Langkah-langkah untuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu sebagai berikut :
Membuat surat izin tetangga
Membuat surat keterangan domisili perusahaan
Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU), antara lain :
1. Fotocopy KTP permohonan
2. Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
3. Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
4. Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
5. Fotocopy IMB ( Izin Mendirikan Bangunan )
6. Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
7. Denah lokasi tempat usaha
8. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga ( Izin Tetangga ) yang diketahui RT / RW
9. Izin sewa atau kontrak
10. Surat keterangan domisili perusahaan
11. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaries
12. Berita acara pemeriksaan lapangan
2. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007
tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) adalah surat
izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan instansi Pemerintah melalui
Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan tempat atau domisili perusahaan. SIUP dapat di
berikan kepada para wirausaha baik perseorangan, CV, PT, BUMN, firma, ataupun koperasi.
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
SIUP Kecil
SIUP Menengah
SIUP Besar
Proseder permohonan SIUP
Permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
Permohonan SIUP besar
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) antara
lain :
1. Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2. Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3. Fotocopy NPWP
4. Fotocopy KTP pemilik
5. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )
6. Fotocopy Kartu Keluarga
7. Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
2.
3.
4.
5.
2.
Koperasi lainnya atau anggota koperasi lain yang didasari perjanjian kerja antar koperasi.
Bank dan lembaga keuangan non-bank yang dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Penerbitan obligsi dan surat hutang.
Sumber-sumber lain yang sah.
Permodalan Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (V)
Ada 2 sumber permodalan bagi Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV) untuk
menjalankan kegiatan usahanya, yaitu dana intern dan ekstern.
a. Sumber Dana Intern
Sumber dana intern adalah sumber dana yang diperoleh dari dalam perusahaan, yaitu :
1. laba ditahan, yaitu dana yang diperoleh dari sisa laba yang tidak diambil oleh pemilik perusahaan.
2. Tabungan pribadi pemilik perusahaan.
b. Sumber Dana Ekstern
Sumber dana eksetern adalah sumber dana yang di peroleh dari luar perusahaan, antara lain dari bank,
lembaga keuangan, non-bank, dan modal vebtura.
1. Bank
saat ini pemerintah melalui bank, sebagai lembaga kecil dalam memperoleh modal usaha dengan cara
memberikan fasilitas kredit. Kredit modal usaha yang disediakan tersebut, antara lain Kredit Investasi
Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP).
v Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi Kecil (KIK) adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk penambahan modal dalam
rangka rehabilitasi usaha, perluasan usaha, atau membangun usaha baru. Syarat yang harus di penuhi
untuk mendapatkan kredit ini adalah :
1. Memiliki izin resmi, yaitu SITU, SIUP, NPWP, dan TDP
2. Usaha telah berjalan minimal 2 tahun
3. Membuat proposal pengajuan kredit
4. Berbentuk badan usaha
5. Memiliki jaminan
v Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Kredit Modal Kerja Permanen adalah kredit produksi atau eksploitasi yang digunakan untuk menutup
biaya produksi perusahaan, seperti biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan penunjang, biaya
iklan dan promosi, biaya pengemasan produk, biaya distribusi, atau pembayaran gaji karyawan. KMKP
merupakan kredit jangka pendek (umumnya satu tahun).
Untuk mendapatkan Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) ini,
Anda perlu datang ke kantor cabang bank terdekat dan mengisi formulir yang telah disediakan serta
membawa persyaratan dokumen yang di perlukan, beserta fotocopynya. Dokumen yang diperlukan,
antara lain :
1. Isian lengkap dan ditandatangani.
2. Formulir Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) permohon (suami-istri)
3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Fotocopy Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
6. Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
7. Foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar (suami-istri)
8. Sertifikat Hak Milik ( SHM ) tanah milik atau bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
sebagai agunan apabila diperlukan.
9. Fotocopy Kartu Keluarga (KK).
10. Neraca perusahaan dan perincian laba atau rugi.
Setelah Anda mengisi formulir dan menyerahkan dokumen lengkap, anda tinggal menunggu
permohonan pinjaman anda disetujui oleh bank, Bank kemudian akan melakukan proses kredit
selanjutnya, antara lain sebagai berikut :
v Meneliti
Bank kemudian meneliti kelengkapan dokumen, apakah pemohon memenuhi persyaratan atau tidak,
apakah sektor usahanya yang akan diberikan kredit bagus dan dapat dibiayai oleh bank, apakah
permohon dapat dipercaya, dan apakah pemohon pernah bermasalah dalam kredit macet.
v Survei Ke Tempat Usaha
Bank akan meninjau langsung ketempat usaha anda dan melihat kegiatan usaha Anda.
v Interview atau Wawancara
Bank akan melakukan wawancara terhadap pemohon kredit, Biasanya yang ditanyakan ketika
wawancarai adalah tentang tujuan penggunaan kredit dan rencana pengambilan kredit.
2.
3.
4.
5.
6.
Untuk mengembangkan perusahaan yang mengalami kesulitan dana pada tahap awal usaha.
Membantu perusahaan yang sedang berkembang
Membantu perusahaan yang mengalami kemunduran usaha.
Untuk mengembangkan proyek penelitian dan rekayasa.
Untuk mengembangkan berbagai penggunaan teknologi baru atau alih teknologi dalam negeri maupun
luar negeri.
d. Jenis Pembiayaan Modal Ventura
Jenis pembiayaan modal ventura antara lain :
1. Penyertaan saham
Jenis pembiayaan ini memberikan saham secara langsung kepada calon perusahaan pasangan usaha
yang berbentuk perseroan terbatas (PT). perusahaan modal ventura dalam manajemen perusahan
pasangan usaha dan mendapatkan imbalan berupa deviden atau capital gain.
2. Membeli obligasi konversi
Pada jenis pembiayaan ini, calon perusahaan pasangan usaha dari perusahaan modal ventura
mengeluarkan surat obligasi atau surat utang kepada perusahaan modal ventura, dengan perjanjian
akan dikonversikan atau ditukar menjadi saham atau penyertaan modal pada waktu yang telah
disepakati bersama.
3. Pola bagi hasil
Pembiayaan pada pola bagi hasil perusahaan pasangan usaha memberikan presentase tertentu dari
keuntungan kepada perusahaan modal ventura. Pola bagi hasil yang dapat dilakukan, antara lain
berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing), berdasarkan keuntungan bersih (net profit
sharing), dan berdasarkan perjanjian.
e. Sumber Modal Venture
Sumber modal venture, antara lain :
1. Investor perseorangan
2. Investor institusi
3. Perusahaan asuransi
4. Reksadana atau dana pension
5. Lembaga keuangan internasional
1.3. PENENTUAN DAN PENGURUSAN TEMPAT USAHA
Pada saat anda membuka usaha, salah satu faktor yang paling penting adalah lokasi usaha. Tempat
usaha yang tepat dan strategis akan menentukan kesuksesan usaha anda, dengan demikian sebagai
wirausaha harus mampu memilih tempat yang mampu memberikan profit(keuntungan) terhadapat
usahanya.
1. Lokasi pertokoan
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan yaitu, sebagai berikut :
Tingkat kepadatan penduduk
Tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
Banyaknya usaha lain ditempat tersebut
Pertimbangan ekonomis
Traffic (lalu lintas)
Tingkat persaingan
Keamanan dan akses parker
2. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi perusahaan. Pertama, lokasi lokasi
perkantoran yang disebut dengan tempat kedudukan . Kedua, lokasi perusahaan yang disebut dengan
kediaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan tempat usaha kedudukan dan tempat kediaman,
antara lain yaitu :
Badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih tempat yang berlainan untuk masingmasing perusahaan tersebut.
Pemilihan tempat kediaman perusahaan seringkali tergantung pada rentabilitas yang diharapkan .
3. Lokasi pabrik
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain :
Kedekatan Dengan Sumber Bahan Produksi
Kedekatan Dengan Konsumen
Ketersediaan atau Kemudahan Untuk Mendapatkan Tenaga Kerja
Kemudahan Fasilitas Pengangkutan Dan Transportasi
Sikap Masyarakat Sekitar Serta Peraturan Pemerintah
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk mkepada pengusaha untuk melaksanakan
usaha dibidang perdagangan dan jasa.
Beberapa keuntungan dengan memiliki SIUP adalah
1. Mendapat jaminan perlindungan hokum untuk kelangsungan dan kepastian usaha
2. Mempermudah dalam proses pengajuan kredit kepada perbankan/lembaga keuangan
3. Bukti memiliki dan menjalankan usaha bila akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
4. Mendapat prioritas pembinaan dari instansi pemerintah yang menangani pembinaan usaha kecil.
Tata cara memperoleh SIUP adalah :
1. Datang ke Bag. Urusan Perizinan, Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah TK 1 atau TK 2
2. Mengisi dan mengajukan Surat Pengajuan Izin (SPI) dengan melampirkan syarat :
1. Foto copy akta notaries tentang pendirian usaha
2. Foto copy dari pemilik perusahaan
3. Pas poto dari pemilik perusahaan 4 lembar, ukuran 3 x 4 cm
4. Menyerakan kembali formulir danpersyaratan lainnya kepada petugas bagian perizinan.
Jika permohonan memenuhi syarat, maka pemohon akan menerima Surat Perintah Membayar (SPM) untuk membayar uang
jaminan dan Biaya Administrasi Perusahaan (BAP) pada bank yang ditunjuk.
Jika permohonan diterima, pemohon mendapat SPM untuk :
1. Membayar uang jaminan sebesar Rp 5.000,- dan BAP sebesar Rp 10.000,2. Menyerahkan bukti pembayaran uang jaminan danBAP ke bagian urusan perizinan kantor Deparindag.
Beberapa hal yang harus dilakukan bila seorang pengusaha menerima SIUP
1. SIUP asli atau foto copy dipajang ditempat usaha
2. Cantumkan nomor SIUP pada kop surat, faktur, papan nama perusahaan, dll.
3. Laporkan perkembangan usaha secara tertulis dan berkala pada pejabat terkait
4. Berikan informasi atau data kepada pejabat terkait yang membutuhkan.
Segera melapor pada kantor Deparindag, apabila :
1. SIUP hilang, dengan dilampiri Surat Keterangan Kehilangan
2. SIUP rusak
3. Ada gangguan pemilik atau penanggung jawab perusahaan
4. Pindah alamat usaha
5. Pergantian golongan usaha, dari perusahaan kecil menjadi menengah atau besar
6. Menghentikan kegiatan usaha atau tutup.
Dalam menjalankan perusahaan, pemilik wajib mentaati syarat sebagai berikut :
1. Keamanan
2. Kesehatan
3. Ketertiban
4. Syarat-syarat lain
4. Pengurusan Pajak
a. Pengajuan NPWP
Pada umunnya yang diwajibkan di daftar dan mendapatkan NPWP adalah :
1. Badan yang memiliki subyek pajak penghasilan yaitu PT, CV, Firma, BUMN/BUMD
2. Orang perorangan/pribadi wajib pajak yang mempunyai penghasilan netto di atas penghasilan tidak kena pajak
(PTKP)
b. Fungsi Pajak
1. Untuk mengetahui identitas wajib pajak
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
3. Sebagai sarana pengawasan administrasi perpajakan.
c. Pencantuman NPWP
1. Formulir pajak yang digunakan wajib pajak
2. Surat menyurat dalam hubungan perpajakan
3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi NPWP.
d. Pendaftaran NPWP
Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah :
1. Foto copy akta pendirian atau akta perubahan yang terakhir
2. Foto copy SITU atau surat keterangan dari instansi yang berwenang
3. Foto copy KTP/Kartu Keluarga/Paspor pengurus
4. Foto copy kartu NPWP Kantor Pusat/Cabang
5. Surat Kuasa bagi yang mewakilinya.
6. Penghapusan NPWP
1. Wajib pajak meninggal untuk perseorangan, bubar untuk badan usaha
2. Wajib pajak wanita kawin dan tidak pisah harta
3. Warisan telah selesai dibagi
Modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam aktiva lancer, aktiva lancar adalah harta kegiatan usaha yang dapat
dijadikan uang tunai dalam kurun waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan akan memerlukan modal kerja untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut :
1. Membeli persediaan bahan baku dan barang jadi
2. Promosi
3. Gaji karyawan
4. Sewa
5. Asuransi dan biaya-biaya lain.
Dalam hal menggunakan modal untuk belanja perusahaan dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1. Pembelanjaan Parsial
Adalah perusahaan melihat masing-masing aktiva secara individu, artinya untuk masing-masing aktiva diperlukan dana
tersendiri sesuai dengan cara dan lamanya dana berputar.
2. Pembelanjaan Total
Adalah perusahaan melihat dana yang ditanamkan secara menyeluruh. Untuk modal permanent memakai modal kontan
yang diambil dari modal sendiri atau jangka panjang, sedangkan untuk modal yang berubah-ubah diambil dari kredit jangka
pendek.
Aliran Dana Dalam Perusahaan
1. Dana Kas Masuk (Cash in flow)
Adalah dana yang bersifat terus menerus, yang berupa hasil penjualan dan penerimaan dari piutang.
2. Dana Kas Keluar (Cash out flow)
Adalah dana yang bersifat terus menerus, misalnya pajak, gaji, membeli bahan baku.
Perhitungan Modal Kerja
Modal kerja terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
1. Persediaan bahan baku dan barang-barang jadi
Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memproduksi barang, perusahaan jasa memerlukan bahan dan
pedagang eceran serta grosir memerlukan persediaan barang jadi untuk dijual.
2. Promosi, gaji, sewa tempat
Masalah promosi harus diperhatikan dan kebutuhan modal promosi harus dianggarkan,
juga dengan gaji para karyawan, biaya operasional serta untuk sewa gedung.
3. Asuransi
Polis asuransi harus dibayar ketika usaha dimulai, karena itu perlu modal awal untuk membayar semua asuransi tersebut,
yang tidak kalah penting listrik, telepon,alat tulis kantor, transportasi dan perizinan, dsb.
Cara Perhitungan Modal Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan modal kerja, yaitu :
a. Kebutuhan uang tunai satu hari, dan
b. Jangka waktu keterikatan modal
Contoh :
Bapak Darmawan membuka koperasi yang menjual kebutuhan pokok/toserba disebuah kantor, dimana pekerjanya
menerima gaji per minggu. Setiap hari ia belanja untuk keperluan uasaha sebesar Rp 5.000.000,-. Berapa modal kerja yang
dibutuhkan dan berapa jangka waktu keterikatan dana ?
Jawab :
a. Modal kerja yang diperlukan Rp 5.000.000,b. Jangka waktu keterikatan dana selama 7 hari
Sumber Dana
Beberapa sumber dana untuk mendapat dana, yaitu :
1. Meminjam uang dari teman atau saudara
2. Kredit dari supplier
3. Meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan
Pada dasarnya sumber dana untuk kegiatan usaha berasal dari dua sumber, yaitu :
1. Sumber dana dari kegiatan itu sendiri (intern)
adalah sumber dana untuk kegiatan usaha yang berasal dari aktivitas kegiatan usaha itu sendiri.
Sumber dana intern berasal dari dua sumber, yaitu :
1. Laba yang ditahan (returned earning), adalah hasil usaha pada perhitungan rugi/laba tahun yang sudah berlalu
yang tidak diambil atau tidak dibagikan.
2. Akumulasi penyusutan, yaitu kumpulan dari biaya penyusutan untuk aktiva tetap, misalnya mobil, mesin,
peralatan, dsb.
2. Sumber dana dari luar kegiatan usaha (ekstern)
adalah sumber dana yang berasal dari luar kegiatan usaha atau tidak berasal dari aktivitas usaha sebelumnya.
Sumber dana ekstern dapat berasal dari :
1. Pemilik
2. Penjualan saham baru
3. Pinjaman :
1. Pinjaman dari investor, dapat berupa penerbitan obligasi
2. Pinjaman dari bank, dengan mengajukan permohonan kredit ke bank.
Untuk menanamkan kepercayaan, baik pada investor maupun bank untuk memberikan kredit ada 5 (lima) masalah pokok
yang harus dijaga, yaitu :
1. Character (watak), yaitu menyangkut watak atau tabiat pemilik atau pengelola usaha
2. Capacity (kemampuan), yaitu menyangkut kemampuan pemilik atau pengelola usaha, baik dalam bidang
manajemen maupun keuangan
3. Capital (modal), yaitu keseluruhan kekayaan yang dimiliki kegiatan usaha
4. Colleteral (jaminan), yaitu asset yang dapat dijual oleh pemberi kredit, bila saat pengembalian yang dijanjikan
tidak memenuhi kewajiban.
5. Condition (keadaa), yaitu situasi ekonomi dan politik pada waktu pemberian kredit.
Secara skematis sumber-sumber dana kegiatan usaha adalah :
Pinjaman
Kredit dan Cara Perolehannya
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara pihak bank dengan pihak lain/peminjam, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian keuntungan.
Kredit akan terjadi bila memenuhi syarat berikut ini :
1. Adanya peminjam dan pemberi pinjaman
2. Adanya uang atau produk yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang
3. Adanya kesepakatan diantara keduanyam, mengenai :
1. Nilai uang/produk
2. Bunga atau imbalan
3. Jangka waktu pengembalian
4. Sanksi terhadap pelanggaran perjanjian pinjaman
Macam-macam Jenis Kredit
Dilihat dari jangka waktu pengembalian kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Kredit jangka pendek, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian selama-lamanya satu tahun, contoh :
tanaman musiman
2. Kredit jangka menengah, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian antara satu sampai tiga tahun
3. Kredit jangka panjang, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian lebih dari tiga tahun, contoh : kredit
untuk modal kerja
Dilihat dari penggunaan dana pinjaman kredit dapat dibagi menjadi 5 (lima), yaitu :
1. Kredit investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai barang modal, contoh tanah, mesin, bangunan, dll.
2. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunaan untuk membiayai modal kerja, contoh : pembelian bahan baku,
persediaan barang, piutang dagang, dll.
3. Kredit off share, adalah kredit yang diberikan kepada nasabah dalam negeri dalam bentuk valuta asing
4. Kredit on share, adalah yang diberikan kepada nasabah dalam negeri dalam bentuk valuta asing, contoh kredit
investasi dalam bentuk dollar Amerika.
5. Kredit konsumsi, adalah kredit yang diberikan untuk konsumsi peminjam, contoh membeli kendaraan, pembelian
rumah, peralatan elektronika
Dilihat dari penerima kredit dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Manusia pribadi, adalah penerima kredit perorangan atau pribadi
2. Badan Hukum, adalah penerima kredit berbentuk badan hokum
Dilihat dari perhitungan pendapatan bunga, kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Sinding rate (bunga berbunga), adalah perhitungan beban bunga yang semakin lama semakin menurun dari
periode ke periode.
2. Flate rata (bunga tetap), adalah perhitungan bunga tetap meskipun nilai pokok pinjaman menurun sebagai akibat
pembayaran pokok pinjaman
3. Floating rate (berdasarkan bunga di pasar uang), adalah perhitungan bunga yang didasarkan perhitungan bunga di
pasar uang dalam negeri maupun pasar uang internasional.
Penentuan dan Mengurus Tempat Usaha
Alasan pemilihan lokasi kegiatan usaha, yaitu :
1. Lokasi kegiatan usaha karena terkait dengan alam
Contoh : Usaha pertambangan
1. Lokasi kegiatan usaha berdasarkan sejarah
Contoh : Usaha batik pekalongan, usaha ukiran dari Jepara
1. Lokasi kegiatan usaha berdasarkan ketentuan pemerintah
Contoh : Kawasan industri di Cilegon. Kawasan industry di Pulo Gadung
1. Lokasi kegiatan usaha karena factor-faktor ekonomi
1. Dekat dengan bahan baku
Contoh : Pabrik baja Krakatau Stell
1. Dekat dengan konsumen
Contoh : Rumah Makan Padang di pusat Keramaian
1. Dekat dengan tenaga kerja
Contoh : Pabrik Rokok di Kudus
1. Dekat dengan sumber energy
Contoh : PLTA di dekat air terjun
1. Mendapatkan kebijakan dari pemerintah
Contoh : Kebijakan mobil nasional
Lokasi Usaha yang ideal adalah :
1. Letaknya yang strategis
2. Dekat dengan bahan-bahan dasar
3. Dekat dengan pasar
4. Tenaga kerja mudah di dapat
5. Biaya transportasi yang murah
6. Dekat dengan para konsumen
7. Sarana angkutan mudah dan banyak
8. Fasilitas pemerintah sangat menunjang
9. Fasilitas tenaga penggerak/energy mudah di dapat
10. Sosial ekonomi konsumen sangat baik
Fasilitas dan Bahan Baku
Bahan baku, sesuatu yang sangat penting. Kegiatan proses produksi tidak mungkin dapat dilaksanakan manakala bahan
yang akan diproses belum/tidak tersedia/ Mengadakan bahan baku hendaknya dipersilahkan dengan sebaik-baiknya agar
dalam proses produksi tidak mengalami gangguan dan hambatan.
Untuk masalah tersebut dapat dikatakan persediaan barang (inventories) digunakan untuk barang-barang atau bahan-bahan
sbb :
1. Barang dagangan yang disimpan untuk dijual kembali sesuai perputaran normal suatu usaha dagang
2. Bahan-bahan baku dan barang dalam proses produksi
3. Bahan atau barang yang disimpan untuk dipakai
SUMBER DAYA MANUSIA DAN
ADMIINISTRASI USAHA
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha adalah sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya modal, sumber daya manajerial dan teknologi.
Sumber daya manusia, adalah tenaga kerja yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha, terbagi menjadi :
1. Tenaga kerja terlatih, menempati posisi yang memerlukan keterampilan teknis
Contoh : mengebor, mengelas, dan memperbaiki instalasi listrik
1. Tenaga kerja terdidik, menempati posisi yang membutuhkan daya analisa dan pemikiran
Contoh : bagian keuangan, bagian TI (Teknologi Informasi), bagian olah data
1. Tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik, menempati posisi yang tidak vital di perusahaan dan tidak
memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi
Contoh : cleaning service, penjaga ruangan
Sumber daya alam, adalah factor alam yang dibutuhkan untuk kepentingan produksi, terbagi menjadi :
1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable)
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Non Renewable)
Sumber daya modal, adalah sumber daya keuangan, mencari sumber dana untuk modal usaha dan mengelola asset
financial merupakan faktor penting bagi kelancaran usaha.
Sumber daya manajerial, adalah bagian dari sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja harus memiliki kemampuan
mengelola dan mengorganisir seluruh sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Teknologi, adalah katalisator bagi peningkatan efisiensi produksi.
Karyawan, sebagai sumber daya manusia yang dimiliki merupakan bagian terpenting bagi perusahaan, karena karyawan
merupakan sumber daya aktif yang mengolah sumber daya lainnya.
Proses Pengadaan Karyawan
1. Tahap Perekrutan
1. Memasang iklan di media masa
2. Bekerja sama dengan lembaga pendidikan
3. Bekerja sama dengan bahan penyalur tenaga kerja
4. Menarik karyawan dari perusahaan lain
5. Departemen tenaga kerja
6. Tahap Seleksi
Ujian saringan, baik tertulis (psikotes, tes potensi akademik), maupun lisan (wawancara)
Pertanyaan2 yang diajukan adalah :
1. Pengalaman yang terdahulu
2. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki calon karyawan
3. Bukti keterampilan yang dimiliki
4. Referensi dari pihak ketiga
5. Tahap Penempatan Karyawan
The right man in the right place
Harus dihendari unsure subyektivitas dalam penempatan karyawan hanya karena atasan mereka tidak suka, karyawan yang
memiliki kualitas ditempatkan pada posisi yang tidak seharusnya, sehingga menurunkan efisien karja karyawan tersebut.
1. Tahap Pembinaan Karyawan
Penempatan karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan dapat dilakukan secara internal (pihak perusahaan yang
mengadakan) atau eksternal (pihak perusahaan bekerja sama dengan lembaga lain).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelatihan, yaitu :
1. Sasaran pelatihan dan kebutuhan perusahaan
2. Latar belakang karyawan
3. Indikator keberhasilan setelah mengikuti pelatihan
4. Manfaat pelatihan bagi karyawan berkaitan dengan penempatan yang dilakukan.
Administasi Usaha
Administrasi, manajemen dan kepemimpinan adalah tiga serangkai yang tidak dapat dipisahkan, sebab satu sama dengan
lainnya mempunyai keterkaitan kegiatan usaha dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Administrasi dapat dikatakan sebagai kulit daripada manajemen, dan manajemen intisari daripada administrasi , sedangkan
kepemimpinan intisari dari manajemen.
Fungsi-fungsi Administrasi
1. Mencatat alat-alat perlengkapan organisasi dan kegiatan-kegiatannya ke dalam buku administrasi
2. Memelihara buku-buku administrasi
3. Menyediakan, melengkapi dan mengelola buku-buku administrasi
4. Mengerjakan buku-buku administrasi sesuaim dengan ketentuan yang berlaku
Maksud dan Tujuan Administrasi
1. Pengelola usaha dapat memonitoring kegiatan administrasi perusahaannya
2. Pengelola usaha dapat mengevaluasi kegiatan pengorganisasian perusahaan.
3. Pengelola usaha dapat menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian
4. Pengelola usaha dapat mengamankan kegiatan usaha dan organisasi perusahaan.
Kegunaan Administrasi
1. Alat manajemen bagi seorang pengelola usaha
2. Alat penelitian bagi seorang pengelola usaha
3. Alat bukti tentang pertanggung jawaban seorang pengusaha usaha di dalam manajemen kegiatan usaha
Cara Mencatat Barang-barang milik perusahaan
1. Sistem pencatatan terus menerus, semua kekayaan milik perusahaan dicatat secara kontinu
2. Sistem pencatatan secara berkala, setiap ada transaksi penjualan hanya penerimaan uang atau piutanglah yang
diadministrasikan
Harga
: jumlah uang untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya.
Tingkatan/siklus pelayanan adalah :
1. Atraksi, adalah segala pelayanan yang bertujuan menarik perhatian pembeli agar mau berbelanja di toko
2. Service, adalah pelayanan yang langsung dirasakan diterima oleh konsumen pada saat berkunjung ke took
3. Comfort, adalah pelayanan yang menanamkan rasa kenikmatan dan suasana santai bagi konsumen sehingga ia
merasa betah selama berada dalam lingkungan took
4. Buying service, adalah pelayanan bertujuan memperlancar proses jual beli dengan cara mempermudah konsumen
dalam memilih kebutuhannya.
Jaminan
Adakah salah satu unsur produk yang ditawarkan produsen untuk memberikan rasa aman kepada konsumen atas produk
yang dibelinya.
Pelanggan
Harapan yang dibutuhkan pelanggan adalah :
1. Sikap bersahabat
2. Hormat dan ramah
3. Mengetahui informasi/masalah yang diinginkan pelanggan
4. Perhatian
5. Pelayanan yang cepat dan tepat
6. Rasa aman dan nyaman
Pesaing
Persaingan dapat dibedakan :
1. Persaingan murni
Yaitu persaingan barang yang diperdagangkan homogeny
1. Persaingan tidak sempurna
Yaitu persaingan yang disebabkan harga lebih tinggi dari harga barang sejenis dengan merk lain
1. Persaingan monopolistik
Yaitu persaingan yang terdapat jumlah besar penjul benda khusus
1. Oligopoli
Yaitu persaingan yang memiliki beberapa penjual menguasai pasar.
PENGELOLAAN USAHA KECIL
Mengelola Fasilitas dan Bahan Baku
Fasilitas adalah semua kemudahan yang diperlukan oleh perusahaan baik berupa barang-barang bergerak maupun barangbarang yang tidak bergerak yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional.
Ada dua macam barang bergerak, yaitu barang yang habis pakai dan barang yang tidak habis pakai. Barang habis pakai
adalah barang-barang yang volumenya makin lama makin menyusut dan akhirnya habis karena digunakan untuk kegiatan
operasional. Sedangkan barang yang tidak habis pakai adalah barang yang dapat dipakai secara terus menerus dan
mengalami penyusunan volume yang dapat dipakai dalam jangka waktu panjang.
Untuk keperluan tersebut diperlukan hal-hal berikut :
1. Tempat Produksi/Lokasi
Merupakan faktor penting dalam kegiatan usaha, oleh karena itu perlu diperhatikan dimana lokasi kegiatan usaha akan
dilaksanakan agar daya guna dan hasil guna dapat tercapai.
1. Sistem Produksi
Dalam menentukan kegiatan produksi, perlu diperhatikan mengenai system yang digunakan dalam system produksi, apakah
prosesnya paralel berurutan atau hanya produksi hanya bagian tertentu dari barang
1. Sistem Distribusi
Kegiatan produksi dan hasilnya harus ditunjang oleh system distribusi yang tepat, biaya murah, keamanan terjamin dan
tepat sasaran.
Tata Ruang Kegiatan Usaha
Tata ruang kegiatan usaha adalah susunan peralatan, mesin-mesin, perabot, hiasan bahan baku dan bahan jadi secara
teratur dan menarik hingga mendukung keberhasilan kegiatan usahanya.Tata ruang dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :
1. Tata ruang berdasarkan proses/lay out fungsional
2. Tata ruang berdasarkan produk/lay out garis
3. Tata ruang kelompok/lay out group
4. Tata ruang posisi tetap
Pengelolaan Persediaan Bahan Baku
5. Sumber lainnya
Mengelola Proses Produksi
Proses produksi adalah cara dan teknik bagaimana sesungguhny kegiatan yang didukung oleh tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana mempunyai tujuan.
Perencanaan proses produksi, seorang pengelola harus memperhatikan :
1. Manfaat produk bagi konsumen
2. Permintaan pasar terhadap produk
3. Potensi perusahaan untuk memperoleh keuntungan
4. Fasilitas untuk proses produksi
5. Kekuatan persaingan dari perusahaan lainnya
6. Kemampuan distribusi
7. Pengembangan produksi di masa yang akan datang
Tujuan dalam merencanakan proses produksi, yaitu :
1. Mengubah bahan baku menjadi bahan jadi atau baru
2. Mencapai tujuan keuntungan
3. Mengutamakan fasilitas produksi
4. Menguasai pasar tertentu
5. Melaksanakan kerja secara efektif dan efisien
Langkah-langkah perencanaan produksi
1. Produk apa yang akan diproses
2. Kapan kegiatan proses produksi akan dimulai
3. Berapa jumlah barang yang akan diproduksi
4. Berapa jumlah dana yang akan dibutuhkan
5. Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan
6. Peralatan apa yang diperlukan
7. Berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan
Syarat-syarat perencanaan dalam proses produksia
1. Rencana harus disesuaikan atas dasar tujuan usaha
2. Rencana harus sederhana dan mudah dilaksanakan
3. Rencana harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi tentang kegiatan produksi
Beberapa jenis dan sifat produk yang perlu diperhatikan
1. Apakah barang yang akan diproduksi tahan lama atau tidak
2. Apakah mutu barang yang akan diproduksi bergantung pada biaya per unit
3. Apakah barang yang akan diproduksi mempunyai sifat permintaan musiman atau tidak
4. Apakah barang yang akan diproduksi adalah barang konsumsi atau barang produksi
Mengelola Keuangan
Administrasi keuangan perusahaan adalah salah satu fungsi dari organisasi perusahaan yang bertanggung jawab
dalam proses dan operaso pekerjaan administrasi keuangan.
Administrasi keuangan dilakukan untuk :
1. Pencatatan dan penataan
Pembelian, penjualan dan pengarsipan faktur
Pencatatan pelaksanaan pembayaran produk
Pencatatan pengurusan dan pengaturan retur dan klaim
Pembuatan dan pencatatan nota atau faktur penjualan
1. Mengatur peralatan dan perlengkapan serta menyiapkan
Buku kas
Buku penjualan
Buku produksi
Buku piutang
Buku voucher
Buku persediaan barang
Seorang pengelola usaha mengadministrasikan keuangan perusahaan, yaitu :
1. Menerima. menyiapkan uang serta melaksanakan administrasikan
2. Menyiapkan bukti-bukti lengkap penerimaan dan pengeluaran keuangan sesuai dengan peraturan
3. Menyusun laporan saldo kas
4. Meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti pembukuan keuangan
5. Menyimpan dan memelihara semua dokumen pembukuan secara teratur
6. Menata dan mengatur administrasi keuangan sesuai dengan prosedur yang berlaku
7. Menyiapkan dan menata data-data keuangan berupa neraca dan perhitungan rugi/lba lengkap dengan penjelasa dan
lampirannya
Catatan yang berhubungan dengan administrasi keuangan perusahaan, yaitu :
1. Buku jurnal
1. Jurnal penjualan
2. Jurnal pembelian
3. Jurnal penerimaan kas
4. Jurnal pengeluaran kas
5. Jurnal umum
6. Buku besar
7. Buku piutang
8. Buku utang
Mengelola Administrasi Pembukuan
Penyelenggara pembukuan (manajemen pembukuan) yang baik, meliputi :
1. Jumlah laba yang diperoleh di dalam periode tertentu
2. Posisi harta, utang dan modal perusahaan setiap saat
3. Kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, misalnya penjualan, pembelian, utang piutang dan
persediaan
4. Informasi kepada pihak luar, misalnya pihak pemerintah, laporan untuk pajak, laporan penghasilan karyawan
Kegiatan-kegiatan Pembukuan
1. Sistem pembukuan yang layak
1. Klasifikasi rekening, misalnya neraca dan rugi/laba
2. Buku besar dan buku pembantu
3. Jurnal/buku harian
4. Dokumen-dokumen
5. Sistem penjualan dan penerimaan uang
1. Penjualan, pengiriman dan pembukuan faktur
2. Perincian penjualan
3. Piutang
4. Penerimaan kas, dan
5. Pengeluaran kas
6. Sistem pembelian dan pengeluaran uang
1. Pembelian dan laporan penerimaan
2. Pembelian dan ongkos-ongkos
3. Pembayaran per kas
4. Sistem pencatatan waktu dan penggajian
1. Penempatan pegawai
2. Pencatatan waktu
3. Penggajian ,dan
4. Perincian upah karyawan
5. Sistem produksi dan biaya
1. Order produksi
2. Pengawasan persediaan
3. Akuntansi biaya
Pemasaran Barang dan Jasa
1. Charles E. Philip Ph.D dan Delbert J. Duncan, Ph.D
Pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan konsumen industri
1. Maynard dan Barkman
Pemasaran adalah segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumen
1. Paul D. Converse dan Fred M. Jones
Pemasaran adalah pekerjaan memindahkan barang-barang ke tangan konsumen.
1. William J. Shult
Pemasaran adalah usaha kegiatan menjalankan barang dan jasa dari konsumen ke produsen.
1. Raybun Ph.D
Pemasaran adalah segala usaha mempengaruhi pemindahan barang dan jasa termasuk disribusinya.
Fungsi Pemasaran
1. Kegiatan pembelian dan penjualan
2. Penggerakan arus barang (distribusi) dan
3. Pelaksanaan pemasaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembelian
1. Merencanakan pembelian
2. Menentukan jumlah pembelian sesuai kebutuhan
3. Menentukan pemasok
4. Menentukan harga dan syarat-syarat pembayaran
5. Menentukan jadwal pembelian
6. Menentukan syarat minimal kualitas produk yang dibeli
7. Mengevaluasikan
Faktor dari dalam kegiatas bisnis, yaitu :
1. Perencanaan penjualan
2. Biaya produksi dan keuntungan yang diharapkan
3. Syarat-syarat penjualan
4. Biaya penjualan
5. Promosi penjualan
6. Target penjualan
7. Pelaksanaan penjualan
8. Evaluasi penjualan
Faktor dari luar dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pribadi pembeli (objek penjualan) dan masyarakat (community),
pada objek pembeli yang perlu diperhatikan adalah
1. Siapa yang menjadi pendorong minat pembeli
2. Siapa yang mempengaruhi proses pembelian
3. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli
4. Siapa yang melakukan pembelian, dan
5. Siapa yang menjadi pemakai produk
Kendala distribusi dari dalam, yaitu :
1. Volume penjualan
2. Karakteristik produk yang dijual
3. Biaya-biaya distribusi
4. Fasilitas distribusi yang dimiliki
5. Sumber daya yang tersedia
Kendala distribusi dari luar, yaitu :
1. Struktur persaingan
2. Saluran pemasaran yang digunakan
3. Sarana dan prasarana distribusi
4. Dinamika pasar
5. Peraturan pemerintah, dsb.
Proses pelaksanaan pemasaran, adalah :
1. Riset atau penelitian pasar
2. Melengkapi kebijakan
3. Membuat struktur organisasi
4. Penentu target dan daya yang diperlukan
5. Memprediksi/memperkirakan resiko yang mungkin timbul dan cara mengatasinya
6. Evaluasi dan perencanaan tahap berikutnya.
Pendekatan dalam pemasaran, adalah :
1. Pendekatan melalui lembaga
1. Grosir,
2. Pedagang eceran (Retailer)
3. Agen
4. Makelar
5. Komisioner
6. Pendekatan fungsi
1. Merchandising
2. Buying (pembelian)
3. Transportation
4. Storage
5. Standardizing
6. Communication
7. Risk bearing
8. Pendekatan produk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PASSIVA
Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas
Piutang
Persediaan
Jumlah Aktiva Lancar
115.000
104.000
146.000
365.000
Aktiva Tetap :
Mesin
Bangunan
Jumlah Aktiva Tetap
80.000
30.000
110.000
Jumlah Aktiva
Harta (475.000)
Utang (220.000)
Modal (255.000)
475,000
45.000
21.000
39.000
105.000
115.000
Modal Sendiri
255.000
Jumlah Passiva
475.000
105.000
25.000
130.000
50.000
6.000
56.000
74.000
Pendapatan Usaha
Jasa Setting Jasa Printing
Jasa lainnya
Jumlah Pendapatan
70.000
40.000
15.000
125.000
Beban Usaha
Gaji Kertas
Tonner
Perlengkapan
Jumlah Beban Usaha
Laba Usaha
Hak diluar usaha
Jasa service computer
Bunga di bank
Total hak diluar usaha
7.000 4.500
5.000
25.000
41.000
84.000
15.000
4.500
19.500
3.000
16.500
100.500
6.000
Laba Bersih
94.500
1. Likuiditas
2. Aced test ratio
3. Solvabilitas
4. Rentabilitas
5. Tingkat perputaran aktiva lancar
Keterangan
1. Likuiditas
Adalah kemampuan kegiatan usaha untuk membayar utang lancarnya. Utang lancar adalah utang yag masa
pengembaliannya satu tahun atau kurang. Analisis likuiditas dilakukan dengan menghitungcurrent ratio dan quick ratio,
rumusnya adalah :
Current ratio
Quick ratio
= Aktiva Lancar Persediaan x 100%
Utang Lancar
2. Aced test ratio
Adalah suatu penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek tepat pada waktunya,
tetapi hanya menggunakan unsure-unsur aktiva lancar yang berupa uang atau segera dapat diuangkan.
Rumusnya :
Aced test ratio
= Kas + Bank + Piutang + Efek x 100%
Jumlah utang lancar
3. Solvabilitas
Adalah suatu penilaian kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh uangnya (jangka pendek dan jangka panjang)
dengan menggunakan seluruh aktivitasnya.
Rumusnya :
Solvabilitas
= Jumlah Aktiva x 100%
Jumlah Utang
4. Rentabilitas
Adalah suatu penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan berdasarkan modal yang dimiliki.
Rumusnya :
Rentabilitas
= Laba Usaha x 100%
Modal usaha
5. Tingkat perputaran aktiva lancar
Adalah untuk menilai/mengukur efektivitaas penggunaan atau pemanfaatan atau perputaran aktiva, terutama persediaan
barang dagangan dan piutang.
Contoh :
CV. RIZEMA UTAMA
NERACA
Per 31 Desember 2010
(Dalam ribuan rupiah)
AKTIVA
PASSIVA
Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas
Piutang
Persediaan
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap :
Mesin
Bangunan
Jumlah Aktiva Tetap
Jumlah Aktiva
115.000
104.000
146.000
365.000
80.000
30.000
110.000
475.000
45.000
21.000
39.000
105.000
115.000
Modal Sendiri
255.000
Jumlah Passiva
475.000
105.000
25.000
130.000
50.000
6.000
56.000
74.000
Contoh Perhitungan :
1. 1.
Current ratio
= Aktiva Lancar x 100%
Utang Lancar
= 365.000 x 100%
105.000
= 347,62%
1. 2.
Quick ratio
Utang Lancar
= 219.000 x 100%
105.000
= 208,57%
1. 3.
105.000
= 219.000 x 100%
105.000
= 208,57%
1. 4.
Solvabilitas
= Jumlah Aktiva x 100%
Jumlah Utang
= 475.000 x 100%
120.000
= 395,83%
1. 5.
Rentabilitas
105.000
= 70%
Menyusun Laporan Pengelolaan Usaha
Adalah kegiatan yang berhubungan dengan setiap kejadian, lancar tidaknya kegiatan usaha, apakah ada kemajuan
atau kemunduran. Seorang pimpinan perusahaan akan mengetahui semua kejadian dalam perusahaannya atau pimpinan
dapat mengendalikan jalanna perusahaan dengan pola penyusunan pelaporan dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Fungsi dan tujuan laporan kegiatan usaha
Pentingnya laporan kegiatan usaha adalah memberitahukan persoalan kegiatan usaha secara detail dan obyektif serta
memberi keterangan atau informasi yang singkat tentang kegiatan usaha.
Adapun kewajiban seorang pengelola usaha atas pembuatan laporan kegiatan usaha, adalah :
1. Harus memahami akan arti pentingnya laporan
2. Harus dapat mendistribusikan laporan, baik yang bersifat umum maupun khusus
3. Harus menyiapkan sarana, data-data dan teknisnya serta latihan-latihan penyusunan sebuah laporan kegiatan
usaha.
Teknik pembuatan laporan kegiatan usaha
1. Laporan pribadi
2. Laporan umum
3. Laporan perusahaan
4. Laporan departemen
5. Laporan terbatas
6. Laporan tidak terbatas
7. Laporan teknis
8. Laporan non teknis
Dalam pengelolaan usaha, ada tiga macam laporan yang perlu dijalankan oleh pimpinan perusahaan, adalah :
1. Laporan pimpinan pelaksana
1. Neraca
2. Rugi/Laba
3. Anggaran/Budget
4. Laporan tahunan
5. Laporan bagai pemilik saham
6. Laporan periodik
1. Laporan kegiatan usaha secara periodic
2. Laporan bulanan tentang pekerjaan kegiatan usaha
3. Laporan catatan pelaksanaan pekerjaan bagian/departemen
4. Laporan kredit bulanan
5. Laporan hasil pemasaran produk
6. Laporan khusus
Adalah laporan yang harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Laporan kegiatan usaha adalah sarana yang sangat
penting dan dapat menentukan keberhasilan jalur penyampaian informasi formal sebuah laporan.
Prinsip dalam penyusunan laporan, yaitu :
1. Laporan harus tepat waktu
2. Laporan harus teliti, benar dan dipercaya
3. Laporan harus berjalan dan sederhana
4. Laporan harus ada standarisasi
5. Laporan harus mempunyai nilai atau manfaat
Jawablah pertanyaan dibawah ini
1. Jelaskan kesimpulan yang dapat diambil dari analisis :
1. Rentabilitas
2. Solvabilitas
3. Likuiditas
4. Neraca
5. Persediaan
6. Utang jangka panjang
7. Laporan berkala
8. Laporan pimpinan
2. Jelaskan pengertian :
3. Sebutkan jenis-jenis laporan kegiatan usaha
4. Jelaskan sistematika teknik pembuatan laporan kegiatan usaha
5. Apa yang dimaksud dengan :
PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan usaha dapat berupa :
1. Penambahan mesin, peralatan dan modal
2. Membuka cabang baru
3. Membuka usaha pendukung kegiatan usaha sebelumnya
4. Mengubah bentuk hukum badan usaha
5. Reorganisasi manajemen
6. Membuka usaha lain yang berbedan dengan usaha sebelumnya
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan usaha
1. Kekurangan modal
2. Kemajuan teknologi yang terlalu pesat tidak diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia
3. Sulitnya mendapatkan pegawai yang dapat dipercaya
4. Ketidakpastian hukum sebagai akibat peraturan pemerintah
5. Perubahan selera dan gaya hidup masyarakat
Cara menghindarinya adalah :
1. Meminjam uang di bank atau bekerja sama denga pihak lain
2. Selalu mengikuti perkembangan teknologi dan memberikan kesempatan karyawan untuk belajar lagi, jika
diperlukan
3. Membuat system pengawasan yang tepat untuk memudahkan penyeleksian antar pegawai
4. Ketidakpastian hukum diatasi dengan membuka kegiatan yang mempunyai risiko perubahan kecil
5. Selalu mengikuti perubahan selera dan gaya hidup masyarakat
Teknik Pengembangan Usaha
Mengembangkan dan mempertahankan kegiatan usaha dapat dilakukan dengan cara kemitraan. Kemitraan, adalah
melakukan kerjasama usaha antara usaha kecil dengan menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan
oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip-prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan
saling menguntungan.
Salah satu bentuk kemitraan yang dilakukan oleh kegiatan usaha kecil untuk mengembangkan usaha adalah pola
subkontrak. Subkontrak adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan menengah atau usaha besar, dimana
pengusaha kecil memproduksi komponen yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar sebagai bagian dari
produksinya.
Manfaat kemitraan dalam bisnis
1. Memperbaiki kinerja bisnis jangka panjang
2. Membuka saluran-saluran penjualan
3. Mengendalikan biaya penjualan
4. Meningkatkan kesadaran pelanggan
5. Menjalin hubungan jangka panjang
Prinsip-prinsip bermitra usaha
1. Saling memerlukan
2. Saling memperkuat
3. Saling menguntungan
Bentuk-bentuk sub kontrak
1. Pembuatan komponen (produsen)
2. Pengadaan barang (supplier)
3. Jasa pelayanan (service)
Perantaraan (keagenan)