Anda di halaman 1dari 29

DUA

MEGA CANDI
Prambanan & Borobudur

sumber :
dokumentasi pribadi

Dua Mega Candi


Copyright Muhammad Firas Haidar

i | Dua Mega Candi

Pengantar
Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Coeebook Sejarah
Arsitektur Mancanegara ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Coeebook yang saya susun ini berjudul Dua Mega Candi. Coeebook ini hadir untuk
memenuhi tugas Sejarah Arsitektur Mancanegara yang diberikan oleh Bu Ota
Purwani. Oleh karena itu, kami ucapkan banyak terimakasih. Kami menyadari, bahwa
coeebook ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kri k dan saran dari para pembaca sekalian.
Besar harapan kami, dengan hadirnya coebook ini dapat memberikan kebaikan yang
berar demi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.
Surakarta, 12 November 2016

Muhammad Firas H

ii | Pengantar

Da ar Isi
Borobudur
Sejarah........................................ 3-4
Tampilan Arsitektural............ 5-7
Layout Ruang........................... 8-10

sumber : Google

Prambanan
Sejarah........................................ 12-13
Tampilan Arsitektural............ 14-20
Layout Ruang........................... 21-22

sumber :
dokumentasi pribadi

iii | Daftar Isi

intro

sumber :
dokumentasi pribadi

1 | Pendahuluan

The Borobudur Temple

2 | The Borobudur Temple

Latar Belakang & Sejarah


NamaBorobudurberasal dari gabungan kata kata Boro dan Budur. Boro berasal dari
kata sansekerta "Vihara" yang berarti komplek candi atau juga asrama (menurut
stutterheim). Sedangkan Budur dalam bahasa bali "Beduhur" yang artinya diatas. Jadi
namaBorobudurberarti asrama / bihara (kelompok candi yang terletak di atas bukit).
Soedirman.

Prasasti Kayumwungan yang bertanggal 26 Mei 824 :


Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga antara abad ke8 hingga abad ke-9, berbarengan dengan Candi Mendut dan Candi
Pawon. (wikipedia)

3 | Latar Belakang & Sejarah

Penemuan Candi
Mulai terlantar..

Ditemukanya kembali..

Borobudur tersembunyi dan telantar selama


berabad-abad terkubur di bawah lapisan tanah
dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi
pohon dan semak belukar sehingga Borobudur
kala itu benar-benar menyerupai bukit. Alasan
sesungguhnya penyebab Borobudur
ditinggalkan hingga kini masih belum diketahui.
Tidak diketahui secara pasti sejak kapan
bangunan suci ini tidak lagi menjadi pusat ziarah
umat Buddha. Pada kurun 928 dan 1006, Raja
Mpu Sindokmemindahkan ibu kota kerajaan
Medangke kawasanJawa Timur setelah
serangkaian letusan gunung berapi; tidak dapat
dipastikan apakah faktor inilah yang
menyebabkan Borobudur ditinggalkan, akan
tetapi beberapa sumber menduga bahwa
sangat mungkin Borobudur mulai ditinggalkan
pada periode ini.

SetelahPerang Inggris - Belandadalam


memperebutkan pulau Jawa, Jawa di bawah
pemerintahan Britania (Inggris) pada kurun
1811 hingga 1816.Sir Thomas Stamford
Rafes ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal, dan
ia memiliki minat istimewa terhadap sejarah
Jawa. Ia mengumpulkanartefak-artefak antik
kesenian Jawa kuno dan membuat catatan
mengenai sejarah dan kebudayaan Jawa yang
dikumpulkannya dari perjumpaannya dengan
rakyat setempat dalam perjalanannya keliling
Jawa. Pada kunjungan inspeksinya di Semarang
tahun 1814, ia dikabari mengenai adanya
sebuah monumen besar jauh di dalam hutan
dekat desa Bumisegoro.Karena berhalangan
dan tugasnya sebagai Gubernur Jenderal, ia
tidak dapat pergi sendiri untuk mencari
bangunan itu dan mengutus H.C. Cornelius,
seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki
keberadaan bangunan besar ini. Dalam dua
bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya
menebang pepohonan dan semak belukar yang
tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan
lapisan tanah yang mengubur candi ini.
(wikipedia)

Sir Thomas Stamford Rafes


sumber : Google

4 | Latar Belakang & Sejarah

sumber : Google

Tampilan Arsitektural
bentuk, elemen, detail

5 | Tampilan Arsitektural

sumber : Googlei

sumber : Googlei

Ukiran raksasa sebagai kepala pancuran drainase

Sebuah senjata, kemungkinan bentuk


awal darikeris

sumber : Googlei

Raja dan Ratu bersama dengan bawahan mereka.

6| Tampilan Arsitektural

PangeranSiddhartha Gautama mencukur rambutnya dan


menjadi pertapa (Tingkat II Dinding relief Gandawyuha)

sumber : Googlei

Karmawibhangga
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang
menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut
menggambarkan hukum karma. Karmawibhangga adalah
naskah yang menggambarkan ajaran mengenai karma, yakni
sebab-akibat perbuatan baik dan jahat.
sumber : Googlei

7| Tampilan Arsitektural

5 MADRA MILIK BOROBUDUR

ZENITH/ PUSAT: Dhyani


BudhaWairocana. Arca budha
dengan sikapDharma CakraMudramelambangkan gerak
memutar roda dharma. Di
Candi Borobudur, Mudra ini
digambarkan dengan sikap
tangan yang disebutWitarkaMudra.

U T A R A :
D h y a n i
BuddhaAmoghasidhidengan
A b h a y a - M u d r a ( a =
meniadakan,bhaya= bahaya).
Arca budha dengan mudra/ sikap
telapak tangan menghadap ke
depan, maksudnya adalah
meniadakan bahaya/ menolak
bahaya.

sumber : Wikipedia

B A R A T : D h y a n i
BudhaAmitabha. Arca budha
d e n g a n s i k a p D h y a n a M u d r a s i k a p t a n g a n
melambangkan sedang
bermeditasi atau
mengheningkan cipta.

S E L ATA N : D h y a n i
BudhaRatnasambhawa. Arca
budha bersikap tanganWaraMudra. Wara-Mudra
melambangkan pemberian
amal, memberi anugerah atau
berkah.

T I M U R : D h y a n i
BuddhaAksobhiya. Arca Budha
melambangkanBhumisparaMudra, sikap tangan yang
menggambarkan saat Sang
Budha memanggil dewi bumi,
sebagai saksi ketika ia menangkis
semua serangan iblis (mara).

7| Tampilan Arsitektural

Layout
Ruang
sumber : Googlei

8| Layout Ruang

sumber : Wikipedia

Mengusung konsepmandalayang melambangkan


kosmologi alam semesta dalam ajaran Buddha,
bangunan megah ini dibagi menjadi tiga tingkatan,
yakni dunia hasrat atau nafsu (Kamadhatu), dunia
bentuk (Rupadhatu), dan dunia tanpa bentuk
(Arupadhatu).

9| Layout Ruang

Kamadhatu.
Bagian kaki Borobudur
melambangkan dunia yang masih
dikuasai olehkamaatau "nafsu
rendah
Rupadhatu.
Rupadhatu adalah dunia
yang sudah dapat membebaskan
diri darinafsu, tetapi masih
terikat oleh rupa dan bentuk.
T i n g k a t a n
i n i
m e l a m b a n g k a n a l a m
a n t a r a y a k n i , a n t a r a a l a m
bawahdanalam atas.

sumber : Wikipedia

Arupadhatu.
T i n g k a t a n i n i
dinamakanArupadhatu(yang
berarti tidak berupa atau tidak
berwujud). Denah lantai
berbentuk lingkaran. Tingkatan
ini melambangkanalam atas, di
mana manusia sudah bebas dari
segala keinginan dan ikatan
bentuk dan rupa, namun belum
mencapainirwana.

10| Layout Ruang

prambanan.

sumber :
dokumentasi pribadi

11| 13|
12|
Prambanan
Setting

latar belakang & sejarah


Latar Belakang
CandiPrambanan atau Candi Loro
Jonggrang adalah kompleks candi Hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun pada
abad ke-9 masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa
utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
pencipta, Wishnu sebagai dewa
pemelihara, dan Siwa sebagai dewa
pemusnah. (wikipedia).

Sejarah
Prasasti Siwargha tahun 856 M:
Bangunan suci ini dibangun untuk
memuliakan dewa Siwa, dan nama asli
bangunan ini dalam bahasa Sanskerta
adalahSiwagrha(Sanskerta:Shivagrhayang berarti: 'Rumah Siwa')
atauSiwalaya(Sanskerta:Shiva-layayang
berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa').
sumber :
dokumentasi pribadi

12| Sejarah

Mulai hilang..
Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan
berpindah keJawa TimurolehMpu
Sindok, yang mendirikanWangsa
Isyana. Penyebab kepindahan pusat
kekuasaan ini tidak diketahui secara
pasti. Akan tetapi sangat mungkin
disebabkan oleh letusan hebatGunung
Merapi yang menjulang sekitar 20
kilometer di utara candi Prambanan.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah
peperangan dan perebutan kekuasaan.
Setelah perpindahan ibu kota, candi
Prambanan mulai telantar dan tidak
terawat, sehingga pelan-pelan candi ini
mulai rusak dan runtuh.

Ditemukanya..
Pada tahun 1733, candi ini ditemukan
oleh CA. Lons seorang berkebangsaan
Belanda. Candi ini menarik perhatian
dunia ketika pada masa
pendudukanBritaniaatas Jawa. Ketika
itu Colin Mackenzie, seorang surveyor
bawahan SirThomas Stamford Rafes,
menemukan candi ini.

Meskipun Sir Thomas kemudian


memerintahkan penyelidikan lebih
lanjut, reruntuhan candi ini tetap
telantar hingga berpuluh-puluh tahun.
Penggalian tak serius dilakukan
sepanjang 1880-an yang sayangnya
malah menyuburkan praktik
penjarahan ukiran dan batu candi.
Kemudian pada tahun 1855Jan Willem
Ijzerman mulai membersihkan dan
memindahkan beberapa batu dan
tanah dari bilik candi. Beberapa saat
kemudianIsac Gronemanmelakukan
pembongkaran besar-besaran dan
batu-batu candi tersebut ditumpuk
secara sembarangan di
sepanjangSungai Opak. Arca-arca dan
relief candi diambil oleh warga Belanda
dan dijadikan hiasan taman, sementara
warga pribumi menggunakan batu
candi untuk bahan bangunan dan
pondasi rumah.

sumber :
dokumentasi pribadi

13| Sejarah

sumber :
dokumentasi pribadi

14|Tampilan Arsitektural

sumber :
dokumentasi pribadi

15|Tampilan Arsitektural

sumber :
dokumentasi pribadi

16|Tampilan Arsitektural

3 CANDI UTAMA (TRIMURTI)


Melambangkan
3 Dewa Utama
dalam Hindu
Candi Wisnu
Candi Brahma

Candi Siwa

sumber :
dokumentasi pribadi

17|Tampilan Arsitektural

3 CANDI PENDAMPING (WAHANA)


Melambangkan
tunggangan
masing-masing
Dewa

Candi Nandi
(Dewa Siwa)
Candi Garuda
(Dewa Wisnu)

Candi Angsa
(Dewa Brahma)

sumber :
dokumentasi pribadi

18|Tampilan Arsitektural

2 CANDI
APIT

sumber :
dokumentasi pribadi

224 CANDI
PERWIRA
19|Tampilan Arsitektural

2 CANDI
KELIR

4 CANDI
PATOK

sumber :
dokumentasi pribadi

23|Tampilan Arsitektural
20|Tampilan

Layout
Ruang
sumber :
dokumentasi pribadi

21|Layout Ruang

Melambangkan
Sistem
Kasta
Candi
Siwa
sumber :
dokumentasi pribadi

22|Layout Ruang

Persamaan
& Perbedaan
No

Objek

Jumlah Bangunan

Agama

Pendiri Bangunan

Abad pembangunan

Fungsi Bangunan

Kosmologi Bangunan

Cara Membangun

Material

Borobudur

Prambanan

Satu Bangunan

3 Candi Utama, 3 Candi Wahana, 2 Candi Apit, 2 Candi


Kelir, 4 Candi Patok, dan 224 Candi Perwira

Budha

Hindu

Dinasty Syailendra

Dinasty Sanjaya

824 M

856 M

Sebagai kuil agama budha

Sebagai kuil agama budha

Kamadhatu (dalam Hinduisme: Hurloka ),


Rupadhatu (dalam Hinduisme: Bhuwarloka),
Arupadathu (dalam Hinduisme: Swarloka),

Hurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu),


Bhuwarloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu),
Swarloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu),

Menggunakan teknik pahatan, ukiran sehingga


menghasilkan bentuk yang detail. Menggunakan
perhitungan tradisional dengan menggunakan anggota
badan.

Menggunakan teknik pahatan, ukiran sehingga


menghasilkan bentuk yang detail. Menggunakan
perhitungan tradisional dengan menggunakan anggota
badan.

Batu andesit

Batu andesit

23|Persamaan & Perbedaan

Dua Mega Candi


Copyright Muhammad Firas Haidar

Anda mungkin juga menyukai