Anda di halaman 1dari 17

TEKNOLOGI PERTANIAN

HEMAT AIR

Luffi Kusumabrata, ST
Mei 2016
PENGERTIAN
 TEKNOLOGI, MERUPAKAN CARA
TEKNIS UNTUK PENANGANAN.
 PERTANIAN, BERUPA TANAMAN DI
LAHAN BASAH DAN LAHAN KERING.
 HEMAT, EFISIEN SESUAI
KEBUTUHAN TANAMAN.
 AIR, ZAT CAIR DENGAN
KANDUNGAN MINERAL YANG
DIPERLUKAN TANAMAN.
WATER MANAGEMENT
Bidang pertanian menuntut dua per tiga dari
seluruh air yang dipindahkan dari sungai,
danau, dan akuifer.
alternate wetting and drying (AWD) atau
pengairan basah kering (PBK).
Teknologi ini telah diadaptasi di negara-
negara penghasil padi seperti China, India,
Philipina, dan Indonesia.
APLIKASI HEMAT AIR PERTANIAN
I. SISTEM PENGAIRAN BASAH KERI
NG
II. SISTEM OLLA
III. SISTEM SRI
IV. SISTEM IRIGASI TETES
V. SISTEM IRIGASI KUANTITAS KECI
L
VI. SISTEM SPRINKLE
VII. SISTEM IRIGASI PLANTIR
SISTEM PENGAIRAN BASAH
KERING Ketika kedalaman air mencapai 15
cm di bawah permukaan tanah,
lahan sawah kembali diairi sampai
ketinggian sekitar 5 cm.
Pada waktu tanaman padi
berbunga, tinggi genangan air
dipertahankan 5 cm untuk
menghindari stress air yang
berpotensi menurunkan hasil.
Pipa paralon (PVC), satu alat bisa mewakili luasan 500
m2, sedangkan pada kemiringan 3 – 5% satu unit alat
mewakili 100 m2. Pipa berukuran 35 cm dibenamkan
sedalam 20 cm, sehingga tinggi pipa dari permukaan
tanah adalah 15 cm, kemudian tanah di dalam pipa
dikeluarkan.
PENGAIRAN BASAH KERING …..
SISTEM OLLA
“Sistem olla mampu memasok air dan 
nutrisi secara bersamaan dan langsung ke
perakaran tanaman secara perlahan sesuai
kebutuhan.”
menghemat
hingga 70%
dibanding
penyiraman
dengan ember dan
sprinkler.
SISTEM SRI
irigasi hemat air
pada budidaya padi
dengan metode SRI
di tingkat tersier,
metode System of
Rice Intensification
(SRI).
pemberian air dilakukan dengan cara irigasi terputus pada
umur 30-50 HST genangan paling tinggi diberikan 6 cm
dan dibiarkan macak-macak pada umur 51–75 HST.
Penghematan konsumsi air bila dibandingkan dengan
metode konvensional adalah 15,59%.
SISTEM IRIGASI TETES
Irigasi tetes (Drip Irrigation), banyak
digunakan untuk tanaman-tanaman
hortikultura bernilai tinggi seperti Cabe,
paprika, tomat, melon dll.
Prinsip dasar irigasi tetes adalah memompa air
dan mengalirkannya ke tanaman dengan
perantaraan pipa-pipa yang dibocorkan tiap 15
cm (tergantung jarak antartanaman). biasanya
dilakukan dua kali sehari pagi dan petang
selama 10 menit.
SISTEM IRIGASI TETES …..
irigasi tetes memiliki
efisiensi hingga 95%
dibanding
sistem sprinkler yang
hanya 50% - 65%.
SISTEM IRIGASI KUANTITAS KECIL
Teknologi irigasi hasil
temuan riset bersama para
ilmuwan Universitas Sains
dan Teknologi Huazhong di
Provinsi Hubei dan
Perusahaan Sains dan
Teknologi Puquan, Beijing.

irigasi kuantitas kecil (Trace Quantity Irrigation /TQI),


sebuah ujung (tip) pengendali air yang ditaruh dalam
tanah dekat akar tanaman. Ujung ini mengeluarkan air
secara langsung pada akar pada kecepatan yang sesuai
dengan tingkat penyerapan oleh tanaman.
SISTEM IRIGASI KUANTITAS KECIL
…..
satu meter kubik air dapat mengairi lebih
dari  4.000 m2 lahan pertanian. Sangat
hemat dibanding sistem irigasi tetes yang
hanya dapat mengairi 2.000 m2.
penggunaan volume air 30-40% yang
digunakan pada sistem irigasi tetes.
SISTEM SPRINKLE

irigasi sprinkle memanfaatkan gravitasi
bumi.  “Irigasi yang memanfaatkan gaya
gravitasi bumi ini sangat efisien dan hemat
air serta mempermudah petani untuk
mengairi lahannya
SISTEM SPRINKLE …..
Alat penyiram yang
dikenal sebagai LEPA
(Low-Energy Precision
Application). Alat ini
menymprotkan air lebih
dekat dengan tanaman
melalui tabung-tabung
penetes yang muncul
secara tegak dari tengah
alat penyiram itu. dapat
mencapai efisiensi
sebersar 95%
SISTEM IRIGASI PLANTIR
SISTEM IRIGASI PLANTIR
…..
irigasi yang teknisnya hampir sama dengan
irigasi tetes cuman perlengkapannya sangat
sederhana dengan biaya yang cukup murah
pula.
System ini efektif karena aliran air bisa
diatur sesuai kebutuhan tananam dengan
waktu yang relative singkat
………………………….SELESAI

Anda mungkin juga menyukai