PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita
pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan perubahan
identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil
untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima
apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan
bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).
Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu
mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa
kehamilan ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan normal, tetapi masa
kehamilan juga merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya
karena terdapat risiko inspeksi yang lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya
hamil. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan erat
dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan
diantaranya pengetahuan dan sikap yang baik serta yang mendukung untuk melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan (prawirohardjo, 2009).
Dan sesuai kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan ibu hamil maka dalam
pemeriksaan kehamilan harus sesuai (14T) menurut taufik, 2011 yaitu Timbang berat badan
(T1), Ukur tekanan darah (T2), Ukur tinggi fundus uteri (T3), Pemberian tablet Fe sebanyak 90
tablet selama kehamilan (T4), Pemberian imunisasi TT (T5), Pemeriksaan Hb (T6),
Pemeriksaan VDRL (T7), Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara
(T8), Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9), Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan (T10), Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi
urine atas indikasi (T12), Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
(T13), Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14).
Angka kematian ibu dan bayi sampai saat ini masih terjadi masalah utama di dunia.
Menurut data yang diperoleh WHO pada tahun 2009 AKI dan AKB yaitu Badan Kesehatan
Dunia (WHO) telah mengupayakan berbagai kegiatan untuk menurunkan AKI dan AKB namun
hasilnya masih belum terlihat nyata. Salah satu upaya nyata WHO yaitu safe
motherhood hanya mampu menurunkan sebagian kecil dari tingginya AKI dan AKB di dunia
(Depkes, 2008).
Sedangkan untuk data di Indonesia cakupan K1 (akses pelayanan ibu hamil yang
telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pelayanan
antenatal) di Indonesia tahun 2007 sebesar 83% di bawah target 100 %, dan cakupan K4
( gambaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar atau
kebijakan pelayanan antenatal) sebesar 65,90% di bawah 95% ( Depkes RI,2008).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI secara Nasional pada tahun 2007
cakupan KI sebesar 84% dibawah target 100%, dan cakupan K4 sebesar 77,34% dibawah
target 95%.
B. Rumusan masalah
Bagaimana aplikasi asuhan kehamilan fisiologis trimester I di BPS Hj. Ernawati, S.S.T. Keb?
C. Tujuan
Setelah melakukan asuhan ibu hamil normal trimester I di BPS Hj. Ernawati, S.S.T. Keb
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melaksanakan asuhan tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. TINJAUAN MEDIS
A. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia.
Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan
terjadinya menstruasi.(Hani dkk,2010:21).
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan.(Saifuddin,2009:89).
B. Tanda dan Gejala Kehamilan
1.
Tanda-tanda presumtif
a) Amenrrohea (tidak dapat haid)
Wanita hatus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksir
umur kehamilan dan taksiran persalinan (TTP).
b) Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit pagi). Bila mual dan
muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
c) Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan
d)
e)
f)
g)
h)
triwulan pertama.
Tidak tahan suatu bau-bauan
Pingsan (pangsan)
Bila berada pada tempat-tempat ramai sesak dan padat bisa pingsan.
Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul
i)
j)
kembali.
Lelah (fatigue)
Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat
lebih membesar.
k) Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena
l)
daerah tersebut.
Tanda piscasek : uterus membesar secara simetris menjauhi garis tengah tubuh
(setengah bagian terasa lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut
3.
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen inperforata, stenosis
vagiana atau serviks. (Mochtar,1998:45-46)
D. Fisiologi Pada Kehamilan Normal
Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan
fisiologi yang pada hakekatnya terjadi di seluruh sistem organ. Tubuh ibu harus :
Definisi
Kehamilan antara 0-12 minggu (Mochtar, 1998:43)
Perubahan fisiologisdan psikologis ibu hamil TM I
Perubahan fisiologis ibu hamil TM I
Rahim
Rahim yang semula besarnya sejempol / beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasi, sehingga menjadi seberat 1000 gram sampai akhir kehamilan. Otot rahim mengalami
hiperplasi dan hipertrofi menjadi lebih besar lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin. Perubahan pada itsmus uteri (rahim) yang menyebabkan itsmus menjadi lebuh
panjang dan lunak, sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.
Perlunakan isthmus disebut tanda hegar. Peregangan dinding rahim karena besarnya
pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan isthmus uteri makin tertarik keatas dan
menipis disebut Segmen Bawah Rahim (SBR). Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua
arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implantasi plasenta sehingga rahim
bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama disebut tanda piscasek.
2) Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen dan
sehingga tampak makin merah kebiru-biruan (tanda Chadwick).
3) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus lutheum gravidarum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
4) Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan ASI. Penampkan
payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
a) Payudara menjadi lebih besar
b) Areola payudara menjadi lebih hitam
c) Glandula Montgomery makin tampak menonjol
d) Putting susu menonjol
5)
System pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang menyebabkan:
Traktus uranius
Keran pengaruh desakan hamil muda, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
Desakan tersebut menyebabkan kandung kencing cepat terasa penuh. Terjadinya hemodilusi
menyebabkan metabolism air menjadi makin besar, sehingga pembentukan air senipun bertambah.
7)
hipervaskularisasi,
geli.
pigmentasi
kelenjar,
Intervensi
Memakai bra yang memakai
penyerap,
ukuran pada
dapat
dipakai
malam
hari.
Perawatan
areola
bertambah,
yang
payudara
pertahankan
keadaan
bisa ditunda
Kegel,
kurangi
berhubungan
hormonal
Volume kandung
petugas
kemih
kesehatan
bila
perlu.
awal
peningkatan
hormon
Istirahat cukup
Diet seimbang
kehamilan)
HCG
Tidak diketahui mungkin
Jaga
tidak
terlalu
lapar/kekenyangan.
Tidak
perubahan
ambivalen,
agar
emosi merokok,
bangun
kehamilan
pagi
berbaring
Peningkatan
menyengat
berbumbu.
estrogen Kumur dengan obat kumur,
mulut,
emesis.
Pakai
karena
estrogen
dan
peningkatan trauma.
kalau
inhaler,
hindari
Irigasi
dengan
Keputihan
selama
berlangsung)
hiperaktif,
mengeluarkan
lendir.
warna
lendir,
segera periksa.
(Salmah,2006:70-71)
berdekatan dengan ovulasi sekurang-kurangnya dari saat ovulasi. Sesuai dengan tingkat
pertumbuhannya berbagai nama diberikan pada anak yang dikandung itu.
Dari 0-2 minggu setelah fertilisasi disebut ovum. 3-5 minggu disebut embrio (mudigah).
Pada saat ini belum dapat dibedakan dari mudigah binatang lain. Pembentukan alat-alat badan
dalam bentuk dasar sudah terjadi. Lebih dari 5 minggu disebut fetus atau janin yang sudah
mempunyai bentuk manusia.
Dalam praktek tianya kehamilan dihitung dari haid yang terakhir jadi ada perbedaan kurang
lebh 2 minggu dengan umur yang ditentukan dari ovulasi. Lagi pula tuanya kehamilan dihitung
dalam bulan, masing-masing dari 4 minggu. Jadi kehamilan 3 bulan sama dengan kehamilan 12
minggu.
Di bawah ini dituturkan pertumbuhan janin pada akhir tiap bulan (4 minggu).
Akhir 1 bulan
: badan bayi sangat melengkung, panjangnya 7,5-10 mm. Kepalanya 1/3 dari
seluruh mudigah. Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk dan sudah berdenyut. Dasar-dasar
traktus digestivus sudah nampak, permulaan kaki dan tangan berbentuk tonjolan.
Akhir 2 bulan
: mukanya sudah jelas berbentuk muka manusia dan sudah mempunyai lengan
dan tungkai dengan jari tangan dan kaki.
Alat kelamin sudah nampak, walaupun belum dapat ditentukan jenisnya. Panjang kurang lebih 2,5
cm
Akhir 3 bulan : panjang 7-9 cm, sudah ada pusat-pusat pertulangan, kuku sudah ada dan jenis
kelaminnya sudah dapat ditentukan. Janin sudah bergerak tapi sedemikian halusnya pergerakan
ini hingga belum dapat dirasakan oleh ibu. Ginjal sudah membentuk sedikit air kencing.
(Unpad,1983: 123-124)
II.
oleh bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Langkah-langkah dalam managemen kebidanan
menggambarkan alur poal berpikir dan bertindak bidan dalam pengambilan keputusan klinis untuk
mengatasi masalah.
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara benar, jelas, singkat, dan logis dalam
suatu metode pendokumentasian yang dapat mengomunikasikan kepada orang lain mengenai
asuhan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang klien yang di dalmnya tersirat
proses berpikir yang sistematis seorang bidan dalam menghadapi seorang klien sesuai langkahlangkah dalam proses manajemen kebidanan.( Hani dkk, 2010: 85)
Standar Asuhan Kehamilan
1.
a.
b.
c.
Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan.
Satu kali pada triwulan pertama
Satu kali pada triwulan kedua
Dua kali pada triwulan ketiga (Saifuddin, 2002)
2.
Pelayanan/Asuhan Standar 14 T
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Timbang BB
Ukur TD
Ukur TFU
Pemberian tablet Fe
Pemberian imunisasi TT
Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan VDRL
Perawatan payudara, senam payudara, dan pijat tekan payudara
Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil
Temu wicara
Pemeriksaan protein urine
Pemeriksaan reduksi urin
Pemberian tablet kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
Pemberian terapi antimalaria untuk daerah endemis malaria
PENGKAJIAN
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian data wanita hamil terdiri atas
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.(Hani dkk, 2010:86)
1.
Identitas Pasien
Maksud pertanyaan ini adalah untuk identifikasi (mengenal) penderita dan menetukan
status sosial ekonominya yang harus diketahui, misalnya untuk menetukan anjuran apa atau
pengobatan apa yang akan diberikan.(Hani dkk,2010:87)
Nama
Dikaji untuk mengenal klien dan memanggil pasien agar tidak keliru dengan pasien lain.
(Ibrahim, 1996). Memanggil ibu sesuai dengan namanya, menghargai dan menjaga martabatnya
merupakan salah satu asuhan sayang ibu dalam proses persalinan ( Depkes RI, 2008 : 14).
Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau tidak. Usia di bawah 16 tahun atau
di atas 35 tahun mempredisposisi wanita terhadap sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16 tahun
meningkatkan insiden preeklamsia. Usia di atas 35 tahun meningkatkan insiden diabetes,
hipertensi kronis, persalinan lama, dan kematian janin. (Varney,2008: 691)
Agama
Dikaji untuk mempermudah dalam melakukan pendekatan keagamaan dalam melakukan
asuhan kebidanan juga mengetahui pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan lain. Dalam
keadaan gawat ketika memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus
berhubungan misalnya pada agama islam memanggil ustad, pada agama khatolik memanggil
pastur atau pendeta. (Ibrahim.1996:82)
Pendidikan
Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya
(Ambarwati, 2009 : 130).
Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan ibu, gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial
ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut (Ambarwati, 2009 : 130).
Suku Bangsa
Ini perlu ditanyakan untuk mengadakan statistik kelahiran. Mungkin juga untuk menentukan
prognosa persalinan dengan melihat keadaan panggul. Wanita Asia dan Afrika biasannya
mempunyai panggul bundar dan normal bagi persalinan dan biasanya wanita-wanita dari barat
panggulnya ukuran melintang lebih panjang tetapi ukuran muka belakang lebih kecil. (Ibrahim,1996
: 82)
Alamat
Untuk mengetahui keadaan lingkungan perumahan serta keadaan tempat tinggal ibu.
Dengan mengetahui tempat tinggal ibu, bidan bisa memberikan pilihan kepada ibu akan di mana
ibu tersebut bersalin. Dengan telah meninjau rumah ibu hamil yang bersalin tentu akan
mempengaruhi bagaimana psikologis ibu. Lingkungan yang aman dan bersih akan membuat ibu
bersemangat untuk menyambut bayinya sehingga diharapkan mampu mempengaruhi power ibu
saat mengejan.
Mengetahui ibu tinggal di mana, juga menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama dan
memastikan ibu mana yang hendak ditolong, juga diperlukan bila mengadakan kunjungan kepada
penderita. (Ibrahim,1996 : 81)
DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik, yang diungkapkan dengan kata-katanya sendiri. (Hani
dkk,2010:87)
2. Keluhan Utama
Dalam buku obstetri fisiologi keluhan utama perlu di kaji untuk mengetahui apakah penderita
datang untuk memeriksakan kehamilanya ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
(UNPAD, 1983: 154).
3. Riwayat Kesehatan
Dikaji untuk membantu bidan mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi
kehamilan atau bayi baru lahir. (Rukiyah,2009:146)
a.
Sistem Kardiovaskular
Penyakit Jantung
Perubahan fisiologis normal pada masa hamil meningkatkan curah jantung wanita hingga
mencapai 40 persen melebihi curah jantungnya ketika tidak hamil saat ia berada pada keadaan
istirahat. Peningkatan ini terjadi pada awal kehamilan dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 20 hingga 24 minggu. Peningkatan curah jantung selama kehamilan, persalinan, dan
pelahiran akan meningkatkan resiko dekompensasi jantung pada wanita yang mempunyai riwayat
penyakit jantung. (Varney,2007:628)
Hipertensi
Wanita hipertensi yang dinyatakan hamil perlu mendiskusikan dengan dokternya tentang
pengobatan mana yang aman digunakan selama mengandung. Selain itu, wanita dengan
hipertensi yang sudah ada sebelumnya mengalami peningkatan resiko terjadinya preeklampsia
selama kehamilan
( Varney,2007: 130).
Anemia
Anemia disefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi
hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang diterima secara umum adalah kadar Hb
kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter (12 gram/desiliter) untuk wanita tidak hamil dan kurang dari
10,0 gram per 100 mililiter (10 gram/desiliter) untuk wanita hamil. (Varney,2007:623)
Asma
Wanita yang memiliki riwayat asma berat sebelum hamil tebukti akan terus mengalaminya dan
menjadi semakin buruk selama masa hamil. Asma dihubungkan dengan peningkatan angka
kematian perinatal, hiperemesis gravidaru, pelahiran preterm, hipertensi kronis, preeklamsia, bayi
berat lahir rendah, dan perdarahan pervaginam.(Varney,2007:630)
TBC
Pada kehamilan pada infeksi TBC resiko prematuritas, IUGR dan berat badan lahir rendah
meningkat, serta resiko kematian perinatal meningkat 6 x lipat. Keadaan ini terjadi akibat diagnosa
yang terlambat, pengobatan yang tidak teratur dan derajat keparahan lesi di paru. Infeksi TBC
dapat menginfeksi janin yang dapat menyebabkan tuberculosis congenital. (Prawirohardjo, 2008 :
207 )
c.
Sistem Endokrin
Diabetes Melitus
Faktor resiko utama diabetes maternal ini adalah berat badan berlebih, peningkatan berat badan,
dan kurangnya aktivitas fisik. Jelas hal ini menjadi pertimbangan bagi semua bidan dalam
menganjurkan pola hidup sehat kepada wanita. Diabetes juga merupakan permasalahan yang
terus meningkat pada wanita usia subur. Oleh sebab itu, penapisan diabetes harus dilakukan pada
semua wanita hamil. (Varney,2007:635)
Diabetes dapat memberikan penyulit pada ibu berupa preeklasia,polihidramnion, infeksi saluran
kemih, persalinan seksio sesarea, trauma persalinan akibat bayi besar. Bagi bayi dapat
menimbulkan makrosomia (bayi dengan berat badan berlebihan), hambatan pertumbuhan janin,
cacat bawaan, hipoglikemia, hipokalsemia dan hipomagnesemia, Hiperbilirubinemia, asfiksia
perinatal, dan sindrom gawa nafas neonatal. (Saifuddin,2009:290-291)
Hipertiroid
Hipertiroid dalam kehamilan pada umumnya disebabkan oleh penyakit Grave (struma difusa
toksika). Insidensi penyakit Grave dalam kehamilan di atas 20 minggu adalah 2 %. Penyebab
teranyak lainnya adalah struma multinodosa, tetapi kelainan ini hanya terjadi pada golongan usia di
atas 40 tahun. Hipertiroid dalam kehamilan menyebabkan resiko abortus dan janin mati dalam
rahim 3 kali dari kehamilan normal.
(Saifuddin, 2009:285)
Hepatitis B
Kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus hepatitis, akan tetapi jika terjadi infeksi akut pada
kehamilan bisa menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu dan bayi. (Prawirohardjo, 2002 : 906 )
d. Sistem Urogenital
Kista ovarium
Kista ovarium dalam kehamilan dapat menyebabkan nyeri perut oleh karena putaran tangkai,
pecah atau perdarahan. (Saifuddin, 2009:269)
4.
5. Riwayat Obstetri
a.
Riwayat Haid
Anamnesis haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi/kandungan meliputi hal-hal berikut
ini.
Umur menarche
Lamanya
(Saifuddin,2010:N-3)
b. Pola Eliminasi
Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga menurunkan tonus dan motiliti
lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga
menyebabkan konstipasi.
Penekanan kandung kemih karena pengaruh Hormon estrogen dan progesteron sehingga
menyebabkan sering buang air kecil
Terjadi pengeluaran keringat. (Rukiyah, 2009:105-106)
c.
Pola Aktivitas
Berhubungan dengan system muskuloskeletal : persendian sakro-iliaka, sakro koksigia dan pubik
yang akan meyebabkan adanya keretakan, pusat graviasi berubah sehingga postur tubuh berubah,
terjadi perubahan postur tubuh menjadi lordosi fisiologis. Penekanan pada ligamen dan pelvic, cara
berbaring, duduk, berjalan, berdiri dihindari jangan sampai mengakibatkan injuri karena jatuh.
(Rukiyah,2009:107)
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat. (Rukiyah,2009:106)
d. Pola Istirahat dan Tidur
Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan, mandi air hangat sebelum tidur,
tidur dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga, pada ibu hamil
sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur walau bukan
tidur betulan hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah. (Rukiyah,2009:106)
e.
Pola Sexual
Jika seorang wanita hamil memiliki riwayat abortus spontan atau persalinan prematur maka
sanggama tidak boleh dilakukan selama 2-3 bulan pertama kehamilannya dan juga dalam bulan
terakhir. Kalau tidak terdapat riwayat seperti di atas, aktivitas seksual dapat dianjurkan untuk
dilajutkan menurut keinginan pasangan suami-isteri tersebut.(Farrer,2010:90-91)
Gaya gravitasi uterus (yang hamil) menyebabkan agar berhati-hati dalam melakukan hubungan
seksual. (Saifuddin,2009:43)
f.
Pola Hygiene
Perlu dikaji karena kebersihan umum perorangan merupakan persoalan penting. Infeksi kulit harus
segara diobati. (Farrer,2001:91)
Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia) dengan
cara membersihkan dengan air dan dikeringkan.(Saifuddin,2009:95)
Baju hamil yang praktis selama enam bukan kehamilan menggunakan baju biasa yang longgar,
pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah menyerap keringat, bagian dada harus longgar karena
payudara akan membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk
menyesuaikan perut yang terus membesar.(Rukiyah,2009:104)
g. Pola Hidup Sehat
Gaya hidup seperti perokok, mengonsumsi obat-obatan, alkohol adalah hal yang sangat
berbahaya bagi ibu dan bayinya. Semua benda tersebut dapat teserap dalam darah ibu kemudian
terserap dalam darah bayi melalui sistem sirkulasi plasenta selama kehamilan.
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama trimester I untuk menghindari rokok,
minuman beralkohol dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter atau bidan.
(Rukiyah,2009:92)
Merokok terbukti telah mengurangi kapasitas butir-butir darah merah untuk megikat oksigen.
Oksigen diperlukan dalam proses metabolisme, terutama saat hamil. (Saifuddin,2009:43)
9. Data Psikososial Dan Spiritual
Kualitas asuhan dapat dinilai melalui kompetensi budaya atau kemampuan seorang
penyedia pelayanan untuk mengintegrasikan pengetahuan tentang keyakinan dan norma budaya
karena keyakinan dan norma budaya terkait dengan pengalaman melahirkan. Pengkajian budaya
harus dilakukan untuk memastikan pemberi asuhan memiliki pengetahuan yang adekuat mengenai
keyakinan terhadap dukungan persalinan, terapi obat, dan pantangan. (Kennedy,2009:124)
Riwayat sosial ekonomi ibu dapat membantu mengetahui sistem dukungan terhadap ibu
dan pengambil keputusan dalam keluarga sehingga dapat membantu ibu dalam merencanakan
persalinannya yang lebih baik. (Rukiyah,2009:146-147)
10. Data Pengetahuan
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan pada kunjungan awal wanita hamil untuk memastikan
apakah wanita hamil tersebut mempunyai abnormalitas medis atau penyakit.
a.
Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum
Kesadaran
TB
Berkaitan dengan kmeungkinan panggul sempit, bila tinggi kurang dari 150 cm.
(Manuaba,2001:183)
LILA
Pentingnya dilakukan pengukuran LILA pada ibu hamil dapat digunakan untuk memberi gambaran
tentang status gizi ibu hamil, apakah ibu tersebut mengalami KEP atau tidak.(Baety,2012:3)
Tanda Vital
Tekanan Darah :
Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik.
Perubahan 30 mmHg sistolik dan 15 mmHg diastolik di atas tekanan darah sebelum hamil,
menandakan toxemia gravidarum (keracunan kehamilan). (Hani dkk,2010:91)
Nadi
: Peningkatan denyut nadi dapat menunjukan infeksi, syok, ansietas, atau dehidrasi
Suhu/ T : Peningkatan suhu menunjukan proses ineksi atau dehidrasi.
RR
:Peningkatan frekuensi pernafasan dapat menunjukan syok atau ansietas
(Varney,2007:693).
b. Status Present
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan secara pandang tetapi sekaligus dengan rabaan, pemeriksaan
diawali dari :
Kepala
Muka
Kelopak Mata
eklamsi berat)
Conjungtiva
Sklera
Hidung
Mulut
Gigi
Telinga
Leher
Dada
Payudara
Abdomen
Kulit
Punggung
Vulva
Anus
Ekstremitas
Reflek Patela
Klonus biasanya terlihat menjelang eklamsia atau pada eklamsia aktual. (Varney,2007:693).
c.
Status Obstetrik
Pemeriksaan obstetrik digunakan untuk mengetahui kondisi pasien berkaitan dengan
kehamilan/persalinan. Pemeriksaan meliputi :
1. Inspeksi/Periksa Pandang
Periksa pandang dimulai semenjak bertemu dengan pasien.Diperhatikan bagaimana sikap tubuh
dan cara berjalannya, apakah cenderung membungkuk, berjalan pincang, atau yang lainnya.
Periksa pandang meliputi :
Muka
: closma gravidarum, oedema, pucat
Mammae
: puting susu, hiperpigmentasi areola, kolostrum
Abdomen
:menegang/mengendur, pembesaran uterus sesuai usia kehamilan/tidak, striae
dan linea gravidarum
Vulva
: perdarahan, cairan keputihan, tanda chadwick. (Baety,2012:5)
2. Palpasi
Leopold I
: untuk menentukan umur kehamilan dan bagian janin yang terdapat di daerah
fundus uteri.
Leopold II
: untuk menentukan letak punggung janin (pada letak membujur) dan kepala
janin (pada letak melintang).
Leopold III
: Untuk menyimpulkan bagian janin yang berada di bawah rahim serta
menentukan sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV
: Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terdepan masuk pintu atas panggul (
TFU
: Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari,
tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mac donald yaitu dengan cara
mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simpisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai
rumusnya. (Depkes RI,2001 dalam Rukiyah, 2009:7)
Usia kehamilan
12 minggu
Dalam cm
Tinggi Fundus
Menggunakan
Penunjuk badan
Teraba di atas simpisis
pubis
Di tengah
16 minggu
20 minggu
simpisis
pubis
umbilikus
3
jari
20 cm (2 cm)
antara
dan
dibawah
umbilikus
24 minggu
28 minggu
32 minggu
minggu = cm (2 cm)
28 cm ( 2 cm)
Usia kehamilan dalam
36 minggu
Tepat di umbilikus
3 jari diatas umbilikus
Diantara umbilikus dan
minggu = cm (2cm)
PX
36 minggu (2 cm)
3 jari dibawah PX..
(Saifuddin,2006 dalam Rukiyah,2009:33)
Auskultasi :
Periksa dengar merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk
menilai kesejahteraan janin dalam kandungan dengan menggunakan stetoskop atau bisa juga
menggunakan doppler pada perut ibu. Periksa dengar biasanya dimulai pada setiap pemeriksaan
kehamilan trimester II di mana denyut jantung janin bisa terdengar menggunakan lennec pada usis
kehamilan 20 minggu, tetapi bila menggunakan doppler, pada usia kehamilan 12 minggu DJJ
sudah mulai dapat terdengar. Pemeriksaan DJJ harus dilakukan 1 menit penuh, dengan nilai
normal DJJ 120-160 x/menit. (Baety,2012:19)
d. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium sederhana adalah suatu pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang umum dan dikerjakan pada pemeriksaan ibu hamil sebagai pemeriksaan
penunjang untuk mendukung suatu diagnosa.
Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urin ada 2 hal yang diperiksa yaitu kadar protein dan gula dalam urine.
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil terutama adalah pemeriksaan kadar Hb
dalam darah dan dapat dilakukan di Pukesmas/RS. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi
faktor resiko kehamilan. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10g% berarti ibu dalam keadaan anemia,
terlebih bila kadar Hb tersebut kurang dari 8 g% berarti ibu anemia berat. (Baety,2012:49-52)
ASSESMENT
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data subyektif dan
objektif. Karena keadaan pasien pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data
akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data
yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan pasien dan analisis yang tepat dan
akurat mengikuti perkembangan data pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada
pasien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah
melakukan interpretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup diagnosis/masalah kebidanan,
diagnosis/masalah potensial dan tindakan segera. (Muslihatun,Wafi Nur,dkk, 2009:91)
PELAKSANAAN
Planning/perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan intrepretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai
dalam batas waktu tertentu.Tindakan yang akan dilaksanakn harus mampu membantu pasien
mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain antara lain
dokter.
P di SOAP juga mengandung Implementasi dan Evaluasi. Pelaksanaan asuhan sesuai rencana
yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi masalah pasien.
Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Sebanyak mungkin pasien harus dilibatkan dalam prosese
implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah, analisis juga berubah, maka rencana asuhan
maupun implementasinya pun kemungkinan besar akan ikut berubah atau harus disesuaikan.
Dalam Planning ini juga harus mencantumkan Evaluation/evaluasi, yaitu tafsiran dari efek tindakan
yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi
analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/asuahn. Jika kriteria
tujuan tidak tercapai, proses evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk mngembangkan tindakan
alternatif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. (Muslihatun,Wafi Nur,dkk, 2009:91)
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
PADA NY.M USIA 29 TAHUN G2P1A0 USIA HAMIL 8+6 MGG
DI BPS Ibu Hj. Ernawati, S.S.T.Keb
a.
PENGKAJIAN:
Tanggal
b.
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien
Penanggung Jawab
1. Nama
: Ny. M
Status : Suami
1. Nama
: Tn.W
2. Umur
: 29 tahun
2. Umur
: 33 Tahun
3. Agama
: Islam
3. Agama
:Islam.
4. Pendidikan : SMA
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan
5. Pekerjaan
: karyawan pabrik
: Wiraswasta
7. Alamat
7. Alamat
: Gedanganak, Ungaran
c.
: Gedanganak, Ungaran
DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG:
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan mual mual
Uraian keluhan utama : mual terjadi paling sering di pagi hari
3. RIWAYAT KESEHATAN:
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang memnderita diabetes melitus
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita cacat bawaan
Ibu mnegatakan bahwa dalam keluarga tidak ada riwayat kembar
4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche
:13 tahun
Nyeri Haid
: tidak ada
Siklus
:28 hari
Lama
: 6 hari
Warna darah
:merah khas
Leukhorea
: tidak ada
Banyaknya
: 2 -3 x ganti pembalut
: 5 April 2016
3) HPL
: 12 Maret 2017
4) Gerak janin
5)
Riwayat ANC
ANC
Tanggal
Ke
1
10 Mei 2016
Suplement & Fe
Tempat
BPM
TINDAKAN/
MASALAH
PENDKES
- Memberikan penjelasan tentang
Mual, muntah
- Biolysin
Persalinan
Kead anak
Nifas
sekarang
Tahun
Frek ANC KELUHAN/PENYULIT
2013
Tidak ada
UK
Jenis
Penolong
JK/ BB
Penyulit
IMD
Penyulit
Asi eks
38
Spontan
Bidan
3200 gr
Tidak ada
Ya
Tidak ada
mgg
5. RIWAYAT KB : tidak pernah*)
a. Jika pernah :
Jenis Kontrasepsi
Suntik KB 3 bulan
Lama Pemakaian
1 tahun
Keluhan
BB naik, tidak haid
Alasan dilepas
Program mempunyai anak
Sehat
: 3 x perhari
b) Komposisi
Nasi
Lauk
Sayuran: 1 x @ 1 mangkuk sayur ; jenis sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, soup
Buah
c) Camilan
3) Sebelum hamil :
Tidur malam 6 jam
Tidur siang Keluhan/masalah : tidak ada
1) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama hamil menjadi tidur siang selama 2 jam
e. Aktivitas fisik dan olah raga
1) Sebelum hamil :
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu bekerja di pabrik dari jam 8 sampai jam 2 siang
Olah raga : jenisnya jalan jalan frekuensi 1 x seminggu
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama hamil ini belum terjadi perubahan aktivitas
3) Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
Merokok
:-
Minuman beralkohol
:-
Obat-obatan
: .-
Jamu
:-Riwayat Psikososial-spiritual
a) Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah , umur waktu menikah : 24 th.
2) Pernikahan ini yang ke 1 sah lamanya 5 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah
b) Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : baik
Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : bersama keluarga
c) Ibu tinggal serumah dengan : suami
d) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
e) Orang terdekat ibu : suami
f)
g) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
h) Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : BPM
i)
j)
ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
tidak boleh menerima transfusi darah;
tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
lainnya : ..................................................................................
k) Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah mengerti tentang kebutuhan nutrisi dan istirahat pada kehamilan
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : -
d. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum
:Baik
Tensi
: 120/ 80 mmHg
2) Kesadaran
: 80 x per menit
3) BB Sebelum/ Sekarang
: .70/ 72 kg
Suhu /T
: 36,5 C
4) TB
:160 cm
RR
: 20 x permenit
5) LILA
:29 cm
IMT
: 28
b.
Status present
Kepala
: Rambut warna hitam, tidak ada ketombe, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan.
Mata
: Kedua mata simetris, conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus, tidak ada bintik bitot, tidak ada conjungtivitis.
Hidung
Mulut
: Simetris, tidak ada polip, septum di tengah, tidak pernah mimisan, kebersihan cukup.
: Bibir tidak kering, tidak pucat, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries, gigi tidak ada yang berlubang, lidah tidak
kotor.
Telinga
: Simetris, kedudukan sejajar dengan mata, tidak mengeluarkan sekret, kebersihan cukup.
Leher
: Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
kebersihan cukup.
Ketiak
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada accesoriasis mammae, ketiak bersih.
Tangan
Dada
Pelipatan paha
: Bersih, tidak ada hernia inguinalis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Kaki
: Simetris, tibia baik, tidak oedema, pretibia tidakoedema, tidak ada varices, kuku pendek, tidak pucat, kebersihan
cukup.
Punggung
Anus
Status Obstetrik
1)Inspeksi:
Muka
Mamae
Abdomen
Vulva
: Bersih, tidak ada oedema, tanda Chadwick, tidak ada varises, tidak ada condilomatalata, tidak ada condiloma aquminata, flour albus
tidak ada.
3)
2) Palpasi
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
TFU
Auskultasi :
BAB IV
PEMBAHASAN
1
Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh penulis dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum, sehingga kebutuhan penulis akan data klien
lengkap sehingga mendukung penetapan diagnosa.
Persamaan dan perbedaan pengkajian antara teori dan praktek
PENGKAJIAN
DS
TEORI
penanggung jawab
Alasan datang
PRAKTEK
Sama dengan teori
utama pasien
Riwayat kesehatan
keluarga
Riwayat obstetric
Pola nutrisi,istirahat,
kebutuhan sehari
aktivitas,eliminasi, personal
hari
hygiene,psico,sosial, cultural,tingkat
pengetahuan
DO
KU,Tanda tanda
Head to toe
vital
Status present
kecuali genetalia,
punggung
Status obstetrikus
Pemeriksaan lain
Leopold, pemeriksaan
pemeriksaan penunjang
Gol.darah belum
dilakukan)
2
3
Analisa
Analisa yang ada pada praktek umumnya sudah sesuai dan sama dengan teori asuhan kehamilan.
Penatalaksanaan
Pada dasarnya pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dilapangan telah sesuai dengan teori yang ada. Namun pemeriksaan fisik di
lapangan tidak dilakukan secara lengkap hanya meliputi hal hal terpenting untk menegakkan diagnosa.
Klien diberi konseling mengenai kehamilan, mulai dari nutrisi ketika hamil, istirahat yang cukup, aktivitas dan kegiatan yang tidak boleh berat berat,
tanda bahaya kehamilan yang harus diwaspadai, tumbuh kembang janin di dalam rahim, dan perubahan yang terjadi pada saat kehamilan trimester awal.
Selain itu pasien juga diberitahu kapan harus datang lagi dan kontrol ulang. Di lapangan kunjungan ANC lebih banyak dari standart ANC yang ditetapkan.
Rata rata ibu hamil memeriksakan kehamilannya tiap satu bulan sekali. Hal ini jauh lebih bagus karna dengan adanya kunjungan rutin, deteksi dini akan
lebih mudah dilakukan serta dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kehamilan awal adalah waktu dimana terjadi perubahan perubahan yang sangat signifikan baik secara fisik maupun psikis. Hal ini terjadi karna adanya
adaptasi dari kondisi tidak hamil ke masa kehamilan. Keluhan yang umum terjadi adalah adanya ketidaknyamanan dan gangguan rasa mual muntah.
Penegakan diagnosa dilakukan setelah adanya pengkajian secara menyeluruh pada ibu yang akan hamil yaitu meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium. Selain itu, dalam memberikan asuhan kebidanan pada proses persalinan, maka penolong harus
memahami kondisi psikologi ibu dan langkah pada memberikan pertolongan dengan harapan persalinan berlangsung aman, nyaman, dan bersih tanpa
adanya komplikasi yang mungkin terjadi.
Motivasi pada ibu untuk selalu minum obat yang diberikan seperti tablet Fe dan asam folat harus dilakukan, karna akan berdampak buruk pada
persalinan apabilah obat tersebut tidak dikonsumsi.
B.
1.
2.
3.
4.
SARAN
Sebagai mahasiswa dan bidan sebaiknya tetap melakukan standar ANC 14 T
Bagi bidan dan mahasiswa diharapkan mampu dan terus meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan yang diterapkan dalam asuhan yang diberikan.
Diharapkan klien dan petugas ada rasa saling percaya dalam Asuhan Kebidanan yang diberikan.
Untuk ibu dan keluarga sebaiknya selalu patuh dengan saran yang diberikan oleh bidan.
DAFTAR PUSTAKA
Baety,Aprilia Nurul.2012.Kehamilan dan Persalinan Panduan Praktik Pemeriksaan.Yogyakarta:Graha Ilmu
Farrer, Helen.2001.Perawatan Maternitas.Jakarta:EGC
Hani,Ummi,dkk.2010.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:Salemba Medika.
Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC
Rukiyah,Ai Yeyeh,dkk.2009.Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).Jakarta:Trans Info Media
Saifuddin, Abdul Bari.2009.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari.2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Salmah,dkk.2006.Asuhan Kebidanan Antenatal.Jakarta:EGC
Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.