PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN
2015
URAIAN PEKERJAAN
NO.
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
II.
458,072,750.03
15,750,000.00
III.
175,755,479.57
IV.
411,202,348.01
1,060,780,577.61
A.
TOTAL
B.
PPN = 10% x A
C.
JUMLAH TOTAL (A + B)
1,166,858,635.37
D.
JUMLAH DIBULATKAN
1,166,858,000.00
Terbilang
106,078,057.76
( Satu Milyar Seratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Ribu
Rupiah )
NO.
URAIAN PEKERJAAN
SATUAN
VOLUME
6= 4 x 5
>>>
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
M
M
16.78
45,307.50
760,259.85
28.24
643,725.60
18,178,810.94
69.10
43,261.58
2,989,374.83
69.10
23,919.00
1,652,802.90
1,663,221.00
1,663,221.00
3.
4.
Acian
5.
Buah
1.00
6.
Buah
1.00
1,663,221.00
JUMLAH III.7
1,663,221.00
26,907,690.53
2.
3.
4.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
47.44
45,307.50
2,149,387.80
25.73
47,594.40
1,224,603.91
6.92
133,633.50
924,743.82
12.23
643,725.60
7,872,764.09
19.18
43,261.58
829,757.01
19.18
23,919.00
458,766.42
1699.89
17,853.99
30,349,819.06
5.
6.
Acian
M
M
M
M
7.
Kg
8.
0.73
682,052.81
497,898.55
9.
11.45
967,850.21
11,081,884.85
10.20
209,771.10
2,139,665.22
32.60
303,559.62
10.
11.
Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm
M
M
JUMLAH III.8
JUMLAH III
IV.
9,896,043.61
67,425,334.34
175,755,479.57
2.
626.71
48,554.10
30,429,340.01
792.00
480,774.00
380,773,008.00
JUMLAH IV
411,202,348.01
LOKASI
TAHUN ANGGARAN
2015
:
:
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Lembar 1.2-1
NO.
URAIAN
A.
SEWA TANAH
B.
M2
VOLUME
2,500.00
C.
SATUAN
HARGA
(Rp.)
(Rp.)
0.00
0.00
Unit
5,000,000.00
FASILITAS KONTRAKTOR
1
Base Camp
M2
0.00
0.00
0.00
Kantor
M2
25.00
0.00
0.00
Barak
M2
0.00
0.00
0.00
Workshop / Bengkel
M2
0.00
0.00
0.00
M2
0.00
0.00
0.00
Kantor
M2
0.00
0.00
0.00
M2
0.00
0.00
0.00
Bangunan Laboratorium
M2
0.00
0.00
0.00
set
1.00
0.00
0.00
set
0.00
0.00
0.00
Kendaraan
Ls
0.00
0.00
0.00
D.
FASILITAS LABORATORIUM
E.
MOBILISASI LAINNYA
E. 1
PEKERJAAN DARURAT
1
Jembatan Darurat
Ls
0.00
0.00
0.00
Ls
0.00
0.00
0.00
Ls
0.00
0.00
0.00
Ls
0.00
0.00
0.00
E. 2
LAIN - LAIN
1
Ls
1.00
500,000.00
500,000.00
Ls
1.00
2,500,000.00
2,500,000.00
Quality Assurance
Ls
1.00
1,000,000.00
1,000,000.00
Pembersihan Lokasi
Ls
1.00
500,000.00
500,000.00
Los Kerja
Ls
1.00
1,000,000.00
1,000,000.00
Ls
1.00
250,000.00
250,000.00
DEMOBILISASI
Unit
JUMLAH
PERALATAN
Periksa Lembar 1.2-2
F.
SATUAN
HARGA
Jumlah yang tercantum pada masing-masing item mobilisasi di atas sudah termasuk over-head dan laba
serta seluruh pajak dan bea (kecuali PPn), dan pengeluaran lainnya.
5,000,000.00
10,000,000.00
I.
JENIS PEKERJAAN
Mobilisasi Peralatan
Lembar 1.2-2
KODE
NO.
JENIS ALAT
ALAT
SATUAN
VOLUME
HARGA
JUMLAH
SATUAN
HARGA
(Rp.)
(Rp.)
B.
PERALATAN
Concrete Mixer
( AL 01 )
Unit
2.00
250,000.00
500,000.00
Concrete Vibrator
( AL 02 )
Unit
1.00
250,000.00
250,000.00
Dump Truck
( AL 03 )
Unit
2.00
500,000.00
1,000,000.00
Excavator
( AL 04 )
Unit
1.00
3,000,000.00
3,000,000.00
Tangki Air
Unit
2.00
100,000.00
200,000.00
Pompa Air
( AL 05 )
Unit
1.00
50,000.00
50,000.00
5,000,000.00
Jumlah yang tercantum pada masing-masing item mobilisasi di atas sudah termasuk over-head dan laba
serta seluruh pajak dan bea (kecuali PPn), dan pengeluaran lainnya.
LOKASI
TAHUN ANGGARAN
2015
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
45,307.50
Analisa 1
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
Pekerja
Mandor
II.
BAHAN
III.
ALAT
1.
SATUAN
Alat Bantu
KOEFISIEN
JUMLAH HARGA
(Rp.)
org / hari
org / hari
0.7500
0.0250
54,000.00
66,000.00
40,500.00
1,650.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
HARGA
SATUAN
(Rp.)
43,150.00
2,157.50
45,307.50
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
48,554.10
Analisa 2
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
Pekerja
Mandor
II.
BAHAN
III.
ALAT
1.
2.
Excavator
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
SATUAN
HARGA
SATUAN
(Rp.)
KOEFISIEN
JUMLAH HARGA
(Rp.)
org / hari
org / hari
0.0140
0.0030
54,000.00
66,000.00
756.00
198.00
jam
ls
0.0800
1.0000
553,600.00
1,000.00
44,288.00
1,000.00
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
46,242.00
2,312.10
48,554.10
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
47,594.40
Analisa 3
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
Pekerja
Mandor
II.
BAHAN
III.
ALAT
1.
SATUAN
Alat Bantu
KOEFISIEN
JUMLAH HARGA
(Rp.)
org / hari
org / hari
0.7500
0.0580
54,000.00
66,000.00
40,500.00
3,828.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
HARGA
SATUAN
(Rp.)
45,328.00
2,266.40
47,594.40
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
133,633.50
Analisa 4
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
Pekerja
Mandor
II.
BAHAN
1.
Sirtu
III.
ALAT
1.
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
SATUAN
KOEFISIEN
org / hari
org / hari
HARGA
SATUAN
(Rp.)
ls
JUMLAH HARGA
(Rp.)
0.2500
0.0250
54,000.00
66,000.00
13,500.00
1,650.00
1.2000
92,600.00
111,120.00
1.0000
1,000.00
1,000.00
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
127,270.00
6,363.50
133,633.50
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
643,725.60
Analisa 5
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
3.
4.
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
3.
Batu Kali
Semen PC (40 kg)
Pasir Pasang
III.
SATUAN
org
org
org
org
/
/
/
/
hari
hari
hari
hari
JUMLAH HARGA
(Rp.)
1.5000
0.7500
0.0750
0.0750
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
81,000.00
43,500.00
4,650.00
4,950.00
1.2000
163.0000
0.5200
143,400.00
1,200.00
176,100.00
172,080.00
195,600.00
91,572.00
jam
ls
0.4500
1.0000
41,600.00
1,000.00
18,720.00
1,000.00
m
kg
m
Concrete Mixer
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
KOEFISIEN
ALAT
1.
2.
Ket. :
-
HARGA
SATUAN
(Rp.)
613,072.00
30,653.60
643,725.60
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
43,261.58
Analisa 6
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
3.
4.
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
III.
1.
org
org
org
org
/
/
/
/
KOEFISIEN
hari
hari
hari
hari
kg
m
JUMLAH HARGA
(Rp.)
0.3000
0.1500
0.0150
0.0150
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
16,200.00
8,700.00
930.00
990.00
7.7760
0.0230
1,200.00
176,100.00
9,331.20
4,050.30
1.0000
1,000.00
1,000.00
ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
SATUAN
HARGA
SATUAN
(Rp.)
ls
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
41,201.50
2,060.08
43,261.58
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
Acian
m
Rp
23,919.00
Analisa 7
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
3.
4.
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
III.
1.
SATUAN
org
org
org
org
/
/
/
/
KOEFISIEN
hari
hari
hari
hari
JUMLAH HARGA
(Rp.)
0.2000
0.1000
0.0100
0.0100
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
10,800.00
5,800.00
620.00
660.00
kg
3.2500
1,200.00
3,900.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
HARGA
SATUAN
(Rp.)
22,780.00
1,139.00
23,919.00
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan / 10 Kg
Harga Satuan / Kg
:
:
:
:
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
3.
4.
Pekerja
Tukang Besi
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
Besi Beton
Kawat Bendrat
III.
1.
org
org
org
org
/
/
/
/
KOEFISIEN
hari
hari
hari
hari
JUMLAH HARGA
(Rp.)
0.0700
0.0700
0.0070
0.0040
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
3,780.00
4,060.00
434.00
264.00
kg
kg
10.5000
0.1500
15,000.00
20,000.00
157,500.00
3,000.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
SATUAN
HARGA
SATUAN
(Rp.)
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
170,038.00
8,501.90
178,539.90
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
967,850.21
Analisa 9
NO.
URAIAN
A.
BETON
I.
1.
2.
3.
4.
UPAH
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
3.
4.
III.
Concrete Mixer
B.
I.
1.
2.
UPAH
Pekerja
Mandor
II.
ALAT
1.
Concrete Vibrator
C.
BEGESTING / PERANCAH
I.
1.
2.
3.
4.
UPAH
Pekerja
Tukang Kayu
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
3.
4.
Tripleks 9 mm
Kayu Klas III, Kaso 5/7
Paku
Minyak Begisting
1.
/
/
/
/
hari
hari
hari
hari
JUMLAH HARGA
(Rp.)
1.3200
0.2050
0.0200
0.0600
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
71,280.00
11,890.00
1,240.00
3,960.00
326.0000
0.5430
0.7620
0.2150
1,200.00
176,100.00
193,400.00
14,000.00
391,200.00
95,622.30
147,370.80
3,010.00
jam
0.2000
41,600.00
8,320.00
org / hari
org / hari
0.5000
0.0250
54,000.00
66,000.00
27,000.00
1,650.00
jam
0.1000
48,800.00
4,880.00
0.2500
0.6000
0.0600
0.0120
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
13,500.00
34,800.00
3,720.00
792.00
m
kg
ltr
0.2000
0.0150
0.3500
1.6000
90,200.00
1,925,800.00
16,000.00
30,000.00
18,040.00
28,887.00
5,600.00
48,000.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
kg
m
m
m
org
org
org
org
/
/
/
/
hari
hari
hari
hari
lbr
ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (A + B + C)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
org
org
org
org
KOEFISIEN
ALAT
1.
III.
SATUAN
HARGA
SATUAN
(Rp.)
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
921,762.10
46,088.11
967,850.21
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
682,052.81
Analisa 10
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
3.
4.
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
3.
4.
III.
SATUAN
org
org
org
org
/
/
/
/
hari
hari
hari
hari
JUMLAH HARGA
(Rp.)
1.3200
0.2050
0.0200
0.0600
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
71,280.00
11,890.00
1,240.00
3,960.00
247.0000
0.7400
0.6210
0.2150
1,200.00
193,400.00
176,100.00
14,000.00
296,400.00
143,116.00
109,358.10
3,010.00
jam
ls
0.2000
1.0000
41,600.00
1,000.00
8,320.00
1,000.00
kg
m
m
m
Concrete Mixer
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
KOEFISIEN
ALAT
1.
2.
Ket. :
-
HARGA
SATUAN
(Rp.)
649,574.10
32,478.71
682,052.81
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
480,774.00
Analisa 11
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
Pekerja
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
III.
1.
KOEFISIEN
JUMLAH HARGA
(Rp.)
org / hari
org / hari
0.1200
0.0100
54,000.00
66,000.00
6,480.00
660.00
unit
1.0000
1.1000
292,000.00
143,400.00
292,000.00
157,740.00
1.0000
1,000.00
1,000.00
ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
SATUAN
HARGA
SATUAN
(Rp.)
ls
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
457,880.00
22,894.00
480,774.00
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
Pekerja
Mandor
II.
BAHAN
1.
III.
SATUAN
JUMLAH HARGA
(Rp.)
org / hari
org / hari
1.2000
0.1200
54,000.00
66,000.00
64,800.00
7,920.00
unit
1.0000
1,760,300.00
1,760,300.00
Alat Bantu
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
KOEFISIEN
ALAT
1.
Ket. :
-
HARGA
SATUAN
(Rp.)
1,834,020.00
91,701.00
1,925,721.00
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
Pekerja
Mandor
II.
BAHAN
1.
Pintu Angkat
III.
1.
KOEFISIEN
JUMLAH HARGA
(Rp.)
org / hari
org / hari
1.2000
0.1200
54,000.00
66,000.00
64,800.00
7,920.00
unit
1.0000
1,510,300.00
1,510,300.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
SATUAN
HARGA
SATUAN
(Rp.)
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
1,584,020.00
79,201.00
1,663,221.00
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
209,771.10
Analisa 14
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
3.
4.
Pekerja
Tukang Pipa
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
2.
III.
SATUAN
org
org
org
org
/
/
/
/
hari
hari
hari
hari
JUMLAH HARGA
(Rp.)
0.0550
0.0400
0.0040
0.0040
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
2,970.00
2,320.00
248.00
264.00
m
kg
1.0500
0.0100
183,600.00
20,000.00
192,780.00
200.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
KOEFISIEN
ALAT
1.
Ket. :
-
HARGA
SATUAN
(Rp.)
199,782.00
9,989.10
209,771.10
5%
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan
:
:
:
Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm
m
Rp
303,559.62
Analisa 15
NO.
URAIAN
I.
UPAH
1.
2.
3.
4.
Pekerja
Tukang Pipa
Kepala Tukang
Mandor
II.
BAHAN
1.
III.
1.
org
org
org
org
/
/
/
/
KOEFISIEN
hari
hari
hari
hari
JUMLAH HARGA
(Rp.)
0.1080
0.1800
0.0180
0.0054
54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00
5,832.00
10,440.00
1,116.00
356.40
1.2000
225,300.00
270,360.00
ls
1.0000
1,000.00
1,000.00
ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-
SATUAN
HARGA
SATUAN
(Rp.)
5%
289,104.40
14,455.22
303,559.62
Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
1.
:
:
:
Harga Setempat
1,225.00
kg
= Rp.
17.54
kg
= Rp.
8.36
kg
Total Harga
= Rp.
1,250.90
kg
Dibulatkan
= Rp.
1,200.00
kg
(i)
(j)
10.00 Km
=
20.00 Km
Kecepatan rata-rata
30.00 Km/jam
=
=
=
=
=
=
2.
= Rp.
2x
10.00
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
jam
jam
trip
kg
226,700.00
17.54
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
8.36
12,923.08 kg
kg
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
12,923.08
kg
(j)
Batu Kali
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi
(i)
Total Harga
Dibulatkan
-
=
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
95,000.00
28,337.50
13,500.00
6,600.00
143,437.50
143,400.00
m3
m3
m3
m3
m3
m3
30.00 Km
=
2x
=
=
(a/b)+c
7/d
=
=
exf
g/h
3.
1.50
2.17
3.23
4000.00
(
(
(
(
(
(
(
(
2 pekerja,
30.00
a=
=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.
60.00
30.00
1.50
3.50
2.00
4.00
28,337.50
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
13,500.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3
226,700.00
8.00 m3
m3
x
8.00
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
m3
(j)
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi
(i)
Total Harga
Dibulatkan
-
=
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
145,000.00
28,337.50
13,500.00
6,600.00
193,437.50
193,400.00
m3
m3
m3
m3
m3
m3
30.00 Km
=
2x
=
=
(a/b)+c
7/d
=
=
exf
g/h
2 pekerja,
30.00
a=
=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.
60.00
30.00
1.50
3.50
2.00
4.00
28,337.50
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
13,500.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3
226,700.00
8.00 m3
m3
x
8.00
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
m3
(j)
4.
Pasir
a.
b.
c.
d.
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi
(i)
Total Harga
Dibulatkan
-
=
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
75,000.00
63,422.02
30,214.29
7,500.00
176,136.31
176,100.00
m3
m3
m3
m3
m3
m3
190.00
30.00
1.50
7.83
0.89
4.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3
95.00 Km
=
2x
95.00
=
=
(a/b)+c
7/d
=
=
exf
g/h
2 pekerja,
a=
=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.
63,422.02
54,000.00 = Rp.
2.00
226,700.00
3.57 m3
m3
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
3.57
5.
= Rp.
30,214.29
=
=
=
=
=
=
65,000.00
14,843.45
7,294.05
5,500.00
92,637.50
92,600.00
m3
(j)
Sirtu
a.
b.
c.
d.
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi
(i)
Total Harga
Dibulatkan
-
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
m3
m3
m3
m3
m3
m3
5.00 Km
=
2x
5.00
=
=
(a/b)+c
7/d
=
=
exf
g/h
2 pekerja,
a=
=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.
10.00
30.00
1.50
1.83
3.82
4.00
14,843.45
54,000.00 = Rp.
2.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3
226,700.00
15.27 m3
m3
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
55,700.00
15.27
= Rp.
6.
7,294.05
m3
(j)
Bensin Idustri
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari SPBU Oebufu ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
11,000.00
17.54
8.36
11,025.90
11,000.00
ltr
ltr
ltr
ltr
ltr
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
10.00
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
=
=
=
=
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr
226,700.00
17.54
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
8.36
12,923.08 ltr
ltr
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
12,923.08
ltr
(j)
7.
Solar Industri
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari SPBU Oebufu ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
11,000.00
17.54
8.36
11,025.90
11,000.00
ltr
ltr
ltr
ltr
ltr
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr
226,700.00
17.54
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
8.36
12,923.08 ltr
ltr
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
12,923.08
ltr
(j)
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
45,000.00
17.54
8.36
45,025.90
45,000.00
ltr
ltr
ltr
ltr
ltr
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
9.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
8.
=
=
=
=
=
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr
226,700.00
17.54
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
8.36
12,923.08 ltr
ltr
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
12,923.08
ltr
(j)
Besi Beton
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
15,000.00
35.08
16.71
15,051.80
15,000.00
kg
kg
kg
kg
kg
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
10.00
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
=
=
=
=
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
2000.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
kg
226,700.00
35.08
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
16.71
6,461.54 kg
kg
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
6,461.54
kg
(j)
10.
Kawat Bendrat
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
20,000.00
35.08
16.71
20,051.80
20,000.00
kg
kg
kg
kg
kg
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
2000.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
kg
226,700.00
35.08
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
16.71
6,461.54 kg
kg
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
6,461.54
kg
(j)
Tripleks 9mm
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
90,000.00
140.34
66.86
90,207.20
90,200.00
lbr
lbr
lbr
lbr
lbr
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
500.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
lbr
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
12.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
11.
=
=
=
=
=
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
226,700.00
140.34
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
66.86
1,615.38 lbr
lbr
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
1,615.38
lbr
(j)
Paku
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
16,000.00
35.08
16.71
16,051.80
16,000.00
kg
kg
kg
kg
kg
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
10.00
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
=
=
=
=
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
2000.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
kg
226,700.00
35.08
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
16.71
6,461.54 kg
kg
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
6,461.54
kg
(j)
13.
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Distributor ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
17,542.26
54,000.00 = Rp.
2.00
exf
g/h
2 pekerja,
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4.00
=
= Rp.
=
= Rp.
= Rp.
Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3
226,700.00
12.92 m3
m3
x
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
12.92
m3
8,357.14
(
(
(
(
(
(
(
(
(j)
Minyak Begisting
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
30,000.00
17.54
8.36
30,025.90
30,000.00
ltr
ltr
ltr
ltr
ltr
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
15.
m3
m3
m3
m3
m3
14.
1,900,000.00
17,542.26
8,357.14
1,925,899.40
1,925,800.00
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr
226,700.00
17.54
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
8.36
12,923.08 ltr
ltr
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
x
54,000.00
12,923.08
ltr
(j)
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
290,000.00
1,403.38
668.57
292,071.95
292,000.00
unit
unit
unit
unit
unit
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
10.00
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
=
=
=
=
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
50.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
unit
226,700.00
161.54 unit
unit
1,403.38
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
668.57
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
161.54
unit
(j)
16.
Pintu Penguras
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
1,750,000.00
7,016.90
3,342.86
1,760,359.76
1,760,300.00
buah
buah
buah
buah
buah
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
10.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
buah
226,700.00
32.31 buah
buah
7,016.90
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
3,342.86
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
32.31
buah
(j)
Pintu Angkat
-
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
1,500,000.00
7,016.90
3,342.86
1,510,359.76
1,510,300.00
buah
buah
buah
buah
buah
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
18.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
17.
=
=
=
=
=
10.00
=
=
=
=
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
a=
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
10.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
buah
226,700.00
32.31 buah
buah
7,016.90
54,000.00 = Rp.
2.00
= Rp.
3,342.86
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
32.31
buah
(j)
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
183,333.33
233.90
111.43
183,678.66
183,600.00
m1
m1
m1
m1
m1
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
300.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
m1
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
10.00
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
=
=
=
=
a=
54,000.00 = Rp.
= Rp.
226,700.00
969.23 m1
m1
233.90
2.00
111.43
(
(
(
(
(
(
(
(
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
969.23
m1
(j)
19.
Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
(i)
Total Harga
Dibulatkan
=
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
225,000.00
233.90
111.43
225,345.33
225,300.00
m1
m1
m1
m1
m1
20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
300.00
Km
Km/jam
jam
jam
trip
m1
10.00 Km
=
2x
=
=
=
=
10.00
(a/b)+c
7/d
=
= Rp.
=
= Rp.
exf
g/h
2 pekerja,
=
=
=
=
a=
54,000.00 = Rp.
= Rp.
226,700.00
969.23 m1
m1
233.90
2.00
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
(i)
54,000.00
969.23
m1
111.43
(
(
(
(
(
(
(
(
(j)
:
:
:
No.
URAIAN
A.
1
2
3
4
URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:
B.
1
KODE
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat
A
W
B
5.00
2,000.00
10,000,000.00
Tahun
Jam
Rupiah
1,000,000.00
Rupiah
i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1
0.298
(B-C)xD
W
1,342.42
Rupiah
0.2 x C
W
100.00
Rupiah
1,442.42
Rupiah
H
I
19,800.00
2,362.50
Rupiah
Rupiah
312.50
Rupiah
600.00
Rupiah
L
M
9,428.57
7,714.29
Rupiah
Rupiah
40,217.86
Rupiah
41,660.28
41,600.00
Rupiah
Rupiah
(E+F)
1
2
Bahan Bakar
Pelumas
Workshop
Sparepart
5
6
Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam
(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=
(H+I+J+K+L+M)
D.
E.
1
2
3
4
5
6
7
LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:
SATUAN
C.
Note
KOEF.
i
U1
U2
Mb
Ms
Mp
( AL 01 )
15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter
(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).
KETERANGAN
Analisa 2
No.
URAIAN
A.
1
2
3
4
URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:
B.
1
KODE
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat
Pw
Cp
CONCRETE VIBRATOR
20.00
HP
750.00
Kg
A
W
B
5.00
2,000.00
9,000,000.00
Tahun
Jam
Rupiah
900,000.00
Rupiah
i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1
0.298
(B-C)xD
W
1,208.18
Rupiah
0.2 x C
W
90.00
Rupiah
1,298.18
Rupiah
H
I
26,400.00
3,150.00
Rupiah
Rupiah
281.25
Rupiah
540.00
Rupiah
L
M
9,428.57
7,714.29
Rupiah
Rupiah
47,514.11
Rupiah
48,812.29
48,800.00
Rupiah
Rupiah
(E+F)
1
2
Bahan Bakar
Pelumas
Workshop
Sparepart
5
6
Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam
(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=
(H+I+J+K+L+M)
D.
E.
1
2
3
4
5
6
7
LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:
SATUAN
C.
Note
KOEF.
i
U1
U2
Mb
Ms
Mp
( AL 02 )
15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter
(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).
KETERANGAN
Analisa 3
No.
URAIAN
A.
1
2
3
4
URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:
B
1
KODE
Pw
Cp
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat
A
W
B
5.00
2,000.00
200,000,000.00
Tahun
Jam
Rupiah
20,000,000.00
Rupiah
i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1
(B-C)xD
W
26,848.40
Rupiah
0.2 x C
W
2,000.00
Rupiah
28,848.40
Rupiah
H
I
145,200.00
17,325.00
Rupiah
Rupiah
6,250.00
Rupiah
12,000.00
Rupiah
L
M
9,428.57
7,714.29
Rupiah
Rupiah
197,917.86
Rupiah
226,766.26
226,700.00
Rupiah
Rupiah
(E+F)
1
2
Bahan Bakar
Pelumas
Workshop
Sparepart
5
6
Sopir
Pembantu Sopir
Biaya Operasi per Jam
(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=
(H+I+J+K+L+M)
D.
E.
1
2
3
4
5
6
7
LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:
SATUAN
C.
Note
HARGA (Rp.)
i
U1
U2
Mb
Ms
Mp
0.298
( AL 03 )
15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter
(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).
KETERANGAN
Analisa 4
No.
URAIAN
A.
1
2
3
4
URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:
B.
1
KODE
Pw
Cp
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat
EXCAVATOR 80 - 140 HP
140.00
HP
0.93
M3
A
W
B
5.00
2,000.00
1,400,000,000.00
Tahun
Jam
Rupiah
140,000,000.00
Rupiah
i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1
0.298
(B-C)xD
W
187,938.80
Rupiah
0.2 x C
W
14,000.00
Rupiah
201,938.80
Rupiah
H
I
184,800.00
22,050.00
Rupiah
Rupiah
43,750.00
Rupiah
84,000.00
Rupiah
L
M
9,428.57
7,714.29
Rupiah
Rupiah
351,742.86
Rupiah
553,681.66
553,600.00
Rupiah
Rupiah
(E+F)
1
2
Bahan Bakar
Pelumas
Workshop
Sparepart
5
6
Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam
(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=
(H+I+J+K+L+M)
D.
E.
1
2
3
4
5
6
7
LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:
SATUAN
C.
Note
KOEF.
i
U1
U2
Mb
Ms
Mp
( AL 04 )
15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter
(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).
KETERANGAN
Analisa 5
No.
URAIAN
A.
1
2
3
4
URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:
B.
1
KODE
Pw
Cp
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat
A
W
B
5.00
2,000.00
7,000,000.00
Tahun
Jam
Rupiah
700,000.00
Rupiah
0.298
(B-C)xD
W
939.69
Rupiah
0.2 x C
W
70.00
Rupiah
1,009.69
Rupiah
H
I
33,000.00
3,937.50
Rupiah
Rupiah
218.75
Rupiah
420.00
Rupiah
L
M
9,428.57
7,714.29
Rupiah
Rupiah
54,719.11
Rupiah
55,728.80
55,700.00
Rupiah
Rupiah
(E+F)
1
2
Bahan Bakar
Pelumas
Workshop
Sparepart
5
6
Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam
(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=
(H+I+J+K+L+M)
D.
E.
1
2
3
4
5
6
7
LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
i
U1
U2
Mb
Ms
Mp
KETERANGAN
i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1
SATUAN
C.
Note
KOEF.
15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter
( AL 05 )
(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).
SURAT KUASA
TIDAK DIKUASAKAN
TIDAK ADA
METODE PELAKSANAAN
A. PENJELASAN UMUM
Sesuai dengan Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan serta addendum
dokumen pengadaan untuk Paket Pekerjaan Lanjutan Peningkatan Bendung Irigasi (DI)
Fatukoa (Penangkaran Rusa) Tahun Anggaran 2015 dan setelah kami mempelajari Dokumen
Pengadaan dengan seksama, maka di dalam melaksanakan pekerjaan tersebut harus memperhatikan
prosedur mutu, kuantitas ( harga dan volume), Spesifikasi Teknik dan Waktu dengan melaksanakan
suatu pendekatan Metode Pelaksanaan sebagai berikut :
1. Maksud dan Tujuan
a. Metode Pelaksanaan ini disusun secara sistematis dan kronologis berdasarkan petunjuk dalam
dokumen pengadaan, berita acara penjelasan serta addendum dokumen pengadaan dan
disesuaikan dengan referensi pengalaman dan kondisi nyata di lapangan
b. Metode Pelaksanaan ini merupakan uraian rinci secara tahap demi tahap terhadap seluruh
item pekerjaan yang termuat dalam daftar kuantitas dan harga beserta seluruh unsur
pendukung lainnya yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat selesai
tepat waktu dan tepat mutu sesuai dengan spesifikasi teknis yg telah ditetapkan.
c.
Metode Pelaksanaan ini disusun sesuai dengan jadwal pelaksanaan, kebutuhan alat, tenaga
dan bahan untuk menjaga relefansi dan sinkronisasi terhadap seluruh rangkaian proses
pekerjaan.
d. Untuk menjamin mutu pekerjaan maka penyusunan metode pelaksanaan ini disesuaikan
dengan Spesifikasi Teknis yang ditetapkan
e. Metode Pelaksanaan ini disusun guna menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan
2. Informasi Umum
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ditetapkan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik maka harus benar - benar tersusun
dengan baik dan sistematis waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dalam rencana kerja
dan syarat - syarat kontrak, keuangan serta penunjang pekerjaan lainnya.
NO.
I.
II.
III.
III.1.
III.2.
III.3.
III.4.
III.5.
III.6.
III.7.
III.8.
IV.
URAIAN PEKERJAAN
SATUAN
VOLUME
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
Ls
1.00
2.
Pembersihan Lokasi
Ls
1.00
3.
Ls
1.00
4.
Ls
1.00
5.
Ls
1.00
6.
Los Kerja
Ls
1.00
7.
Quality Asurance
Ls
1.00
754.23
Acian
M
M
M
M
2.
3.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
4.
5.
6.
Kg
390.50
7.
157.61
521.12
982.19
982.19
8.25
15.35
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
3.
4.
Acian
M
M
M
5.
Kg
7.55
6.
0.10
7.
Buah
23.26
51.26
51.26
1.00
14.15
Acian
M
M
M
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
3.
4.
5.
Kg
47.42
6.
0.31
7.
Buah
1.00
8.
Buah
1.00
8.18
16.06
16.06
Buah
1.00
2.
Buah
1.00
M
M
M
0.27
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
3.
4.
Acian
5.
Buah
1.00
6.
Buah
2.00
0.63
2.10
2.10
Buah
1.00
2.
Buah
1.00
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
3.
4.
Acian
M
M
M
45.81
41.56
114.08
114.08
M
M
M
16.78
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
3.
4.
Acian
5.
Buah
1.00
6.
Buah
1.00
28.24
69.10
69.10
47.44
Acian
M
M
M
M
M
2.
3.
4.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
5.
6.
7.
Kg
1699.89
8.
9.
10.
11.
Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm
M
M
M
25.73
6.92
12.23
19.18
19.18
0.73
11.45
10.20
32.60
2.
626.71
792.00
Jarak quary:
-
Jarak Quary (material batu kali dan batu pecah) ke lokasi pekerjaan adalah sekitar 30 Km
Jarak Distributor/toko bangunan (Kuanino) untuk material non lokal ke lokasi pekerjaan
adalah sekitar 10 Km
waktunya. Alat-alat ini harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi. Bila dalam
pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hambatan yang menurut Direksi disebabkan
karena kurang atau tidak memadainya jumlah peralatan atau kurang memenuhi syarat dari
peralatan yang dipakai, maka Direksi berhak untuk membatalkan Kontrak.
Alat minimal yang dibutuhkan, yaitu :
-
Dump Truck
Excavator
Concrete Mixer
Concrete Vibrator
Tanki Air
Pompa Air
=
=
=
=
=
=
2,00
1,00
2,00
1,00
2,00
1,00
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
b. Kebutuhan Tenaga.
Perlu disediakan tenaga kerja yang bertanggung jawab dan terampil dalam bidang-bidang
keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaan serta dalam jumlah yang memadai untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwalnya. Daftar dari tenaga kerja ini beserta
kualifikasinya, terutama tenaga kerja inti, harus diserahkan kepada Direksi sebelum memulai
pekerjaan, dan penggantian tenaga kerja inti harus dilaporkan kepada Direksi sesuai petunjuk
dalam syarat-syarat kontrak.
Kebutuhan Tenaga minimal yang dibutuhkan:
-
c.
Kebutuhan Bahan
Bahan - bahan yang digunakan adalah bahan - bahan yang diminta dalam spesifikasi serta
mendapatkan persetujuan direksi sebelum pemakaian bahan tersebut. Bahan - bahan yang
akan dipergunakan harus sudah tersedia di lokasi pekerjaan sebelum pelaksanaan item
pekerjaan dimulai.
Kebutuhan Bahan:
-
Semen, batu kali, batu pecah, pasir, sirtu, besi beton, kawat, kawat bronjong, papan
bouwplank, pintu penguras dan pintu angkat, dll
Alat komunikasi yang digunakan adalah Hand Phone dan Handy Talkie dengan
maksud untuk memudahkan koordinasi serta kelancaran pelaksanaan pekerjaan
8. Administrasi pekerjaan :
-
Disiapkan Buku Tamu, Buku Direksi, Buku Agenda, Buku Ekspedisi, Papan Whiteboard
Setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan dalam pelaksanaan pekerjaan harus
dibuat laporan harian, mingguan dan bulanan
Mengusulkan kepada PPK untuk pemeriksaan akhir pekerjaan sekaigus diadakan PHO
dan setelah selesai masa pemeliharaan diusulkan kepada PPK untuk diadakan FHO
Menyiapkan shop drawing, as build drawing dan back up data setiap item pekerjaan
Direktur
TONNY F.M. SONBAIFETO
Kepala Proyek
RINCE LAKAPU
DENY SUGIYONO
YETTY M. SOMBAIFETO
Surveyor
Pelaksana
Pengawas Lapangan
SUKARDI
ARIF RACMAN
URAIAN TUGAS
a) Direktur
Memberikan arahan kepada pelaksana lapangan tentang spesifikasi teknis, sehingga dalam
pelaksanaan tidak terjadi penyimpangan - penyimpangan dari sistim pekerjaan yang
disyaratkan
Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan fisik di lapangan dan keuangan yang digunakan
Bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan pekerjaan baik teknis
maupun non teknis selaku penanggung jawab perusahaan.
b) Kepala Proyek
Mengontrol penyusunan kebutuhan biaya, peralatan, bahan konstruksi dan tenaga kerja untuk
pelaksanaan pekerjaan
direktur untuk berkoordinasi dengan pihak proyek dan pihak lain atas pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Merencanakan mutu kontrak dan berkoordinasi dengan direksi pekerjaan tentang hal - hal
yang perlu direvisi atas penyesuaian di lapangan
Mengkoordinasikan
tenaga
kerja
(pekerja,
mandor,
tukang,
kepala
tukang)
dalam
melaksanakan pekerjaan
Mengawasi secara langsung atas mutu kerja dan mutu bahan yang digunakan
c) Pelaksana
Menyusun kebutuhan biaya, peralatan, bahan konstruksi dan tenaga kerja untuk pelaksanaan
pekerjaan
Mengkoordinasikan
tenaga
kerja
(pekerja,
mandor,
tukang,
kepala
melaksanakan pekerjaan
Mengawasi secara langsung atas mutu kerja dan mutu bahan yang digunakan
d) Pengawas Lapangan
e) Surveyor
tukang)
dalam
f)
Melaksanakan control elevasi rencana dengan melakukan pengukuran peil akhir (100%).
Membuat
Bertanggung jawab seluruh aspek keuangan proyek dan administrasi teknik pekerjaan
Membuat
laporan
tentang
kegiatan
administrasi
dan
keuangan
proyek
secara
Dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan, maka seorang pimpinan harus
melaksanakan rangkaian kegiatan atau fungsi-fungsi yang tepat. Secara fisik seorang
pimpinan tidak menjalankan sendiri kegiatan itu, biasanya telah dilimpahkan atau
didelegasikan. Pimpinan harus meyakini dan memperhatikan perlu adanya suatu rangkaian
kegiatan demi tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan. Rangkaian kerja yang dimaksud
adalah :
-
Perencanaan
(Planning)
Pengorganisasian
(Organizing)
Pendorongan
(Actuating/Motivating)
Pengendalian Kontrol
(Controlling)
Ke empat kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan serasi dan dengan cara yang tepat
sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik. Itu semua tidak rnungkin terlaksana
dengan baik tanpa adanya prasarana dan sarana penunjang. Sumber - sumber yang dimaksud
pada pokoknya meliputi :
-
(Men/manpower)
Uang
(Money)
Bahan
(Materials)
(Machines)
Waktu
(Time)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan manajemen mutu antara lain :
-
Dalam Manajemen Pelaksanaan Proyek dapat diasumsikan bahwa hal pertama yang harus
dilakukan sebelum pelaksanaan semua item pekerjaan fisik di lapangan adalah Proses
Pembuatan KONTRAK. Kontraktor menyiapkan semua hal-hal yang berhubungan dengan
pembuatan Kontrak.
Kegiatan kontraktor setelah menerima SPMK, yaitu mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan,
guna mendapatkan kesepakatan dalam menangani pekerjaan dilapangan nantinya. Dalam
rapat tersebut dibahas mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaan, lokasi serta kapasitas
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Mengingat kondisi lokasi yang akan dikerjakan tidak sesuai lagi dengan hasil perencanaan,
atau kuantitas yang mengikat dalam kontrak tidak relevan lagi dengan kondisi lapangan,
maka kontraktor mengajukan usulan perubahan kuantitas dan ditindak lanjuti dengan
peninjauan lapangan kembali guna mendapatkan volume riil.
Jika dalam Pelaksanaan Pekerjaan terdapat kendala tersebut, maka kegiatan dialihkan
pada segment yang lain yang tidak mempengaruhi hasil perencanaan, dan dari hasil
survay kontraktor menghitung dan mengajukan kembali kuantitas real yang akan
dipergunakan
Setelah Proses Pengukuran, perhitungan Volume dan pembuatan gambar kerja dilakukan
dan telah diperiksa oleh Direksi Pekerjaan dan Disetujui maka Kontraktor Segera
melakukan Mobilisasi Personil dan Peralatan.
Dalam Proses Pelaksanaan Pekerjaan diharuskan melakukan inspeksi serta test dilakukan
secara berkesinambungan sesuai dengan permintaan dan test dilakukan berdasarkan
perintah serta ketentuan yang telah ditetapkan oleh direksi.
Melihat akan arti pentingnya mutu atau kualitas dari setiap item pekerjaan maka perlu
diadakan pengawasan secara ketat baik terhadap material yang digunakan maupun
terhadap tenaga kerja yang melaksanakan setiap item pekerjaan tersebut agar mutu serta
kualitas dapat tercapai.
Durasi total kegiatan/pekerjaan proyek (tidak boleh lebih lama dari waktu yang disepakati
dalam kontrak) dalam hal ini waktu pelaksanaan yang disepakati adalah 120 (Seratus Dua
Puluh) hari kalender oleh karena perlu adanya penyusunan kegiatan yang efektif.
Dari Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Scedulle) Pekerjaan Fisik selesai 100% tepat pada
Minggu ke- 2 Bulan V
A. Cek Bahan
Cek Laboratorium
Cek Lapangan
Cek Dimensi
KENDALI
Cek Laboratorium
C. Cek Mutu Konstruksi yang telah Dibangun
Cek Dimensi
D. Cek Uji Coba Operasi
Tim Pengawas
Tim Laboratorium
Tim Pekerjaan
Tim Pengukuran/Survey
PENGUMUMAN LELANG
PENGESAHAN
PROGRAM MUTU
PEKERJAAN
KONTRAK
EVALUASI/KLARIFIKASI
PENETAPAN PEMENANG
SELESAI
MC 0 %
Tidak
Tidak
Cek
Cek
Ya
Ya
Tidak
Cek
Cek
Ya
Ya
Addendum
Tidak
Cek
Cek
Ya
Ya
Pembersihan Lokasi
Pek., Pengukuran, Pemato
kan & Pemb. Uitzet
Laporan,
Dokumentasi &
Quality Asurance
Tidak
Cek
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Tidak
Tidak
Tidak
Cek
Cek
Cek
Ya
Ya
Ya
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Cek
Acian
Tidak
Tidak
Cek
Cek
Tidak
Tidak
Tidak
Cek
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Acian
Tidak
Cek
Cek
Ya
Cek
Ya
Ya
Cek
Cek
Cek
Cek
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Cek
Cek
Tidak
Cek
Ya
Ya
Cek
Ya
Cek
Ya
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Tidak
Tidak
Cek
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Cek
Cek
Acian
Cek
Ya
Ya
Ya
Tidak
Cek
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Cek
Ya
Ya
Cek
Tidak
Acian
Acian
Tidak
Cek
Cek
Ya
Acian
Acian
Tidak
Cek
Ya
Cek
Cek
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Cek
Ya
Tidak
Ya
Cek
Cek
Ya
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Ya
Ya
Cek
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Cek
Cek
Ya
Ya
Cek
Ya
Cek
Ya
Cek
Ya
Pekerjaan Pembersihan
kembali lokasi
pekerjaan
Tidak
Cek
Ya
MC 100 %
Tidak
Cek
Ya
DEMOBILISASI
Tidak
Cek
Ya
SELESAI
Tidak
Cek
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Cek
Tidak
Tidak
Cek
Tidak
Cek
Cek
Cek
Ya
Tidak
Tidak
Cek
Ya
Ya
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Cek
Cek
Ya
Tidak
Tidak
Cek
Ya
Tidak
Cek
Ya
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Cek
Ya
Cek
Ya
Ya
Cek
Cek
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Sesudah
adanya Site Take Over (Penyerahan Lapangan) dari Pihak Direksi kepada pihak
II.
Peralatan Manual seperti Besi gali, Garpu, Sekop dll disiapkan untuk membantu proses
pelaksanaan pekerjaan ini
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan bronjong selesai dikerjakan.
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk
pemadatan adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan telah
sesuai dengan gambar kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 35 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Saluran yang terpasang dapat menjadi saluran irigasi / bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 14 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Saluran yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Saluran dan bangunan irigasi tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga
factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
5. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan
Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis
Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi
Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh
Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
- Concrete mixer
- Concrete vibrator
- Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu,
kotak campuran, sekop, benang / tali nilon, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Beton
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Pecah 2/3
Batu pecah yang dipakai adalah batu yang berukuran 2/3 cm dan sudah
dibersihkan dari kotoran dan tanah yang menempel.
Perancah
Perancah terdiri dari kayu usuk dan triplek 9mm yang dibentuk menjadi
acuan/bekisting.
Paku
Paku yang dipakai adalh paku dengan ukuran diatas 5 cm yang masih baik dan
tidak berkarat
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.
III.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 04 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Ukur BFK.1a yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis
Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi
Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh
Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan
b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.
Sebelum pengecoran, terlebih dahulu ada pemberitahuan secara tertulis kepada
diireksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan pemeriksaan kesiapan
pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan batu pecah, pasir dan semen baik
mutu maupun volumenya.
Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat
AASHTO M85.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat
organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum tanpa
pengujian.
Agregat untuk pekerjaan cor adalah terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh lewat proses pemecahan batu yang dimensinya sesuai dengan kebutuhan
dalam analisa item pekerjan.
Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer agar mendapat pencampuran
merata
Pengecoran tiap kolom begesting harus dilakukan sampai selesai, hal ini dimaksudkan
agar tidak mudah terjadi keretakan apabila beton sudah mongering.
Setelah selesai pencampuran oleh concrete mixer sudah mendapat komposisi
campuran yang merata maka campuran beton dapat digunakan untuk pengecoran
Sebelum campuran dimasukan ke lokasi pekerjaan beton, acuan bekisting diperiksa
kembali dan dibasahi dengan air.
Sebelumnya pekerjaan tulangan sudah dikerjakan dan disiapkan pada acuan
bekisting.
Agar semua celah dapat diisi dengan mortar, maka perlu dilakukan pemadatan beton
menggunakan Concerete vibrator
Pengecoran dilakukan dengan memperhatikan perataan dari pekerjaan ini.
Selesai dilakukan pengecoran, beton dibiarkan kering yang sebelumnya dilakukan
pengukuran bersama direksi.
Pemeliharaan terhadap beton dilakukan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting /
perancah adalah Meter Kubik ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah telah sesuai
dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Gorong-gorong drainase yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Gorong-gorong drainase yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu
Gorong-gorong drainase tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan
Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis
Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi
Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh
Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan
Gorong-gorong drainase tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.
Sebelum pengecoran, terlebih dahulu ada pemberitahuan secara tertulis kepada
diireksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan pemeriksaan kesiapan
pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan batu pecah, pasir dan semen baik
mutu maupun volumenya.
Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat
AASHTO M85.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat
organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum tanpa
pengujian.
Agregat untuk pekerjaan cor adalah terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh lewat proses pemecahan batu yang dimensinya sesuai dengan kebutuhan
dalam analisa item pekerjan.
Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer agar mendapat pencampuran
merata
Pengecoran tiap kolom begesting harus dilakukan sampai selesai, hal ini dimaksudkan
agar tidak mudah terjadi keretakan apabila beton sudah mongering.
Setelah selesai pencampuran oleh concrete mixer sudah mendapat komposisi
campuran yang merata maka campuran beton dapat digunakan untuk pengecoran
Sebelum campuran dimasukan ke lokasi pekerjaan beton, acuan bekisting diperiksa
kembali dan dibasahi dengan air.
Sebelumnya pekerjaan tulangan sudah dikerjakan dan disiapkan pada acuan
bekisting.
Agar semua celah dapat diisi dengan mortar, maka perlu dilakukan pemadatan beton
menggunakan Concerete vibrator
Pengecoran dilakukan dengan memperhatikan perataan dari pekerjaan ini.
Selesai dilakukan pengecoran, beton dibiarkan kering yang sebelumnya dilakukan
pengukuran bersama direksi.
Pemeliharaan terhadap beton dilakukan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting /
perancah adalah Meter Kubik ( M ).
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h =
0.55 m dan H = 1.05 m adalah Buah
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h =
0.45 m dan H = 0.95 m adalah Buah
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Bangunan Box BFK.3 yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Box BFK.3 tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan
Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis
Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi
Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh
Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan box BFK.4
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h =
0.60 m dan H = 1.10 m adalah Buah
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pintu angkat telah terpasang pada bangunan box BFK.4 dan dapat difungsikan
dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja
2. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H=1.10m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan box BFK.4 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan box BFK.4
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h =
0.60 m dan H = 1.10 m adalah Buah
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan
Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis
Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi
Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh
Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi
yang memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar
kerja dan mutu
Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 tersebut dengan permukaan yang kedap air
sehingga factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan
Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis
Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi
Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh
Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan
material timbunan yang akan ditimbun bersih dari material yang tidak diperlukan yang dapat
merusak pasangan batu nantinya
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
Bahan yang dibutuhkan adalah material hasil galian tanah
b) Proses
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Bahan timbunan dipakai kembali tanah hasil galian yang sudah bersih dari kotoran
dan rumput.
Ukuran dan dimensi urugan disesuaikan dengan gambar/bestek
Peralatan Manual seperti Besi gali, Garpu, Sekop dll disiapkan untuk membantu proses
pelaksanaan pekerjaan ini
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan bronjong selesai dikerjakan.
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk
pemadatan adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan telah
sesuai dengan gambar kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Timbunan Sirtu Padat
Pekerjaan ini mencakup penimbunan / urugan material timbunan. Aga Pekerjaan Timbunan
Sirtu Padat dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu diperrhatikan agar material timbunan
yang akan ditimbun bersih dari material yang tidak diperlukan yang dapat merusak pasangan
nantinya
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
Bahan yang dibutuhkan adalah sirtu
b) Proses
Sebelum memulai timbunan, lokasi atau area timbunan harus dibersihkan dari rumput
atau semak belukar dan material lainnya yang tidak diperlukan
Setiap lapisan material timbunan dipadatkan dengan kondisi kadar air optimum atas
petunjuk direksi
Material timbunan yang dipakai adalah material yang sudah mendapat persetujuan
dari direksi
Pekerjaan Timbunan Sirtu Padat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Timbunan Sirtu Padat maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Bangunan Talang BFK.6a yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu
Bangunan Talang BFK.6a tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
6. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan
Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis
Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi
Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh
Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan
Semen
Pasir Beton
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang (SII) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S-400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 (SK SNI T-15-191903). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu ( rusak ) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Kerikil/batu pecah harus bersih dan bermutu baik dan mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang diisyaratkan dalam PBI-1991. Penimbunan kerikil/batu
pecah dan pasir harus terpisah. Dimensi batu pecah yang dipakai adalah ukuran 2
x 3 cm
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Dimensi dan ukuran untuk pengecoran lantai kerja beton adalah disesuaikan dengan
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan yang terdapat pada kontrak dan gambar
kerja/bestek
Areal yang akan dilakukan pengecoran beton terlebih dahulu dilapisi urugan pasir
dibawah lantai yang sudah dipadatkan
Komposisi adukan beton adalah 1Pc : 2Pasir : 3Kerikil dengan mutu beton K-100
Adukan perekat untuk beton harus betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat
rongga-rongga yang dapat melemahkan konstruksi. Hasil pengecoran akhir harus rata
tidak bergelombang dan waterpass.
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak, noda dan cacat-cacat lainnya
Sebelum memulai pekerjaan Lantai Kerja Beton maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Lantai Kerja Beton harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan
volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Lantai Kerja Beton adalah Meter Kubik (M).
b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.
Sebelum pengecoran, terlebih dahulu ada pemberitahuan secara tertulis kepada
diireksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan pemeriksaan kesiapan
pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan batu pecah, pasir dan semen baik
mutu maupun volumenya.
Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat
AASHTO M85.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat
organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum tanpa
pengujian.
Agregat untuk pekerjaan cor adalah terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh lewat proses pemecahan batu yang dimensinya sesuai dengan kebutuhan
dalam analisa item pekerjan.
Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer agar mendapat pencampuran
merata
Pengecoran tiap kolom begesting harus dilakukan sampai selesai, hal ini dimaksudkan
agar tidak mudah terjadi keretakan apabila beton sudah mongering.
Setelah selesai pencampuran oleh concrete mixer sudah mendapat komposisi
campuran yang merata maka campuran beton dapat digunakan untuk pengecoran
Sebelum campuran dimasukan ke lokasi pekerjaan beton, acuan bekisting diperiksa
kembali dan dibasahi dengan air.
Sebelumnya pekerjaan tulangan sudah dikerjakan dan disiapkan pada acuan
bekisting.
Agar semua celah dapat diisi dengan mortar, maka perlu dilakukan pemadatan beton
menggunakan Concerete vibrator
Pengecoran dilakukan dengan memperhatikan perataan dari pekerjaan ini.
Selesai dilakukan pengecoran, beton dibiarkan kering yang sebelumnya dilakukan
pengukuran bersama direksi.
Pemeliharaan terhadap beton dilakukan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting /
perancah adalah Meter Kubik ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah telah sesuai
dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
Satuan dalam pekerjaan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm adalah meter
panjang (M )
IV.
PENGAMAN SUNGAI
1. Galian tanah ( alat berat ) termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah dengan menggunakan alat excavator
pada daerah alir sungai yang direncanakan pengerjaannya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran. Agar pekerjaan galian
ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan lereng galian, penggalian tersebut
harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi yang ditunjukan oleh.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Excavator dan alat bantu seperti besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon,
patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah dengan alat berat dilakukan setelah dibuatkan patok - patok
batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat excavator dan perapihan lubang
galian menggunakan tenaga manusia (manual) dengan menggunakan alat bantu.
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Dimensi galian dibuat seperti gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi
Kedalaman galian juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi / Konsultan
Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah (alat berat) termasuk perapian hasil galian
adalah Meter kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah (alat berat) termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan
gambar kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm
Pekerjaan ini mencakup Pemasangan Bronjong pada lubang galian yang sudah disiapkan.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan pemasangan Bronjong perlu diperhatikan
dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
b) Proses
Pekerjaan pemasangan Bronjong dilakukan setelah pekerjaan Galian selesai
dikerjakan
Sebelum memulai pemasangan bronjong, lokasi atau area harus dibersihkan dari
kotoran/sampah, rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Lokasi yang sudah dibersihkan kemudian diukur dengan alat ukur meter dan
waterpass untuk kemudian dipasang bowplank dan profil sesuai dengan ukuran dan
dimensi dari gambar/bestek untuk selanjutnya dimulai proses pelaksanaan
Batu untuk pengisian Bonjong memiliki dimensi rata - rata 20 - 30 cm
Batu untuk pengisian Bonjong terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum
dipasang
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan kebutuhan dan terlebih dahulu meminta
persetujuan direksi
Teknik pemasangan Kawat Bronjong mengikuti petunjuk dalam spesifikasi dimana
hasil anyaman merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan yang
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dan dirancang untuk memperoleh
kelenturan dan kekuatan yang diperlukan. Keliling tepi pada anyaman kawat diikat
pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada
kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman
Kotak Bronjong merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensi yang
dibutuhkan sesuai kontrak dan spesifikasi
Keranjang Bronjong dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi
yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum
pengisian batu kedalam kawat bronjong
Sambungan antara keranjang dibuat sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi
enm menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara
segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat akan
ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan kedalam keranjang
Batu dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan
rongga seminimal mungkin
Setelah tiap Bonjong telah diisi setengah dari tingginya barulah dua kawat pengaku
horisontal dari muka kebelakang dipasang
Keranjang selanjutnya diisi agak berlebihan agar terjadi penurunan
Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat berpermukaan rata dan bertumpu pada
anyaman
Setelah pengisian, tepi dari tutup dibentangkan dengan batang penarik atau ulir
penarik pada permukaan pada atasnya dan diikat
Pekerjaan pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5
m dimeter 2.7 mm, maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa dan
menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 21 hari kalender
Pekerjaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm
harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m
dimeter 2.7 mm adalah Meter kubik (M)
V.
PEKERJAAN AKHIR
1. Pemeriksaan akhir ( MC 100%)
Mengusulkan MC 100%
Permohonan pemeriksaan akhir pekerjaan
Catatan hasil pemeriksaan diadakan perbaikan dan penyempurnaan
2. Asbuilt Drawing
Melakukan pembuatan Gambar Asbuilt Drawing pelaksanaan pekerjaan. Dilaksanakan setelah
selesai Pelaksanaan Kegiatan dilapangan
3. Pembersihan Akhir
Melakukan pembersihan kembali lokasi pekerjaan dari sisa-sisa material yang tidak terpakai
4. Demobilisasi
Demobilisasi peralatan, tenaga kerja dan lain - lain dilakukan pada akhir pelaksanaan
pekerjaan
5. Serah Terima Pekerjaan Pertama
Serah terima pertama pekerjaan (PHO) dilakukan apabila seluruh pekerjaan telah selesai
dikerjakan 100% dan dibuat Berita Acara PHO.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal PHO. Apabila selama masa pemeliharaan terjadi cacat atau kerusakan yang terjadi
yang bukan karena bencana alam tetapi akibat kelalian pelaksana, maka pelaksana wajib
memperbaikinya.
7. Serah Terima Pekerjaan Kedua
Serah Terima Kedua (FHO) dilakukan apabila telah selesai masa pemeliharaan dan dibuat
Berita Acara FHO, sehingga menyatakan bahwa pekerjaan dan tanggung jawab pelaksana
sudah selesai.
VI.
PENUTUP
Semua jadwal diatas mengikat dengan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120
Delivery Order/DO baik semen maupun bahan lainnya sehingga begitu satuan kerja sementara sudah
menerbitkan SPPJ untuk perusahaan, kami secara manajemen sudah siap untuk mendatangkan bahan
tersebut minimal sudah sampai digudang perusahaan.
Kalaupun terjadi hal-hal diluar kemampuan kami, maka perusahaan sudah siap dalam bentuk
lembar
kerja
daftar
simak
yang
menggamnbarkan
sesuatu
terlaksana
dengan
baik
dan
berkesinambungan dan wajib dituangkan lebih rinci dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK) saat PCM.
Guna mengukur/mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan evaluasi
terhadap kemajuan pekerjaan dengan dasar laporan penyelesaian pekerjaan yang dibuat oleh pelaksana
dan mengetaui direksi pekerjaan, sehingga hasil pelaksanaan dapat diketahui tingkat kemajuan dan
kelambatannya pada kegiatan apa. Dan kegiatan itu selanjutnya dapat diselesaikan dengan memanfaatkan
Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang sudah diajukan perusahaan yang mendapat persetujuan dari
Pengguna Anggaran Program sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami sampaikan agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut diatas, apabila perusahaan kami dipercayakan untuk melaksanakannya.
:
:
:
MATA
PEMBAYARAN
URAIAN PEKERJAAN
I.
II.
III.
III.1.
III.2.
III.3.
III.4.
III.5.
III.6.
III.7.
III.8.
IV.
B U L
BOBOT (%)
Bulan ke I
Minggu I - IV
Bulan ke II
Minggu I - IV
Bulan ke III
Minggu I - IV
Bulan ke IV
Minggu I - IV
KET.
Bulan ke V
Minggu I - II
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
1 Hari
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
0.94
0.47
0.47
2.
Pembersihan Lokasi
0.05
0.02
0.02
3.
0.05
0.05
4.
0.02
0.02
5.
0.24
0.01
6.
Los Kerja
0.09
0.09
7.
Quality Asurance
0.09
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
100
0.002
3.22
2.
0.71
3.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
4.
4.01
2.00
2.00
5.
Acian
2.21
1.11
1.11
6.
0.66
7.
0.75
1.07
1.07
1.07
0.71
31.62
6.32
6.32
6.32
6.32
6.32
0.66
0.75
0.07
0.07
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
1.41
1.41
3.
0.21
0.21
4.
Acian
0.12
0.12
5.
0.01
0.01
6.
0.01
0.01
7.
0.18
75
0.18
0.06
0.06
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
0.50
0.50
3.
0.07
0.07
4.
Acian
0.04
0.04
5.
0.08
0.08
6.
0.03
0.03
7.
0.16
0.16
8.
0.16
0.16
0.16
0.16
2.
0.16
0.16
50
0.001
0.001
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
0.04
0.04
3.
0.01
0.01
4.
Acian
0.005
0.005
5.
0.16
0.16
6.
0.31
0.31
1.
2.
0.16
0.16
2.
0.16
0.16
0.20
0.20
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
2.52
2.52
3.
0.47
0.47
4.
Acian
0.26
0.26
0.07
0.07
2.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
1.71
1.71
3.
0.28
0.28
4.
Acian
0.16
0.16
5.
0.16
0.16
6.
0.16
0.16
0.20
25
0.20
2.
0.12
3.
0.09
4.
Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
0.74
5.
0.08
0.08
6.
Acian
0.04
0.04
7.
2.86
2.86
8.
0.05
0.05
9.
1.04
1.04
10.
0.20
0.20
11.
Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm
0.93
0.93
0.12
0.09
0.74
2.
2.87
2.87
35.90
100.00
0
11.97
11.97
11.97
0.68
1.09
1.09
2.57
7.33
7.00
10.59
8.88
7.60
6.98
5.31
0.76
0.77
2.89
11.98
11.98
11.98
0.50
0.68
1.77
2.87
5.44
12.76
19.76
30.36
39.24
46.84
53.82
59.13
59.89
60.67
63.55
75.54
87.52
99.51
100.00
:
:
:
No.
Nama
Pengalaman Kerja
Minimum (Tahun)
Jumlah Personil
Minimum (Orang)
DENY SUGIYONO
S1 TEKNIK SIPIL
12
KEPALA PROYEK
ARIF RACHMAN
S1 TEKNIK SIPIL
12
PELAKSANA
S1 TEKNIK SIPIL
19
PENGAWAS LAPANGAN
2
ALOYSIUS HORMAT
D3 TEKNIK SIPIL
24
PENGAWAS LAPANGAN
SUKARDI
STM
15
SURVEYOR
RINCE LAK'APU
SMA
17
YETTY M SOMBAIFETO
SMA
18
LOKASI
TAHUN ANGGARAN
2015
NAMA PERSONIL
B U L
7 Hari
DENY SUGIYONO
ARIF RACHMAN
Bulan ke I
Bulan ke II
Bulan ke III
Bulan ke IV
Bulan ke V
Minggu I - IV
Minggu I - IV
Minggu I - IV
Minggu I - IV
Minggu I - II
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
7 Hari
1 Hari
KEPALA PROYEK
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
PELAKSANA
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
PENGAWAS LAPANGAN
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
ALOYSIUS HORMAT
PENGAWAS LAPANGAN
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
SURVEYOR
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
SUKARDI
RINCE LAK'APU
YETTY M SOMBAIFETO
Ket.
:
:
:
Jenis Fasilitas/
No
Peralatan/Perlengkapan
DUMP TRUCK
CONCRETE MIXER
Jumlah
Kapasitas atau
Output
pada saat ini
2 Unit
2 Unit
4 m3
Kondisi (%)
Lokasi
Sekarang
Status
Kepemilikan /
Dukungan Sewa
2008
100%
SoE
MILIK
MITSUBISHI FE114
1985
100%
SoE
MILIK
TIGER
2013
100%
SoE
MILIK
HERCULES
2012
100%
SoE
DUKUNGAN
Tahun
Pembuatan
@ 350 ltr
EXCAVATOR
1 Unit
120 HP
CATERPILAR
2014
100%
SoE
DUKUNGAN
CONCRETE VIBRATOR
1 Unit
750 Kg/m
DYNAMIC 200Hz,54A
2013
100%
SoE
DUKUNGAN
TANKI AIR
2 Unit
2200 ltr
PROFIL TANK
100%
SoE
MILIK
POMPA AIR
1 Unit
15 Ltr/dtk
2015
100%
SoE
MILIK
SPESIFIKASI TEKNIS
NAMA PAKET :
LANJUTAN
PENINGKATAN
(PENANGKARAN RUSA)
BENDUNG
IRIGASI
(DI)
FATUKOA
RENCANA KERJA
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN PENGUKURAN BOUWPLANK
PEKERJAAN GALIAN
PEKERJAAN BONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
PEKERJAAN PASANGAN
PEKERJAAN TIMBUNAN
PEKERJAAN PLESTERAN
PEKERJAAN ACIAN
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN BRONJONG
PEKERJAAN PINTU
PEKERJAAN WATERSTOP
PEKERJAAN HANDRAILL
A. RENCANA KERJA
1. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyusun Rencana
Kerja secara terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (time schedulle) dan diajukan
kepada Pemberi Tugas/Direksi pekerjaan selambat-lambatnya satu minggu setelah
penunjukan pemenang untuk disetujui.
2. Setelah disetujui jadwal pekerjaan (time schedulle) tersebut harus dicetak dan
cetakkannya diserahkan kepada Pemberi Tugas / Direksi pekerjaan, sedangkan cetakan
lainnya harus selalu terpampang / ditempelkan ditempat pekerjaan (barak kerja/gudang)
dan juga pada lampiran dokumen kontrak. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan,
mendatangkan alat-alat dan bahan bangunan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya yang
pada umumnya langsung/tidak langsung termasuk dalam usaha penyelesaian dengan baik
dan menyerahkan pekerjaan dlam keadaan sempurna / lengkap. Juga dimaksudkan disini
adalah semua pekerjaan, selanjutnya harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk serta dalam
pengawasan Direksi.
3. Rencana Kerja ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas sebagai dasar
untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan
perpanjangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong.
4. Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan
5. Pemborong diwajibkan meneliti semua gambar dan RKS sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
6. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan
seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas
/ Direksi / Pengawas Pekerjaan.
7. Apabila ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar, maka pemborong
diwajibkan menyampaikan kepada Direksi pekerjaan / Pengawas pekerjaan untuk
diadakan perbaikan.
8. Pemborong diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menuju
penyelesaian pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap sesuai dengan gambar dan RKS.
9. Pihak pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi
akibat letak daerah proyek dan memperhitungkan harga satuan yang termuat dalam surat
penawar, termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.
10. Kepada Pemborong akan diserahkan tanah bangunan/lapangan pekerjaan dalam keadaan
sebagaimana pada waktu diadakan peninjauan lapangan, dan segala sesuatu yang berada
ditanah bangunan selama penyelesaian pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong.
11. Pemoborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian rupa
sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib.
12. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan baik dan sempurna pada
Pemberi Tugas / Direksi pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai
akibat pelaksanaan termasuk pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bahan bangunan.
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2. Bouwplank harus dipasang tiap 25 m diatas rencana penahan dan dibuat dari kayu
ukuran 5 x 7 x 100 cm dipasang kokoh. Selama pekerjaan masih berlangsung patokpatok ukur dan Bouwplank harus tetap kedudukannya dan tidak berubah sampai
pelaksanaan pekerjaan selesai.
3. Selama pekerjaan saluran masih berlangsung patok-patok ukur dan bouwplank harus
tetap kedudukannya dan tidak berubah sampai pelaksanaan pekerjaan selesai.
D. PEKERJAAN GALIAN
1. Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat
dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan bouwplank, tanah hasil galian
ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak
longsor kembali ke lubang galian. Galian tanah pondasi digunakan tenaga manual dan
peralatan konvensional seperti cangkul.
E. PEKERJAAN BONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
1. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup pembongkaran / pembersihan /
pemindahan konstruksi keluar dari dalam tapak / site terhadap semua hal yang dinyatakan
oleh Konsultan Pengawas / Perencana dan Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun
yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan diantaranya :
Pembongkaran dan pembersihan bangunan existing.
Pembersihan material yang ada di lokasi.
2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat
dilaksanakan pemasangan baru sesuai dengan Gambar Kerja. Barang hasil bongkaran
dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak / site konstruksi dan dikumpulkan di
tempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas. Pada dasarnya,
barang-barang bongkaran tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali
apabila dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas.
F. PEKERJAAN PASANGAN
1. Pekerjaan saluran batu kali ini dilaksanakan dengan camp 1 : 4 dengan bentuk,
kemiringan dan ukuranukuran seperti tertera pada gambar rencana
2. Batu yang dipakai adalah batu kali yang tidak porous, bersih dan besarnya tidak lebih
dari 30 cm. Sama sekali tidak diperkenankan memakai batu dalam bentuk bulat atau batu
endapan. Pembelahan batu harus dilakukan diluar daerah pekerjaan (diluar bouwplank).
3. Semen, pasir (agregat halus) dan air harus memenuhi ketentuan dalam pekerjaan beton
menurut SNI 03-1750-1990.
4. Pasir untuk pekerjaan ini dipakai pasir yang baik, pasir tidak boleh mengandung
bahan yang dapat merusak pondasi dan ketahanannya. Untuk itu Kontraktor harus
mengajukan contoh-contoh yang memenuhi syarat dari berbagai sumber (tempat
pengambilan) antara lain tidak boleh menggunakan pasir laut. Pasir disimpan ditempat
yang saling terpisah dalam tumpukan yang tidak lebih dari 1 m berpermukaan yang
bersih, padat serta kering dan harus dicegah terhadap pengotoran.
G. PEKERJAAN TIMBUNAN
1. Umum
Pekerjaan timbunan tanah ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah (pasir),sirtu sehingga menutupi celah-celah buis, kedudukan,
kemiringan, dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar atau oleh direksi. Pelaksanaan
pemadatan harus dipadatkan secara merata sesuai dengan keperluannya dan harus
homogen, tidak
terdapat cekungan, kantong-kantong, garis-garis, lapis-lapis, pemberhentian atau
kekurangan-kekurangan lainnya. Kecuali ditentukan lain.
2. Cara Pelaksanaan
a. Material
Penyedia jasa harus menunjukkan jenis material yang akan digunakan sebagai
timbunan untuk disetujui pemakaiannya oleh direksi.
b. Cuaca
Timbunan tidak boleh dilaksanakan pada waktu hujan karena kadar air dalam material
tersebut melewati kadar air optimum yang disyaratkan.
c. Penyiapan Tempat Kerja
Sebelum melaksanakan timbunan, pada lokasi harus bersih dari material yang tidak
dipakai, serta harus diratakan terlebih dahulu.
d. Penghamparan dan Pemadatan
Sebelum bahan-bahan untuk lapisan pertama timbunan ditempatkan, buis untuk
tanggul tersebut terlebih dahulu harus dibersihkan atau harus dibasahi atau
dikeringkan dan dipadatkan dengan suatu cara yang ditentukan berikut ini untuk
pemadatan timbunan yang ditempatkan di atasnya. Sebelum memulai pekerjaan
timbunan, penyedia jasa harus mengadakan pengujian lapangan di bawah pengawasan
langsung dari direksi untuk menentukan kondisi pemadatan optimum. Bahan-bahan
harus dihamparkan & dipadatkan dalam lapisan-lapisan mendatar dgn ketebalan yang
seragam serta dengan suatu ketebalan padat yag tdk melebihi 20 cm / sebagaimana
diperintahkan oleh direksi. Peiaksanaan pengambilan dan penempatan bahan bahan
harus sedemikian rupa sehingga pada waktu dipadatkan harus terikat dengan baik
untuk menjamin adanya berat isi, dalam keadaan kering yang tertinggi dan kerapatan
tertinggi serta stabilitas timbunan. Jika permukaan buis yang telah disiapkan at au
permukaan set iap l api san t imbunan yang telah dipadatkan terialu kering atau terlalu
lembek untuk pengikatan yang baik dengan lapisan yang akan dihamparkan
diatasnya, harus dibasahi dan / atau ditoreh dengan suatu cara yang disetujui sampai
kedalaman yang cukup untuk menyediakan permukaan pengikatan yang memuaskan
sebelum lapisan berikutnya ditempatkan. Jika permukaan suatu lapisan timbunan
yang telah dipadatkan di tempat temyata teiialu basah untuk dilakukan pemadatan
pada lapisan berikutnya yang dihamparkan diatasnya, maka lapisan tersebut harus
dikuras/ dikeluarkan, kemudian dibiarkan mengering atau ditoreh untuk
mengeluarkan kelebihan airnya sampai jumlah yang diperlukan, dan selanjutnya
dipadatkan kembali sebelum lapisan pengganti berikutnya ditempatkan. Kandungan
air dalam tanah (pasir) harus diawasi dengan cermat dengan menggunakan cara
pengehngan alam atau pembahasan dengan penyemprot yang halus. Jika bahan
tersebut telah memenuhi persyaratan seperti ditentukan diatas, baru harus dipadatkan
sesuai dengan keadaantanahnya, untuk mencapai tingkat kepadatan yang ditentukan.
Sebelum memulai penimbunan, peralatan pemadatan yang digunakan harus disetujui
direksi.
H. PEKERJAAN PLESTERAN
1. BAHAN DAN PERALATAN
Bahanbahan yang digunakan terdiri dari semen PC, pasir, dan air. Perbandingan adukan
untuk pekerjaan plesteran dinding 1 PC : 3 Pasir
a. Semen PC.
Semen yang digunakan harus memenuhi standart Nasional ( SNI ). Semen yang telah
disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau mengeras sebagian /
seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak
mudah membatu.
b. Pasir.
Pasir harus terdiri dari butirbutir yang bersih, bebas dari bahanbahan organis,
lumpur dan sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di
dalam PBI 1971.
c. Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam
alkalis, dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak campuran.
2. PELAKSANAAN
a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, bidang yang akan diplester harus bersih dari
kotoran dan lemak/ minyak, dan dibasahi dengan air hingga jenuh.
b. Campuran tidak boleh terlalu cair atau terlalu kental, dan dicampur dengan
menggunakan air tawar yang bersih.
c. Agregat/ pasir yang akan dipergunakan harus diayak hingga memiliki butiran yang
sesuai dengan kemampuan kuat lekat yang disyaratkan.
d. Tebal plesteran adalah 1,50 cm smpai 2,50 cm atau disesuaikan dengan gambar dan
spesifikasi yang ada atau berdasarkan petunjuk Direksi/ Pengawas.
I. PEKERJAAN ACIAN
1. BAHAN
Bahanbahan yang digunakan untuk pekerjaan acian adalah semen dan air. Biasanya
pekerjaan acian dikerjakan setelah pekerjaan plesteran selesai.
a. Semen PC.
Semen yang digunakan harus memenuhi standart Nasional ( SNI ). Semen yang telah
disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau mengeras sebagian /
seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak
mudah membatu.
b. Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam
alkalis, dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak campuran.
2. PELAKSANAAN
a. Sebelum pekerjaan acian dimulai, bersihkan dan ratakan bidang yang akan dilakukan
acian sehingga hasil acian menjadi rapi.
b. Campurlah semen dan air pada wadah yang telah disediakan.
c. Hamparkan hasil campuran semen dan air pada dinding yang sudah diplester
berdasarkan petunjuk Direksi / Pengawas.
J. PEKERJAAN BETON
A. Umum
1. Uraian
Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen Portland atau semen
hidraulik yang setara agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat.
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini haras mencakup pelaksanaan seluruh struktur
beton bertulang, beton tanpatulangan, beton prategang, beton pracetak, dan beton
untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasdan gambar rencana atau
sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan ini haras pula mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton,
pengadaan perawatanbeton. Lantai kerja dan pemeliharaan fondasi seperti
pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankanagar fondasi tetap kering.
Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam
kontrak harus seperti yangditunjukkan dalam gambar rencana atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Mutu beton yangdigunakan dalam kontrak ini
dibagi sebagai berikut.
Tabel Mutu Beton dan Penggunaan
Jenis Beton fc'(Mpa)
obk'
Mutu
>45
>K500
Tinggi
Mutu
Sedang
20 <x< 45
Mutu
Rendah
15<x<20
10<x<15
Uraian
Umumnya digunakan untuk beton
prategang
seperti tiang pancang beton prategang
gelagar beton prategang, plat beton
prategang
dan sejenisnya
K250<x<K500 Umumnya digunakan untuk beton
bertulangseperti pelat lantai jembatan,
gelagar betonbertulang, diagfragma, kereb
betonpracetak,gorong-gorong
beton
bertulang,bangunan bawah jembatan,
perkerasan betonsemen
K175<x<K250 Umumnya digunakan untuk struktur beton
tanpa
tulangan seperti beton siklop, trotoar dan
pasangan batu kosong yang diisi adukan,
pasangan batu
K125<x<K175 Digunakan
sebagai
lantai
kerja,
penimbunan
kembali dengan beton
SNI 03-1974-1990
SNI 03-2460-1991
SNI 03-2491-1991
SNI 03-2493-1991
SNI 03-2495-1991
SNI 03-2816-1992
SNI 03-3403-1994
SNI 03-3418-1994
SNI 03-3976-1995
SNI 03-4141-1996
SNI 03-4142-1996
SNI 03-4156-1996
SNI 03-4433-1997
SNI 03-4806-1998
SNI 03-4807-1998
SNI 03-4808-1998
SNI 03-4810-1998
SNI 03-2834-2000
SNI 03-6429-2000
SNI 03-2492-2002
SNI 03-6817-2002
SNI 03-6889-2002
SNI03-2049-2004
SN103-7064-2004
SNI 03-0302-2004
SNI 2417 : 2008
SNI 2458 :2008
SNI 3407 : 2008
Magnesium Sulfat
Pd T-07-2005-B
: Pelaksanaan Pekerjaan beton unutk jalan dan jembatan
American Society for Testing and Materials
ASTM C 403-90
: Time of setting of concrete mixtures by penetration resistance
ASTM C 33-93
: Standar spesificationfor concrete aggregats
ASTM C 989-95
: Spesificationfor Ground Granulated Blast Furnace Slag for
use in Concrete and Mortars
American Concrete Institute (ACI) :
ACI 363R-92
: State-of-the-art on high-strength concrete
ACI 3O5R-99
: Hot weather concrete
pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan
pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan memakai air yang
diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang diusulkan dapat
digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan
28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan
mortar denagn air suling untuk periode umur yang sama. Air yang diketahui dapat
diminum dapat digunakan.
C. Agregat
a. Ketentuan gradasi agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan
dalam tabel 2. tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak
memenuhi ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila
memenuhi sifat-sifat campuran diisyaratkan yang dibuktikan oleh hasil
campuran percobaan.
Tabel Ketentuan Gradasi Agregat
Ukuran Saringan
Persen berat yang lolos untuk agregat
Inci
Standar Halus
Ukuran
Ukuran
Ukuran
Ukuran
Ukuran
(in)
(mm)
Maksimum Maksimum Maksimum Maksimum Maksimum
37,5 mm
25 mm
19 mm
12,5 mm
10 mm
2
50,8
100
1
38,1
95 100
100
1
25,4
95 - 100
100
19
35 70
90 - 100
100
12,7
25 - 60
90 - 100
100
3/8
9,5
100
10 30
20 - 55
40 - 70
90 - 100
4
9,5
95 -100 0 5
0 - 10
0 - 10
0 15
30 - 65
8
2,36
80 - 100 0-5
0-5
05
20 - 50
16
1,18
50 - 85
15 - 40
50
0,300
10 - 30
5 - 15
100
0,150
2-5
0-8
Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa ukuran agregat terbesar tidak
lebih dari % jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja
tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus di cor.
b. Sifat-Sifat Agregat
Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan
batu atau koral, atau dari penyaringan dari pencucian (jika perlu) kerikii dan pasir
sungai. Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang metode pengujian kotoran organik dalam
pasir untuk campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya
yang dibrikan dalam tabel.
Bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan yang berhubungan.
Tabel Ketentuan Mutu Agregat
Sifat-sifat
Metode Pengujian
Keausan
agregat SNI 2417-2008
dengan mesin los
angeles
Kekekalan
bentuk SNI 3407-2008
agregat
terhadap
larutan
natrium
sulfat
atau
magnesium
Gumpalan lempung SNI 03-4141-1996
dan partikel yang
mudah pecah
Bahan yang lolos SNI 03-4142-1996
saringan no. 200
10 % - natrium
12% - Natrium
15 % - magnesium
18% - magnesium
3%
2%
5
%
untuk 1%
kondisi umum, 3%
untuk
kondisi
permukaan terabrasi
Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang metode pengujian kotoran organik
dalam pasir untuk campuran.
Batu Untuk Beton Siklop
Batu untuk beton siklop harus keras, awet, bebas dari retak, tidak berongga
dan tidak rusak oleh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut runcing, bebas dari
kotoran, minyak dan bahan-bahan lain yang mempengaruhi ikatan dengan
beton. Ukuran batu yang digunakan untuk beton siklop tidak boleh lebih besar
dari 250 mm.
Bahan Tambah
Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat
berupa bahan kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk
pozzolanik sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton.
Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam campuran
beton dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses
pengadukan atau selama pelaksanaan pengadukan tambahan dalam
pengecoran beton. Ketentuan mengenai bahan tambahan ini harus
mengacu pada SM 03-24951991Untuk tujuan peningkatan kinerja beton
segar, bahan tambahan campuran beton dapat digunakan untuk keperluankeperluan meningkatkan kinerja kelecakan adukan beton tanpa menambah
kelecakan, mempercepat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton,
memperlambat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton,
meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton, mengurangi
kecepatan terjadinya kehilangan slump (slump loss), mengurangi susut
beton atau memberikan sedikit pengembangan volume beton (ehpansf),
mengurangi terjadinya bliding (bleeding), mengurangi terjadinya
segregasi. Untuk tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras,
bahan tambahan campuran beton bisa digunakan untuk keperluankeperluan meningkatkan kekuatan beton (secara tidak langsung),
meningkatkan kekuatan pada beton muda, mengurangi atau
memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan beton, terutama
untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi, meningkatkan kinerja
pengecoran beton didalam air atau dilaut, meningkatkan keawetan jangka
panjang beton, meningkatkan kekedapan beton (mengurangi permeabilitas
beton), mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkali agregat,
meningkatkan daya lekat antara beton dan baja tulangan, meningkatkan
ketahanan beton terhadap abrasi dan tumbukan.
digunakan sampai direksi pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis dan
menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran percobaan
baru yang dilakukan oleh penyedia jasa.
d. Bahan Tambahan
Bila untuk penyesuaian campuran perlu menggunakan bahan tambahan, maka
dalam pelaksanaannya harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3. Penakaran Bahan
a. Seluruh komponen beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen
kemasan dalam zak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas
semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari
jumlah zak semen. Agregat harus diukur beratnya secara terpisah. Ukuran setiap
penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat pencampur.
b. Untuk mutu beton/c' > 20 Mpa atau K-250 seluruh komponen bahan beton harus
ditakar menurut berat. Untuk mutu beton fc' < 20 Mpa atau K-250 diizinkan
ditakar menurut volume sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan semen
kemasan dalam zak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas
semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari
jumlah zak semen. Agregat harus ditimbang beratnya secara terpisah. Ukuran
setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat pencampur.
c. Penakaran agregat dan air harus dilakukan denga basis kondisi agregat jenuh
kering permukaan (JKP). Untuk mendapatkan kondisi agregat yang jenuh kering
permukaan dapat dilakukan dengan cara menyemprot tumpukan agregat yang
akan digunakan dengan air paling sedikit 12 (dua belas) jam sebelum penakaran.
Apabila agregat tidak daiam kondisi jenuh kering permukaan, maka harus
diadakan perhitungan koreksi penakaran berat air dan agregat dengan
menggunakan data resapan dan kadar air agregat lapangan. Sedangkan apabila
ditakar menurut volume, maka harus memperhitungkan faktor pengembangan
(bulking factor) agregat halus.
4. Pencampuran
a. Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distirbusi yang merata dari
seluruh bahan.
b. Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam
setiap penakaran.
c. Pertama-tama alat pencampur harus didisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
d. Walau pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan
sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu
pencampuran untuk mesin kapasitas 4 m3 atau kurang haruslah 1,5 menit, untuk
mesin yang lebih waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5
m3 .
e. Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Pekerjaan dapat
menyetujui pencampuran beton dengan cara manual, sedekat mungkin dengan
tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual harus
dibatasi pada beton non-struktural.
D. Pelaksanaan Pengecoran
1. Penyiapan Tempat Kerja
a. Seluruh buis harus dijaga agar senantiasa kering dan beton tidak boleh di cor di
atas tanah yang berlumpur atau bersampah atau di dalam air. Atas persetujuan
direksi beton dapat dicor di dalam air dengan cara dan peralatan khusus untuk
menutup kebocoran seperti pada dasar sumuran atau cofferdam.
b. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang
haras dimasukkan ke dalam beton (seperti Batu, Besi Pengait) harus sudah di
pasang dan diikat kuat sehingga tidak bergser pada saat pengecoran.
c. Bila diisyaratkan atau diperlukan oleh direksi pekerjaan, bahan landasan untuk
pekerjaan beton harus ditutup dengan rapi, sehingga beton tidak menetes.
2. Acuan
a. Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh direksi pekerjaan, harus dibentuk dari
galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang
sebelum pengecoran beton.
b. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan.
c. Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
3. Pengecoran
a. Penyedia jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran
beton bilamana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan
harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton. Direksi pekerjaan akan memberi tanda terima atas
pemberitahuan tersebut dan akan memeriksa acuan, dan tulangan dapat
mengeluarkan persetujuan tertulis maupun tidak untuk memulai pelaksanaan
pekerjaan seperti yang direncanakan. Penyedia jasa tidak boleh melaksanakan
pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari direksi pekerjaan.
b. Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk memulai
pengecoran, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana direksi
pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan
pengecoran secara keseluruhan.
c. Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak di cor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau
dalam waktu yang lebih pendek sebagimana yang dapat diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan karakteristik waktu pengerasan
(setting time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambahan (aditif)
utnuk memperlambat proses pengerasan (retarder) yabg disetujui oleh direksi.
d. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambunga
konstruksi (constraction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
e. Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel dasar
dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
f. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm. Beton tidak boleh di cor langsung dalam air. Bilamana beton dicor di dalam
air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48 jam setelah
pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode tremi atau metode dropbottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus digunakan utnuk tujuan ini
harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi pekerjaan.
g. Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi haras selalu diisi penuh selama
pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat maka tremi harus ditarik sedikit dan
diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan. Baik tremi harus
mengalirkan campuran beton di bawah permukaan beton yang telah dicor
sebelumnya. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan
campuran beton yang baru.
h. Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan dicor
haras terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan
rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum penegcoran
beton baru ini, bidang-bidang kontak beton lama harus di sapu dengan adukan
semen dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.
4. Pemadatan
a. Beton haras dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar yang
telah disetujui bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh direksi pekerjaan
penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok
untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai penggetar tidak
boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik
yang lain di dalam cetakan.
b. Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat.
c. Setiap alat penggetar mekanis dari dalam arus dimaukkan kedalam beton basah
secara vertikal demikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai kedasar beton
yang harus dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh kedalaman pada
bagian tersebut. Alat penggetar harus ditarik pelan-pelan dan dimasukkan kembali
pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm jaraknya. Alat penggetar tidak boleh berada
pada suatu titik lebih dari 30 detik, juga tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton ke lokasi lain serta tidak boleh menyentuh tulang
beton.
d. Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam tabel.
Tabel. Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam
Kecepatan pengecoran beton (m3 /jam)
Jumlah alat
2
12
16
20
5
6
5. Beton Siklop
Pengecoran beton siklop yang terdiri dari campuran beton kelas^e'15 Mpa atau K-175
dengan batu-batu pecah ukuran besar. Batu-batu ini diletakkan dengan hati-hati, tidak
boleh dijatuhkan dari tempat yang tinggi atau ditempatka secara berlebihan yang
dikhawatirkan akan merusak bentuk acuan atau pasangan-pasangan lain yang
berdekatan. Semua batu-batu pecah harus cukup dibasahi sebelum ditempatkan.
Volume total batu pecah tidak boleh melebihi 1/3 dari total volume pekerjaan beton
siklop. Untuk dinding-dinding buis dapat digunakan batu-batu pecah berukuran
maksimum 25 cm tiap batu harus cukup dilindungi dengan adukan beton setebal 15
cm, batu pecah tidak boleh lebih dekat dari 30 cm dalam jarak terhadap permukaan
atau 15 cm dalam jarak terhadap permukaan yang akan dilindungi dengan penutup
(coping).
E. Pengerjaan Akhir
1. Perawatan Dengan Pembasahan
a. Segera setelah pengecoran beton harus dilindungi dari pengeringan dini,
temperatur yang terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
b. Beton harus dirawat sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras,
dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit tiga hari. Semua
bahan pearawat atau lernbaran bahan penyerap air harus dibebani atau diikat
kebawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara,
c. Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang
tinggi atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan
tambahan, harus dibasahi sampai kekuatannya mencapai 70% dari kekuatan
rancangan beton berumur 28 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum
yang diisyaratkan.
K. PEKERJAAN BRONJONG
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan -bahan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Bahan memakai batu kali, kawat bronjong dan kawat baja putih
3. Pasangan bronjong di sepanjang sungai lokasi pekerjaan
4. Sistem pasangan seperti pasangan Bata Merah ( saling Mengikat)
5. Pasangan Bronjong dengan bingkai dia 4 mm, lilit menggunakan 3,6mm
6. Kawat pengikatnya memakai kawat baja putih dia 2 mm.
7. ikatan kawat 2mm
8. Modul Bronjong ukuran 2 m x 1 m x 0,5 m
L. PEKERJAAN PINTU
1.
Spesifikasi Standar
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi standar
Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi standar yang sama sebagai pengganti dapat
ditambahkan sesuai perintah Direksi.
Semua bahan yang belum termasuk dalam Spesifikasi di atas haruslah bahan kelas satu.
Bila Penyedia Jasa mengajukan bahan yang berbeda dengan standar di atas, ia harus
menyertakan penjelasan dari standarnya di dalam penawarannya.
Standar Acuan Normatif yang dipergunakan adalah : SNI 03-6861.2-2002 : Spesifikasi
Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja)
2.
Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu besi, dipakai
type standar, sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu Pengatur Air dari
Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum 1988.
Pintu air direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya hanya boleh suatu
pabrik yang sudah disetujui oleh Direksi. Sebelum melakukan pesanan harus didapatkan
persetujuan tertulis lebih dahulu perihal Sub-Kontraktor yang akan ditugaskan. Pembuatan
dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub Kontrak oleh Penyedia
Jasa, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya. Penyedia Jasa
harus memberikan salinan dari semua surat-menyurat yang menyangkut Sub Kontrak
tersebut kepada Direksi.
3.
4.
Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur pijar logam (metal arc welding) yang
bersinggungan terus, dan Penyedia Jasa harus menyediakan contoh untuk pemeriksaan atau
pengujian, sesuai spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.
5.
6.
Perapat (Seal)
Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau pemakaian bahan lain untuk
perapat pada pintu-pintu. Bahan yang dipakai harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar atau bahan-bahan lain yang diijinkan sesuai dengan tujuannya, berdaya
guna sebagai perapat, tahan lama dalam kondisi iklim di Indonesia, tahan lama bila
terendam terus-menerus dalam air dan tahan lama terhadap pengaruh sinar matahari.
Penggunaan karet sintentis atau plastik dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan.
Bahan perapat di atas harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang atau diganti, dan
baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi.
7.
Pemasangan/Perakitan di Pabrik
Jika dibutuhkan Direksi, pekerjaan pintu harus dipasang untuk sementara di pabrik untuk
diperiksa oleh Direksi dan jika dianggap perlu diuji sebelum dikirim. Apabila tidak ada
masalah, dengan persetujuan Direksi, pekerjaan logam tersebut dapat dikirimkan ke lokasi
pekerjaan.
8.
9.
10.
Penyerahan
Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan
disetujui bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa, dengan perkiraan satu minggu,
pelaksana diminta tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama dari bangunannya, dan
untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada staf pemilik pekerjaan dalam cara yang
benar guna pengoperasian dan pemeliharaan dari bangunan tersebut.
11.
A.
Umum
Water stop harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan dipasang pada posisi seperti
ditunjukkan pada gambar kerja atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
Semua penggunaan waterstop harus sesuai persetujuan Direksi. Sedikitnya tigapuluh (30)
hari sebelum dipasang Penyedia Jasa harus menyerahkan usulan waterstop kepada Direksi
untuk
mendapatkan persetujuan yang meliputi data-data teknis waterstop yang diusulkan. Datadata tersebut antara lain: gambar, hasil pengujian, karakteristik bahan, detail cara
penyambungan, bahan dan peralatan yang diperlukan. Bila diminta oleh Direksi untuk
bahan evaluasi, penyedia barang jasa harus mengirimkan seluruh tipe atau ukuran water
stop yang akan digunakan berupa contoh data waterstop dari dua atau lebih produsen atau
pabrik yang berbeda.
Apabila tidak diminta lain,waterstop terbuat dari karet seperti yang tercantum dalam
gambar dan dijelaskan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Waterstop diatas harus dicetak
sampai kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang membentuk
sudut dan persilangan, dan harus dibuat untuk kperluan bangunan-bangunan di bawah air
secara manerus atau seperti yang tercantum dalam gambar. Usulan dari penyedia jasa
untuk menyambung waterstop di lapangan harus disetujui oleh direksi terlebih dahulu dan
semua sambungan harus rapat.Waterstop yang dipakai adalah tipe center bulb dengan lebar
seperti yang ditunjukan dalam gambar.
Pada bagian ujung karet penahan air harus mempunyai potongan lingkaran.karet penahan
air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum pada gambar dan harus dilindungi
dari kerusakan akibat kena panas selama pemasangannya. Pada pengecoran betonnya harus
dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang yang terjadi.
Waterstop harus dipasang kuat dengan posisi khusus pada sambungan beton, tidak berubah
atau bergerak saat pengecoran. Penyedia jasa harus menyediakan penyokong dan proteksi
selama pemasangan dan pengecoran agar waterstop terhindar dari kerusakan,tekukan atau
pelipatan. Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini
bila bahannya dicoba menurut percobaan yang dinyatakan pada BS 903.
Kuat tarik minimum
: 2 KG/mm2
Pertambahan panjang sebelum putus minimum
: 500%
Kekerasan
: 60-65
Kepadatan max methode deflection secara tetap
: 20% dari refleksi asli
Penyerapan air max setelah 2 hari pada 20 C
: 5%
Sesudah percepatan pemuaian (selama 48 jam pada 70 C dalam zat asam dalam tekanan
0.20 Kg/mm)
Sambungan Waterstop
Jumlah sambungan waterstop harus dibuat seminimal mungkin dan semua sambungan dan
tekukan harus sesuai yang ditunjukkan pada gambar atau sebagai yang disetujui oleh
Direksi.
Jumlah sambungan bidang lurus/langsung harus dibatasi sekecil mungkin dan semua
sambungan Tee, Cross, dan Elbow harus buatan pabrik dan telah dipersiapkan. Peralatan
yang digunakan untuk membuat sambungan waterstop harus disediakan oleh Penyedia Jasa
sesuai perintah Direksi. Semua sambungan harus dibuat dengan dilengkapi oleh alat
pengontrol suhu yang ditentukan oleh pabrik dan dalam upaya untuk meyakinkan bahwa:
a.
Material tidak rusak oleh panas atau terbakar atau oleh sebab lain
b.
Sambungan harus mempunyai kekuatan-tarik tidak kurang dari 80% dari kekuatan
materialyang diisyaratkan
c.
d.
Bingkai dan pentolan (bulb) waterstop, bila dipakai, harus cocok dan menerus.
C.
D.
Pembayaran untuk pekerjaan pipa besi dilakukan berdasarkan harga satuan per-meter
seperti yang tercantum dalam BOQ.Harga satuan tersebut harus sudah meliputi semua
tenaga kerja,bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
pekerjaan persiapan.
TTD,
NO
ITEM PEKERJAAN
KETERANGAN
TIDAK ADA
:
:
:
Uraian Pekerjaan
(1)
DN
LN
(2)
(3)
TKDN (%)
Total
Barang / Jasa
Gabungan
(5)
(6)
(7)
100
89.64
Ribu Rp
% KDN
(4)
BARANG
I. Material Langsung (Bahan Baku)
Rp
Rp
Rp
950,888,480.83
950,888,480.83
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
950,888,480.83
950,888,480.83
89.64
JASA
III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan
Rp
Rp
Rp
Rp
95,411,561.53
Rp
Rp
95,411,561.53
Rp
109,892,096.77
Rp
Rp
109,892,096.77
Rp
1,060,780,577.61
Rp
Rp
1,060,780,577.61
14,480,535.24
-
14,480,535.24
100
1.37
100
8.99
10.36
100.00
Alamat
Telepon/Fax
Email
3.
4.
5.
Badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6.
7.
Salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;
Data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut :
A.
Data Administrasi
1.
Nama (PT/CV/Firma/Koperasi)
2.
Status
3.
:
:
:
:
4.
:
:
:
:
B.
Izin Usaha
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
: 0-5304-07-002-1-24-008735
: 11 Februari 2018
: LPJK Provinsi NTT
1.
2.
3.
: KP2T 25.02/0041/2013
: 27 Februari 2018
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS
1.
2.
3.
: KP2T.0038/24-10/PK/II/2013
: 27 Februari 2018
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS
1.
2.
3.
: 241035000003
: 27 Februari 2018
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS
Pusat
Cabang
: 1-008735-5304-2-00017
: 01 Juli 2016
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS
2.
E.
: 33
: 15 Januari 2013
: Silvester J. Mambaitfeto, SH
: : : -
Pengurus
1. Komisaris untuk Perseroan Terbatas (PT)
Nama
No.
-
No. KTP
-
No. KTP
5302030601740001
F.
Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)
Nama
No.
1 TONNY F.M. SONBAIFETO
No. KTP
5302030601740001
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak
: 31.667.017.3-922.000
: 922.41.00003896
: No. . Tanggal ..
Persentase
100%
Nama
Tgl/bln/
Thn
lahir
21 AGUSTUS 1979
S1 TEKNIK SIPIL
KEPALA PROYEK
12
2014 / 2003
14 SEPTEMBER 1975
S1 TEKNIK SIPIL
PELAKSANA
12
2014 / 2003
25 FEBRUARI 1970
S1 TEKNIK SIPIL
PENGAWAS LAPANGAN
19
PENGAWAS PROYEK
1996
ALOYSIUS HORMAT
22 DESEMBER 1963
D3 TEKNIK SIPIL
PENGAWAS LAPANGAN
24
PENGAWAS PROYEK
1991
SUKARDI
12 AGUSTUS 1981
STM
SURVEYOR
15
2000
RINCE LAK'APU
06 DESEMBER 1976
SMA
17
LOGISTIK PROYEK
1998
YETTY M SOMBAIFETO
12 DESEMBER 1979
SMA
18
KEUANGAN PROYEK
1997
DENY SUGIYONO
ARIF RACHMAN
Tingkat
Pendidikan
Pengalaman
Kerja
(tahun)
Profesi/Keahlian
Tahun
Sertifikat/
Ijazah
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
No
Jenis
Fasilitas/Peralatan/
Perlengkapan
Jumlah
Kapasitas atau
Output pada
saat ini
Merk
&
Tipe
Tahun
Pembuatan
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Status
Kepemilikan/Dukungan
Sewa
2008
1985
100%
100%
SoE
SoE
MILIK
MILIK
TIGER
2013
100%
SoE
MILIK
HERCULES
2012
100%
SoE
DUKUNGAN
DUMP TRUCK
2 Unit
4 m3
4 m3
CONCRETE MIXER
2 Unit
@ 350 ltr
EXCAVATOR
1 Unit
120 HP
CATERPILAR
2014
100%
SoE
DUKUNGAN
CONCRETE VIBRATOR
1 Unit
750 Kg/m
DYNAMIC 200Hz,54A
2013
100%
SoE
DUKUNGAN
TANKI AIR
2 Unit
2200 ltr
PROFIL TANK
100%
SoE
MILIK
POMPA AIR
1 Unit
15 Ltr/dtk
2015
100%
SoE
MILIK
I. Data Pengalaman Perusahaan (nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir)
No
Nama
Paket
Pekerjaan
Bidang /
Sub
Bidang
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Tanggal Selesai
Menurut
Kontrak
Nama
Alamat/No. Telepon
No/Tanggal
Nilai
Kontrak
10
No
1
1
Nama
Pekerjaan
Bidang/Sub
Bidang
Pekerjaan
Lokasi
Kontrak
Progres Terakhir
Nama
Alamat/Telepon
No/Tanggal
Nilai
Kontrak
(rencana)
%
9
Prestasi
Kerja
%
10
K. Modal Kerja
Surat Dukungan Keuangan Dari Bank :
Nomor
Tanggal
Nama Bank
Nilai
: 0004/008-CS/IV/2015
: 17 April 2015
: BANK NTT CABANG SOE
: Rp. 137.520.900,-
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa
sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KONTAK PERSONIL
Untuk memperlancar proses Klarifikasi terhadap dokumen perusahaan kami, dengan ini kami sampaikan Daftar
personil yang dapat dimintai keterangan atau pun data sebagai berikut :
No
Uraian
Nama
No.Telp/Fax ( Ktr,Rmh,Hp )
Dokumen Administrasi
Dokumen Teknis
Klarifikasi