Fungsi Immunoglobulin
2.3.2
Struktur Imunoglobulin
Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L.
Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga
membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini
adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai
daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir
110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan
antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai
2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu
rantai G (), rantai A (), rantai M (), rantai E () dan rantai D (). Setiap rantai
mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang
rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5
domain.
Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim
papain memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari
bagian H dan rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang
bervariasi sesuai dengan variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat
pengikatan antigen (antigen binding site) yang menentukan spesifisitas
imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung bagian rantai H
saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat
mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas
imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan
komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel
mast dan basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan
kemampuan menembus plasenta.
Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil
terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat
kehilangan sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik
determinan, namun demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen
Fab yang tersisa menjadi satu rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2)
yang mempunyai 2 tempat pengikatan antigen.
2.3.3
Macam-macam Immunoglobulin
Imunitas ini terdiri dari 5 jenis, yaitu : IgG, IgM, IgE, IgA, IgD. Berikut
deskripsinya :
1. 1.
Imunoglobulin A (IgA), yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi
pada selaput lendir, terutama lapisan saluran pernapasan dan saluran
pencernaan, serta dalam air liur dan air mata. IgA berfungsi untuk
pertahanan terhadap virus atau bakteri sebelum masuk plasma atau
bagian dalam tubuh, selain itu juga mencegah bakteri atau virus melekat
pada membran mukosa. Antibodi IgA melindungi permukaan tubuh yang
terkena zat asing dari luar. Jenis antibodi ini juga ditemukan di air mata,
dan darah. Sekitar 10% sampai 15% dari antibodi di dalam tubuh adalah
antibodi IgA. Sejumlah kecil orang tidak membuat antibodi IgA.
2. 2.
Immunoglobulin G (IgG). Jenis antibodi yang paling melimpah,
ditemukan di semua cairan tubuh dan melindungi terhadap infeksi bakteri
dan virus. IgG merupakan 75% dari serum immunoglobulin pada manusia.
Antibodi IgG sangat penting dalam memerangi infeksi bakteri dan virus
dan merupakan satu-satunya jenis antibodi yang dapat melintasi plasenta
pada wanita hamil untuk membantu melindungi bayi (janin).
IgG selalu tersedia untuk membantu menangkal infeksi dan juga siap untuk
mereproduksi dan menyerang ketika zat-zat asing memasuki tubuh. Kehadiran
IgG dalam serum darah biasanya mengindikasi infeksi baru atau remote. IgG
paling umum sekitar 3 minggu setelah infeksi dimulai. IgG dibagi menjadi empat
subklas yang berbeda dari IgG1 sampai IgG4.
IgG biasanya ditemukan pada ASI pertama kali keluar. IgG dapat menangkal
bakteri pathogen misal : virus, bakteri dan jamur.
1. 3.
Imunoglobulin D (IgD), terdapat dalam jumlah sangat kecil dalam
serum. IgD adalah antibodi paling sedikit dipahami. Baru-baru ini, IgD
ditemukan untuk mengikat basofil dan sel mast dan mengaktifkan sel-sel
untuk menghasilkan faktor antimikroba untuk berpartisipasi dalam
pertahanan kekebalan tubuh (pernafasan) pada manusia
2. 4.
Imunoglobulin E (IgE), yang berhubungan terutama dengan reaksi
alergi (ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap
antigen lingkungan seperti serbuk sari atau bulu hewan peliharaan). Hal ini
ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir.
3. 5.
Imunoglobulin M (IgM), adalah antibodi terbesar. IgM ditemukan
dalam darah dan cairan getah bening dan merupakan jenis pertama dari
antibodi yang dibuat sebagai respons terhadap infeksi. IgM juga
menyebabkan sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk
menghancurkan zat asing. Antibodi IgM berkisar antara 5% sampai 10%
dari semua antibodi dalam tubuh. IgM terutama bertanggung jawab untuk
penggumpalan.
Gambar 1. Berbagai penyakit yang dapat dilawan kekebalan aktif (a) cacar air (b) campak
Tindakan membentuk kekebalan dalam tubuh seseorang dengan memberikan vaksin disebut
imunisasi. Orang yang mengembangkan imunisasi pertama kali adalah dr. Edward Jenner,
seorang dokter berkebangsaan Inggris. Teknik ini seringkali diberikan kepada semua umur
supaya kebal terhadap antigen tertentu. Ada beberapa penyakit yang dapat dilawan dengan
vaksin, misalnya vaksin BCG yang melawan antigen penyakit TBC. Imunisasi mempunyai
beberapa tipe. Imunisasi yang diberikan kepada individu dari spesies yang sama disebut
isoimun. Sedangkan imunisasi yang diberikan pada individu yang berbeda dan dari
spesies yang berbeda pula disebut heteroimun.
b. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari antibodi yang disintesis dalam
tubuh, melainkan tinggal memakainya saja. Seperti halnya kekebalan aktif, kekebalan pasif
juga terjadi secara alami dan buatan. Kekebalan pasif alami adalah kekebalan yang diperoleh
bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan bayi yang
diperoleh dari ibunya. Ketika masih dalam kandungan, bayi mendapatkan antibodi dari
ibunya melalui plasenta dan tali pusat. Kemudian setelah lahir, bayi mendapatkan antibodi
dari ASI eksklusif melalui proses menyusui.
Sedangkan kekebalan pasif buatan adalah kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang sudah
jadi dan terlarut dalam serum. Sepintas antibodi ini mirip dengan vaksin. Perbedaannya yakni
vaksin bersifat sementara, sedangkan serum dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif
lebih lama. Bahkan dapat digunakan seumur hidup. Sebagai contoh adalah suntikan ATS
(Anti Tetanus Serum) dan suntikan IG (Globulin Imun).