Oleh :
Septian Jauhariansyah
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk menjawab tantangan jaman dengan pesatnya kemajuan ilmu
untuk
dilakukan
adalah
analisa
konsentrasi
larutan
berwarna
menunjuka
perwakilan
kelompoknya
untuk
menggunakan
alat
spektrofotometer yang hanya ada satu. Hal ini sangat menyulitkan mahasiswa
yang lain karena hanya sedikit mahasiswa yang dapat memahami prinsip kerja dan
teknis penggunaan alat spektrofotometer. Oleh karena itu sangat perlu untuk
mencari metode lain yang pas dan memungkinkan partisipasi dari semua peserta
praktikum, sehingga semua mahasiswa jadi lebih memahami prinsip dasar analisa
konsentrasi larutan berwarna ini.
Firdaus (2013), menemukan
metode
yang
memungkinkan
untuk
menganalisa kadar suatu logam dalam air, dengan cara mengomplekskan logam
tersebut sehingga larutan tersebut memiliki warna dan mengukur kadarnya dengan
menggunakan skala RGB yang diperoleh dari citra digital menggunakan kamera
DSLR. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa keakratan metode ini mencapai
2,5% dan tingkat presisi 1,4%. Pada penelitian yang lain yang dilakukan oleh
Serunting (2014), dengan menggunakan metode yang sama, dengan menggunakan
speksifikasi kamera yang berbeda diperoleh bahwa dibandingkan dengan
terdapat pada praktikum kimia analitik pada materi analisa konsentrasi larutan
berwarna adalah kekurangan alat yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Solusi
yang digunakan saat ini adalah mahasiswa menujuk perwakilan kelompoknya
untuk menggunakan alat yang ada, sehingga tidak semua paham prinsip dasar
praktikum yang dilakukan. Oleh karena itu perlu dikembangkan modul praktikum
yang bisa mengakomodir seluruh siswa untuk dapat berpartisipasi dalam
praktikum sehingga mereka dapat memahami prinsip dasar praktikum tersebut.
Dari permasalahan yang muncul peneliti merumuskan permasalahan yang akan
diangkat pada penelitian kali ini adalah :
1. Apakah modul praktikum yang dikembangkan memenuhi syarat untuk
dapat digunakan dalam kegiatan praktikum di laboratorium?
2. Bagaimana pemahaman siswa mengenai prinsip dasar
analisa
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang diajukan pada poin di atas, disusunlah tujuan
Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melebar terlalu jauh, maka dalam penelitian ini
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Mahasiswa : menjadi sarana untuk memahami lebih jauh tentang
prinsip dasar analisa konsentrasi larutan berwarna.
2. Bagi Dosen : hasil penelitian ini bisa dijadikan alternatif tambahan
praktikum
untuk
mahasiswa
program
studi
pendidikan
kimia
kedepannya.
3. Bagi Program Studi : penelitian ini diharapkan menjadi bahan
pertimbangan untuk menggunakan cara-cara alternatif yang lebih mudah
dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran mahasiswa di
laboratorium.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.
E.
Pembelajaran Kimia
Metode Pembelajaran
Metode Praktikum
Kimia Analitik
Analisa Konsetrasi Larutan Berwarna (Kolometri)
F.
Citra Digital
BAB 3
METODE PENELITIAN
A.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian Research and Development
(RnD). Penelitian dan pengembangan dalam pendidikan bukanlah bertujuan untuk
merumuskan atau menguji suatu teori, melainkan untuk mengembangkan produkproduk yang efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. Produk-produk yang
dihasilkan melelui penelitian dan pengembangan dapat berupa materi pelatihan
guru, materi ajar, seperangkat tujuan prilaku, materi media dan sistem-sistem
manajemen (Ezmir, 2008).
Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan meliputi :
1. Identifikasi Masalah
Pada langkah ini dilakukan pengamatan proses praktikum yang
dilakukan di laboratorium pembelajaran Program Studi Pendidikan
Kimia Universitas Bengkulu untuk mengetahui masalah yang ada. Dari
hasil pengamatan kemudian dilakukan analisa sehingga diperoleh
masalah inti dalam pelaksanaan praktikum tersebut.
2. Pengumpulan Informasi
Dari hasil analisa yang dilakukan pada langkah sebelumnya akan
diperoleh apa yang sebetulnya dibutuhkan dalam pelaksanaan praktikum
di laboratorium pembelajaran Program Studi Pendidikan Kimia
Universitas Bengkulu.
3. Desain Produk
Dari informasi yang diperoleh dilakukan penyusunan desai produk
sesuai dengan yang dibutuhkan dalam praktikum. Desin produk ini
selanjutnya akan divalidasi agar diketahui kekurangan, sehingga dapat
diperbaiki.
4. Validasi Desain
Validasi dilakukan tanpa pengujian lapangan. Hal ini dilakukan untuk
menilai desain yang dikembangkan pada tahap sebelumnya berdasarkan
pemikiran rasional. Validasi ini dilakukan dengan bantuan pakar yang
Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
upaya untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam pekerjaannya agar
dapak melaksanakan pekerjaan tersebut dengan lebih mudah dan memperoleh
hasil yang lebih baik dalam artian data yang diperoleh lebih lengkap, dan
sistematis sehingga memudahkan untuk pengolahannya (Arikunto, 2006).
Instrumen yang gunakan dalam penelitian ini adalah angket yang
dikembangkan dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 skala, dengan
skor terendah adalah 1 dan tertinggi adalah 4 (Sugiyono, 2010). Angket yang
digunakan merupakan angket tertutup, dimana angket berisi pernyataanpernyataan dan responden diminta untuk memilih salah satu alternative jawaban
yang telah disediakan (Achsan, 2010). Angket ini akan diberikan kepada ahli
materi, ahli media, dan mahasiswa yang menjadi asisten laboratorium. Pembagian
angket dilakukan berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut :
1. Angket Kelayakan Modul Ditinjau dari Media Pembelajaran
Angket ini akan diberikan kepada ahli media pembelajaran untuk
melihat apakah modul yang dikembangkan memenuhi syarat dari segi
tata letak dan desain. Kisi-kisi angket dapat dilihat pada table berikut :
Aspek
Komponen
Kelayakan
kegrafikan
Jumlah Item
(Sumber : BSNP, 2008)
D.
Indikator Komponen
Nomor
Butir
1,2
3,4
5,6
7,8
9,10
11,12
13,14
15,16
17,18
19,20
21,22
23,24,25
25