Anda di halaman 1dari 3

JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN INFUS

1.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan :

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d


asupan tidak adekuat

DS :
Pasien mengatakan mual muntah
Pasien menyatakan malas makan
DO :
Keadaan umum lemah
Porsi makan hanya 1/4 porsi
Muntah 2x
TD 120/80

N: 92x/mnt

S :37 C RR:20X/mnt

Bb turun dari 0,5 kg


2.

Tindakan keperawatan yang dilakukan


Tindakan : Pemasangan infus (KAEN 3B).
Langkah-langkah :
a. Cuci tangan
b. Dekatkan alat
c. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan
selama pemasangan infus
d. Atur posisi pasien / berbaring
e. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infus
f. Menentukan area vena yang akan ditusuk
g. Pasang alas
h. Pasang tourniket pembendung 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
i. Pakai sarung tangan
j. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm

k. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung


l. Pastikan jarum IV masuk ke vena
m. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
n. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
o. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
p. Atur tetesan infus sesuai program medis
q. Lepas sarung tangan
r. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana,
s. Tanggal dan jam pelaksanaan
t. Bereskan alat
u. Cuci tangan
3.

Dasar pemikiran
Gastritis adalah inflamasi dari dinding lambung terutama pada mukosa gaster
(Hadi,1995)
Gastritis adalah suatu psradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut,kronik, difus atau lokal (Price & Wilson)
Gastritis adalah peradangan local atau menyebar pada mukosa lambung yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa terpenuhi dengan bakteri atau
bahan iritan lain (Charlene J, Reeves,2001)
Gejala gastritis bermacam- macam tergantung penyebab gastritisnya. Biasanya
penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak
nyaman diperut sebelah atas.
Klien dengan masalah Gastritis perlu mendapatkan terapi rehidrasi intravena
(infuse) dengan pemberian cairam serta mempermudah memasukkan terapi obat
injeksi.

4.

Analisa tindakan keperawatan


Pada pasien An. M ini mendapatkan terapi dari dokter penanggung jawab pasien
yaitu injeksi rantidin 2x1 ampul dan injeksi ondancentron 3x1 ampul k/p per
intravena. Dalam kasus ini pasien terpasang infuse untuk membantu

dalam

pemenuhan kebutuhan cairan serta untuk mempermudah memasukkan obat


injeksi.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien. EGC. Jakarta.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita selekta kedokteran editor edisi 3. Salemba Medis.
Jakarta.
Sobel, Barry J, et all. 1999. Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi. Penerbit
Hipokrates. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai