Anda di halaman 1dari 27

MENU ARTIKEL BURUNG MURAI BATU

Umum

Habitat burung murai batu

Ciri jantan dan betina burung murai batu

Cara memilih burung murai batu

Tips membedakan murai batu Borneo/Kalimantan dan Sumatera

Cara perawatan burung murai batu

Penanganan burung murai batu untuk lomba

Perawatan burung murai batu

Penangkaran burung murai batu

PROBLEM UTAMA BURUNG MURAI BATU


REFERENSI

BURUNG MURAI BATU


Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Passeriformes
Family: Muscicapidae
Genus: Copsychus
Species: C. malabaricus
Binomial name
Copsychus malabaricus
Synonyms
Kittacincla macrura
Cittocincla macrura

planet burung

omkicau.com

kicaumania.org

smartmastering.com

burung.org
wikipedia.org

Umum
Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung
keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu,
bermelodi, dan sangat bervariasi. Ketenaran burung murai batu bukan hanya sekedar dari
suaranya yang merdu, namum juga gaya bertarungnya yang sangat aktraktif.
+Habitat
Jenis-jenis murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:

Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara.
Panjang ekor 27 30 cm.

Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 30 cm.

Murai batu Nias, panjang ekor 20 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.

Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.

Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari
Murai Medan. Panjang ekor 15 20 cm.

Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai
berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan
Selatan. Panjang ekor 10 12 cm.

Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Barat.

Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil
dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 10 cm.

Selain dari 8 sub-spesies murai batu di atas, masih ada murai batu yang berasal dari negeri
tetangga, yaitu :
1. Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 33 cm dan
postur tubuh lebih besar dari murai medan.
2. Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar
dari murai medan, panjang ekor 32 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo
(kebiru-biruan).
3. Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut
murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:
1. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
2

2. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),


3. Copsychus niger (White Vented Shama)
4. Copsychus cebuensis (Black Shama).
5. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
Subspecies, ciri-ciri dan penyebarannya
A. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama) terdiri dari 19 sub-species:
1. Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan
Indochina)
2. Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
3. Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
4. Copsychus albiventris (Andaman)
5. Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
6. Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
7. Copsychus minor (Hainan-China)
8. Copsychus mallopercnus (Malaysia)
9. Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
10. Copsychus omissus
11. Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
12. Copsychus leggei (Sri Lanka)
13. Copsychus malabaricus (India)
14. Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
15. Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
16. Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
17. Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
18. Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
19. Copsychus nigricauda (Kangean Island)
3

B. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama) terdiri dari 4 subspecies, yaitu :


1. Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
2. Copsychus parvimaculatus (Polillo)
3. Copsychus shemleyi (Marinduque)
4. Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).
C. Copsychus niger (White Vented Shama): Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang
(all in Philippines).
D. Copsychus cebuensis (Black Shama): Hidup di wilayah Cebu Philippines.
E. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama): Penyebaran di Way
Kambas, Thailand, Malaysia dan Borneo.
Gambar beberapa jenis/sun-spesies murai batu (sumber gambar: planet burung)

Kembali ke
MENU ARTIKEL
+Ciri jantan dan betina burung murai batu
Ciri jantan dan betina murai batu dewasa sebenarnya mudah dibedakan. Untuk murai dengan
sub-spesies yang sama, maka untuk warna bulu jantan lebih mengkilat. Hitamnya hitam pekat
kebiruan (berkilau, nyambeliler, seperti berhologram), sedangkan warna merahnya atau
coklat, terlihat tajam kontras dengan warna di sebelahnya (hitam atau putih).
Murai batu yang satu sub-spesies, ekor jantan lebih panjang ketimbang betinanya. Sedangkan
lagunya, jantan lebih bervariasi.
Kembali ke MENU ARTIKEL
+Cara memilih bahan burung murai batu yang baik
Diasumsikan murai batu bakalan adalah murai batu tangkapan hutan yang belum makan voer
dan harganya juga relatif murah.
Yang perlu anda perhatikan dalam pemilihan ini adalah:
1. Mata: Hindari membeli murai batu yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya
katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata. Jika murai batu sudah katarak,
resiko murai batu tersebut menjadi buta sangat tinggi sekali.
2. Ekor: Cari murai batu yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Ekor yang
seperti ini selain enak dipandang, juga akan membuat murai batu memainkan ekornya
pada saat ditrek. Hindari juga membeli murai batu yang tidak punya ekor, karena kita
tidak bakalan tahu bagaimana bentuk dan jenis ekor dari murai batu tersebut, jika
ekornya sudah tumbuh kembali.

3. Bulu Dada: Kebanyakan murai batu memiliki bulu dada berwarna coklat, Tapi jika
Anda mendapatkan murai batu dengan bulu dada cenderung berwarna kekuningan,
maka itu rezeki Anda. Murai batu bakalan dengan warna bulu dada seperti ini,
biasanya cepat berbunyi dan cepat juga jadi.
4. Usia: Jangan pernah menilai usia murai batu hanya berdasarkan pengamatan pada
kaki, ini bisa menipu calon pembeli. Murai batu bakalan muda mempunyai tanda bulu
yang masih berbintik cokelat di bagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah
dalam.
5. Perilaku: Jika ada murai batu bakalan yang pada saat kita pegang dia menjerit
kencang dan berusaha mematuk-matuk jari tangan, inilah murai batu dengan mental
berani.
6. Bentuk paruh: Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan
panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh
bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
7. Bentuk kepala: Pilih yang berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini
menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
8. Postur badan: Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan
ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan
pendek.
9. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut
sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
10. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
11. Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit
lentur.
12. Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara
secara maksimal.
Kembali ke MENU ARTIKEL
+Tips membedakan murai batu Borneo/Kalimantan dan Sumatera
Banyak penghobi yang bingung mengidentifikasi murai batu dari Borneo dan Sumatera, jika
tidak sedang berbunyi. Kalau dalam kondisi berbunyi, memang mudah membedakannya,
yakni dengan melihat pengembangan bulu pada body.
Untuk murai batu borneo, secara umum mengembangkan bulu sampai hampir menyerupai
bola (bulat) dimulai dari bulu bawah leher sampai dubur. Sedangkan murai batu Sumatera
tidak mengembangkan bulu, atau kalau mengembangkan bulu hanya sebatas perut ke bawah.
Jadi memang, burung murai batu Sumatera pun ada yang mengembangkan bulu ketika
bernyanyi, tetapi hanya mengembang pada bagian perut ke bawah.
9

Lantas bagaimana membedakannya kalau sedang tidak berbunyi?


Anda bisa melihat dari rona warna coklat di bagian dada sampai dubur. Burung murai batu
borneo warna coklatnya cenderung kekuning-kuningan/ cerah. Sedangkan untuk murai batu
sumatera agak gelap.
Sedangkan untuk burung yang masih muda/trotol tetapi panjang ekornya sudah mencapai
sekitar 3 cm, bisa dilihat dari jarak antara ujung bulu ekor yang putih dengan yang hitam.
Untuk burung murai batu borneo, ujung ekor putih dan hitam cederung dekat. Sedangkan
murai batu sumatera, cenderung jauh; atau ekor yang berwarna hitam terlihat tumbuh pesat
meninggalkan bulu putih.
Jarak antara ujung ekor hitam dan putih ini juga bisa untuk menandai apakah seekor murai
batu berasal dari Kalimantan atau Sumatera ketika dia dalam masa mabung. Pertumbuhan
bulu putih dan hitam hampir sama pada murai batu borneo, sedangkan pada murai batu
sumatera, bulu hitam lebih pesat tumbuhnya.
Meski demikian, tips yang saya berikan di atas tidak mutlak kebenarannya karena hal itu
hanya berdasar pengamatan saya selama ini. Jika Anda menemukan hal yang berbeda, saya
akan sangat berterima kasih untuk menerima masukan, saran dan kritik Anda.
Kembali ke MENU ARTIKEL
+Cara perawatan burung murai batu
Tempat/sangkar: Murai batu bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk
kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau 60 cm
tergantung dari jenis murai batu yang kita pelihata apakah berekor panjang atau pendek.
Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan kayu asam diameter 1,3 cm; bisa
berbentuk palang bersusun mapun leter T.
Untuk perawatan harian, murai batu tidak perlu dikerodng dan hanya dikerodong malam hari
agar tidak kedinginan.
- Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif
sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap
nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1,
B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial
seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari
Vitamin B) dan Ca-D.
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan
darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem
pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim,
memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan
penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah
Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium
Chlorin dan Kalium.
Makanan yang sesuai untuk murai batu
10

1. Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%). Belum tentu
voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung
murai batu. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer
yang baru setiap dua hari sekali.
2. EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung murai batu yaitu:
jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang
dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masingmasing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari
pemberiannya EF tersebut.
Kembali ke MENU ARTIKEL
REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM BISA DILIHAT DI
SINI
Perawatan dan setelan harian burung murai batu
Perawatan harian untuk burung murai batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya,
kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung murai batu:

Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba
mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).

Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.

Berikan jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara
langsung pada burung.

Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama
penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.

Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit,


lalu sangkar dikerodong jika akan dilakukan pemasteran. Jika tidak, pengerodongan
tidak mutlak.

Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master
atau burung-burung master.

Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.

Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa
istirahat sampai pagi harinya.

Penting
11

Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari
Senin pagi dan hari Kamis pagi.

Pemberian cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. Contoh setiap hari Selasa pagi.

Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam
seminggu.

Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum untuk menjaga kesehatan
burung, dua-3 kali sepekan atau sesuai kondisi burung.

Penanganan burung murai batu over birahi


Salah satu ciri-ciri burung murai batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif,
bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.

Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore

Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)

Berikan cacing 2 ekor 2x seminggu

Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore

Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja

Berikan multivitamin untuk menstabilkan kondisi fisik.

Penanganan murai batu kondisi drop

Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore

Tingkatkan porsi pemberian koto menjadi 3x seminggu

Berikan klabang 2 ekor seminggu sekali

Mandi dibuat 2 hari sekali saja

Burung diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung murai batu lain dahulu

Berikan multivitamin

+Penanganan burung murai batu untuk lomba


Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan
pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan
dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik
karakter dasar masing-masing burung.
12

Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung murai batu:

H-3 sebelum lomba, jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.

H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.

1 Jam sebelum digantang lomba, burung dimandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor
dan ulat hongkong 4-7 ekor.

Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi.

Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung
murai batu lain.
Perawatan dan setelan burung murai batu pasca lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan
kondisi fisik burung, dengan pola perawatan dan setelan:

Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.

Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.

Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

Kembali ke MENU ARTIKEL


+Perawatan dan setelan burung murai batu mabung
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung.
Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila
perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa
mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh
karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari
kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan
membuat proses mabung menjadi terganggu.
Dampak dari ini adalah ketidakseimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga
berhubungan dengan hormon reproduksi.
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung.
Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25%
dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung
perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang
disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan
jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein).
Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian
13

menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu.
Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk
mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu
baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan
burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat
mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan
burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang
sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada Moulting in Bird di situs
vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena
sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus
perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung
melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus
memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu
sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus
meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein
seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada
kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen
makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya
mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan
tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering
mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau
bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus
polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi
bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula
menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya
produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang
gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam,
melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna
atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati
yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir
jika diberikan semasa burung mabung.

14

* Stres Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia.
Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?

Pertama-tama, menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit


lainnya.

Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit
penyakit, misalnya Polyoma.

Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan
yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan
yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat
misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat
gemuk.

Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas
bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
Cara Smart menggunakan BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk
memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung
yang sedang mabung. Cara ini lebih smart sebab BirdVit adalah multivitamin dan
multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Juga
mangandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya
adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. BirdVit juga mengandung
mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan
sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka
kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan
energi masa mabung.
Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang
hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam
amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
Murai batu bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakitsakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain
digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.

15

Apa beda BirdMineral dan BirdVit?


Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan
bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam
jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan
komposisi dan volume tertentu.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung.
Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena
selain sebagai penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
Pola perawatan murai batu masa mabung:

Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya
burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.

Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk
penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.

Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF


diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan
untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor
sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu

Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin


yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.

Lakukan pemasteran: Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan
mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita
inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan
suara burung master.
Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca referensinya di sini.
Kembali ke MENU ARTIKEL
+PENANGKARAN BURUNG MURAI BATU

16

Murai batu di penangkaran Om Amiexs (Amirul Mukminin, Malang) (Foto:


kicaumania.org)
Meski saat ini semakin banyak saja orang yang menangkarkan murai batu, tetapi prospek ke
depannya tetap bagus. Hal ini disebabkan stok pasokan murai batu dari hutan mulai menipis
karena terus dikuras, sementara peminat burung kicauan semakin hari semakin banyak saja.
Pada saat yang sama, banyak penghobi yang tidak sabar untuk merawat murai hasil
tangkapan hutan karena lama jinaknya, dan karenanya harus menunggu setahun dua tahun
untuk menikmati burungnya secara maksimal, apalagi untuk dibawa ke arena lomba.
Sementara anakan murai batu hasil penangkaran, selain kita bisa memilih anakan dari
indukan-indukan tertentu yang kita sukai, entah karena suaranya atau karena postur tubuhnya,
juga cepat bunyi. Bahkan ketika masih trotolpun sudah mulai bisa dinikmati ngriwikannya.
Selepas mabung, biasanya murai batu hasil tangkaran dengan indukan yang bagus sudah
mulai ngerol dan bahkan ada yang sudah siap masuk arena lomba.
Untuk penangkar, kondisi ini memang menguntungkan. Dan sejauh ini, tidak pernah ada
cerita anakan murai batu harganya jatuh. Minimal bertahan tetapi kecenderungannya naik
terus. Apakah dengan banyaknya penangkaran nanti tidak akan membuat harga burung murai
batu jatuh di pasaran? Saya yakin tidak. Sebab, semakin hari semakin banyak orang yang
mencari anakan-anakan murai batu dari indukan bagus, dan para penangkarpun akan harus
berlomba untuk mencari indukan bagus. Artinya, kalau kita sudah bisa menangkar dengan
indukan yang kualitasnya biasa saja, tentu akan terpacu untuk mencari indukan dengan
kualitas bagus. Artinya, pemburu murai batu hasil tangkaran tidak hanya penghobi tetapi juga
penangkar yang sudah mapan atau para penangkar pemula.
Tentu saja, agar kita bisa bertahan menjadi penangkar murai batu yang produksinya selalu
diburu oleh penghobi, haruslah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produk. Selain
diupayakan melalui pencarian indukan di arena lomba, juga bisa dilakukan cross antar jenis
murai batu. Misalnya, murai batu ekor panjang untuk betina dan murai batu nias untuk
pejantannya. Murai batu nias terkenal punya tembakan-tembakan yang melengking dan
kristal, tetapi kurang disukai juri di arena lomba karena ekornya hitam semua. Nah dengan
mencoba menyilangkannya dengan murai batu jenis lain, diharapkan akan menghasilkan
anakan dengan suara kualitas nias tetapi dengan ada warna putih di ekornya.
Untuk memulai penangkaran, tentunya kita sudah harus menyiapkan kandang penangkaran.
Kandang penangkaran murai batu bisa dilihat contohnya pada gambar di bawah ini:
17

Penampang dalam kandang murai batu.


Keterangan:
A + B = lokasi untuk penempatan sarang; dalam satu kandang bisa diberi dua atau tiga tempat
biar burung memilih sendiri mau bersarang di mana.
C = Atap tertutup
D= Atap terbuka (digunakan kawat strimin)
E= Wadah air (untuk mandi)
F= Lokasi/wadah pakan/air untuk minum
G=Tangkringan
Panjang x lebar x tinggi: Untuk murai batu dan burung ukuran sedang, disesuaikan dengan
lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot mengerjakannya ==> panjang dan lebar
= 90 cm; tinggi 180 atau 200 cm.

18

Bahan: bisa dari apa saja asal kuat.


Batas samping kanan-kiri dan belakang = dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb.
Atas = bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dengan semua bagian
kandang sudah tertutup kawat strimin.
Tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting keras, dengan diameter sekitar 2
3 cm.
Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.

Penampang luar kandang penangkaran murai batu.


Keterangan:
A. Kawat strimin sehingga burung bisa terlihat dari luar untuk pengecekan.
B. Jendela untuk keluar masuk tangan mengganti air minum dan pakan.
C. Papan/tembok tertutup
D. Pintu untuk keluar masuk orang.
KOTAK SARANG
Berikut ini adalah kotak sarang, khususnya untuk burung MB. Bahan dari kayu yang kuat:

19

Kotak sarang murai batu

Wadah sarang untuk murai batu

Wadah sarang dari bambu


KERANGKA SARANG DAN PAKAN ANTI-SEMUT
Untuk tempat sarang dan juga tempat pakan anti-semut, bisa dibuatkan kerangka tersendiri
seperti di bawah ini:

20

BAHAN PENYUSUN SARANG:


Di dalam kandang juga perlu disiapkan bahan penyusun sarang berupa merang atau daun
cemara/pinus. Sebagian dimasukkan ke kotak wadah sarang untuk merangsang burung
membikin sarang dan sebagian besar lainnya diletakkan di lanyai kandang di tempat yang
kering.
Pemilihan indukan dan penjodohan

21

Murai batu di penangkaran Om Amiex. (Foto: kicaumania.org)


Sebagaimana pemilihan indukan untuk burung penangkaran pada umumnya, maka untuk
memilih indukan jantan, pilih saja murai batu yang sehat, tidak cacat fisik dan gacor dengan
perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan betinanya, bisa dipilih yang usia di atas 1 tahun,
mulus dan sudah mau bunyi kalau didekatkan dengan murai batu jantan. Pilihlah jantan dan
betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal murai batu, pilih
sesuai keinginan Anda. Bisa asal Lampung, Aceh atau dari manapun.
Untuk penjodohan, sama dengan proses penjodohan cucak ijo pada artikel saya sebelumnya.
Tetapi, oke, saya tulis ulang saja di sini. Intinya, proses penjodohan bisa dilakukan dengan
kandang penjodohan, yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil sewaktu-waktu.
Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar harian biasa. Penjodohan dilakukan
dengan selalu menempelkan sangkar si jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini,
maka jantan yang sudah birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si
betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum mau berjodoh,
betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap cuek. Proses penjodohan ini bisa
berlangsung lama atau sebentar tergantung dari kondisi birahi masing-masing. Yang jelas,
murai batu betina yang sudah birahi, tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap dan
selalu berusaha mendekat ke murai batu jantan.
Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut (lihat juga
hal yang sama dilakukan untuk penjodohan cucak ijo) :
1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10
ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya.
2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan
untuk tetap menjaga birahinya.
3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si
jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina
kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta
jatah makan dari si jantan.
22

Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu
sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh.
Proses penjodohan seperti itu pula yang biasa dilakukan para penangkar. Proses penjodohan
ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi.
Kadang, ada juga penangkar yang langsung memasukkan murai batu jantan dan betina dalam
satu kandang penangkaran tanpa proses penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa
dilakukan ketika murai batu jantan dan betina sama-sama mabung sehingga tidak agresif
terhadap pasangan.
Berkaitan dengan penjodohan murai batu ini, ada tips yang disampaikan Om Rudi Jambi
yang sudah sukses menangkar murai batu. Dalam tulisannya di forum KM, Om Rudi menulis
seperti di bawah ini.
1. Agar proses penjodohan lebih mudah, iapkan betina lebih dari 1 ekor, dekatkan dengan
pejantan yang telah diseleksi, baik dari kualitas suara, katuranggan maupun prestasinya. Bila
sudah ada yang tampak rajin bunyi, ngeleper-ngeleper sayapnya sambil ngeriwik, itu pertanda
si betina sudah birahi, pilih betina tersebut, dekatkan dengan pejantan ditempat terpisah
selama kurang lebih 3 hari.
2. Masukan ke dalam sangkar bersekat, atau biasanya disebut kandang jodoh, atau bila tidak
ada sangkar bersekat boleh juga mengunakan sangkar biasa yang diletakan berhimpitan.
3. Harus dilakukan pengamatan secara rutin, untuk memastikan jodoh tidaknya indukan
pilihan tersebut.bila sudah terlihat akrab, yakni sering terlihat berhimpitan meski masih
dibatasi sekat, baru masukan ke kandang penagkaran.
4. Amati perilaku indukan, amati terus apakah si pejantan sudah benar-benar mau menerima
pasangannya. Tanda-tanda penjodohan yang sukses, apabila sepasang indukan sering
berduaan, sering kejar-kejaran, tapi bukan saling serang.sebaliknya bila sang jantan mengejar
dan menghajar betina, maka segera pisahkan kembali pasangan tersebut, karna bila dibiarkan
bisa berakubat fatalyakni. kematian pada sang betina
5. Lakukan penjodohan alternatif, ulangi kembali penjodohan dari tahap pertama selama 1
minggu, kemudian masukan betina kedalam sangkar kecil dan masukan kedalam kandang
besar, sementara itu biarkan sang pejantan bebas didalam kandang penangkaran dan merasa
lebih berkuasa, langkah ini juga bertujuan mengurangi birahi pejantan.
6. Ganti pasangan bila tidak mau jodoh, ini merupakan alternatif terakhir dan mutlak
dilakukan, yakni bila pasangan tersebut tetap tidak bisa jodoh, ganti betina dengan betina
baru. Lakukan langkah-langkah penjodohan mulai dari awal sambil diamati
perkembangannya.
Nah, lagi-lagi tips saya tetap sama di artikel penangkaran yang sudah saya tulis, yakni jika
burung kita sulit atau lama berjodoh, maka kita bisa menggunakan BirdMature. BirdMature
adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat, terutama untuk burungburung penangkaran.

23

Menurut pengalaman penangkar murai batu, salah satunya adalah Om Didik di Gresik (RR
BF), murai batu betina usia muda sudah bisa dijodohkan dan bisa berproduksi dan malah
relatif produktif ketimbang yang tua. Murai batu betina usia sekitar 8 bulan, sudah bisa
dijodohkan dan ditangkarkan. Sedangkan jantannya, tetap menggunakan pejantan yang
usianya lebih tua, minimal usia satu setengah tahun.
Manajemen
pakan
pada
penangkaran
murai
batu
Untuk masalah pakan, burung murai batu bisa saja diberikan dengan pola standar berupa
voer, serangga, kroto dan juga cacing. Namun demikian pemberian pakan untuk burung
penangkaran harus lebih banyak porsinya ketimbang burung untuk peliharaan harian.
Perlu diingat, pemberian asupan yang tidak seimbang justru akan memperlama proses
produksi. Penggunaan voer untuk ayam broiler misalnya, memang meningkatkan jumlah
protein, tetapi pada saat yang sama jumlah lemaknya pun banyak. Padahal, burung
penangkaran yang kegemukan, akan sulit bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer
yang biasa digunakan untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik, namun
kandungan mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yang dijual
tanpa disertai keterangan komposisi isi yang memadai. Dalam kaitan inilah saya
menyarankan ke beberapa penangkar untuk memberikan multi vitamin dengan komposisi
yang pas untuk burung.
Multivitamin yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3
(Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic
Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. Untuk
referensi ini, silakan baca tentang produk BirdVit.
Pada saat yang sama, burung di penangkaran membutuhkan mineral yang komplit dan
seimbang. Unsur Ca dan K misalnya, harus benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan
cangkang telur bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan mineral pada
burung akan menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran, antara lain bulu lemah,
tidak mulus, kusam; terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa
(lumpuh); perosis (tumit bengkak); anak burung mati setelah menetas; mengalami urat keting
(tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat
dan lemah; tidak juga segera bertelur, telur kosong, produktivitas rendah, dan daya tetas
rendah, serta kematian embrio tinggi. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Anda
mengetahui masalah mineral burung.
Masa mengeram
Seperti halnya penangkaran burung pada umumnya, murai batu membutuhkan lingkungan
yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan predator (kucing, tikus dll).
Sementara untuk menghindarkan burung dari serangan penyakit yang berasal dari parasit,
maka kita harus memastikan kandang yang relatif bebas parsit dan serangga pengganggu
seperti semut dan kecoak.
Parasit pengganggu burung di penangkaran ada macam-macam. Jika tidak ditangani secara
serius, maka akan menyebabkan betina tidak nyaman dalam mengeram. Akibatnya, burung
tidak tenang dan selalu turun dari sarang. Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan telur tidak
bisa menetas karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang stabil. Kadang-kadang,

24

gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku agresif dan bisa mengobrak-abrik
sarang, makan telur sendiri, dan lain-lain.
Selama masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi dengan tujuan agar kedua burung
tidak naik birahinya yang juga sering menyebabkan mereka berlaku agresif baik terhadap
pasangan
amupun
terhadap
telur
yang
sedang
dierami.
Setelah usia pengeraman 14 hari, maka telur burung murai batu akan menetas. Untuk
mengantisipasi masa menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, Anda perlu meningkatkan
jumlah ekstra fooding dan menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang akan diberikan
indukan kepada anakannya.
Manajemen anakan

Minta makan. Murai batu anakan di penangkaran Om Amiexs.


Jika telur telah sukses menetas, maka anakan murai batu bisa Anda petik antara usia 5-10
hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung terlalu lemah dan kadang menyulitkan kita
untuk menyuapkan pakan. Sementara jika lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan
manusia. Akibatnya, mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa
makan sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak murai batu.
Anak-anak murai batu bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada landasan
dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang di kandang
penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar lembut dan tidak melukai
anakan burung. Anakan di wadah khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak
kayu atau kotak apa saja, dengan diberi lampu penghangat.
Sedangkan untuk pakan anakan murai batu yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa
menyiapkan kroto yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai semut. Suapkan perlanpelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang terbuat dari bambu. Atau
Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang penting bisa untuk menyuapkan kroto ke
paruh burung anakan. Kroto yang akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga
memudahkan burung anakan untuk menelannya.
Untuk burung-burung di atas usia 7 hari, Anda juga bisa memberikan kroto yang dicampur
dengan adonan voer. Untuk memastikan kecukupan vitamin dan mineral anakan burung,
Anda perlu menambahkan BirdVit ke dalamnya.
25

Anakan burung pada usia 15 hari ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jangkrik kecil
yang dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet kepalanya. Atau kalau untuk pemberian di
masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa
memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni masih lembut dan berwarna putih.
Ketika anakan burung sudah mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa
memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar sangkar gantung
tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah
mencegah kaki burung anakan cedera. Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat
agar burung juga belajar meloncat antar tangkringan.
Sementara itu untuk manajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan
untuk indukan seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya 7-10
hari setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus dan akan mengalami
perubahan ketika burung mengalami masa mabung.
Selamat menangkar.
Kembali ke MENU ARTIKEL
+PROBLEM UTAMA BURUNG MURAI BATU
1. Ngebatman, mbalon ketika diadu.
2. Ekor patah dan tidak tumbuh.
3. Mabung tidak tuntas.
4. Gampang mabung/rontok.
5. Nyekukruk tidak semangat
6. Tidak mau nagen atau nampil di lomba.
7. Turun tangkringan dan gelisah.
1. Ngebatman atau mbalon ketika diadu: Pertanda burung drop secara mental. Pemulihan
perlu waktu lama dengan cara dikarantina dan bebas dari suara murai batu lain. Lama
karantina kadang perlu sampai masa datangnya mabung lagi. Namun bisa saja lebih cepat
dengan cara berikan jangkrik sebanyak burungnya mau. Bisa bahkan sampai 10 ekor kalau
masih mau diberikan saja. Untuk obat-obatan tidak perlu, tetapi bisa diberikan BirdVit dan
BirdMineral untuk terapi multivitamin dan mineral standar.
2. Ekor patah dan tidak tumbuh: Pastikan bahwa bulu patahan di bagian yang menancap di
pantat dicabut secara perlahan dan bisa keluar sampai ke batang bawah. Jika pori-pori
tertutup, usap-usap dengan air hangat dan coba bagian itu dibuka dengan bantuan jarum yang
disterilkan (dibakar atau diusap alkohol). Bersihkan dengan air hangat, keringkan. Untuk
mempercepat tumbuh bulu, berikan terapi dengan BirdMolt.

26

3. Mabung tidak tuntas: Pertumbuhan bulu baru lambat sehingga tidak bisa mendesak bulu
lama. Burung perlu energi tinggi untuk mabung, tetapi bukan dalam bentuk karbohidrat.
Penambahan pakan masa mabung yang hanya berupa karbohidrat, hanya membuat burung
gemuk tetapi bulu tidak juga tumbuh. Untuk masa pertumbuhan bulu ini diperlukan asam
amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Sumber mentionin dan sistin bisa
diperoleh pada BirdVit dan BirdMolt.
4. Gampang mabung/rontok: Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak
dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak
diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama
mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung
atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
5. Nyekukruk tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan AscariStop.
6. Tidak mau nagen atau nampil di lomba: Penyebabnya adakah adanya gangguan parasit,
terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang kasat mata. Burung sepertinya tidak
kutuan, tetapi sesungguhnya membawa tungau di kantung udaranya. Hal ini menyebabkan
burung selalu gelisah dan tidak bisa nampil maksimal di arena lomba. Bisa diatasi dengan
penyemnprotan Fresh Aves dibarengi pengolesan BirdFresh.
Tidak nagen bisa juga karena kekurangan tenaga. Coba berikan BirdPower sebelum
ditampilkan di latbenaran atau lomba.
7. Turun tangkringan dan gelisah: Biasanya disebabkan burung masih terlalu muda dan
bisa juga burung tidak fit. Pastikan rawatan harian yang bagus dan bisa gunakan produk
rawatan harian BirdVit.

27

Anda mungkin juga menyukai