Bab Iv
Bab Iv
PEMBAHASAN
559,03 jam
x 100
550 jam
= 101,6 %
Efisiensi Kerja=
559,30 jam
x 100
744 jam
= 75,17 %
Tabel 4.1. Faktor efisiensi kerja operasi dan manajemen
(mengukur efisiensi kerja KK 21 Singkep1)
42
Kondisi Kerja
Baik Sekali
0,84
0,78
0,78
0,63
Baik Sekali
Baik
Sedang
Buruk
Kondisi Manajemen
Baik
Sedang
0,81
0,76
0,75
0,71
0,69
0,65
0,61
0,57
Buruk
0,70
0,65
0,60
0,52
Kondisi pengelolaan operasi dan manajemen waktu kerja pada kapal keruk 21
Singkep 1 termasuk kedalam golongan kondisi pengelolaan manajemen baik
dengan kondisi kerja baik.
4.1.2
Kapal Keruk dalam periode waktu tertentu. Secara teoritis laju pemindahan
tanah yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
m3
LPT =Vol . bucket x 0,0283 3 x BPM x 60 menit / jam
ft
Dimana :
LPT = Laju Pemindahan Tanah
Vol. bucket = volume bucket dalam ft3
0,0283 m3/ft3 = konversi dari ft3 ke m3
BPM = jumlah putaran bucket per menit
Pada Kapal Keruk 21 Singkep 1 mempunyai volume bucket 24 ft 3 dan
jumlah putaran bucketnya 24 bucket/menit, sehingga Laju Pemindahan Tanah
pada Kapal Keruk 21 Singkep 1 maksimum adalah sebagai berikut.
43
m3
24 bucket /menit x 60 menit / jam
ft 3
= 978,048 m3/jam
Untuk melakukan perhitungan laju pemindahan tanah dalam satu bulan
cukup dengan mendapatkan data jam jalan kapal dalam sebulan dan volume
digali dalam waktu sebulan. Berdasarkan data laju pemindahan tanah kapal
keruk 21 Singkep 1 pada Bulan Agustus diketahui (data terlampir) :
Diketahui :
Target LPT (rencana kerja) bulan Agustus 450 m3/jam
Volume tanah yang digali dalam 1 bulan 224025 m3
Target Pemindahan Tanah (rencana kerja) sebesar 247500 m3
Jam jalan kapal selama 1 bulan 559,30 jam
224025 m3
559,30 jam
400,55 m3/jam
Persentase LPT ( ) =
400,55 m3 / jam
x 100
450 m3 / jam
= 89 %
3
Persentase PemindahanTanah ( )=
224025 m
x 100
3
247500 m
= 90,51 %
44
dilapangan dengan LPT jika kapal mengeruk 100%. Untuk perhitungan persen
ember dalam satu bulan cukup dengan melihat LPT dalam satu bulandi bagi
dengan LPT 100% dan dikalikan 100%.
Perhitungan persen pengisian ember dalam satu bulan :
Persen dalam 1 bulan = (400,55 m3/jam / 978,048 m3/jam) x 100 %
= 40,95 %
4.1.4
realisasi kerja kapal keruk Unit Laut Bangka periode bulan Agustus 2014 Kapal
Keruk 21 Singkep 1 memproduksi Sn yakni :
-
Produksi (RK)
Realisasi Produksi
Produksi Sn=
= 80 Ton Sn
= 50,8 Ton Sn
50,8Ton
x 100
80 Ton
= 63,5 %
45
b. Sistem Penggalian
46
lapisan bertimah, tanah atas sering juga disebut overburden sehingga harus di
kupas terlebih dahulu sebelum mencapai lapisan kaksa.
Untuk pengupasan lapisan tanah atas Kapal Keruk 21 Singkep 1
menggunakan sistem maju, yang dimaksud dengan sistem maju adalah Kapal
Keruk maju 3 trap (1 trap Kapal Keruk 21 Singkep 1 = 5 meter), untuk
menggali lapisan tanah atas sampai dengan kedalaman tetentu hingga
mencapai lapisan tanah bertimah. Jalan kapal saat penggalian dimulai dengan
menggali dari pingir kolong kerja sebelah kiri, ladder diturunkan sampai
mencapai permukaan tanah, kemudian lakukan penekanan ladder sesuai
dengan jenis lapisan tanah yang digali untuk memulai penggalian, kemudian
kapal keruk menggali ke kanan sampai batas pinggir kolong kerja. Setelah
sampai di pinggir kolong kerja sebelah kanan lakukan penekanan ladder,
kemudian Kapal Keruk menggali kearah berlawanan untuk menggali lapisan
47
data pemboran (profil bor), lapisan kaksa yang berada di wilayah rencana
kerja Kapal Keruk 21 Singkep 1 berada pada lapisan pasir kasar kerikil kasar.
Mekanisme penggalian kaksa hampir sama dengan penggalian tanah
atas. Cuma setelah kapal mengupas lapisan atas kapal akan mundur 1 trap
dan mulai menggali lapisan kaksa. Kapal keruk mulai menggali dari pinggir
kolong kerja sebelah kiri / kanan dengan melebihkan setengah snee untuk
membuat talud, setelah sampai dipinggir kolong kerja yang bersangkutan
lakukan penekanan ladder sesuai dengan jenis lapisan tanah yang digali
semakin keras tanah yang digali maka tegangan kawat haluan akan
meningkat, kemudian kapal keruk menggali kearah berlawanan untuk
menggali lapisan berikutnya, demikian seterusnya hingga mencapai batas
kong (batuan dasar).
4.2 Produksi Tanah Atas Dan Kaksa Menggunakan Bucket Wheel Dredge
4.2.1
(BWD) Kundur 1
Jam Jalan Kapal BWD Kundur 1
Jam jalan dalam pengoperasian setiap kapal selalu berbeda-beda karena
akan selalu ada hambatan dalam pengoperasian kapal BWD tersebut, yang
terencana maupun pemberhentian yang tak terduga, kebanyakan pemberhentian
terjadi karena banyak service, mulai service mingguan, bulanan.
48
Berdasarkan data bulan Agustus 2014 jam jalan kapal BWD Kundur 1
adalah :
-
= 550 jam
= 367 jam
= 24 jam x 31 hari = 744 jam
367 jam
x 100
550 jam
= 66,73 %
Efisiensi Kerja=
367 jam
x 100
744 jam
= 49,33 %
Buruk
0,70
0,65
0,60
0,52
Kondisi pengelolaan operasi dan manajemen waktu kerja pada kapal Bucket
Wheel Dredge Kundur 1 termasuk kedalam golongan kondisi pengelolaan
manajemen buruk dengan kondisi kerja buruk juga.
4.2.2
49
RK (pemindahan tanah)
= 440000 m3
Volume pemindahan tanah (Real ) = 169083 m3
LPT (rencana kerja)
= 800 m3/jam
Jam Jalan Kapal (real)
= 367 jam
Volume gali dalam satu bulan
LPT dalam satu bulan=
Waktu jam jalan dalam satu bulan
169083 m3
367 jam
= 460,7 m3/jam
Persentase LPT ( ) =
460 m3 / jam
x 100
3
800 m / jam
= 57,59 %
Persentase PemindahanTanah ( )=
169083 m3
x 100
3
440000 m
= 38,43 %
50
realisasi kerja kapal keruk Unit Laut Bangka periode bulan Agustus 2014 Kapal
Bucket Wheel Dredge (BWD) Kundur 1 memproduksi Sn yakni :
-
Produksi (RK)
Realisasi Produksi
Produksi Sn=
= 80 Ton Sn
= 70,1 Ton Sn
70,1Ton
x 100
80Ton
= 87,6 %
51
Yang menjadi perbedaan adalah lebar haglond dan bucket tidak sama,
haglond lebih lebar sehingga menyebabkan penggalian akan terjadi
penyempitan kolong kerja.
Untuk menanggulangi hal tersebut penggalian penekanan ladder
dilakukan bertahap dan harus dibuat talud (bench) pada kolong kerja terlihat
pada gambar 4.2 dibuat
bench
untuk melindungi
haglond
dengan
bench
4m
3-4 m
52
4.2.5
kelemahan yakni kita dapat menentukan batas akhir lapisan bertimah atau sudah
mencapai bedrock/kong. Sehinga memungkinkan terjadi over kong atau tidak
bersih dalam penggalian.
Contoh perhitungan sederhana penggalian over kong BWD tidak ekonomis :
-
Jika dalam penggalian BWD adalah 6 trap dengan lebar kolong kerja yang digali
40 meter maka :
6 trap x 4 meter = 24 m2
Lebar kolong 40 meter x 24 meter = 960 m3
960 m 3
Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan=
3
460,7 m / jam
-
= 2.08 jam
Dibulatkan menjadi 2 jam, jadi waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan
tanah 960 m3 adalah 2 jam.
Dimana :
2 jam x 0.75 ton = 1.5 ton
Artinya konsumsi BBM untuk memindahkan tanah 960 m 3 adalah sebanyak 1.5
ton dan penggunaan BBM tersebut hanya memindahkan kong yang tidak
bertimah (memindahkan tanah sia-sia) atau bisa dikatakan over kong.
53
Untuk mengatasi terjadi over kong pada saat penggalian kaksa, maka halhal yang perlu di perhatikan oleh operator adalah :
1. Operator harus memahami profil bor, kedalaman berapa yang ekonomis
untuk ditambang.
2. Batas kedalaman kong atau bedrock.
3. Operator harus mengetahui perhitungan pemindahan tanah yang sia-sia,
apabila melakukan penggalian pada daerah tidak bertimah.
4. Operator jangan terpaku pada ketentuan tebal penggalian harus 4 meter per
trap (bisa saja lebih atau kurang).
4.3 Analisa Kinerja Kapal Keruk 21 Singkep 1 Dan Bucket Wheel
Dredge (BWD) Kundur 1
Untuk menganalisa kinerja Kapal Keruk 21 Singkep 1 dan Kapal Bucket
Wheel Dredge (BWD) Kundur 1 yakni dengan melihat jam jalan kapal, laju
pemindahan tanah (LPT), volume pemindahan tanah dan produksi konsentrat Sn
yang dihasilkan kedua kapal tersebut.
Produksi
Sn
63,50 %
87,60 %
54
102%
89%
66.73%
91%
87.60%
64%
57.59%
38.43%
KK 21 Singkep 1
BWD Kundur 1
55
Kundur 1 sebesar 70,1 ton atau 87,60% dari target produksi sedangkan Kapal
Keruk 21 Singkep 1 hanya 50,8 ton atau 63,50% dari target produksi pada Bulan
Agustus yang telah ditentukan.
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan produksi antara
Kapal Keruk 21 Singkep 1 dan Bucket Wheel Dredge (BWD) Kundur 1 adalah :
1. Perbedaan alat angkut / alat transportasi material yang dimiliki oleh kedua
kapal yaitu kapal keruk 21 Singkep 1 menggunakan serangkaian mangkok
(bucket) untuk memindahkan material sedangkan BWD Kudur 1
menggunakan pompa isap dengan diameter pipa 24 inchi.
2. Tingkat losis pada saat pemindahan material di Kapal Keruk 21 Singkep 1
lebih besar dibandingkan dengan BWD Kundur 1.
3. Kualitas teknik pengerukan atau upaya pembersihan lapisan betimah
(kaksa).
4. Kekayaan lapangan kerja.
5. Kualitas di instalasi pencucian.