Anda di halaman 1dari 35

Pembentukan RT/RW

di Prov. DKI Jakarta

Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014;
Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan
Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 168
Tahun 2014 tentang Pedoman Rukun Tetangga
dan Rukun Warga (RT/RW)

Definisi/Pengertian (1)
Lembaga Kemasyarakalan adl lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebuluhan dan ketentuan UU
Rukun Telangga (RT) adl lembaga yg dibentuk melalui
forum musyawarah RT setempal dlm rangka pelayanan
pemerintahan dan kemasyarakatan yg ditetapkan oleh
Lurah.
Rukun Warga (RW) adl bagian dari Kerja Lurah dan
merupakan lembaga yang dibentuk melalui forum
musyawarah RW di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh
Lurah.
Pengurus RW adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Kepala Bidang yang ada di kepengurusan RW yang
ditetapkan oleh Lurah.
Pengurus RT adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Kepala Seksi yang ada di kepengurusan RT yang
ditetapkan oleh Lurah.

Definisi/Pengertian (2)
Kepala Keluarga adl penanggung jawab anggota
keluarga yang terdaftar dalam KK yang diterbitkan
Kelurahan setempat.
Kartu Keluarga (KK) adl kartu identitas keluarga yang
memuat data tentang nama, susunan dan hubungan
dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.
Anggota RT adl penduduk setempat yang bertempat
tinggal menetap dan terdaftar dalam KK pada RT
bersangkutan.
Penduduk Setempat adl setiap orang, baik WNI atau
orang asing yang secara nyata dan administrasi telah
bertempat tinggal di dalam wilayah RT dan RW tsb.
Penduduk adl WNI atau Orang Asing yang bertempat
tinggal di Prov. DKI Jakarta.

Definisi/Pengertian (3)
Penduduk RT/RW adl anggota RT/RW dan penduduk yang
bertempat tinggal namun tidak tercatat dalam KK RT/RW setempat.
Penduduk Dewasa adl penduduk yang telah berusia 21 (dua puluh
satu) tahun atau yang telah/pernah menikah.
Pembentukan adl pemberian status suatu kelompok penduduk
sebagai lembaga kemasyarakatan RT atau RW di Kelurahan.
Pemecahan adl kegiatan membagi kelembagaan RT atau RW
menjadi dua atau lebih dalam 1 (satu) RW atau RW baru karena
melebihi batas maksimal jumlah KK
Penggabungan adl penyatuan lembaga kemasyarakatan RT
dan/atau RW ke dalam RT/RW lain yang bersandingan dengan
melakukan penggabungan antara RT dengan RT dalam 1 (satu)
RW atau antara RT dengan RT dalam RW yang berbeda,
sepanjang masih dalam 1 (satu) Kelurahan.
Penghapusan adl tindakan meniadakan RT atau RW yang telah
ada dikarenakan perubahan peruntukan lahan dan tidak memenuhi
(persyaratan RT/RW)

Definisi/Pengertian (4)
Musyawarah adl pembahasan bersama dengan maksud mencapai
keputusan atas penyelesaian masalah, perundingan dan
perembukan.
Forum Musyawarah RW adl forum kegiatan musyawarah mufakat
yang terdiri dari Pengurus RW dan Pengurus RT ditambah tokoh
masyarakat RT dalam 1 (satu) RW dengan keterwakilan masingmasing RT dan pengurus RW dengan jumlah yang sama banyak.
Forum Musyawarah RT adl forum kegiatan musyawarah mufakat
yang terdiri dari kepala keluarga bersama paling banyak 3 (tiga)
orang penduduk dewasa yang tercantum dalam setiap KK RT
setempat.
Keluarga adaiah seseorang atau sekelompok orang yang
mempunyai hubungan darah dan/atau orang lain yang tinggal
dalam 1 (satu) rumah/bangunan dan terdaftar dalam KK.

Kedudukan dan Tujuan


RT/RW berkedudukan sebagai Lembaga
Kemasyarakatan yang dibentuk oleh, dari dan
untuk masyarakat serta merupakan organisasi
ketetanggaan dan kewargaan berdasarkan
wilayah teritorialnya masing-masing.
RW terdiri atas beberapa RT dan untuk RT
terdiri atas beberapa Kepala Keluarga.
RT/RW dibina oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
Tujuan dibentuk RT/RW untuk membantu Lurah
dalam pelaksanaan penyelenggaraan urusan
pemerintahan, pembangunan, sosial
kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakal.

Tugas/Fungsi RT/RW
RT/RW sbg salah satu LK Kelurahan, dengan
tugas membantu Pemerintah Desa dan Lurah
dalam penyel.urusan pemerintahan.
Fungsi:
pendataan kependudukan dan pelayanan
administrasi pemerintahan lainnya;
pemeliharaan keamanan, ketertiban dan
kerukunan hidup antar warga;
pembuatan gagasan dalam pelaksanaan
pembangunan dengan mengembangkan
aspirasi dan swadaya murni masyarakat; dan
penggerak swadaya gotong royong dan
partisipasi masyarakat di wilayahnya.

Pembentukan RT/RW (1)


Pada Kelurahan dibentuk RT/RW dengan batasbatas administrasi wilayah yang dipetakan oleh
Lurah.
Batas administrasi merupakan wilayah pelayanan
administrasi penduduk RT dan/atau RW
Pembentukan RT berdasarkan hasil Forum
Musyawarah RT untuk diusulkan kepada Lurah
melalui Ketua RW.
Pembentukan RW berdasarkan hasil Forum
Musyawarah RW untuk diusulkan kepada Lurah.
Pembentukan RT dan/atau RW sebagaim3na
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan
oleh Lurah setelah memenuhi syarat
pembentukan RT dan/atau RW.

Pembentukan RT/RW (2)


Syarat Pembentukan:
setiap RT terdiri dari 80 - 160 KK dalam
1 cakupan batas wilayah tertentu;
setiap RW terdiri dari 8 - 16 RT dalam 1
cakupan batas wilayah tertentu;
wilayah RT/RW tidak dalam wilayah
sengketa dan/atau bukan tanah
sarana/prasarana/fasilitas umum/lahan
milik orang lain/milik negara/milik badan
usaha.

Pembentukan RT/RW (3)


Pembentukan RT/RW dapat dilaksanakan apabila
mendapatkan izin tertulis dari pemilik tanah sah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal lahan atau tanah masih dalam
sengketa/tidak mendapat izin pemilik, maka tidak dapat
dibentuk RT/RW serta orang yang berada di atas lahan
dimaksud tidak dapat menjadi Ketua/Pengurus RT
dan/atau Ketua/Pengurus RW.
Penduduk yang berada di atas lahan/tanah secara
administrasi status kependudukannya sementara
tercatat berinduk pada RT/RW terdekat dengan lokasi
lahan tersebut.
Dalam hal lahan atau tanah mendapat izin pemilik,
maka dapat dibentuk RT dan/atau RW yang difasilitasi
oleh tim pembentukan RT dan/atau RW
Kota/Kabupaten Administrasi.

Pembentukan RT/RW (4)


Pembentukan RT dan/atau RW dalam wilayah
Kabupaten Administrasi menyesuaikan kebutuhan
dan kondisi setempat tanpe, harus memenuhi
persyaratan.
Pembentukan RT dan/atau RW pada rumah susun,
kondominium, asrama, apartemen atau sejenisnya
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dengan
memperhatikan kebutuhan dan kondisi bangunan
setempat.
Dalam hal penetapan pengurus RT dan/atau RW
yang telah memiliki pengurus Perhimpunan Pemilik
dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS), maka
harus dijabat oleh pengurus P3SRS dengan tetap
memenuhi persyaratan dan mekanisme pemilihan
Pengurus RT dan/atau RW sebagaimana diatur
dalam Peraturan Gubernur ini.

Keanggotaan RT/RW
Penduduk RT/RW terdiri dari anggota
RT/RW dan penduduk yang bertempat
tinggal namun tidak tercatat dalam KK
RT/RW setempat.
Anggota RT terdiri dari Kepala Keluarga
dan anggota keluarga yang bertempat
tinggal serta tercantum dalam KK RT
setempat.
Anggota RT sekaligus menjadi anggota RW
setempat.

Kewajiban/Hak Anggota RT/RW


Setiap penduduk RT/RW mempunyai kewajiban sbb:
melaksanakan segala keputusan RT dan/atau RW;
mendukung dan membantu tugas Pengurus RT dan/atau RW;
turut serta secara aktif menjaga dan menciptakan kerukunan
kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam bermasyarakat.
Setiap penduduK RT/RW yang menetap dan tidak terdaftar dalam
KK RT/RW setempat, wajib lapor Lurah dengan pengantar RT/RW
setempat serta untuk tamu yang bermalam/menginap diberitahukan
oleh warga/tuan rumah kepada Ketua RT setempat.
Setiap penduduk RT/RW mempunyai hak sebagai berikut :
mendapat pelayanan pemerintahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
mendapat pelayanan kemasyarakatan dari Pengurus RT
dan/atau RW; dan
menggunakan dan memelihara barang-barang inventaris RT
dan/atau RW dengan sebaik-baiknya.

Tugas Kelembagaan RT/RW


Kelembagaan RT/RW mempunyai tugas membantu kelancaran
pelaksanaan tugas Lurah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan, yang terdiri atas :
memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang
berdasarkan prinsip gotong-royong dan kekeluargaan;
wadah untuk menampung aspirasi dan sarana komunikasi dua arah
antara masyarakat dengan Kelurahan atau Pemerintah Daerah;
wadah untuk menggerakkan partisipasi dan swadaya masyarakat
dalam usaha meningkatkan kesejahteraan warganya;
mengoptimalkan peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan Kelurahan;
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
membina kerukunan hidup bertetangga dan bermasyamkat; dan
membantu kelancaran tugas Lurah dalam penyelenggaraaan
urusan pemerintahan dengan memperkuat dan memberdayakan
potensi sosial masyarakat.

Fungsi Kelembagaan RT/RW


pendataan kependudukan dan pelayanan administrasi
pemerintahan lainnya;
pemeliharaan keamanan. ketertiban dan kerukunan
hidup antar warga;
pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan
dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya mumi
masyarakat;
penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi
masyarakat di wilayahnya;
mediasi komunikasi, informasi. sosialisasi antara
Kelurahan dengan masyarakat; dan
sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan warga
yang dilandasi semangat kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

Kewajiban Kelembagaan RT/RW


memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,
melaksanakan UU 1945 serta mempertahankan dan
memelihara keutuhan NKRI;
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
menjalin hubungan kemitraan dgn berbagai pihak yg
terkait;
mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
menjaga etika dan norma daiam kehidupan
bermasyarakat;
mencatat. menjaga dan memelihara barang inventaris
bergerak maupun tidak bergerak; dan
melaporkan perkembangan kejadian di wilayah minimal 3
(tiga) kali sehari melalui program yang dibuat oleh
Pemerintah Daerah.

Susunan Kepengurusan
Pengurus RT terdiri dari :
Ketua;
Sekretaris;
Bendahara; dan
Seksi.
Pengurus RW terdiri dari :
Ketua;
Sekretaris;
Bendahara; dan
Bidang.
Seksi pada Pengurus RT dan Bidang pada Pengurus
RW dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

Tugas Ketua RT/RW


memimpin dan mengendalikan pelaks. tugas serta
fungsi yang menjadi tanggung jawab dan
wewenang RT/RW;
mengendalikan pengelolaan keuangan dan
kekayaan RT/RW;
mewakili lembaga dalam melaksanakan hubungan
kerja ke luar lembaga;
menandatangani surat-surat yang jadi
kewenangannya;
membantu dan memperlancar Lurah dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintahan,
pembangunan, kesejahteraan dan kemasyarakatan;
membina dan mengawasi kegiatan-kegiatan warga
atau anggota dalam RT.

Tugas Sekretaris RT/RW


menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi surat menyurat, kearsipan,
pendataan dan pelaporan;
melaksanakan tugas-tugas
ketatausahaan lain yang diberikan oleh
Ketua;
melaksanakan tugas dan fungsi Ketua
apabila Ketua berhalangan yang bersifat
sementara; dan
merumuskan program kerja dan rencana
keuangan.

Tugas Bendahara RT/RW


menyelenggarakan pencatatan dan penyimpanan
keuangan serta kekayaan RT/RW;
melaksanakan pencatatan dan penyusunan laporan
penggunaan keuangan, serta penyimpanan saldo
keuangan;
menyusun laporan keuangan secara rutin dan
berkala;
disiplin, profesional, transparan, akuntabel, efektif
serta mampu memilih skala prioritas; dan
merencanakan alokasi keuangan sesuai pas yang
sudah dianggarkan.
Seksi RT dan/atau Bidang RW mempunyai tugas yang
ditentukan oleh Ketua sesuai dengan kebutuhan RT
dan/atau RW yang bersangkutan.

Fungsi Pengurus RT/RW


menjadi penggerak pelaksanaan tugas RT/RW;
menjadi mediator dan fasilitator bagi masyarakat
dalam penyelesaian permasalahan/perselisihan
secara kekeluargaan;
menjadi mediator dan fasilitator bagi penyaluran
aspirasi masyarakat pada tingkat Kelurahan;
menjadi sumber data dan informasi yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengambilan
kebijakan Kelurahan; dan
memberdayakan masyarakat yang menjadi
tanggung jawabnya agar lebih mandiri, memiliki
inisiatif dan menjadi masyarakat partisipatif demi
terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Kewajiban Pengurus RT/RW


melaksanakan tugas sesuai
kedudukannya dalam kepengurusan;
memberikan pelayanan pemerintahan
kepada anggota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan;
memberikan pelayanan
kemasyarakatan kepada anggota
tanpa diskriminasi.

Hak Pengurus RT/RW


menerima pembinaan dari Kelurahan,
Kecamatan, Pemerintah
Kota/Kabupaten, Pemerinlah Provinsi
dan Pemerinlah Pusat;
menyampaikan pendapat dalam
Forum RTRW dan pertemuan
lainnya;
berinovasi dan mengembangkan
kreasi yang menunjang pelaksanaan
tugasnya sebagai pengurus.

Syarat jadi Pengurus RT/RW

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


penduduk dewasa usia paling tinggi 65 tahun pada saat pencalonan;
penduduk setempal yang telah dan bertempat tinggal serta memiliki KK
RT/RW setempat paling sedikit 1 tahun terakhir;
setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI
bersedia mendukung dan membantu terlaksananya program/kebijakan
pemerintah dengan menjunjung linggi kepentingan negara/bangsa,
umum/masyarakat di atas kepenlingan pribadi/golongan;
dapal menjadi panulan, berkelakuan baik, jujur, adil, bertanggung jawab,
berwibawa dan bersikap netral dalam berpolitik;
cakap berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia;
Kelua RT berpendidikan paling rendah tamatan SMP atau sederajat dan
Ketua RW berpendidikan paling rendah tamatan SMA atau sederajat;
membuat surat pernyataan tidak merangkap jabatan, anggota dan
Pengurus LMK, FKDM, RT, RW, Dewan Kota/Dewan Kabupaten,
KJKPEMK serta bukan merupakan pengurus salah 'satu partai;
membuat surat pernyalaan kesanggupan melaksanakan tugas, tanggung
jawab, mernberikan informasi yang benar serta mendukung dan membantu
program Pemerintah Daerah.

Pemilihan Ketua RT
Pemilihan Ketua RT dilaksanakan oleh panitia
pemilihan Ketua RT yang disahkan Lurah, yang
terdiri dari :
Kepala Seksi Pemerintahan, Ketenteraman dan
Ketertiban Kelurahan atau Kepala Seksi
Kelurahan yang ditunjuk oleh Lurah sbg Ketua;
Ketua atau Pengurus RW sebagai Sekretaris;
Ketua atau Pengurus RT ditambah 2 (dua)
anggota dari tokoh masyarakat yang dipilih oleh
Sekretaris panitia pemilihan sebagai anggota.

Pemilihan Ketua RW
Pemilihan Ketua RW dilaksanakan oleh
panitia pemilihan Ketua RW yang disahkan
Lurah, yang terdiri dari :
Wakil Lurah atau pejabat Kelurahan yang
ditunjuk oleh Lurah sebagai Ketua;
Ketua atau Pengurus RT sebagai
sekretaris; dan
3 (tiga) tokoh masyarakat yang dipilih oleh
Sekretaris panitia pemilihan sebagai
anggota.

Masa Bakti Pengurus RT/RW


Masa baktiPengurus RT/RW selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal dibuatnya benta acara pemilihan Ketua RT/RW dan/atau
saat penandatanganan berita acara penyerahan tugas dan
tanggung jawab dari panitia pemilihan kepada Ketua RT dan/atau
Ketua RW terpilih, kemudian dltetapkan dengan Keputusan Lurah.
Ketua RT/RW hasil pemilihan hanya dapat dipilih untuk 2 kali masa
bakti dalam jabatan yang sama cecara berturut-turut.
Sebelum berakhirnya masa bakti, paling lambat 1 bulan Ketua RT
wajib melaporkan kepada Lurah dan Ketua RW, guna dilaksanakan
pembentukan panitia pemilihan Ketua RT periode berikutnya.
Sebelum berakhirnya masa bakti, paling lambat 1 bulan Ketua RW
wajib melaporkan kepada Lurah guna dilaksanakan pembentukan
panitia pemilihan Ketua RW pada periode berikutnya.
Pengurus RT/RW yang berakhir masa baktinya, berkewajiban
membuat berita acara serah terima tugas/tanggung jawab dan
keuangan/inventaris kepada pengurus yang baru
Pengurus RT/RW berhenti sebelum habis masa baktlnya dalam hal:
meninggal dunia, mengundurkan diri sebagai pengurus,
diberhentikan.

Forum Musyawarah RT
Forum Musyawarah RT merupakan wadah
permusyawaratan dan permufakatan dalam lingkungan
RT yang bersifat tidak tetap.
Forum Musyawarah RT diselenggarakan paling sedikit 3
(tiga) bulan sekali.
Penyelenggaraan Forum Musyawarar RT berfungsi:
memilih Ketua RT;
membuat lata tertib pemilihan RT;
memberhentikan Pengurus RT;
menyusun program kerja dan/atau kegiatan RT;
membicarakan masalah keuangan/iuran, keamanan,
ketertiban, kebersihan lingkungan dan kegiatan
masyarakat dan/atau Anggota RT; dan
mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus RT.

Forum Musyawarah RW
Forum Musyawarah RW merupakan wadah
permusyawaratan dan permufakatan dalam lingkungan
RW bersifat tidak tetap.
Forum Musyawarah RW diselenggarakan paling sedikit
3 (tiga) bulan sekali.
Penyelenggaraan Forum Musyawarah RW berfungsi:
memilih Ketua RW;
memberhentikan Pengurus RW;
menyusun program kerja dan/atau kegialan RW;
membicarakan masalah keuangan/iuran, keamanan,
ketertiban, kebersihan, lingkungan dan kegiatan
masyarakat dan/atau Anggota RW; dan
mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus RW.

Hubungan RT, RW, LK, Lurah


Hubungan kerja antara Pengurus RT
dan/atau Pengurus RW dengan Lurah
bersifat konsultatif dan koordinatif.
Hubungan kerja antara Pengurus RT
dan/atau Pengurus RW dengan Lembaga
Kemasyarakatan lainnya bersifat
konsultatif dan koordinatif.
Hubungan kerja antara Pengurus RT
dan/atau Pengurus RW dalam 1 (satu)
Kelurahan bersifat kerja sama saling
membantu.

Pembiayaan RT/RW
swadaya warga RT dan/atau warga RW;
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;
bantuan lain yang sah dan tidak mengikat;
usaha-usaha lain yang sah.
Ketentuan dan penetapan besarnya iuran
yang merupakan swadaya warga RT
dan/atau RW ditetapkan oleh forum
musyawarah dan diketahui oleh Lurah.

Administrasi RT/RW
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
dalam membantu penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan masyarakat
Pengurus RT/RW mempergunakan
kelengkapan administrasi sebagai
pendukung, meliputi:
Kop surat RT/RW;
Surat pengesahan panitia pemilihan;
Surat pengantar warga; dan
Stempel RT/RW.

Pembinaan RT/RW
- Pemerintah Daerah menyelenggarakan pembinaan dan
mengawasi Pengurus RT dan Pengurus RW, meliputi:
pemberian penghargaan atas prestasi dan kinerja yang
telah dicapai Pengurus RT/RW;
pemberian pedoman dan standar pelaksanaan RT/RW;
pemberian pedoman Diklat;
pemberian pedoman penyusunan perencanaan
pembangunan partisipatif;
melakukan bimbingan, supervisi dan konsultasi terhadap
Pengurus RT/RW;
menetapkan pemberian uang Insentif operasional RT/RW
sesuai kemampuan dan kebijakan keuangan daerah.

Anda mungkin juga menyukai