dari
Perancis
Merah
Fields
(Ladang
Pembantaian)
Masa empat tahun Pol Pot dan Khmer Merahnya berkuasa di Kamboja,
adalah masa yang membuat seluruh dunia geger. Khmer Merah berupaya
mentransformasi Kamboja menjadi sebuah negara Maois dengan konsep
agrarianisme. Rezim Khmer juga menyatakan, tahun kedatangan mereka
sebagai "Tahun Nol" (Year Zero). Mata uang, dihapuskan. Pelayanan pos,
dihentikan. Kamboja diputus hubungannya dengan luar negeri. Hukum
Kamboja
juga
dihapuskan.
Rezim Khmer Merah dalam kurun waktu tersebut diperkirakan telah
membantai sekitar dua juta orang Kamboja. Ada sekitar 343 "ladang
pembantaian" yang tersebar di seluruh wilayah Kamboja. Choeung Ek
adalah "ladang pembantaian" paling terkenal. Di sini, sebagian besar
korban yang dieksekusi adalah para intelektual dari Phnom Penh, yang di
antaranya adalah: mantan Menteri Informasi Hou Nim, profesor ilmu
hukum Phorng Ton, serta sembilan warga Barat termasuk David Lioy Scott
dari
Australia.
Sebelum
dibunuh,
sebagian
besar
mereka
didokumentasikan dan diinterogasi di kamp penyiksaan Tuol Sleng.
Penjara S-21 atau Tuol Sleng adalah organ rezim Khmer Merah yang paling
rahasia. Pada 1962, penjara S-21 merupakan sebuah gedung SMA
bernama Ponhea Yat. Semasa pemerintahan Lon Nol, nama sekolah
diubah
menjadi
Tuol
Svay
Prey
High
School.
Tuol Sleng yang berlokasi di subdistrik Tuol Svay Prey, sebelah selatan
Phnom Penh, mencakupi wilayah seluas 600 x 400 meter. Setelah Phnom
Penh jatuh ke tangan Khmer Merah, sekolah diubah menjadi kamp
interogasi dan penyiksaan tahanan yang dituduh sebagai musuh politik. Di
ladang pembantaian ini, para intelektual diinterogasi agar menyebutkan
kerabat atau sejawat sesama intelektual. Satu orang harus menyebutkan
15 nama orang berpendidikan yang lain. Jika tidak menjawab, mereka
akan disiksa. Kuku-kuku jari mereka akan dicabut, lantas direndam cairan
alkohol. Mereka juga disiksa dengan cara ditenggelamkan ke bak air atau
disetrum. Kepedihan terutama dirasakan kaum perempuan karena kerap
diperkosa
saat
diinterogasi.
Setelah diinterogasi selama 2-4 bulan, mereka akan dieksekusi di
Choeung Ek. Sejumlah tahanan politik yang dinilai penting ditahan untuk
diinterogasi
sekitar
6-7
bulan,
lalu
dieksekusi.
Haing S Ngor yang masa itu berprofesi sebagai seorang dokter adalah
segelintir intelektual yang berhasil lolos dari buruan rezim Khmer Merah.
Haing dianugerahi Piala Oscar tahun 1984 atas perannya di film "The
Killing Fields". Dalam film itu, ia memerankan tokoh Dith Pran, jurnalis
Kamboja yang selamat dari pembantaian. Namun malang, Haing tewas
terbunuh di kediamannya di Los Angeles, AS, ketika melawan perampokan
yang dilakukan tiga pecandu narkoba pada 1996.