Lokasi pembuatan lubang bisa dimana saja di bagian rumah, yang penting ada tanahnya. Lubang ini
kemudian diisi dengan sampah organik. Jika sampah belum siap, disumpalkan saja sebagian di bagian atas
lubang. Tidak terlalu padat, tapi dimampatkan. Kalau penuh, jumlah sampah yang dimuat dalam 1 lubang
mencapai 8 liter. Itu kalau hanya satu lubang. Idealnya, untuk 100 meter bidang kedap (bidang tanah yang
ditutup bangunan) dengan perhitungan curah hujan 50 mm per hari (hujan lebat), butuh sekitar 30 lubang.
Jika 30 lubang tadi dikalikan 8 liter sampah per lubang, berarti ada 240 liter sampah yang bisa ditampung,
lanjut Wahyu.
Sampah-sampah ini akan menjadi makanan biota tanah, lalu akan menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan
untuk menyuburkan tanaman. Kalau tidak mau pakai, komposnya bisa diambil dan diganti sampah yang
baru. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan
dengan pemeliharaan lubang resapan.
Bisa juga memasukkan biota tanah (cacing, misalnya) ke dalam lubang untuk mempercepat proses. Ada
yang ingin membuat kompos di lubang bipori. Mereka membuat starter untuk mempercepat dekomposisi.
Nanti dipanen pas kemarau pada saat tidak ada air.
Sebetulnya, begitu lubang selesai dibuat, saat itu juga ia akan langsung berfungsi, meski biopori belum
terbentuk. Tapi sifatnya masih resapan pasif, belum ada kegiatan biota tanah yang membuat pori-pori tanah.
Begitu ada biota tanah, sekitar seminggu-dua minggu setelah pembuatan lubang, maka resapan akan
berfungsi penuh. Ini ditandai dengan bagusnya resapan. Air lebih cepat meresap ke tanah, lanjut Wahyu.
Teknologi biopori ini sangat cocok bagi rumah tangga, karena sangat mudah dan hanya butuh ruang yang
kecil. Panjang mata bor hanya 20 cm, hanya mengebor untuk kedalaman 20 cm. Setelah 20 cm, tanah
dikeluarkan dulu, baru kemudian dibor lagi. Tak perlu khawatir lubang ini bakal menjadi lubang
persembunyian tikus atau ular. Tikus nggak suka lubang vertikal, karena kalau ia masuk, nggak bakal bisa
keluar. Ular pun begitu. Apalagi nantinya ada sampah. Panas. Tikus nggak bakal mau.
Tim Biopori IPB menyediakan bor tanah untuk membuat lubang biopori. Pemesanan (online) dapat dilakukan
melalui email ke sekretariat@biopori.com atau SMS ke: 0817225172 (Wahyu Purwakusuma). HASTO
PRIANGGORO.
Sumber:
http://www.tabloidnova.com/article.php?name=/membuat-lubang-resapan-sendiri&channel=news
%2Fperistiwa, Rabu 27 Februari 2008 17:27
2. Sumur resapan berjarak minimal lima meter dari tempat penimbunan sampah dan septic tank dan
berjarak minimal satu meter dari fondasi bangunan.
3. Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah
permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim
hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) minimal 2,0
cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan air setinggi 2 cm.
Cara membuat sumur resapan air. Pembuatan sumur resapan air dibedakan berdasarkan kondisi rumah
dan lingkungan yaitu; untuk rumah dengan talang air, untuk rumah tanpa talang air, dan untuk area terbuka
(taman). Untuk kali ini akan diulas cara pembuatan sumur resapan air pada rumah yang menggunakan talang
air.