.2
Berdasarkan Contoh 1.4.1, apabila jumlah siswa yang dikur tinggi badannya hanya 90
orang saja dengan rincian : Kelas I, II, III masing-masing diambil 30 orang siswa
maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling
Macam-macam diagram :
1) Diagram batang
Diagram batang merupakan diagram berdasarkan data berbentuk kategori. Terdiri
dari dua sumbu, sumbu datar yang menyatakan kategori dan sumbu tegak
menyatakan frekuensi data
Contoh 1.5.1
Dari 120 kupu-kupu yang terdapat dalam lingkungan kampus FKIP UNEJ, terdapat
38 kupu-kupu berwarna kuning, 67 warna hitam, 5 warna merah dan 10 warna
lainnya. Buatlah diagram batang dari data tersebut !
2) Diagram garis
Untuk menggambarkan keadaan yang serba terus (kontinue) atau berkesinambungan.
Terdiri dari sumbu datar yang menunjukkan waktu dan sumbu tegak yang
menunjukkan bilangan frekuensi
Contoh 1.5.2
Dari pengamatan berkala pada pertumbuhan populasi sel ragi, pencacahan dilakukan
setiap dua jam, diperoleh data berikut :
jam cacah sel
2 19
4 37
6 72
8 142
10 295
12 584
14 995
Buatlah diagram dari data diatas !
Penyelesaian :
Penyelesaian :
+ Mengubah nilai data absolute ke dalam bentuk persentase :
Contoh 1.5.5
a. Daftar kontigensi
Tabel 1.5.1
Daftar Banyak Murid Sekolah di Daerah X
Menurut Tingkat Sekolah dan Jenis Kelamin
Tahun 2000
Jenis Tingkat Sekolah Jumlah
Kelamin SD SMP SMU
Laki-laki 4758 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Berdasarkan Tabel 1.5.1, maka jawablah pertanyaan di bawah ini.
a. 1 sebutkan judulnya, kepala baris, kepala lajur dan subnya, bila ada !
a.2 Sebutkan beberapa isinya
a.3 Sebutkan informasi yang saudara anggap penting !
b. Diagram batang
Berdasar diagaram batang yang tersaji pada Gambar 1.5.1, maka jawablah pertanyaan
di bawah ini :
b. 1 Sebutkan judulnya
b.2 Sebutkan atribut yang tersaji pada sumbu datar maupun pada sumbu tegak !
b.3 Sebutkan informasi yang saudara anggap penting !
5000
4000
3000
Laki-laki
2000 Perempuan
1000
0
SD SMP SMU
Gambar 1.5.1
Diagram Batang Banyak Siswa Sekolah di Daerah X
Menurut Tingkat Sekolah dan Jenis Kelamin
Tahun 2000
Total frekuensi semua nilai yang lebih kecil dari batas bawah kelas atas suatu
selang kelas tertentu disebut frekuensi kumulatif sampai pada dan termasuk selang
kelas. Sebuah tabel yang menyajikan frekuensi kumulatif disebut distribusi frekuensi
kumulatif. Terdapat dua macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi
frekuensi kumulatif kurang dari dan distribusi frekuensi komulatif atau lebih.
Contoh 1.6.1
Daftar distribusi frekuensi tentang berat mahasiswa
Tabel 1.6.2
Berat 100 Mahasiswa Universitas XYZ
Berat (kg) Jumlah Mahasiswa (f)
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 - 74 8
Jumlah 100
a) frekuensi relatif kelas 68 – 68 adalah (42/100) x 100 % = 42 %
b) frekuensi kumulatif sampai pada dan termasuk selang kelas 66 – 68 adalah
5 + 18 + 42 = 65, artinya terdapat 65 mahasiswa yang memiliki berat kurang
68,5
c) distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” dari Tabel 1.6.2 adalah
Tabel 1.6.3
Berat 100 Mahasiswa Universitas XYZ
Berat (kg) Frekuensi kumulatif kurang dari
Kurang dari 60 0
Kurang dari 63 5
Kurang dari 66 23
Kurang dari 69 65
Kurang dari 72 92
Kurang dari 74 100
Jika semua kelas interval memunyai ukuran sama, tinggi segi empat
sebanding terhadap frekuensi kelas dan merupakan kebiasaan untuk mengambil tinggi
secara numerik sama dengan frekuensi kelas. Jika panjang kelas berukuran tidak
sama, tinggi-tinggi ini harus disesuaikan.
1
4
1
2
1
0
0
118 - 126 135 - 143 152 - 160 169 - 178
126 - 135 143 - 152 160 - 169
Gambar 1.6.1
Untuk poligon dari distribusi frekuensi kumulatif kurang dari : (silakan dicoba
dengan menggunakan definisi poligon)
- model U
i1
rata hitung untuk sampel disimbolkan dengan
disimbolkan dengan ì .
n
− − xi
x= x1+x 2 x 3 + .... + x n i= 1
n
atau x = n fi
i =1
i1
Rata-rata gabungan adalah rata-rata dari beberapa sub sampel lalu dijadikan satu.
−
Misal: sub sampel 1 berukuran n1 dengan rata-rata x
−
i1
Cara lain untuk mendapatkan rata-rata dari distribusi frekuensi adalah menggunakan
cara sandi atau menggunakan rata-rata sementara, yaitu :
- Satu tanda kelas misalnya x 0
- x0 diberi sandi c = 0
- Tanda kelas yang lebih kecil dari x0 diberi sandi c = -1, c = -2 dan seterusnya
- Tanda kelas yang lebih besar dari x0 diberi sandi c = 1, c = 2 dan seterusnya
Jika p = panjang kelas interval maka
n
−
i
f ci
x = x0 + p 1i
n
f
i 11
Sifat-sifat rata-rata :
1) Jika tiap nilai data ditambah/dikurangi dengan sebuh bilangan tetap d, maka
rata-rata untuk data bertambah/berkurang dengan d rata-rata data lama
2) Jika tiap data xi dikalikan dengan sebuah bilangan tatap d, maka rata-rata
untuk data baru menjadi d kali rata-rata data lama
Rata-rata ukur, U adalah rata-rata yang digunakan untuk perbandingan tiap dua data
berurutan tetap atau hampir tetap.
H≤U≤ x
logx
U = nx1, x2,...x n atau log U =
i n
Untuk data kelompok
(flogx)
i
Log U =
fi
1.7.3 Median
Median sering dikatakan sebagai nilai tengah. Dinotasikan dengan Me. Untuk
data tunggal, setelah data diurutkan, baru diambil Me sebagai nilai tengahnya.
Jika data disusuan dalam distribusi frekuensi maka nilai Me sebagai berikut :
Me = bb + p 2 n−F
f
1
dimana :
bb = batas bawah kelas median yaitu kelas interval dimana median akan terletak
p = panjang kelas modal
n = ukuran sampel
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Hubungan empiris antara rata-rata, median dan modus adalah
−
x - Mo = 3 ( x - Me)
in F
Qi = bb + p 4 dengan i = 1,2,3 dimana bb adalah batas bawah kelas Qi
f
Desil adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 10
bagian yang sama, disimbolkan dengan D1, D2, ......., D9.
in F
Di = bb + p 10 f dengan i = 1,2,3,........,9 dimana bb adalah batas bawah kelas Di
Persentil adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 100
bagian yang sama, disimbolkan dengan P1, P2, ......., P99.
in F
Pi = bb + p 100 dengan i = 1,2,3,........,99 dimana bb adalah batas bawah kelas Pi
f
Contoh 1.7.1
Berdasar data-data pada Tabel 1.6.2 tentukan :
a. Rata-rata berat 100 mahasiswa Universitas XYZ !
b. Modus !
c. Median !
Penyelesaian :
Berdasar Tabel 5.1 sebagai perluas dari Tabel 1.6.2, maka
Tabel 1.7.1
Berat 100 Mahasiswa Universitas XYZ
Berat (kg) Titik Tengah Frekuensi ci fi c i
60 – 62 61 5 -2 -10
63 – 65 64 18 -1 -18
66 – 68 67 42 0 0
69 – 71 70 27 1 27
72 – 74 73 8 2 16
Jumlah 100 15
F = 5 + 18 + 42 = 65
f = 27
p = 3, sehingga
Q3 = 68,5 + 3
3 . 65
4 100
27
b. D 3 ....... ?
i = 3 dan n = 100 berarti (3/10) n = 3/10 x 100 = 30
b = 65,5
F = 5 + 18 = 23
f = 42
p = 3, sehingga
30−23
Q3 = 65,5 + 3 = 66
42
c. P3 ............ ?
(Silakan dicoba)
Contoh 1.7.3
Bilangan-bilangan berikut menyatakan hasil ujian akhir Metode Statistika
23 60 79 32 57 74 52 70 82 36
80 77 81 95 41 65 92 85 55 76
52 10 64 75 78 25 80 98 81 67
41 71 83 54 64 72 88 62 74 43
60 78 89 76 84 48 84 90 15 79
34 67 17 82 69 74 63 80 85 61
Dengan menggunakan 9 kelas interval dan ambil nilai terendah 10, maka
a. buat distribusi frekuensi !
b. buat histogram dan poligon !
c. hitung rata-rata, median, modu, Q1, dan D5 !
(kerjakan sendiri sebagai latihan)
Misal sampel berukuran n, data x 1, x2, ......, xn dengan rata-rata x maka rata-rata
simpangan ditentukan dengan :
xi x
RS = −
n−1
1.8.3 Simpangan Baku
−
Misal sampel berukuran n, data x1, x2, ......, xn dengan rata-rata x maka simpangan
baku ditentukan dengan :
−
2
(x x) i −
s= n−1
Bentuk lain untuk mendapatkan simpangan baku, antara
lain :
Demikian seterusnya maka simpangan baku gabungan dari k buah sub sampel adalah
2
i. s= nx ( x )
2−
i i
n(n −1)
Demikian seterusnya maka simpangan baku gabungan dari k buah sub sampel adalah
−
f (x x) 2
i i −
ii. s = iii.
iv. n 1
−
2
n f x ( f x )
v. s= 2−
i i i i
n(n−1)
)
2
Demikian seterusnya maka simpangan baku gabungan dari k buah sub sampel adalah
2
i fi c i
nf
iv. s= p
c −(
2
n(n−1)
Demikian seterusnya maka simpangan baku gabungan dari k buah sub sampel adalah
Varians adalah kuadrat dari simpangan baku disimbolkan s2. Varians untuk sebuh
populasi disimbolkan dengan ó2 dari simpangan baku ó.
Sifat-sifat simpangan baku :
~ Jika tiap nilai data xi ditambah/dikurangi dengan bilangan yang sama, maka
simpangan baku s tidak berubah.
~ Jika tiap nilai data x i dikalikan dengan bilangan yang sama d, maka
simpangan bakunya menjadi d kali simpangan baku asal.
Simpangan Baku Gabungan
−
Misal : sub sampel 1 berukuran ni dengan rata-rata x1 dan simpangan baku s1
−
Dispersi yang sebenarnya ditentukan dari simpangan baku disebut dispersi mutlak,
dan dispersi relatif didefinisikan dengan
dispersi mutlak
Dispersi relatif =
rata−rata
Demikian seterusnya maka simpangan baku gabungan dari k buah sub sampel adalah
Tabel 1.8.1
Berat 100 Mahasiswa Universitas XYZ
Berat Titik Frekuensi ci fici 2
fici
(kg) Tengah
60 – 62 61 5 -2 -10 20
63 – 65 64 18 -1 -18 18
66 – 68 67 42 0 0 0
69 – 71 70 27 1 27 27
72 – 74 73 8 2 16 32
Jumlah 100 15 97
s= 3
2 c( fc)
2−
i
n( n−1) i i sehingga s =
i 100x99
nf
p
2
100 x97−(1 5) 2
2 = 2,92
Contoh 1.8.2
Seorang pengusaha tabung televisi mempunyai dua macam tabung, A dan B.
−
Tabung-tabung itu masing-masing mempunyai rata-rata usia hisup xA = 1495 jam
−
dan xB = 1875 jam dan simpangan baku sA = 280 jam dan sB = 310 jam. Tabung
manakah yang mempunyai :
a. dispersi mutlak
b. dispersi relatif lebih besar
Penyelesaian :
a) Dispersi mutlak dari A = s A = 280 dan B = sB = 310 jam. Jadi tabung B
mempunyai dispersi mutlak yang lebih besar
−
xA = 18,7% dan B .... ? (silakan dicoba)
Contoh 1.8.3
Dari 200 sampel dibagi menjadi 3 bagian dengan
60 obyek memberikan s = 10,5
105 obyek memberikan s = 9,8
n
sehingga simpangan baku gabungan ketiga obyek tersebut adalah 10,007
Contoh 1.8.4
Didapat hasil ujian sejarah untuk 40 mahasiswa :
63 78 85 95 77 62 93 90
81 57 97 61 75 87 73 82
67 80 62 78 65 79 84 80
85 53 71 83 68 63 85 76
77 74 75 71 60 93 70 68
c. kalau dalam sistem bilangan baku ini, nilai lulus ditentukan paling kecil 15, ada
berapa orang yang lulus ?
n
− −
x → momen ke-r x (rata-rata), mr adalah
sekitar
−
Jika A =
(x x) r i −
mr’ =
n
r = 2 → disebut s2 (varian)
Untuk data kelompok
f (x A) r
i i −
mr’ =
n
fxr
Momen ke-r = i i
n
Dan untuk momen ke-r sekitar rata-rata :
−
f (x x) r
mr’ = i i −
n
p f cr
mr’ = r
ii
n
Hubungan antara mr dengan mr’
m2 = m2’ – ( m1’)2
m3 = m3’ – 3 m1’ m2’ + 2(m1’)3
m4 = m4’ – 4 m1’ m3’ + 6(m1’)2m2’ – 3 (m1’)4
1.9.2 Kemiringan
Kemiringan adalah derajat ketaksimetrian dari suatu distribusi. Model populasi
simetrik, positif ataupun negatif dapat diketahui dengan menggunakan :
Rata mod us
2—
Kemiringan : _____________
simpangan baku
Rumus empiris :
3(Rata2 —Median)
Kemiringan : _______________
simpangan baku
Jika :
Kemiringan > 0 -* model positif
Kemiringan = 0 -* simetrik
Kemiringan < 0 -* model negatif
1.9.3 Kurtosis
Kurtosis adalah derajat kepuncakan suatu distribusi, biasanya diambil relatif
terhadap distribusi normal.
Koefisien kurtosis (a4)
a4 =
m4 2
(m 2)
a4 = 3 -* a 4 = 3 -* distribusi normal
1
SK (k k 3)
K= 2
90 P 10 PP
— 90 — 10
P
Distribusi normal jika K = 0,263
Contoh 1.9.1