Anamnesis
Keluahan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Pemeriksaan Fisik
Telinga
Hidung
Mulut dan Faring
Pemerikaan Penunjang
Tes Darah
Diagnosis Kerja
Otitis Media Akut stadium Supurasi
keadaan gendang telinga/membrane timpani yang menggembung, eritema bahkan kuning dan suram serta adanya cairan berwarna kekuningan di liang telinga
Diagnosis Banding
Otitis media akut stadium perforasi.
terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar Otitis media subakut Bila OMA berlanjut dengan keluarnya sekret dari telinga lebih dari 3 minggu Otitis media supuratif kronik Bila perforasi menetap dan sekret keluar terusmenerus atau hilang timbul, sekret mungkin encer, kental, bening atau berupa nanah lebih dari dua bulan,
Epdemiologi
Hampir 85% anak mempunyai paling sedikit satu
edpisode otitis media akut pada umur 3 tahun, dan 50% anak akan mempunyai dua episode atau lebih. Bayi dan anak kecil berisiko paling tinggi untuk otitis media, frekuensi insiden adalah 15-20% dengan puncak terjadi dari umur 6-36 bulan dan 4-6 tahun. Sesudah episode pertama, sekitar 40% anak akan menderita efusi telingah tengah yang menetap selama 4 minggu dan 10% menderita efusi yang masih ada pada 3 bulan. Insiden tinggi pada anak laki-laki, kelompok sosial ekonomi yang rendah Insiden juga bertambah pada musim dingin dan awal musim semi.
Etiologi
Otitis media akut dapat terjadi mendadak pada
anak sehat tetapi paling sering menyertai ISPA virus atau bakteri difus Organisme yang paling sering menyebabkan otitis media akut pada seluruh kelompok umur adalah streptococcus pneumoniae Pada anak dibawah umur 5 tahun, Haemophilus influenzae juga sering dijumpai Refluks gastroesofagus pada anak kecil
Patofisiologi
Disfungsi tuba eustachii dan kerentanan anak
terhadap infeksi saluran pernapasan atas berulang adalah paling penting Obstruksi mekanik dan fungsional tuba eustakhii dapat mengakibatkan efusi telinga tengah Infeksi ini mungkin menyebabkan edema mukosa tuba eustachii. Pembesaran reaktif jaringan limfoid, seperti adenoid atau jaringan pada orifisium tuba eustachii, dapat juga secara mekanik menyekat fungsi tuba dan memberikan tempat radang
Manifestasi Klinis
Edema mukosa yang hebat pada mukosa telinga
tengah dan hancurnya epitel superfisial , serta terbentuknya eksudat yang purulent di kavum timpani, yang menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar. Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat/otalgia. Pada bayi dan anak kecil gejala khas OMA ialah suhu tubuh tinggi sampai 39,50C (pada stadium supurasi), anak gelisah dan sukar tidur, tiba-tiba anak menjerit waktu tidur, kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit dan . Biasanya terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya.
Penatalaksanaan
Non Medika Mentosa Edukasi kepada pasien dan orang misalnya seperti jika minum atau makan dalam posisi duduk, hindari paparan asap rokok secara langsung, makan makanan yang bergizi dan minum vitamin, Jangan mengorek-ngorek telinga, jangan kemasukan air sewaktu mandi, tidak boleh berenang, segera berobat bila ada ISPA. Miringiotomi tindakan insisi pada pars tensa membran timpani dengan atau tanpa pemasangan pipa ventilasi , agar terjadi draenase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar. Lokasi miringiotomi ialah kuadran posterior-inferior.
Medika Mentosa Pada stadium supurasi selain diberikan antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringotomi Pada anak ampisilin diberikan dengan dosis 50100mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis, atau amoksisilin 40 mg/kgBB perhari dibagi dalam 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/kgBB.hari
Komplikasi
Tuli Konduktif
Vertigo
Meningitis Abses Otak
Prognosis
Angka kematian dari OMA jarang di era
kedokteran modern. Dengan terapi antibiotik yang efektif, tanda-tanda sistemik demam dan kelemahan seharusnya mulai menghilang, bersama dengan rasa sakit lokal, dalam 48 jam