Anda di halaman 1dari 15

Apa itu Manusia,?

Bagaimana kamu tahu Tuhan,..? sedangkan manusia saja kamu belum thu,..?
Ada ayam, ada kambing, ada sapi, ada manusia, itulah pengetahuan anak tentang manusia ,
demikian pula pengetahuan anda tentang manusia tidak lebih dari itu.
Jangan tanya guru, jangan tanya dosen, jangan cari di bangku kuliah, jangan cari dipesantren
carilah arsip kompasiana , anda akan dapatkan artikel lengkap tentang manusia.
Manusia adalah makhluk ampibi, dia hidup dalam dua alam, yaitu alam roh dan alam fisik, tetapi
anak manusia seperti kecebong, hidup dalam satu alam, yaitu alam fisik. Kecebong berekor dan
berinsan, karena dia hidup dalam air, setelah dewasa dia menjadi katak, ekor diganti dengan kaki,
insan diganti dengan hidung, dia bernafs dan mencari makan didarat, hanya badannya terendam air.
Kecebong manusia dibekali ketrampilan duniawi sebagai ekor, setelah dewasa, ekornya hilang,
bathinnya tumbuh, ketrampilan duniawinya hilang, ketrampilan bathiniahnya berkembang. Manusia
dewasa berkelana di alam bathiniah dengan bathinnya, manusia kecebong berkelana di alam fana
dengan ketrampilannya.
Kecebong katak bisa menjadi katak dalam satu kali kehidupan, tetapi kecebong manusia bisa
menjadi manusia rohani dalam beberapa kali kehidupan. Kecebong manusia disebut orang mati .
biarlah orang mati menguburkan orang mati kata Yesus dengan kalimat lain biarlah kecebong
menguburkan kecebong. Kalau kecebong manusia sudah berubah menjadi mnusia rohaniah,
mereka disebut lahir dari roh, dia juga disebut anak2 allah. Ada dikatakan : kalau kamu tidak
dilahirkan sebagai roh, kamu tidak bisa melihat kerajaan Allah maksudnya lahir dari kecebong
manusia menjadi manusia rohani.
Bagaimana manusia dibuat,..? dengarlah ceritra berikut ini,..
Bahan fisik manusia adalah catur datu, empat componen penting, yaitu zat padat, zat cair, zat
gas/udara dan energi/api. Bentuk dan rupa manusia yang kita kenal sekarang adalah hasil evolusi
fisik yang panjang, tetapi bentuk awalnya sangat sederhana, mungkin berupa makhluk premitif,
kemudian berevolusi menjadi manusia . Yang saya terangkan disini ialah terbentuknya manusia
masa kini melalui proces pembuahan, sebagai evolusi terakhir yang kita kenal. Sperma membentuk
fisik dan karakter manusia menjadi laki2, dan indung telur membentuk fisik dan karakter manusia
menjadi perempuan. Permainan mereka membuat laki-laki dan perempuan kehilangan akal sehat.
Setelah keduanya ketemu dalam rahim, barulah manusia sadar, kembali kepada habitat sebagai
manusia.
Kaloborasi kedua karakter itu membuat makhluk baru dengan karakter yang dominan. Jika karakter
perempuan yang dominan, dia akan membuat makhluk perempuan,jika karakter laki2 yang dominan
dia akan membuat makhluk laki2. Kekuatan karakter masing2 yang bertemu itu ditunjukkan pada

saat pertemuan mereka, ada yang pasif ada yang agresif, hal itu juga menunjukkan akan kelahiran
seorang laki-laki atau seorang perempuan, tetapi semua itu tergantung pada progran universal.
Manusia yang sudah jadi dalam rahim itu disebut kostum, atau pakaiam yang akan dipakai dalam
pangung sandiwara kehidupan. Pada saat kelahirannya barulah pakaian itu dipakai oleh pemain
yang telah ditunjuk, yaitu roh yang mendapat tiket mengikuti jalan kehidupan. Kostum yang dibuat
dalam rahim disesuaikan dengan skenario yang diberikan kepada pemain seperti kata Yesus : Dia
ini buta bukan karena dosanya, bukan pula karena dosa orang tuanya, melainkan karena itulah yang
tersurat
Kalau sekarang kamu cerdas, gagah, menjadi public figure, janganlah sombong/bangga, karena
semuanya itu sesuai dengan program pendidikanmu. Ada orang diuji dengan penyakit, dan
kemiskinan, dia lulus ujian dengan menunjukkan sikap menerima dan bersykhur, tetapi setelah diuji
dengan kemewahan dia gagal, dengan menunjukkan sikap sombong, merendahkan orang miskin,
mencerca palcur, seolah-olah dia orang istimewa.
Di ujung perjalanan , atau di akhir program, kostum anda dibuka, tubuh anda ditimbang, apakah
berat anda bertambah atau berkurang. Jika berat anda tidak berubah, maka akan masuk pada alam
yang sama dari mana anda diturunkan, jika timbangan anda bertambah ringan, anda akan masuk
kelapisan alam roh yang lebih tinggi. Sebaliknya jika tambah berat anda akan masuk kedalam alam
lapisan bawah yang disebut neraka
Berat ringan timbangan roh itu tergantung muatan duniawi yang terkandung dalam bathin
seseorang, jika dalam ujian kemewahan, kamu mengangaap kekayaan itu adalah milikmu , nasib
baik yang kamu terima sebagai hasil usaha kamu, kamu menganggap hina orang lain, semua itu
akan menambah berat timbangan bathinmu. Kalau dalam ujian kemiskinan, kamu merindukan
kekayaan, menyesali hidupmu, hal itu juga menambah berat timbangan rohmu nanti.
Dalam hal ini jangan kamu kira semuanya ini dilakuakn secara manusal, ada makhluk2 rohani yang
menanganinya, tetapi semuanya diatur dalam program universal seperti dalam kehidupan duniawi.
Misalnya jika kamu lapar, ada kekuatan yang membuat kamu makan, dalam proces pembuahan ada
kekautan/energi yang memaksa kamu melakukan hubungan sex , demikian pula utnbuh2an dan
binatang semuanya diatur dalam program universal.
Jika kamu gagal dalam kehidupan, frequencymu atau timbangan rohmu tetap, maka alam rohmupun
tetap, jika kamu berhasil meningkatkan frquencymu, kamu bisa naik ke alam yang lebih tinggi, sama
dengan hukum2 alam fisika. Sebab pebedaan pokok alam sana dengan alam sini hanya pada
frequencynya yang berbeda.
Jiak sekarang anda sudah mengerti apa itu manusia, pandanglah manusia itu sebagaimana adanya,
jangan mengagumi orang yang hidupnya beruntung,.jangan pula mencerca pelacur yang menjalani
kehidupan yang tidak beruntung, sebab semuanya itu akan anda lalui dalam evolusi kehidupan
mendatang.

Kalau tidak tahu bukan berarti tidak ada, sebab tidak tahu itu alamnya tidak terbatas, sedangkan
pengetahuan itu medannya sangat sempit. (madeteling@plasa.com)

Tadi malam aku ngga bisa tidur terus drpd aku bengong ga karuan, langsung aja ngidupin kompi-ku
tersayang and kemudian jalan-jalan di dunia WP ternyata tragedi IPDN begitu menarik, sehingga
hampir semua link yg aku klik pasti berhubungan dg postingan yg ber-bau IPDN kang kombor, pa
agor, bu Evy, mas Anto, calupict, .. dan banyak lagi lainnya
Aku Jadi bingung sebenarnya IPDN dan sekolah lain yg menerapkan sistem semi militer scr over
dosis itu ingin mencetak manusia yg seperti apa ya ?
Karena pertanyaan itu aku putusin cari tahu ttg manusia and setelah merasa cape dan sedikit
mumet krn berkeliaran di kerajaan google sambil copy/paste sekitar 3-4 jam, akhirnya aku
kumpulin, aku translate dan aku ringkes semua definisi manusia yg aku dapet INI HASILNYA, 8
DEFINISI MANUSIA :

Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia
mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan
dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas
kepadanya dunia alam world of nature, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus
menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi
eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan.
Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti
bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap
rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar
penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas
penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke
dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas
lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg
mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui
dan menilai dirinya.
Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara
keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki
kekuatan ajaib-semu quasi-miracolous yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami

dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan
menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg
ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama
dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam
pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung,
menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari
ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih
tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati
dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan
mereka demi ikatan ini.
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu
penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur
dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan
gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab
yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
Dari semua definisi di atas aku ga menemukan satu pun jawaban dari pertanyaanku malah
pertanyaanku malah ditambahi ama ini : Sebenarnya Indonesia itu butuh camat yg kaya apa
ya ?
Semua definisi di atas tidak mempermasalahkan pembenaran alamiah, rasional atau ilmiah untuk
manifestasi eksistensi yg paling mulia dari makhluk yg disebut manusia, dalam semua agama dan
kebudayaan sepanjang sejarah diakui sebagai sumber terbesar, keagungan tertinggi, emosi yg paling
berharga dan kejadian yg paling ajaib.Dari orang-orang yg telah mengabaikan kehidupan
materialnya demi seni, ilmu, pencari kebenaran, dari seseorang yg memilih cinta drpd kehidupan yg
layak ,vice versa, sampai kpd seseorang yg demi akidah atau negara atau humanisme,
membutakan matanya dari masalah cinta pribadi atau bahkan dari dirinya sendiri, mereka adalah
pencipta nilai manusiawi dalam kehidupan manusia. Nilai dan manfaat adalah dua istilah yg
berlawanan, dan yg menjadikan manusia suatu makhluk yg non material, bebas dari dan juga berada
di atas makhluk lain adalah pandangannya yg tinggi terhadap nilai. Nilai-nilai itu tidak mempunyai
wujud dalam alam, tidak mempunyai identitas eksternal dan material, oleh karena itu, realisme tidak
dpt mengakui eksistensi nilai, karena tanpa kemanusiaan tidak akan ada nilai-nilai.
aku tadinya pengen ikut2-an menghujatmembahas IPDN, tapi jadinya malah posting definisi
manusia ya udah lah, mungkin ini krn aku ngga dikasih bakat buat jadi penulis, cukup jadi tukang
gambar aja

Tentang Manusia
Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna
dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis,
Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan
diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai
manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang
paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat
didunia dan achkirat nanti?
Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
1. Jasmani.
Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
2. Ruh.
Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
3. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
Terdiri atas 3 unsur:
o Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah:
Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban
masyarakat.
o Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya
adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi
pengacau masyarakat.
o Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya
adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan MuliaMenciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:

1. Akal (timbangan) haq atau bathil


2. Pikir (hitungan) Untung rugi
3. Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan
Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa
adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang
bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah
bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung
jawab atas perbuatanya.
Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan
manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.)
Ada 6 machluk yaitu:
1. Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia.
2. Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia.
3. Jin, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan
juga membantu manusia.
4. Tumbuhan, Hanya mempunyai naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia.
5. Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia.
6. Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rachmatan lil alamin).
Corak corak Manusia:

Mu'min

Kafir

Munafi

Perjalanan Kehidupan Manusia:


1. Alam Arwah/Ruh, Masih didalam alam suci/taqdir ketentuan
2. Alam Rahim, Didalam Kandungan Ibu/Qadarditentukan
3. Alam Dunia/Alam Qodho, Penyelesaian/Untuk sementara

4. Alam Kubur/Alam Barzah, Dalam tahanan alam Kubur/prefentif


5. Alam Mizan, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali Manusia
6. Yaumil Ma'lum ( Hari Pengumuman/Keputusan), Sorga bagi yang beramal baik;
Neraka bagi yang beramal buruk

Klaim paling mutakhir yang selalu kita dengungkan adalah; Kita para manusia adalah
mahluk yang paling sempurna. Kita mengklaim diri lebih cerdas dari keledai. Lebih
beradab dari kadal. Dan lebih berbudaya daripada buaya atau mahluk manapun sesama
penghuni dunia. Tetapi, apa sih yang sebenarnya menjadikan kita melampaui mahlukmahluk lain itu? Secara fisik, kita tidak lebih kuat dari gorila. Kecepatan kita berlari juga
kalah jauh dengan rusa. Diadu dengan harimau? Wah, sudah pasti kita yang kalah. Lalu,
apa yang menjadi faktor keunggulan kita? Kita bilang; karena kita mempunyai akal. Dengan
berbekal akal itu kita bisa melampaui mahluk lain. Pesawat terbang menjadikan
kemampuan burung tidak terlampau istimewa. Mobil menyebabkan macan tutul kalah
cepat. Buldozer bukan tandingan badak. Pertanyaannya kemudian adalah; apakah
keunggulan itu semata-mata hanya berhubungan dengan produk-produk akal belaka?
Salah satu film thriller favorit saya adalah Hellboy. Film itu bercerita tentang mahluk dari
neraka yang menyerupai manusia tetapi berkulit merah menyala, lengkap dengan tanduk
kokoh dan ekornya yang panjang. Kekuatan fisik yang dimiliki Hellboy nyaris tidak
tertandingi, sehingga boleh dikatakan bahwa dia merangkum semua kekuatan yang dimiliki
oleh mahluk hidup yang ada dialam semesta. Dengan semua kekuatan yang dimiliki itu kita
tidak serta merta mengakui mahluk seperti Hellboy mahluk yang sempurna. Karena belum
tentu dia berakal. Tapi tunggu dulu, Hellboy ternyata adalah mahluk yang sangat cerdas. Itu
menunjukkan bahwa dia punya akal. Bahkan akalnya mengungguli kebanyakan manusia
modern. Meskipun begitu, tetap saja kita tidak mau mengakui dia sebagai mahluk yang
sempurna. Sebab, sekalipun dia lebih kokoh dari binatang dan memiliki akal; namun
bentuknya yang aneh itu menjadikan dia tidak layak disebut sebagai manusia. Dia berekor.
Dan bertanduk. Terlebih lagi wajahnya tidak tampan. Dengan kata lain, kita bersikeras
bahwa untuk menjadi mahluk sempurna sesuatu harus benar-benar menyerupai
manusia.
Dengan predikatnya sebagai pemegang kunci pintu neraka, Hellboy memiliki segala syarat
mutlak untuk menjadikannya mahluk jahat. Sehingga selain ayah angkatnya, hanya ada
beberapa orang saja yang mengatahui betapa baik sesungguhnya dia. Betapa dia peduli
pada orang lain. Bersedia mengorbankan diri untuk menyelamatkan hidup orang lain. Dan

banyak hal lagi. Pendek kata, dibalik penampilan anehnya itu; tersembunyi begitu banyak
kebaikan tersembunyi. Sampai-sampai agen rahasia John T. Myers berucap; What makes
man, a man?. Apa sih sesungguhnya yang menjadikan seseorang menjelma menjadi
manusia yang seutuhnya? Mengapa begitu banyak manusia yang memiliki fisik begitu
sempurna, namun tidak mempunyai perangai terpuji layaknya mahluk yang sempurna
seperti klaimnya? Sedangkan, Hellboy memiliki begitu banyak kebaikan hati dibalik
penampilan janggalnya.
Saya jadi teringat guru mengaji dikampung yang bercerita tentang Sang Nabi. Beliau yang
mulia berkata; Aku diutus Tuhan untuk menyempurnakan Akhlak ummat
manusia. Apakah sesungguhnya akhlak itu? Akhlak mempunyai tiga komponen utama.
Pertama, Perilaku atau tindakan. Literatur modern menyebutnya behavior. Kedua, sikap
atau yang sering disebut sebagai attitude. Mudah untuk menilai perilaku, karena muncul
dalam apa yang kita lakukan. Sedangkan sikap, lebih kepada daya dorong dibalik tindakan
atau perilaku kita. Kita biasanya menyebut seseorang itu baik, jika tindakan perilakunya
baik, dan sikapnya baik. Namun, menurut Sang Nabi, itu belum menjadi akhlak sebelum
dilengkapi dengan komponen ketiga yaitu, kebersihan hati. Sebab, kebersihan hatilah yang
menjadi ukuran sesungguhnya atas nilai dari segala sesuatu yang kita lakukan. Sebab, hati
itu merupakan pabrik niat.
Seseorang boleh saja bertutur kata baik. Berperilaku baik. Bersikap baik. Namun, jika
hatinya buruk, maka semua kebaikan itu tidak lebih dari sekedar kedok belaka. Oleh
karenanya, begitu banyak orang berbuat kebajikan. Menyumbang ini dan itu. Menebar
derma diseluruh penjuru negeri. Namun, nilai sesungguhnya dari semua kebaikan itu sangat
bergantung kepada niatnya. Saya boleh melakukan kebaikan kepada anda. Namun, jika
dibalik kebaikan yang saya lakukan itu tersimpan niat buruk didalam hati saya; maka
semuanya tidak menjadi kebaikan. Maka, benarlah kata Sang Nabi
bahwa; Sesungguhnya amal setiap manusia itu sangat bergantung kepada
niatnya. Dan niat itulah yang menentukan penilaian Tuhan kepada amalan itu. Lalu,
sebenarnya niat itu apa? Mungkin sulit bagi kita untuk mendefinisikannya secara akurat.
Namun, dia sering menjelma berupa bisikan hati. Jadi, untuk mengetahui niat kita, cukuplah
mendengar apa yang dibisikkan oleh hati kita. Jika bisikan itu baik, maka baiklah niat kita.
Dan baik pulalah amal perbuatan kita. Artinya, behavior dan attitude itu bukan sekedar
topeng, melainkan kesejatian aktualisasi diri yang sesungguhnya.
Hellboy memiliki itu semua. Sementara banyak manusia disekitarnya yang tidak mempunyai
unsur ketiga dari ahlak yang diajarkan Sang Nabi itu. Padahal, beliau menekankan betapa
pentingnya niat itu. Jangankan niat yang benar-benar buruk. Sekedar bisikan hati untuk
mencari pujian saja sudah mengurangi nilai dari tindakan kita. Misalnya, kita memberikan

derma. Namun, hati kita berbisik; supaya mendapatkan pujian dari orang. Beliau
menyebut yang seperti ini sebagai ria. Kemudian menggambarkan ria itu sebagai
sesuatu yang sangat merusak nilai kebajikan seseorang. Seperti api yang memakan
kayu bakar, katanya. Artinya, lenyap sudah setiap nilai kebajikan yang dilakukan; jika
didalam hati kita ada bisikan berupa ria. Apalagi jika suara yang terdengar dari dalam hati
kita itu berupa niat-niat buruk. Sudah pasti kita tidak akan sampai kepada kesempurnaan
yang kita agung-agungkan itu. Karena akal, bukanlah satu-satunya prasyarat menuju
keutuhan diri kita sebagai manusia. Sebaliknya, kebersihan hati memberikan peluang bagi
kita untuk menjadi manusia yang sempurna. Sebab, Apa yang ada didalam hati kitalah
the one that makes man like us a man.

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial


1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung
pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu
kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individiumyang berarti yang tak terbagi, jadi
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut
menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut

sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan
psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu
adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa
individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang
individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan
karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan
(fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah
lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam
sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan
interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan
kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang
memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor
lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang
merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa
sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta
reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa
faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya
dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan
bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan
bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
B. Interaksi Sosial dan Sosialisasi

1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi
dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari
tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat
itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi.
Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut
a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan
atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud
sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari
orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam
hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi
orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang
memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain,
baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga
pada proses identifikasi.

entuk-bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan
(competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat
dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas
dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi
persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada
dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi contravention dan pertentangan pertikain.

Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:


) Bentuk Interaksi Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok
lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:
Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau
lebih.
Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik
dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam
stabilitas organisasi yang bersangkutan
Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempynyai tujuan yang sama.
b. Akomodasi (accomodation)
Adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:
Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi
tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
Arbiration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup
untuk mencapainya sendiri
Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak ke tiga yang retial dalam persoalan yang
ada.
Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya
suatu tujuan bersama.
Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai yang
seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
Adjudication yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.

) Bentuk Interaksi Disosiatif

osialisasi

a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing
untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.
b. Kontraversi (contaversion)
Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi
ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang
disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut
tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
c. Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha
untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan.
Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional,
pertentangan kelas sosial, dan pertentanfan politik.

Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar
menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya
yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap
pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui
beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil
peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus
dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan
siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang
dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil peran generalized others. Ia telah
mampu berinteraksi denagn orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya
sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui interaksinya dengan
orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi
nama looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang
mempunyai persepsi mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang
mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga
seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain
terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208)
mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem
pendidikan.
4. Bentuk dan Pola Sosialisasi
a. Bentuk-bentuk Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan
inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk proses sosialisasi seperti sosialisasi setelah
masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan.
b. Pola-pola Sosialisasi
Pada dasarrnya kita mengenal dua pola sosialisasi, yaitu pola represi yang menekankan pada
penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Dan pola partisipatori yabg merupakan pola yang
didalamnya anak diberi imbalan manakala berperilaku baik dan anak menjadi pusat sosialisasi.
C. Masyarakat dan Komunitas
Masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektifitas manusia yang melakuakn antar hubungan,
sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan
jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama. Unsur-unsur masyarakat yaitu:
kumpulan orang, sudah terbentuk dengan lama, sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri,

memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama, adanya kesinambungan dan
pertahanan diri, dan memiliki kebudayaan.
a. Masyarakat Setempat (community)
Masyarakat setempat menunjukan pada bagianmasyarakat yang bertempat tinggal disatu
wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi
dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-anggotanya, dibandingkan interaksi
dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
b. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda,
khususnya terhadap perhatian keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus
terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain dengan pandangan orang kota,
mereka melihat selain kebutuhan pokok, mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan
sekitarnya sangat mereka perhatikan.
c. Masyarakat Multikultural
Perlu diketahui, ada tiga istilah yang digunakan secara bergantian untuk mengambarkan
masyarakat yang terdiri atas agama, ras, bahasa dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas,
keragaman, dan multikultural.
Konsep pluralitas menekankan pada adanya hal-hal yang lebih dari satu (banyak). Keragaman
menunjukan bahwa keberadaanya yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan
tidak dapat dipersamakan. Sementara itu, konsep multikultralisme sebenarnya merupakan konsep
yang relatif baru. Inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama
sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama.
Jadi, apabila pluralitas hanya menggambarkan kemajemukan, multikulturalisme meberikan
penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama diruang publik.
d. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara dan
Kehidupan Global
Problematika yang muncul dari keragaman yaitu munculnya berbagai kasus disintegrasi bangsa
dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya lima faktor utama yang secara gradual
bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu: kegagalan kepemimpinan, krisis ekonomi yang akut
dan berlangsung lama, krisis politik, krisis sosial, dan intervensi asing.
Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya
persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan bangsa
sebagai kelompok sosial, oleh sebab itu kita harus bersikap terbuka melihat semua
perbedaan dalam keragaman yang ada, meenjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan,
dan menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikta persatuan
seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam.

Anda mungkin juga menyukai