Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS BIAYA VOLUME-LABA

(Cost Volume Profit Analysis)

Analisis Biaya Volume Laba (Analisis Titik Impas)


Yakni merupakan salah satu alat analisis yang dapat
digunakan untuk menghitung dampak perubahan harga jual,
volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu
manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek.
Dengan Analisis Biaya-Volume Laba perusahaan dapat
mengambil kebijakan atau langkah-langkah yang harus
diambil dalam rangka untuk mencapai perolehan laba yang
diharapkan.

Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba : (1) volume


produk yang dijual, (2) harga jual produk dan (3) biaya produksi

Sebagai contoh volume produk yang dijual akan


berpengaruh terhadap volume produksi dalam artian
semakin banyak produk yang dijual maka semakin
banyak jumlah biaya produksi yang harus dikeluarkan.

Sedangkan biaya akan menentukan harga jual produk.


Dalam penentuan harga jual tentunya perusahaan juga
harus mempertimbangkan besarnya laba yang
diharapkan.

AKUNTANSI MANAJEMEN 1

Anggapan yang Mendasari Analisis Titik Impas


1.

Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku


yang diramalkan. Biaya tetap akan selalu konstan dalam
kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas,
sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan
perubahan volume penjualan.

2.

Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada


berbagai tingkat kegiatan. Jika dalam usaha menaikkan
volume penjualan dilakukan penurunan harga jual atau
dengan memberikan potongan harga, maka hal ini
mempengaruhi hubungan biaya, volume dan laba.

3.

Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan.


Penambahan fasilitas produksi akan berakibat pada
penambahan biaya tetap dan akan mempengaruhi hubungan
biaya-volume- laba.

4.

Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah. Jika


harga bahan baku dan tarif upah menyimpang terlalu jauh
dibanding dengan data yang dipakai sebagai dasar
perhitungan impas, maka hal ini akan mempengaruhi
hubungan biaya, volume laba.

5.

Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.

6.

Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir dianggap tidak


signifikan.

7.

Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah.

AKUNTANSI MANAJEMEN 2

Rekayasa Parameter untuk Perencanaan


Laba Jangka Pendek
Impas :
Pehitungan dengan Pendekatan Teknis Persamaan
Yakni : y = cx bx a , dengan ketentuan : y = laba ; c =
harga jual/sa tuan ; b = biaya variabel per satuan ; x = jumlah
produk yang dijual dan a = biaya tetap.
Dalam keadaan impas , laba = 0 . Sehingga dapat dibuat
suatu persamaan yakni sebagai berikut :
0 = cx bx a cx = bx + a , sehingga : cx bx = a
dan a = (c b)x . Jadi dapat ditentukan x = a/(c-b)
Sedangkan impas dalam rupiah dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut : a / (1 b/c) 1 b/c adalah
Contribution Margin Ratio
Contoh Ilustrasi :
Laporan Rugi Laba yang diproyeksikan untuk Tahun Anggaran
yang akan datang :
Laporan Laba Rugi yang Diproyeksikan
Tahun Anggaran 20XX
Pendapatan penjualan : Rp. 8000 x 100.000
Biaya Variabel : Rp. 4800 x 100.000

: Rp. 800.000.000
: Rp. 480.000.000 (-)

Laba kontribusi
Biaya Tetap

: Rp. 320.000.000
: Rp. 256.000.000 (-)

AKUNTANSI MANAJEMEN 3

Laba Bersih

: Rp. 64.000.000

Diketahui :
Harga jual /unit
: Rp. 8000
Biaya variabel/unit
: Rp. 4800
Volume penjualan
: 100.000 unit
Biaya Tetap
: Rp. 256.000.000
Dari biaya tersebut biaya tunainya sebesar : Rp. 135.000.000
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui :
1. Titik Impas

: Rp. 256.000.000 / (8000 4800) = 80.000


(unit)

2. Titik Impas (Rp) : Rp. 256.000.000 / (1 4800/8000) =


Rp. 640.000.000
3. Margin of Safety : Jml Penjulan Titik Impas
: (Rp. 8000 x 100.000) Rp. 640.000.000 =
Rp. 160.000.000
Margin of Safety adalah menunjukkan informasi berapa
jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan
boleh terjadi, agar penurunan tersebut tidak mengakibatkan
perusahaan menderita kerugian.
4. Titik Penutupan Usaha (Shut Down Point )
Yakni merupakan titik pada penjualan berapa usaha
perusahaan secara ekonomi tidak pantas untuk dilanjutkan.
Titik Penutupan Usaha = Biaya tunai / CMR = Rp. 135.000.000
/ 40 % = Rp. 337.500.000. Ini artinya bahwa pendapatan
penjualan di bawah nilai tersebut secara ekonomis tidak pantas
untuk dilanjutkan, karena pendapatan penjualan dibawah

AKUNTANSI MANAJEMEN 4

jumlah tersebut akan mengakibatkan perusahaan tidak mampu


membayar biaya tunainya.
5. Degree of Operating Leverage
Yakni menunjukkan % perubahan laba bersih sebagai dampak
terjadinya sekian persen perubahan pendapatan penjualan.
Rumus = Laba kontribusi / Laba bersih
(Rp. 800.000.000 480.000.000)/Rp. 64.000.000 1) = 5 kali
Yang berarti setiap 1% kenaikan pendapatan penjualan akan
mengakibat kan 5% kenaikan laba bersih.

AKUNTANSI MANAJEMEN 5

CONTOH KASUS
ANALISIS BIAYA VOLUME LABA

SOAL 1

Berikut ini disajikan data Laporan Laba Rugi PT XYZ

Pendapatan Penjualan : 9.320 unit x Rp. 250.000

Rp. 2.330.000.000.

Biaya Variabel
Persediaan Awal :
520 x Rp. 60.000 = Rp. 31.200.000
Biaya Produksi Variabel : 10.000 x Rp. 60.000 = Rp. 600.000.000
Rp. 631.200.000
Persediaan Akhir

1.200 x Rp. 60.000 = Rp. 72.000.000


Rp. 559.200.000

Bia non Prod variabel


Biaya Pemasaran (V)

9320 x Rp. 20.000

= Rp. 186.400.000

Biaya Adm.& Umum (V)

9320 x Rp. 22.000

= Rp. 205.040.000

Jumlah Biaya Variabel


Laba Kontribusi
Biaya Tetap :
Biaya Overhead pabrik (T)
Biaya pemasaran (T)
Biaya administrasi dan umum (T)
Jumlah Biaya Tetap
Laba Bersih

Rp. 950.640.000
Rp. 1.379.360.000

Rp. 380.000.000
Rp. 276.000.000
Rp. 352.000.000
Rp. 1.008.000.000
Rp. 371.360.000

AKUNTANSI MANAJEMEN 6

Berdasarkan informasi Laporan Laba Rugi di atas, maka Tentukan :

Berdasarkan informasi Laporan Laba Rugi di atas, maka Tentukan :


1. Berdasarkan informasi di atas, tentukan berapa jumlah produk yang
harus dijual agar perusahaan tidak menderita kerugian. Tentukan
pula dalam jumlah rupiahnya.
2. Hitunglah berapa besarnya : (a) Laba kontribusi per unit ( b) Margin
of Safety (c) Degree of Leverage.
3. Jika pada periode yang akan datang pihak manajemen menurunkan
harga jual sebesar 10% dan menaikkan volume penjualan sebesar
5%, maka tentukan berapa besar laba bersih perusahaan ?
4. Masih berdasarkan laporan laba rugi di atas, apabila perusahaan
menginginkan kenaikan laba sebesar Rp. 100 juta dlm periode yang
akan datang , tentukan berapakah jumlah produk yang harus dijual.
SOAL 2
PT Adika dalam proses produksinya menghasilkan jenis produk yang
banyak laku di pasaran. Dalam laporan biaya produksi diperoleh informasi
bahwa perusahaan menginvestasikan aktiva penuh sebesar Rp.
60.000.000 dan laba yang diharapkan sebesar 20%. Dengan kapasitas
produksi sebesar 12.000 unit. Di bawah ini disajikan data biaya produksi
dan non produksi pada perusahaan di atas, yakni sebagai berikut :
JENIS BIAYA

BIAYA PER UNIT

TOTAL

Biaya bahan baku

Rp. 2.260

.....

Biaya tenaga kerja langsug

Rp. 2.500

Biaya Overhead (V)

Rp. 3.180

Rp. 38.160.000

Biaya Overhead (T)

Rp. 2.740

Total Biaya produksi

Rp. 10.680

............................................

Biaya Adm & Umum (V)

Rp. 2.750

....

Biaya pemasaran (V)

Rp. 3.120

Biaya Adm & Umum (T)

Rp. 3.280

Rp. 39.360.000

Biaya Produksi

Biaya Non produksi

AKUNTANSI MANAJEMEN 7

Biaya pemasaran (T)

Rp. 2.820

Total Biaya non produksi

Rp. 9.162

Rp. 19.842

Biaya Penuh

Berdasarkan informasi di atas, maka tentukan !


1. Apabila menggunakan metode Variable Costing, maka
tentukan
berapa laba bersih dan besarnya tingkat
pengembalian investasinya (ROI) ?
2. Masih berkaitan dengan soal no 1, tentukan pula berapa
besar titik impas baik dalam jml unit maupun Rp
3. Tentukan berapa besar markup dan harga jual, jika
perusahaan menggunakan metode Full Costing.
4. Berdasarkan jawaban no 3, apabila perusahaan pada
periode yang akan datang ingin menurunkan harga jual
sebesar 5%, maka berapakah besar laba bersihnya ?

AKUNTANSI MANAJEMEN 8

KASUS :
PT Purbaya memproduksi produk X1. Rencana produksi untuk tahun anggaran 20X5
adalah sebagai berikut :
Persediaan awal
Rencana produksi
Rencana Penjualan
Persediaan akhir

100 kg
1.100
1.200
1.000
200

Biaya produksi variable standar per kg produk


Biaya bahan baku
Biaya tng kerja variabel
Biaya overhead pabrik variabel

Rp. 10.000
7.000
8.000

Jml Biaya produksi variabel

Rp. 25.000

Biaya administrasi & umum variabel


Biaya pemasaran variabel
Jml biaya variabel

10.000
8.000
Rp. 43.000

AKUNTANSI MANAJEMEN 9

Anda mungkin juga menyukai