Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

1. Data Jembatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

Jenis jembatan
Tipe jembatan
Kelas jembatan
Bentang
Lebar jembatan
Lebar Lantai kendaraan
Lebar trotoir

:
:
:
:
:
:
:

Jalan raya
Jembatan beton prategang
I (satu)
120 m (60 m dan 60 m)
10 m
8m
2x1m

Tinggi Jembatan
Konstruksi atas

6m

Struktur

Rangka baja

Plat lantai kendaraan


Konstruksi bawah

Beton bertulang

Abutment

Beton bertulang

Pier

Beton bertulang

Pondasi

Tiang sumuran

2. Spesifikasi bahan untuk struktur


Struktur Atas
a. Pipa Sandaran
Pipa diameter 3,5 BJ 55
b. Lantai Kendaraan
Beton bertulang t=20 cm dan fc=30 MPA
c. Gelagar Memanjang
Profil baja WF 400.200.7.11
d. Gelagar Melintang
Profil baja WF 500.200.14.22
e. Gelagar Induk
Profil baja WF 600.300.12.20
f. Bracing (atas dan bawah)
Profil baja WF 250.250.8.13
g. Perletakan
Sendi - roll

Struktur Bawah
a. Abutment
Mutu beton (fc) : fc = 30 Mpa
Mutu baja (fy)

: fy = 400 Mpa

b. Pondasi
Jenis

: Pondasi Sumuran

Diameter

:1m

Mutu beton (fc) : fc = 30 Mpa


Mutu baja (fy)

: fy = 400 Mpa

c. Pilar
Mutu beton (fc) : fc = 30 Mpa
Mutu baja (fy)

: fy = 400 Mpa

PERENCANAAN TROTOAR
a. Data yang diketahui

Kelas Jembatan

Bentang Jembatan

Lebar Jembatan

Lebar Trotoar

Mutu beton
fc

= I (satu)
= 60 m (2 jalur)
= 10 m
= 2x1m

= 30 mPA

Gambar 1 : Perencanaan Trotoar

b. Pembebanan
Menurut PPPJJR 87 Bab III Pasal 1 (2) 2.5 Beban pada trotoar dan
kerb:
1. Konstruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup sebesar
500 kg/m2.
2. Kerb yang terdapat pada tepi-tepi lantai kendaraan harus
diperhitungkan untukdapat
menahan satu beban horisontal ke arah melintang jembatan sebesar
500kg/m yang

bekerja pada puncak kerb atau pada tinggi 25 cm di atas


permukaanlantai kendaraan
apabila tinggi kerb yang bersangkutan lebih tinggi dari 25 cm.

Maka beban yang bekerja pada trotoar dan kerb :


H1 = 500 kg/m2
H2 = 500 kg/m

Gambar 2 : Pembebanan Trotoar


Beban mati
Besarnya nilai berat isi untuk bahan-bahan bangunan menurut RSNI
T-02-2005
Beton bertulang .......................................

23,5 25,5 kN/m3

Beton bertulang / pratekan

= 2500 kg/m3

Momen akibat beban P1 = MP1

= (0,75 x 0,25 x 2500) x 0,375 =

175,781 kgm
Jenis

b (m)

Berat

Massa

Beban

isi

(kg)

(m)

(kgm)

P1

(kg/m3)
2500

468,75

0,375

175,78

Mms

1
175,78

0,75

H (m)

0,25

L (m)

Pms

468,75

Lengan Momen

1
Tabel 1 : Perhitungan beban mati Pms dan momen Mms
Beban hidup
Beban hidup 1 m, tegak lurus bidang trotoar :

Jenis Beban
H1

Gaya (kg)
500

Lengan (m)
0,375
Mtp

Momen (kgm)
187,5
187,5

Tabel 2: Perhitungan momen Mtp pada beban hidup

Momen terfaktor
Kms

= 1,3 (RSNI T-02-2005, tabel 2, hal 10)

Ktp

= 1,8 (RSNI T-02-2005, tabel 16, hal 27)

Mu

= Kms X Mms + Ktp X Mtp


= (1,3 X 175,781) + (1,8 X 187,5)
= 566,015 kgm

c. Rencana Penulangan
Mu

= 1086,3 kgm

fc

= 30 Mpa

fy

= 400 Mpa

Es

= 200000 Mpa

hslab beton

= 250 mm

= 50 mm

= 200 mm

= 750 mm

= 0,85

min

max

= 0,75

600
600+ 400

1,4
fy

0,85 f 'c
fy

1,4
400

= 0,0035
600
600+f y

0,75

0,85 x 30
400

0,85

= 0,0243

Faktor reduksi kekakuan ( ) = 0,8


Rn

Mn
bxd

Mu
xbxd

566,015 x 9,8 x 103


0,8 x 750 x 2002

= 0,231 Mpa

fy
=
0,85 f 'c

400
0,85 x 30

2 m Rn
1
(1 1
)
m
fy

= 15, 686

1
2 x 15,686 x 0,231
(1 1
)
15,686
400

0,0006
min

= 0,0006 > = 0,00117 < max = 0,0243 digunakan min =

0,0035
Luas tulanan perlu :
Asperlu = min x b x d

= 0,0035 x 750 x 200

= 525 mm2 = 5,25 cm2

Dipakai tulangan D13-180 (As =7,23 cm2)


Luas tulangan dipakai :
Aspakai =

x D2 x

b
s

x 12,72 x

750
175

= 542,9 mm2 >

Asperlu OK !
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50% dari luas
tulangan pokok :
As = 0,5 As

= 0,5 x 525

= 262,5 mm2 = 2,6 cm2


Dipakai tulangan D10-180 (As=3,97 cm2)
Luas tulangan pakai :
Aspakai

x D2 x

mm2 > Asperlu OK !

b
s

x 9,532 x

750
180

= 297,2

PERENCANAAN KERB

a. Pembebanan

Menurut PPPJJR 87 Bab III Pasal 1 (2) 2.5 Beban pada


trotoar, kerb,
dan sandaran :
b. Kerb yang terdapat pada tepi-tepi lantai kendaraan harus
diperhitungkan
untuk dapat menahan satu beban horisontal ke arah melintang
jembatan
sebesar 500 kg/m1 yang bekerja pada puncak kerb atau pada tinggi
25 cm di
atas permukaan lantai kendaraan apabila tinggi kerb yang
bersangkutan
lebih tinggi dari 25 cm.
Kerb jembatan dirncanakan menahan beban horizontal sebesar
500nkg/m yang bekerja 0,25 m diatas lantai kendaraan.
Mp

= 500 kg/m x 1 m x 0,25 m = 125 kgm

Ktp

= 1,8 (RSNI T-02-2005, tabel 16, hal. 27)

Mu

= Ktp x Mtp
= 1,8 x 125
= 225 kgm

b. Rencana Penulangan
Mu

= 225 kgm

fc

= 30 Mpa

Fy

= 400 Mpa

Es

= 200000 Mpa

= 250 mm

= 50 mm

= 200 mm

= 250 mm

= 0,85

1,4
fy

min

max

= 0,75

600
600+ 400

1,4
400

0,85 f 'c
fy

= 0,0035
600
600+f y

0,75

0,85 x 30
400

0,85

= 0,0243

Faktor reduksi kekakuan ( ) = 0,8


Rn

Mn
bxd 2

Mu

xbxd 2

fy
=
0,85 f 'c

400
0,85 x 30

2 m Rn
1
(1 1
)
m
fy

225 x 9,8 x 103


0,8 x 250 x 2002

= 0,275 Mpa

= 15, 686
=

1
2 x 15,686 x 0,275
(1 1
)
15,686
400

0,00069
min

= 0,0035 > = 0,00117 < max = 0,0243 digunakan min =

0,0035
Luas tulanan perlu :
Asperlu = min x b x d

= 0,0035 x 250 x 200

= 175 mm2 = 1,75 cm2


Tulangan bawah 2- 12 (As = 2,25 cm2)

Perencanaan Penulangan Geser


Vu = 1,8 x 500 x 1 = 900 kg

= 0,75 (faktor reduksi untuk geser SNI 03-2848-2002


pasal 11.32.(3)
halaman

61)

Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 13.3.1.(1) halaman 89,


komponen-komponen struktur yang hanya menahan geser dan

lentur saja, beton memberikan kapasitas kemampuannya (tanpa


penulangan geser) untuk menahan gaya geser yaitu Vc sebesar :

Vc

f'c
b d
6

30 Mpa
6

=
=

250 mm 200 mm

111803,39 N = 11180,339 kg

Vc = 0,75 x 11180,339
= 8385,339 kg ;
Vu < Vc
8-200

sehingga hanya perlu tulangan geser praktis

D13 - 175
D10 - 175

25

D13 - 175
D10
- 175
8-200
Kerb

20

2-12

Pelat Lantai
Kendaraan
Pelat beton
Trotoar
100
7

PERENCANAAN SANDARAN

25

600
220

TROTOAR
PELAT LANTAI
GELAGAR MEMANJANG

316,67

100

200

200

200

200

100

500

1000

Menurut PPPJJR 87 Bab III Pasal 1 (2) 2.5 Beban pada sandaran :
Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan
untuk dapat menahan beban horisontal sebesar 100 kg/m 1 yang
bekerja pada tinggi 90 cm di atas trotoar.
Jika gelagar memanjang diasumsikan menggunakan profil WF 400.200
dengan ketinggian profil 40 cm dan gelagar melintang menggunakan profil
WF 500.200. dengan ketinggian profil 50 cm, sedangkan tinggi pelat lantai
20 cm, maka tinggi sandaran dari titik terbawah rangka induk :
hs

= 0,4+0,5+0,2+0,25+0,9 = 2,25 m

sedangkan tinggi total rangka :


h total rangka = 6 m
sandaran diasumsikan menumpu sendi pada rangka utama dengan
panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada
tengan bentang), dengan menggunakan rumus segitiga :

600

22

trotoar
pelat lantai
gelagar memanjang

Ls
=

LS

3,125

304,55
500

0,5 Ls 62,25
=
0,5 x 5
6
0,5 Ls=1,5625

Ls=3,125 m

Pembebanan
Gaya yang terjada akibat :
Beban mati : 5,96 kg/m pipa baja 89,1 mm
Beban hidup
: 100 kg/m
3,125
3,0455 m

qd = 5,96 kg/m'

ql = 100 kg/m'

Data Sandaran

Sandaran direncanakan dengan menggunakan pipa baja 89,1 mm


ijin

Ix=Iy

ix=iy

MPa

mm

mm

cm2

kg/m

cm4

mm

160

89,1

2,8

7,591

5,96

70,7

3,05

Wx=W
y
cm3
15,9

Analisa Struktur
RA = RB =
Mmaks =

q Ls (5,96 +100)3,125
=
2
2

= 165,298 kg

1
1
q Ls2 = ( 5,96+100 ) 3,1252 =129,346 kgm
8
8

Cek Kekuatan dan Kekakuan


Terhadap momen
=

M maks
<
W

129345703 Nmm
3
15900 mm
Terhadap geser
=

81,35 MPa

=160
MPa

OK

D
< =0,58
A
1652,98 N
=
2,18 MPa< =0,58 160=92,8 MPa
759,1mm 2
Teradap Geser
D
= < =0,58
A
1652,98 N
=
2,18 MPa< =0,58 160=92,8 MPa
2
759,1mm
Terhadap Lendutan
4
L
5 q L
<
=
300
384 E I
5 1,0596 kg /cm 312,54 cm
=
312,5
<
kg
384 2,0 106 2 707000 cm 4
300
cm
OK
=9,305 105 cm < 1,0417 cm
=

OK

OK

Jadi pipa baja 89,1 mm dapat digunakan sebagai pipa sandaran.

Anda mungkin juga menyukai