Anda di halaman 1dari 23

INFLAMASI TELINGA TENGAH

(OTITIS MEDIA AKUT)

DEPARTEMEN / SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK - BEDAH KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR – RSUD DR. SOETOMO
JANUARI 2023
OTITIS MEDIA AKUT

▪ Infeksi akut bakteriil pada telinga tengah


▪ Bakteri penyebab yang sering:
▪ Streptokokus pneumonia
▪ Haemofilus influenza
▪ Moraksela kataralis
▪ Lain: S. aureus, S. piogenes, kuman gram negatif lainnya

▪ Umumnya didahului dengan infeksi akut saluran napas


OTITIS MEDIA AKUT

▪ Ditandai dengan onset yang cepat dari tanda dan gejala


peradangan di telinga tengah
▪ Dapat berlanjut menjadi efusi, menjadi media proliferasi
bakteri pathogen, menjadi supurasi di dalam telinga tengah
▪ Insidensi tertinggi pada usia 6-11 bulan
FAKTOR RESIKO

▪ Usia

▪ Alergi

▪ Kelainan kraniofasial

▪ Paparan asap rokok atau iritan lain

▪ Paparan di tempat penitipan anak

▪ Riwayat keluarga dengan OMA rekuren

▪ Imunodefisiensi

▪ Infeksi saluran nafas atas


PATOGENESIS

▪ Gangguan fungsi tuba Eustachius


▪ Fungsional
▪ Mekanik
▪ Intrinsik: Virus, Bakteri, Alergi
▪ Ekstrinsik: Hipertrofi adenoid, KNF

▪ Fungsi tuba sebagai equalizer, proteksi telinga tengah, dan


fungsi ventilasi tidak dapat berjalan dengan baik
▪ Terjadi tekanan negatif di telinga tengah yang
menyebabkan transudasi cairan hingga supurasi
DISFUNGSI TUBA EUSTACHIUS

▪ Akut
▪ Infeksi : OMA (bisa berlanjut hingga OMSK)
▪ Non – Infeksi : Barotrauma (aerotitis)

▪ Kronis
▪ Efusi : OME
▪ Non – Efusi : O M Adesif (atelektasis)
PERJALANAN PENYAKIT

▪ Stadium I : Kataralis (oklusi tuba)


▪ Stadium II : Pre supuratif (hiperemia)
▪ Stadium III : Supuratif (bombans)
▪ Stadium IV : Perforasi
▪ Stadium V : Resolusi
MANIFESTASI KLINIS

▪ Stadium I
▪ Didahului ISPA akut, kadang
masih ada gejala
▪ Telinga penuh, kadang otalgi,
tinnitus (grebeg-grebeg)
▪ Membran timpani retraksi
MANIFESTASI KLINIS

▪ Stadium II
▪ Keluhan sama, derajat lebih
berat
▪ Gambaran hiperemis pada
membrane timpani atau
adanya pembuluh darah yang
melebar dan edem
▪ Terbentuk sekret eksudat akan
tetapi masih sulit untuk dilihat
MANIFESTASI KLINIS

▪ Stadium III
▪ Otalgi hebat, demam,
pendengaran
berkurang
▪ Pada bayi/anak bisa
menangis hebat, muntah,
diare, kejang
▪ Tampak membran timpani
menonjol (bulging) disertai
eksudat puulen dan terdapat
edema hebat pada mukosa
telinga tengah
MANIFESTASI KLINIS

▪ Stadium IV
▪ Otore, otalgi berkurang
▪ Perforasi pars tensa, disertai
secret mukopus dari kavum
timpani yang mengalir ke
KAE
MANIFESTASI KLINIS

▪ Stadium V
▪ Pada individu yang memiliki
imun baik akan mengalami
resolusi secara spontan
▪ Membran timpani akan
kembali seperti semula dan
sekret menghilang
DIAGNOSIS BANDING

▪ Furunkel liang telinga


▪ Otitis eksterna
▪ Miringitis
TERAPI

▪ Antibiotik oral
▪ pada stadium I s/d IV
▪ Amoksisilin dengan dosis sesuai usia dan berat badan, selama 7
hari
▪ Lini ke-2: Amoksisilin-klavulanat, Sefalosporin generasi 2 dan 3

▪ Sol H2O2
▪ pada stadium IV, untuk membersihkan sekret telinga
▪ diberikan selama 3-5 hari

▪ Simptomatis
▪ Analgetika atau antipiretika
▪ Dekongestan nasal dan antihistamin
▪ hanya diberikan bila masih ada keluhan Rinitis akut
KOMPLIKASI

▪ Mastoiditis Akut
▪ Intrakranial: Meningitis, Serebritis
▪ Paresis n.VII
▪ Tanda komplikasi
▪ edema dan nyeri retroaurikula
▪ Demam
▪ Nyeri kepala
▪ Kaku kuduk
▪ Ataxia
▪ Penurunan kesadaran
PROGNOSIS

▪ 80% resolusi spontan


▪ Terjadi OME: stadium kataral
▪ Terjadi OMSK: stadium perforasi yang tidak sembuh
PARASENTESIS MEMBRAN TIMPANI

DEPARTEMEN / SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK - BEDAH KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR – RSUD DR. SOETOMO
JANUARI 2023
PARASENTESIS

▪ Timpanosintesis
▪ Mengambil sekret dari telinga tengah
▪ Insersi tympanostomy tube (grommet)
▪ Untuk pemeriksaan mikrobiologi
▪ Parasentesis/Miringotomi
▪ Melubangi membran timpani
▪ Untuk mengeluarkan sekret di telinga tengah
PRA TINDAKAN

▪ Kaji ulang diagnosis dan prosedur operatif


▪ Nama
▪ Diagnosis
▪ Informed consent
▪ Rencana tindakan
▪ Persiapan sebelum tindakan
PROSEDUR TINDAKAN

 Cuci tangan, mengenakan sarung steril

 Evaluasi membrane timpani dengan baik menggunakan mikroskop

 Pembersihan liang telinga dengan kapas aplikator dan alcohol 70%

 Anestesi local menggunakan lidocaine 10% spray atau lidocaine cream 5%

 Insisi membrane timpani, kecuali kuadran postero-superior, menggunakan

miringotom atau jarum steril

 Hisap sekret yang keluar dari telinga tengah melalui luka insisi dan kultur

secret (bila diperlukan)


PASCA TINDAKAN

Instruksi pasca Tindakan

 pemberian antibiotic sistemik disesuaikan dengan

etiologi penyakit yang mendasari tindakan miringotomi

 Pemberian analgetic/antiinflamasi

 Evaluasi 7 hari pasca miringotomi


TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai