VITAMIN K
OLEH:
OCZHINVIA DWITASARI
G851160091
A. Vitamin K
Vitamin K ditemukan di Swiss pada tahun 1939 oleh seorang ahli kimia bernama
Karrer. Vitamin
ini
diberi
nama
vitamin
karena
sifatnya
yang
dapat
vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati, vitamin
K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan melalui darah. Saat di darah,
vitamin K bergabung dengan VLDL dalam plasma darah.
Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme menjadi komponen
larut air dan produk asam empedu terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin K diekskresikan
melalui urin dan feses. Sekitar 20% dari vitamin K diewkskresikan melalui feses. Pada
gangguan penyerapan lemak, ekskresi vitamin K bisa mencapai 70 -80 %.
D. Defisiensi Vitamin K
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini
dapat meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K
jarang terjadi karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan
dari makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan
mereka masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K,
sedangkan air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi
diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi
sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri
menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan
vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan kurangnya
garam empedu.
Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala, antara lain
hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah.
Selain itu, terlihat pula perdarahan subkutan dan intramuskuler.
E. Biosintesis Vitamin K
Biosintesis vitamin K menggunakan bakteri yang menghasilkan enzim
Isochorismic Synthase (ICS). Contoh Bakteri penghasil ICS yaitu Escherichia colli.
Bakteri Escherichia colli adalah bakteria gram negatif berbentuk batang/basilus/rod
yang umum ditemui di usus bawah organisma berdarah panas (endotermik).
Kebanyakan strain E. coli tidak berbahaya, tetapi terdapat beberapa jenis/strain , seperti
serotype O157: H7, boleh menyebabkan keracunan makanan yang serius pada manusia,
dan kadang-kala strain ini menyebabkan produk makan dikembalikan. Strain berbahaya
ini juga sebenarnya adalah sebaagian dari unsur alam flora usus yang normal bersama
dengan jenis bilion strain yang jahat dan baik yang lain. Strain ini juga boleh