Nama
: Ny. L
Umur
: 42 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Kristen
Status Perkawinan
Pendidikan terakhir
: SMA
LAPORAN PSIKIATRIK
I.
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Perasaan Cemas
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Seorang perempuan umur 42 tahun, sudah menikah, datang sendiri
ke RSUD Undata tanggal 24 Februari 2016, dengan keluhan cemas.
Keluhan cemas ini sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. Cemas ini
dirasakan pada saat melihat keramaian dan sesaat mendengar adanya
kecelakaan terjadi. Akhir-akhir ini pasien merasa sering cemas ketika
tidak mendapatkan kabar dari anaknya yang tinggal berjauhan dari
dirinya. Anaknya tinggal di palu untuk mengikuti pelatihan
keterampilan di BLK. Pada saat di kondisi cemas tersebut pasien
merasa jantung berdebar-debar dan sedikit pusing. Pasien juga
mengeluhkan gelisah dan pada saat pertama mengalami ini pasien sulit
tidur dan merasa otot-otot tegang serta malas untukn melakukan
(-)
(-)
(-)
gangguan
sekarang
dengan
riwayat
penyakit
sebelumnya.
Pasien adalah pasien kontrol di poli jiwa, mulai dari 5 tahun yang
lalu. Pasien sudah berobat di poli jiwa dengan keluhan yang sama.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya.
Tidak ada riwayat kejang, infeksi berat, penggunaan NAPZA
sebelumnya yang dialami pasien.
D. Riwayat Kehidupan Peribadi
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Menurut pengakuannya, pasien lahir normal di Puskesmas Kulawi
dibantu oleh bidan setempat, tidak ada masalah selama kehamilan
dan saat melahirkan. Pasien anak kedua dari dua bersaudara.
Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)
Pasien mendapatkan ASI dari ibunya hingga 2 tahun, pertumbuhan
dan perkembangan sesuai umur, tidak ada riwayat kejang, trauma
atau infeksi pada masa ini. Pasien mendapatkan kasih sayang dari
orang tua.
Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun)
II.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
Penampilan:
Tampak seorang perempuan menggunakan baju kaos dan
juga celana panjang , Postur tinggi badan sekitar 150 cm,
tampakan wajah pasien sesuai dengan umur, perawakan
biasa, perawatan diri cukup.
Kesadaran: compos mentis, tidak berubah
Perilaku dan aktivitas psikomotor : tidak melakukan gerakan-gerakan
aneh
Pembicaraan : spontan, intonasi cukup, dapat dipahami,
Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
B. Keadaan afektif
Mood
: eutimia
Afek
: serasi
Keserasian : serasi
Empati
: dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (Kognitif)
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
Pengetahuan dan kecerdasan sesuai taraf pendidikannya.
Daya konsentrasi : baik
Orientasi : baik
Daya ingat
Jangka Pendek
: baik
Jangka sedang
: Baik
Jangka Panjang
: Baik
Pikiran abstrak : Tidak baik
Bakat kreatif : Tidak ditemukan
Kemampuan menolong diri sendiri : baik
D. Gangguan persepsi
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
E. Proses berpikir
Arus pikiran :
A.Produktivitas
: Cukup
B. Kontinuitas
: Relevan
C. Hendaya berbahasa
: Tidak ada
Isi Pikiran
A. Preokupasi
: tidak ada
B. Gangguan isi pikiran : waham (-),
F. Pengendalian impuls
Baik
G. Daya nilai
Norma sosial
Uji daya nilai
Penilaian Realitas
: Baik
: Baik
: Baik
H. Tilikan (insight)
Derajat 6 : Sadar kalau dirinya sakit dan perlu pengobatan
Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
III.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I:
Dari anamnesis dan pengakuan pasien, pada pasien merasa cemas
tiap kali melihat suatu keramaian dan mendengar adanya
kecelakaan terjadi. Untuk mengatasi perasaan cemasnya pasien
mengalihkan dengan melakukan sebuah pekerjaan lain yang
membuat dia tidak berpikir ke arah yang negatif. Sehingga pada
pasien ini merupakan penderita gangguan neurotik, gangguan
somatoform, dan gangguan terkait stress.
Sejak 2 tahun yang lalu, pasien memiliki pikiran cemas sifatnya
datang setiap saat ada keramaian dan mendengar adanya
kecelakaan terjadi. Karena itu pada pasien ini terdapat gagasan,
bayangan pikiran atau impuls untuk melakukan kegiatan yang
7
Aksis II
Tumbuh kembang masa kanak-kanak baik, dapat bersosialisasi
maka itu pasien tidak ada gangguan keprbiadian. Pasien dapat
menyelesaikan pendidikan dasar SD sampai SMA. Fungsi kognitif
baik, tidak terdapat retardasi mental. Karena tidak ditemukan
gangguan kepribadian dan retardasi mental, maka tidak ada
diagnosis aksis II.
Aksis III
Pada anamnesis, pemeriksaan fisik pada pasien tidak ditemukan
ganguan organik, makan pada axis ini tidak ada diagnosis Aksis
III
Aksis IV
Dari anamnesis didapatkan adanya faktor keluarga yang mendasari
terjadi gangguan pada pasien, sehingga diagnosis pada axis ini
dapat ditegakkan Primary Suport Group Keluarga
Aksis V
Pada aksis V, ditemukan beberapa gejala minimal, menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. Maka
pada penilaian GAF Scale didapatkan nilai 70-61
VI.
DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien
memerlukan psikofarmaka.
VII.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Psikoterapi suportif
Ventilasi
Memberikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
lega.
Persuasi: Membujuk pasien agar memastikan diri untuk selalu kontrol
dan minum obat dengan rutin.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang sekitarnya
sehingga tercipta dukungan sosial dengan lingkungan yang kondusif
untuk membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan
kunjungan berkala.
IX.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta
menilai efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan
munculnya efek samping obat yang diberikan.
X.
secara
subjektif
menimbulkan
penderitaan,
dan
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12