Anda di halaman 1dari 5

PAPER

PRINSIP KERJA ELEKTROMAGNET PADA BEL LISTRIK

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Drs. Joharman,M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Maudhi Cinthia Larasati (


2. Novita Donna Zamzami
3. Risma Mila Ardila
4. Sabila Rosyadah
5. Susilailiy Rahmawati
6. Kartika Tunggal Dewi
7. Rifky Fauzan Abdillah

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017

ELEKTROMAGNET PADA BEL LISTRIK


1. Pengertian Bel Listrik
Bel listrik adalah alat untuk menegubah enegri listrik menjadi energy
bunyi. Bel listrik adalah bel yang berfungsi jika mendapatkan aliran
listrik. Bel ini dapat dibuat dengan memanfaatkan sifat-sifat dari
elektromagnetik atau medan listrik. Penggunaan bel listrik antara lain pada
rumah, sekolah, asrama, dan lain-lain.
Dalam buku model silabus sekolah dasar kelas 6, bel listrik dibuat
dengan cara melilitkan dua lilitan/kumparan/gulungan kawat tembaga
pada inti besi yang dihubungkan ke sumber tegangan dan saklar.
Dalam Wahono, dkk (2009) elektromagnet pada bel listrik berupa inti
besi yang berbentuk huruf U. Inti besi dililit dengan kawat kumparan.
Ketika saklar ditekan, terjadilah aliran listrik pada kawat kumparannya.
Bel listrik dilengkapi dengan interuptor, yaitu alat untuk memutus dan
menyambung arus listrik secara berulang-ulang.
Jadi, bel listrik bekerja menggunakan prinsip elektromagnetik yaitu
pembuatan magnet sementara dengan cara dialiri arus listrik.

2. Bagian-Bagian Bel Listrik


Bel Listrik dengan Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa
Komponen atau bagian utama yaitu : (dalam Nuraini)

1. Lonceng (Gong)

2. Pemukul (Striker)

3. Kumparan Elektromagnet

4. Armature

5. Spring

6. Interuptor (penghubung dan pemutus arus listrik


3. Prinsip Elektromagnet pada bel Listrik
Ludlow (2013) mengungkapkan bahwa :
Figure 3 shows how a simple trembler bell works. When the bell
push is operated, the electromagnet is energized and the iron
armature is attracted into it, causing the striker to hit the gong. This
action, however, breaks the circuit via the N/C ( normally closed )
contact and the electromagnet de-energises. The spring returns the
striker and armature to the original position, completing the circuit
once again, and the electromagnet is again energised. This process is
repeated until the bell push is released.

Artinya bahwa pada gambar 3 menunjukkan bagaimana bel sederhana


bekerja ketika bel mendorong dioperasikan, elektromagnet diberi energi
dan pegas besi tertarik ke dalamnya, menyebabkan pemukul tersebut
memukul gong. Tindakan ini, memecah rangkaian melalui kontak N / C
(biasanya tertutup) dan energi elektromagnet. Proses ini diulang sampai
bel push dilepaskan.
Dengan kalimat lain bahwa prinsip kerja bel listrik adalah ketika
sakelar bel ditekan, arus listrik dari baterai mengalir melalui interuptor
atau penghantar N/C kemudian mengalir ke pegas baja menuju kumparan.
Inti besi menjadi magnet listrik dan menarik jangkar besi beserta pegas
baja, sehingga pemukul mengenai bel dan bel berbunyi.
Gambar rangkaian sederhana bel listrik dari http://teknikelektronika.com

Ketika jangkar besi beserta pegas baja ditarik oleh elektromagnet,


kontak interuptor terputus sehingga secara otomatis arus listrik dari baterai
terputus. Karena kumparan tidak dialiri arus listrik, inti besi kehilangan
sifat magnetiknya dan tidak mampu lagi menarik jangkar besi. Hal itu
menyebabkan jangkar kembali ke kedudukannya semula dan arus listrik
tersambung kembali, demikian siklus tersebut terjadi terus-menerus.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari bel listrik ini adalah pada
inti besi yang dililiti oleh kawat, dan ketika dialiri arus listrik akan
menjadi magnet yang menarik pegas sehingga bel berbunyi.

DAFTAR PUSTAKA

Ludlow, C. 2013. Bell Circuit. Ireland: Solas.


Nuraini, A. 2014. Bel Listrik. Diperoleh dari
http://aprilianurainirizmap.blogspot.co.id/ pada 06 Juni 2017 pada 13.10 WIB
Tim Penulis. .Model Silabus Sekolah Dasar Kelas 6. Jakarta : Grasindo.
Wahono, dkk. 2009. Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs 2010. Jakarta:
Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai