TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung
proses penelitian.
2.1 Teori Grup
Definisi 2.1.1 Operasi Biner
Suatu operasi biner pada suatu himpunan
ke . Untuk setiap
di
(Fraleigh, 1999).
Contoh 2.1.2
Diberikan himpunan bilangan komposit
besar dari 1 dengan banyaknya faktor positif lebih dari 2), dilengkapi dengan
operasi pangkat
Himpunan
dan operasi
didefinisikan
, maka
memiliki faktor
, maka dengan
tertutup dalam
, berlaku
(sifat asosiatif operasi ).
, berlaku
(identitas
3. Untuk setiap
sedemikian sehingga
atas operasi ).
di
sedemikian sehingga
Contoh 2.1.4
Himpunan string
dengan
dan
dan
, berlaku
dengan panjang string
dengan
, sehingga sifat
,
, sehingga
.
Jadi, sifat asosiatif terpenuhi. Akibatnya, himpunan
membentuk semigrup.
Contoh 2.1.5
Himpunan kuasa
himpunan
Bukti.
Diberikan sebarang
. Akibatnya,
. Sehingga,
Diberikan sebarang
dan
dan
dan
sehingga
Akibatnya,
Pilih
, berlaku
maka
.
Akibatnya,
himpunan kuasa
membentuk monoid.
dari himpunan
Contoh 2.1.6
Himpunan matriks berorde
grup.
Bukti.
Diberikan sebarang
sehingga
Oleh karena
, maka
sedemikian sehingga
memiliki invers di
. Akibatnya,
Jadi,
berlaku
dikatakan grup Abel (komutatif) jika dan hanya jika operasi biner
Contoh 2.1.8
Himpunan
yang invertibel dengan entri bilangan riil, yang dilengkapi dengan operasi
biner
Bukti.
Diberikan sebarang
entri matriks
dengan
, diperoleh
, diperoleh
dengan
dan
dan
dan
. Misalkan
jika
maka
tetapi
, sehingga
jika
maka
tetapi
, sehingga
jika
dan
Jadi, untuk
Untuk
adalah
maka
dapat disimpulkan
, sehingga
.
.
:
jika
dan
maka
jika
dan
maka
Jadi, untuk
dapat disimpulkan
Akibatnya,
Selanjutnya, karena
dan
, sehingga
, sehingga
,
.
10
, terdapat
sedemikian sehingga
adalah
. Jadi, telah
adalah grup.
memiliki
. Misal
entri matriks
entri matriks
dan
dan
. Sehingga,
. Jadi,
. Diberikan sebarang
entri matriks ,
dan
entri matriks
, dengan
. Akibatnya berlaku
(Dummit, 2004).
Contoh 2.1.10
Diberikan
modulo 2, maka
aksioma grup. Jika himpunan bagian tersebut memenuhinya maka disebut subgrup
dari grup .
11
dari grup
atau
dan
yang
(Fraleigh, 1999).
Contoh 2.1.12
Diketahui
}. Jelas bahwa
. Dengan
Dalam teori himpunan telah dikenal istilah himpunan bagian sejati dan himpunan
bagian trivial. Oleh karena grup dibentuk dari suatu himpunan, maka dapat
didefinisikan subgrup sejati dan subgrup trivial sebagai berikut.
tetapi
dengan
adalah
, dinotasikan
12
Contoh 2.1.14
Diberikan
Misal
}. Dengan operasi
{
,
. Karena
}.
, maka
Dalam suatu grup, terdapat subgrup khusus seperti subgrup normal, karena
memiliki kriteria tertentu seperti pada definisi berikut.
Definisi 2.1.15 Subgrup Normal
Diberikan
, dinotasikan
(Dummit, 2004).
Contoh 2.1.16
Diberikan grup simetri
dari
. Sehingga,
. Jelas bahwa
atau
dalam grup
disebut normalizer
(Dummit,2004).
Contoh 2.1.18
Diberikan grup simetri
himpunan bagian dari
. Jelas bahwa
. Sehingga,
} adalah
{
}.
13
Jadi,
Diberikan
dalam grup
adalah
}.
, dinotasikan
dalam grup
adalah
. Jadi,
(Dummit,2004).
Contoh 2.1.20
Diberikan
suatu grup yang terdiri dari himpunan fungsi bernilai riil yang
berbentuk
, maka
Jadi,
Contoh 2.1.22
Jika
suatu grup yang terdiri dari himpunan fungsi bijektif bernilai riil, maka
{ }, dengan adalah fungsi identitas sedemikian sehingga
setiap
untuk
14
orde dari
habis membagi
(Fraleigh,1999).
suatu grup.
, dapat dituliskan
sedemikian sehingga
(Rotman, 2002).
Contoh 2.1.26
Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan beberapa grup Mathieu adalah grup
sederhana, maka perlu adanya definisi tentang grup sederhana sebagai berikut.
15
Contoh 2.1.28
Grup siklik
ke dirinya
Contoh 2.2.2
Diketahui
{
}, {
}, {
}, {
antara lain :
}, dan {
Misalkan terdapat himpunan semua permutasi dari suatu himpunan. Oleh karena
permutasi merupakan fungsi bijektif, maka dua permutasi dapat dikomposisikan
menjadi suatu fungsi bijektif. Sehingga, komposisi fungsi merupakan operasi
biner pada himpunan semua permutasi dari suatu himpunan. Karena operasi
komposisi fungsi bersifat asosiatif, himpunan permutasi ini akan membentuk
16
semigrup. Pada himpunan permutasi ini terdapat permutasi identitas yaitu fungsi
identitas yang memetakan suatu elemen
terdapat elemen identitas pada semigrup sebelumnya. Dengan kata lain, himpunan
permutasi tersebut akan membentuk monoid. Oleh karena fungsi bijektif selalu
mempunyai invers, yang tentunya merupakan fungsi bijektif, maka terdapat
permutasi invers dalam himpunan permutasi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
himpunan semua permutasi dari suatu himpunan akan membentuk grup yang
didefinisikan sebagai berikut.
} maka
dinotasikan dengan
Stabilizer dari
dan
adalah elemen .
yang menghasilkan
} (Dummit,2004).
17
Contoh 2.2.5
Diberikan grup
{
}.
. Misalkan
subgrup dari
dinotasikan sebagai
dengan
dan
yang
, untuk setiap
untuk suatu
yang menetapkan titik . Sehingga, dapat dirumuskan Teorema OrbitStabilizer sebagai berikut.
berlaku
(Mulholland, 2011).
Dari suatu grup dan suatu himpunan tak kosong, dapat dibentuk suatu fungsi yang
menghubungkan keduanya. Dengan kata lain, grup tersebut beraksi pada
himpunan. Sehingga, dapat didefinisikan grup aksi sebagai berikut.
18
pemetaan
pada
adalah
sedemikian sehingga
1.
; dan
2.
, untuk setiap
dan
Contoh 2.3.2
Diberikan
beraksi pada
suatu grup beraksi pada himpunan tak kosong . Kernel dari aksi ini
didefinisikan sebagai {
} (Dummit,2004).
Contoh 2.3.5
Diberikan
Jika kardinalitas
19
, maka terdapat
pada
sedemikian
(Dummit, 2004).
ekuivalensi pada .
adalah relasi
berakibat
untuk setiap
(Biggs,1979).
(Biggs, 1979).
20
jika subgrup
Contoh 2.4.2
Diberikan grup
tak nol dari
}. Jelas bahwa
, maka
Dengan demikian,
adalah -grup.
dari grup
subgrup yang tidak termuat dalam -subgrup yang lebih besar (Fraleigh,1999).
Teorema 2.4.4
Diberikan
dan
dan
(Fraleigh, 1999).
21
ke grup
sedemikian sehingga
adalah pemetaan
dari
untuk semua
ke ,
(Grillet,2000).
Contoh 2.5.2
Diberikan
, untuk setiap
berlaku
Oleh karena itu,
merupakan homomorfisme.
Contoh 2.5.4
Diberikan
dengan
Karena
untuk setiap
, untuk setiap
.
, maka
,
merupakan
bersifat injektif.
22
Contoh 2.5.5
Diberikan
dengan
Misal sebarang
, untuk setiap
dengan
dan
, sehingga
.
Sehingga
dengan
maka terdapat
. Oleh karena itu,
sedemikian
dan
pada ,
(Grillet,2000).
Contoh 2.5.7
Diberikan
dengan
, untuk setiap
23
Misal sebarang
diperoleh
sehingga
bersifat injektif.
Diberikan sebarang
dengan
bersifat injektif.
maka terdapat
. Akibatnya,
, maka
bersifat surjektif.
atau
sedemikian sehingga
merupakan
isomorfisme.
ke
ke . Suatu
(Grillet,2000).
Contoh 2.5.9
Diberikan
dengan
. Misal sebarang
maka
24
Contoh 2.5.10
Diberikan
fungsi
didefinisikan
Untuk setiap
, berlaku
.
Sehingga,
adalah homomorfisme.
, sehingga,
(dioperasikan
dari kiri)
.
Oleh karena itu, terbukti bahwa
bersifat injektif.
diperoleh
merupakan automorfisme.
dan
bersifat
, yang merupakan
subgrup dari grup simetri dengan aturan yang disebut sistem Steiner sebagai
berikut.
25
sistem Steiner
dan
yang memenuhi :
2. setiap
3. sebarang
dalam
Elemen dari sistem Steiner disebut blok. Elemen dari himpunan berhingga
disebut titik (Nickerson,2002).
Contoh 2.6.2
Elemen elemen dari sistem Steiner
Definisi 2.6.3
Grup Mathieu
dan
dan
untuk setiap
}.
untuk setiap
}.
untuk setiap
}.
untuk setiap
}.
untuk setiap
}.
26
(Rubinstein, 2011).
Misalkan suatu himpunan matriks
dengan entri
berukuran
Himpunan ini merupakan grup atas operasi perkalian matriks. Center dari grup ini
yang dinotasikan sebagai
Definisi 2.6.4
Diberikan
sebagai berikut.
atau
atas lapangan
didefinisikan sebagai
berorde .
) (Biggs, 1979).
Definisi 2.6.5
Diberikan
pada
atas lapangan
{ }, dengan
{ }, untuk setiap
berorde .