Laporan Praktikum Geodesi
Laporan Praktikum Geodesi
PRAKTIKUM GEODESI
Praktikum ke
Judul Praktikum
Hari/Tanggal
Lokasi Praktikum
Kelas
Kelompok
:
:
:
:
:
:
2 (Dua)
Pengukuran Jarak Datar
Senin / 26 Oktober 2015
Jalan Disekitar Danau Unja
Teknik Pertambangan
3
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Musa A.
Budi P.
Vikri Fauzi
Adi W.
Feby L.
Andy Y.
Sentia S.
F1D113011
F1D113012
F1D113013
F1D113034
F1D114004
F1D114008
F1D114009
8. Maya P.
9. Thurnando A.
10. Wildan P
11. Vina Nicke Suri
12. Bayu R. S
13. Ansori I.
14. Oving Dira P.
15. Safrun R.
F1D114018
F1D114020
F1D114025
F1D114030
F1D114032
F1D114038
F1D114043
F1D114048
LEMBAR PENGESAHAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Nama
Musa A.
Budi Pratama
Vikri Fauzi
Adi W.
Feby Latifah
Andy Y.
Sentia Septa
Maya Pebrina
Thurnando A.
Wildan P.
Vina Nicke Suri
Bayu Rizky S.
Ansori Ikbal
Oving Dira P.
Safrun R.
Nim
F1D113011
F1D113012
F1D113013
F1D113034
F1D114004
F1D114008
F1D114009
F1D114018
F1D114020
F1D114025
F1D114030
F1D114032
F1D114038
F1D114043
F1D114048
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
I.
DASAR TEORI
A. Mengukur Jarak datar
Pengukuran jarak datar merupakan dasar dari seluruh kegiatan
pengukuran tanah. Dalam pengukuran jarak datar, tentunya terdapat 2
buah titik, dimana perbedaan posisi antara kedua titik ini lah yang disebut
dengan jarak. Jarak datar adalah jarak antara 2 titik yang memiliki
bentuk/arah yang lurus dengan posisi horizontal. Namun pengukuran jarak
datar juga dapat dilakukan apabila kedua titik tersebut memiliki beda
ketinggian, dimana jarak datar merupakan panjang garis mendatar antara
dua garis tegak yang melalui kedua titik tersebut. Pekerjaan pengukuran
jarak terdiri atas :
-
A
B
C
Gambar 2 : Persamaan Trigonometri
sin A sin B sinC
=
=
A
B
C
Atau bisa menggunakan rumus trigonometri :
cos A=
sin C=
Samping C
=
Miring B
Depan C
=
Miring B
(Wati, Jeng : 2015)
Sebelum
dilakukannya
pengukuran
maka
pengamat
harus
kemiringannya
Bidik abney level tepat pada tanda yang berada di patok kayu,
seperti pada gambar dibawah ini
Gambar 3 : Cara membidik abney level
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
III.
Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
IV.
Meteran
Abney Level
Kompas Biasa
Patok Kayu
Alat tulis
PROSEDUR KERJA
V.
HASIL
< EC
= 40 9
X1
= 85 m
Azimuth
= 250o
E
X4
D
X3
< DC
= 60 10
X3
= 21,8 m
Azimuth
= 198o
< CB
= 30 8
X2
= 32,6 m
Azimuth
= 193o
C
X2
Danau
X1
< AB
= 60 11
X1
= 64 m
Azimuth
= 346o
A
Gambar 5 : Skema Pengukuran Jarak pada Lokasi
Perhitungan
1. A ke B
<AB
= 6o 11 = 6o + 11 = 6o + 0,18o = 6,18Ao
60
Cos
Z
X1
Cos (6,18o)
Z
64
= 0,99 x 64
= 83,36 m
Gambar 6: Sketsa A ke B
2. C ke B
<CB
Cos
= 3o 8 = 3o + 8 = 3o + 0,13o = 3,13o
60
Z
X2
Z
X
Cos (3,13 )
Z
32,6
B
= 0,99 x 32,6
= 32, 274 m
Gambar 7 : Sketsa C ke B
3. D ke C
<DC
= 6o 10 = 6o + 10 = 6o + 0,16o = 6,16o
60
Cos
Z
X3
Cos (6,16o)
Z
21,8
= 0,99 x 21,8
= 21,58 m
Gambar 8 : Sketsa D ke C
4. C ke E
<EC
= 4 9 = 4 + 9 = 4o + 0,15o = 4,15o
60
o
Cos
Z
X4
Cos (4,15o)
Z
85
= 0,99 x 85
= 84, 15 m
A
X
Gambar 9 : Sketsa C ke E
VI.
ANALISIS
Pada
koordinat
titik
AB,
kita
telah
dapat
mengukur
jarak
sebenarnya( berupa jarak miring) dan sudut yang dibentuk dari kedua titik
tersebut. Hasilnya dapat dilihat pada penggambaran tampak dari samping pada
hasil perhitungan di atas. Jarak sebenarnya diperoleh nilai sebesar 64 meter.
Besar sudut yang diukur pada abney meter sebesar 6,18 derajat.
Maka dengan menggunakan rumus trigonomteri kita dapat menentukan
jarak mendatar dengan mengkombinasikan angka yang di dapatkan. Pada
lembar hasil perhitungan, jarak A ke B di sebut dengan jarak miring, sudut
6,18 derajat disebut alpha, dan jarak mendatar yang dicari disebut Z.
Untuk mencari nilai z, maka dilakukan perhitungan sudut cosinus pada
trigonometri yaitu :
Koordinat A ke B
<AB
= 6o 11 = 6o + 11 = 6o + 0,18o = 6,18o
60
Cos
Z
X1
Cos (6,18o) =
Z
64
= 0,99 x 64
= 63,36 m
phytagoras, bahwa jarak miring harus lebih besar dari jarak mendatar, maka
dapat disimpulkan nilai jarak mendatar ini dapat diterima.
Sama halnya perhitungan untuk koordinat titik yang lain. Semua nilai dari
jarak mendatar yang didapatkanpun sesuai dengan teori yang digunakan, yaitu
tidak lebih besar dari jarak miring yang diukur, walaupun pada hasil
didapatkan nilai yang sedikit terpaut dari jarak miringnya.
Pada pengukuran jarak mendatar yang telah dilakukan ini banyak sekali
parameter yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, tidak jarang praktikan
mendapati beberapa kesalahan yang dilakukan. Kesalahan itu dapat terjadi
karena, kesalahan dalam pengamatan pada abney level, kesalahan pembacaan
skala, ataupun kesalahan pada alat yang digunakan.
Selain itu, kemiringan lokasi sangat diperhatikan, karena akan
berpengaruh terhadap sudut yang dimiliki. Semakin besar sudut yang di
dapatkan maka akan semakin kecil jarak mendatar yang di dapatkan, hal ini
dikarenakan nilai jarak mendatar berbanding terbalik dengan sudut yang diapit
oleh jerak mendatar dan jarak miringnya.
Selain jarak miring yang dapat diukur, terdapat juga jarak datar seperti
pada koordinat titik C ke E. pada koordinat titik ini, walaupun
kenampakannya sekilas seperti jarak mendatar, tetapi jarak ini sebenarnya
memiliki elevasi sudut juga, walaupun kecil, yaitu sebesar 4,15 derajat.
Walaupun memiliki nilai derajat yang kecil, nilai ini juga ana berpengaruh
terhadap nilai jarak mendatar yang sebenarnya pada saat dihitung
menggunakan rumus trigonometri.
Secara keseluruhan, tiap tiap titik pada lokasi yang diukur memiliki nilai
yang berhubungan satu sama lain, nilai ini didapatkan apabila terdapat jarak
miring dan sudut yang dibentuknya, selain itu digunakan juga azimuth pada
tiap-tiap koordinat titik. Azimuth ini digunakan sebagai penunjuk arah pada
lokasi yang digunakan pada saat praktiku sehingga memudahkan untuk
penulisan pada sketsa di kertas kerja.
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
Site
survey
for
Pre-construction.
LAMPIRAN
Gambar 10 : Titik A
Gambar 11 : Titik D
Gambar 13 : Titik E