Anda di halaman 1dari 12

PERBAIKAN MAKALAH

TEORI MODEL DAN KONSEP KEPERAWATAN


MENURUT PARA AHLI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan
Dosen Pembimbing: Florentina Fika Maulidya, S.Kep

DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

ANTONIUS ARI WIBOWO


BIMA PUTRA PERDANA
HESTIA KRISTANTI
MELVA DIANA TANJUNG
SITI RAMADONA
YERVI ADI PRATAMA POHAN`
YONA ERIFKA SIHOMBING

(1001140003)
(1001140005)
(1001140021)
(1001140029)
(1001140045)
(1001140051)
(1001140053)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERDHAKI CHARITAS
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini kami
beri judul Teori Model dan Konsep Keperawat Menurut Para Ahli
Dalam penulisan makalah ini penulis dapat banyak bantuan dan masukan,
maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dosen pembimbing kami Florentina Fika Maulidya, S.kep
2. teman-teman kelompok
Penulis menyadari laporan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritikan dan saran yang besifat membangun dari si pembaca akan kami
terima dengan senang hati.
Semoga makalah ini benar-benar memenuhi kebutuhan kita semua dan bisa
dijadikan sebagai panduan nantinya yang akan sangat membantu mengenal dan
memahami isi dari makalah ini.

Palembang, November 2014


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................

ii
iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................

1
1
1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertia Konsep dan Teori Keperawatan..........................
2.2 Model Konsep dan Teori Keperawatan Menurut Para Ahli

2
2

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan..........................................................................
2. Saran ...................................................................................

8
8

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawat
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan.
Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha-usaha
untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui
teori keperawatan dapat dibedakan apakah termasuk disiplin ilmu atau aktifitas
lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian konsep dan teori keperwatan ?
b. Apa saja model teori dan konsep keperawatan menurut para ahli ?

1.3 Tujuan Peulisan


a. Mengetahui pengertian konsep dan teori keperawatan
b. Mengetahui model teori dan konsep keperawatan menurut para ahli

BAB II
1

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep dan Teori Keperawatan


2.1.1 Konsep
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol- simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptul atau model keperawatan .
Teori keperawatan digunakan untuk meyusun suatu model dalam
keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan
sebagai seorang perawat.
2.1.2 Teori
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep,
atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap
gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan
spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu
pedoman dalam penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha
untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam
keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
2.2 Model Konsep dan Teori Keperawatan Menurut Para Ahli
2.2.1 Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi
peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal
teori lingkungannya.
Model konsep Florence Nigtingale memposisikan lingkungan adalah
sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih di orientasikan pada yang adequate,
dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan
pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi
lain.
2

2.2.2 Imogene King


King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan
menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang
konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model
konsep interaksi.
Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep
kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal dan
system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain.

Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana


didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran
tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan
interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien serta
hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan
pasien dalam menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada.
Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan
individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek.
Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari
masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang
dan sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang
akan berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa konsep hubungan
manusia menurut King terdiri dari 4 komponen:
a. Aksi, merupakan proses awal hubungan dua individu dalam perilaku,
dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan
dengan digambarkan hubungan perawat dan klien untuk melakukan
kontrak atau tujuan yang diharapkan.
b. Reaksi, adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi
dan merupakan respon dari individu.
c. Interaksi, merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi
antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi.
d. Transaksi, merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi
suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang dilakukan.
2.2.3 Dorothea E. Orem

Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan


kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri
serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem
mengembangkan tiga bentuk teori self care diantaranya :
1. Perawatan Diri Sendiri (self care)
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi :
a. Self care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itun sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, keshatan serta kesejahteraan.
b. Self care agency, merupakan suatu kemampuan inidividu dalam
melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia,
perkembangan, sosiokultural, kesehatan.
c. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang
merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu
untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat
dalam tindakan yang tepat ; keempat, kebutuhan self care merupakan
suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri
sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan prises
kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh,
self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL)
dengan mengelompokkan kedalamkebutuhan dasar manusianya.
2. Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala
perencanaan kepereawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang
dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang
melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan
dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara
kualitas maupun kuantitas.
3. Teori Sistem Keperawatan
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan
perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang
didasari pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan
diri sendiri,kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan
perawatan mandiri.
2.2.4 Sister Calista Roy
Merupakan model dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana
individu mampu meningatakan kesehatanya dengan cara mempertahankan
perilaku secara adaptif serta mampu merubah perilaku yang mal adaptif.
Konsep keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa
pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimiliki diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologis, psikologi dan sosial yang selalu
berinteraksi dengan lingkunganya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintergrasi, seseorang harus
beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.

3. Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia:


a. Focala stimlasi, yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan
seseorang dan akan mempengaruh kuat terhadap seseorang individu.
b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus yang dialami seseorang,
baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi,
kemudian dapat dilakukan observasi diukur secara subjektif.
c. Risidual stimulus, merupakan ciri tambahan yang ada sesuai dengan
situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sungkar
dilakukan observasi.
4. Sistem adaptasi yang memiliki 4 metode adaptasi:
a. Fungs fisiologis, O2 , Nutrisi, Eliminasi, Aktivitas, dan istirahat,
Integritas kulit, panca indra, cairan dan elektrolit.
b. Konsep diri, Bagaimana seseorang dapat mengenal pola interaksi
sosial dalam berhubungan dengan orang lain.
c. Fungsi peran, proses penyesuain terhadap peran seorang dalam
mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungn dengan orang
lain
d. Interdependent. Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang
kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
5. Dalam penyesuain diri individu harus meningktkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan hidup, perkembangan,
reproduksi dan keunggulan sehingga harus memiliki tujuan untuk
meningkatkan respon adaptif.
2.2.5 Peplau
Merupakan kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
mengunakan hubungan antar manusia yang akan mampu mengetahui tingkah
laku seseorang untuk membantunya dalam mengidentifikasi kesulitanya dan
mengatasi masalah yang timbul pada berbagai tingkat kejadian.

Proses interpersonal memiliki empat tahap antara lain:


a. Tahap orientasi (Pengkajian dan Diagnosa)
Dimana perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b. Tahap identifikasi (intervensi)
5

Peran perawat dalam bertindak sebagai fasilitator yang mefasilitasi


ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
c. Tahap eksplorasi (Implementasi)
Dimana perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien.
d. Tahapan resolusi (Evaluasi)
Dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk
membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan
menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan
secara sendiri.
2.2.6 Ida Orlando
Model konsep ida orlando difokuskn pada prilaku klien menurut
kebutuhan, yang memandang pemenuhan kebutuhan klien dalam rangka
mengatasi masalah strees, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian
kesehatan optimal.
Tiga konsep penting menurut orlando:
1. Perilaku klien
2. Reaksi perawat
3. Tindakan keperawatan
2.2.7 Myra Levine
Memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Intervensi keperawatan
adalah suatu aktivitas konservasi, dan konservasi energi adalah bagian yang
menjadi pertimbangan.
Menurut Myra levine sehat dilihat dari :
- Dari sudut pandang konservsi energi
Menurut keperawatan terdapat 4 konservasi :
- Energi klien
- Struktur integritas
- Integritas personal
- Integrits sosial
2.2.8 Virginia Handerson
Model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas
perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit maupun yang sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal
dengan damai.
Nilai keyakinan Virginia Handerson :
a. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang kehidupan.

b. Melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami


ketergantungan sejak lahir sehingga menjadi mandiri pada dewasa yang
dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
c. Melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokan menjadi
3 kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum
dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.
Aktivitas hidup sehari-hari yang disampaikan oleh handerson :
- Aktivitas bernafas secara normal
- Aktivitas minum dan makan sesuai kebutuhan
- Aktivitas eleminasi secara normal
- Aktivitas bergerak dan melihara postur tubuh
- Aktivitas tidur dan istirahat
- Aktivitas membuka dan memakai pakaian
- Aktivitas mempertahankan suhu tubuh normal dengan berpakaian dan
modifikasi lingkngan
- Aktivitas pemelihara kebersihan tubuh dan berhias diri
- Aktivitas mencegah kecelakaan dan bahaya
- Aktivitas komunikasi
- Aktivitas beribadah
- Aktivits bermain dan rekreasi
- Aktivitas bekerja
- Aktivitas belajar

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalm memenuhi kebutuhan dasar
manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas
dalam pelayanan keperaawatan.

3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga kita dapat lebih
memahami tentang model dan konsep keperawatan. Tentunya makalah ini tidak
sempurna, penulis berharap adanya masukan dari pembaca dan kritikan sebagai
upaya penyelesaian makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Cetakan Kedua.


Jakarta: Salemba Medika.
Suara, Mahyar. dkk. 2010. Konsep Dasar Keperawatan. Cetakan Pertama.
Jakarta: Trans Info Media.
http://hhariespesta.wordpress.com/2012/11/23/model-model-keperawatanmenurut-para-ahli/ [14 November 2014, 20:00]
https://www.google.com/search?
q=BAGAN+MODEL+KEPERAWATAN+MENURUT+PEPLAU&client=
firefox-a&rls=org.mozilla:enUS:official&channel=np&biw=1366&bih=664&source=lnms&tbm=isch&
sa=X&ei=xO5lVMX6HIKyuQSFwoKoBw&ved=0CAYQ_AUoAQ#imgd
ii=_ [14 November 2014, 20:42]

Anda mungkin juga menyukai