Anda di halaman 1dari 13

Etnobotani dan Etnofarmakologi pada Masyarakat

Tangerang Selatan
Laporan Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Etnobotani

Charles
1400810049
Program Studi Biologi
Universitas Surya
Tangerang Selatan
Oktober 2016

Pendahuluan
Indonesia memiliki banyak suku ragam dari Sabang sampai Merauke,
salah satunya adalah suku Tionghoa. Jumlah Penduduk Indonesia-Tionghoa
sebesar 2.832.510 (1.2%) dari jumlah penduduk tolal Indonesia sebanyal
236.728.379 (BPS 2010). Kehadiran suku Tionghoa di Indonesia menambah
ragam budaya di Indonesia dan sampai saat ini beberapa budaya Tionghoa
masih dipertahankan oleh masyarakat Indonesia keturununan Tionghoa
seperti budaya pemberian teh kepada mertua, festival pertengahan musim
gugur, festival lentera atau cap go meh, Qingming (peringatan leluhur) dan
masih banyak budaya Tionghoa lainnya, karena budaya tersebut terjadi
proses asimilasi dengan budaya Indonesia seperti penggunaan pakaian
warna merah pada pengantin ataupun masjid dengan nama Tionghoa
(contoh Masjid Muhammad Cheng Ho). Budaya Tionghoa lain yang sangat
dikenal adalah pengobatan sinshe.
Sinshe merupakan metode pengobatan Tiongkok yang sudah ada sejak
sebelum masehi dan buku pengobatannya sudah ditulis sejak 186SM. Buku
tersebut berisi ramuan-ramuan penting mengenai pengobatan penyakit
tertentu dan akupuntur. Buku Neijing merupakan salah satu karya mengenai
metode pengobatan sinshe (Pengobatan Sinshe n.d.,). Metode pengobatan
sinshe semakin dikenal seluruh masyarakat dunia karena banyak perantau
Tiongkok menuju negara berbeda-beda dan membawa budaya tersebut ke
dalam lingkungan masyarakat setempat. Berkembangnya zaman dan
pengaruh budaya luar membuat banyak perubahan terhadap budaya yang
ada di Indonesia salah satunya budaya Tionghoa yang semakin lama tidak
diketahui oleh generasi mudanya. Banyak faktor yang mempengaruhi
tersebut seperti kurangnya ilmu pengetahuan mengenai budaya Tionghoa,
lingkungan, dan perilaku.
Oleh sebab itu penulis tertarik membahas mengenai budaya Tionghoa
khususnya metode pengobatan sinshe. Dalam menulis literatur ini penulis
mewawancarai Ibu Setiosasi Chang sebagai ahli sinshe dan merangkum
ramuan obat yang diberikan oleh Ibu Setiosasi Chang. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Setioasi Chang yang telah membantu memberikan
informasi mengenai pengobatan sinshe. Harapan penulis laporan ini dapat
membantu menambah pengetahuan kepada masyarakat Indonesai
khususnya masyarakat sekitar mengenai metode pengobatan sinshe, karena

kesehatan berasal dari diri sendiri dan juga tidak lepas dari bantuan orang
lain dalam mengobati.
Ibu Setiosasi Chang merupakan ahli sinshe yang sudah berpengalaman
selama 35 tahun. Seluruh pendidikannya beliau jalani di Tiongkok yang
merupakan asal pengobatan sinshe. Starta 1 beliau di Fujian University of
Traditional Chinese Medicine dan Starta 2 di Guangxi Medical University.
Salah satu guru beliau bernama dukang . Saat ini beliau sudah
menginjak usia 55 tahun dan memilki dua anak laki-laki. Beliau juga aktif di
organisasi IKNI (Ikatan Naturopatis Indonesia) wilayah DKI.

Deskripsi Tanaman Obat

Jahe jiang

Nama Daerah: Halia, Beuing, bahing,


sipodeh, jahi.

Meridian usus besar dan paru-paru (rasa


pedas).

Pertelaan:
o Berbatang semu
o Tinggin tanaman 30cm sampai 1m
o Rimpang bagian dalam berwarna kuning atau jingga
o Akar serabut berwarna putih kotor
o Daun tunggal berbentuk lanset
o Panjang 15 mm 23 mm
o Lebar 8 mm -15 mm
o Tepi rata
o Ujung runcing
o Pangkal tumpul
o Warna hijau
o Perbungaan mulai tersembul dipermukaan tanah
o Mahkota bunga berbentuk tabung
o Berwarna kuning kehijauan
o Buah kotak bentuk bulat panjang berwarna coklat
Tempat tumbuh: Di dataran yang beriklim topik dan subtropik udara lembab, mendapat
sinar langsung. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan. Jahe terbaik dihasilkan di Jamaika,
Sri Lanka, dan Tiongkok.
Bagian yang digunakan: Rimpang.
Kandungan kimia: Minyak atsiri, gingerol, gingeron, zingeron, resin, zat pati, dan gula.
Manfaat: Obat batuk, mulas, perut kembung, dan masuk angina.
Cara penyiapan:
o Jahe putih besar: Rimpang lebih besar dan ruas rimpang lebih menggembung.

o Jahe putih kecil: Ruas kecil agak rata atau mengembung sedikit.
o Jahe merah: Rimpang berwarna merah, rimpang lebih kecil dibanding jahe putih kecil.
Ramuan masuk angin:
o Jahe
2 Jari tangan
o Sereh
1 batang
o Cengkeh
10 biji
o Merica
3 biji
o Kayu manis
jari tangan
o Kayu secang
genggam
o Kapulaga
5 biji
o Gula pasir
5 sendok makan
Cara membuat: Jahe dibakar sebentar, dikupas, lalu dimemarkan. Sereh dicuci dan
dimemarkan juga, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan air sebanyak 5 gelas,
hingga tinggal 4 gelas. Angkat dan disaring. Merica ditumbuh sampai pecah.
Aturan minum:
o Dewasa
1 x gelas
o Anak 6 th s/d 12 th 1 x sehari gelas
Dihidangkan dalam keadaan hangat. Cocok untuk diminum saat suasana dingin.
Ramuan obat batuk:
o Jahe
2 jari tangan
o Adas
sendok the
o Kayu manis
jari tangan
o Cengkeh
6 biji
o Kayu legi
jari tangan
o Gula aren
gelas
Cara membuat: Jahe dibakar sebentar lalu dimemarkan kemudian direbus dengan bahan
lain dengan air sebanyak 3 gelas hingga menyisakan 2 gelas. Angkat lalu saring dan
diminum.
Aturan minum:
o Anak umur 6 s/d 8 th
3 x sehari 2 sendok teh
o Anak umur 9 s/d 12 th
3 x sehari 3 sendok makan
o Dewasa (13 th keatas)
3 x sehari 4 sendok makan
o Obat batuk ini seperti obat batuk hitam
Ramuan parem rematik (Obat luar):
o Jahe
2 jari tangan
o Kencur
10 biji
o Akar tembelekan 2 jari tangan
o Daun kecubung
5 lembar
o Daun landep
20 lembar
o Pala
biji
o Beras
gelas
Cara membuat: Beras dicuci lalu direnda selama 3 jam, jahe dikupas dan dicuci bersama
bahan lain lalu ditumbuk sampai lembut. Parem dapat digunakan langsung, tetapi apat juga
dijemur terlebih dahulu sampai kering dan dapat disimpan.

Cara penggunaan: Bersama air dingin yang telah dimasak sehingga menjadi seperti bubur
encer lalu ditambahkan arak putih atau alkohol sebnyak 1 sendok teh kemudian oleskan
pada anggota badan yang terasa sakit.

Kumis
Kucing
mao xu
cao

Nama daerah: Remujung, Sesalaseyan, sungot


kuceng
Meridian hat, lambung, dan limpa (rasa pahit).
Pertelaan:
o Terna
o Tumbuh tegak
o Tinggi 50 cm -150 cm
o Dibagian akarnya berbuku-buku
o Batang bersegi empat agak beralur
o Helai daun berbentuk bundar telur atau belah ketupat
o Panjang daun 1 cm 10 cm
o Tepi daun bergerigi
o Ujung dan pangkal daun runcing
o Permukaan daun berbintik
o Perbungaan berupa tandan
o Bibir bunga dan mahkota bunga berwarna ungu pucat atau putih
Macam kumis kucing: Kumis kucing berbungan violet, kumis kucing berbunga putih
dengan batang, tulang daun, dan tangkai bunga berwarna coklat kemerahan, kumis kucing
berbunga putih.
Tempat tumbuh: Hidup subur ditempat yang panas dan banyak terpapar sinar matahari.
Tidak membutuhkan banyak perawatan. Dapat ditemukan di Jawa, Sumatera dan Asia
Tenggara lain, Australia, dan Afrika.
Bagian yang digunakan: Daun digunakan untuk mencegah terbentuknya batu pada
penderita kencing batu. Diminum seperti teh.
Kandungan: Glukosida ortosifonin, saponin, flavonoid, sinensitin, alkaloid, dan minyak
atsiri
Manfaat: Melancarkan air seni. Daun kumis kucing bersama daun keji beling, meniran, dan
daun tempuyung untuk kencing batu.
Ramuan sakit ginjal:
o Daun kumis kucing
1 genggam

o Pohon meniran
4 batang
o Daun keji beling
5 lembar
o Kunyit
1 jari tangan telunjuk
Cara membuat: Kunyit dikupas lalu di iris-iris tipis, kemudian direbus dengan bahan
lainnya dengan air sebanyak 3 gelas hingga airnya tinggal 2 gelas. Lalu diangkat dan
disaring.
Aturan minum:
o Dewasa 13 tahun keatas
3 x sehari gelas.
o Catatan: Ramuan yang telah diminum seminggu lamanya dan bila merasa baik
sebaiknya dilanjutkan lagi selama seminggu.
Ramuan kencing manis:
o Daun kumis kucing
30 lembar
o Daun sambirata
20 lembar
o Kulit pute
1 jari tangan
o Daun jambing/duwet
2 lembar
Cara membuat: Tanaman obat dicuci lalu direbus dengan air sebanyak 4 gelas hingga
menyisakan 3 gelas. Lalu diangkat dan disaring.
Aturan minum:
o Dewasa
3 x sehari gelas

Alang-alang
luwei

Nama daerah: Neleueng lako, jih, rih, laturui,


lalang, lioh, oo, hilalang, kambengan,
kebutlalang, tingen, re, ati ndolo, witu, kii,
ambengan, luo
Meridian perut dan limpa (rasa manis).
Pertelaan:
o Tumbuh tegak dengan tinggi 30-180 cm.
o Mudah berkembang biak dengan rimpang atau bagian akar.
o Rimpang ini kaku tumbuh menjalar, panjang, padat, berbuku-buku, dan berambut
panjang.
o Daun berbentuk lurus panjang, tegak, ujungnya runcing, berambut jarang kasar, panjang
180 cm, lebar 3 cm, warnanya hijau.
o Bunga berupa bulir majemuk bertangkai panjang, warnanya putih, mudah diterbangkan
angin, agak menguncup panjang 6-30 cm.
o Pada 1 tangkai terdapat 2 bulir, letaknya bersusun.
o Bunga sempurna terletak diatas dan bunga mandul dibawah.
o Panjang bulir sekitar 3 mm, pada dangkal bulir terdapat rambut halus, panjang dan
padat, warnanya putih.

o Biji jorong, panjang sekitar 1 mm, warnanya coklat tua.

Varietas alang-alang yang dikenal saat ini ada 5:


o Varietas mayor (Nees), CE Huberd
o Varietas latifolia (Hook. f), CE Huberd
o Varietas Africana (Anders), CE Huberd
o Varietas europae (Andres) Ascgers & Graebn
o Varietas condensata (Stoud) Hack.

Varietas tersebut dapat ditemukan pada daerah tropic dan sub tropik. Terdapat di Afrika, eropa bagian
selatan, Turkestan, Afganistan, India, Srilanka, Malaysia, Indonesia, Tiongkok, Jepang, Australia, dan
Florida.
Catatan: Tumbuhan ini tidak memerlukan perlakuan khusus. Tumbuhan ini menyukai tempat terbuka dan
tempat yang agak terlindung, tetapi tidak tumbuh ditempat yang teduh. Tumbuhan ini mudah dan cepat
berkembangbiak ketika biji diterbangkan angin atau dengan sisa potongan rimpang yang tertinggal dalam
tanah. Tumbuhan ini berbahaya bagi tanaman budidaya dan sulit untuk diberantas. Alang-alang menyerap
nitrogen dalam tanah yang menyebabakan tanah kurang subur.

Tempat tumbuh: Tumbuh liar di hutan dan ladang terutama di tanah yang dibiarkan tandus.
Tumbuh di daerah tropis, di bawah ketinggian 2700 diatas permukaan laut.
Bagian yang digunakan: Rimpang, bulir bunga dan tangkainya.
Kandungan kimia: Akarnya mengadung manitol, glukosa, sakarosa, asam malat, asam sitat
coixol, arundoin, silindrin, fernenol, simiarenol, anemonin.
Sifat farmakologis: Dapat menurunkan panas, meluruhkan kencing, menghentikan
pendarahan, dan menghilangkan bau badan.
Manfaat: Bengkak karena peradangan ginjal akut, infeksi saluran kemih, mimisan, muntah
darah, air kemih berdarah, demam, batuk, sesak, tekanan darh tinggi, sait kuning, peluruh
kemih, menurunkan panas, menghentikan pendarahan, menghilangkan haus.
Cara penyiapan: Akar dan batangnya direbus tersendiri atau bersama dengan bahan-bahan
lain. Ditumbuk untuk obat luar.
Ramuan sakit keputihan:
o Akar alang-alang
genggam
o Daun papaya agak muda
lembar
Cara membuat: kedua bahan dicuci lalu direbus dengan air sebanyak 4 gelas hingga airnya
tinggal 3 gelas.
Aturan minum:
o Dewasa
3 x sehari gelas
Ramuan peradangan ginjal:
o Akar alang-alang
genggam
o Daun kumis kucing genggam
o Daun kaki kuda
genggam
o Kunyit
2 jari tangan

Cara membuat: Kunyit dikupas lalu diris-iris, direbus bersama bahan lai dengan air
sebanyak 4 gelas sampai menyisakan 3 gelas lalu angkat dan saring
Aturan minum:
o Anak-anak umur 6 s/d 8 th 3 x sehari gelas
o Anak umur 9 s/d 12 th
3 x sehari 1/3 gelas
o Dewasa
3 x sehari gelas
Ramuan keputihan:
o Akar alang-alang
genggam
o Daun pepaya agak muda
lembar
Cara membuat: Kedua bahan dicuci lalu direbus dengan air sebanyak 4 gelas hingga
menyisakan 3 gelas.

Kayu Manis
rougui

Nama daerah: Holim, holim manis, madang


kulik manih, kanigar, modang siak, huru
mentek, ki amis, manis jangan, kanyegar,
kayu legi, kaningar, kulit manis, kasingar,
kecingar, cingar, onte, kaninggu, puudinga.
Meridian perut dan limpa (rasa manis)
Pertelaan:
o Tinggi pohon mencapai 15 meter.
o Diameter batang 30 cm.
o Terdapat di Tiongkok, Sri Langka, Malaysia, dan Jawa.
o Tumbuh diatas permukaan laut 100 1500 meter.
o Jawaran kehutanan menanam kayumanis di Gunung Slamet, Tengger, Merabu dan di
Sumatera.
o Batang berwarna coklat kuning kehijau-hijauan.
o Kayu agak berat, tidak keras, pejal, tersusun, benang lurus, merah muda coklat, berbau
adas.
o Di Jawa barat kayu manis digunakan untuk ramuan obat.
o Kulit pohon berwarna abu-abu tua berbau khas.
o Kulit batang dan rantingnya banyak digunakan untuk pewangi dan peyegar makanan
seperti kue dan sirup.
o Daun tunggal, kaku seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,51,5 cm
o Daun memiliki 3 buah tulang daun yang tumbuh melengkung.
o Letak daun berseling.
o Bentuk daun elips memanjang, panjang 4-14 cm dan lebar 1,5-6 cm.
o Ujung daun runcing, tepi rata.
o Bunga kecil berwarna hijau putih, berkumpul dalam rangkaian berupa malai.

o Panjang tangkai bunga 4-12 mm, berambut halus, keluar dari ketiak daun atau ujunng
percabangan.
o Buah menyerupai biji buni, bulat memanjang, panjang sekitar 1 cm, warna merah.
o Biji kecil, bulat telur. Ketika muda warnanya hijau, setelah tua menjadi hitam.
o Minyak kayumanis memiliki aroma dan rasa khas, berwarna kuning atau merah agak
kecokelatan.
o Sediaan minyak yang asli dengan dosis antara 1-4 tetes atau 0,05 sampai 0,18 ml dapat
digunakan untuk mengatasi mulas dan sebagai obat gosok
o Kayumanis memiliki 2 varietas. Varietas pertama memiliki daun muda berwarna merah
dan varietas kedua memiliki daun muda berwarna hijau ungu.
o Varietas pertama terdiri dari dua tipe, tipe pucuk merah dan tipe pucuk merah muda.
o Varietas pertama banyak ditanam di Sumatera Barat dan Kerinci.
o Varietas kedua memiliki jumlah yang sedikit.
o Kayumanis merah memiliki kualitas lebih baik, tetapi produksinya rendah disbanding
kayumanis pucuk hijau.
Tempat tumbuh: Tumbuh liar di hutan. Daerah pegunungan dengan tinggi 2000 m diatas
permukaan laut. Tumbuh baik di ketinggian 500-1500 m diatas permukaan laut. Tumbuh
subur di tanah subuh, gembur, agak berpasir, dan kaya bahan organis. Banyak ditemukan di
Sumatera Barat dengan tanah andosol dan latosol. Tumbuh cepat di tempat rendah dibanding
tempat tinggi, tetapi di tempat rendah kulit yang dihasilkan kurang tebal berbanding terbalik
jika tumbuh di tempat tinggi.
Bagian yang digunakan: Kulit batang, daun, akar. Untuk penyimpanan kulit batang
sebiknya dijemur dengan menggunakan pelindung.
Kandungan kimia: Kulit batang dan daun mengandung minyak atsiri (1-3%) dengan
komponen utama adalah kannelaldehit (60-75%), sugenol, safrol, sineol, saponin, flavonoid,
damar, zat samak, lender, dan kalisum oksalat.
Manfaat: Sebagai pelaruh buang angin, keringat, antirematik, meningkatan nafsu makan,
menghilangkan sakit, nyeri lambung, tidak nafsu makan, sakit perut karena dingin, diare,
muntah-muntah, sariawan, rematik, sendi kronis, sakit pinggang, asma, masuk angina, batuk
tekanan darah tinggi.
Cara penyiapan:
o Kulit kayumanis dicampur dengan beberapa tanaman obat, digodok, disaring, lalu setelh
dingin diminum.
o Untuk obat luar, kulit kayumanis ditambah dengan bahan obat lain lalu ditumbuk
(digiling haus dan dipakai untuk tapal, misalnya pada perut).
Ramuan perut kembung:
o Kayu manis
2 jari tangan
o Kayu angina
genggam
o Daun sembung
5 buah
o Kayu ules
3 buah
Cara membuat: digodok dengan tanaman obat lain. Lalu direbus dan disaring dengan 3
gelas air sampai menyisakan 2 gelas air.
Aturan minum:
o Dewasa
3 x sehari 12 sendok makan

o Anak-anak (9-12 th) 3 x sehari 10 sendok makan


o Anak-anak (6-8 th) 3 x sehari 6 sendok makan
o Anak-anak (3-5 th) 3 x sehari 4 sendok makan

Patikan Cina
feiyang cao

xiao

Nama daerah: Gelang pasir, ki mules, nangkaan


gede, useup nana, krokot cina, jalu-jalu tona,
patikan kebo, patikan jawa, kukan-kukan, kak
sekakak, sosononga, lobi-lobi, isu ma ibi, isu gibi.
Meridian hati dan kantung empedu (rasa asam)
Pertelaan:
o Terna kecil merambat.
o Tumbuh di ketinggian 1-1400 m diatas
permukaan laut
o Terdapat
diantara
rumput
halaman,
sekeliling tegalan, dan pinggir jalan dengan
tempat yang cukup basah.
o Batang dan daun kemerahan
o Mengeluarkan getah bila dipatahkan batangnya
o Daun bersirip genap.
o Daun berbentuk bulat telur.
o Daun saling berhadapan.
o Bunga berwarna merah muda.
Bagian yang digunakan: Seluruh tanaman
Kandungan kimia: Myricl alcohol, taraxerol, tirucalol, kamzuiol, hentriacon-tane, dan
cosmosiin.

Manfaat: Anti-inflamasi, peluruh air seni, dan menghilangkan gatal, disentri basiler, typhus
abdominalis, enteritis, diare, wasir.
Cara penyiapan:
o Dimakan segar.
o Air rebusan minum.
o Daun patikan dicampur dengan bahan lain lalu direbus menjadi obat minum.
o Getahnya untuk obat oles mata.
Ramuan diare:
o Daun patikan cina dengan akar
genggam
o Daun jambu biji
5 lembar
o Daun salam agak tua
5 lembar
o Umbi kunyit sebesar telur
1 biji
Cara membuat: Kunyit dikupas lalau diiris kemudia direbus bersama bahan lain dengan air
sebanyak 3 gelas hingga tinggal 2 gelas lalu diangkat dan disaring. Lalu diminum.
Aturan minum:
o Anak umur 2 s/d 5 th
3 x sehari 3 sendok makan
o Anak 6 s/d 8 th
3 x sehari 8 sendok makan
o Anak umur 9 s/d 12 th
3 x sehari 12 sendok makan
o Dewasa
3 x sehari 15 sendok makan
Raman disentri:
o Daun patikan cina dengan akar 1 genggam
o Daun jambu biji
5 lembar
o Gambir
bulatan
o Umbi kunyit
1 jari tangan
Cara membuat: Kunyit dikupas dan dicuci lalu diiris tipis. Gambir di lumatkan kemudian
direbus bersama bahan lain dengan air sebabnyak 3 gelas hingga tinggal 2 gelas. Lalu angkat
dan saring. Kemudian diminum
Aturan minum:
o Anak umur 3 s/d 5 th
4 x sehari 3 sendok makan
o Anak umur 6 s/d 8 th
4 x sehari 8 sendok makan
o Anak umur 9 s/d 12 th
4 x sehari 12 sendok makan
o Dewasa
4 x sehari 15 sendok
Ramuan dubur ke luar:
o Patikan cina dengan akar genggam
o Temu lawak
jari tangan
Cara membuat: Temu lawak dikupas dan diiris tipis kemudian direbus dengan air sebanyak
2 gelas hingga tinggal 1 gelas. Angkat lalu saring dan diminum.
Aturan minum:
o Anak umur 3 s/d 5 th
2 x sehari 3 sendok makan
o Anak umur 6 s/d 8 th
2 x sehari 8 sendok makan
o Anak umur 9 s/d 12 th
2 x sehari 12 sendok makan
o Dewasa
2 x sehari 15 sendok makan

Catatan: Untuk anak-anak disarankan diberi makanan yang mudah dicerna

Luo-HanGuo/Lo-Han-Guo

Nama latin: Momordica grosvenori


Meridian perut dan limpa (rasa manis)
Pertelaan :
o Buah berbentuk bola dengan diameter 5 cm
o Daun berbentuk hati dengan panjang 10-20
cm
o Merambat mencapai tinggi 3-5 cm
Tempat tumbuh: Daerah selatan Tiongkok, tumbuh ditempat hangat, di pegunungan dengan
kabut
Bagian yang digunakan: Buah
Kandungan kimia: Fruktosa, glukosa, mogrosides 1-5 (tritepene glycoside), vitamin c
Manfaat: Sakit tenggorokan, panas dalam, sariawan
Cara membuat:
o Dicuci
o Dipecahkan
o Direbus dengan air 1 liter = 1 buah
o Dapat direbus 1-3 kali dengan takaran air setengah dari air pertama

Kesimpulan dan Saran


Seluruh deksripsi tanaman obat diatas menggambarkan bahwa kondisi iklim
Tiongkok dengan Indonesia tidak jauh berbeda, walaupun di Tiongkok
memiliki 4 musim dan Indonesia memiliki dua musim. Pengobatan sinshe
menjadi salah satu metode pengobatan yang digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Penulis berharap budaya yang sudah teraklturasi ini dapat
diwariskan dengan baik.
Referensi
Aliadi, A, Farouq, Hargono, D, Pramono, S, Sidik, Sudibyo, B, Sutaryadi 1996,
Tanaman Obat Pilihan, Yayasan Sidowayah, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. Available from:
<http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk
%20indonesia/index.html?pageNumber=18>. [05 Oktober 2016]
Pengobatan
SInshe
n.d.,
Available
<http://www.pengobatansinshe.com/sejarah-singkat-pengobatan-tradisionalcina.html>. [05 Oktober 2016]

from:

Anda mungkin juga menyukai