Anda di halaman 1dari 15

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Tanya Jawab Hypnowriting


Batch #5
Semua sudah kita lakukan diatas. Tapi calon konsumen belum percaya
sama produk kami krn hrg mahal. Bagmana meyakinkan kembali agar
konsumen bisa membeli dan mempromosikannya?

JAWABAN:
Yakin sudah semua? Kalau masalahnya harga ada kemungkinan
bermasalah di Disiplin 1 dan 4.
Bisa jadi leads-nya bukan leads yang tepat atau kita tidak melakukan tes
dan ukur terhadap materi promosi kita.
Dalam bisnis, kita perlu perhatikan tiga hal:

Interaksi
Relasi
Transaksi

Tidak akan terjalin relasi, bila kita tidak pernah menjalin interaksi dengan
calon konsumen. Tidak akan ada transaksi tanpa relasi yang baik.
Maka, kalau bisnis mau sehat perhatikan interaksi dan relasi kita, transaksi
mah akan ngikut insyaallah.
Nah, ngomong-ngomong tentang relasi. Tingkat kedalaman relasi kita
dengan konsumen itu berbeda-beda. Karena, level konsumen kita pun
berbeda-beda.
Saya membaginya menjadi lima level.
Level pertama, Contacts
Ini adalah daftar orang yang pernah berinteraksi dengan kita. Online
maupun offline. Baik itu keluarga, tetangga, teman kuliah, friends di FB,
follower, fans dsb. Semua orang yang tahu tentang kita.
Level kedua, Leads.

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Leads adalah orang-orang yang mungkin membutuhkan produk kita. Dalam


pemasaran, disiplin pertama kita adalah mengumpulkan leads sebanyakbanyaknya. Nanti, daftar leads (leads list) ini perlu disaring, mana yang
qualified mana yang tidak.
Level ketiga, Prospect.
Prospek adalah orang-orang yang berpotensi membeli produk kita. Mereka
memenuhi kualifikasi NBA.

Need: punya kebutuhan yang dapat disolusikan oleh produk kita.


Budget: punya daya beli untuk membeli produk kita.
Authority: punya otoritas untuk memutuskan pembelian.

Sumber dari stress adalah menganggap leads sebagai prospect.


Menghabiskan upaya dan tenaga untuk meyakinkan mereka membeli
produk Anda. Parahnya lagi, ada yang menganggap semua contact adalah
prospect. Ini ajaran yang sesat dan menyesatkan dalam bisnis. Kontak yang
kita kenal belum tentu leads, leads belum tentu prospect.
Ingat, hanya lakukan percakapan penjualan (sales conversation) kepada
para prospect, orang-orang yang memenuhi kualifikasi NBA. Untuk mereka
yang masih di level leads, gali saja dulu apakah mereka kualified NBA-nya
atau tidak.
Level keempat, Buyer
Buyer (pembeli) adalah orang yang pernah membeli dari kita. Meskipun
hanya satu kali. Anda perlu bangun hubungan lebih intens dengan para
buyer. Karena biaya yang kita keluarkan untuk membuat mereka membeli
lagi jauh lebih murah daripada kita mencari pembeli baru. Demikian juga
dari sisi waktu yang diperlukan, kenapa? Orang yang sudah beli dari Anda
artinya percaya dengan Anda. Jaga kepercayaan ini.
Level kelima, Customer
Customer alias pelanggan adalah orang yang membeli dan membeli lagi
dari kita (repeat order). Ini adalah aset yang luar biasa, jangan buat mereka
kecewa. Dorong mereka untuk membeli lebih banyak (up selling), membeli
produk lain (cross selling), dan mereferensikan rekan-rekannya. Berikan
penghargaan untuk mereka yang mau mereferensikan rekannya. Tidak
harus berupa uang, bisa berupa hadiah, suvenir, diskon apapun yang
menunjukkan bahwa kita menghargai usaha mereka.
Level keenam, Promotor

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Promotor adalah misionaris kita. Orang-orang yang membawa misi dari kita.
Orang yang secara aktif merekomendasikan produk kita ke temantemannya, meskipun tanpa keuntungan apa-apa. Memiliki barisan promotor
akan menghemat anggaran pemasaran Anda, memperkuat brand Anda,
dan memperluas jangkauan Anda.

Pertanyaannya, sudahkah kita mengklasifikasikan konsumen kita?


Sudahkah kita memiliki sistem untuk mengelola relasi dengan konsumen
kita?

Mengenai disiplin #3, melakukan follow up dengan cara mengirim


gambar produk terbaru kita, apa tidak dianggap spamming Pak?
Atau terkadang ada sebagian konsumen yg pernah membeli lalu kita
say hello tapi hanya sekedar di read saja. Bagaimana caranya?

JAWABAN:
Kalau BCnya membabi buta dengan pendekatan hard selling, pasti akan
dianggap spam.
Maka, lakukan dengan cara menghubungi mereka secara pribadi, secara
teratur, dengan pesan yang bermanfaat bagi mereka.
Misalnya, kita jualan hijab. Kita bisa kirimkan tips padu padan hijab
misalnya. Setelah 3-4x kirim tips, baru kirimkan penawaran. Ingat harus
soft-selling (nanti kita pelajari di hari ketiga).
Setelah mereka membeli, tanyakan, apakah produknya sudah sampai?
Apakah sesuai dengan yang mereka harapkan? Minta kesan mereka jika
mereka puas.
Dan seterusnya lakukan interaksi secara teratur, dengan isi pesan yang
bermanfaat, insyaallah tidak akan dianggap spam.

Bagaimana caranya mengumpulkan leads? Bagaimana memilahnya?

JAWABAN:

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Paling mudah dengan mengumpulkan teman-teman tertarget di Facebook.


Paling mudah dengan meng-add customer dari pesaing kita. Caranya?
Misal kita jualan jilbab, search di FB: post about hijab. Nanti kita akan
ketemu teman-teman sesama penjual hijab. Di status promo mereka, lihat
orang yang komen (nanya harga, minat dsb), add mereka sebagai friends
kita.

Saya bisnis produk nutrisi. Dalam hal follow up saya sering


menanyakan bagaimana reaksi produk tsbt setelah dikonsumsi.
Naah...terkadang ada cust seolah merahasiakannya, jd jawabnya
sekedarnya, seperti 'baik', dll. Bagaimana trik yg tepat untuk bisa
menggali hal tersebut tanpa membuat mereka merasa terganggu.

JAWABAN:
Ada sebuah kaidah dalam ilmu NLP, resistensi adalah tanda kurangnya
kedekatan. Bisa jadi hal itu terjadi karena kita belum dekat dengan
pelanggan kita. Kawan saya di Herbalife, melakukan hal yang menarik. Dia
memposisikan sebagai Diet Consultant, sehingga sebelum konsumennya
membeli dia akan minta komitmen mereka untuk melaporkan kemajuannya.
Jadi dia membuat sebuah program dilengkapi dengan kartu untuk
monitoring, bukan sekadar menjual produknya. Efeknya, si konsumen
merasa happy ketika ditanya progress olehnya.

Bagaimana caranya mengetahui orang-orang yang dapat menjadi


target market kita?

JAWABAN:
Kenali dimana mereka biasanya berkumpul.
Misal kita jualan produk nutrisi, cari Fan Page atau Grup di FB yang
temanya tentang Fitness, Health, Diet dan semacamnya. Target market kita
berkumpul di sana. Ingat kriteria prospek yang tepat: NBA (Need, Budget,
Authority) seperti yang dibahas di atas.

Bagainama cara menyakinkan konsumen yg pernah tertipu dng jasa yg


sama yg kita jual?
4

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

JAWABAN:
Minta maaf.
Kembalikan uangnya.
Berhenti jualan ke mereka.
Dapatkan kembali trust dari mereka dengan menjaga hubungan baik dan
berbagi hal-hal yang bermanfaat.
Untuk membuat mereka beli kembali? Jangan harap terjadi dalam waktu
cepat. Membuat mereka tidak menyebarluaskan penipuan yang pernah
terjadi saya sudah patut disyukuri.
Trust itu mahal, sekali terkhianati tidak mudah mendapatkannya kembali.

Bagaimana caranya orang tidak menganggap harga barang yang kita


jual mahal?

JAWABAN:
Mahal = Harga yang dibayarkan lebih tinggi dari manfaat yang didapat.
Murah = Harga yang dibayarkan lebih tinggi dari manfaat yang didapat.
Seseorang akan membeli ketika dua hal terjadi:
Pertama, BENEFIT yang kita tawarkan sesuai dengan NEED (kebutuhan)
mereka atau menjadi SOLUSI bagi masalah mereka.
Kedua, BENEFIT yang didapat lebih besar dari HARGA yang dibayarkan.

Benefit > Harga


BENEFIT = keuntungan; manfaat yang didapat

Rasional: fungsi, bahan, fitur


Emosional: gengsi, merk, pelayanan

HARGA = Biaya yang dibayarkan

Uang
Waktu
5

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Usaha

Misal buku yang sama dijual dengan harga yang berbeda. Si A menjual
dengan harga Rp150.000 si B menjual dengan harga Rp199.000 kira-kira
konsumen pilih beli ke si A atau si B?
Saya yakin, konsumen pilih beli ke si A. Karena dengan BENEFIT yang
sama bisa didapatkan dengan HARGA yang lebih murah.
Sekarang situasinya berubah. Harga di si A Rp150.000 belum termasuk
ongkir (dan setelah ongkirnya dihitung, ternyata ongkirnya Rp54.000)
sementara si B gratis ongkir, mana yang akan dipilih konsumen tersebut?
Yup. Pilihan berubah ke si B, karena BENEFIT yang ditawarkan B lebih
besar dibandingkan si A.

Sekarang, ada pesaing lain, namanya si C. Harga dia Rp250.000 gratis


ongkir + bisa konsultasi ke penulisnya selama sebulan. Sementara di si B
harga Rp199.000 gratis ongkir tapi tidak bisa konsultasi ke penulisnya
langsung. Mana yang akan dipilih oleh konsumen?
Yes, konsumen beralih ke si C (kecuali konsumennya merasa nggak perlu
konsultasi).
Inilah yang dimaksud dengan BENEFIT. Kita bisa bersaing dengan produk
yang sama dengan harga sama, atau bahkan harga lebih mahal selama kita
bisa menetapkan BENEFIT bagi pembeli kita.
BENEFIT ini dengan kebutuhan konsumen dan Anda akan melenggang dari
persaingan.
Jangan main banting harga, bermainlah di penambahan benefit (ADDED
VALUE)
Pastikan saat Anda menjual BENEFIT jauh lebih besar dari HARGA yang
dibayarkan. Maka mereka akan membeli, membeli, dan membeli lagi.

Sy sudah lama tidak aktifkan FB.


BBM juga. Bagaimana cara bermain cantik kalau kita sekarang jualan.
Mau aktif di FB lagi.

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

JAWABAN:
Panjang nih jawabannya. Tunggu kelas ini selesai ya bu, mudah-mudahan
ketemu jawabannya.

Apakah jualan online hrs fokus kesalah satu produk pak? krn slm ini
saya jualan belum fokus ke satu produk, dan lebih suka nya di offline,
tapi ya begitu jualan sering mati suri, kemudian ganti jualan yg lain.
Nah sekarang pingin menggeluti lebih lg u jualan online, tapi saya
belum menemukan passion saya dimana? langkah apa yg saya
lakukan dlu ya pak?

JAWABAN:
Multi produk oke kok. Tidak ada masalah.
Ada dua pendekatan:
Pertama, cari produk dulu baru cari pasarnya.
Kedua, cari pasarnya dulu baru cari produknya.
Terserah mau pake yang mana.
Kalau pakai pendekatan pertama, cari produk yang kita suka. Misal jilbab,
nutrisi diet, kelas online apapun, baru cari target pasarnya yang pas.
Kalau pakai pendekatan kedua, cari sekelompok pasar yang sudah siap,
misal: kelompok reseller, pedagang online, pecinta Yoga, guru apapun baru
cari produk apa yang bisa dijual ke mereka.
Saya pribadi lebih suka pendekatan kedua. Lebih mudah.

Sy jualan jasa travel haji dan umroh. Tp yg lg hits di TV kan penipuan


dtravel haji dan umroh. Nah maksud sy cara meyakinkan konsumen
bhwa travel sy bener g tipu-tipu?

JAWABAN:
Ibu yang lebih tau jawabannya.
Ide sederhananya: bangun hubungan baik, ajak ke kantor travel haji umroh
kita, pertemukan dengan mereka yang sudah umroh melalui jasa kita dsb.
7

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Saya menjual produk sepatu yang kebanyakan harus pre order.


Bagaimana mengedukasi konsumen kalau pre order harus DP dulu.
Kadang masih ragu memberikan informasi hrs DP. Jadinya Tergantung
mood aja,konsumen saya kadang ada yg sy mintain DP kadang ada
yang tanpa DP.

JAWABAN:
Perkuat brand kita atau brand produknya. Sehingga mereka percaya dan
merasa aman bertransaksi dengan kita. Caranya? Banyak. Salah satunya,
sering posting kepuasan konsumen setelah membeli produk kita secara pre
order.
Btw, saya pernah jualan buku pre order, harganya 150ribu-an, 300 orang
beli semua bayar lunas di depan. Buku dikirim dua bulan kemudian padahal.
Mereka mau, karena merasa aman bertransaksi dengan kita. Contoh promo
pre order yang saya lakukan:

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Kalau posting produk haruskah tertera harganya?

JAWABAN:
Tergantung. Besok akan dibahas lebih detail saat membahas status C1, C2,
C3.

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Pak Aji kalo targetnya bukan hanya dalam negri baiknya copywriting
dua bahasa atau pisah versi inggris dan indonesia?

JAWABAN:
Tergantung medianya. Kalau medianya sama, disatukan boleh. Kalau
medianya beda, ya tentu dibedakan.

Kalo kita jualannya di FP, bukan FB pribadi, bgmn menambah


pertemanan/ nambah followernya Pak?

JAWABAN:
Cara pertama, kalau ada anggarannya, bisa dengan iklan FB berbayar (FB
Ads). Kontak mas Fuad saja, nanti dia bisa bantu.

Cara kedua, pakai cara kreatif. Misalnya dengan adakan KONTES. Contoh,
pasang status di FP:
Ada yang mau diskon 30%? Caranya gampang: ajak 5 orang teman Anda
untuk me-LIKE FP ini. Kemudian komen done di kolom komentar dengan
mention 5 teman yang sudah me-LIKE FP ini

Lebih berpengaruh mana yaa Facebook & Instagram?

JAWABAN:
Tergantung target marketnya. Kalau target market 18-30 tahun, Instagram
menang. Kalau target market 18-40 tahun, Facebook menang.

10

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Misal kita sudah punya akun FB. Yg semula hanya untuk media
interaksi sosial saja.. Lantas kita aktif bisnis. Naaah apakah sebaiknya
kita punya akun lagi yg khusus bisnis/jualan atau sebetulnya boleh2 sj
pakai akun yg lama. Mana yg lebih baik?
Terus terang saya kurang suka jualan produk di fb pribadi, karena
takut spam teman2 lain yg tidak berminat dgn produk saya. Jadi harus
bikin fb baru kah? Karena skg saya sudah ada FP khusus jualan.

JAWABAN:
Facebook atau Media Sosial adalah sarana pertemanan. Fungsi utamanya
dalam bisnis:
-

Mencari relasi yang sesuai dengan target market

Membangun relasi dengan target market

Promosi dan Jualan dengan cara yang halus

Jadi, jangan tiap hari jualan. Kalaupun jualan, jangan pakai hard selling.
Gunakan soft selling (kita akan belajar di hari terakhir).
Coba perhatikan jualan saya di fb.me/darmawanaji nggak keliatan jualan
kan?
Jadi pakai saja FB personal yang ada. Kalau ada FP, FB personal bisa
dipakai untuk dongkrak kunjungan ke FP.

Sekarang ini saya pakai FB, FP, Instagram dan Path.


Saya melihat karakteristik yang beda-beda di socmed. Seru juga buat
tambah leads dan customer.
Tapi buat jualan dan merekrut saya pakai fokus di FB dan Instagram.
Yang paling banyak interaksi masih di FB.
Pengen tau juga strategi lain menulis di Instagram atau lainnya.

JAWABAN:

11

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Saran saya, fokus di sosmed yang interaksinya paling bagus. Mengelola


lebih dari satu sosmed nggak mudah. FB, FP, Instagram satu pemilik, bisa
diintegrasikan.
Dalam membuat status harus urut yaa antara c1,c2 dan c3. masingmasing sampai berapa lama standar rata-ratanya? atau patokannya
gimana?

JAWABAN:
Kalau friendlist kita HOT MARKET langsung ke C3 gpp. Tapi kalau tidak
yakin, gunakan patokan:
9 : 3 : 1 ; 9 C1, 3 C2, 1 C3. Ini bukan angka baku ya.

Berhubungan dengan pembahasan kemarin. Sebelum langkah


interaksi, tadi sy praktek menambah pertemanan dan mencari TM dr yg
nge like FP kami,sy pikir kl dah nge like berarti TM,tp setelah diterima
pertemanannya sy baru cek profil nya. Koq menurut sy tidak sesuai
dengan persona buyer saya ya.langkah yg benar harusnya
bagaimana? trus ada beberapa yang "sangar" dan statusnya kurang
etis,a pa perlu di delcon. Pengaruhnya terhadap FP yg sudah mereka
like gmn?

JAWABAN:
Dalam hukum medsos, orang yang sudah nge-LIKE belum tentu TM kita.
Cara yang dianjurkan pake cara kemarin (cari pesaing, add calon
konsumennya).

Bagaimana jika mereka sudah nge-LIKE? Delete boleh, supaya lebih bersih.

Saya adalah dropshipper setiap harinya banyak sekali gambar yang


harus saya upload.. saya jadi bingung ngiklannya krn gak bisa jelasin
satu per satu gambarnya...
Bingung juga cara uploadnya agar customer gak bosan... sejauh ini
orderan lebih banyak dari reseller... end user masih jarang...

12

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Saya ini jualan gk fokus ke satu dua barang, tapi bermacam macam.
nah gmn cara ngiklanin efektif n mengena semua?

JAWABAN:
Kita mau fokus kemana?
Kalau memang sudah bagus dari reseller, lipatgandakan jumlah resellernya.
Fokus edukasi reseller agar mereka semakin produktif.
Tapi kalau memang mau coba langsung ke end user silakan.
Produk banyak? Buat kategori. Masing-masing kategori buatkan albumnya.
Buat deskripsi detail tentang kategori tersebut di album.
Bagaimana supaya tidak bosen? Posting status yang bervariasi: tips,
humor, motivasi dsb.

Untuk jualan saya produk gamis, apakah saat diiklankan boleh lgsg
menyebutkan salah satu produk secara detail? Misal kode tertentu?
Apa harus dilengkapi jg dgn foto produknya?

JAWABAN:

Untuk produk fashion, wajib dilampirkan foto produknya. Pastikan kualitas


fotonya bagus. Gunakan jasa fotrografer profesional agar hasilnya keren.
Orang beli produk fashion karena image-nya.

Soft selling dgn covert selling dmn bedanya Pa?

JAWABAN:
Hard selling sudah pasti bukan covert.
Covert selling sudah pasti soft selling. Soft selling belum tentu covert.

13

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Soft selling bisa dibuat overt maupun covert.

Lebih baik pakai kata org org terkenal atau testimoni org yg sdh
sembuh memakai produk kita?

JAWABAN:

Sama saja. Dua-duanya efektif.

Kemaren udah ada 5 rumus, ditambah ini 7 rumus, itu masing2 berdiri
sendiri atau bisa gabung?

JAWABAN:
Bisa digabung-gabung. Rumus hanya panduan untuk berlatih.

Saya orangnya suka becanda, suka yang lucu2, yang nyantai gitu.
Termasuk soal bikin status ato iklan.
Nah pertanyaannya....
Apa kl bikin status harus serius bahasanya ?
Saya kok berasa nggak nyaman sendiri kl lagi ngiklan tapi serius gitu
bahasanya... kayak bukan saya banget.

JAWABAN:

Tidak harus. Sesuaikan dengan karakter kita sehingga pesan kita menjadi
unik dan orisinil.

Aku tuh cenderung serius, ngga bisa basa-basi, to the point, saklek.

14

Tanya Jawab Kelas Hypnowriting | Darmawan Aji

Aku khan bisnisnya MLM Oriflame yaa....


Nah cuma ada 2 macem downline. Yang bertahan karena cocok aku
apa adanya dan yang angkat kaki karena ngga betah....
Btw, kalo status aku cocok dan seringnya yang storytelling.
Kalo menurut Pak Aji gimana yaaa...apa aku harus belajar berpurapura lucu yaa untuk buat status?

JAWABAN:
Nggak juga. Untuk status, buat yang sesuai dengan karakter kita. Serius itu
kan nggak selalu boring. Jadi nggak harus pura-pura lucu karena setiap
orang itu lucu, jika kita melihat diri kita dari sudut pandang yang berbeda.
Buktinya pertanyaannya saja bikin saya senyum-senyum.

15

Anda mungkin juga menyukai