dan Studi
Kelayakan Usaha
Memilih
jenis
investasi
yang
paling
menguntungkkan dan sebagai jaminan atas
modal yang ditanamkan atau dipinjamkan,
apakah
investasi
yang
dilakukan
itu
memberikan jaminan pengembalian yang
memadai atau tidak.
Oleh investor, studi kelayakan sering digunakan
sebagai bahan pertimbangan layak atau
tidaknya investasi dilakukan.
Bagi
3. Tahap Analisis
Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang
dilakukan untuk membuat suatu keputusan
apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau
tidak.
Tahap ini dilakukan seperti prosedur proses
penelitian ilmiah yang lain, yaitu dimulai dengan
mengumpulkan data, mengolah, menganalisis,
dan menarik kesimpulan.
Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya
ada dua, yaitu:
melaksanakan
tidak melaksanakan.
Aspek-aspek
yang
harus
diamati
dicermati dalam tahap analisis:
dan
a. Aspek Pasar
b.
C.
4. Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan
PBP)
Nilai Sekarang Bersih ( Net Present Value, NVP)
Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate Of
Return,IRR)
B. Piutang Usaha
Sebelum mebeli suatu bisnis, mintalah
C. Lokasi Usaha
Apakah lokasi usaha yang akan
dibeli cukup strategis.
Jika tidak strategis, berapa besar
biaya yang harus dikeluarkan untuk
menindahkannya ke lokasi lain
yang lebih strategis, terutama dari
sudut pasar, bahan baku, dan
tenaga kerja
D. PERSYARATAN ISTIMEWA
Apakah
E. Kontrak
Apakah
Gagasan Usaha
Tujuan
( Visi dan Misi)
Analisis /Evaluasi
1. Pasar
2. Produksi/Oper
asi
3. Manajemen
4. Keuangan
5. Ekomoni
Keputusan
Dilaksanakan
Tidak
Dilaksanakn
menganalisis
aspek
pemasaran,
wirausaha
terlebih
dahulu harus melakukan penelitian
pemasaran dengan menggunakan
sistem informasi pemasaran yang
memadahi berdasarkan analisis dan
prediksi apakah bisnis yang akan
dirintis atau dikembangkan memiliki
peluang
pasar
yang
memadai
ataukah tidak.
analisis
2. Segmentasi Pasar
Pelanggan
dikelompokkan
dan
diindentifikasi,
misalnya
berdasarkan geografi, demografi,
dan sosial budaya.
Jika
segmentasi
pasar
teridentifikasi maka pasar sasaran
akan dapat terwujud dan tercapai
3. Target
Target pasar menyangkut banyaknya
konsumen yang dapat diraih.
Berapa target yang ingin dicapai
Apakah konsumen loyal terhadap
bisnis
Apakah
produk yang ditawarkan
dapat memberi kepuasan atau tidak
Jika konsumen loyal, maka potensi
pasar tinggi.
4. Nilai Tambah
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah
6. Struktur Pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa
akan dipasarkan pada pasar persaingan
tidak sempurna atau pasar sempurna.
Jika barang dan jasa masuk dalam pasar
persaingan tidak sempurna berarti
potensi pasar tinggi dibanding bila
produk termasuk pasar persaingan
sempurna
atau rendah.
Jika persaingan tinggi, berarti peluang pasar rendah.
Wirausaha harus membandingkan keunggulan
pesaing dilihat dari strategi produk, harga, jaringan
distribusi, promosi, dan tingkat penggunaan
teknologi.
Jika pesaing lebih unggul, berarti bisnis yang akan
dirintis atau dikembangkan akan lemah dalam
persaingan.
Untuk memenangkan persaingan tentu saja bisnis
tersebut harus lebih unggul daripada pesaing.
8. Ukuran Pasar
Ukuran pasar dapat dianalisis dari
volume penjualan.
Jika
volume penjualan tinggi,
berarti pasar potensial.
Misalnya,
dengan
volume
penjualan usaha skala kecil sebesar
Rp. 5 juta milliyar per tahun atau
sebesar Rp. 10 juta per hari, berarti
ukuran pasar cukup besar.
9. Pertumbuhan Pasar
Pertumbuhan
pasar
dapat
dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan.
Jika pertumbuhan pasar tinggi
(misalnya, lebh dari 20 persen),
berarti potensi pasar tinggi.
20
1. lokasi Operasi
Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi
yang strategis dan efisien, baik bagi
perusahaan maupun bagi pelanggan,
Misalnya
dekat
ke
pemasok,
ke
konsumen, ke alat transportasi, atau di
antara ketiganya.
Disamping
itu, lokasi bisnis harus
menarik agar konsumen tetap loyal
2. Volume Operasi
Volume operasi harus relevan dengan
potensi pasar dan prediksi permintaan
sehingga tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan kapasitas.
Volume operasi yang berlebihan akan
menimbulkan
masalah
baru
dalam
penyimpanan/penggudangan yang apda
akhirnya akan mempengaruhi harga
pokok penjualan
5. Tenaga Kerja
Berapa jumlah tenaga kerja yang
diperlukan
dan
bagaimana
kualifikasinya.
Jumlah dan kualifikasi karaywan
harus
disesuaikan
dengan
keperluan jam kerja dan kualifikasi
pekerjaan untuk menyelesaikannya
Bila aspek pemasaran dan operasi layak, selanjutnya
menganalisis aspek manajemen
C. Analisis Aspek
Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek
manajemen terdapat beberapa unsur
yang harus dianalisis;
1. Kepemilikan
2. Organisasi
3. Tim manajemen
4. Karyawan
1. Kepemilikan
Apakah unit bisnis yang akan
didirikan merupakan milik pribadi
(perseorangan) atau milik bersama
( persekutuan seperti CV,PT, dan
bentuk badan usaha lainnya)
Apa saja keuntungan dan kerugian
dari unit bisnis yang akan dipilih
tersebut?
Hendaknya
dipilih yang tidak
beresiko
terlalu
tinggi
dan
2. Organisasi
Jenis orrganisasi apa yang
diperlukan?
Apakah organisasi lini, staf dan lini,
atau bentuk lainnya.
Tentukan jenis yang tepat dan
efisien
3. Tim Manajemen
Apakah bisnis akan dikelola sendiri
atau melibatkan orang lain secara
profesional
Hal ini tergantung skala usaha dan
kemampuan yang dimiliki wirausaha.
Bila bisnis merupakan skala besar
maka ia sebaiknya membentuk tim
manajemen yang solid
4. Karyawan
Karyawan harus disesuaikan, baik
dalam jumlah maupun kualifikasinnya
D. Analisis Aspek
Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi
komponen-komponen
1. Kebutuhan Dana
2. Sumber Dana
3. Proyeksi Neraca
4. Proyeksi Laba Rugi
5. Proyeksi Arus Kas
1. Kebutuhan Dana
Yaitu kebutuhan dana untuk operasional
perusahaan, misal besarnya dana untuk
aktiva
tetap,
modal
kerja,
dan
pembiayaan awal
2. Sumber Dana
Ada beberapa sumber dana yang layak
digali, yaitu sumber dana internal, (misal
modal disetor dan laba ditahan) dan
modal eksternal
( misal penerbitan
obligasi dan pinjaman)
3. Proyeksi Neraca
Sangat
penting untuk mengetahui
kekayaan perusahaan serta kondisi
keuangannya, misalnya saldo lancar,
aktiva tetap, kewajiban jangka pendek,
kewajiban jangka panjang, dan kekayaan
bersih
4. Proyeksi Laba Rugi
Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atau
rugi di masa yang akan datang
Komponennya
meliputi
proyeksi
penjualan, biaya, dan laba rugi bersih
beberapa aspek
bisnis dan hasilnya secara ekonomis
dinyatakan
layak,
maka
langkah
selanjutnya adalah menyusun laporan
studi kelayakan.
Sistematika laporan studi kelayakan
RINGKASAN PROYEK
BAB I Pendahuluan
1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru
Atau
Pengembangan Bisnis
1.2 Nama Dan Alamat Perusahaan
1.3 Bidang Usaha
1.4 Bentuk Perusahaan
1.5 Gambaran Perkembangan Perusahaan
(untuk perusahaan yang sudah
ada)
G. Proses Produksi
H. Kapasitas Produksi
I. Bahan Baku Dan Bahan Penolong
J. Tenaga Kerja
K. Pemeliharaan ( Maintenance)
Struktur Pasar
Persaingan Dan Strategi Bersaing
Ukuran Pasar Dan Pertumbuhannya
Pangsa Pasar
Margin Laba Kotor
BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN