Anda di halaman 1dari 134

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PEKERJAAN

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)

LOKASI

KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG

TAHUN ANGGARAN

2015

URAIAN PEKERJAAN

NO.

JUMLAH HARGA (Rp)

I.

PEKERJAAN PERSIAPAN

II.

PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

458,072,750.03

15,750,000.00

III.

PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP

175,755,479.57

IV.

PEKERJAAN PENGAMAN SUNGAI

411,202,348.01
1,060,780,577.61

A.

TOTAL

B.

PPN = 10% x A

C.

JUMLAH TOTAL (A + B)

1,166,858,635.37

D.

JUMLAH DIBULATKAN

1,166,858,000.00

Terbilang

106,078,057.76

( Satu Milyar Seratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Ribu
Rupiah )

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

NO.

URAIAN PEKERJAAN

SATUAN

VOLUME

HARGA SATUAN (Rp)

JUMLAH HARGA (Rp.)

6= 4 x 5

>>>

III.7. PEKERJAAN BANGUNAN GOT MIRING DAN BOX BFK.5


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

M
M

16.78

45,307.50

760,259.85

28.24

643,725.60

18,178,810.94

69.10

43,261.58

2,989,374.83

69.10

23,919.00

1,652,802.90

1,663,221.00

1,663,221.00

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

4.

Acian

5.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.40 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m

Buah

1.00

6.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m

Buah

1.00

1,663,221.00
JUMLAH III.7

1,663,221.00
26,907,690.53

III.8. PEKERJAAN BANGUNAN TALANG BFK.6a


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

2.

Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan

3.

Timbunan Sirtu Padat

4.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

47.44

45,307.50

2,149,387.80

25.73

47,594.40

1,224,603.91

6.92

133,633.50

924,743.82

12.23

643,725.60

7,872,764.09

19.18

43,261.58

829,757.01

19.18

23,919.00

458,766.42

1699.89

17,853.99

30,349,819.06

5.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

6.

Acian

M
M
M
M

7.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Kg

8.

Lantai kerja beton K-100

0.73

682,052.81

497,898.55

9.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah (expose )

11.45

967,850.21

11,081,884.85

10.20

209,771.10

2,139,665.22

32.60

303,559.62

10.

Pengadaan dan pemasangan PVC Waterstop 240 mm

11.

Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm

M
M

JUMLAH III.8
JUMLAH III
IV.

9,896,043.61
67,425,334.34
175,755,479.57

PEKERJAAN PENGAMAN SUNGAI


1.

Galian tanah ( alat berat ) termasuk perapian hasil galian

2.

Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm

626.71

48,554.10

30,429,340.01

792.00

480,774.00

380,773,008.00

JUMLAH IV

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

411,202,348.01

ANALISA HARGA LUMPSUM


PEKERJAAN

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)

LOKASI

KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG

TAHUN ANGGARAN

2015

ITEM PEMBAYARAN NO.


JENIS PEKERJAAN

:
:

I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Lembar 1.2-1

NO.

URAIAN

A.

SEWA TANAH

B.

M2

VOLUME

2,500.00

C.

SATUAN

HARGA

(Rp.)

(Rp.)
0.00

0.00

Unit

5,000,000.00

FASILITAS KONTRAKTOR
1

Base Camp

M2

0.00

0.00

0.00

Kantor

M2

25.00

0.00

0.00

Barak

M2

0.00

0.00

0.00

Workshop / Bengkel

M2

0.00

0.00

0.00

Gudang, dan lain-lain

M2

0.00

0.00

0.00

Kantor

M2

0.00

0.00

0.00

Akomodasi Untuk Wakil Direksi

M2

0.00

0.00

0.00

Bangunan Laboratorium

M2

0.00

0.00

0.00

Peralatan, Perabotan & Layanan Laboratorium

set

1.00

0.00

0.00

Mebeulair, dan lain-lain

set

0.00

0.00

0.00

Kendaraan

Ls

0.00

0.00

0.00

D.

FASILITAS LABORATORIUM

E.

MOBILISASI LAINNYA

E. 1

PEKERJAAN DARURAT
1

Jembatan Darurat

Ls

0.00

0.00

0.00

Perkuatan Jembatan Lama

Ls

0.00

0.00

0.00

Pemeliharaan Jalan Kerja/Samping

Ls

0.00

0.00

0.00

Pemeliharaan Lalu Lintas

Ls

0.00

0.00

0.00

E. 2

LAIN - LAIN
1

Uitzet dan Pematokan

Ls

1.00

500,000.00

500,000.00

Laporan dan Dokumentasi

Ls

1.00

2,500,000.00

2,500,000.00

Quality Assurance

Ls

1.00

1,000,000.00

1,000,000.00

Pembersihan Lokasi

Ls

1.00

500,000.00

500,000.00

Los Kerja

Ls

1.00

1,000,000.00

1,000,000.00

Papan Nama Proyek

Ls

1.00

250,000.00

250,000.00

DEMOBILISASI

Unit

Total Biaya Mobilisasi & Demobilisasi


Catatan :

JUMLAH

PERALATAN
Periksa Lembar 1.2-2

F.

SATUAN

HARGA

Jumlah yang tercantum pada masing-masing item mobilisasi di atas sudah termasuk over-head dan laba
serta seluruh pajak dan bea (kecuali PPn), dan pengeluaran lainnya.

5,000,000.00

10,000,000.00

ITEM PEMBAYARAN NO.

I.

JENIS PEKERJAAN

Mobilisasi Peralatan
Lembar 1.2-2
KODE

NO.

JENIS ALAT

ALAT

SATUAN

VOLUME

HARGA

JUMLAH

SATUAN

HARGA

(Rp.)

(Rp.)

B.

PERALATAN

Concrete Mixer

( AL 01 )

Unit

2.00

250,000.00

500,000.00

Concrete Vibrator

( AL 02 )

Unit

1.00

250,000.00

250,000.00

Dump Truck

( AL 03 )

Unit

2.00

500,000.00

1,000,000.00

Excavator

( AL 04 )

Unit

1.00

3,000,000.00

3,000,000.00

Tangki Air

Unit

2.00

100,000.00

200,000.00

Pompa Air

( AL 05 )

Unit

1.00

50,000.00

50,000.00

Total untuk Item B pada Lembar 1


Catatan :

5,000,000.00

Jumlah yang tercantum pada masing-masing item mobilisasi di atas sudah termasuk over-head dan laba
serta seluruh pajak dan bea (kecuali PPn), dan pengeluaran lainnya.

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


PEKERJAAN

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)

LOKASI

KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG

TAHUN ANGGARAN

2015

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Galian tanah termasuk perapian hasil galian


m
Rp

45,307.50
Analisa 1

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.

Pekerja
Mandor

II.

BAHAN

III.

ALAT

1.

SATUAN

Alat Bantu

KOEFISIEN

JUMLAH HARGA
(Rp.)

org / hari
org / hari

0.7500
0.0250

54,000.00
66,000.00

40,500.00
1,650.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-

HARGA
SATUAN
(Rp.)

43,150.00
2,157.50
45,307.50

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Galian tanah ( alat berat ) termasuk perapian hasil galian


m
Rp

48,554.10
Analisa 2

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.

Pekerja
Mandor

II.

BAHAN

III.

ALAT

1.
2.

Excavator
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

SATUAN

HARGA
SATUAN
(Rp.)

KOEFISIEN

JUMLAH HARGA
(Rp.)

org / hari
org / hari

0.0140
0.0030

54,000.00
66,000.00

756.00
198.00

jam
ls

0.0800
1.0000

553,600.00
1,000.00

44,288.00
1,000.00

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

46,242.00
2,312.10
48,554.10

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan


m
Rp

47,594.40
Analisa 3

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.

Pekerja
Mandor

II.

BAHAN

III.

ALAT

1.

SATUAN

Alat Bantu

KOEFISIEN

JUMLAH HARGA
(Rp.)

org / hari
org / hari

0.7500
0.0580

54,000.00
66,000.00

40,500.00
3,828.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL
Ket. :
-

HARGA
SATUAN
(Rp.)

45,328.00
2,266.40
47,594.40

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Timbunan Sirtu Padat


m
Rp

133,633.50
Analisa 4

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.

Pekerja
Mandor

II.

BAHAN

1.

Sirtu

III.

ALAT

1.

Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

SATUAN

KOEFISIEN

org / hari
org / hari

HARGA
SATUAN
(Rp.)

ls

JUMLAH HARGA
(Rp.)

0.2500
0.0250

54,000.00
66,000.00

13,500.00
1,650.00

1.2000

92,600.00

111,120.00

1.0000

1,000.00

1,000.00

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

127,270.00
6,363.50
133,633.50

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Pasangan Batu Kali (1PC : 4PP)


m
Rp

643,725.60
Analisa 5

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.
3.
4.

Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.
3.

Batu Kali
Semen PC (40 kg)
Pasir Pasang

III.

SATUAN

org
org
org
org

/
/
/
/

hari
hari
hari
hari

JUMLAH HARGA
(Rp.)

1.5000
0.7500
0.0750
0.0750

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

81,000.00
43,500.00
4,650.00
4,950.00

1.2000
163.0000
0.5200

143,400.00
1,200.00
176,100.00

172,080.00
195,600.00
91,572.00

jam
ls

0.4500
1.0000

41,600.00
1,000.00

18,720.00
1,000.00

m
kg
m

Concrete Mixer
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

KOEFISIEN

ALAT

1.
2.

Ket. :
-

HARGA
SATUAN
(Rp.)

613,072.00
30,653.60
643,725.60

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Plesteran (1PC : 3PP) Tebal 1,5 cm


m
Rp

43,261.58
Analisa 6

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.
3.
4.

Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.

Semen PC (40 kg)


Pasir Pasang

III.
1.

org
org
org
org

/
/
/
/

KOEFISIEN

hari
hari
hari
hari

kg
m

JUMLAH HARGA
(Rp.)

0.3000
0.1500
0.0150
0.0150

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

16,200.00
8,700.00
930.00
990.00

7.7760
0.0230

1,200.00
176,100.00

9,331.20
4,050.30

1.0000

1,000.00

1,000.00

ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

SATUAN

HARGA
SATUAN
(Rp.)

ls

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

41,201.50
2,060.08
43,261.58

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Acian
m
Rp

23,919.00
Analisa 7

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.
3.
4.

Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.

Semen PC (40 kg)

III.
1.

SATUAN

org
org
org
org

/
/
/
/

KOEFISIEN

hari
hari
hari
hari

JUMLAH HARGA
(Rp.)

0.2000
0.1000
0.0100
0.0100

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

10,800.00
5,800.00
620.00
660.00

kg

3.2500

1,200.00

3,900.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

HARGA
SATUAN
(Rp.)

22,780.00
1,139.00
23,919.00

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan / 10 Kg
Harga Satuan / Kg

:
:
:
:

Pabrikasi dan pemasangan besi beton


kg
Rp
178,539.90
Rp
17,853.99
Analisa 8

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.
3.
4.

Pekerja
Tukang Besi
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.

Besi Beton
Kawat Bendrat

III.
1.

org
org
org
org

/
/
/
/

KOEFISIEN

hari
hari
hari
hari

JUMLAH HARGA
(Rp.)

0.0700
0.0700
0.0070
0.0040

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

3,780.00
4,060.00
434.00
264.00

kg
kg

10.5000
0.1500

15,000.00
20,000.00

157,500.00
3,000.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

SATUAN

HARGA
SATUAN
(Rp.)

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

170,038.00
8,501.90
178,539.90

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah


m
Rp

967,850.21
Analisa 9

NO.

URAIAN

A.

BETON

I.
1.
2.
3.
4.

UPAH
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.
3.
4.

Semen PC (40 kg)


Pasir Beton
Batu Pecah 2/3
Air

III.

Concrete Mixer

B.

PENGANGKUTAN DAN PERATAAN BETON

I.
1.
2.

UPAH
Pekerja
Mandor

II.

ALAT

1.

Concrete Vibrator

C.

BEGESTING / PERANCAH

I.
1.
2.
3.
4.

UPAH
Pekerja
Tukang Kayu
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.
3.
4.

Tripleks 9 mm
Kayu Klas III, Kaso 5/7
Paku
Minyak Begisting

1.

/
/
/
/

hari
hari
hari
hari

JUMLAH HARGA
(Rp.)

1.3200
0.2050
0.0200
0.0600

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

71,280.00
11,890.00
1,240.00
3,960.00

326.0000
0.5430
0.7620
0.2150

1,200.00
176,100.00
193,400.00
14,000.00

391,200.00
95,622.30
147,370.80
3,010.00

jam

0.2000

41,600.00

8,320.00

org / hari
org / hari

0.5000
0.0250

54,000.00
66,000.00

27,000.00
1,650.00

jam

0.1000

48,800.00

4,880.00

0.2500
0.6000
0.0600
0.0120

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

13,500.00
34,800.00
3,720.00
792.00

m
kg
ltr

0.2000
0.0150
0.3500
1.6000

90,200.00
1,925,800.00
16,000.00
30,000.00

18,040.00
28,887.00
5,600.00
48,000.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

kg
m
m
m

org
org
org
org

/
/
/
/

hari
hari
hari
hari

lbr

ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (A + B + C)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

org
org
org
org

KOEFISIEN

ALAT

1.

III.

SATUAN

HARGA
SATUAN
(Rp.)

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

921,762.10
46,088.11
967,850.21

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Lantai kerja beton K-100


m
Rp

682,052.81
Analisa 10

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.
3.
4.

Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.
3.
4.

Semen PC (40 kg)


Batu Pecah 2/3
Pasir Beton
Air

III.

SATUAN

org
org
org
org

/
/
/
/

hari
hari
hari
hari

JUMLAH HARGA
(Rp.)

1.3200
0.2050
0.0200
0.0600

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

71,280.00
11,890.00
1,240.00
3,960.00

247.0000
0.7400
0.6210
0.2150

1,200.00
193,400.00
176,100.00
14,000.00

296,400.00
143,116.00
109,358.10
3,010.00

jam
ls

0.2000
1.0000

41,600.00
1,000.00

8,320.00
1,000.00

kg
m
m
m

Concrete Mixer
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

KOEFISIEN

ALAT

1.
2.

Ket. :
-

HARGA
SATUAN
(Rp.)

649,574.10
32,478.71
682,052.81

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm


m
Rp

480,774.00
Analisa 11

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.

Pekerja
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.
III.
1.

KOEFISIEN

JUMLAH HARGA
(Rp.)

org / hari
org / hari

0.1200
0.0100

54,000.00
66,000.00

6,480.00
660.00

Kawat bronjong, 2 x 1 x 0.50 m, 2.7mm

unit

Batu Kali (dia.10-30 cm)

1.0000
1.1000

292,000.00
143,400.00

292,000.00
157,740.00

1.0000

1,000.00

1,000.00

ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

SATUAN

HARGA
SATUAN
(Rp.)

ls

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

457,880.00
22,894.00
480,774.00

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Pengadaan dan pemasangan Pintu Penguras : b = 1.00 m h = 1.20 m dan H = 2.10 m


buah
Rp
1,925,721.00
Analisa 12

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.

Pekerja
Mandor

II.

BAHAN

1.

Pintu Penguras : b = 1.00 m h = 1.20 m dan H = 2.10 m

III.

SATUAN

JUMLAH HARGA
(Rp.)

org / hari
org / hari

1.2000
0.1200

54,000.00
66,000.00

64,800.00
7,920.00

unit

1.0000

1,760,300.00

1,760,300.00

Alat Bantu

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

KOEFISIEN

ALAT

1.

Ket. :
-

HARGA
SATUAN
(Rp.)

1,834,020.00
91,701.00
1,925,721.00

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat


buah
Rp
1,663,221.00
Analisa 13

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.

Pekerja
Mandor

II.

BAHAN

1.

Pintu Angkat

III.
1.

KOEFISIEN

JUMLAH HARGA
(Rp.)

org / hari
org / hari

1.2000
0.1200

54,000.00
66,000.00

64,800.00
7,920.00

unit

1.0000

1,510,300.00

1,510,300.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

SATUAN

HARGA
SATUAN
(Rp.)

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

1,584,020.00
79,201.00
1,663,221.00

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Pengadaan dan pemasangan PVC Waterstop 240 mm


m
Rp

209,771.10
Analisa 14

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.
3.
4.

Pekerja
Tukang Pipa
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.
2.

PVC Waterstop 240 mm


Kawat Bendrat

III.

SATUAN

org
org
org
org

/
/
/
/

hari
hari
hari
hari

JUMLAH HARGA
(Rp.)

0.0550
0.0400
0.0040
0.0040

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

2,970.00
2,320.00
248.00
264.00

m
kg

1.0500
0.0100

183,600.00
20,000.00

192,780.00
200.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

KOEFISIEN

ALAT

1.

Ket. :
-

HARGA
SATUAN
(Rp.)

199,782.00
9,989.10
209,771.10

5%

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Pekerjaan
Satuan
Harga Satuan

:
:
:

Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm
m
Rp

303,559.62
Analisa 15

NO.

URAIAN

I.

UPAH

1.
2.
3.
4.

Pekerja
Tukang Pipa
Kepala Tukang
Mandor

II.

BAHAN

1.

Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm

III.
1.

org
org
org
org

/
/
/
/

KOEFISIEN

hari
hari
hari
hari

JUMLAH HARGA
(Rp.)

0.1080
0.1800
0.0180
0.0054

54,000.00
58,000.00
62,000.00
66,000.00

5,832.00
10,440.00
1,116.00
356.40

1.2000

225,300.00

270,360.00

ls

1.0000

1,000.00

1,000.00

ALAT
Alat Bantu
JUMLAH (I + II + III)
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH TOTAL

Ket. :
-

SATUAN

HARGA
SATUAN
(Rp.)

5%

289,104.40
14,455.22
303,559.62

Satuan berdasarkan atas jam operasi (orang / hari) untuk tenaga kerja dan volume atau ukuran berat untuk bahan - bahan
Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan.
Harga satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya - biaya lainnya.
Harga satuan yang diajukan peserta lelang harus mencakup tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

PERINCIAN HARGA SATUAN DASAR BAHAN DAN BIAYA ANGKUTAN


PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

1.

:
:
:

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)


KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG
2015

Semen Portland (PC)


-

Harga Setempat

Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi

Biaya Bongkar Muat

1,225.00

kg

= Rp.

17.54

kg

= Rp.

8.36

kg

Total Harga

= Rp.

1,250.90

kg

Dibulatkan

= Rp.

1,200.00

kg

(i)

(j)

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL

10.00 Km
=

20.00 Km

Kecepatan rata-rata

30.00 Km/jam

Lamanya waktu muat/bongkar


Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

=
=

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

2.

= Rp.

2x

10.00

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

jam
jam
trip
kg

226,700.00
17.54

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

8.36

12,923.08 kg

kg

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
12,923.08

kg
(j)

Batu Kali
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi

(i)

Total Harga
Dibulatkan
-

=
=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

95,000.00
28,337.50
13,500.00
6,600.00
143,437.50
143,400.00

m3
m3
m3
m3
m3
m3

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

30.00 Km
=
2x

=
=

(a/b)+c
7/d

=
=

exf
g/h

Biaya bongkar muat per hari dengan

3.

1.50
2.17
3.23
4000.00

(
(
(
(
(
(
(
(

2 pekerja,

30.00

a=

=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.

60.00
30.00
1.50
3.50
2.00
4.00

28,337.50

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

13,500.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3

226,700.00
8.00 m3
m3

x
8.00

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)
54,000.00

m3

(j)

Batu Pecah 2/3


-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi

(i)

Total Harga
Dibulatkan
-

=
=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

145,000.00
28,337.50
13,500.00
6,600.00
193,437.50
193,400.00

m3
m3
m3
m3
m3
m3

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport
Biaya bongkar muat per hari dengan

30.00 Km
=
2x

=
=

(a/b)+c
7/d

=
=

exf
g/h
2 pekerja,

30.00

a=

=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.

60.00
30.00
1.50
3.50
2.00
4.00

28,337.50

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

13,500.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3

226,700.00
8.00 m3
m3

x
8.00

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)
54,000.00

m3

(j)

4.

Pasir
a.
b.
c.
d.

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi

(i)

Total Harga
Dibulatkan
-

=
=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

75,000.00
63,422.02
30,214.29
7,500.00
176,136.31
176,100.00

m3
m3
m3
m3
m3
m3

190.00
30.00
1.50
7.83
0.89
4.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

95.00 Km
=
2x

95.00

=
=

(a/b)+c
7/d

=
=

exf
g/h

Biaya bongkar muat per hari dengan

2 pekerja,

a=

=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.

63,422.02

54,000.00 = Rp.

2.00

226,700.00
3.57 m3
m3

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)
54,000.00

3.57

5.

= Rp.

30,214.29

=
=
=
=
=
=

65,000.00
14,843.45
7,294.05
5,500.00
92,637.50
92,600.00

m3

(j)

Sirtu
a.
b.
c.
d.

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Quary ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)
Biaya Retribusi

(i)

Total Harga
Dibulatkan
-

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

m3
m3
m3
m3
m3
m3

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

5.00 Km
=
2x

5.00

=
=

(a/b)+c
7/d

=
=

exf
g/h

Biaya bongkar muat per hari dengan

2 pekerja,

a=

=
=
=
=
=
=
= Rp.
=
= Rp.

10.00
30.00
1.50
1.83
3.82
4.00

14,843.45

54,000.00 = Rp.

2.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3

226,700.00
15.27 m3
m3

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)
55,700.00

15.27
= Rp.

6.

7,294.05

m3

(j)

Bensin Idustri
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari SPBU Oebufu ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

11,000.00
17.54
8.36
11,025.90
11,000.00

ltr
ltr
ltr
ltr
ltr

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport
Biaya bongkar muat per hari dengan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

10.00

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

=
=
=
=

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr

226,700.00
17.54

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

8.36

12,923.08 ltr

ltr

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
12,923.08

ltr
(j)

7.

Solar Industri
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari SPBU Oebufu ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

11,000.00
17.54
8.36
11,025.90
11,000.00

ltr
ltr
ltr
ltr
ltr

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr

226,700.00
17.54

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

8.36

12,923.08 ltr

ltr

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
12,923.08

ltr
(j)

Minyak Pelumas (oli)


-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

45,000.00
17.54
8.36
45,025.90
45,000.00

ltr
ltr
ltr
ltr
ltr

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

9.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

8.

=
=
=
=
=

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr

226,700.00
17.54

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

8.36

12,923.08 ltr

ltr

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
12,923.08

ltr
(j)

Besi Beton
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

15,000.00
35.08
16.71
15,051.80
15,000.00

kg
kg
kg
kg
kg

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport
Biaya bongkar muat per hari dengan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

10.00

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

=
=
=
=

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
2000.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
kg

226,700.00
35.08

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

16.71

6,461.54 kg

kg

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
6,461.54

kg
(j)

10.

Kawat Bendrat
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

20,000.00
35.08
16.71
20,051.80
20,000.00

kg
kg
kg
kg
kg

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
2000.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
kg

226,700.00
35.08

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

16.71

6,461.54 kg

kg

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
6,461.54

kg
(j)

Tripleks 9mm
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

90,000.00
140.34
66.86
90,207.20
90,200.00

lbr
lbr
lbr
lbr
lbr

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
500.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
lbr

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

12.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

11.

=
=
=
=
=

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

226,700.00
140.34

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

66.86

1,615.38 lbr

lbr

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
1,615.38

lbr
(j)

Paku
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

16,000.00
35.08
16.71
16,051.80
16,000.00

kg
kg
kg
kg
kg

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport
Biaya bongkar muat per hari dengan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

10.00

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

=
=
=
=

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
2000.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
kg

226,700.00
35.08

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

16.71

6,461.54 kg

kg

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
6,461.54

kg
(j)

13.

Kayu Usuk Klas III


-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Distributor ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

17,542.26

54,000.00 = Rp.

2.00

exf
g/h
2 pekerja,

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4.00

=
= Rp.
=
= Rp.

= Rp.

Km
Km/jam
jam
jam
trip
m3

226,700.00
12.92 m3

m3
x

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)
54,000.00

12.92

m3

8,357.14

(
(
(
(
(
(
(
(

(j)

Minyak Begisting
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

30,000.00
17.54
8.36
30,025.90
30,000.00

ltr
ltr
ltr
ltr
ltr

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

15.

m3
m3
m3
m3
m3

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

14.

1,900,000.00
17,542.26
8,357.14
1,925,899.40
1,925,800.00

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
4000.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
ltr

226,700.00
17.54

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

8.36

12,923.08 ltr

ltr

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

x
54,000.00
12,923.08

ltr
(j)

Kawat bronjong, 2 x 1 x 0.50 m, 2.7mm


-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

290,000.00
1,403.38
668.57
292,071.95
292,000.00

unit
unit
unit
unit
unit

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport
Biaya bongkar muat per hari dengan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

10.00

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

=
=
=
=

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
50.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
unit

226,700.00
161.54 unit

unit

1,403.38

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

668.57

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

54,000.00
161.54

unit
(j)

16.

Pintu Penguras
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

1,750,000.00
7,016.90
3,342.86
1,760,359.76
1,760,300.00

buah
buah
buah
buah
buah

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
10.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
buah

226,700.00
32.31 buah

buah

7,016.90

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

3,342.86

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

54,000.00
32.31

buah
(j)

Pintu Angkat
-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

1,500,000.00
7,016.90
3,342.86
1,510,359.76
1,510,300.00

buah
buah
buah
buah
buah

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

Biaya bongkar muat per hari dengan

18.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport

17.

=
=
=
=
=

10.00

=
=
=
=

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

a=

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
10.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
buah

226,700.00
32.31 buah

buah

7,016.90

54,000.00 = Rp.

2.00

= Rp.

3,342.86

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)

54,000.00
32.31

buah
(j)

PVC Waterstop 240 mm


-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

183,333.33
233.90
111.43
183,678.66
183,600.00

m1
m1
m1
m1
m1

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
300.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
m1

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport
Biaya bongkar muat per hari dengan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

10.00

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

=
=
=
=

a=

54,000.00 = Rp.
= Rp.

226,700.00
969.23 m1

m1

233.90
2.00
111.43

(
(
(
(
(
(
(
(

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)
54,000.00

969.23

m1

(j)

19.

Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm


-

Harga Setempat
Transport / Ongkos Angkut dari Kuanino ke Lokasi
Biaya Bongkar Muat
(j)

(i)
Total Harga
Dibulatkan

=
=
=
=
=

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

225,000.00
233.90
111.43
225,345.33
225,300.00

m1
m1
m1
m1
m1

20.00
30.00
1.50
2.17
3.23
300.00

Km
Km/jam
jam
jam
trip
m1

Analisa Biaya Angkut


Jarak angkut L =
Jarak angkut PP = 2 xL
Kecepatan rata-rata
Lamanya waktu muat/bongkar
Waktu per trip
Jumlah trip per hari
Kapasitas angkut per trip
Biaya transport truck per jam
produksi per hari
Ongkos angkut / transport
Biaya bongkar muat per hari dengan

10.00 Km
=
2x

=
=

=
=

10.00

(a/b)+c
7/d

=
= Rp.
=
= Rp.

exf
g/h
2 pekerja,

=
=
=
=

a=

54,000.00 = Rp.
= Rp.

226,700.00
969.23 m1

m1

233.90
2.00

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

(i)
54,000.00

969.23

m1

111.43

(
(
(
(
(
(
(
(

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

(j)

ANALISA HARGA SATUAN PERALATAN


PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

:
:
:

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)


KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG
2015
Analisa 1

No.

URAIAN

A.
1
2
3
4

URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:

Alat Yang Dipakai :

B.
1

BIAYA PASTI PER JAM KERJA


Nilai Sisa Alat
= 10 % x B

Faktor Angsuran Modal

Biaya Pasti per Jam :

KODE

a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat

A
W
B

5.00
2,000.00
10,000,000.00

Tahun
Jam
Rupiah

1,000,000.00

Rupiah

i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1

0.298

a. Biaya Pengembalian Modal =

(B-C)xD
W

1,342.42

Rupiah

b. Asuransi dan Lain-lain

0.2 x C
W

100.00

Rupiah

Biaya Pasti per Jam

1,442.42

Rupiah

H
I

19,800.00
2,362.50

Rupiah
Rupiah

312.50

Rupiah

600.00

Rupiah

L
M

9,428.57
7,714.29

Rupiah
Rupiah

40,217.86

Rupiah

41,660.28
41,600.00

Rupiah
Rupiah

(E+F)

BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1
2

Bahan Bakar
Pelumas

= (12% - 17,5% Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms


= (0,35% - 0,60% Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp

Workshop

Sparepart

5
6

Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam

(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=

(H+I+J+K+L+M)

D.

TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P )


Dibulatkan =

E.
1
2
3
4
5
6
7

LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:

SATUAN

CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3


Pw
15.00
HP
Cp
350.00
Liter

C.

Note

KOEF.

i
U1
U2
Mb
Ms
Mp

( AL 01 )

15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter

(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).

KETERANGAN

1 hari = 7 jam kerja


1 hari = 7 jam kerja

Analisa 2
No.

URAIAN

A.
1
2
3
4

URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:

Alat Yang Dipakai :

B.
1

BIAYA PASTI PER JAM KERJA


Nilai Sisa Alat
= 10 % x B

Faktor Angsuran Modal

Biaya Pasti per Jam :

KODE

a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat

Pw
Cp

CONCRETE VIBRATOR
20.00
HP
750.00
Kg

A
W
B

5.00
2,000.00
9,000,000.00

Tahun
Jam
Rupiah

900,000.00

Rupiah

i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1

0.298

a. Biaya Pengembalian Modal =

(B-C)xD
W

1,208.18

Rupiah

b. Asuransi dan Lain-lain

0.2 x C
W

90.00

Rupiah

Biaya Pasti per Jam

1,298.18

Rupiah

H
I

26,400.00
3,150.00

Rupiah
Rupiah

281.25

Rupiah

540.00

Rupiah

L
M

9,428.57
7,714.29

Rupiah
Rupiah

47,514.11

Rupiah

48,812.29
48,800.00

Rupiah
Rupiah

(E+F)

BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1
2

Bahan Bakar
Pelumas

= (12% - 17,5% Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms


= (0,35% - 0,60% Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp

Workshop

Sparepart

5
6

Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam

(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=

(H+I+J+K+L+M)

D.

TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P )


Dibulatkan =

E.
1
2
3
4
5
6
7

LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:

SATUAN

C.

Note

KOEF.

i
U1
U2
Mb
Ms
Mp

( AL 02 )

15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter

(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).

KETERANGAN

1 hari = 7 jam kerja


1 hari = 7 jam kerja

Analisa 3
No.

URAIAN

A.
1
2
3
4

URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:

B
1

BIAYA PASTI PER JAM KERJA


Nilai Sisa Alat
= 10 % x B

Faktor Angsuran Modal

Biaya Pasti per Jam :

KODE

Pw
Cp
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat

DUMP TRUCK 3-4 M3


110.00
HP
4.00
Ton

A
W
B

5.00
2,000.00
200,000,000.00

Tahun
Jam
Rupiah

20,000,000.00

Rupiah

i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1

a. Biaya Pengembalian Modal =

(B-C)xD
W

26,848.40

Rupiah

b. Asuransi dan Lain-lain

0.2 x C
W

2,000.00

Rupiah

Biaya Pasti per Jam

28,848.40

Rupiah

H
I

145,200.00
17,325.00

Rupiah
Rupiah

6,250.00

Rupiah

12,000.00

Rupiah

L
M

9,428.57
7,714.29

Rupiah
Rupiah

197,917.86

Rupiah

226,766.26
226,700.00

Rupiah
Rupiah

(E+F)

BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1
2

Bahan Bakar
Pelumas

= (12% - 17,5% Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms


= (0,35% - 0,60% Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp

Workshop

Sparepart

5
6

Sopir
Pembantu Sopir
Biaya Operasi per Jam

(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=

(H+I+J+K+L+M)

D.

TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P )


Dibulatkan =

E.
1
2
3
4
5
6
7

LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:

SATUAN

C.

Note

HARGA (Rp.)

i
U1
U2
Mb
Ms
Mp

0.298

( AL 03 )

15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter

(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).

KETERANGAN

1 hari = 7 jam kerja


1 hari = 7 jam kerja

Analisa 4
No.

URAIAN

A.
1
2
3
4

URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:

Alat Yang Dipakai :

B.
1

BIAYA PASTI PER JAM KERJA


Nilai Sisa Alat
= 10 % x B

Faktor Angsuran Modal

Biaya Pasti per Jam :

KODE

Pw
Cp
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat

EXCAVATOR 80 - 140 HP
140.00
HP
0.93
M3

A
W
B

5.00
2,000.00
1,400,000,000.00

Tahun
Jam
Rupiah

140,000,000.00

Rupiah

i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1

0.298

a. Biaya Pengembalian Modal =

(B-C)xD
W

187,938.80

Rupiah

b. Asuransi dan Lain-lain

0.2 x C
W

14,000.00

Rupiah

Biaya Pasti per Jam

201,938.80

Rupiah

H
I

184,800.00
22,050.00

Rupiah
Rupiah

43,750.00

Rupiah

84,000.00

Rupiah

L
M

9,428.57
7,714.29

Rupiah
Rupiah

351,742.86

Rupiah

553,681.66
553,600.00

Rupiah
Rupiah

(E+F)

BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1
2

Bahan Bakar
Pelumas

= (12% - 17,5% Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms


= (0,35% - 0,60% Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp

Workshop

Sparepart

5
6

Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam

(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=

(H+I+J+K+L+M)

D.

TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P )


Dibulatkan =

E.
1
2
3
4
5
6
7

LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
:

SATUAN

C.

Note

KOEF.

i
U1
U2
Mb
Ms
Mp

( AL 04 )

15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter

(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).

KETERANGAN

1 hari = 7 jam kerja


1 hari = 7 jam kerja

Analisa 5
No.

URAIAN

A.
1
2
3
4

URAIAN PERALATAN
Jenis Peralatan
Tenaga
Kapasitas
Alat yang dipakai
:

Alat Yang Dipakai :

B.
1

BIAYA PASTI PER JAM KERJA


Nilai Sisa Alat
= 10 % x B

Faktor Angsuran Modal

Biaya Pasti per Jam :

KODE

Pw
Cp
a. Umur Ekonomis
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun
c. Harga Alat

A
W
B

5.00
2,000.00
7,000,000.00

Tahun
Jam
Rupiah

700,000.00

Rupiah

0.298

a. Biaya Pengembalian Modal =

(B-C)xD
W

939.69

Rupiah

b. Asuransi dan Lain-lain

0.2 x C
W

70.00

Rupiah

Biaya Pasti per Jam

1,009.69

Rupiah

H
I

33,000.00
3,937.50

Rupiah
Rupiah

218.75

Rupiah

420.00

Rupiah

L
M

9,428.57
7,714.29

Rupiah
Rupiah

54,719.11

Rupiah

55,728.80
55,700.00

Rupiah
Rupiah

(E+F)

1
2

Bahan Bakar
Pelumas

= (12% - 17,5% Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms


= (0,35% - 0,60% Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp

Workshop

Sparepart

5
6

Operator
Pembantu Operator
Biaya Operasi per Jam

(6,25 % - 8,75 %) x B
(100% x W)
(12 % - 17,5 %) x B
=
(100% x W)
= ( 1 Orang / Jam ) x U1
= ( 1 Orang / Jam ) x U2
=

(H+I+J+K+L+M)

D.

TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P )


Dibulatkan =

E.
1
2
3
4
5
6
7

LAIN - LAIN
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator / Sopir
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir
Bahan Bakar Bensin
Bahan Bakar Solar
Minyak Pelumas
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan

i
U1
U2
Mb
Ms
Mp

KETERANGAN

WATER PUMP 70 - 100 mm


25.00
HP
-

i x (1 + i)^A
(1 + i)^A - 1

BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

SATUAN

C.

Note

KOEF.

15.00 % / Tahun
9,428.57 Rp./Jam
7,714.29 Rp./Jam
11,000.00
Liter
11,000.00
Liter
45,000.00
Liter

( AL 05 )

1 hari = 7 jam kerja


1 hari = 7 jam kerja

(*) = Bila bukan alat baru, diperhitungkan setelah mengalami depresiasi (dengan declining methode).

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

SURAT KUASA

TIDAK DIKUASAKAN

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN / KERJA SAMA OPERASI

TIDAK ADA

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

METODE PELAKSANAAN
A. PENJELASAN UMUM
Sesuai dengan Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan serta addendum
dokumen pengadaan untuk Paket Pekerjaan Lanjutan Peningkatan Bendung Irigasi (DI)
Fatukoa (Penangkaran Rusa) Tahun Anggaran 2015 dan setelah kami mempelajari Dokumen
Pengadaan dengan seksama, maka di dalam melaksanakan pekerjaan tersebut harus memperhatikan
prosedur mutu, kuantitas ( harga dan volume), Spesifikasi Teknik dan Waktu dengan melaksanakan
suatu pendekatan Metode Pelaksanaan sebagai berikut :
1. Maksud dan Tujuan
a. Metode Pelaksanaan ini disusun secara sistematis dan kronologis berdasarkan petunjuk dalam
dokumen pengadaan, berita acara penjelasan serta addendum dokumen pengadaan dan
disesuaikan dengan referensi pengalaman dan kondisi nyata di lapangan
b. Metode Pelaksanaan ini merupakan uraian rinci secara tahap demi tahap terhadap seluruh
item pekerjaan yang termuat dalam daftar kuantitas dan harga beserta seluruh unsur
pendukung lainnya yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat selesai
tepat waktu dan tepat mutu sesuai dengan spesifikasi teknis yg telah ditetapkan.
c.

Metode Pelaksanaan ini disusun sesuai dengan jadwal pelaksanaan, kebutuhan alat, tenaga
dan bahan untuk menjaga relefansi dan sinkronisasi terhadap seluruh rangkaian proses
pekerjaan.

d. Untuk menjamin mutu pekerjaan maka penyusunan metode pelaksanaan ini disesuaikan
dengan Spesifikasi Teknis yang ditetapkan
e. Metode Pelaksanaan ini disusun guna menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan
2. Informasi Umum
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ditetapkan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik maka harus benar - benar tersusun
dengan baik dan sistematis waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dalam rencana kerja
dan syarat - syarat kontrak, keuangan serta penunjang pekerjaan lainnya.

b. Ruang Lingkup Pekerjaan

NO.

I.

II.

III.
III.1.

III.2.

III.3.

III.4.

III.5.

III.6.

III.7.

III.8.

IV.

URAIAN PEKERJAAN

SATUAN

VOLUME

PEKERJAAN PERSIAPAN
1.

Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan personil

Ls

1.00

2.

Pembersihan Lokasi

Ls

1.00

3.

Uitzet dan Pematokan

Ls

1.00

4.

Papan nama proyek

Ls

1.00

5.

Laporan dan Dokumentasi

Ls

1.00

6.

Los Kerja

Ls

1.00

7.

Quality Asurance

Ls

1.00

PEKERJAAN SALURAN IRIGASI


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

754.23

Acian

M
M
M
M

2.

Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan

3.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

4.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

5.
6.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Kg

390.50

7.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah

157.61
521.12
982.19
982.19

8.25

15.35

PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP


PEKERJAAN BANGUNAN UKUR BFK.1a
1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

4.

Acian

M
M
M

5.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Kg

7.55

6.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah (expose )

0.10

7.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Penguras : b = 1.00 m h = 1.20 m dan H = 2.10 m

Buah

23.26
51.26
51.26

1.00

PEKERJAAN GORONG-GORONG DRAINASE DAN BOX BFK.1


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

14.15

Acian

M
M
M

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

4.
5.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Kg

47.42

6.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah (expose )

0.31

7.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m

Buah

1.00

8.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m

Buah

1.00

8.18
16.06
16.06

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.2


1.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m

Buah

1.00

2.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m

Buah

1.00

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.3


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

M
M
M

0.27

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

4.

Acian

5.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

Buah

1.00

6.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

Buah

2.00

0.63
2.10
2.10

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.4


1.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

Buah

1.00

2.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

Buah

1.00

PEKERJAAN GOT MIRING BFK.5a


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

4.

Acian

M
M
M

45.81
41.56
114.08
114.08

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.3


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

M
M
M

16.78

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

4.

Acian

5.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.40 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m

Buah

1.00

6.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m

Buah

1.00

28.24
69.10
69.10

PEKERJAAN BANGUNAN TALANG BFK.6a


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

47.44

Acian

M
M
M
M
M

2.

Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan

3.

Timbunan Sirtu Padat

4.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

5.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

6.
7.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Kg

1699.89

8.

Lantai kerja beton K-100

9.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah (expose )

10.

Pengadaan dan pemasangan PVC Waterstop 240 mm

11.

Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm

M
M
M

25.73
6.92
12.23
19.18
19.18
0.73
11.45
10.20
32.60

PEKERJAAN PENGAMAN SUNGAI


1.

Galian tanah ( alat berat ) termasuk perapian hasil galian

2.

Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm

626.71
792.00

3. Lokasi Pekerjaan dan Quary


a. Lokasi pekerjaan yaitu di Daerah Bendung Irigasi Fatukoa (Penangkaran Rusa) di Kota
Kupang.
b. Dilokasi kerja dibangun Los Kerja, Gudang, Dapur, WC/Kamar Mandi dan tempat untuk
penyimpanan alat P3K
c.

Jarak quary:
-

Jarak Quary (material batu kali dan batu pecah) ke lokasi pekerjaan adalah sekitar 30 Km

Jarak Quary (pasir) ke lokasi pekerjaan adalah sekitar 95 Km

Jarak Quary (sirtu) ke lokasi pekerjaan adalah sekitar 5 Km

Jarak Distributor/toko bangunan (Kuanino) untuk material non lokal ke lokasi pekerjaan
adalah sekitar 10 Km

4. Kebutuhan Alat, Tenaga dan Bahan


a. Kebutuhan Alat.
Perlu dan harus menyediakan alat-alat kerja / bantu dalam kondisi yang baik dalam jumlah
yang cukup sesuai dengan kebutuhan agar dapat

menyelesaikan pekerjaan tepat pada

waktunya. Alat-alat ini harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi. Bila dalam
pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hambatan yang menurut Direksi disebabkan
karena kurang atau tidak memadainya jumlah peralatan atau kurang memenuhi syarat dari
peralatan yang dipakai, maka Direksi berhak untuk membatalkan Kontrak.
Alat minimal yang dibutuhkan, yaitu :
-

Dump Truck
Excavator
Concrete Mixer
Concrete Vibrator
Tanki Air
Pompa Air

=
=
=
=
=
=

2,00
1,00
2,00
1,00
2,00
1,00

Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit

b. Kebutuhan Tenaga.
Perlu disediakan tenaga kerja yang bertanggung jawab dan terampil dalam bidang-bidang
keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaan serta dalam jumlah yang memadai untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwalnya. Daftar dari tenaga kerja ini beserta
kualifikasinya, terutama tenaga kerja inti, harus diserahkan kepada Direksi sebelum memulai
pekerjaan, dan penggantian tenaga kerja inti harus dilaporkan kepada Direksi sesuai petunjuk
dalam syarat-syarat kontrak.
Kebutuhan Tenaga minimal yang dibutuhkan:
-

c.

Personil Inti Perusahaan:


Kepala Proyek, Pelaksana, Pengawas Lapangan, Surveyor, Tenaga Logistik Proyek,
Tenaga Administrasi Proyek
Pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor

Kebutuhan Bahan
Bahan - bahan yang digunakan adalah bahan - bahan yang diminta dalam spesifikasi serta
mendapatkan persetujuan direksi sebelum pemakaian bahan tersebut. Bahan - bahan yang

akan dipergunakan harus sudah tersedia di lokasi pekerjaan sebelum pelaksanaan item
pekerjaan dimulai.
Kebutuhan Bahan:
-

Semen, batu kali, batu pecah, pasir, sirtu, besi beton, kawat, kawat bronjong, papan
bouwplank, pintu penguras dan pintu angkat, dll

5. Kebutuhan Alat Komunikasi


-

Alat komunikasi yang digunakan adalah Hand Phone dan Handy Talkie dengan
maksud untuk memudahkan koordinasi serta kelancaran pelaksanaan pekerjaan

6. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3K)


- melakukan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan, keselamatan dan kecelakaan
kerja serta cara penanggulangan kepada seluruh tenaga kerja
-

Menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan, keselamatan dan kecelakaan kerja


seperti : kotak P3K, alat pelindung diri serta administrasi perlengkapan untuk berobat
ke Puskesmas atau Rumah Sakit

Mengidentifikasi kecelakaan kerja yang akan terjadi

7. Metode Pendekatan kepada Masyarakat


-

Pendekatan yang akan dilakukan kepada masyarakat disekitar lokasi adalah


pendekatan secara persuasif/edukasi dan kekeluargaan agar masyarakat setempat
tidak berkeberatan dan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pelaksanaan
pekerjaan dimaksud karena tujuan dari pekerjaan tersebut berguna untuk masyrakat
sendiri

Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan timbul gejolak oleh masyarakat yang


mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka diminta bantuan RT,RW,Lurah
dan Camat setempat untuk sama-sama menyelesaikan masalah tersebut secara
kekeluargaan.

8. Administrasi pekerjaan :
-

Disiapkan Buku Tamu, Buku Direksi, Buku Agenda, Buku Ekspedisi, Papan Whiteboard

Setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan dalam pelaksanaan pekerjaan harus
dibuat laporan harian, mingguan dan bulanan

Dibuat MC 0% - MC 100% secara berjenjang

Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ada perubahan pekerjaan maupun jadwal


pekerjaan maka diusulkan Amandemen Kontrak guna mendapat persetujuan dari PPK.
Usulan Amandemen ini dilengkapi dengan Back up data lapangan

Mengusulkan kepada PPK untuk pemeriksaan akhir pekerjaan sekaigus diadakan PHO
dan setelah selesai masa pemeliharaan diusulkan kepada PPK untuk diadakan FHO

Menyiapkan shop drawing, as build drawing dan back up data setiap item pekerjaan

Menyiapkan administrasi keuangan seperti faktur pajak, NPWP, rekening Bank,


rekening Koran, laporan fisik keuangan, berita acara, dll sesuai kebutuhan

Menyiapkan jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan, dll


sesuai kebutuhan

Menyiapkan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada kantor ASTEK setempat

9. Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan:

Direktur
TONNY F.M. SONBAIFETO

Tenaga Perlengkapan & Logistik

Kepala Proyek

Tenaga Administrasi & Keuangan

RINCE LAKAPU

DENY SUGIYONO

YETTY M. SOMBAIFETO

Surveyor

Pelaksana

Pengawas Lapangan

SUKARDI

ARIF RACMAN

FEBIANTO A.M. KALLAU


ALOYSIUS HORMAT

URAIAN TUGAS
a) Direktur

Menandatangani kontrak / perjanjian sejenis pada pekerjaan dimaksud

Menandatangani berita acara pembayaran

Memberikan tugas pelaksanaan pekerjaan kepada pelaksana lapangan

Memberikan arahan kepada pelaksana lapangan tentang spesifikasi teknis, sehingga dalam
pelaksanaan tidak terjadi penyimpangan - penyimpangan dari sistim pekerjaan yang
disyaratkan

Mengontrol setiap kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan melalui pelaksana lapangan


maupun peninjauan langsung ke lapangan

Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan fisik di lapangan dan keuangan yang digunakan

Mengatur kesejahteraan staf

Bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan pekerjaan baik teknis
maupun non teknis selaku penanggung jawab perusahaan.

b) Kepala Proyek

Mengontrol penyusunan kebutuhan biaya, peralatan, bahan konstruksi dan tenaga kerja untuk
pelaksanaan pekerjaan

Menyetujui, mengontrol kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mutu pelaksanaan pekerjaan


serta bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan fisik

Bertanggung jawab kepada

direktur atas tugas yang diserahkan kepadanya atas nama

direktur untuk berkoordinasi dengan pihak proyek dan pihak lain atas pelaksanaan pekerjaan
tersebut.

Mengatur pembagian tugas sesuai struktur organisasi lapangan

Merencanakan mutu kontrak dan berkoordinasi dengan direksi pekerjaan tentang hal - hal
yang perlu direvisi atas penyesuaian di lapangan

Mengkoordinasikan

tenaga

kerja

(pekerja,

mandor,

tukang,

kepala

tukang)

dalam

melaksanakan pekerjaan

Bertanggung jawab atas prestasi kerja harian

Mengawasi secara langsung atas mutu kerja dan mutu bahan yang digunakan

Mengontrol kegiatan pengukuran / pembuatan gambar awal sesuai rencana pelaksanaan


pekerjaan

Mengontrol pengukuran / pembuatan gambar akhir pekerjaan

Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan

Bertanggung jawab penuh kepada direktur

c) Pelaksana

Menyusun kebutuhan biaya, peralatan, bahan konstruksi dan tenaga kerja untuk pelaksanaan
pekerjaan

Mengontrol kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mutu pelaksanaan pekerjaan serta


bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan fisik

Mengkoordinasikan

tenaga

kerja

(pekerja,

mandor,

tukang,

kepala

melaksanakan pekerjaan

Bertanggung jawab atas prestasi kerja harian

Mengawasi secara langsung atas mutu kerja dan mutu bahan yang digunakan

Mengukur / membuat gambar awal sesuai rencana pelaksanaan pekerjaan

Mengukur / membuat gambar akhir pekerjaan

Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan

Bertanggung jawab penuh kepada direktur

d) Pengawas Lapangan

Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelasanaan pekerjaan

Membantu kepala proyek dalam pengawasan seluruh pekerjaan

Melakukan pengawasan seluruh pekerjaan sampai selesai

Bertanggung jawab atas prestasi kerja harian

Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian

Bertanggung jawab penuh kepada direktur

e) Surveyor

Melakukan pengukuran elevasi lapangan mulai pengambilan elevasi awal (0%)

Menganalisa data hasil pengukuran dan survey

Membuat titik - titik di lapangan sebagai titik ikat di lapangan

Membuat peta situasi

tukang)

dalam

f)

Melaksanakan control elevasi rencana dengan melakukan pengukuran peil akhir (100%).

Melakukan pengawasan seluruh pekerjaan sampai selesai

Bertanggung jawab atas prestasi kerja harian

Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian

Bertanggung jawab penuh kepada direktur

Tenaga Logistik Proyek

Bertanggung jawab seluruh aspek perlengkapan dan logistik pekerjaan

Berkoordinasi dengan Kepala Proyek menyangkut administrasi teknis material logistik.

Membuat

laporan tentang kegiatan perlengkapan dan logistik serta administrasi teknis

Logistik secara berkesinambungan sesuai jadwal kepada direktur.

Bertanggung jawab penuh kepada direktur.

g) Tenaga Administrasi Proyek

Bertanggung jawab seluruh aspek keuangan proyek dan administrasi teknik pekerjaan

Berkoordinasi dengan Kepala Proyek menyangkut administrasi teknis keuangan.

Membuat

laporan

tentang

kegiatan

administrasi

dan

keuangan

proyek

secara

berkesinambungan sesuai jadwal kepada direktur.

Bertanggung jawab penuh kepada direktur.

10. Manajemen Mutu Pelaksanaan Pekerjaan


a. Manajemen Mutu
Dalam menunjang kelancaran suatu kegiatan agar dapat sukses dalam pekerjaan, sangat
diperlukan administrasi dan organisasi yang baik (agar proyek tersebut dapat dipertanggung
jawabkan baik dari segi biaya maupun dari segi waktu serta kualitas pekerjaannya). Setiap
peraturan administrasi mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan bidang masing masing.
-

Peraturan administrasi di bidang Keuangan mempunyai tujuan :

Menjamin berhasilnya pelaksanaan pekerjaan.

Pengurusan serta pengawasan di bidang keuangan

Peraturan di bidang administrasi teknik bertujuan :

Memudahkan pelaksanaan serta pengawasan oleh direksi.

Kelancaran pelaksanaan dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan perencanaan

Peraturan administrasi di bidang Logistik bertujuan :

Adanya pengawasan atau control terhadap penggunaan bahan.

Dapat dikontrol keluar masuknya bahan - bahan.

Dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan, maka seorang pimpinan harus
melaksanakan rangkaian kegiatan atau fungsi-fungsi yang tepat. Secara fisik seorang
pimpinan tidak menjalankan sendiri kegiatan itu, biasanya telah dilimpahkan atau
didelegasikan. Pimpinan harus meyakini dan memperhatikan perlu adanya suatu rangkaian

kegiatan demi tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan. Rangkaian kerja yang dimaksud
adalah :
-

Perencanaan

(Planning)

Pengorganisasian

(Organizing)

Pendorongan

(Actuating/Motivating)

Pengendalian Kontrol

(Controlling)

Ke empat kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan serasi dan dengan cara yang tepat
sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik. Itu semua tidak rnungkin terlaksana
dengan baik tanpa adanya prasarana dan sarana penunjang. Sumber - sumber yang dimaksud
pada pokoknya meliputi :
-

Manusia dan tenaga kerja

(Men/manpower)

Uang

(Money)

Bahan

(Materials)

Mesin dan Alat

(Machines)

Waktu

(Time)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan manajemen mutu antara lain :
-

Dalam Manajemen Pelaksanaan Proyek dapat diasumsikan bahwa hal pertama yang harus
dilakukan sebelum pelaksanaan semua item pekerjaan fisik di lapangan adalah Proses
Pembuatan KONTRAK. Kontraktor menyiapkan semua hal-hal yang berhubungan dengan
pembuatan Kontrak.

Kegiatan kontraktor setelah menerima SPMK, yaitu mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan,
guna mendapatkan kesepakatan dalam menangani pekerjaan dilapangan nantinya. Dalam
rapat tersebut dibahas mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaan, lokasi serta kapasitas
dalam pelaksanaan pekerjaan.

Mengingat kondisi lokasi yang akan dikerjakan tidak sesuai lagi dengan hasil perencanaan,
atau kuantitas yang mengikat dalam kontrak tidak relevan lagi dengan kondisi lapangan,
maka kontraktor mengajukan usulan perubahan kuantitas dan ditindak lanjuti dengan
peninjauan lapangan kembali guna mendapatkan volume riil.

Jika dalam Pelaksanaan Pekerjaan terdapat kendala tersebut, maka kegiatan dialihkan
pada segment yang lain yang tidak mempengaruhi hasil perencanaan, dan dari hasil
survay kontraktor menghitung dan mengajukan kembali kuantitas real yang akan
dipergunakan

Setelah Proses Pengukuran, perhitungan Volume dan pembuatan gambar kerja dilakukan
dan telah diperiksa oleh Direksi Pekerjaan dan Disetujui maka Kontraktor Segera
melakukan Mobilisasi Personil dan Peralatan.

Proses Mobilisasi selesai kemudian dilanjutkan dengan Kontraktor mengajukan contoh


semua Bahan / Material yang diperlukan. Dari semua material yang diajukan diharuskan
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan. Jika Direksi Pekerjaan menerima contoh material yang
diajukan.

Dalam Proses Pelaksanaan Pekerjaan diharuskan melakukan inspeksi serta test dilakukan
secara berkesinambungan sesuai dengan permintaan dan test dilakukan berdasarkan
perintah serta ketentuan yang telah ditetapkan oleh direksi.

Melihat akan arti pentingnya mutu atau kualitas dari setiap item pekerjaan maka perlu
diadakan pengawasan secara ketat baik terhadap material yang digunakan maupun
terhadap tenaga kerja yang melaksanakan setiap item pekerjaan tersebut agar mutu serta
kualitas dapat tercapai.

Durasi total kegiatan/pekerjaan proyek (tidak boleh lebih lama dari waktu yang disepakati
dalam kontrak) dalam hal ini waktu pelaksanaan yang disepakati adalah 120 (Seratus Dua
Puluh) hari kalender oleh karena perlu adanya penyusunan kegiatan yang efektif.

Dari Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Scedulle) Pekerjaan Fisik selesai 100% tepat pada
Minggu ke- 2 Bulan V

tepatnya 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender berdasarkan

Kontrak maka kontraktor dapat mengajukan permohonan PHO untuk pekerjaannya.


-

Kontraktor bersama pihak Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bersama-sama


melakukan Inspeksi ke Lapangan untuk segera melakukan pengukuran ulang terhadap
semua Item Pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan Kontrak Kerja, setelah semua
Proses PHO selesai maka dilanjutkan dengan pemeliharaan.

Setelah masa pemeliharaan berakhir maka Kontraktor bersama Direksi melakukan


Inspeksi ke Lapangan untuk yang terakhir kalinya (FHO) untuk memeriksa kembali semua
item pekerjaan yang telah diperiksa pada saat PHO. Jika tidak ada kerusakan di lapangan
maka kontraktor wajib menyediakan semua dokumen untuk FHO.

b. Diagram Alir Manajemen Mutu


Diagram Alir Program Mutu, meliputi :
-

Kerangka Hukum Kendali Mutu

A. Cek Bahan

Cek Laboratorium

B. Cek Pekerjaan Konstruksi

Cek Lapangan

Cek Dimensi
KENDALI
Cek Laboratorium
C. Cek Mutu Konstruksi yang telah Dibangun
Cek Dimensi
D. Cek Uji Coba Operasi

Diagram Organisasi Kendali Mutu

Tim Supervisi Kendali Mutu

Tim Pengawas

Tim Laboratorium

Tim Pekerjaan Konstruksi

Tim Pekerjaan

Tim Pengukuran/Survey

Tugas Dan Tanggung Jawab

Tim Pengawasan Lapangan


Tim Pekerjaan Tanah
Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan konstruksi
Baku mutu material pekerjaan konstruksi
Pemeriksaan akhir terhadap kualitas dan dimensi
Memberikan instruksi pekerjaan perbaikan
Tim Pekerjaan Konstruksi dan lain-lain
Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan tersebut
Baku mutu material pekerjaan pasangan dan lain sebagainya
Pemeriksaan akhir terhadap kualitas dan dimensi
Memberikan instruksi pekerjaan perbaikan
Tim Laboratorium
Melakukan uji material di laboratorium
Melakukan uji material di lapangan
Baku mutu untuk material yang dipergunakan
Pemeriksaan kualitas akhir pekerjaan
Memberikan instruksi perbaikan
Tim Pengukuran/Survey
Melakukan pengukuran terhadap pekerjaan yang telah dikerjakan
Melakukan pengukuran terhadap dimensi pekerjaan
Melakukan pemeriksaan kualitas akhir pekerjaan
Pembuatan gambar pelaksanaan yang telah dilaksanakan

Bagan Alir Penyusunan Program Mutu Pekerjaan

Salah satu type program


mutu

PENGUMUMAN LELANG

Penjelasan type program


mutu

PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

Contoh bagan alir kegiatan

Type program mutu


pekerjaan

KONTRAKTOR MENGAJUKAN PENAWARAN

Bagan alir kegiatan pokok

Type program mutu &


format isian dievaluasi

EVALUASI/KLARIFIKASI PENETAPAN PEMENANG

PROSES PEMBUATAN KONTRAK

PENYUSUNAN PROGRAM MUTU KONTRAK

ARAHAN PROYEK PROGRAM


MUTU KONTRAK

PENYERAHAN PMK DAN VERIVIKASI

Revisi program mutu kontrak

Data Kontraktor, organisasi,


wewenang, metode, lokasi ,
assosiasi TOR/Spesifikasi cek
kesesuaian mutu pekerjaan

PENGESAHAN
PROGRAM MUTU
PEKERJAAN

KONTRAK

EVALUASI/KLARIFIKASI
PENETAPAN PEMENANG

PENYUSUNAN PROGRAM MUTU KONTRAK

AUDIT MUTU KONTRAK

SELESAI

Temuan Audit permohonan aksi


koreksi/CAR

Aksi koreksi/CAR dan berdayakan


Pengendalian Mutu Kontrak

11. Bagan Alir Kegiatan Pokok Pekerjaan


SPMK

Mobilisasi peralatan, bahan dan


tenaga ke lokasi pekerjaan

MC 0 %

Tidak

Tidak

Cek

Cek
Ya

Ya

Usulan Perubahan BOQ, Shop


Drawing, Rencana Kerja

Pembuatan Los Kerja


Tidak

Tidak

Cek

Cek
Ya

Ya

Addendum

Papan Nama Proyek


Tidak

Tidak

Cek

Cek
Ya

Ya

Pembersihan Lokasi
Pek., Pengukuran, Pemato
kan & Pemb. Uitzet
Laporan,
Dokumentasi &
Quality Asurance

Tidak

Cek
Ya

PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

PEKERJAAN BANGUNAN UKUR BFK.1a

PEKERJAAN GORONG-GORONG DRAINASE DAN

Galian tanah termasuk perapian hasil


galian

Galian tanah termasuk perapian hasil


galian

Galian tanah termasuk perapian hasil


galian

Tidak

Tidak

Tidak

Timbunan / Urugan Kembali, material


hasil galian termasuk pemadatan

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Tidak

Tidak

Tidak

Cek

Cek

Cek

Ya

Ya

Ya

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Cek

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Acian
Tidak

Tidak

Cek

Cek

Tidak

Tidak

Tidak

Cek
Ya

Ya

Ya

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Penguras : b = 1.00 m h = 1.20 m dan H

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk


begesting / perancah

Ya

Tidak

Acian
Tidak

Cek

Cek

Ya

Cek

Ya

Ya

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.60 m h = 0.55 m dan H =

Pabrikasi dan pemasangan besi beton


Tidak

Cek

Cek

Cek

Cek

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.30 m h = 0.50 m dan H =

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H =

Cek

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

Cek

Tidak

Cek

Ya

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.40 m h = 0.50 m dan H =

Ya

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa)


termasuk begesting / perancah

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa)


termasuk begesting / perancah

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Cek

Ya

Cek

Ya

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP
Tidak

Tidak

Cek

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Cek

Cek

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H =

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

Timbunan Sirtu Padat

Acian

Cek

Ya

Ya

Ya

Tidak

Cek

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Cek

Ya

Ya

Cek

Tidak

Acian

Acian
Tidak

Cek

Cek

Ya

Acian

Acian

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

Tidak

Cek

Ya

Pemasangan Bronjong Pabrikasi,


ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7

Cek

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

Cek

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Cek

Timbunan / Urugan Kembali, material


hasil galian termasuk pemadatan

Ya

Tidak

Ya

Cek

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

Cek

Ya

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

Ya

Ya

Galian tanah ( alat berat ) termasuk


perapian hasil galian

Cek

Ya

Tidak

Ya

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.30 m h = 0.55 m dan H =

Lantai kerja beton K-100

Tidak

Tidak

Cek

Cek

Ya

Ya

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk


begesting / perancah (expose )
Tidak

Cek
Ya

Pengadaan dan pemasangan PVC


Waterstop 240 mm
Tidak

Cek
Ya

Pengadaan dan pemasangan Handraill


Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm
Tidak

Cek
Ya

Pekerjaan Pembersihan
kembali lokasi
pekerjaan
Tidak

Cek
Ya

MC 100 %
Tidak

Cek
Ya

DEMOBILISASI
Tidak

Cek
Ya

SELESAI

PEKERJAAN PENGAMAN SUNGAI

Tidak

Cek

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

Cek

Tidak

Tidak

Cek

Tidak

Cek

Cek

Galian tanah termasuk perapian hasil


galian

Cek

Ya

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

Galian tanah termasuk perapian hasil


galian

Tidak

Tidak

Cek

Ya

Galian tanah termasuk perapian hasil


galian

Ya

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H =

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

Cek

PEKERJAAN BANGUNAN TALANG BFK.6a

Cek

Ya

Tidak

Tidak

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.3

Cek

Ya

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.30 m h = 0.45 m dan H =

PEKERJAAN GOT MIRING BFK.5a

Tidak

Cek

Ya

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H =
Tidak

Cek

Ya

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.4

Galian tanah termasuk perapian hasil


galian
Tidak

Cek

Ya

Ya

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.3

Pengadaan dan pemasangan Pintu


Angkat : b = 0.60 m h = 0.45 m dan H =
Tidak

Cek

Cek

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.2

B. URAIAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Sesudah

adanya Site Take Over (Penyerahan Lapangan) dari Pihak Direksi kepada pihak

Kontraktor pelaksana maka kegiatan fisik di lapangan segera akan dimulai.


2. Melakukan pembuatan jalan masuk sementara ke lokasi pekerjaan apabila akses masuk ke
lokasi tidak ada
3. Melakukan mobilisasi baik personil inti proyek, tenaga kerja,

peralatan dan bahan sesuai

dengan Jadwal dan setelah selesai seluruh pekerjaan dilakukan demobilisasi


4. Sebelum memulai pekerjaan harus melakukan pembersihan, pengukuran dan pematokan
lokasi pekerjaan serta membuat uizet pelaksanaan yang akan digunakan baik untuk
penyimpanan buku tamu, buku laporan harian maupun untuk digunakan apabila sewaktu waktu ada kunjungan baik dari direksi maupun dari berbagai kalangan yang akan berkunjung
ke proyek tersebut. Setelah seluruh kegiatan selesai dilaksanakan dilakukan pembersihan
kembali lokasi pekerjaan.
5. Pengambilan dokumentasi pada waktu pekerjaan persiapan dan foto 0 %, 50% dan 100%.
Selanjutnya pengambilan dokumentasi pada setiap item kegiatan atau pada setiap
momentum/peristiwa/kejadian dari awal pekerjaan hingga PHO/FHO. Dokumen tersebut
disusun secara berurutan tahapan kegiatan demi kegiatan pada album foto sebagai dokumen
otentik.
6. Berkoordinasi dengan camat dan kepala desa/lurah serta tokoh masyarakat setempat untuk
kegiatan sosialisasi kepada masyarakat. Kegiatan sosialisasi tersebut dengan maksud agar
masyarakat dapat mengetahui dan mendukung tentang keberadaan dan kegiatan proyek
dimaksud. Disamping itu dimaksud untuk menjaga, mencegah terjadinya peristiwa/gejolak
yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
7. Pekerjaan Papan Nama proyek dengan waktu 1 hari pada minggu pertama dengan
menggunakan total tenaga kerja 2 orang. Pembuatan papan nama proyek disesuaikan dengan
ukuran yang telah ditetapkan. Papan nama proyek tersebut merupakan sarana publikasi
tentang informasi umum proyek dan dipajang pada lokasi strategis yang mudah di lihat di
sekitar lokasi.
8. Melaksanakan Quality Asurance untuk seluruh item pelaksanaan selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung.
9. Pembuatan Direksi Keet, Base Camp, Barak Kerja, Gudang serta sarana dan fasilitas
pendukung lainnya.
10. Penetapan MC 0% dan shop drawing agar pekerjaan segera dilaksanakan
11. Menyiapkan Kebutuhan Direksi lainnya seperti Rencana Kerja dan Keselamatan Kerja Kontrak
(RK3K), Rencana Program Mutu, dan Rencana Inspeksi dan Pengujian.

II.

PEKERJAAN SALURAN IRIGASI


1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian Tanah Biasa
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah yang diperlukan untuk pembuatan
pondasi. Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank. Agar pekerjaan galian ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan
lereng galian, penggalian tersebut harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi
yang ditunjukan oleh direksi.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 21 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
Pekerjaan ini mencakup penimbunan / urugan kembali material hasil galian. Pekerjaan
Timbunan kembali termasuk pemadatan dilaksanakan setelah proses pasangan batu selesai
dikerjakan. Agar pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu diperhatikan agar
material timbunan yang akan ditimbun bersih dari material yang tidak diperlukan yang dapat
merusak pasangan batu nantinya
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
Bahan yang dibutuhkan adalah material hasil galian tanah
b) Proses
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Bahan timbunan dipakai kembali tanah hasil galian yang sudah bersih dari kotoran
dan rumput.
Ukuran dan dimensi urugan disesuaikan dengan gambar/bestek

Peralatan Manual seperti Besi gali, Garpu, Sekop dll disiapkan untuk membantu proses
pelaksanaan pekerjaan ini
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan bronjong selesai dikerjakan.
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk
pemadatan adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan telah
sesuai dengan gambar kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 35 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Saluran yang terpasang dapat menjadi saluran irigasi / bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8

tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.

Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 14 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Saluran yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Saluran dan bangunan irigasi tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga
factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

5. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan

Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis

Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil

Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi

Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh

Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan

Acian dilakukan dengan rapi sesuai gambar


Pekerjaan acian dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan acian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 21 hari kalender
Pekerjaan acian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Acian adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Saluran yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Saluran dan bangunan irigasi tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga
factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
6. Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton polos sesuai dengan
spesifikasi atau gambar sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, pekerjaan besi beton ini
harus memperhatikan system pendetailan tulangan yang baik
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang besi, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat bantu seperti pemotong besi, pembengkok besi, gergaji besi, tang, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
- Besi beton
- Kawat bendrat (kawat ikat)
b) Proses
Jenis besi beton/baja tulangan yang dipakai adalah BJ-24 polos.
Pekerjaan mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton sesuai dengan
spesifikasi dan gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi teknis.
Besi beton yang digunakan adalah yang bebas dari kotoran seperti lumpur, oli dan
karat atau lapisan lain yang dapat mengurangi kekuatan atau merusak pelekatan
beton.
Batang tulangan dipotong dengan menggunakan alat potong sesuai dengan ukuran
gambar kemudian dibengkokan oleh tukang besi dan dirakit sesuai dengan gambar
dan diikat menggunakan kawat ikat beton.
Jika terdapat sambungan tulangan maka sambungan tumpang tindih harus tidak
boleh kuran dari 40 kali diameter tulangan dan ujung-ujungnya harus diikat dengan
kawat beton.
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pabrikasi dan pemasangan besi beton adalah Kilogram ( Kg ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton telah sesuai dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
7. Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah
Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton termasuk tulangan, struktur pra
cetak dan komposit sesuai dengan spesifikasi serta garis elevasi yang telah ditentukan oleh
pihak direksi. Agar dapat diperoleh kekuatan beton yang diijinkan haruslah memperhatikan
batasan proporsi takaran campuran berdasarkan mutu beton yang diinginkan, pekerjaan
beton ini harus juga memperhatikan pemadatan agar tidak terdapat cela,gelembung udara
dan gelembung air sehingga konstruksi yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan

a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
- Concrete mixer
- Concrete vibrator
- Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu,
kotak campuran, sekop, benang / tali nilon, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Beton
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Pecah 2/3
Batu pecah yang dipakai adalah batu yang berukuran 2/3 cm dan sudah
dibersihkan dari kotoran dan tanah yang menempel.
Perancah
Perancah terdiri dari kayu usuk dan triplek 9mm yang dibentuk menjadi
acuan/bekisting.
Paku
Paku yang dipakai adalh paku dengan ukuran diatas 5 cm yang masih baik dan
tidak berkarat
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.

Sebelum pengecoran, terlebih dahulu ada pemberitahuan secara tertulis kepada


diireksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan pemeriksaan kesiapan
pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan batu pecah, pasir dan semen baik
mutu maupun volumenya.
Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat
AASHTO M85.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat
organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum tanpa
pengujian.
Agregat untuk pekerjaan cor adalah terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh lewat proses pemecahan batu yang dimensinya sesuai dengan kebutuhan
dalam analisa item pekerjan.
Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer agar mendapat pencampuran
merata
Pengecoran tiap kolom begesting harus dilakukan sampai selesai, hal ini dimaksudkan
agar tidak mudah terjadi keretakan apabila beton sudah mongering.
Setelah selesai pencampuran oleh concrete mixer sudah mendapat komposisi
campuran yang merata maka campuran beton dapat digunakan untuk pengecoran
Sebelum campuran dimasukan ke lokasi pekerjaan beton, acuan bekisting diperiksa
kembali dan dibasahi dengan air.
Sebelumnya pekerjaan tulangan sudah dikerjakan dan disiapkan pada acuan
bekisting.
Agar semua celah dapat diisi dengan mortar, maka perlu dilakukan pemadatan beton
menggunakan Concerete vibrator
Pengecoran dilakukan dengan memperhatikan perataan dari pekerjaan ini.
Selesai dilakukan pengecoran, beton dibiarkan kering yang sebelumnya dilakukan
pengukuran bersama direksi.
Pemeliharaan terhadap beton dilakukan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting /
perancah adalah Meter Kubik ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah telah sesuai
dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

III.

PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP

III.1. PEKERJAAN BANGUNAN UKUR BFK.1a


1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah yang diperlukan untuk pembuatan
pondasi. Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank. Agar pekerjaan galian ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan
lereng galian, penggalian tersebut harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi
yang ditunjukan oleh direksi.

a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.

Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.

Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 04 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Ukur BFK.1a yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam

spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender

Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Bangunan Ukur BFK.1a yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Ukur BFK.1a tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan

Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis

Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil

Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi

Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh

Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan

Acian dilakukan dengan rapi sesuai gambar


Pekerjaan acian dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)

Sebelum memulai pekerjaan acian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas


memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan acian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Acian adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Bangunan Ukur BFK.1a yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Ukur BFK.1a tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
5. Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton polos sesuai dengan
spesifikasi atau gambar sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, pekerjaan besi beton ini
harus memperhatikan system pendetailan tulangan yang baik
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang besi, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat bantu seperti pemotong besi, pembengkok besi, gergaji besi, tang, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
- Besi beton
- Kawat bendrat (kawat ikat)
b) Proses
Jenis besi beton/baja tulangan yang dipakai adalah BJ-24 polos.
Pekerjaan mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton sesuai dengan
spesifikasi dan gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi teknis.
Besi beton yang digunakan adalah yang bebas dari kotoran seperti lumpur, oli dan
karat atau lapisan lain yang dapat mengurangi kekuatan atau merusak pelekatan
beton.
Batang tulangan dipotong dengan menggunakan alat potong sesuai dengan ukuran
gambar kemudian dibengkokan oleh tukang besi dan dirakit sesuai dengan gambar
dan diikat menggunakan kawat ikat beton.
Jika terdapat sambungan tulangan maka sambungan tumpang tindih harus tidak
boleh kuran dari 40 kali diameter tulangan dan ujung-ujungnya harus diikat dengan
kawat beton.
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pabrikasi dan pemasangan besi beton adalah Kilogram ( Kg ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton telah sesuai dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

6. Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah


Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton termasuk tulangan, struktur pra
cetak dan komposit sesuai dengan spesifikasi serta garis elevasi yang telah ditentukan oleh
pihak direksi. Agar dapat diperoleh kekuatan beton yang diijinkan haruslah memperhatikan
batasan proporsi takaran campuran berdasarkan mutu beton yang diinginkan, pekerjaan
beton ini harus juga memperhatikan pemadatan agar tidak terdapat cela,gelembung udara
dan gelembung air sehingga konstruksi yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
- Concrete mixer
- Concrete vibrator
- Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu,
kotak campuran, sekop, benang / tali nilon, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Beton
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Pecah 2/3
Batu pecah yang dipakai adalah batu yang berukuran 2/3 cm dan sudah
dibersihkan dari kotoran dan tanah yang menempel.
Perancah
Perancah terdiri dari kayu usuk dan triplek 9mm yang dibentuk menjadi
acuan/bekisting.
Paku
Paku yang dipakai adalh paku dengan ukuran diatas 5 cm yang masih baik dan
tidak berkarat
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.
Sebelum pengecoran, terlebih dahulu ada pemberitahuan secara tertulis kepada
diireksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan pemeriksaan kesiapan
pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan batu pecah, pasir dan semen baik
mutu maupun volumenya.
Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat
AASHTO M85.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat
organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum tanpa
pengujian.
Agregat untuk pekerjaan cor adalah terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh lewat proses pemecahan batu yang dimensinya sesuai dengan kebutuhan
dalam analisa item pekerjan.
Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer agar mendapat pencampuran
merata
Pengecoran tiap kolom begesting harus dilakukan sampai selesai, hal ini dimaksudkan
agar tidak mudah terjadi keretakan apabila beton sudah mongering.
Setelah selesai pencampuran oleh concrete mixer sudah mendapat komposisi
campuran yang merata maka campuran beton dapat digunakan untuk pengecoran
Sebelum campuran dimasukan ke lokasi pekerjaan beton, acuan bekisting diperiksa
kembali dan dibasahi dengan air.
Sebelumnya pekerjaan tulangan sudah dikerjakan dan disiapkan pada acuan
bekisting.
Agar semua celah dapat diisi dengan mortar, maka perlu dilakukan pemadatan beton
menggunakan Concerete vibrator
Pengecoran dilakukan dengan memperhatikan perataan dari pekerjaan ini.
Selesai dilakukan pengecoran, beton dibiarkan kering yang sebelumnya dilakukan
pengukuran bersama direksi.
Pemeliharaan terhadap beton dilakukan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting /
perancah adalah Meter Kubik ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah telah sesuai
dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

7. Pengadaan dan pemasangan Pintu Penguras : b = 1.00 m h = 1.20 m dan H=2.10m


Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Penguras yang akan dipasang
pada bangunan ukur sebagai pintu penguras air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Penguras : b = 1.00 m h = 1.20 m dan H = 2.10 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan bangunan ukur pada saluran selesai
dikerjakan
Pintu penguras di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu penguras dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Penguras : b = 1.00 m h
= 1.20 m dan H = 2.10 m adalah Buah
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pintu penguras telah terpasang pada bangunan ukur dapat difungsikan dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu penguras telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja

III.2. PEKERJAAN GORONG-GORONG DRAINASE DAN BOX BFK.1


1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah yang diperlukan untuk pembuatan
pondasi. Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank. Agar pekerjaan galian ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan
lereng galian, penggalian tersebut harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi
yang ditunjukan oleh direksi.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.

Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor

Alat yang dibutuhkan:


Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Gorong-gorong drainase yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8

tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.

Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Gorong-gorong drainase yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu
Gorong-gorong drainase tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan

Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis

Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil

Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi

Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh

Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan

Acian dilakukan dengan rapi sesuai gambar


Pekerjaan acian dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan acian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan acian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Acian adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Gorong-gorong drainase yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu

Gorong-gorong drainase tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

5. Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton


Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton polos sesuai dengan
spesifikasi atau gambar sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, pekerjaan besi beton ini
harus memperhatikan system pendetailan tulangan yang baik
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang besi, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat bantu seperti pemotong besi, pembengkok besi, gergaji besi, tang, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
- Besi beton
- Kawat bendrat (kawat ikat)
b) Proses
Jenis besi beton/baja tulangan yang dipakai adalah BJ-24 polos.
Pekerjaan mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton sesuai dengan
spesifikasi dan gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi teknis.
Besi beton yang digunakan adalah yang bebas dari kotoran seperti lumpur, oli dan
karat atau lapisan lain yang dapat mengurangi kekuatan atau merusak pelekatan
beton.
Batang tulangan dipotong dengan menggunakan alat potong sesuai dengan ukuran
gambar kemudian dibengkokan oleh tukang besi dan dirakit sesuai dengan gambar
dan diikat menggunakan kawat ikat beton.
Jika terdapat sambungan tulangan maka sambungan tumpang tindih harus tidak
boleh kuran dari 40 kali diameter tulangan dan ujung-ujungnya harus diikat dengan
kawat beton.
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pabrikasi dan pemasangan besi beton adalah Kilogram ( Kg ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton telah sesuai dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
6. Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah
Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton termasuk tulangan, struktur pra
cetak dan komposit sesuai dengan spesifikasi serta garis elevasi yang telah ditentukan oleh
pihak direksi. Agar dapat diperoleh kekuatan beton yang diijinkan haruslah memperhatikan
batasan proporsi takaran campuran berdasarkan mutu beton yang diinginkan, pekerjaan
beton ini harus juga memperhatikan pemadatan agar tidak terdapat cela,gelembung udara
dan gelembung air sehingga konstruksi yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang, Kepala Tukang dan Mandor

Alat yang dibutuhkan:


- Concrete mixer
- Concrete vibrator
- Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu,
kotak campuran, sekop, benang / tali nilon, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Beton
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Pecah 2/3
Batu pecah yang dipakai adalah batu yang berukuran 2/3 cm dan sudah
dibersihkan dari kotoran dan tanah yang menempel.
Perancah
Perancah terdiri dari kayu usuk dan triplek 9mm yang dibentuk menjadi
acuan/bekisting.
Paku
Paku yang dipakai adalh paku dengan ukuran diatas 5 cm yang masih baik dan
tidak berkarat
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.
Sebelum pengecoran, terlebih dahulu ada pemberitahuan secara tertulis kepada
diireksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan pemeriksaan kesiapan
pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan batu pecah, pasir dan semen baik
mutu maupun volumenya.

Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat
AASHTO M85.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat
organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum tanpa
pengujian.
Agregat untuk pekerjaan cor adalah terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh lewat proses pemecahan batu yang dimensinya sesuai dengan kebutuhan
dalam analisa item pekerjan.
Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer agar mendapat pencampuran
merata
Pengecoran tiap kolom begesting harus dilakukan sampai selesai, hal ini dimaksudkan
agar tidak mudah terjadi keretakan apabila beton sudah mongering.
Setelah selesai pencampuran oleh concrete mixer sudah mendapat komposisi
campuran yang merata maka campuran beton dapat digunakan untuk pengecoran
Sebelum campuran dimasukan ke lokasi pekerjaan beton, acuan bekisting diperiksa
kembali dan dibasahi dengan air.
Sebelumnya pekerjaan tulangan sudah dikerjakan dan disiapkan pada acuan
bekisting.
Agar semua celah dapat diisi dengan mortar, maka perlu dilakukan pemadatan beton
menggunakan Concerete vibrator
Pengecoran dilakukan dengan memperhatikan perataan dari pekerjaan ini.
Selesai dilakukan pengecoran, beton dibiarkan kering yang sebelumnya dilakukan
pengukuran bersama direksi.
Pemeliharaan terhadap beton dilakukan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting /
perancah adalah Meter Kubik ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah telah sesuai
dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
8. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan gorong-gorong sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan bangunan gorong-gorong selesai dikerjakan

Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h =
0.55 m dan H = 1.05 m adalah Buah

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pintu angkat telah terpasang pada gorong-gorong dan dapat difungsikan dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja
8. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan gorong-gorong sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan bangunan gorong-gorong selesai dikerjakan
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h =
0.55 m dan H = 1.05 m adalah Buah
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pintu angkat telah terpasang pada gorong-gorong dan dapat difungsikan dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja

III.3. PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.2


1. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan box BFK.2 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan box BFK.2
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h =
0.45 m dan H = 0.95 m adalah Buah
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pintu angkat telah terpasang pada bangunan box BFK.2 dan dapat difungsikan
dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja
2. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan box BFK.2 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan box BFK.2
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)

Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h =
0.45 m dan H = 0.95 m adalah Buah

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pintu angkat telah terpasang pada bangunan box BFK.2 dan dapat difungsikan
dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja

III.4. PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.3


1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah yang diperlukan untuk pembuatan
pondasi. Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank. Agar pekerjaan galian ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan
lereng galian, penggalian tersebut harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi
yang ditunjukan oleh direksi.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi

syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran

Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Box BFK.3 yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi yang memenuhi
spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Bangunan Box BFK.3 yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Box BFK.3 tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat

yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan

Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis

Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil

Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi

Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh

Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan

Acian dilakukan dengan rapi sesuai gambar


Pekerjaan acian dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan acian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan acian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Acian adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Bangunan Box BFK.3 yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Box BFK.3 tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
5. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan Box BFK.3 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan bangunan box BFK.3 selesai dikerjakan
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja

Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga


manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h =
0.60 m dan H = 1.10 m adalah Buah

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pintu angkat telah terpasang pada bangunan box BFK.3 dan dapat difungsikan
dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja
6. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan Box BFK.3 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan bangunan box BFK.3 selesai dikerjakan
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h =
0.60 m dan H = 1.10 m adalah Buah
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pintu angkat telah terpasang pada bangunan box BFK.3 dan dapat difungsikan
dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja

III.5. PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.4


1. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan box BFK.4 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu

diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai


direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

dengan apa yang telah

b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan box BFK.4
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h =
0.60 m dan H = 1.10 m adalah Buah
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pintu angkat telah terpasang pada bangunan box BFK.4 dan dapat difungsikan
dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja
2. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H=1.10m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
bangunan box BFK.4 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini perlu
diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan box BFK.4
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender

Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h =
0.60 m dan H = 1.10 m adalah Buah

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pintu angkat telah terpasang pada bangunan box BFK.4 dan dapat difungsikan
dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja

III.6. PEKERJAAN GOT MIRING BFK.5a


1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah yang diperlukan untuk pembuatan
pondasi. Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank. Agar pekerjaan galian ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan
lereng galian, penggalian tersebut harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi
yang ditunjukan oleh direksi.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 04 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor

Alat yang dibutuhkan:


Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.

Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk


item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Got Mring BFK.5a yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan

Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Bangunan Got Miring BFK.5a yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu
Bangunan Got Miring BFK.5a tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga
factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan

Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis

Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil

Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi

Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh

Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan

Acian dilakukan dengan rapi sesuai gambar


Pekerjaan acian dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan acian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan acian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Acian adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Bangunan Got Miring BFK.5a yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu
Bangunan Got Miring BFK.5a tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga
factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

III.7. PEKERJAAN BANGUNAN GOT MIRING DAN BOX BFK.5


1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah yang diperlukan untuk pembuatan
pondasi. Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank. Agar pekerjaan galian ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan
lereng galian, penggalian tersebut harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi
yang ditunjukan oleh direksi.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas

Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas


memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.
Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi
yang memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli

dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.

Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar
kerja dan mutu
Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 tersebut dengan permukaan yang kedap air
sehingga factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan

Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis

Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil

Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi

Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh

Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan

Acian dilakukan dengan rapi sesuai gambar


Pekerjaan acian dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan acian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan acian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Acian adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar
kerja dan mutu
Bangunan Got Miring dan Box BFK.5 tersebut dengan permukaan yang kedap air
sehingga factor kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

5. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.40 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m


Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
Got miring dan bangunan box BFK.5 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini
perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.40 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan got miring dan bangunan box BFK.5
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.40 m h =
0.50 m dan H = 0.90 m adalah Buah
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pintu angkat telah terpasang pada bangunan Got miring dan box BFK.5 dan dapat
difungsikan dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja
6. Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pintu Angkat yang akan dipasang pada
Got miring dan bangunan box BFK.5 sebagai pintu buka tutup air saluran irigasi. Pekerjaan ini
perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bangunan got miring dan bangunan box BFK.5
Pintu angkat di persiapkan sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan oleh pihak
direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan pintu angkat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga
manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu

Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk


item pekerjaan ini di asumsi 03 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h =
0.50 m dan H = 0.90 m adalah Buah

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pintu angkat telah terpasang pada bangunan Got miring dan box BFK.5 dan dapat
difungsikan dengan baik
Dimensi dan pemasangan pintu angkat telah mencapai dan memenuhi syarat dalam
spesifikasi teknik dan gambar kerja

III.8. PEKERJAAN BANGUNAN TALANG BFK.6a


1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah yang diperlukan untuk pembuatan
pondasi. Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank. Agar pekerjaan galian ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan
lereng galian, penggalian tersebut harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi
yang ditunjukan oleh direksi.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilakukan setelah dibuatkan
patok - patok batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual)
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Kedalaman galian tanah juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 05 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah termasuk perapian hasil galian adalah Meter
kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan gambar
kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
Pekerjaan ini mencakup penimbunan / urugan kembali material hasil galian. Pekerjaan
Timbunan kembali termasuk pemadatan dilaksanakan setelah proses pasangan batu selesai
dikerjakan. Agar pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu diperhatikan agar

material timbunan yang akan ditimbun bersih dari material yang tidak diperlukan yang dapat
merusak pasangan batu nantinya
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
Bahan yang dibutuhkan adalah material hasil galian tanah
b) Proses
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Bahan timbunan dipakai kembali tanah hasil galian yang sudah bersih dari kotoran
dan rumput.
Ukuran dan dimensi urugan disesuaikan dengan gambar/bestek
Peralatan Manual seperti Besi gali, Garpu, Sekop dll disiapkan untuk membantu proses
pelaksanaan pekerjaan ini
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan bronjong selesai dikerjakan.
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan
harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk
pemadatan adalah Meter kubik (M)
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan telah
sesuai dengan gambar kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
3. Timbunan Sirtu Padat
Pekerjaan ini mencakup penimbunan / urugan material timbunan. Aga Pekerjaan Timbunan
Sirtu Padat dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu diperrhatikan agar material timbunan
yang akan ditimbun bersih dari material yang tidak diperlukan yang dapat merusak pasangan
nantinya
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
Bahan yang dibutuhkan adalah sirtu
b) Proses
Sebelum memulai timbunan, lokasi atau area timbunan harus dibersihkan dari rumput
atau semak belukar dan material lainnya yang tidak diperlukan
Setiap lapisan material timbunan dipadatkan dengan kondisi kadar air optimum atas
petunjuk direksi
Material timbunan yang dipakai adalah material yang sudah mendapat persetujuan
dari direksi
Pekerjaan Timbunan Sirtu Padat dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Timbunan Sirtu Padat maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.

Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk


item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Timbunan Sirtu Padat harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Timbunan Sirtu Padat adalah Meter kubik (M)

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Daerah Timbunan telah sesuai dengan gambar kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
4. Pasangan batu 1Pc : 4 Psr
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur pasangan yang ditunjukan atau diperintahkan
oleh direksi. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, batu yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh direksi. Pekerjaan pasangan batu perlu diperhatikan
agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, patok kayu, kotak campuran, sekop,
ember, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Kali
Batu kali yang dipakai adalah batu yang sudah dibersihkan dari kotoran dan tanah
yang menempel pada dinding-dinding batu dan berdimensi 20 x 20 cm
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.
b) Proses
Sebelum pasangan batu dikerjakan, terlebih dahulu dibuat profil dengan
menggunakan patok kayu dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan ukuran dan
dimensi disesuaikan dengan gambar kerja/bestek

Pasangan batu dikejakan setelah pekerjaan galian tanah.


Sebelum memulai pasangan, lokasi atau area harus dibersihkan dari kotoran/sampah,
rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Mencampur adonan berupa pasir dan semen dalam concrete mixer dengan komposisi
perbandingan 1pc : 4psr dan air secukupnya sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Batu untuk pasangan terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum dipasang.
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan spesifikasi
Batu kali yang dipakai harus bersih dan tidak kropos, disusun dengan posisi tegak dan
direkatkan dengan spesi / campuran
Batu diletakkan diatas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu
berdekatan dengan yang lainnya sampai mendapatkan ketebalan pasangan yang
diperlukan sesuai gambar kerja.
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia
(manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu.
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pasangan batu 1 Pc:4 Psr adalah Meter kubik (M)

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pasangan batu yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Bangunan Talang BFK.6a yang terpasang dapat menjadi bangunan irigasi yang
memenuhi spesifikasi dan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
5. Plesteran 1 Pc: 3 Psr.( tbl. 1,5 cm )
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu dengan campuran semen dan pasir
yang sudah dicampur dengan air yang memenuhi perbandingan campuran 1PC : 3Psr.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan plesteran perlu diperhatikan dengan baik agar
pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus

dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.

Pasir Pasang
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.

Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Sebelum plesteran, terlebih dahulu dibuat profil dengan menggunakan papan kayu
dan ditarik dengan benang/tali nilon dengan disesuaikan dengan gambar kerja/bestek
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan
Mencampur adonan berupa pasir, semen dan air dengan komposisi perbandingan 1pc
:3psr sampai benar - benar tercampur merata.
Adonan campuran tersebut diletakan dalam kotak campuran agar lebih memudahkan
pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil
Sebelum memulai plesteran, terlebih dahulu bidang pasangan batu dibasahi air hingga
jenuh
Komposisi atau perbandingan kadar volume campuran adalah 1PC : 3PP, sedangkan
pemberian air disesuaikan kebutuhan. Tebal plesteran adalah 1,50 cm
Semen, pasir dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan, begitupula dengan hasil campuran
Plesteran dilakukan dengan rapi sesuai gambar
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan plesteran 1Pc : 3Psr maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai
dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Ps adalah Meter persegi ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Bangunan Talang BFK.6a yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu
Bangunan Talang BFK.6a tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
6. Acian
Pekerjaan ini mencakup pelapisan dinding pasangan batu yang sudah diplester dengan
campuran saus semen. Pekerjaan acian perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor

Alat yang dibutuhkan:


Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu, kotak
campuran, sekop, benang / tali nilon.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan

Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan air
dan semen yang diaduk sampai didapat campuran yang plastis

Adonan campuran saus semen tersebut ditempatkan pada ember campuran agar lebih
memudahkan pekerja dan kadar komposisi campuran tetap stabil

Adonan campuran yang sudah mulai mengeras tidak boleh dibubuhkan kembali untuk
dipakai lagi

Sebelum memulai acian, terlebih dahulu bidang plesteran yang sudah kering dibasahi
air hingga jenuh

Semen dan air harus dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran/sampah dan
material lainnya yang tidak diperlukan

Acian dilakukan dengan rapi sesuai gambar


Pekerjaan acian dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan acian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan acian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Acian adalah Meter persegi ( M ).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Bangunan Talang BFK.6a yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan
mutu
Bangunan Talang BFK.6a tersebut dengan permukaan yang kedap air sehingga factor
kehilangan air pada saluran dan bangunan tersebut sangat kecil
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

7. Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton


Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton polos sesuai dengan
spesifikasi atau gambar sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, pekerjaan besi beton ini
harus memperhatikan system pendetailan tulangan yang baik
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang besi, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat bantu seperti pemotong besi, pembengkok besi, gergaji besi, tang, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
- Besi beton
- Kawat bendrat (kawat ikat)
b) Proses
Jenis besi beton/baja tulangan yang dipakai adalah BJ-24 polos.
Pekerjaan mencakup pengadaan dan pemasangan besi beton sesuai dengan
spesifikasi dan gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi teknis.
Besi beton yang digunakan adalah yang bebas dari kotoran seperti lumpur, oli dan
karat atau lapisan lain yang dapat mengurangi kekuatan atau merusak pelekatan
beton.
Batang tulangan dipotong dengan menggunakan alat potong sesuai dengan ukuran
gambar kemudian dibengkokan oleh tukang besi dan dirakit sesuai dengan gambar
dan diikat menggunakan kawat ikat beton.
Jika terdapat sambungan tulangan maka sambungan tumpang tindih harus tidak
boleh kuran dari 40 kali diameter tulangan dan ujung-ujungnya harus diikat dengan
kawat beton.
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pabrikasi dan pemasangan besi beton adalah Kilogram ( Kg ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Pabrikasi dan Pemasangan Besi Beton telah sesuai dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

8. Lantai Kerja Beton K-100


Pekerjaan ini mencakup pelapisan permukaan lantai dasar dengan rabat beton yang
berkomposisi 1Pc : 2Psr : 3Krl. Pekerjaan ini perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Concrete mixer, ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok
kayu, sekop, benang / tali nilon.

Bahan yang dibutuhkan:

Semen

Pasir Beton

Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang (SII) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S-400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 (SK SNI T-15-191903). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu ( rusak ) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.

Batu Pecah 2/3

Air

Kerikil/batu pecah harus bersih dan bermutu baik dan mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang diisyaratkan dalam PBI-1991. Penimbunan kerikil/batu
pecah dan pasir harus terpisah. Dimensi batu pecah yang dipakai adalah ukuran 2
x 3 cm
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses

Dimensi dan ukuran untuk pengecoran lantai kerja beton adalah disesuaikan dengan
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan yang terdapat pada kontrak dan gambar
kerja/bestek
Areal yang akan dilakukan pengecoran beton terlebih dahulu dilapisi urugan pasir
dibawah lantai yang sudah dipadatkan
Komposisi adukan beton adalah 1Pc : 2Pasir : 3Kerikil dengan mutu beton K-100
Adukan perekat untuk beton harus betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat
rongga-rongga yang dapat melemahkan konstruksi. Hasil pengecoran akhir harus rata
tidak bergelombang dan waterpass.
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak, noda dan cacat-cacat lainnya
Sebelum memulai pekerjaan Lantai Kerja Beton maka pihak Direksi / Konsultan
Pengawas memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 01 hari kalender
Pekerjaan Lantai Kerja Beton harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan
volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Lantai Kerja Beton adalah Meter Kubik (M).

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Lantai Kerja Beton yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

9. Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah


Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton termasuk tulangan, struktur pra
cetak dan komposit sesuai dengan spesifikasi serta garis elevasi yang telah ditentukan oleh
pihak direksi. Agar dapat diperoleh kekuatan beton yang diijinkan haruslah memperhatikan
batasan proporsi takaran campuran berdasarkan mutu beton yang diinginkan, pekerjaan
beton ini harus juga memperhatikan pemadatan agar tidak terdapat cela,gelembung udara
dan gelembung air sehingga konstruksi yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
- Concrete mixer
- Concrete vibrator
- Ember, sendok campuran, setrika campuran, kayu lantaran, patok kayu,
kotak campuran, sekop, benang / tali nilon, dll.
Bahan yang dibutuhkan:
Semen
Jenis semen yang dipakai harus dari jenis portland semen yang telah disahkan /
disetujui oleh yang berwenang ( SII ) yaitu Portland cement jenis I menurut NI-8
tahun 1972 dan memenuhi S400 menurut standart cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8/1972) serta dalam segala hal
memenuhi syarat sesuai yang dikehendaki oleh Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1991 ( SK SNI T-15-1919 03 ). Dalam pengangkutan semen harus
terlindung dari hujan, semen harus diserah terimakan dalam zak ( kantong ) asli
dari pabriknya yang tertutup rapat dan terlindung dari air, disimpan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zakzak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk melebihi 2 m tingginya, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen yang mulai
membatu (rusak) tidak boleh digunakan / dipakai.
Pasir Beton
Pasir yang dipakai adalah yang bermutu baik, bersifat kekal dan bersih dan tidak
boleh mengandung bahanbahan yang merusak bentuk atau kualitasnyasehingga
dapat mempengaruhi kekuatan, termasuk daya tahannya terhadap karat baja
tulangan. Pasir dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan
ketentuan ) PBI-1991.Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain atau
pengotoran.
Batu Pecah 2/3
Batu pecah yang dipakai adalah batu yang berukuran 2/3 cm dan sudah
dibersihkan dari kotoran dan tanah yang menempel.
Perancah
Perancah terdiri dari kayu usuk dan triplek 9mm yang dibentuk menjadi
acuan/bekisting.
Paku
Paku yang dipakai adalh paku dengan ukuran diatas 5 cm yang masih baik dan
tidak berkarat
Air
Air untuk adukan harus air tawar yang bersih, bebas dari bahanbahan yang
merusak atau campurancampuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Lebih
dianjurkan lagi memakai air yang bisa diminum.

b) Proses
Mutu beton yang digunakan adalah K-175.
Pekerjaan yang disyaratkan mencakup seluruh struktur beton dan komposit sesuai
spesifikasi yang sesuai dengan garis elevasi, kelandaian dimensi yang ditunjukan
dalam gambar.
Untuk mencapai mutu beton K 175 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk
mendapat sertifikat Job Mix Design
Sebelum pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu disiapkan tempat kerja untuk
pengecoran beton yaitu dengan menyiapkan bekisting atau tindakan lain agar daerah
yang akan dicor berada dalam keadaan kering.
Sebelum pengecoran, terlebih dahulu ada pemberitahuan secara tertulis kepada
diireksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan pemeriksaan kesiapan
pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan batu pecah, pasir dan semen baik
mutu maupun volumenya.
Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah semen yang memenuhi syarat
AASHTO M85.
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari garam, minyak, asam atau dari zat
organik. Air yang digunakan adalah air yang dapat digunakan untuk minum tanpa
pengujian.
Agregat untuk pekerjaan cor adalah terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh lewat proses pemecahan batu yang dimensinya sesuai dengan kebutuhan
dalam analisa item pekerjan.
Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer agar mendapat pencampuran
merata
Pengecoran tiap kolom begesting harus dilakukan sampai selesai, hal ini dimaksudkan
agar tidak mudah terjadi keretakan apabila beton sudah mongering.
Setelah selesai pencampuran oleh concrete mixer sudah mendapat komposisi
campuran yang merata maka campuran beton dapat digunakan untuk pengecoran
Sebelum campuran dimasukan ke lokasi pekerjaan beton, acuan bekisting diperiksa
kembali dan dibasahi dengan air.
Sebelumnya pekerjaan tulangan sudah dikerjakan dan disiapkan pada acuan
bekisting.
Agar semua celah dapat diisi dengan mortar, maka perlu dilakukan pemadatan beton
menggunakan Concerete vibrator
Pengecoran dilakukan dengan memperhatikan perataan dari pekerjaan ini.
Selesai dilakukan pengecoran, beton dibiarkan kering yang sebelumnya dilakukan
pengukuran bersama direksi.
Pemeliharaan terhadap beton dilakukan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
Bila terjadi perbedaan antara gambar rencana dan keadaan lapangan maka
dikoordinasikan dengan direksi untuk mendapat solusi dan keputusan dari direksi
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting /
perancah adalah Meter Kubik ( M ).
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Pekerjaan Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah telah sesuai
dengan gambar kerja
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.

10. Pengadaan dan pemasangan PVC Waterstop 240 mm


Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC Waterstop yang akan dipasang
pada Bangunan Talang BFK.6a Pekerjaan ini perlu diperhatikan dengan baik agar pekerjaan ini
dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang Pipa, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Pipa PVC Waterstop 240mm beserta asesoris
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada Bangunan Talang BFK.6a
Pipa PVC Waterstop 240mm di persiapkan sesuai dengan volume yang telah di
tetapkan oleh pihak direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan PVC Waterstop 240mm dilaksanakan dengan menggunakan
tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 02 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan PVC Waterstop 240mm adalah meter panjang (M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
PVC Waterstop 240mm telah terpasang pada bangunan talang BFK.6a dan dapat
difungsikan dengan baik
11. Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm
Pekerjaan ini mencakup Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60
mm yang akan dipasang pada Bangunan Talang BFK.6a Pekerjaan ini perlu diperhatikan
dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja, Tukang Pipa, Kepala Tukang dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Alat pertukangan manual.
Bahan yang dibutuhkan:
Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm beserta asesoris
b) Proses
Pekerjaan ini dilaksanakan pada Bangunan Talang BFK.6a
Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm di persiapkan sesuai dengan volume
yang telah di tetapkan oleh pihak direksi pekerjaan atau sesuai dengan gambar kerja
Pekerjaan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm dilaksanakan
dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan ini maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa
dan menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 05 hari kalender
Pekerjaan ini harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.

Satuan dalam pekerjaan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm adalah meter
panjang (M )

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm telah terpasang pada bangunan talang
BFK.6a dan dapat difungsikan dengan baik

IV.

PENGAMAN SUNGAI
1. Galian tanah ( alat berat ) termasuk perapian hasil galian
Pekerjaan ini mencakup penggalian lubang pada tanah dengan menggunakan alat excavator
pada daerah alir sungai yang direncanakan pengerjaannya. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran. Agar pekerjaan galian
ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu dilihat kestabilan lereng galian, penggalian tersebut
harus dilaksanakan menurut kelandaian garis dan elevasi yang ditunjukan oleh.
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor
Alat yang dibutuhkan:
Excavator dan alat bantu seperti besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon,
patok.
b) Proses
Pekerjaan Galian tanah dengan alat berat dilakukan setelah dibuatkan patok - patok
batas galian
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis elevasi yang ditentukan dalam
gambar kerja
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat excavator dan perapihan lubang
galian menggunakan tenaga manusia (manual) dengan menggunakan alat bantu.
Penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dalam gambar.
Dimensi galian dibuat seperti gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi
Kedalaman galian juga harus mendapat persetujuan dari pihak Direksi / Konsultan
Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan galian maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui terlebih dahulu tinggi peil 0,00
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 07 hari kalender
Pekerjaan galian harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata
pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Galian tanah (alat berat) termasuk perapian hasil galian
adalah Meter kubik ( M )
c) Produk / Output Konstruksi Terpasang
Daerah Galian tanah (alat berat) termasuk perapian hasil galian telah sesuai dengan
gambar kerja..
Selanjutnya dapat dilakukan proses pekerjaan selanjutnya.
2. Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm
Pekerjaan ini mencakup Pemasangan Bronjong pada lubang galian yang sudah disiapkan.
Material yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi dan syarat-syarat kontrak. Pekerjaan pemasangan Bronjong perlu diperhatikan
dengan baik agar pekerjaan ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan
a) Input
Tenaga yang dibutuhkan:
Pekerja dan Mandor

Alat yang dibutuhkan:


Alat bantu seperti besi gali, sekop, pacul, ember, benang / tali nilon, patok.
Bahan yang dibutuhkan:
- Kawat Bronjong merupakan kawat bronjong pabrikasi dengan bahan galvanis
(SNI,03-0090-1999)
- Ukuran kawat bronjong yang akan dipakai adalah 2 x 1 x 0,5 m dan
berkarakteristik pabrikasi sesuai dalam kontrak dan spesifikasi
- Kawat Ikat yang dipakai adalah kawat baja putih yang berdiameter 2,00 mm
- Batu Kali dipakai yang memenuhi standar yang ada dalam bestek baik dari segi
kualitas maupun dimensinya

b) Proses
Pekerjaan pemasangan Bronjong dilakukan setelah pekerjaan Galian selesai
dikerjakan
Sebelum memulai pemasangan bronjong, lokasi atau area harus dibersihkan dari
kotoran/sampah, rumput dan material lainnya yang tidak diperlukan
Lokasi yang sudah dibersihkan kemudian diukur dengan alat ukur meter dan
waterpass untuk kemudian dipasang bowplank dan profil sesuai dengan ukuran dan
dimensi dari gambar/bestek untuk selanjutnya dimulai proses pelaksanaan
Batu untuk pengisian Bonjong memiliki dimensi rata - rata 20 - 30 cm
Batu untuk pengisian Bonjong terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sebelum
dipasang
Dimensi dan ukuran batu disesuaikan dengan kebutuhan dan terlebih dahulu meminta
persetujuan direksi
Teknik pemasangan Kawat Bronjong mengikuti petunjuk dalam spesifikasi dimana
hasil anyaman merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan yang
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dan dirancang untuk memperoleh
kelenturan dan kekuatan yang diperlukan. Keliling tepi pada anyaman kawat diikat
pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada
kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman
Kotak Bronjong merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensi yang
dibutuhkan sesuai kontrak dan spesifikasi
Keranjang Bronjong dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi
yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum
pengisian batu kedalam kawat bronjong
Sambungan antara keranjang dibuat sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi
enm menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara
segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat akan
ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan kedalam keranjang
Batu dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan
rongga seminimal mungkin
Setelah tiap Bonjong telah diisi setengah dari tingginya barulah dua kawat pengaku
horisontal dari muka kebelakang dipasang
Keranjang selanjutnya diisi agak berlebihan agar terjadi penurunan
Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat berpermukaan rata dan bertumpu pada
anyaman
Setelah pengisian, tepi dari tutup dibentangkan dengan batang penarik atau ulir
penarik pada permukaan pada atasnya dan diikat
Pekerjaan pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
Sebelum memulai pekerjaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5
m dimeter 2.7 mm, maka pihak Direksi / Konsultan Pengawas memeriksa dan
menyetujui terlebih dahulu
Berdasarkan Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan maka waktu pelaksanaan untuk
item pekerjaan ini di asumsi 21 hari kalender

Pekerjaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm
harus diukur bersama direksi teknik agar sesuai dengan volume mata pembayaran.
Satuan dalam pekerjaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m
dimeter 2.7 mm adalah Meter kubik (M)

c) Produk / Output Konstruksi Terpasang


Pasangan Bronjong yang diinginkan dapat tercapai sesuai gambar kerja dan mutu

V.

PEKERJAAN AKHIR
1. Pemeriksaan akhir ( MC 100%)
Mengusulkan MC 100%
Permohonan pemeriksaan akhir pekerjaan
Catatan hasil pemeriksaan diadakan perbaikan dan penyempurnaan

2. Asbuilt Drawing
Melakukan pembuatan Gambar Asbuilt Drawing pelaksanaan pekerjaan. Dilaksanakan setelah
selesai Pelaksanaan Kegiatan dilapangan
3. Pembersihan Akhir
Melakukan pembersihan kembali lokasi pekerjaan dari sisa-sisa material yang tidak terpakai
4. Demobilisasi
Demobilisasi peralatan, tenaga kerja dan lain - lain dilakukan pada akhir pelaksanaan
pekerjaan
5. Serah Terima Pekerjaan Pertama
Serah terima pertama pekerjaan (PHO) dilakukan apabila seluruh pekerjaan telah selesai
dikerjakan 100% dan dibuat Berita Acara PHO.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal PHO. Apabila selama masa pemeliharaan terjadi cacat atau kerusakan yang terjadi
yang bukan karena bencana alam tetapi akibat kelalian pelaksana, maka pelaksana wajib
memperbaikinya.
7. Serah Terima Pekerjaan Kedua
Serah Terima Kedua (FHO) dilakukan apabila telah selesai masa pemeliharaan dan dibuat
Berita Acara FHO, sehingga menyatakan bahwa pekerjaan dan tanggung jawab pelaksana
sudah selesai.

VI.

PENUTUP
Semua jadwal diatas mengikat dengan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120

(Seratus Dua Puluh) hari kalender.


Didalam pelaksanaan pekerjaan pasti mengalami hambatan, terutama pengadaan bahan material
lokal yang berhubungan dengan pihak ketiga (semen, dan bahan lainnya) karenanya untuk mengantisipasi
akan hal tersebut kami pihak perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah cukup banyak berupa

Delivery Order/DO baik semen maupun bahan lainnya sehingga begitu satuan kerja sementara sudah
menerbitkan SPPJ untuk perusahaan, kami secara manajemen sudah siap untuk mendatangkan bahan
tersebut minimal sudah sampai digudang perusahaan.
Kalaupun terjadi hal-hal diluar kemampuan kami, maka perusahaan sudah siap dalam bentuk
lembar

kerja

daftar

simak

yang

menggamnbarkan

sesuatu

terlaksana

dengan

baik

dan

berkesinambungan dan wajib dituangkan lebih rinci dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK) saat PCM.
Guna mengukur/mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan evaluasi
terhadap kemajuan pekerjaan dengan dasar laporan penyelesaian pekerjaan yang dibuat oleh pelaksana
dan mengetaui direksi pekerjaan, sehingga hasil pelaksanaan dapat diketahui tingkat kemajuan dan
kelambatannya pada kegiatan apa. Dan kegiatan itu selanjutnya dapat diselesaikan dengan memanfaatkan
Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang sudah diajukan perusahaan yang mendapat persetujuan dari
Pengguna Anggaran Program sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami sampaikan agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut diatas, apabila perusahaan kami dipercayakan untuk melaksanakannya.

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Diretur

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

:
:
:

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)


KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG
2015
Waktu Pelaksanaan 120 Hari Kalender

MATA
PEMBAYARAN

URAIAN PEKERJAAN

I.

II.

III.
III.1.

III.2.

III.3.

III.4.

III.5.

III.6.

III.7.

III.8.

IV.

B U L

BOBOT (%)

Bulan ke I
Minggu I - IV

Bulan ke II
Minggu I - IV

Bulan ke III
Minggu I - IV

Bulan ke IV
Minggu I - IV

KET.

Bulan ke V
Minggu I - II

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

1 Hari

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

PEKERJAAN PERSIAPAN
1.

Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan personil

0.94

0.47

0.47

2.

Pembersihan Lokasi

0.05

0.02

0.02

3.

Uitzet dan Pematokan

0.05

0.05

4.

Papan nama proyek

0.02

0.02

5.

Laporan dan Dokumentasi

0.24

0.01

6.

Los Kerja

0.09

0.09

7.

Quality Asurance

0.09

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

100

0.002

PEKERJAAN SALURAN IRIGASI


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

3.22

2.

Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan

0.71

3.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

4.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

4.01

2.00

2.00

5.

Acian

2.21

1.11

1.11

6.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

0.66

7.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah

0.75

1.07

1.07

1.07
0.71

31.62

6.32

6.32

6.32

6.32

6.32

0.66
0.75

PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP


PEKERJAAN BANGUNAN UKUR BFK.1a
1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

0.07

0.07

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

1.41

1.41

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

0.21

0.21

4.

Acian

0.12

0.12

5.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

0.01

0.01

6.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah (expose )

0.01

0.01

7.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Penguras : b = 1.00 m h = 1.20 m dan H = 2.10 m

0.18

75

0.18

PEKERJAAN GORONG-GORONG DRAINASE DAN BOX BFK.1


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

0.06

0.06

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

0.50

0.50

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

0.07

0.07

4.

Acian

0.04

0.04

5.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

0.08

0.08

6.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah (expose )

0.03

0.03

7.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m

0.16

0.16

8.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.55 m dan H = 1.05 m

0.16

0.16

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.2


1.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m

0.16

0.16

2.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.45 m dan H = 0.95 m

0.16

0.16
50

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.3

0.001

0.001

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

0.04

0.04

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

0.01

0.01

4.

Acian

0.005

0.005

5.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

0.16

0.16

6.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

0.31

0.31

1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

2.

PEKERJAAN BANGUNAN BOX BFK.4


1.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.60 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

0.16

0.16

2.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.60 m dan H = 1.10 m

0.16

0.16

PEKERJAAN GOT MIRING BFK.5a


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

0.20

0.20

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

2.52

2.52

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

0.47

0.47

4.

Acian

0.26

0.26

PEKERJAAN BANGUNAN GOT MIRING DAN BOX BFK.5


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

0.07

0.07

2.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

1.71

1.71

3.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

0.28

0.28

4.

Acian

0.16

0.16

5.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.40 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m

0.16

0.16

6.

Pengadaan dan pemasangan Pintu Angkat : b = 0.30 m h = 0.50 m dan H = 0.90 m

0.16

0.16

0.20

25

PEKERJAAN BANGUNAN TALANG BFK.6a


1.

Galian tanah termasuk perapian hasil galian

0.20

2.

Timbunan / Urugan Kembali, material hasil galian termasuk pemadatan

0.12

3.

Timbunan Sirtu Padat

0.09

4.

Pasangan Batu 1 PC : 4 PP

0.74

5.

Plesteran 1PC : 3 PP, tebal 1.50 cm

0.08

0.08

6.

Acian

0.04

0.04

7.

Pabrikasi dan pemasangan besi beton

2.86

2.86

8.

Lantai kerja beton K-100

0.05

0.05

9.

Beton K-175 (f'c = 14.50 Mpa) termasuk begesting / perancah (expose )

1.04

1.04

10.

Pengadaan dan pemasangan PVC Waterstop 240 mm

0.20

0.20

11.

Pengadaan dan pemasangan Handraill Pipa GIP dia. 2,50 " tebal 3.60 mm

0.93

0.93

0.12
0.09
0.74

PEKERJAAN PENGAMAN SUNGAI


1.

Galian tanah ( alat berat ) termasuk perapian hasil galian

2.

Pemasangan Bronjong Pabrikasi, ukuran 2.0 x 1.0 x 0.5 m dimeter 2.7 mm

Rencana Kemajuan Pekerjaan


Komulatif Kemajuan Pekerjaan

2.87

2.87

35.90
100.00
0

11.97

11.97

11.97

0.68

1.09

1.09

2.57

7.33

7.00

10.59

8.88

7.60

6.98

5.31

0.76

0.77

2.89

11.98

11.98

11.98

0.50

0.68

1.77

2.87

5.44

12.76

19.76

30.36

39.24

46.84

53.82

59.13

59.89

60.67

63.55

75.54

87.52

99.51

100.00

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

DAFTAR PERSONIL INTI


PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

:
:
:

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)


KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG
2015

No.

Nama

Tingkat Pendidikan Minimum

Pengalaman Kerja
Minimum (Tahun)

Posisi Jabatan dalam Pekerjaan

Jumlah Personil
Minimum (Orang)

DENY SUGIYONO

S1 TEKNIK SIPIL

12

KEPALA PROYEK

ARIF RACHMAN

S1 TEKNIK SIPIL

12

PELAKSANA

FEBIANTO A.M. KALLAU

S1 TEKNIK SIPIL

19

PENGAWAS LAPANGAN

2
ALOYSIUS HORMAT

D3 TEKNIK SIPIL

24

PENGAWAS LAPANGAN

SUKARDI

STM

15

SURVEYOR

RINCE LAK'APU

SMA

17

TENAGA LOGISTIK PROYEK

YETTY M SOMBAIFETO

SMA

18

TENAGA ADMINISTRASI PROYEK

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

JADWAL PERSONIL INTI


PEKERJAAN

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)

LOKASI

KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG

TAHUN ANGGARAN

2015

Waktu Pelaksanaan 120 Hari Kalender


No.

NAMA PERSONIL

B U L

POSISI/JABATAN DLM PEK. INI

7 Hari

DENY SUGIYONO

ARIF RACHMAN

Bulan ke I

Bulan ke II

Bulan ke III

Bulan ke IV

Bulan ke V

Minggu I - IV

Minggu I - IV

Minggu I - IV

Minggu I - IV

Minggu I - II

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

7 Hari

1 Hari

KEPALA PROYEK

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

PELAKSANA

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

FEBIANTO A.M. KALLAU

PENGAWAS LAPANGAN

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

ALOYSIUS HORMAT

PENGAWAS LAPANGAN

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

SURVEYOR

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

TENAGA LOGISTIK PROYEK

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

TENAGA ADMINISTRASI PROYEK

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

SUKARDI

RINCE LAK'APU

YETTY M SOMBAIFETO

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

Ket.

JENIS, KAPASITAS, KOMPOSISI DAN JUMLAH PERALATAN UTAMA MINIMAL


PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

:
:
:

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)


KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG
2015

Jenis Fasilitas/
No

Peralatan/Perlengkapan

DUMP TRUCK

CONCRETE MIXER

Jumlah

Kapasitas atau
Output
pada saat ini

2 Unit

2 Unit

4 m3

Kondisi (%)

Lokasi
Sekarang

Status
Kepemilikan /
Dukungan Sewa

MITSUBISHI COLT DIESEL FE 73

2008

100%

SoE

MILIK

MITSUBISHI FE114

1985

100%

SoE

MILIK

TIGER

2013

100%

SoE

MILIK

HERCULES

2012

100%

SoE

DUKUNGAN

Merk dan Tipe

Tahun
Pembuatan

@ 350 ltr

EXCAVATOR

1 Unit

120 HP

CATERPILAR

2014

100%

SoE

DUKUNGAN

CONCRETE VIBRATOR

1 Unit

750 Kg/m

DYNAMIC 200Hz,54A

2013

100%

SoE

DUKUNGAN

TANKI AIR

2 Unit

2200 ltr

PROFIL TANK

2013 & 2014

100%

SoE

MILIK

POMPA AIR

1 Unit

15 Ltr/dtk

SHIMITZU PC - 502 BIT

2015

100%

SoE

MILIK

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

SPESIFIKASI TEKNIS
NAMA PAKET :
LANJUTAN
PENINGKATAN
(PENANGKARAN RUSA)

BENDUNG

IRIGASI

(DI)

FATUKOA

URAIAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.

RENCANA KERJA
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN PENGUKURAN BOUWPLANK
PEKERJAAN GALIAN
PEKERJAAN BONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
PEKERJAAN PASANGAN
PEKERJAAN TIMBUNAN
PEKERJAAN PLESTERAN
PEKERJAAN ACIAN
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN BRONJONG
PEKERJAAN PINTU
PEKERJAAN WATERSTOP
PEKERJAAN HANDRAILL

A. RENCANA KERJA
1. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyusun Rencana
Kerja secara terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (time schedulle) dan diajukan
kepada Pemberi Tugas/Direksi pekerjaan selambat-lambatnya satu minggu setelah
penunjukan pemenang untuk disetujui.
2. Setelah disetujui jadwal pekerjaan (time schedulle) tersebut harus dicetak dan
cetakkannya diserahkan kepada Pemberi Tugas / Direksi pekerjaan, sedangkan cetakan
lainnya harus selalu terpampang / ditempelkan ditempat pekerjaan (barak kerja/gudang)
dan juga pada lampiran dokumen kontrak. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan,
mendatangkan alat-alat dan bahan bangunan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya yang
pada umumnya langsung/tidak langsung termasuk dalam usaha penyelesaian dengan baik
dan menyerahkan pekerjaan dlam keadaan sempurna / lengkap. Juga dimaksudkan disini
adalah semua pekerjaan, selanjutnya harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk serta dalam
pengawasan Direksi.
3. Rencana Kerja ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas sebagai dasar
untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan
perpanjangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong.
4. Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan
5. Pemborong diwajibkan meneliti semua gambar dan RKS sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
6. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan

seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas
/ Direksi / Pengawas Pekerjaan.
7. Apabila ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar, maka pemborong
diwajibkan menyampaikan kepada Direksi pekerjaan / Pengawas pekerjaan untuk
diadakan perbaikan.
8. Pemborong diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menuju
penyelesaian pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap sesuai dengan gambar dan RKS.
9. Pihak pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi
akibat letak daerah proyek dan memperhitungkan harga satuan yang termuat dalam surat
penawar, termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.
10. Kepada Pemborong akan diserahkan tanah bangunan/lapangan pekerjaan dalam keadaan
sebagaimana pada waktu diadakan peninjauan lapangan, dan segala sesuatu yang berada
ditanah bangunan selama penyelesaian pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong.
11. Pemoborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian rupa
sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib.
12. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan baik dan sempurna pada
Pemberi Tugas / Direksi pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai
akibat pelaksanaan termasuk pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bahan bangunan.
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.

2.
3.
4.
5.

6.

7.
8.

Sebelum pekerjaan dimulai dilakukan pembersihan lapangan terlebih dahulu, Tempat


pekerjaan harus bersih dari kotoran dan rintangan-rintangan lainnya pengukuran dengan
menggunakan alat ukur sehingga di dapat hasil ukur yang akurat.
Penyediaan peralatan P3K yang berisi obat-obatan yang diperlukan untuk pertolongan
pertama pada kecelakaan
Air kerja untuk keperluan pekerjaan sehingga tidak mengalami keterlambatan
pelaksanaan dikarenakan kekurangan air.
Listrik Kerja digunakan untuk keperluan penggunaan alat bantu dari mesin seperti mesin
pemotong, mesin bor dll dan penerangan ruangan .
Konsultan pengawas berhak untuk menolak dipekerjakannya tukang-tukang yang
menurut penilaiannya tidak memiliki keahlian/keterampilan yang cukup untuk
mengerjakan Pekerjaan ini.Dalam hal seperti itu, Pemborong harus dengan segera
mengganti tukang tersebut dengan tukang-tukang lain yang memenuhi syarat-syarat
keahlian/keterampilan. Dalam hal pengambilan tindakan tersebut, maka tetap akan
menjadi tanggungan Pemborong sepenuhnya.
Penyedia harus mendokumentasikan setiap item pekerjaan yang dilaksanakan dan
membuat laporan kemajuan fisik pekerjaan serta membuat papan nama proyek dan los
Kerja.
Penyedia melakukan Uji Laboratorium untuk pekerjaan mortar dan pekerjaan beton dan
hasilnya dilampirkan dalam dokumen PHO.
Penyedia dalam melakukan Pekerjaan pengeringan cara pembuangan air harus mendapat
persetujuan Direksi. Pembuangan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat
dipelihara kestabilan dari dasar dan sisi miring yang digali sehingga semua konstruksi
dikerjakan dalam keadaan kering.

C. PEKERJAAN PENGUKURAN BOUWPLANK


1. Sebelum pengukuran dimulai, Penyedia Jasa harus memasang patok-patok ukur dari
kayu ukuran 5 x 7 cm, patok-patok tersebut harus dipasang menonjol di permukaan
tanah 30 cm dan dipasang tiap 20 m di atas saluran dan dipasang kokoh.

2. Bouwplank harus dipasang tiap 25 m diatas rencana penahan dan dibuat dari kayu
ukuran 5 x 7 x 100 cm dipasang kokoh. Selama pekerjaan masih berlangsung patokpatok ukur dan Bouwplank harus tetap kedudukannya dan tidak berubah sampai
pelaksanaan pekerjaan selesai.
3. Selama pekerjaan saluran masih berlangsung patok-patok ukur dan bouwplank harus
tetap kedudukannya dan tidak berubah sampai pelaksanaan pekerjaan selesai.
D. PEKERJAAN GALIAN
1. Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat
dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan bouwplank, tanah hasil galian
ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak
longsor kembali ke lubang galian. Galian tanah pondasi digunakan tenaga manual dan
peralatan konvensional seperti cangkul.
E. PEKERJAAN BONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
1. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup pembongkaran / pembersihan /
pemindahan konstruksi keluar dari dalam tapak / site terhadap semua hal yang dinyatakan
oleh Konsultan Pengawas / Perencana dan Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun
yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan diantaranya :
Pembongkaran dan pembersihan bangunan existing.
Pembersihan material yang ada di lokasi.
2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat
dilaksanakan pemasangan baru sesuai dengan Gambar Kerja. Barang hasil bongkaran
dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak / site konstruksi dan dikumpulkan di
tempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas. Pada dasarnya,
barang-barang bongkaran tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali
apabila dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas.
F. PEKERJAAN PASANGAN
1. Pekerjaan saluran batu kali ini dilaksanakan dengan camp 1 : 4 dengan bentuk,
kemiringan dan ukuranukuran seperti tertera pada gambar rencana
2. Batu yang dipakai adalah batu kali yang tidak porous, bersih dan besarnya tidak lebih
dari 30 cm. Sama sekali tidak diperkenankan memakai batu dalam bentuk bulat atau batu
endapan. Pembelahan batu harus dilakukan diluar daerah pekerjaan (diluar bouwplank).
3. Semen, pasir (agregat halus) dan air harus memenuhi ketentuan dalam pekerjaan beton
menurut SNI 03-1750-1990.
4. Pasir untuk pekerjaan ini dipakai pasir yang baik, pasir tidak boleh mengandung
bahan yang dapat merusak pondasi dan ketahanannya. Untuk itu Kontraktor harus
mengajukan contoh-contoh yang memenuhi syarat dari berbagai sumber (tempat
pengambilan) antara lain tidak boleh menggunakan pasir laut. Pasir disimpan ditempat
yang saling terpisah dalam tumpukan yang tidak lebih dari 1 m berpermukaan yang
bersih, padat serta kering dan harus dicegah terhadap pengotoran.
G. PEKERJAAN TIMBUNAN
1. Umum
Pekerjaan timbunan tanah ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah (pasir),sirtu sehingga menutupi celah-celah buis, kedudukan,

kemiringan, dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar atau oleh direksi. Pelaksanaan
pemadatan harus dipadatkan secara merata sesuai dengan keperluannya dan harus
homogen, tidak
terdapat cekungan, kantong-kantong, garis-garis, lapis-lapis, pemberhentian atau
kekurangan-kekurangan lainnya. Kecuali ditentukan lain.
2. Cara Pelaksanaan
a. Material
Penyedia jasa harus menunjukkan jenis material yang akan digunakan sebagai
timbunan untuk disetujui pemakaiannya oleh direksi.
b. Cuaca
Timbunan tidak boleh dilaksanakan pada waktu hujan karena kadar air dalam material
tersebut melewati kadar air optimum yang disyaratkan.
c. Penyiapan Tempat Kerja
Sebelum melaksanakan timbunan, pada lokasi harus bersih dari material yang tidak
dipakai, serta harus diratakan terlebih dahulu.
d. Penghamparan dan Pemadatan
Sebelum bahan-bahan untuk lapisan pertama timbunan ditempatkan, buis untuk
tanggul tersebut terlebih dahulu harus dibersihkan atau harus dibasahi atau
dikeringkan dan dipadatkan dengan suatu cara yang ditentukan berikut ini untuk
pemadatan timbunan yang ditempatkan di atasnya. Sebelum memulai pekerjaan
timbunan, penyedia jasa harus mengadakan pengujian lapangan di bawah pengawasan
langsung dari direksi untuk menentukan kondisi pemadatan optimum. Bahan-bahan
harus dihamparkan & dipadatkan dalam lapisan-lapisan mendatar dgn ketebalan yang
seragam serta dengan suatu ketebalan padat yag tdk melebihi 20 cm / sebagaimana
diperintahkan oleh direksi. Peiaksanaan pengambilan dan penempatan bahan bahan
harus sedemikian rupa sehingga pada waktu dipadatkan harus terikat dengan baik
untuk menjamin adanya berat isi, dalam keadaan kering yang tertinggi dan kerapatan
tertinggi serta stabilitas timbunan. Jika permukaan buis yang telah disiapkan at au
permukaan set iap l api san t imbunan yang telah dipadatkan terialu kering atau terlalu
lembek untuk pengikatan yang baik dengan lapisan yang akan dihamparkan
diatasnya, harus dibasahi dan / atau ditoreh dengan suatu cara yang disetujui sampai
kedalaman yang cukup untuk menyediakan permukaan pengikatan yang memuaskan
sebelum lapisan berikutnya ditempatkan. Jika permukaan suatu lapisan timbunan
yang telah dipadatkan di tempat temyata teiialu basah untuk dilakukan pemadatan
pada lapisan berikutnya yang dihamparkan diatasnya, maka lapisan tersebut harus
dikuras/ dikeluarkan, kemudian dibiarkan mengering atau ditoreh untuk
mengeluarkan kelebihan airnya sampai jumlah yang diperlukan, dan selanjutnya
dipadatkan kembali sebelum lapisan pengganti berikutnya ditempatkan. Kandungan
air dalam tanah (pasir) harus diawasi dengan cermat dengan menggunakan cara
pengehngan alam atau pembahasan dengan penyemprot yang halus. Jika bahan
tersebut telah memenuhi persyaratan seperti ditentukan diatas, baru harus dipadatkan
sesuai dengan keadaantanahnya, untuk mencapai tingkat kepadatan yang ditentukan.
Sebelum memulai penimbunan, peralatan pemadatan yang digunakan harus disetujui
direksi.
H. PEKERJAAN PLESTERAN
1. BAHAN DAN PERALATAN
Bahanbahan yang digunakan terdiri dari semen PC, pasir, dan air. Perbandingan adukan
untuk pekerjaan plesteran dinding 1 PC : 3 Pasir

a. Semen PC.
Semen yang digunakan harus memenuhi standart Nasional ( SNI ). Semen yang telah
disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau mengeras sebagian /
seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak
mudah membatu.
b. Pasir.
Pasir harus terdiri dari butirbutir yang bersih, bebas dari bahanbahan organis,
lumpur dan sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di
dalam PBI 1971.
c. Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam
alkalis, dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak campuran.
2. PELAKSANAAN
a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, bidang yang akan diplester harus bersih dari
kotoran dan lemak/ minyak, dan dibasahi dengan air hingga jenuh.
b. Campuran tidak boleh terlalu cair atau terlalu kental, dan dicampur dengan
menggunakan air tawar yang bersih.
c. Agregat/ pasir yang akan dipergunakan harus diayak hingga memiliki butiran yang
sesuai dengan kemampuan kuat lekat yang disyaratkan.
d. Tebal plesteran adalah 1,50 cm smpai 2,50 cm atau disesuaikan dengan gambar dan
spesifikasi yang ada atau berdasarkan petunjuk Direksi/ Pengawas.
I. PEKERJAAN ACIAN
1. BAHAN
Bahanbahan yang digunakan untuk pekerjaan acian adalah semen dan air. Biasanya
pekerjaan acian dikerjakan setelah pekerjaan plesteran selesai.
a. Semen PC.
Semen yang digunakan harus memenuhi standart Nasional ( SNI ). Semen yang telah
disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau mengeras sebagian /
seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak
mudah membatu.
b. Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam
alkalis, dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak campuran.
2. PELAKSANAAN
a. Sebelum pekerjaan acian dimulai, bersihkan dan ratakan bidang yang akan dilakukan
acian sehingga hasil acian menjadi rapi.
b. Campurlah semen dan air pada wadah yang telah disediakan.
c. Hamparkan hasil campuran semen dan air pada dinding yang sudah diplester
berdasarkan petunjuk Direksi / Pengawas.
J. PEKERJAAN BETON
A. Umum
1. Uraian
Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen Portland atau semen
hidraulik yang setara agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat.

Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini haras mencakup pelaksanaan seluruh struktur
beton bertulang, beton tanpatulangan, beton prategang, beton pracetak, dan beton
untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasdan gambar rencana atau
sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan ini haras pula mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton,
pengadaan perawatanbeton. Lantai kerja dan pemeliharaan fondasi seperti
pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankanagar fondasi tetap kering.
Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam
kontrak harus seperti yangditunjukkan dalam gambar rencana atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Mutu beton yangdigunakan dalam kontrak ini
dibagi sebagai berikut.
Tabel Mutu Beton dan Penggunaan
Jenis Beton fc'(Mpa)
obk'
Mutu
>45
>K500
Tinggi

Mutu
Sedang

20 <x< 45

Mutu
Rendah

15<x<20

10<x<15

Uraian
Umumnya digunakan untuk beton
prategang
seperti tiang pancang beton prategang
gelagar beton prategang, plat beton
prategang
dan sejenisnya
K250<x<K500 Umumnya digunakan untuk beton
bertulangseperti pelat lantai jembatan,
gelagar betonbertulang, diagfragma, kereb
betonpracetak,gorong-gorong
beton
bertulang,bangunan bawah jembatan,
perkerasan betonsemen
K175<x<K250 Umumnya digunakan untuk struktur beton
tanpa
tulangan seperti beton siklop, trotoar dan
pasangan batu kosong yang diisi adukan,
pasangan batu
K125<x<K175 Digunakan
sebagai
lantai
kerja,
penimbunan
kembali dengan beton

2. Penerbitan Detil Pelaksanaan


Detil pelaksanaan untuk pekerjaan beton yang tidak disertakan dalam Dokumen
Kontrak pada saat pelelangan akan
diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan setelah peninjauan rancangan awal telah selesai
dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi ini.
3. Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir harus dipantau dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar.
4. Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI):
SNI03-1968-1990 : Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan
kasar.
SNI 03-1972-1990 : Metode pengujian slump beton
SNI 03-1973-1990 : Metode Pengujian Berat Isi Beton

SNI 03-1974-1990
SNI 03-2460-1991
SNI 03-2491-1991
SNI 03-2493-1991
SNI 03-2495-1991
SNI 03-2816-1992
SNI 03-3403-1994
SNI 03-3418-1994
SNI 03-3976-1995
SNI 03-4141-1996
SNI 03-4142-1996
SNI 03-4156-1996
SNI 03-4433-1997
SNI 03-4806-1998
SNI 03-4807-1998
SNI 03-4808-1998
SNI 03-4810-1998
SNI 03-2834-2000
SNI 03-6429-2000
SNI 03-2492-2002
SNI 03-6817-2002
SNI 03-6889-2002
SNI03-2049-2004
SN103-7064-2004
SNI 03-0302-2004
SNI 2417 : 2008
SNI 2458 :2008
SNI 3407 : 2008

: Metode pengujian kuat tekan beton


: Spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan untuk
campuran beton
: Metode pengujian kuat tank belah beton
: Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium
: Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
: Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton
: Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran
: Metode pengujian kandungan udara pada beton segar
: Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
: Metode pengujian gumpalan lempung dan butir-butir mudah
pecah
: Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos
saringan No.200 (0,075 mm)
: Metode pengujian bliding dari beton segar
: Spesifikasi beton siap pakai
: Metode pengujian kadar semen Portland dalam beton segar
dengan cara titrasi volumetri
: Metode pengujian untuk menetukan suhu beton segar semen
Portland
: Metode pengujian kadar air dalam beton segar dengan cara
titrasi Volumetri
: Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton dilapangan
: Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
: Metode pengujian kuat tekan beton silinder dengan cetakan
silinder Di dalam tempat cetakan
: Metode pengambilan dan pengujian beton inti
: Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton
: Tata cara pengambilan contoh agregat
: Semen portland
: Semen portland komposit
: Semen portland pozzolan
: Metode pengujian keausan agregat dengan mesin los angeles
: Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar
: Metode pengujian sifat kekekalan bentuk agregat terhadap
larutan Natrium sulfat dan

Magnesium Sulfat
Pd T-07-2005-B
: Pelaksanaan Pekerjaan beton unutk jalan dan jembatan
American Society for Testing and Materials
ASTM C 403-90
: Time of setting of concrete mixtures by penetration resistance
ASTM C 33-93
: Standar spesificationfor concrete aggregats
ASTM C 989-95
: Spesificationfor Ground Granulated Blast Furnace Slag for
use in Concrete and Mortars
American Concrete Institute (ACI) :
ACI 363R-92
: State-of-the-art on high-strength concrete
ACI 3O5R-99
: Hot weather concrete

5. Pengajuan Kesiapan Kerja


a. Penyedia jasa haras mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang
diisyaratkan.
b. Penyedia jasa harus mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk
masing- masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran
beton dimulai, lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian
campuran beton dilaboratorium berdasarkan kuat tekan beton unutk umur 7 dan
28 hari, kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Direksi Pekerjaan.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi kriteria
teknis utama, yaitu kelecekan (workability), kekuatan (strength), dan keawetan
(durability).
c. Campuran Percobaan
Sebelum dilakukan percobaan, Penyedia jasa harus membuat campuran percobaan
menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran serta bahan yang
diusulkan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang menggunakan jenis
instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan
(serta sudah memperhitungkan waktu pengangkutan dll). Dalam kondisi beton
segar, adukan beton harus memenuhi syarat kelecakan (nilai Slump) yang telah
ditentukan. Pengujian kuat tekan beton umur 7 hari dari hasil campuran percobaan
harus mencapai kekuatan minimum 90% dari nilai kuat tekan beton rata-rata yang
ditargetkan dalam rancangan campuran beton (mix design) umur 7 hari. Bilamana
hasil pengujian beton berumur 7 hari dari campuran percobaan tidak
menghasilkan kuat tekan beton yang diisyaratkan, maka penyedia jasa harus
melakukan penyesuaian campuran dan mencari penyebab ketidak sesuaian
tersebut, dengan meminta saran tenaga ahli yang kompoten di bidang beton untuk
kemudian melakukan percobaan campuran kembali sampai dihasilkan kuat tekan
beton di lapangan yang sesuai dengan persyaratan. Bilamana percobaan campuran
beton telah sesuai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka Penyedia Jasa boleh
melakukan pekerjaan pencampuran beton dengan Formula Campuran Kerja (Job
Mix Formula, JMF) hasil percobaan campuran.
d. Penyedia jasa haras mengirim gambar detil untuk seluruh perancah yang akan
digunakan,dan harus persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum setiap pekerjaan
perancah dimulai.
e. Penyedia jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit
24 jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau pengecoran
setiap jenis beton.
6. Penyimpanan dan Perlindungan Bahan
Cara penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Semen disimpan ditempat yang kering dan tertutup rapat.
b. Semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai ruangan, tidak
menempel/melekat pada dinding ruangan dan tinggi timbunan maksimum 8 zak
semen.
c. Tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi perputaran
udara di antaranya, dan mudah untuk diperiksa.
d. Semen dari berbagai jenis merek disimpan secara terpisah.
e. Semen yang baru datang tidak boleh ditumpuk di atas tumpukan semen yang
sudah ada dan penggunaannya harus dilakukan menurut urutan pengiriman.
f. Apabila semen telah disimpan lebih dari 2 (dua) bulan, maka sebelum digunakan
harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebut masih memenuhi syarat.

7. Kondisi Tempat Kerja


Penyedia jasa harus menjaga temperate semua bahan, terutama agregat kasar, dengan
temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu dibawah
30C sepanjang waktu pengecoran. Sebagai tambahan, Penyedia Jasa tidak boleh
melakukan bilamana :
a. Tingkat penguapan melampaui 1.0 kg/m/jam.
b. Lengas nisbi dari udara kurang dari 40%
c. Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan, selama turun hujan atau bila udara penuh
debu atau tercemar.
8. Perbaikan Atas Pekerjaan Beton yang Tidak Memenuhi Ketentuan
a. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang
diisyaratkan, atau yang tidak memiliki permukaan akhir yang memenuhi
ketentuan atau yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran yang diisyaratkan, harus
mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat
meliputi:
- Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum
dikerjakan,
- Tambahan perawatan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya gagal,
- Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh dan penggantian bagian pekerjaan
yang dipandang tidak memenuhi ketentuan.
b. Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam mutu pekerjaan beton atau adanya
keraguan dari data pengujian yang ada. Direksi Pekerjaan dapat meminta
penyedia jasa melakukan pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat dinilai dengan adil. Biaya
pengujian tambahan tersebut haruslah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
c. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser yang diakibatkan oleh
kelalaian Penyedia Jasa merupakan tanggung jawab penyedia Jasa dan harus
dilakukan dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa tidak bertanggung jawab atas
kerusakan yang timbul berasal dari bencana alam yang tidak dapat dihindarkan,
asalkan pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima dan dinyatakan oleh Direksi
Pekerjaan secara tertulis telah selesai.
B. Bahan
A. Semen
a. Semen yang dugunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland tipe I,
II, III, IV dan V yang memenuhi SNI15-2049-2004 tentang semen portland.
b. Semen tipe IA (Semen portland tipe I dengan air-entraining agent), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (semen pertland tipe III dengan
air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan cement), dan PCC {portland
composite cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaan.
Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali
rancangan beton sesuai dengan mereke semen yang digunakan.
c. Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek
semen yang digunakan.
B. Air
Air yang digunakan unutk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organik. Air harus diuji sesuai dengan dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI
03-6817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu sebab

pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan
pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan memakai air yang
diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang diusulkan dapat
digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan
28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan
mortar denagn air suling untuk periode umur yang sama. Air yang diketahui dapat
diminum dapat digunakan.
C. Agregat
a. Ketentuan gradasi agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan
dalam tabel 2. tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak
memenuhi ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila
memenuhi sifat-sifat campuran diisyaratkan yang dibuktikan oleh hasil
campuran percobaan.
Tabel Ketentuan Gradasi Agregat
Ukuran Saringan
Persen berat yang lolos untuk agregat
Inci
Standar Halus
Ukuran
Ukuran
Ukuran
Ukuran
Ukuran
(in)
(mm)
Maksimum Maksimum Maksimum Maksimum Maksimum
37,5 mm
25 mm
19 mm
12,5 mm
10 mm
2
50,8
100
1
38,1
95 100
100
1
25,4
95 - 100
100

19
35 70
90 - 100
100

12,7
25 - 60
90 - 100
100
3/8
9,5
100
10 30
20 - 55
40 - 70
90 - 100
4
9,5
95 -100 0 5
0 - 10
0 - 10
0 15
30 - 65
8
2,36
80 - 100 0-5
0-5
05
20 - 50
16
1,18
50 - 85
15 - 40
50
0,300
10 - 30
5 - 15
100
0,150
2-5
0-8
Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa ukuran agregat terbesar tidak
lebih dari % jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja
tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus di cor.
b. Sifat-Sifat Agregat
Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan
batu atau koral, atau dari penyaringan dari pencucian (jika perlu) kerikii dan pasir
sungai. Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang metode pengujian kotoran organik dalam
pasir untuk campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya
yang dibrikan dalam tabel.
Bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan yang berhubungan.
Tabel Ketentuan Mutu Agregat
Sifat-sifat

Metode Pengujian

Keausan
agregat SNI 2417-2008
dengan mesin los
angeles

Batas maksimum yang diizinkan untuk agregat


Halus
Kasar
40%

Kekekalan
bentuk SNI 3407-2008
agregat
terhadap
larutan
natrium
sulfat
atau
magnesium
Gumpalan lempung SNI 03-4141-1996
dan partikel yang
mudah pecah
Bahan yang lolos SNI 03-4142-1996
saringan no. 200

10 % - natrium

12% - Natrium

15 % - magnesium

18% - magnesium

3%

2%

5
%
untuk 1%
kondisi umum, 3%
untuk
kondisi
permukaan terabrasi

Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang metode pengujian kotoran organik
dalam pasir untuk campuran.
Batu Untuk Beton Siklop
Batu untuk beton siklop harus keras, awet, bebas dari retak, tidak berongga
dan tidak rusak oleh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut runcing, bebas dari
kotoran, minyak dan bahan-bahan lain yang mempengaruhi ikatan dengan
beton. Ukuran batu yang digunakan untuk beton siklop tidak boleh lebih besar
dari 250 mm.
Bahan Tambah
Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat
berupa bahan kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk
pozzolanik sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton.
Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam campuran
beton dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses
pengadukan atau selama pelaksanaan pengadukan tambahan dalam
pengecoran beton. Ketentuan mengenai bahan tambahan ini harus
mengacu pada SM 03-24951991Untuk tujuan peningkatan kinerja beton
segar, bahan tambahan campuran beton dapat digunakan untuk keperluankeperluan meningkatkan kinerja kelecakan adukan beton tanpa menambah
kelecakan, mempercepat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton,
memperlambat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton,
meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton, mengurangi
kecepatan terjadinya kehilangan slump (slump loss), mengurangi susut
beton atau memberikan sedikit pengembangan volume beton (ehpansf),
mengurangi terjadinya bliding (bleeding), mengurangi terjadinya
segregasi. Untuk tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras,
bahan tambahan campuran beton bisa digunakan untuk keperluankeperluan meningkatkan kekuatan beton (secara tidak langsung),
meningkatkan kekuatan pada beton muda, mengurangi atau
memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan beton, terutama
untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi, meningkatkan kinerja
pengecoran beton didalam air atau dilaut, meningkatkan keawetan jangka
panjang beton, meningkatkan kekedapan beton (mengurangi permeabilitas
beton), mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkali agregat,
meningkatkan daya lekat antara beton dan baja tulangan, meningkatkan
ketahanan beton terhadap abrasi dan tumbukan.

Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan


gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak boleh
lebih dari 5%. Penggunaan jenis bahan tambahan kimia untuk maksud
apapun harus berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang menyatakan
bahwa hasilnya sesuai dengan persyaratan dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
Mineral
Mineral yang berupa bahan tambahan atau bahan limbah dapat berbentuk
abu terbang (fly ask), pozzolan, mikro silica atau silica fume. Apabila
digunakan bahan tamabahan berapa abu terbang, maka bahan tersebut
haras sesuai dengan standar spesifikasi yang ditentukan dalam dalam SNI
032460-1991tentang spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan
untuk campuran beton. Penggunaan jenis bahan tambahan mineral
untuk maksud apapun harus berdasarkan hasil pengujian laboratorium
yang menyatakan bahwa hasilnya sesuai dengan persyaratan dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
C. Pencampuran dan Penakaran
1. Ketentuan sifat-sifat campuran
a. Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kelecakan
(Slump), Kekuatan (strength), dan keawetan (durability) yang dibutuhkan
sebagaimana diisyaratkan.
b. Bilamana pengujian beton pada umur yang lebih awal sebelum 28 hari
menghasilkan kuat beton dibawahkekuatan yang disyaratkan, maka penyedia jasa
tidak diperkenankan mengecor beton lebih lanjut sampaipenyebab dari hasil yang
rendah tersebut dapat diketahui dengan pasti dan sampai telah diambil tindakantindakan yang menjamin bahwa produksi beton memenuhi ketentuan yang
diisyaratkan dalam spesifikasi.
c. Apabila kuat tekan beton berumur 28 hari tidak memenuhi ketentuan yang
diisyaratkan, maka harus diambil tindakan mengikuti ketentuan.
d. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat mencakup
pembongkaran dan penggantian seluruh beton.
2. Penyesuaian Campuran
a. Penyesuaian sifat kelecakan (workability)
Apabila sifat kelecakan pada beton dengan proporsi yang semula dirancang sulit
diperoleh, maka Penyedia Jasa boleh melakukan perubahan rancangan agregat,
dengan syarat dalam hal apapun kadar semen yang semula dirancang tidak
berubah juga rasio air/semen yang telah ditentukan berdasarkan pengujian yang
menghasilkan kuat tekan yang memenuhi tidak dinaikkan. Pengadukan kembali
beton yang telah dicampur dengan cara menambah air atau oleh cara lain tidak
diizinkan. Bahan tambahan untuk meningkatkan sifat kelecakan hanya diijinkan
bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b. Penyesuaian kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang diisyaratkan, atas persetujuan
Direksi Pekerjaan kadar semen dapat ditingkatkan asalkan tidak melebihi batas
kadar semen maksimum karena pertimbangan panas hidrasi. Cara lain dapat juga
dengan menurunkan rasio air/semen dengan pemakaian bahan tambahan jenis
plasticizer yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja kelecekan adukan beton.
c. Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Bahan baru tidak boleh

digunakan sampai direksi pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis dan
menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran percobaan
baru yang dilakukan oleh penyedia jasa.
d. Bahan Tambahan
Bila untuk penyesuaian campuran perlu menggunakan bahan tambahan, maka
dalam pelaksanaannya harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3. Penakaran Bahan
a. Seluruh komponen beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen
kemasan dalam zak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas
semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari
jumlah zak semen. Agregat harus diukur beratnya secara terpisah. Ukuran setiap
penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat pencampur.
b. Untuk mutu beton/c' > 20 Mpa atau K-250 seluruh komponen bahan beton harus
ditakar menurut berat. Untuk mutu beton fc' < 20 Mpa atau K-250 diizinkan
ditakar menurut volume sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan semen
kemasan dalam zak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas
semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari
jumlah zak semen. Agregat harus ditimbang beratnya secara terpisah. Ukuran
setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat pencampur.
c. Penakaran agregat dan air harus dilakukan denga basis kondisi agregat jenuh
kering permukaan (JKP). Untuk mendapatkan kondisi agregat yang jenuh kering
permukaan dapat dilakukan dengan cara menyemprot tumpukan agregat yang
akan digunakan dengan air paling sedikit 12 (dua belas) jam sebelum penakaran.
Apabila agregat tidak daiam kondisi jenuh kering permukaan, maka harus
diadakan perhitungan koreksi penakaran berat air dan agregat dengan
menggunakan data resapan dan kadar air agregat lapangan. Sedangkan apabila
ditakar menurut volume, maka harus memperhitungkan faktor pengembangan
(bulking factor) agregat halus.
4. Pencampuran
a. Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distirbusi yang merata dari
seluruh bahan.
b. Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam
setiap penakaran.
c. Pertama-tama alat pencampur harus didisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
d. Walau pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan
sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu
pencampuran untuk mesin kapasitas 4 m3 atau kurang haruslah 1,5 menit, untuk
mesin yang lebih waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5
m3 .
e. Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Pekerjaan dapat
menyetujui pencampuran beton dengan cara manual, sedekat mungkin dengan
tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual harus
dibatasi pada beton non-struktural.
D. Pelaksanaan Pengecoran
1. Penyiapan Tempat Kerja
a. Seluruh buis harus dijaga agar senantiasa kering dan beton tidak boleh di cor di
atas tanah yang berlumpur atau bersampah atau di dalam air. Atas persetujuan

direksi beton dapat dicor di dalam air dengan cara dan peralatan khusus untuk
menutup kebocoran seperti pada dasar sumuran atau cofferdam.
b. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang
haras dimasukkan ke dalam beton (seperti Batu, Besi Pengait) harus sudah di
pasang dan diikat kuat sehingga tidak bergser pada saat pengecoran.
c. Bila diisyaratkan atau diperlukan oleh direksi pekerjaan, bahan landasan untuk
pekerjaan beton harus ditutup dengan rapi, sehingga beton tidak menetes.
2. Acuan
a. Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh direksi pekerjaan, harus dibentuk dari
galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang
sebelum pengecoran beton.
b. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan.
c. Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
3. Pengecoran
a. Penyedia jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran
beton bilamana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan
harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton. Direksi pekerjaan akan memberi tanda terima atas
pemberitahuan tersebut dan akan memeriksa acuan, dan tulangan dapat
mengeluarkan persetujuan tertulis maupun tidak untuk memulai pelaksanaan
pekerjaan seperti yang direncanakan. Penyedia jasa tidak boleh melaksanakan
pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari direksi pekerjaan.
b. Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk memulai
pengecoran, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana direksi
pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan
pengecoran secara keseluruhan.
c. Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak di cor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau
dalam waktu yang lebih pendek sebagimana yang dapat diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan karakteristik waktu pengerasan
(setting time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambahan (aditif)
utnuk memperlambat proses pengerasan (retarder) yabg disetujui oleh direksi.
d. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambunga
konstruksi (constraction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
e. Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel dasar
dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
f. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm. Beton tidak boleh di cor langsung dalam air. Bilamana beton dicor di dalam
air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48 jam setelah
pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode tremi atau metode dropbottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus digunakan utnuk tujuan ini
harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi pekerjaan.
g. Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi haras selalu diisi penuh selama

pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat maka tremi harus ditarik sedikit dan
diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan. Baik tremi harus
mengalirkan campuran beton di bawah permukaan beton yang telah dicor
sebelumnya. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan
campuran beton yang baru.
h. Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan dicor
haras terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan
rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum penegcoran
beton baru ini, bidang-bidang kontak beton lama harus di sapu dengan adukan
semen dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.
4. Pemadatan
a. Beton haras dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar yang
telah disetujui bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh direksi pekerjaan
penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok
untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai penggetar tidak
boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik
yang lain di dalam cetakan.
b. Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat.
c. Setiap alat penggetar mekanis dari dalam arus dimaukkan kedalam beton basah
secara vertikal demikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai kedasar beton
yang harus dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh kedalaman pada
bagian tersebut. Alat penggetar harus ditarik pelan-pelan dan dimasukkan kembali
pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm jaraknya. Alat penggetar tidak boleh berada
pada suatu titik lebih dari 30 detik, juga tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton ke lokasi lain serta tidak boleh menyentuh tulang
beton.
d. Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam tabel.
Tabel. Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam
Kecepatan pengecoran beton (m3 /jam)

Jumlah alat
2

12

16
20

5
6

5. Beton Siklop
Pengecoran beton siklop yang terdiri dari campuran beton kelas^e'15 Mpa atau K-175
dengan batu-batu pecah ukuran besar. Batu-batu ini diletakkan dengan hati-hati, tidak
boleh dijatuhkan dari tempat yang tinggi atau ditempatka secara berlebihan yang
dikhawatirkan akan merusak bentuk acuan atau pasangan-pasangan lain yang
berdekatan. Semua batu-batu pecah harus cukup dibasahi sebelum ditempatkan.
Volume total batu pecah tidak boleh melebihi 1/3 dari total volume pekerjaan beton
siklop. Untuk dinding-dinding buis dapat digunakan batu-batu pecah berukuran

maksimum 25 cm tiap batu harus cukup dilindungi dengan adukan beton setebal 15
cm, batu pecah tidak boleh lebih dekat dari 30 cm dalam jarak terhadap permukaan
atau 15 cm dalam jarak terhadap permukaan yang akan dilindungi dengan penutup
(coping).
E. Pengerjaan Akhir
1. Perawatan Dengan Pembasahan
a. Segera setelah pengecoran beton harus dilindungi dari pengeringan dini,
temperatur yang terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
b. Beton harus dirawat sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras,
dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit tiga hari. Semua
bahan pearawat atau lernbaran bahan penyerap air harus dibebani atau diikat
kebawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara,
c. Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang
tinggi atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan
tambahan, harus dibasahi sampai kekuatannya mencapai 70% dari kekuatan
rancangan beton berumur 28 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum
yang diisyaratkan.
K. PEKERJAAN BRONJONG
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan -bahan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Bahan memakai batu kali, kawat bronjong dan kawat baja putih
3. Pasangan bronjong di sepanjang sungai lokasi pekerjaan
4. Sistem pasangan seperti pasangan Bata Merah ( saling Mengikat)
5. Pasangan Bronjong dengan bingkai dia 4 mm, lilit menggunakan 3,6mm
6. Kawat pengikatnya memakai kawat baja putih dia 2 mm.
7. ikatan kawat 2mm
8. Modul Bronjong ukuran 2 m x 1 m x 0,5 m
L. PEKERJAAN PINTU
1.

Spesifikasi Standar
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi standar
Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi standar yang sama sebagai pengganti dapat
ditambahkan sesuai perintah Direksi.
Semua bahan yang belum termasuk dalam Spesifikasi di atas haruslah bahan kelas satu.
Bila Penyedia Jasa mengajukan bahan yang berbeda dengan standar di atas, ia harus
menyertakan penjelasan dari standarnya di dalam penawarannya.
Standar Acuan Normatif yang dipergunakan adalah : SNI 03-6861.2-2002 : Spesifikasi
Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja)

2.

Pengadaan Pintu Air

Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu besi, dipakai
type standar, sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu Pengatur Air dari
Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum 1988.
Pintu air direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya hanya boleh suatu
pabrik yang sudah disetujui oleh Direksi. Sebelum melakukan pesanan harus didapatkan
persetujuan tertulis lebih dahulu perihal Sub-Kontraktor yang akan ditugaskan. Pembuatan
dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub Kontrak oleh Penyedia
Jasa, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya. Penyedia Jasa
harus memberikan salinan dari semua surat-menyurat yang menyangkut Sub Kontrak
tersebut kepada Direksi.
3.

Perencanaan, Perhitungan dan Gambar


Gambar perencanaan dan spesifikasi menunjukkan macam logam yang dibutuhkan dan
ukuran-ukuran pokoknya. Sub Penyedia Jasa harus merencanakan pintu-pintu yang akan
didatangkan dan dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan perhitungan dan gambar-gambar
dari pabrik dan diserahkan kepada Direksi sebelum pabrik membuatnya.
Sebagai acuan bahan yang digunakan untuk Pintu Sorong Baja adalah : Rangka Baja Siku
L100.100.10, Stang Pengangkat As O 2,25, Moer Brons O 2.25, Lager Blok besi cor,
Daun Pintu plat tebal 8 mm dan siku L60.60.6.
Sebagai acuan bahan yang digunakan untuk Pintu Angkat Baja adalah : Rangka Baja Siku
L60.60.6, Stang Pengangkat UNP 6,5 ; Pipa O1,5, Daun Pintu plat tebal 6 mm dan siku
L25.25.2
Setiap gambar harus dibuat rangkap tiga dan setiap perubahan yang dilakukan oleh Direksi
harus dibuat tanpa pembayaran ekstra.Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan
sebelum menerima persetujuan Direksi secara tertulis dengan telah memberikan
persetujuan pada setiap set gambar (satu untuk Direksi, satu untuk Penyedia Jasa, dan satu
untuk sub Penyedia Jasa).

4.

Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur pijar logam (metal arc welding) yang
bersinggungan terus, dan Penyedia Jasa harus menyediakan contoh untuk pemeriksaan atau
pengujian, sesuai spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.

5.

Sambungan Baut dan Paku Keling (Bolted and Riveted Joints)


Penyedia Jasa harus menyediakan semua paku keling, baut, mur dan sebagainya yang
diperlukan untuk memasang pekerjaan baja termasuk menyediakan cadangannya.
Sambungan baut yang menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku keling
dan baut harus dibor dan bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus
tepat memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai Standar
Nasional Indonesia PUBI 1982 atau seperti yang berlaku untuk pekerjaan kelas utama.
Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan semua baut hitam kecuali baut lewis dan baut-baut
yang digalvanis harus dipanaskan dan dicelup ke dalam linseed oil atau cairan serupa
yang disetujui. Di dalam penyimpanannya harus berhati-hati untuk menjamin ulirnya tidak
rusak dan tetap bersih.

6.

Perapat (Seal)
Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau pemakaian bahan lain untuk
perapat pada pintu-pintu. Bahan yang dipakai harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam

gambar-gambar atau bahan-bahan lain yang diijinkan sesuai dengan tujuannya, berdaya
guna sebagai perapat, tahan lama dalam kondisi iklim di Indonesia, tahan lama bila
terendam terus-menerus dalam air dan tahan lama terhadap pengaruh sinar matahari.
Penggunaan karet sintentis atau plastik dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan.
Bahan perapat di atas harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang atau diganti, dan
baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi.
7.

Pemasangan/Perakitan di Pabrik
Jika dibutuhkan Direksi, pekerjaan pintu harus dipasang untuk sementara di pabrik untuk
diperiksa oleh Direksi dan jika dianggap perlu diuji sebelum dikirim. Apabila tidak ada
masalah, dengan persetujuan Direksi, pekerjaan logam tersebut dapat dikirimkan ke lokasi
pekerjaan.

8.

Pemasangan di Lokasi Pekerjaan


Penyedia Jasa harus memasang pekerjaan pintu selengkapnya dan harus menyediakan dan
membangun penyangga dan penguat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Sebelum suatu pekerjaan pemasangan dimulai di lapangan, Penyedia Jasa harus
menyampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan mengenai metode/cara
yang diusulkan untuk

9.

Pengujian Setelah Dipasang Di Lokasi


Setelah selesai dipasang di lokasi, harus diadakan uji coba terhadap semua perlengkapan,
sampai mendapat persetujuan Direksi. Setiap pintu pengatur air harus digerakkan secara
penuh untuk keperluan pengoperasian dengan menggunakan semua peralatan yang
disediakan dan dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan kecuali Direksi
menentukan lain.

10.

Penyerahan
Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan
disetujui bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa, dengan perkiraan satu minggu,
pelaksana diminta tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama dari bangunannya, dan
untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada staf pemilik pekerjaan dalam cara yang
benar guna pengoperasian dan pemeliharaan dari bangunan tersebut.

11.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu air akan
dilakukan berdasarkan jumlah masing-masing jenis/ukuran yang telah betul-betul
terpasang pada tempat yang ditentukan dan telah mendapatkan persetujuan Direksi.
Harga satuan pembayaran tersebut harus sudah mencakup biaya tenaga kerja, peralatan dan
material, pabrikasi, perakitan dilapangan; galvanisir dan/atau pengecatan serta biaya lain
yang yang terkait dengan pekerjaan tersebut.
M. PEKERJAAN WATERSTOP

A.

Umum
Water stop harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan dipasang pada posisi seperti
ditunjukkan pada gambar kerja atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
Semua penggunaan waterstop harus sesuai persetujuan Direksi. Sedikitnya tigapuluh (30)
hari sebelum dipasang Penyedia Jasa harus menyerahkan usulan waterstop kepada Direksi
untuk

mendapatkan persetujuan yang meliputi data-data teknis waterstop yang diusulkan. Datadata tersebut antara lain: gambar, hasil pengujian, karakteristik bahan, detail cara
penyambungan, bahan dan peralatan yang diperlukan. Bila diminta oleh Direksi untuk
bahan evaluasi, penyedia barang jasa harus mengirimkan seluruh tipe atau ukuran water
stop yang akan digunakan berupa contoh data waterstop dari dua atau lebih produsen atau
pabrik yang berbeda.
Apabila tidak diminta lain,waterstop terbuat dari karet seperti yang tercantum dalam
gambar dan dijelaskan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Waterstop diatas harus dicetak
sampai kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang membentuk
sudut dan persilangan, dan harus dibuat untuk kperluan bangunan-bangunan di bawah air
secara manerus atau seperti yang tercantum dalam gambar. Usulan dari penyedia jasa
untuk menyambung waterstop di lapangan harus disetujui oleh direksi terlebih dahulu dan
semua sambungan harus rapat.Waterstop yang dipakai adalah tipe center bulb dengan lebar
seperti yang ditunjukan dalam gambar.
Pada bagian ujung karet penahan air harus mempunyai potongan lingkaran.karet penahan
air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum pada gambar dan harus dilindungi
dari kerusakan akibat kena panas selama pemasangannya. Pada pengecoran betonnya harus
dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang yang terjadi.
Waterstop harus dipasang kuat dengan posisi khusus pada sambungan beton, tidak berubah
atau bergerak saat pengecoran. Penyedia jasa harus menyediakan penyokong dan proteksi
selama pemasangan dan pengecoran agar waterstop terhindar dari kerusakan,tekukan atau
pelipatan. Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini
bila bahannya dicoba menurut percobaan yang dinyatakan pada BS 903.
Kuat tarik minimum
: 2 KG/mm2
Pertambahan panjang sebelum putus minimum
: 500%
Kekerasan
: 60-65
Kepadatan max methode deflection secara tetap
: 20% dari refleksi asli
Penyerapan air max setelah 2 hari pada 20 C
: 5%
Sesudah percepatan pemuaian (selama 48 jam pada 70 C dalam zat asam dalam tekanan
0.20 Kg/mm)

Kuat tarik minimum


: 80% dari nilai asli

Pertambahan panjang sebelum putus


: 80% dari nilai asli
B.

Sambungan Waterstop
Jumlah sambungan waterstop harus dibuat seminimal mungkin dan semua sambungan dan
tekukan harus sesuai yang ditunjukkan pada gambar atau sebagai yang disetujui oleh
Direksi.
Jumlah sambungan bidang lurus/langsung harus dibatasi sekecil mungkin dan semua
sambungan Tee, Cross, dan Elbow harus buatan pabrik dan telah dipersiapkan. Peralatan
yang digunakan untuk membuat sambungan waterstop harus disediakan oleh Penyedia Jasa
sesuai perintah Direksi. Semua sambungan harus dibuat dengan dilengkapi oleh alat
pengontrol suhu yang ditentukan oleh pabrik dan dalam upaya untuk meyakinkan bahwa:
a.
Material tidak rusak oleh panas atau terbakar atau oleh sebab lain
b.

Sambungan harus mempunyai kekuatan-tarik tidak kurang dari 80% dari kekuatan
materialyang diisyaratkan

c.

Sambungan harus kedap air; dan

d.

Bingkai dan pentolan (bulb) waterstop, bila dipakai, harus cocok dan menerus.

C.

Penyimpanan dan pemasangan


Semua waterstop harus disimpan di tempat yang sesuai dan sama sekali tidak boleh
waterstop disimpan di tempat terbuka yang langsung kena sinar matahari. Sirkulasi udara
di dalam gudang penyimpanan harus cukup bebas.
Waterstop harus cukup kaku dan diikat kuat dengan kawat pada bagian tulangan beton dan
selama pelaksanaan pengecoran harus dilindungi dari kerusakan, tekukan atau
pembengkokan.

D.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran, pengadaan dan pemasangan waterstop akan dibuat dalam
satuan meter panjang waterstop yang terpasang dengan tidak ada kelebihan yang dibuat
bagi sambungan dan persilangan.
Waterstop yang terpasang di lokasi selain yang ditunjukkan pada gambar atau tidak seperti
yang diperintahkan oleh Direksi tidak akan diukur untuk pembayarannya.
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan waterstop akan dilakukan dalam harga
satuan per-meter panjang seperti tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga, harga satuan
tersebut sudah meliputi ongkos tenaga kerja, pengadaan material, pengiriman,
penyimpanan, pemasangan, peralatan dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk pekerjaan
tersebut
N. PEKERJAAN HANDRAILL
Pipa Besi Galvanisir Untuk Sandaran
Pipa besi lunak galvanisir harus memenuhi pasal 98 Standar Naisonal Indonesia NI-3
PUBI.Sambungan ulir harus digunakan bersama dengan persetujuan mengenai
sambungan. Sambungan ulir harus besi tuang digalvanisir dengan Beaded Pattren
Thread .
Setelah penyambungan dan pemasangan dari sandaran (hand rail) lengkap, dan bangunan
yang bersangkutan telah selesai,besi sandaran tersebut harus dibersihkan dari sisa-sisa
beton,dan dicat sesuai spesifikasi teknik ini atau menurut perintah Direksi, hanya
pengerjaan penyemprotan dengan pasir besi (blasting) atau pembersihan dengan sikat
kawat tidak perlu dilakukan.
Pembayaran pekerjaan pipa besi dihitumg dalam satuan meter (termasuk tekukan) pipa
terpasang sesuai dengan rencana.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pipa besi akan dibuat berdasarkan panjang pipa
besi terpasang sesuai spesifikasi dan gambar atau seperti yang diarahkan atau disetujui
oleh Direksi.

Pembayaran untuk pekerjaan pipa besi dilakukan berdasarkan harga satuan per-meter
seperti yang tercantum dalam BOQ.Harga satuan tersebut harus sudah meliputi semua
tenaga kerja,bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
pekerjaan persiapan.

Kupang, 08 April 2015

TTD,

Pejabat Pembuat Komitmen


Bidang Pengairan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang

BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN

NO

ITEM PEKERJAAN

KETERANGAN

TIDAK ADA

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)


PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

:
:
:

LANJUTAN PENINGKATAN BENDUNG IRIGASI (DI) FATUKOA (PENANGKARAN RUSA)


KELURAHAN FATUKOA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG
2015
Nilai Gabungan Barang / Jasa (Rp)

Uraian Pekerjaan

(1)

DN

LN

(2)

(3)

TKDN (%)
Total

Barang / Jasa

Gabungan

(5)

(6)

(7)

100

89.64

Ribu Rp

% KDN

(4)

BARANG
I. Material Langsung (Bahan Baku)

Rp

II, Peralatan (Barang Jadi)

Rp

A. Sub Total Barang

Rp

950,888,480.83
950,888,480.83

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

950,888,480.83
950,888,480.83

89.64

JASA
III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan

Rp

IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja

Rp

V. Konstruksi dan Fabrikasi

Rp

VI. Jasa Umum

Rp

95,411,561.53

Rp

Rp

95,411,561.53

B. Sub Total Jasa

Rp

109,892,096.77

Rp

Rp

109,892,096.77

C. Total Biaya (A+B)

Rp

1,060,780,577.61

Rp

Rp

1,060,780,577.61

14,480,535.24
-

14,480,535.24

100

1.37

100

8.99

10.36

100.00

SoE, 20 April 2015


Penawar,
CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI


UNTUK BADAN USAHA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Bertindak untuk
dan atas nama

: TONNY F.M. SONBAIFETO


: Direktur

Alamat
Telepon/Fax
Email

: Jl. Ajaotomas Desa Eonbesi Kec. Mollo Utara Kab. TTS


: Hp. 085 239 258 036
: raysierabeloved@gmail.com

: CV. RAYSIERA BELOVED

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:


1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Akte Pendirian Notaris Silvester J.
Mambaitfeto, SH Nomor 33 Tanggal 15 Januari 2013;
2.

Saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I;

3.
4.

Saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;


Saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait, langsung maupun
tidak langsung dalam proses pengadaan ini;

5.

Badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;

6.
7.

Salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;
Data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut :

A.

Data Administrasi

1.

Nama (PT/CV/Firma/Koperasi)

: CV. RAYSIERA BELOVED

2.

Status

3.

Alamat Kantor Pusat


No. Telepon
No. Fax
E-Mail

:
:
:
:

Jl. Ajaotomas Desa Eonbesi Kec. Mollo Utara Kab. TTS


Hp. 085 239 258 036
raysierabeloved@gmail.com

4.

Alamat Kantor Cabang


No. Telepon
No. Fax
E-Mail

:
:
:
:

B.

Izin Usaha

1.
2.
3.

No. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi


Masa berlaku izin usaha sampai dengan
Instansi pemberi izin usaha

C.

Izin Lainnya (sesuai persyaratan)

1.
2.
3.

No. Surat Keterangan Badan Usaha


Masa berlaku izin usaha sampai dengan
Instansi pemberi izin usaha

: 0-5304-07-002-1-24-008735
: 11 Februari 2018
: LPJK Provinsi NTT

1.
2.
3.

No. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


Masa berlaku izin usaha sampai dengan
Instansi pemberi izin usaha

: KP2T 25.02/0041/2013
: 27 Februari 2018
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS

1.
2.
3.

No. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Masa berlaku izin usaha sampai dengan
Instansi pemberi izin usaha

: KP2T.0038/24-10/PK/II/2013
: 27 Februari 2018
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS

1.
2.
3.

No. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Masa berlaku izin usaha sampai dengan
Instansi pemberi izin usaha

: 241035000003
: 27 Februari 2018
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS

Pusat

Cabang

: 1-008735-5304-2-00017
: 01 Juli 2016
: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu PemKab. TTS

D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1.

2.

E.

Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasi


a. Nomor Akta
b. Tanggal
c. Nama Notaris

: 33
: 15 Januari 2013
: Silvester J. Mambaitfeto, SH

Akta Perubahan Terakhir (Akta Kuasa)


a. Nomor Akta
b. Tanggal
c. Nama Notaris

: : : -

Pengurus
1. Komisaris untuk Perseroan Terbatas (PT)
Nama

No.
-

No. KTP
-

Jabatan dalam Badan Usaha


-

No. KTP
5302030601740001

Jabatan dalam Badan Usaha


Direktur

2. Direksi/Pengurus Badan Usaha


Nama
No.
1 TONNY F.M. SONBAIFETO

F.

Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

Nama
No.
1 TONNY F.M. SONBAIFETO

No. KTP
5302030601740001

2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak

: 31.667.017.3-922.000

b. Bukti Laporan Pajak Tahun


terakhir

: 922.41.00003896

c. Surat Keterangan Fiskal (sebagai


pengganti huruf b )

: No. . Tanggal ..

tanggal 24 Maret 2015

Persentase
100%

G. Data Personalia (Tenaga ahli/teknis badan usaha)


No

Nama

Tgl/bln/
Thn
lahir

21 AGUSTUS 1979

S1 TEKNIK SIPIL

KEPALA PROYEK

12

AHLI TEKNIK IRIGASI - MUDA

2014 / 2003

14 SEPTEMBER 1975

S1 TEKNIK SIPIL

PELAKSANA

12

AHLI TEKNIK IRIGASI - MUDA

2014 / 2003

FEBIANTO A.M. KALLAU

25 FEBRUARI 1970

S1 TEKNIK SIPIL

PENGAWAS LAPANGAN

19

PENGAWAS PROYEK

1996

ALOYSIUS HORMAT

22 DESEMBER 1963

D3 TEKNIK SIPIL

PENGAWAS LAPANGAN

24

PENGAWAS PROYEK

1991

SUKARDI

12 AGUSTUS 1981

STM

SURVEYOR

15

SURVEY DAN PEMETAAN

2000

RINCE LAK'APU

06 DESEMBER 1976

SMA

TENAGA LOGISTIK PROYEK

17

LOGISTIK PROYEK

1998

YETTY M SOMBAIFETO

12 DESEMBER 1979

SMA

TENAGA ADMINISTRASI PROYEK

18

KEUANGAN PROYEK

1997

DENY SUGIYONO

ARIF RACHMAN

Tingkat
Pendidikan

Jabatan dalam pekerjaan

Pengalaman
Kerja
(tahun)

Profesi/Keahlian

Tahun
Sertifikat/
Ijazah

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan

No

Jenis
Fasilitas/Peralatan/
Perlengkapan

Jumlah

Kapasitas atau
Output pada
saat ini

Merk
&
Tipe

Tahun
Pembuatan

Kondisi
(%)

Lokasi
Sekarang

Status
Kepemilikan/Dukungan
Sewa

MITSUBISHI COLT DIESEL FE 73


MITSUBISHI FE114

2008
1985

100%
100%

SoE
SoE

MILIK
MILIK

TIGER

2013

100%

SoE

MILIK

HERCULES

2012

100%

SoE

DUKUNGAN

DUMP TRUCK

2 Unit

4 m3
4 m3

CONCRETE MIXER

2 Unit

@ 350 ltr

EXCAVATOR

1 Unit

120 HP

CATERPILAR

2014

100%

SoE

DUKUNGAN

CONCRETE VIBRATOR

1 Unit

750 Kg/m

DYNAMIC 200Hz,54A

2013

100%

SoE

DUKUNGAN

TANKI AIR

2 Unit

2200 ltr

PROFIL TANK

2013 & 2014

100%

SoE

MILIK

POMPA AIR

1 Unit

15 Ltr/dtk

SHIMITZU PC - 502 BIT

2015

100%

SoE

MILIK

I. Data Pengalaman Perusahaan (nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir)

No

Nama
Paket
Pekerjaan

Bidang /
Sub
Bidang
Pekerjaan

Lokasi

Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen

Tanggal Selesai
Menurut

Kontrak

Nama

Alamat/No. Telepon

No/Tanggal

Nilai

Kontrak

BA. Serah Terima

10

PERUSAHAAN BARU (BELUM MENCAPAI 3 TAHUN)

J. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

No

1
1

Nama
Pekerjaan

Bidang/Sub
Bidang
Pekerjaan

Lokasi

Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat


Komitmen

Kontrak

Progres Terakhir

Nama

Alamat/Telepon

No/Tanggal

Nilai

Kontrak
(rencana)
%
9

Prestasi
Kerja
%
10

K. Modal Kerja
Surat Dukungan Keuangan Dari Bank :
Nomor
Tanggal
Nama Bank
Nilai

: 0004/008-CS/IV/2015
: 17 April 2015
: BANK NTT CABANG SOE
: Rp. 137.520.900,-

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa
sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

SoE, 20 April 2015


CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

KONTAK PERSONIL
Untuk memperlancar proses Klarifikasi terhadap dokumen perusahaan kami, dengan ini kami sampaikan Daftar
personil yang dapat dimintai keterangan atau pun data sebagai berikut :
No

Uraian

Nama

No.Telp/Fax ( Ktr,Rmh,Hp )

Dokumen Administrasi

TONNY F.M. SONBAIFETO

Hp. 085 239 258 036

Dokumen Teknis

TONNY F.M. SONBAIFETO

Hp. 085 239 258 036

Dokumen Harga / Biaya

TONNY F.M. SONBAIFETO

Hp. 085 239 258 036

Klarifikasi

TONNY F.M. SONBAIFETO

Hp. 085 239 258 036

SoE, 20 April 2015


CV. RAYSIERA BELOVED

TONNY F.M. SONBAIFETO


Direktur

Anda mungkin juga menyukai