Laporan Praktikum KRISMIN
Laporan Praktikum KRISMIN
Disusun Oleh :
2015
I.
DASAR TEORI
KRITALOGRAFI
Kristalograf adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang
dikembangkan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan
kristal, termasuk bentuk, struktur dalam dan sifat-sifat fisiknya.
Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan
tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga
susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri; Jumlah dan
kedudukan bidang kristalnya selalu tertentu dan teratur.
MINERALOGI
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun
dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat-sifat
fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan
kegunaannya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli:
1) L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di
alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada
batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun
secara teratur.
2) D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural
homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh
proses alam yang anorganik.
3)
yang
dibuat
simetri
adalah
bidang
bayangan
yang
dapat
ini
penggambaran
dapat
yang
diaplikasikan
berdasarkan
hamper
pada
hukum-hukum
semua
geometri.
menggambar
sumbu
a,b,c
dan
seterusnya
dengan
C
+
4
a
+
+ 5
o
Pada
Ketentuan :
orthogonal).
Sudut antara a+ ^ b- = 45
Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas :
1. Kelas Prismatic
o Kelas : ke-5
o Simetri : 2/m
o Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang
simetri yang berpotongan tegak lurus
o Bentuk Umum : monoklin prisma dan pinakoid
2. Kelas Sphenoidal
o Kelas : ke-4
o Simetri : 2
o Elemen Simetri : 1 sumbu putar.
o Bentuk Umum : sphenoid, pedion, dan pinakoid.
3. Kelas Domatik
o Kelas : ke-3
o Simetri : m
o Elemen Simetri : 1 bidang simetri.
o Bentuk Umum : kubah, pedion, dan pinakoid.
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini
adalah azurite, malachite, colemanite, gypsum, dan epidot.
2. SISTEM KRISTAL TRIKLIN
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang
lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang masingmasing sumbu tidak sama. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal
Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang
artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang
atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi
= 90. Hal ini berarti, pada system ini, sudut , dan
tidak
saling
tegak
satu
lurus
dengan
a 48
+ 50
yang
b
+
oo
lainnya.
Pada
penggambaran
dengan
menggunakan
proyeksi
orthogonal).
Sudut antara a+ ^ c- = 45, b+ ^c- = 80
Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas :
1. Pedial
o Kelas : ke-1
o Simetri : 1
o Elemen Simetri : hanya sebuah pusat
2. Pinakoidal
o Kelas : ke-2
o Simetri : 1bar
o Elemen Simetri : hanya sebuah pusat
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini
adalah albite,
anortoclase,
amblygonute.
anorthite,
kyanit,
labradorite,
oligoclase,
kaolinite,
thodonit,
microcline
pherthite,
dan
pectolite,
II.
TUJUAN
1. Menggambarkan bentuk sistem kristal Monoklin dan Triklin atas dasar
parameter dan parameter rasio, jumlah dan posisi sumbu kristal dan bidang
kristal yang dimiliki oleh bentuk kristal dalam bentuk proyeksi orthogonal.
2. Mengenal dan menguasai bentuk dan ciri-ciri sistem kristal Monoklin dan
Triklin.
3. Mengetahui contoh-contoh mineral yang memiliki sistem kristal Monoklin
dan Triklin.
III.
Alat Tulis
Jangka
Busur Derajat
Pensil Warna
Spidol
Penggaris Panjang
Penggaris Segitiga Siku-siku
Penggaris Segitiga Sama Kaki
Bahan :
IV.
PROSEDUR KERJA
A. Sistem Kristal Monoklin
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Membuat perbandingan panjang sumbu a : b : c = 1 : 4 : 6
3. Membuat garis a- / a+ = 45
4. Member keterangan pada garis garis nya seperti tanda a+, a-, b+, b5. Dari setiap tanda yang diberi ditarik garis.
6. Buat garis yang dihubungkan dari titik a+, ke b+, b+ ke a-, a- ke b-,
dan b- ke a-.
7. Buat garis seperti langkah 3 tetapi garisnya lebih panjang, yaitu dari
titik c-, b-, c+, b-, dan c-. sehingga membentuk prisma jajargenjang.
B. Sistem Kristal Triklin
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Buat lah sumbu kristalografi sesuai dengan ukuran perbandingan,
yaitu a : b : c = 1 : 4 : 6 dengan besar sudut a+ dan c- = 45 . Dan b+
dan c- = 80.
3. Beri tanda atau titik pada ukuran perbandingan 1 : 4 : 6 pada sumbu
kristalografi.
4. Tarik garis sejajar pada dua titik disumbu b dan c dengan ukuran
yang sama dengan sumbu b dan c dengan ukuran yang sama dengan
sumbu a dan c.
5. Buat garis sejajar dengan panjang sumbu b pada dua tanda atau titik
pada sumbu a dan c.
6. Buat atau tarik garis sejajar terhadap sumbu c dengan panjang sumbu
c pada dua titik pada sumbu b dan sumbu a.
7. Pada garis sejajar yang perpotongan ditarik garis yang sejajar pula
dengan garis c.
ANALISIS
Pada praktikum kali ini, praktikan membahas serta mencoba
yang miring dari ketiga sumbu yang dimilikinya. Sistem Monoklin memiliki axial
ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya dari ketiga sumbu tersebut,
memiliki panjang yang tidak sama. Pada penggambaran sistem kristal Monoklin ini,
yang dimana sumbu c merupakan sumbu yang paling panjang dan subu a merupakan
sumbu yang paling pendek.
Pada pengggambaran sistem kristal Monoklin ini, menggunakan proyeksi
orthogonal. Kami para praktikan menggunakan perbandingan sumbunya yang telah di
instruksi (diberikan acuan) oelh para Asisten Laboratorium dengan menggunakan
perbandingan a : b: c = 2 : 8 : 12. Artinya, tidak ada patokan yang akan menjadi
ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem kristal Monoklin ini, dan juga
sudut kristalografi sistem kristal Monoklin ini yaitu sudut dan saling tegak lurus
(90) sedangkan tidak tegak lurus (miring). Untuk nama setiap sumbunya yaitu,
pada sumbu a disebut Clino, sumbu b disebut Ortho dan sumbu c disebut Basal.
Penggambaran sistem Kristal Monoklin ini, sudut yang dibentuk antara sumbu a +/b- =
45, yang dimana ini bermaksud atau ini menjelaskan bahwa antara sumbu a +
memiliki nilai 45 terhadap sumbu b-. Selanjutnya mengenai keterdapatan jumah
bidang simetri dari pengambaran sistem Kristal Monoklin ini yaitu ada 2 bidng
simetri.
B.
pengaplikasian
penggambarannya,
sistem
ini
Monoklin
diatas,
kami
para
praktikan
menggunakan
b-
aa+
b+
c-
VII.
KESIMPULAN
Dari serangkaian kegiatan praktikum mengenai Sistem Kristal
- Epidote
Glaucophane
Gypsum
Hornblede
Hydroboracite
Jadeite
Malachite
Montmorillonite
Orthoclase
- Labradorite
Microclin
Oligoclase
Rhodonite
Turqouise
Albite
Andesine
Anorthite
Bytownite
Kaolinite
Kyanite
DAFTAR PUSTAKA
2013.
Sistem
Kristal
Monoklin.
http:
//
2015).
Setyobudi.
Tri.
Mineralogi
dan
Mieral.
https:
//