Anda di halaman 1dari 47

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)


Praya , Desem,ber 2013

SEMINAR
RDTR KAWASAN STRATEGIS SELONG BELANAK
TAHUN 2013 - 2033

TINJAUAN KEBIJAKAN RTRW

PROFIL WILAYAH

FAKTA & ANALISIS

ARAHAN RENCANA & ZONASI

o rencana struktur ruang kabupaten


o rencana pola ruang kabupaten
o penetapan kawasan strategis

o wilayah administrasi kec. gunung sari


o kondisi fisik dasar kec. gunung sari
o pola penggunaan lahan kec. gunung
sari
o titik rawan bencana kec. gunung sari
o isu strategis kec. gunung sari

o pola penyebaran dan pemusatan


kegiatan
o kecenderungan pergerakan penduduk
o sirkulasi dan aksesibilitas kawasan
o hirarki dan pusat pelayanan kawasan
o proyeksi penduduk dan distribusinya
o daya tampung dan daya dukung lahan
o kelayakan lahan
o kebutuhan prasarana dan sarana
o intesitas dan massa bangunan
o pembagian sub-bwp pada bwp gunung
sari
o
o
o
o
o

tujuan penataan bwp


rencana Pola ruang bwp
rencana sistem jaringan prasarana
penetapan sub bwp prioritas
peraturan zonasi

tinjauan kebijakan

RTRW Kab. Lombok Tenga


RDTR KAWASAN STRATEGIS SELONG BELANAK TAHUN 2013 - 2033

TUJUAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK TENGAH


MEWUJUDKAN RUANG
WILAYAH YANG

PARIWISA
TA
pengembangan kelengkapan prasarana
wilayah dan prasarana lingkungan dalam
mendukung pengembangan pariwisata, sentra
produksi pertanian, kelautan dan perikanan,
pusat permukiman secara terpadu dan efisien

pemeliharaan perwujudan kelestarian


lingkungan hidup dan pencegahan
dampak negatif kegiatan manusia yang
dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dan pemulihan
kerusakan lingkungan hidup serta
menetapkan mitigasi dan adaptasi
kawasan rawan bencana

pengembangan wilayah-wilayah
yang berbasis pertanian dan
perikanan disertai pengelolaan
hasil dan peningkatan peran
dalam mendukung
agrowisata/ekowisata

PERTANIAN
pengembangan pemanfaatan
ruang pada kawasan strategis baik
untuk fungsi pengembangan
wilayah maupun guna
perlindungan kawasan sesuai
fungsi utama kawasan

AMAN, NYAMAN,
PRODUKTIF

pengembangan dan
pemantapan wilayahwilayah yang berbasis
utama pariwisata

DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN
KABUPATEN LOMBOK
TENGAH SEBAGAI

PUSAT DAN PINTU


MASUK PARIWISATA
PULAU LOMBOK
YANG DIDUKUNG OLEH

KABUPAT
EN
LOMBOK
TENGAH

KELAUTAN
Pengembangan dan
pemantapan kawasan pantai
dan laut untuk mendukung
investasi, transportasi dan
penyelamatan lingkungan

pengembangan kawasan
budidaya untuk mendukung
pengembangan dan pemantapan
pariwisata, sistem agropolitan
dan minapolitan

penataan pusat-pusat pertumbuhan


wilayah dan ekonomi perkotaan
menunjang sistem pemasaran
pariwisata, produksi pertanian, dan
perikanan

PERIKANAN

BUDAYA LOKAL,
PERTANIAN,
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
DENGAN TETAP
MEMPERHATIKAN

PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
DAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN
MELALUI
PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

RENCANA STRUKTUR RUANG KAB. LOMBOK


TENGAH
Pengembangan jaringan jalan kolektor primer (K-2) meliputi:
1. Ruas Jalan Praya-Sp. Penujak;
2. Ruas Jalan Sp. Penujak-Tanah Awu;
3. Ruas Jalan Tanah Awu-Sengkol;
4. Ruas Jalan Sengkol-Kuta; 18
5. Ruas Jalan Sulin-Sp. Penujak;
6. Ruas Jalan Sp. Pengantap Mt. Ajan Kuta; dan
7. Ruas Jalan Kuta Keruak.
Pengembangan jaringan jalan kolektor primer (K-3) meliputi:
8. Ruas Jalan Mt. Ajan-Penujak.

Bandar
Bandar Udara
Udara pengumpul
pengumpul
skala
skala pelayanan
pelayanan sekunder
sekunder
(BIL)
saluran irigasi
sekunder
sekunder
Kabupaten
(428.037 m)

Saluran Irigasi Primer


(149.004
(149.004 m)
m)

Sistem jaringan air


minum
minum (Water
(Water
Treatment
Treatment Plant)
Plant)

Sistem
Sistem Jaringan
Jaringan
Satelit
Satelit
Embun
g
g

Sistem
Sistem jaringan
jaringan kabel
kabel
praya barat banyu
urip
urip (3
(3 km)
km)

Pembangunan dermaga
pelabuhan
pelabuhan penunjang
penunjang
pariwisata

PLTS, PLTBE,
PLTB, PLTGL,
PLTB,
PLTGL,
PLTAL
PLTAL

PUSAT
PELAYANAN
Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW)
melayani kegiatan
skala provinsi atau
beberapa
kubupaten/kota
PERKOTAAN PRAYA
Pusat Kegiatan
Lokal promosi
(PKLp) yang
dipromosikan untuk
kemudian hari
dapat ditetapkan
sebagai PKL
(melayani kegiatan
skala
kabupaten/kota
atau beberapa
kecamatan) DESA
SELONG BELANAK
o Pusat
pengembangan
permukiman;
o Pusat pelayanan
fasilitas
pendukung
pariwisata
Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL)
pusat permukiman
yang berfungsi
melayani kegiatan
skala antar desa
DESA BONDER,
MEKARSARI,

RENCANA POLA RUANG KAB. LOMBOK TENGAH


KAWASAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Kawasan
Kawasan Perikanan
Perikanan Tangkap
Tangkap
Kawasan
Kawasan Budidaya
Budidaya Air
Air Tawar
Tawar
8.819 hs (mina, keramba, dan
kolam)
kolam)

Kawasan
Kawasan
Perlindungan
Setempat
Setempat Sekitar
Sekitar
Waduk
Waduk Batujai)
Batujai) 50
50
100 meter
Kawasan Hutan Produksi Mareje
Bonga (RTK. 13) 4.583,57 ha
(termasuk
(termasuk Pujut
Pujut dan
dan Praya
Praya Barat
Barat
Daya)
Daya)

Kawasan pesisir
dan pulau-pulau
kecil
kecil

Kawasan
Kawasan Perlindungan
Perlindungan
Setempat
(Pt.
(Pt. Selong
Selong Belanak,
Belanak, Pt.
Pt.
Tomang-Omang, Pt. Tampah,
Pt.
Pt. Mawi,
Mawi, Pt.
Pt. Rowok
Rowok Pantai
Pantai ,,
dan
dan Pt.
Pt. Serangan
Serangan ))

Kawasan
Kawasan Cagar
Cagar Budaya
Budaya dan
dan Ilmu
Ilmu
Pengentahuan
Makam
Makam Peresak,
Peresak, Makam
Makam Sekunyit
Sekunyit dan
dan
Makam
Makam Semelong
Semelong
Kawasan Cagar
Kawasan
Cagar Budaya
Budaya dan
dan Ilmu
Ilmu
Pengentahuan
Situs
Situs Batu
Batu Rijang
Rijang dan
dan Situs
Situs Gunung
Gunung
Sawung

Kawasan Budidaya Air Payau


(Selong
(Selong Belanak
Belanak dan
dan mekar
mekar
Sari)
Sari)
Kawasan
Kawasan Budidaya
Budidaya Air
Air Air
Air Laut
Laut
2.620 ha (rumput laut, kerang
darah,
darah, ikan)
ikan)
Pengembangan Tempat
Pelelangan Ikan
Potensi tambang mineral logam,
bukan
bukan logam,
logam, dan
dan batuan.
batuan.

Kawasan
Kawasan Rawan
Rawan
Bencana
Bencana
(Gelombang Pasang)

Kawasan Hankam (pos angkatan


laut)

Kawasan
Kawasan Konservasi
Konservasi
Perairan
Perairan (kawasan
(kawasan
Mangrove)
Kawasan Rawan
Bencana
(Gerakan
(Gerakan Tanah
Tanah
dan
dan Longor)
Longor)
Kawasan
Kawasan wisata
wisata alam
alam (bahari,
(bahari,
perairan, hutan,
geologi/vulkanologi

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS


KSK
VII

KAWASAN
AGROPOLITAN AIK
MENENG

KSK
II

KSK
V

KSN KAWASAN
TAMAN NASIONAL
GUNUNG RINJANI
KSK
IV

KSP KAWASAN KUTA


& SEKITARNYA

KSK dari sudut


kepentingan daya
dukung lingkungan
hidup
KSK dari sudut
kepentingan sosial
budaya
KSK dari sudut
kepentingan
pertumbuhan
ekonomi

KAWASAN
MAKAM KETAK
DAN
SEKITARNYA

KSK
IV

KSK
XIV

KSK
X

KSK
VI

KAWASAN
BENDUNGAN
PENGGA
KSK
IX

KAWASAN PARIWISATA
SELONG BELANAK DAN
SEKITARNYA

KAWASAN
BENANG STOKEL
DAN BENANG
KELAMBU

KAWASAN
MAKAM SREWE
DAN
SEKITARNYA

KAWASAN
PERKOTAAN
PRAYA
KAWASAN
PARIWISATA
KUTA DAN
SEKITARNYA

KSK
X

KAWASAN
BENDUNGAN
PENGGA

KAWASAN
MAKAM SREWE
DAN
SEKITARNYA

KAWASAN
TAMAN
NASIONAL
GUNUNG
RINJANI

KSK
I

KSK
IX

KAWASAN
KUTA DAN
SEKITARNYA

KSK
XIII

KSK
XII

KAWASAN
MINAPOLITAN
AWANG

KAWASAN
MINAPOLITAN
GERUPUK

profil wilayah

Desa Selong Belanak


RDTR KAWASAN STRATEGIS SELONG BELANAK TAHUN 2013 - 2033

WILAYAH ADMINISTRASI DESA SELONG BELANAK

KONDISI FISIK DASAR BWP SELONG BELANAK

KONDISI FISIK DASAR BWP SELONG BELANAK

POLA PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013

TITIK RAWAN BENCANA BWP SELONG BELANAK

ISU STRATEGIS BWP GUNUNGSARI

&

fakta

Analisis

RDTR KAWASAN STRATEGIS SELONG BELANAK TAHUN 2013 - 2033

POLA PENYEBARAN DAN PEMUSATAN KEGIATAN

KECENDERUNGAN PERGERAKAN PENDUDUK

SIRKULASI DAN AKSESIBILITAS KAWASAN

HIRARKI DAN PUSAT PELAYANAN KAWASAN

PROYEKSI PENDUDUK DAN DISTRIBUSINYA

DAYA TAMPUNG & DAYA DUKUNG LAHAN

KELAYAKAN LAHAN

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

PEMBAGIAN SUB-BWP PADA BWP SELONG BELANAK

JUSTIFIKASI
KESAMAAN SUB
PENENTUAN
BWP
KARAKTER
berdasarkan pilihan
mempertahankan

SUB BWP
3

dominasi
penggunaan lahan
eksisting;

Menetapkan fungsi
baru SESUAI DENGAN

FUNGSI KONSERVASI (3.847,27 ha)


Hutan konservasi dan area resapan

ARAHAN FUNGSI

SUB BWP
2

PADA RTRW
FUNGSI PENYANGGA (2.444,07 HA)
Peralihan budidaya lindung, khusus
untuk budidaya non terbangun (hutan
produksi tetap, pertanian, perkebunan)
dan sedikit budidaya terbangun

KABUPATEN;

Menetapkan
KARAKTER KHUSUS
KAWASAN yang
diinginkan;

SUB BWP
1

BATAS SUB BWP

FUNGSI PERKOTAAN (1.648,40 HA)


Kawasan peruntukan untuk sarana fasilitas
terbangun dan simpul kegiatan utama
(perdagangan, jasa, dan industri kerajinan)

Penggunaan dan batas


intensitas sesuai dengan
daya dukung prasarana
yang tersedia;
Karakteristik lingkungan
(batasan fisik) dan

arahan rencana &


BWP Gunung Sari
zonasi
RDTR KAWASAN STRATEGIS SELONG BELANAK TAHUN 2013 - 2033

TUJUAN PENATAAN BWP


BWP Gunung Sari sebagai kawasan ekonomi komersial berbasis mitigasi
bencana
PARIWISATA

PERDAGANGAN DAN JASA


KOMERSIAL SKALA
KECAMATAN (SKALA
KABUPATEN UNTUK WILAYAH
UTARA)

PERDAGANGAN

BWP
GUNUN
G
SARI

PARIWISAT
A ALAM
DAN
BUDAYA

INDUSTRI
KERAJINAN
RAKYAT
(IRT)

INDUSTRI

mewujudkan gunung sari sebagai wilayah


pengembangan perdagangan, jasa, dan industri
pariwisata yang berbasis lingkungan hidup dan

Hutan Lindung
3847,27 ha

RENCANA POLA RUANG


HL

RTH6
PL1-2

PL1-2
PL1-1

Kawasan Terbangun 518,19


ha
Kawasan Non Terbangun
3.493,47 ha

PL1-2

R2
PL1-2
R5
PL1-1

PL1-2

SPU1 R2
K1

I1-1 SPU1
I1-1
PS1

R2
Permukiman berkepadatan tinggi
R3
Permukiman berkepadatan sedang
R4
Permukiman berkepadatan rendah
R5
Permukiman berkepadatan sgt
rendah
K1
Komersial pola tunggal
K2
Komersial pola deret
I1-1
Aneka Industri (kerajinan)
SPU-1 Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan
PL1-1 Peruntukan Lainnya Pertanian
Pangan
PL1-2 Peruntukan Lainnya Perkebunan

K1

PL1-1
R2
PS1

PL1-2

R4

K2

I1-1
R3

PL1-1
PL1-1
PL1-1

R5

PL1-1

PL2

R4

PS1
KONSEP ZONASI KAWASAN
HL
RTH6
PS1

Hutan Lindung
RTH Green Belt
Perlindungan Setempat Sungai

STRUKTUR RUANG BWP SELONG BELANAK


PKL Pemenang Barat

UL 3
Desa Kekait

PPL Mambalan

PPL
Penimbung

PPK Batulayar

PKLp Kecamatan Gunung


Sari
(Desa Gunung Sari, Midang,
Taman Sari)
PPK Kecamatan Lingsar
UL 1
Desa Jatisela

Desa Kekeri
PKN Kota Mataram

UL 2

RENCANA SISTEM JARINGAN JALAN

RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA


PENGEMBANGAN JARINGAN
JALAN

PENGEMBANGAN
JARINGAN MIKRO DIGITAL

RUAS
JALAN

Gunung Sari -Dopang (2 km);


Gunung Sari - Guntur Macan (2
km)
Gunung Sari - Kekeri (5 km)
Gunung Sari - Mambalan (3 km)
Gunung Sari - Mekarsari (1,5
km)
Gunung Sari - Penimbung (3
PENGEMBANGAN
km).

JARINGAN IRIGASI
KABUPATEN

Sandik (Baku 417 ha; Irigasi 330


ha)
Medas (Baku 103 ha; Irigasi 67
ha)
Ireng Daya (Baku 288 ha; Irigasi
246 ha)
Gegutu (Baku 209 ha; Irigasi 141
ha)
Penimbung (Baku 485 ha; Irigasi
450 ha)

shelte
r

tpst

tps
shelte
r
shelte
r

tps

tps

drainase alam
(primer)

drainase alam
(primer)

PANJANG
(KM)

STATUS

FUNGS
I

Midang Meninting

4,30

Kabupate
n

Kolekto
r
Sekund
er

Ld. BajurMt.
Buwuh

4,11

Kabupate
n

Kolekto
r
Sekund
er

Ld. Bajur
Gn. Sari

1,25

Kabupetn

Kolekto
r
Sekund
er

Sayang2Gn. Sari

4,10

Kabupate
n

Lokal
Primer

KekeriTerep

4,04

Kabupate
n

Lokal
Primer

Buwuh
Tj. Polak

3,92

Kabupate
n

Lokal
Sekund
er

Lilir Gn.
Sari

3,23

Kabupate
n

Lokal
Sekund
er

Midang Kekeri

2,84

Kabupate
n

Lokal
Sekund
er

Lilir Jeringo

2,65

Kabupate
n

Lokal
Sekund
er

Dopang
Gt. Macan

2,55

Kabupate
n

Lokal
Sekund
er

Sidemen Prempung

2,30

Kabupete
n

Lokal
Sekund
er

PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN JALAN (SISTEM UTAMA)


TERINTEGRASI DENGAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN PRASARANA
Gn. Sari 2,13 LAINNYA
Kabupate

Lokal

PENETAPAN SUB-BWP PRIORITAS


PENGEMBANGAN AREA PERMUKIMAN, PERDAGANGAN, DAN INDUSTRI
FUNGSI DOMINAN
o
Permukiman pola tunggal dan deret
berkepadatan sedang
o
Komersial skala kecamatan
o
Industri kerajinan rakyat
o
Pertanian dan pertambangan

Desa Jatisela, Desa Sesela, Desa


Midang, Desa Kekeri, Sebagian Desa
Gunung Sari, Sebagian Desa Taman
Sari, Sebagian Desa Dopang, dan
Sebagian Desa Mekar Sari
BLOK 2 (543,24 ha)

BLOK 3 (451,51 ha)


o
o
o

Fungsi perdagangan
-jasa
Fungsi industri
Fungsi pendidikan

o
o

Fungsi
permukiman
Fungsi pertanian
Fungsi
pertambangan

LUAS SUB BWP


1

1.648,40 ha
ARAHAN & STRATEGI
PENGEMBANGAN
Pengembangan jaringan jalan sesuai
status dan fungsinya yang
terintegrasi dengan sistem jaringan
prasarana lainnya.
Penyediaan RTH sebagai assembly
point yang terkoneksi dengan
bangunan dan sarana transportasi
Penyediaan shelter khusus moda
angkutan untuk meminalisir terminal
bayangan
Penyediaan sarana dan prasarana
sesuai dengan SPM

BLOK 1 (397,54 ha)


o
o

Fungsi
permukiman
Fungsi industri

BLOK 2 (256,11 ha)


o
o

Fungsi
permukiman
Fungsi pertanian
-perkebunan

SUB BWP 1

Normalisasi sungai, pengaturan


intensitas dan masa bangunan serta
penataan lingkungan
Penguatan citra kawasan melalui
penataan signage dan landmark
Pengendalian kegiatan
pertambangan galian C

KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN


Kegiatan dan
Penggunaan Lahan

Zona

SPU KH

PL

Subzo
SPU KH
R3 R4 R5 K1 K3
na
4
1

PL
1

Lindun
g

C
C
1

C
2

PS

Perumahan
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah

Tunggal
Kopel
Deret
Gandeng/Klaster
Kampung/Rakyat

I
I
X
X
I

I
I
X
X
T

I
I
X
T
X

I
T
X
X
X

I
T
X
X
X

I
I
X
X
X

B
B
X
B
X

B
X
X
X
X

I
T
X
X
T

I
T
X
X
T

B
B
X
X
B

I
I
X
B
T
X

I
I
X
B
T
T

I
I
T
B
T
T

X
I
I
X
B
I

X
I
I
X
B
I

T
T
X
X
X
X

T
B
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X

T
I
X
B
T
X

T
I
X
X
X
T

B
T
X
X
X
X

X
X
X
X
X
T
B
B
X
X
X
B
T
X

X
X
X
X
X
T
B
B
X
X
X
B
T
X

X
X
X
X
X
T
I
B
X
X
X
B
T
X

I
I
I
T
I
T
I
I
X
X
X
I
I
X

I
I
I
T
I
T
I
I
X
X
X
I
I
X

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
I
X

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
B
X

I
X
X
X
X
T
I
I
X
X
X
B
T
X

I
X
T
X
X
T
T
T
X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
I
X

I
I
T
T
I

I
I
T
T
I

I
I
T
T
I

T
T
X
X
X

T
T
X
X
X

I
I
X
X
X

X
B
B
X
X

X
X
X
X
X

B
B
X
X
X

T
T
T
T
I

X
X
X
X
X

Komersial
Warung/Kios
Toko
Pertokoan
Pasar Tradisional
Minimarket
Lembaga Keuangan
Perawatan/Perbaikan/Renovasi
Barang
SPBU
Penyediaan makanan dan
minuman
Travel dan Pengiriman Barang
Pemasaran Properti
Perkantoran dan Bisnis Lainnya
Losmen/Motel
Hotel
Homestay
Salon dan Spa
Laundry
Wisata Alam
Wisata Lainnya
Taman Hiburan/Perkemahan
Studio
Lapangan/Stadion Olahraga
Restoran
Pendidikan
TK/PAUD
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Pendidikan Informal Lainnya
Kesehatan

Kegiatan dan
Penggunaan Lahan
Apotek
Praktek Dokter
Praktek Dokter Bersama
Bidan

Zona

Lindun
g

SPU KH

PL

Subzo
SPU KH
R3 R4 R5 K1 K3
na
4
1
X I
I
I
I
X
X
I
I
I
I
I
X
B
X X X T X
X
X
I
I
I X X
X
X

PL
1
X
X
X
X

C
1
I
I
X
X

C
2
X
I
X
X

PS
X
X
X
X

Peribadatan
Masjid
Musholla
Pura

T
T
T

T
T
T

T
T
T

X
T
X

X
X
X

X
X
X

B
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
I
X
X
B
X

X
I
X
X
B
I

X
I
B
X
B
I

I
I
B
X
B
I

I
I
B
X
B
I

T
I
X
X
X
I

B
I
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X

T
I
B
B
B
I

T
I
X
X
X
I

X
X
X
X
X
X

T
X
X

I
X
X

I
B
X

B
X
X

B
X
X

T
X
X

X
X
X

X
X
X

I
I
X

I
I
T

X
X
X

B
B
B

B
B
B

X
X
B

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
B

X
X
B

X
X
X

X
X
X

I
I
I
I

I
I
I
I

I
I
I
I

B
B
X
X

B
B
X
X

I
X
X
X

I
X
X
X

I
I
I
I

B
X
X
X

I
I
I
I

X
I
I
I

Pelayanan Umum Lainnya


Pusat Informasi
Lembaga Sosial/Masyarakat
TPS
Penimbunan Barang Rongsokan
Pengolahan Sampah/Limbah
Internet
Campuran
Rumah Toko
Rumah Kantor
Toko - Kantor
Transportasi
Halte/Shelter/Tempat
Pemberhentian
Parkir Umum
Industri
Industri Kayu dan Pertukangan
Industri Batu Bata dan Genteng
Aneka Industri Lainnya
Pertanian
Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan Kering
Ladang/Kebun
Hortikultura
Tempat Pengolahan Hasil
Panen/Heler
Kandang Hewan Kolektif

KET. KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN


TERBATAS

KEGIATAN PERUMAHAN/PERMUKIMAN

KEGIATAN PENDIDIKAN

KEGIATAN KESEHATAN

Rumah Kopel pada:


Sub-BWP 3 (R3, R4, R5) diizinkan dengan
batasan
jumlah
maksimal
yang
diperkenankan adalah 10% dari luas masingmasing zona.
Rumah Deret pada:
Sub-BWP 3 (R3, R4, R5) diizinkan dengan
batasan
jumlah
maksimal
yang
diperkenankan adalah 5% dari luas masingmasing zona.
Sub-BWP 5 (R1, R2, R3) diizinkan dengan
batasan
jumlah
maksimal
yang
diperkenankan adalah 10% dari luas masingRumah
Gandeng/Klaster
pada:
masing
zona., kecuali pada
zona R1
Sub-BWP 1 (R5) diizinkan dengan batasan
maksimal luasannya tidak lebih dari 40%
daru luas zona permukiman dan diperuntukan
bagi masyarakat dengan penghasilan tinggi
hingga sangat tinggi.
Sub-BWP 2 (R4, R5) diizinkan dengan
batasan luas perpetakan maksimal adalah
5.000 m
Sub-BWP 3 (R3, R4, R5); Sub-BWP 5 (R1, R2,
R3) diizinkan dengan batasan luas
Rumah
Kampung/Rakyat
perpetakan
maksimal pada:
adalah 2.500 m,
Sub-BWP 1 (R4); Sub-BWP 3 (R3, R4, R5); Subkecuali pada zona R1 Sub-BWP 5
BWP 3 (R2, R3); Sub-BWP 5 (R1) diizinkan
dengan batasan KDB tidak melebihi 90%
dengan luasan perpetakan minimum 90 100
m

TK/PAUD,
SD/Sederajat,
SMP/Sederajat, SMA/ Sederajat, dan
Pendidikan Informal diizinkan dengan
batasan:
KDB maks. 65%;
KLB maks. 1,3, kecuali TK/PAUD maks.
0,65;
KDH min. 20%;
Jumlah maksimal kegiatan pendidikan
tinggi adalah 1 unit untuk melayani 1
atau beberapa kecamatan.
Jumlah
tidak
ditambah
apabila
jumlahnya sudah memenuhi jumlah
penduduk pendukungnya.
Pendidikan dasar berada di tengah
kelompok warga dan dapat bergabung
dengan taman/ lapangan sehingga
terjadi pengelompokan kegiatan.

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Poskesdes, dan


Apotek diizinkan dengan batasan:
KDB maks. 70%;
KLB maks. 1,4;
KDH min. 25%;
Jumlah puskesmas dibatasi apabila sudah mampu melayani jumlah
penduduk secara memadai dan ada dukungan puskesmas pembantu
(1 puskesmas membawahi 4 puskesmas pembantu), demikian pula
dengan poskesdes/polindes;
Posyandu dapat dijadikan satu dengan bangunan kesehaatan lainnya
dan sifatnya insidental;
Apotek dapat dijadikan satu dengan lahan rumah dan/atau lahan
komersial.

KEGIATAN KOMERSIAL
Pertokoan (Berbagai Jenis) diizinkan dengan
batasan:
KDB maks. 70%;
KLB maks. 1,4;
KDH min. 20%;
Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
Luas maksimal dari keseluruhan persil
dengan kegiatan tersebut adalah 30% dari
luas keseluruhan persil yang ada di
Minimarket
blok/zona diizinkan
tersebut dengan batasan:
KDB maks. 60%;
KLB maks. 1,2;
KDH min. 35%;
Menyediakan ruang parkir off street system
dan bongkar muat (loading);
Disinsentif
berupa
pengenaan
pajak
progresif;

Lembaga
Keuangan,
Travel
dan
Pengiriman Barang, dan Laundry
(Sub-BWP 3: R3, R4), Pemasaran
Properti, Perkantoran dan Bisnis
Lainnya diizinkan dengan batasan:
KDB maks. 70%;
KLB maks. 1,4;
KDH min. 20%;
Lokasinya dapat dijadikan satu dalam
satu kapling lahan komersial lainnya.
Menyediakan lahan parkir minimal
20% dari luas lahannya.
Losmen/Motel,
Homestay,
dan
Restoran diizinkan dengan batasan:
KDB maks. 70%;
KLB maks. 1,4;
KDH min. 20%;
Tidak
mengganggu
lingkungan
sekitarnya;
Disinsentif berupa pengenaan pajak
progresif;
Luas maksimal dari keseluruhan persil
dengan kegiatan tersebut adalah 10%
dari luas keseluruhan persil yang ada
di blok/zona tersebut.
Dapat berada dijadikan
Lapangan/Stadion
Olahraga
satudiizinkan
dengan
dengan
batasan:
dalam
lahan perumahan
KDB maks. 80%;; KLB maks. 0,8;
KDH min. 15%;

KEGIATAN PERIBADATAN
Masjid, Musholla, dan Pura diizinkan dengan batasan:
KDB maks. 70%;
KLB maks. untuk masjid 1,4, musholla 0,7, pura 0,7;
KDH min. 25%;
Jumlah sarana peribadatan dibatasi apabila sudah mampu melayani
jumlah penduduk secara memadai sesuai agama masing-masing;
Jumlah dan luas pura menyesuaikan dengan ikatan kekerabatan
(banjar).

KEGIATAN CAMPURAN
Rumah-Toko, Rumah-Kantor, dan Toko-Kantor diizinkan dengan
batasan:
KDB maks. 70%;
KLB maks. 1,4;
KDH min. 30%;
Jumlah maksimal yang diizinkan adalah 20% dari luas zona
permukiman dan diarahkan pada jalan-jalan yang mudah diakses oleh
kendaraan dan pejalan kaki.

KEGIATAN INDUSTRI
Industri Kayu-Pertukangan, Batu Bata-Genteng, dan Aneka
Industri pada Sub-BWP 2 (R2 R5) diizinkan dengan batasan:
Tidak mengganggu aktifitas utama zona;
Mendapatkan persetujuan dari ketua RT dan ketua RW setempat dan
masyarakat setempat;
Industri yang berdekatan dengan kegiatan pertanian harus
menyediakan ruang khusus untuk pengolahan limbahnya.
Peletakan kegiatan industri relatif jauh dari fasilitas pendidikan
dan/atau berada di dekat kegiatan perumahan/permukiman dan
kegiatan pertanian
Lokasinya terpusat dan tidak boleh menyebar di luar zona yang
ditentukan

KET. KEGIATAN & PENGGUNAAN LAHAN BERSYARAT


KEGIATAN PERUMAHAN/PERMUKIMAN

KEGIATAN PELAYANAN UMUM LAINNYA

KEGIATAN TRANSPORTASI

Rumah Kampung/Rakyat
pada Sub-BWP 2
diizinkan dengan syarat:
KDB tidak melebihi
70% dengan luas
perpetakan minimum 90 m dan tetap
menyediakan RTH privat
Menyediakan sistem pengolahan limbah
komunal sebelum dibuang langsung ke
sungai.
Sistem pengelolaan lingkungan mendapat
perhatian lebih terutama masalah limbah
sampah
Lokasi dibuat secara mengelompok pada pola
KEGIATAN
modifikasiKOMERSIAL
grid.

TPS,
Pengolahan
Sampah/Limbah,
dan
Penhimbunan Barang Rongsokan diizinkan
dengan syarat:
Kegiatannya tidak mengganggu zona utama;
Mendapat persetujuan dari ketua RT/RW dan
masyarakat setempat;
Menyediakan buffer zone dan lokasinya relatif
jauh dari permukiman

Halte/Shelter/Tempat Pemberhentian pada RTH diizinkan


dengan syarat:
Melaksanakan penyusunan dokumen UKL /UPL jika ingin
dibangun shelter;
Peletakan halte yaitu 300 - 400 m dari titik-titik strategis atau
sekitar 5 10 menit yang dapat ditempuh dengan berjalan
kaki;
PenyedianINDUSTRI
halte sesuai dengan standar dengan dimensi
KEGIATAN
minumum 1,4 x 2,5 m
Industri Kayu-Pertukangan, Industri Batu Bata-Genteng,
dan Aneka Industri Lainnya diizinkan dengan syarat:
Tidak mengganggu aktifitas utama zona;
Mendapatkan persetujuan dari ketua RT RW setempat dan
masyarakat setempat;
Industri yang berdekatan dengan permukiman padat secara
langsung
harus
menyediakan
ruang
khusus
untuk
pengolahan limbahnya.

Pasar Tradisional diizinkan dengan syarat:


Melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL,
UKL dan UPL atau ANDALIN;
Mendapatkan persetujuan dari ketua RT dan
ketua
RW
setempat
dan
masyarakat
setempat;
Menyediakan area parkir dengan model off
street system
dan menyediakan parkir
Minimarket
pada
Sub-BWP 3 (R5) dan Sub-BWP
khusus untuk
cidomo
5 (R3) diizinkan dengan syarat:
Melaksanakan studi dan kajian perlu tidaknya
dibangun minimarket
Mendapatkan persetujuan dari ketua RT dan
ketua
RW
setempat
dan
masyarakat
setempat;
Menyediakan area parkir dengan model off
street system.
Dalam 1 blok/zona diperkenankan maksimal
hingga 2 unit.
Terletak pada area strategis (relatif
ramai dan
dan
Perawatan/Perbaikan/Renovasi
Barang
dekat dengan
areadengan
komersial)
Salon-Spa
diizinkan
syarat:
Mendapatkan persetujuan dari ketua RT dan
ketua
RW
setempat
dan
masyarakat
setempat;
Skala
pelayanan
hingga
skala
desa/limgkungan
Menyediakan sistem pengelolaan lingkungan
minimal sarana Homestay,
persam
Losmen/Motel,
Laundry, dan
Studio dizinkan dengan syarat:
Mendapatkan persetujuan dari ketua RT dan
ketua
RW
setempat
dan
masyarakat
setempat;
Menyediakan sistem pengelolaan lingkungan
yang memadai terutama pada losmen/motel
dan laundry

KEGIATAN CAMPURAN
Rumah-Kantor diizinkan dengan syarat:
Mendapatkan persetujuan dari ketua RT dan
ketua RW setempat dan masyarakat setempat;
Komposisi intensitas bangunan seimbang dan
menyediakan 1 pohon untuk 1 unit
Bangunan menjadi satu dalam kapling rumah
tunggal

KEGIATAN PERTANIAN
Pertanian Lahan Basah dan Kering, Ladang/Kebun, Hortikultura diizinkan dengan syarat:
Kegiatan pertanian tidak mengganggu zona utama;
Lahan pertanian dan perkebunan difungsikan juga sebagai areal sabuk hijau terutama yang ditetapkan sebagai
lahan pertanian abadi.
Tempat Pengolahan Hasil Panen/Heler diizinkan dengan syarat:
Berada pada kawasan sempadan sungai yang di sekitarnya terdapat kegiatan pertanian dan relatif jauh dari
permukiman penduduk;
Dilengkapi dengan tempat pengolahan limbah yang dihasilkan dari produk pertanian.
Kandang Hewan Kolektif dizinkan dengan syarat:
Kotoran hewan harus diolah menjadi pupuk kompos;
Terdapat zona peyangga berupa sabuk hijau (ladang/kebun)
Lokasi relatif jauh dari permukiman penduduk

KEGIATAN RUANG TERBUKA HIJAU


Taman Non Fasilitas diizinkan
dengan syarat:
Berupa pelataran yang tidak
diperkeras dan dilengkapi
dengan area bermain dan
sarana olahraga
Dibolehkan ada perkerasan 5
10% dari luas taman yang
hendak dibangun;
Lokasinya dapat diletakkan
pada kawasan sempadan
sungai
yang
berada
di

Sabuk Hijau, Jalur Hijau, dan Sempadan Sungai diizinkan dengan syarat:
Sabuk hijau dan jalur hijau dapat dijadikan satu dengan sempadan sungai
dengan radius 20 100 meter dari tepi sungai.
Jalan inpeksi pada sempdan sungai berada dipisahkan dengan RTH-nya
Vegetasi diutamakan yang bernilai ekonomis dan ekologis, berupa tanaman
keras dan tanaman musiman.
Pada area RTH ini tidak diperkenakan ada kegiatan terbangun, kecuali
bangunan yang mendukung kegiatan di dalam area tersebut.
Kegiatan yang diizinkan adalah pemasangan jaringan utilitas dan prasarana
kawasan, pemasangan papan informasi.

KET. INTESITAS PEMANF. RUANG & T. BANGUNAN

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINUMUM


FASILITAS
PENDUKUNG

SIRKULASI - PERGERAKAN

KELISTRIKAN
Fasilitas perdagangan
PERSAMPAHAN
setiap unit rumah harus dilayani daya
dan
jasa
skala
Tempat sampah 50 lit dibedakan
Dimensi ideal jalan kolektor
listrik minimum 450 VA/jiwa
lingkungan minimal
sekunder dan jalan lingkungan
jenis sampahnya dan diangkut
Tiang listrik sebagai PJU diletakan di Rumija
berupa toko/kios dan
dengan metode angkut tidak
pada sisi dalam agar tidak menghalangi
jasa servis
JALAN KOLEKTOR SEKUNDER
tetap.
sirkulasi
pejalan
kaki
Fasilitas kesehatan
Pembuangan sampah organik
minimal berupa
pada lingkungan permukiman
TELEKOMUNIKASI
puskesmas atau
dilakukan di dalam lubang
Jaringan telepon lingkungan dan jaringan
puskesmas pembantu
biopori
telepon ke hunian yang diintegrasikan
skala desa/melayani
Pengelolaan sampah dapat
dengan jaringan pergerakan (jaringan
beberapa desa.
dilakukan dengan metode
Fasilitas pendidikan
jalan) dan jaringan prasarana/utilitas lain
vermikologi.

Minimal 1 sambungan telepon umum untuk


dari TK, SD, SMP,
Jarak bebas TPS dengan
setiap 250 jiwa yang ditempatkan pada
hingga SMA yang
lingkungan hunian min. 30 m dan
pusat-pusat kegiatan lingkungan RT
dikembangkan secara
DRAINASE
terdapat penyangga berupa RTH.
terbatas jumlahnya

Terdapat badan penerima air


JALAN LINGKUNGAN
sesuai dengan jumlah
AIR MINUM/AIR BERSIH
berupa sumber air permukaan
penduduk
(sungai) dan sumber air di
Tersedia kran kebakaran dengan jarak
pendukung.
bawah permukaan tanah (air
antarkran maks. 200 m dan jarak dengan
Fasilitas peribadatan
tanah akifer) serta bangunan
tepi jalan min. 3 m. Apabila tidak
minimal musholla
pelengkap (gorong-gorong,
memungkin
membuat
kran
diharuskan
seluas 45 m.
pertemuan saluran, bangunan
membuat sumur-sumur kebakaran.
Fasilitas umum,
JALUR PEJALAN KAKI
terjunan, jembatan, street inlet,
Untuk daerah komersial jarak antara kran
seperti balai
pompa, pintu air)
kebakaran
adalah
100
meter.
pertemuan.
Jalur pejalan kaki tipe
Saliuran drainase dibuat dengan

Tersedia
sistem
PAM
pelayanan
berupa
sidewalk pada bahu
Kendaraan angkutan barang dan
sistem tertutup dan terbuka
hidran/kran umum, pompa, sumur gali,
jalan dan ruang pejalan
bus diizinkan melalui jalan kolektor
dengan pemeliharaan secara
intake,
penangkap
mata
air,
dan
SIPAS.
kaki di RTH (green
sekunder.
berkala. Saluran drainase

Tersedia
hidran
umum
dengan
suplai
air
pathway) max. LOS B (>
Kendaraan berat dilarang melalui
dengan sistem tertutup di
sebesar
38
L/detik
yang
mampu
5,6 m/pedestrian)
jalan lingkungan
atasnya dapat dibuat trotoar
mengalirkan
air
minimal
30
menit
(jarak
dengan arus pejalan kaki
Dilengkapi dengan street furniture
RUANG
TERBUKA
(HIJAU
&
yang terintegrasi
dengan
jalur
maks.
3
m
dari
tepi
jalan).
> 16 23
(marka jalan, lampu lalin, dll)
NON HIJAU)
pejalan
kaki.

Tersedia kran umum dengan kapasitas


ped/menit/meter ( 2
Pola jaringan jalan mengikuti model
minimum 30 liter/org/hr dan radius
RUANG TERBUKA HIJAU
orang).
cul de sac, model T, rotary, atau
SANITASI/LIMBAH
pelayanan
100
m

Ruang terbuka hijau berupa


Jalur
pejalan
kaki
melingkar
Pengelolaan sanitasi dilakukan secara
terintegrasi dengan
taman RT/RW/Desa.
terpusat dengan menggunakan tangki
Ruang terbuka hijau privat bagi
utilitas lainnya.
biofilter anaerob dan aerob bermedia
Dilengkapi fasilitas
rumah berlantai 2 atau lebih wajib
kontaktor ramah lingkungan.
pejalan kaki (street
menerapkan konsep "green roof".
Tersedia tangki septik tercampur dan
furniture) seperti lampu
terpisah dengan periode pengurasan 3
jalan, fasilitas
RUANG TERBUKA NON HIJAU
tahun.
penyeberangan, dll.
Ruang terbuka non hijau Ruang

Tersedia
MCK,
dimana
air
limbah
dari
MCK
Jalur pejalan kaki pada
terbuka non hijau berupa
umum harus diolah sebelum dibuang
sempadan sungai (bukan
lapangan olahraga.
sehingga tidak mencemari air, udara, dan

NGAN JALAN

PRASARANA - UTILITAS LINGKUNGAN

KETENTUAN LAINNYA
KETENTUAN TAMBAHAN

NA PERUMAHAN

KETENTUAN PELAKSANAAN DAN PERUBAHAN ZONASI


ZONA PERUMAHAN DAN ZONA CAMPURAN

Segala kegiatan bersyarat yang jika dikaji akan menimbulkan dampak penting bagi
lingkungan maka menjadi dilarang;
Kegiatan bersifat pelayanan lingkungan yang luasnya melebihi ambang batas KDB yang
ditentukan dan tidak cukup menempati sebagian rumah saja (seperti fasilitas
kesehatan/pendidikan pra sekolah/balai pertemuan) hanya diperkenankan untuk
menempati zona peruntukan lainnya yang sudah ditentukan

Kegiatan bersifat pelayanan lingkungan yang luasnya melebihi ambang batas KDB yang
Pelaksanaan kegiatan di dalam zona ini yang sesuai dengan
ditentukan dan tidak cukup menempati sebagian rumah saja (seperti fasilitas
peraturan zonasi akan diberikan insentif berupa kemudahan perizinan
kesehatan/pendidikan pra sekolah/balai pertemuan) hanya diperkenankan untuk
pembangunan, keringanan pajak, dan penyediaan infrastruktur.
menempati zona peruntukan lainnya yang sudah ditentukan;
Kegiatan perkantoran dan bisnis lainnya yang mengarah pada skala usaha yang besar ,
yang sebelumnya diizinkan menjadi terbatas;
ZONA PERUNTUKAN LAINNYA (PERTANIAN)
Kegiatan transportasi terutama dalam pembangunan shelter yang sebelumnya
Penggunaan lahan eksisting yang tidak sesuai sebelum peraturan ini
bersyarat menjadi diizinkan.

Pembangunan rumah maupun rumah-toko sesuai dengan peraturan


zonasi ini akan diberikan insentif berupa kemudahan perizinan

pembangunan dan keringanan pajak.


Pembangunan rumah maupun rumah-toko yang tidak sesuai dengan
peraturan zonasi ini namun sudah memiliki ijin yang diperolehkan
sebelum disahkannya Peraturan Zonasi ini dan belum dilaksanakan,
SARANA PELAYANAN UMUM (PENDIDIKAN)
maka pembangunannya dapat terus dilakukan, namun akan
Segala kegiatan bersyarat yang jika dikaji akan menimbulkan dampak penting bagi
dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan tidak
lingkungan maka menjadi dilarang;
diterbitkannya lagi perizinan operasi (bila ada), serta dicabutnya ijin
Kegiatan bersifat pelayanan lingkungan yang luasnya melebihi ambang batas KDB yang
setelah 5 tahun
tahun
dengan
memberikan
ganti
rugi kepada
pihak
Penggunaan
lahan
eksisting
yang
tidak sesuai
sebelum
peraturan
ini
ditentukan dan tidak cukup menempati sebagian rumah saja (seperti fasilitas
yang bersangkutan.
ditetapkan
maka diperbolehkan selama memiliki izin yang sah dan
kesehatan/pendidikan pra sekolah/balai pertemuan) hanya diperkenankan untuk
akan dibatasi perkembangannya untuk kegiatan yang diizinkan
menempati zona peruntukan lainnya yang sudah ditentukan;
terbatas sedangkan untuk kegiatan yang tidak diizinkan akan
Kegiatan perkantoran dan bisnis lainnya yang mengarah pada skala usaha yang besar ,
dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan tidak
yang sebelumnya diizinkan menjadi terbatas;
diterbitkannya lagi perizinan operasi (bila ada), serta dicabutnya izin
Kegiatan transportasi terutama dalam pembangunan shelter yang sebelumnya
setelah 5 tahun dengan memberikan ganti rugi kepada pihak yang
bersyarat menjadi diizinkan.
bersangkutan.
A CAMPURAN (RUMAH - TOKO)
Bangunan rumah maupun rumah-toko yang telah berada di kawasan
Kelompok rumah yang memiliki fungsi campuran dengan komersial sebagai kegiatan
sempadan sungai sebelum Peraturan Zonasi ditetapkan, maka
utamanya dapat dimasukkan ke dalam Zona Komersial (K);
dikenakan minor variance dan non conforming dimension melalui
Segala kegiatan bersyarat yang jika dikaji akan menimbulkan dampak penting bagi
pengurangan
intensitas
massa
bangunan.
lingkungan maka menjadi dilarang;
ZONA SARANA
PELAYANAN
UMUMdan
(FAS.
PENDIDIKAN)

ditetapkan maka diperbolehkan selama memiliki izin yang sah dan


akan dibatasi perkembangannya untuk kegiatan yang diizinkan
terbatas sedangkan untuk kegiatan yang tidak diizinkan akan
Ketentuan khusus pada sub zona perumahan kepadatan sangat tinggi:
dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan tidak
Untuk kawasan yang juga termasuk zona rawan bencana gempa, maka :
diterbitkannya lagi perizinan operasi (bila ada), serta dicabutnya izin
IKonstruksi bangunan rumah harus mengikuti standar pembangunan rumah tahan gempa
setelah 5 tahun dengan memberikan ganti rugi kepada pihak yang
(sesuai aturan teknis atau peraturan daerah mengenai kawasan rawan bencana), dan
bersangkutan.
KDH harus ditambahkan 10% dari yang disebutkan.
ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT (SUNGAI)
Untuk kawasan yang juga termasuk zona rawan bencana banjir, maka :

KETENTUAN KHUSUS

Konstruksi bangunan rumah harus mengikuti standar pembangunan rumah tahan banjir
(sesuai aturan teknis atau peraturan daerah mengenai kawasan rawan banjir), KDH harus
ditambahkan 10% dari yang disebutkan,
Konstruksi bangunan rumah harus mengikuti standar pembangunan rumah tahan banjir
(sesuai aturan teknis atau peraturan daerah mengenai kawasan rawan banjir),
Sarana dan prasarana minimum untuk drainase lingkungan harus dapat menampung
debit air 1 m3/s,
KDH harus ditambahkan 10% dari yang disebutkan,

Pembangunan rumah maupun rumah-toko yang tidak sesuai dengan


peraturan zonasi ini namun sudah memiliki ijin yang diperolehkan
sebelum disahkannya Peraturan Zonasi ini dan belum dilaksanakan,
maka pembangunannya dapat terus dilakukan, namun akan
dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan tidak
diterbitkannya lagi perizinan operasi (bila ada), serta dicabutnya ijin
setelah 5 tahun tahun dengan memberikan ganti rugi kepada pihak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai