Anda di halaman 1dari 2

Bintik buta

Latar Belakang

Mata adalah organ indera yang kompleks. Setiap mata mempunyai suatu lapisan reseptor, yaitu
suatu sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk
menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.
Setiap individu mempunyai jarak bintik buta yang berbeda dengan individu lainnya saat melihat
obyek. Saat kita tidak dapat melihat suatu obyek pada jarak tertentu, maka itulah jarak titik
buta. Sebagaimana kita ketahui bersama semua impuls saraf yang dibangkitkan oleh batang dan
kerucut. Sel batang dan kerucut merupakan bagian retina yang mampu menerima rangsang sinar
tak berwarna (sel batang) dan mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna (sel kerucut).
Sel batang dan kerucut ini berjalan kembali ke otak melalui neuron dalam saraf optik, oleh
karena itu obyek dapat ditebak bentuknya.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami
hendak melakukan praktikum yang berjudul, Bintik Buta
Dasar Teori
Dalam Setya dan Samson (2014), disebutkan bahwa

Gambar mata
Bintik buta atau yang juga dikenal juga dengan blind spot adalah suatu daerah di retina mata
yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak
terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak
akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka
cahaya maka benda yang sebenarnya ada di depan kita tidak akan dapat diindentifikasi
keberadaannya oleh mata. (dalam Salim, 2012) Salim, A. 2012. Percobaan Bintik Buta Pada
Mata. Diunduh dari http://herman-salim.blogspot.co.id/2012/04/percobaan-bintik-buta-padamata-kita.html

Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea


dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian
retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai
sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka
cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang
dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis).
Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan
benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena
cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan
kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya
ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda
akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh
di bagian bintik buta pada retina
Dikarenakan beberapa hal, jarak mata dengan objek pada saat bayangan objek yang dilihat jatuh
pada bintik buta di setiap orang bisa berbeda. Hal ini dikarenakan ukuran bola mata,
kecembungan lensa mata dan jarak lensa ke retina pada tiap orang berbeda. Hal inilah yang
menyebabkan perbedaan jarak penglihatan bintik buta tersebut.

Anda mungkin juga menyukai