Anda di halaman 1dari 26

METODOLOGI PENELITIAN

BIOKIMIA
(BIK 503)
Minggu Pokok Bahasan Dosen
I Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
II
Metode Ilmiah
III Metode Penelitian MARIA BINTANG
IV Desain Penelitian
V Teknik Sampling
VI Wawasan Penelitian
VII Jenis desain Penelitian NORMAN R A
VIII
Perencanaan dan pelaksanaan penelitian
IX UTS
X Sumber bacaan NORMAN R A
XI Penelusuran literatur
XII Penelitian biokimia hewan
XIII Penelitian biokimia tumbuhan
SYAMSUL FALAH
Penelitian biokimia mikrob
XIV Teknik penulisan
XV Sistematika penulisan
XVI
Nilai Point Selang

A 4 80

A/B 3,5 75 80

B 3 70 75

B/C 2,5 65 < 70

C 2 55 < 65

D 1 45 < 55

E 0 45

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai

berikut :

Tugas belajar aktif : 45 %

Ujian tengah semester : 25 %

Ujian akhir semester : 25 %

Partisipasi dan kehadiran : 5%

Total : 100 %
ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS

GURU BESAR BIOKIMIA IPB


DAFTAR PUSTAKA
Narbuko C & Achmadi A. 2005. Metode
Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta
Nazir M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia
indonesia: Jakarta
Santoso G. 2005. Metodologi Penelitian.
Prestasi Pustaka: Jakarta
Suriasumantri JS. 2005. Filsafat Ilmu
Sebuah Pengatar Populer. Pustaka
Sinar Harapan: Jakarta
TUGAS MANDIRI

Membuat usulan penelitian untuk


dipresentasikan dan dikumpulkan
dalam bentuk print out mandiri dan
Power point gabungan
Manfaat Metodologi
Penelitian
Setelah mempelajari dan memahami metodologi penelitian,
maka dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:
Dapat menyusun laporan/ tulisan/ karya ilmiah dalam bentuk
paper, skripsi, tesis, atau disertasi
Dapat mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan
yang dibuat difikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya
Dapat menilai hasil penelitian yang telah ada, untuk
mengukur suatu hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya
A. Ilmu dan Proses Berfikir
Ilmu adalah pengetahuan yang telah
dicobakan dan diatur menurut urutan
serta menyeluruh dan sistematik yang
bersifat umum.

Ilmu menurut Maranon (1953)


Ilmu mencakup semua aspek tentang progres
manusia secara menyeluruh termasuk
pengetahuan yang telah dirumuskan secara
sistematik melalui percobaan secara terus
menerus yang telah menghasilkan suatu
kebenaran yang bersifat umum.

Ilmu menurut Tan (1954)


Ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan
pengetahuan yang sistematik tetapi juga
merupakan suatu metologi.
Proses berfikir adalah suatu refleksi yang teratur
dan hati-hati, yang lahir dari suatu rasa sangsi
akan sesuatu dan keinginan untuk memperoleh
suatu ketentuan, yang akan tumbuh menjadi
suatu masalah yang khas, yang
memerlukan suatu pemecahan

menurut Dewey (1933) proses berfikir dari manusia


normal memiliki urutan :
Timbul rasa sulit
Rasa sulit didefinisikan dalam bentuk masalah
Pemecahan berupa reka-reka, hipotesis,
inferensi atau teori
Ide-ide pemecahan secara rasional melalui
pengumpulan bukti-bukti
Menguatkan bukti-bukti akan ide-ide tersebut
dan menyimpulkannya dengan baik melalui
keterangan atau melalui percobaan.
menurut Kelly (1930), proses berfikir menuruti langkah-langkah:
Timbul rasa sulit
Rasa sulit tersebut didefinisikan
Mencari suatu pemecahan sementara
Menambah keterangan terhadap pemecahan sementara
yang menuju kepada kepercayaan bahwa pemecahan
tersebut benar
Melakukan percobaan lebih lanjut dengan verifikasi
eksperimental
Mengadakan penilaian terhadap penemuan-penemuan
eksperimental menuju pemecahan secara mental untuk
diterima atau ditolak, sehingga akan kembali
menimbulkan rasa sulit
Memberikan suatu gambaran mental tentang situasi yang
akan datang untuk dapat mengunakan pemecahan
tersebut secara tepat

Dua kriteria berfikir secara nalar:


1. Ada unsur logis di dalamnya
2. Ada unsur analitis didalamnya
B. Ilmu, Penelitian dan Kebenaran
menurut Almack (1930) hubungan ilmu dan
penelitian seperti hasil dan proses, dimana
penelitian adalah proses sedangkan hasilnya
adalah ilmu

menurut Whitney (1960) ilmu dan


pengetahuan adalah sama-sama proses,
sehingga ilmu dan pengetahuan adalah
proses yang sama dimana hasil dari proses
tersebut adalah kebenaran

kebenaran dapat diterima karena 3 hal:


1. Adanya koheren
2. Adanya koresponden
3. Pragmatis
1. Koheren
suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan
tersebut koheren,artinya konsisten dengan
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar

2. Koresponden
suatu pernyataan dianggap benar bila materi
pengetahuan yang terkandung didalamnya
berhubungan, artinya memiliki korespondensi
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut

3. Pragmatis
Penyataan dipercaya benar bila memiliki sifat
pragmatis, artinya memiliki sifat fungsional dalam
kehidupan praktis
Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli:
David H. Penny
penelitian : Pemikiran yang sistematik mengenai berbagai jenis
masalah yang memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-
fakta

J. Suprapto MA
penelitian : Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan
yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-
prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematik

Sutrisno
penelitian : Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan

Muhammad Ali
penelitian : suatu cara untuk memahami sesuatu dengan
penyelidikan dan dengan usaha mencari bukti-bukti
yang muncul sehubungan dengan masalah itu, dilakukan
secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya
Sejarah Penelitian
a. Timbulnya ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan timbul atau berasal dari
kekaguman manusia terhadap yang dihadapinya
baik mikrokosmos (alam kecil) maupun
makrokosmos (alam besar) sehingga manusia
berusaha meramu segala pendapatnya
sedemikian rupa, sehingga dibentuk suatu
pedoman operasional yang bermanfaat bagi
kemanusiaan
Tiga sifat utama ilmu pengetahuan:
Sikap ilmiah
Metode ilmiah
Tersusun secara sistematik dan berurutan

b. Timbulnya penelitian
penelitian timbul karena rasa keingintahuan
manusia terhadap sesuatu hal maka untuk
menyalurkan keingin tahuannya, maka manusia
akan cenderung mengadakan penelitian
Teori konsep Stimuli Konflik/ ide

Teoritisasi Kajian teori

Stimuli

Respon/ Penalaran
Konklusi tindakan Hipotesis

Pengumpula Rancangan Hipotesis


n data

Gambar 1. Pola Umum Penelitian Ilmiah


c. Tugas-tugas ilmu pengetahuan dan penelitian
Memaparkan (diskripsi)
bertugas untuk menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang
dipersoalkan secara umum

Menerangkan (ekspansi)
Bertugas untuk menerangkan secara detail kondisi-kondisi yang
mendasari
terjadinya peristiwa

Menyusun teori
bertugas untuk mencari dan merumuskan hukum-hukum antara
peristiwa
yang satu dengan yang lain

Ramalan (prediksi)
bertugas untuk membuat prediksi , taksiran dan proyeksi mengenai
pesistiwa yang akan muncul bila keadaan/ peristiwa tersebut didiamkan

Pengendalian (kontrol)
bertugas untuk melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan
atau gejala yang muncul

Kelima tugas tersebut digunakan sebagai kriteria (tolak ukur)


untuk menentukan bobot suatu karya ilmia h
d. Ciri-Ciri Kegiatan Penelitian
Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan
suatu masalah tertentu
Ditekankan pada pengembangan generalisasi,
prinsip-prinsip dan teori-teori
Berpangkal atau berasal dari masalah yang
dapat diobservasi
Memerlukan observasi dan deskripsi yang
mapan
Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara
teliti dan rasional
Menuntut keahlian
Ditandai dengan usaha obyektif dan logis
Harus dilakukan secara cermat, teliti dan sabar
serta memerlukan kebenaran, karena kadang-
kadang hasil penelitian berlawanan norma-
norma atau nilai-nilai dimasyarakat dalam
waktu tertentu
e. Guna Penelitian

Hasil penelitian dijadikan peta yang


menggambarkan tentang keadaan suatu objek
yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan
sumber daya
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana
diagnosa dalam mencari sebab musabab
kegagalan, sehingga dapat dengan mudah
dicari upaya untuk mengatasinya
Hasil penelitian dijadikan sebagai sarana untuk
menyusun kebijaksanaan dalam menyusun
strategi pengembangan berikutnya
Hasil penelitian dapat melukiskan tentang
kemampuan dalam pembiayaan, peralatan,
serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun
kuantitas yang sangat berperan dalam
keberhasilan di dalam suatu bidang
Deduktif

Teori/ Problem Hipotesis


Konsep Rumusan

n
l i t ia
ene
r p
Teorisasi e du Rancanga
ur ros n
Rekonseps d P
o se a Penelitian
i Pr ogik
l

Kesimpula Analisis Data


n Data Empiris

Gambar 2. Proses penelitian (the Wheel of Induktif


science)
Dua pendekatan yaitu deduktif dan induktif tidak
berdiri secara diametral, tetapi secara simultan dan
saling mengisi sesuai kebutuhan sehingga diperoleh
suatu penelitian dengan ciri-ciri yang utuh dan lengka p

Penelitian deduktif (rasional-empiris) biasa dikenal sbg


penelitian kuantitatif dan penelitian induktif (empiris-
irrasional) lebih dikenal dengan penelitian kualitatif

Kuantitatif Kualitatif
- Pengukuran - Tujuan pemahaman
- Menguji hipotesis - Merumuskan konsep
- Pemikiran deduktif - Pemikiran induktif
- Pengumpulan deduktif - Pengamatan, yang
penting perubahan dari
(informasi ilmiah)
waktu ke waktu
- Analisis-kajian - Observasi
C. Jenis-Jenis Penelitian
Secara umum penelitian dibagi
dua:

1. Penelitian dasar (basic research)

2. Penelitian terapan (applied research)


a.d 1. Penelitian dasar /penelitian
murni (basic research)
adalah: Pencarian terhadap
sesuatu karena ada perhatian
dan keingintahuan terhadap
suatu aktivitas
Dikerjakan tanpa memikirkan ujung
praktis atau titik terapan

Hasilnya berupa pengetahuan umum


dan pengertian-pengertian tentang
alam serta hukum-hukumnya

Merupakan alat untuk memecahkan


masalah-masalah praktis
Menurut Charters (1920) menyatakan bahwa
penelitian dasar terdiri atas halnya
pemilihan
sebuah masalah khas dari sumber mana
saja
dan secara hati-hati memecahkan masalah
tersebut tanpa memikirkan kehendak
sosial,
ekonomi ataupun masyarakat

Contoh penelitian tentang gen , tentang


nukleus
a.d 2. Penelitian terapan
adalah: Penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan
terus-menerus terhadap suatu masalah
dengan tujuan untuk digunakan dengan segera
untuk keperluan tertentu.

Hasil penelitian tidak harus merupakan suatu penemuan


baru tapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang
telah ada
Merinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan
praktis dalam bidang-bidang tertentu
Biasanya memilih masalah yang ada hubungannya
dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki
praktek-praktek yang ada
Penelitian terapan perlu diumumkan secara cepat dalam
waktu yang tepat, supaya penemuan tersebut tidak
menjadi kadaluwarsa
Menurut Charters (1925) dalam Whitney (1960),
ada lima langkah dalam melakukan penelitian
terapan:

Sesuatu yang sedang diperlukan, dipelajari,


diukur, dan diperiksa kelemahannya

Satu dari kelemahan-kelemahan yang


diperoleh, dipilih untuk penelitian

Dilakukan pemecahan dalam laboratorium

Dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian


dapat dilakukan untuk diterapkan

Pemecahan dipertahankan dan ditempatkan


dalam satu kesatuan sehingga menjadi bagian
yang permanen dalam satu sistem
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai