Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU

Kelompok 4:

1. Ayu Setiya Munika K7115034


2. Debby Kirana Putri K7115040
3. Diklata Permata Wardhani K7115048
4. Eka Fajriatul Jannah K7115052
5. Isni Ramadhantri K7115081
6. Lhinatul Arivvia Rachma K7115094

No Karakteristik Kemunculan Deskripsi


Muncul Tidak
1. Pembelajaran Berpusat Pada Anak Guru mengawali pembelajaran dengan mengajak
a. Keterlibatan siswa di awal proses siswa bernyanyi lagu Aku Anak Sehat. Setelah
pembelajaran selesai bernyanyi, guru bertanya kepada siswa,
seperti berikut:
Bu Guru : Tadi pagi kalian sarapan apa?
Siswa A : tempe bu..
Siswa B : tahu bu..
Siswa C : Aku jengkol!
Bu Guru : ya..ya..kalo sarapan yang bergizi..jangan
tempe terus. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna
biar tubuhnya sehat. Coba apa saja?
Siswa A :Tempe, sayur.
Siswa B :Pisang bu.
Bu Guru :4 sehat 5 sempurna itu nasi, lauk,
sayuran, buah dan susu.
b. Keterlibatan siswa pada saat proses Guru menyediakan media pembelajaran yang
pembelajaran ditempel di papan tulis. Media tersebut bernama
Kantong 4 sehat 5 sempurna berisi kantong nasi,
sayur, buah, lauk, dan susu. Guru juga menyediakan
gambar makanan 4 sehat 5 sempurna. Kemudian,
guru menyuruh siswa untuk maju ke depan
mengambil gambar yang disediakan dan
memasukkan gambar tersebut ke kantong yang
sesuai. Siswa A mengambil gambar papaya dan
memasukkannya ke kantong buah. Siswa B
mengambil gambar timun dan memasukkannya ke
kantong sayur. Siswa C mengambil gambar ayam
dan memasukkannya ke kantong lauk. Siswa D
mengambil gambar ayam dan memasukkannya ke
kantong lauk. Dan siswa E mengambil gambar
kangkung dan memasukkannya ke kantong sayur.
Kemudian untuk sisa gambar yang lain guru
menunjukkan di depan kelas
Bu Guru :Iini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar jeruk?
Siswa :Jeruk bu (serentak).
Bu Guru :Jeruk masuk apa?
Siswa :Buah buuuu..
Bu Guru :Ini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar sawi)?
Siswa: Siswa A menjawab bayam, siswa lain
menjawan ngga tauuu.. (Bingung)
Bu Guru: ini namanya sawi.
Sehabis itu guru menanyakan tentang kandungan
dalam makanan. Anak-anak saling berebut jawaban.
Ada yang menjawab protein, karbohidrat.
Kemudian Guru berkata yaa, karbohidrat, protein,
vitamin, zat besi. Kemudian bu Guru menuliskan
materi tentang kandungan makanan sambil berkata
ditulis di buku tulis ya. Anak anak menuliskan di
buku tulis sambil jalan-jalan ke depan karena tidak
melihat tulisan. Setelah guru selesei menuliskan
materi guru berkeliling mengoreksi tulisan anak-
anak.
c. Keterlibatan siswa di akhir proses Guru memberikan 5 soal kepada siswa yang ditulis
pembelajaran di papan tulis tentang kandungan makanan 4 sehat 5
sempurna. Kemudian, siswa mengerjakan soal
tersebut di buku tugas masing-masing. Saat itu, tiba-
tiba siswa A menangis selama kurang lebih 1 menit.
Lalu Bu Guru mendekati anak tersebut dan bertanya
Kenapa menangis? , Siswa B menjawab Di ledek
itu buu, sambil menuduh temannya si C. Si C
membela diri nggak buu. Kemudian Bu Guru
menenangkan dan siswa A sudah diam, lalu kembali
melanjutkan mengerjakan tugas. Setelah semua
siswa telah selesai mengerjakan soal-soal dari guru,
lalu guru memerintahkan siswa untuk
mengumpukan bukunya di meja guru. Selanjutnya,
buku dibagi secara acak dan soal dikoreksi dan
dibahas bersama.
Soal:
1. Nasi, sayur, lauk, buah dan susu disebut
2. Nasi mengandung
3. Tahu, tempe, dan telur mengandung
4. Sayur kangkung, sawi, dan bayam
mengandung
5. Jeruk, apel, dan papaya mengandung..
Jawaban:
1. Makanan 4 sehat 5 sempurna
2. Karbohidrat
3. Protein
4. Zat besi
5. Vitamin
Kemudian guru mengajak siswa menyimpulkan
kembali materi yang telah dibahas
Bu Guru: jadi, makanan 4 sehat 5 sempurna apa
saja?
Siswa (bersama-sama): nasi, sayur, lauk, buah dan
susu.
2. Menekankan Pemahaman dan Kebermaknaan Siswa menjawab pertanyaan dari guru:
a. Siswa mampu mengutarakan pendapatnya Pada awal pembelajaran
Bu Guru : Tadi pagi kalian sarapan apa?
Siswa A : tempe bu..
Siswa B : tahu bu..
Siswa C : Aku jengkol!
Bu Guru : ya..ya..kalo sarapan yang bergizi..jangan
tempe terus. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna
biar tubuhnya sehat. Coba apa saja?
Siswa A :Tempe, sayur.
Siswa B :Pisang bu.
Bu Guru :4 sehat 5 sempurna itu nasi, lauk,
sayuran, buah dan susu.
Saat proses pembelajaran
Bu Guru :Iini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar jeruk?
Siswa :Jeruk bu (serentak).
Bu Guru :Jeruk masuk apa?
Siswa :Buah buuuu..
Bu Guru :Ini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar sawi)?
Siswa: Siswa A menjawab bayam, siswa lain
menjawan ngga tauuu.. (Bingung)
Bu Guru: ini namanya sawi.
b. Siswa dapat menyampaikan kembali materi Siswa bersama-sama dapat menyimpulkan kembali
yang disampaikan guru materi tentang 4 sehat 5 sempurna dan kandungan
dalam makanan.
Bu Guru: 4 sehat 5 sempurna apa saja tadi?
Siswa : Nasi, lauk, sayur, buah, susu (serentak
namun berbeda urutan ada nasi dulu baru lauk, ada
yang menyebut sayur dulu, dan lain sebagainya)
Bu Guru: ya. Jadi 4 sehat 5 sempurna itu nasi,
sayur,lauk, buah, dan susu. Kandungan makanan
dalam nasi apa?
Siswa : Karbohidrat ( serentak).
Bu Guru: Kandungan dalam makanan, tadi ada apa
saja?
Siswa : Karbohidrat, protein, zat besi, vitamin
(sambil clotehan dan ada yang bermain pulpen saat
menjawab).
Bu Guru: Yaaa. Kandungannya itu ada karbohidrat,
protein, zat besi, vitamin.
c. Siswa dapat menerapkan materi saat Siswa menggunakan materi 4 sehat 5 sempurna
memecahkan masalah yang telah dipelajari untuk mengerjakan 5 soal dari
Bu Guru.
3. Belajar Melalui Pembelajaran
Pengalaman Langsung menggunakan media
kantong 4 sehat 5
sempurna yang berisi
kantong nasi, sayur,
buah, lauk, dan susu.
Kemudian, guru
menunjuk 5 siswa
praktik memasangkan
gambar.
a. Pembelajaran menggunakan praktik di kelas
b. Guru memerintah siswa mengerjakan tugas Guru memerintahkan siswa mengerjakan tugas
berdasarkan pengalaman di rumah dan tentang materi 4 sehat 5 sempurna.
lingkungan sekitar
c. Siswa memiliki kesempatan bercerita Guru bertanya materi terkait 4 sehat 5 sempurna dan
langsung tentang pengalamannya di dalam siswa menjawab.
kelas.
4. Memperhatikan Proses Daripada Hasil Praktik dilakukan di awal pelajaran menggunakan
a. Praktik lebih banyak daripada teori media kantong 4 sehat 5 sempurna.
b. Diskusi lebih banyak daripada ceramah Guru menyampaikan materi tentang 4 sehat 5
sempurna, Kemudian siswa diberikan tugas individu
sebanyak 5 soal.
c. Penilaian keaktifan siswa di dalam kelas Guru melakukan tanya jawab
d. Guru memperhatikan perkembangan belajar Guru memperhatikan perkembangan belajar siswa,
siswa hal ini terlihat ketika ada siswa yang ribut dikelas
seperti hari kemarin, Guru akan menegur siswa
tersebut dengan mengulas kembali materi yang telah
disampaikan kemarin, hal ini menunjukan bahwa
Guru memperhatikan perkembangan belajar siswa
dari hari ke hari.
5. Sarat Dengan Muatan Keterkaitan Guru hanya fokus pada materi pelajaran yang
a. Menghubungkan materi pembelajaran sedang berlangsung, tidak mengaitkan dengan
dengan materi pembelajaran yang lain materi pelajaran lain.
b. Menghubungkan mata pelajaran dengan Guru hanya fokus pada mata pelajaran yang sedang
mata pelajaran yang lain berlangsung, tidak mengaitkan dengan mata
pelajaran lain.
c. Menghubungkan materi pelajaran dengan Dalam menerangkan materi pelajaran, guru
lingkungan sekitar mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan
sekitar siswa. Dengan berinteraksi dengan siswa.
Hal ini dapat memudahkan siswa dalam memahami
materi.

Bab 1

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan segala daya upaya dan semua usaha untuk membuat masyarakat dapat mengembangkan kompetensi manusia
agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki
keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga Negara. Yuli setyorini (). Sedangkan menurut JJ Roussea
pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak kanak akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu
dewasa. Berdasarkan pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan segala upaya dan usaha untuk membuat
masyarakat dapat mengembangkan kompetensinya yang akan dibutuhkan pada waktu dewasa.

Pendidikan sekolah dasar dalam UU nomor 50 yang disebut dengan pendidikan rendah, definisinya sangat jelas, bahwa level ini
adalah level untuk menumbuhkan minat, mengasah kemampuan fikir olah tubuh dan naluri. Berdasarkan pasal 17 UU RI Nomor 20
Tahun 2003 menerangkan bahwa:

1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah
2. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah
pertama dan madrasah Tsanawiyah atau bentuk lain yang sederajat
3. Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagai mana di maksud pada ayat 1 dan 2 diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah

Saat ini pada pendidikan Sekolah dasar menganut 2 model pembelajaran, yaitu subject matter (terpisah) dan integrated (terpadu).
Subject matter merupakan model pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran yang terpisah pisah antara satu sama lain, cirri-cirinya
yaitu mata pelajaran yang di klasifikasikan sesuai dengan bidang keilmuan atau pengetahuan ilmiah, memberikan tekanan pada isi dan
teknik memberikan pelajaran, mata pelajaran umumnya bersifat konstan dan tidak banyak perubahan, perencanaan program
pengajaran disusun terlebih dahulu. Sedangkan integrated kurikulum merupakan kurikulum yang menciptakan suasana lain dari
pelajaran menjadi lebih luas dan lebih punya arti karena dalam integrated saling mengkaitkan satu pelajaran dengan pelajaran yang
lain. Ciri cirri integrated curriculum yaitu program kegiatan pembelajaran di sekolah ditentukan oleh perhatian dan tujuan anak, tidak
ada perencanaan terlebih dahulu karena materi disesuaikan dengan minat peserta didik, metode yang paling dominan dalam
pengajarannya adalah problem solving, adanya program khusus untuk melayani peserta didik yang mempunyai minat khusus,
perencanaan dan proses pembelajaran tidak terikat
Dalam integrated kurikulum terdapat pengembangan kurikulum tematik dimana pengembangan kurikulum tematik merupakan
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada peserta didik. Berdasarkan pengertian diatas pengembangan kurikulum tematik belum ditemukan di dunia
perkuliahan secara langsung, maka dari itu kami melakukan observasi di Sekolah Dasar yang mempraktikkan secara langsung tentang
pengembangan kurikulum tematik yaitu di sekolah dasar negeri bumirejo 1.

Tujuan

1. Untuk mengetahui hasil empiris dari karakteristik pembelajaran tematik yang berpusat pada anak.
2. Untuk mengetahui hasil empiris dari karakteristik pembelajaran tematik pada poin penekanan pemahaman dan kebermaknaan
pada siswa.
3. Untuk mengetahui hasil empiris dari karakteristik pembelajaran tematik tentang belajar melalui pengalaman langsung.
4. Untuk mengetahui hasil empiris dari karakteristik pembelajaran tematik yang memperhatikan proses daripada hasil.
5. Untuk mengetahui hasil empiris dari karakteristik pembelajaran tematik yang sarat dengan muatan makna.

Manfaat:

1. Memiliki wawasan baru tentang pembelajaran tematik secara langsung di SDN 1 Bumirejo.
2. Dapat mendeskripsikan pembelajaran tematik di lapangan secara langsung pada SDN 1 Bumirejo.

BAB II
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK :


1. DEFINISI
Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu menggunakan pendekatan tematik sebagai
pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian di kembangkan
menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitannya dengan mata pelajaran yang terkait. Dalam hubungan ini, tema dapat
mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pembelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Menurut Robin
Fogarty dalam Hernawan () model ini disebut model webbed yang merupakan model yang paling populer dalam
pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematik di pengaruhi oleh eksplorasi topic yang ada didalam kurikulum sehingga siswa dapat
menghubungkan proses dan isi pembelajaran secara lintas disiplin dalam waktu yang bersamaan. Pembelajaran tematik
sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekataan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik ini, siswa
akan memahami konsep konsep yang mereka pelajari melalui pengalamna langsung dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang sudah mereka pahami.

Jadi, pengertian pembelajaran tematik dapat dilihat sebagai:


1. pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk
memahami gejala gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari mata pelajaran yang bersangkutan maupun dari mata
pelajaran lainnya
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata pelajaran yang mencerminkan dunia nyata di
sekelling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara serempak (simultan)
4. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang berbeda, dengan harapan siswa akan
belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran tmatik ini bertolak dari suatu topic konsep mata pelajaran, akan tetapi konsep
konsep dari mata pelajaran terkait dijadikan sebagai alat dan wahana untuk mempelajari dan menjelajahi toik atau tema
tersebut. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran tematik tampaknya lebih menekankan pada
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan. Pendekatan pembelajaran tematik ini lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).

2. CIRI/KARAKTERISTIK
Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Pembelajaran berpusat pada anak.
Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran
terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun
kelompok. Siswa dapat mencari dan menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan
yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
b. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antar
skemata yang dimiliki siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil
yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari
dan mengakibatkan kegiatan belajar lebih bermakna. Hal ini diharapkan akan berakibat pada kemampuan siswa untuk
dapat menerapkan perolehan belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
c. Belajar melalui pengalaman langsung.
Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep dan prinsip yang
dipelajari yang memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung. Sehingga siswa akan
memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari
gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin
dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
d. Lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata.
Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi.
Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan kemampuan siswa, sehingga memungkinkan
siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.
e. Sarat dengan muatan keterkaitan.
Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau suatu peristiwa dari
beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa
untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif
dan bijak. Dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.

B. HASIL OBSERVASI

1. PELAKSANAAN OBSERVASI
Hari/Tanggal : Rabu, 20 April 2016
Waktu : 07.00 WIB s.d 09.00 WIB
2. TABEL OBSERVASI

No Karakteristik Kemunculan Deskripsi


Muncul Tidak
1. Pembelajaran Berpusat Pada Anak Guru mengawali pembelajaran dengan mengajak
d. Keterlibatan siswa di awal proses siswa bernyanyi lagu Aku Anak Sehat. Setelah
pembelajaran selesai bernyanyi, guru bertanya kepada siswa,
seperti berikut:
Bu Guru : Tadi pagi kalian sarapan apa?
Siswa A : tempe bu..
Siswa B : tahu bu..
Siswa C : Aku jengkol!
Bu Guru : ya..ya..kalo sarapan yang bergizi..jangan
tempe terus. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna
biar tubuhnya sehat. Coba apa saja?
Siswa A :Tempe, sayur.
Siswa B :Pisang bu.
Bu Guru :4 sehat 5 sempurna itu nasi, lauk,
sayuran, buah dan susu.

e. Keterlibatan siswa pada saat proses Guru menyediakan media pembelajaran yang
pembelajaran ditempel di papan tulis. Media tersebut bernama
Kantong 4 sehat 5 sempurna berisi kantong nasi,
sayur, buah, lauk, dan susu. Guru juga menyediakan
gambar makanan 4 sehat 5 sempurna. Kemudian,
guru menyuruh siswa untuk maju ke depan
mengambil gambar yang disediakan dan
memasukkan gambar tersebut ke kantong yang
sesuai. Siswa A mengambil gambar papaya dan
memasukkannya ke kantong buah. Siswa B
mengambil gambar timun dan memasukkannya ke
kantong sayur. Siswa C mengambil gambar ayam
dan memasukkannya ke kantong lauk. Siswa D
mengambil gambar ayam dan memasukkannya ke
kantong lauk. Dan siswa E mengambil gambar
kangkung dan memasukkannya ke kantong sayur.
Kemudian untuk sisa gambar yang lain guru
menunjukkan di depan kelas
Bu Guru :Iini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar jeruk?
Siswa :Jeruk bu (serentak).
Bu Guru :Jeruk masuk apa?
Siswa :Buah buuuu..
Bu Guru :Ini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar sawi)?
Siswa: Siswa A menjawab bayam, siswa lain
menjawan ngga tauuu.. (Bingung)
Bu Guru: ini namanya sawi.
Sehabis itu guru menanyakan tentang kandungan
dalam makanan. Anak-anak saling berebut jawaban.
Ada yang menjawab protein, karbohidrat.
Kemudian Guru berkata yaa, karbohidrat, protein,
vitamin, zat besi. Kemudian bu Guru menuliskan
materi tentang kandungan makanan sambil berkata
ditulis di buku tulis ya. Anak anak menuliskan di
buku tulis sambil jalan-jalan ke depan karena tidak
melihat tulisan. Setelah guru selesei menuliskan
materi guru berkeliling mengoreksi tulisan anak-
anak.
f. Keterlibatan siswa di akhir proses Guru memberikan 5 soal kepada siswa yang ditulis
pembelajaran di papan tulis tentang kandungan makanan 4 sehat 5
sempurna. Kemudian, siswa mengerjakan soal
tersebut di buku tugas masing-masing. Saat itu, tiba-
tiba siswa A menangis selama kurang lebih 1 menit.
Lalu Bu Guru mendekati anak tersebut dan bertanya
Kenapa menangis? , Siswa B menjawab Di ledek
itu buu, sambil menuduh temannya si C. Si C
membela diri nggak buu. Kemudian Bu Guru
menenangkan dan siswa A sudah diam, lalu kembali
melanjutkan mengerjakan tugas. Setelah semua
siswa telah selesai mengerjakan soal-soal dari guru,
lalu guru memerintahkan siswa untuk
mengumpukan bukunya di meja guru. Selanjutnya,
buku dibagi secara acak dan soal dikoreksi dan
dibahas bersama.
Soal:
6. Nasi, sayur, lauk, buah dan susu disebut
7. Nasi mengandung
8. Tahu, tempe, dan telur mengandung
9. Sayur kangkung, sawi, dan bayam
mengandung
10. Jeruk, apel, dan papaya mengandung..
Jawaban:
6. Makanan 4 sehat 5 sempurna
7. Karbohidrat
8. Protein
9. Zat besi
10. Vitamin
Kemudian guru mengajak siswa menyimpulkan
kembali materi yang telah dibahas
Bu Guru: jadi, makanan 4 sehat 5 sempurna apa
saja?
Siswa (bersama-sama): nasi, sayur, lauk, buah dan
susu.
2. Menekankan Pemahaman dan Kebermaknaan Siswa menjawab pertanyaan dari guru:
d. Siswa mampu mengutarakan pendapatnya Pada awal pembelajaran
Bu Guru : Tadi pagi kalian sarapan apa?
Siswa A : tempe bu..
Siswa B : tahu bu..
Siswa C : Aku jengkol!
Bu Guru : ya..ya..kalo sarapan yang bergizi..jangan
tempe terus. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna
biar tubuhnya sehat. Coba apa saja?
Siswa A :Tempe, sayur.
Siswa B :Pisang bu.
Bu Guru :4 sehat 5 sempurna itu nasi, lauk,
sayuran, buah dan susu.
Saat proses pembelajaran
Bu Guru :Iini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar jeruk?
Siswa :Jeruk bu (serentak).
Bu Guru :Jeruk masuk apa?
Siswa :Buah buuuu..
Bu Guru :Ini gambar apa anak-anak (sambil
menunjukkan gambar sawi)?
Siswa: Siswa A menjawab bayam, siswa lain
menjawan ngga tauuu.. (Bingung)
Bu Guru: ini namanya sawi.
e. Siswa dapat menyampaikan kembali materi Siswa bersama-sama dapat menyimpulkan kembali
yang disampaikan guru materi tentang 4 sehat 5 sempurna dan kandungan
dalam makanan.
Bu Guru: 4 sehat 5 sempurna apa saja tadi?
Siswa : Nasi, lauk, sayur, buah, susu (serentak
namun berbeda urutan ada nasi dulu baru lauk, ada
yang menyebut sayur dulu, dan lain sebagainya)
Bu Guru: ya. Jadi 4 sehat 5 sempurna itu nasi,
sayur,lauk, buah, dan susu. Kandungan makanan
dalam nasi apa?
Siswa : Karbohidrat ( serentak).
Bu Guru: Kandungan dalam makanan, tadi ada apa
saja?
Siswa : Karbohidrat, protein, zat besi, vitamin
(sambil clotehan dan ada yang bermain pulpen saat
menjawab).
Bu Guru: Yaaa. Kandungannya itu ada karbohidrat,
protein, zat besi, vitamin.
f. Siswa dapat menerapkan materi saat Siswa menggunakan materi 4 sehat 5 sempurna
memecahkan masalah yang telah dipelajari untuk mengerjakan 5 soal dari
Bu Guru.
3. Belajar Melalui Pengalaman Langsung Pembelajaran menggunakan media kantong 4 sehat
d. Pembelajaran menggunakan praktik di kelas 5 sempurna yang berisi kantong nasi, sayur, buah,
lauk, dan susu. Kemudian, guru menunjuk 5 siswa
praktik memasangkan gambar.
e. Guru memerintah siswa mengerjakan tugas Guru memerintahkan siswa mengerjakan tugas
berdasarkan pengalaman di rumah dan tentang materi 4 sehat 5 sempurna.
lingkungan sekitar
f. Siswa memiliki kesempatan bercerita Guru bertanya materi terkait 4 sehat 5 sempurna dan
langsung tentang pengalamannya di dalam siswa menjawab.
kelas.
4. Memperhatikan Proses Daripada Hasil Praktik dilakukan di awal pelajaran menggunakan
e. Praktik lebih banyak daripada teori media kantong 4 sehat 5 sempurna.
f. Diskusi lebih banyak daripada ceramah Guru menyampaikan materi tentang 4 sehat 5
sempurna, Kemudian siswa diberikan tugas individu
sebanyak 5 soal.
g. Penilaian keaktifan siswa di dalam kelas Guru melakukan tanya jawab

h. Guru memperhatikan perkembangan belajar Guru memperhatikan perkembangan belajar siswa,


siswa hal ini terlihat ketika ada siswa yang ribut dikelas
seperti hari kemarin, Guru akan menegur siswa
tersebut dengan mengulas kembali materi yang telah
disampaikan kemarin, hal ini menunjukan bahwa
Guru memperhatikan perkembangan belajar siswa
dari hari ke hari.
5. Sarat Dengan Muatan Keterkaitan Guru hanya fokus pada materi pelajaran yang
d. Menghubungkan materi pembelajaran sedang berlangsung, tidak mengaitkan dengan
dengan materi pembelajaran yang lain materi pelajaran lain.
e. Menghubungkan mata pelajaran dengan Guru hanya fokus pada mata pelajaran yang sedang
mata pelajaran yang lain berlangsung, tidak mengaitkan dengan mata
pelajaran lain.
f. Menghubungkan materi pelajaran dengan Dalam menerangkan materi pelajaran, guru
lingkungan sekitar mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan
sekitar siswa. Dengan berinteraksi dengan siswa.
Hal ini dapat memudahkan siswa dalam memahami
materi.

Anda mungkin juga menyukai