Anda di halaman 1dari 1

Reproduksi Ikan Pari (Dasyatis sp.

Ikan Pari bersifat dioecious, yaitu alat kelamin jantan dan betina dapat

dibedakan dengan jelas. Ikan Pari (Dasyatis sp.) jantan mempunyai

sepasang alat kelamin terletak di pangkal ekor yang dinamakan clasper, yang

bila telah berukuran panjang melebihi dari sirip perut maka Ikan Pari

(Dasyatis sp.) tersebut dapat dikatakan telah dewasa. Ikan betina tidak

mempunyai clasper namun alat atau lubang kelaminnya dapat terlihat. Ikan

Pari (Dasyatis sp.) umumnya memijah satu kali dalam satu musim pemijahan

(total spawner). Setiap akan mendekati musim pemijahan dapat ditandai

dengan terjadinya peningkatan persentase dari tingkat kematangan gonad.

Ikan Pari (Dasyatis sp.) yang telah matang gonad akan mendominasi sampai

lebih dari 50% hasil tangkapan, yaitu mulai bulan April sampai Oktober

(Stewart et al., 2018).

Fekunditas yang dihasilkan Ikan Pari (Dasyatis sp.) sangat rendah misalnya

untuk spesies Dasyatis kuhlii berkisar 4 sampai 9 butir, spesies Dasyatis

centroura 1 sampai 13 butir. Ikan vivipar dan ovovivipar umumnya

mempunyai fekunditas kecil, namun anakannya diduga lebih dapat

beradaptasi untuk melangsungkan kehidupannya, dibandingkan ikan ovipar.

Proses pemijahan oleh ikan ovipar lebih banyak mengeluarkan energi

dibandingkan vivipar dan ovovivipar. Faktor lingkungan seperti habitat, jumlah

makanan yang tersedia, dan keberadaan pemangsanya juga turut berperan

pada proses reproduksi ikan, selain umur dan ukuran tubuhnya (Kinakesti

dan Wahyudewantoro, 2017).

Anda mungkin juga menyukai