Anda di halaman 1dari 19

CONTOH SOAL ASKEB 2.

SOAL OBYEKTIF:
I. Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
1. Persalinan disebut juga dengan....(C1)
A. Proses pengeluaran plasenta sampai 2 jam persalinan.
B. Proses pembukaan 1-10 cm.
C. Proses pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
D. Proses yang terjadi setelah 2 jam persalinan
2. Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas faktor yang memegang peranan
dan bekerja sama sehingga terjadi persalinan. Apa sajakah yang mempengaruhi mulainya
persalinan.(C2)
A. Masuknya nutrisi ibu pada saat bersalin
B. Persalinan dibantu dengan kekuatan dari luar
C. Penurunan kadar progesterone, teori oxytosin, keregangan otot-otot, pengaruh janin, teori
prostaglandin.
D. Adanya nyeri hebat yang dirasakan oleh ibu
3. Sinklitismus, asinklitismus, fleksi, putar paksi dalam, ekstensi, putar paksi luar, ibu dalam masa
persalinan (C2)
A. Tahapan persalinan saat dipimpin meneran oleh bidan
B. Tahapan kala I persalinan
C. Tahapan kala I atau kala uri persalinan
D. Tahapan 2 jam pasca persalinan
4. Dalam melakukan pertolongan persalinan, bidan harus mengetahui tahapan persalinan. Turun
dan masuknya kepala janin ke bidang PAP secara berurutan meliputi(C3)
A. Sinklitismus, asinklitismus posterior, asinklitismus anterior
B. Sinklitismus, asinklitismus anterior, asinklitismus posterior
C. Asinklitismus anterior, sinklitismus, asinklitismus posterior
D. Asinklitismus posterior, Sinklitismus, asinklitismus anterior
5. Diketahui, ibu dalam masa persalinan, saat dipimpin meneran oleh bidan, maka tahapan
persalinan yang benar, sesuai dengan teori adalah (C5)
A. Sinklitismus, asinklitismus, putar paksi dalam, fleksi, ekstensi, putar paksi luar.
B. Sinklitismus, asinklitismus, fleksi, putar paksi dalam, ekstensi, putar paksi luar.
C. Ainklitismus, sinklitismus, putar paksi dalam, fleksi, ekstensi, putar paksi luar.
D. Asinklitismus, sinklitismus, fleksi, putar paksi dalam, ekstensi, putar paksi luar.
6. Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin adalah(C2)
A. Memantau kemajuan persalinan
B. Mengetahui keadaan ibu dan janin
C. Mendeteksi secara dini adanya komplikasi
D. Semua jawaban benar
7. Hal yang dapat dilakukan oleh bidan pada ibu dengan inpartu adalah(C3)
A. Memberikan asuhan persalinan, seperti melakukan pemantauan dengan lembar observasi dan
partograf.

B.
C.
D.
8.

Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu inpartu.


Semua jawaban salah.
Semua jawaban benar
Tujuan memberikan asuhan persalinan salah satunya untuk mengetahui kemajuan persalinan.
Keadaan manakah yang menunjukkan bidan sedang mengetahui kemajuan persalinan(C4)
A. Bidan melakukan observasi persalinan dengan lembar partograf.
B. Bidan menganjurkan ibu untuk makan dan minum.
C. Bidan melakukan pemeriksaan TTV.
D. Semua jawaban benar.
9. Ibu Sinta hamil anak pertama mengeluh mengeluarkan lendir bercampur darah cukup banyak
dari kemaluannya, sejak 2 jam yang lalu. Saat dilakukan Anamnesa, UK ibu 37-38 minggu;
pemeriksaan fisik oleh bidan, didapatkan hasil pemeriksaan antara lain: His 3 x 35 10; VT: v/ v
dbn, let kep, ket (+), 8 cm, eff. 75%, H III, UUK Ki dpn, tidak terraba bagian kecil janin.
Berdasarkan teori, peristiwa tersebut termasuk .(C5)
A. Persalinan palsu
B. Inpartu
C. Semua jawaban salah
D. Semua jawaban benar
10. Berdasarkan peristiwa di atas, maka diagnose yang tepat adalah(C6)
A. G1 Po-o UK (37-38) mg, A/ T/ H, Letkep, U, intra uterine dengan inpartu kala 1 fase laten.
B. G1 Po-o UK (37-38) mg, A/ T/ H, Letkep, U, dengan kontraksi Braxton hicks.
C. G1 Po-o UK (37-38) mg, P/ T/ H, Letkep, U, intra uterine dengan inpartu kala 1 fase laten.
D. G1 Po-o UK (37-38) mg, A/ T/ H, Letkep, U, intra uterine dengan inpartu kala 1 fase aktif.
II. Faktor yang mempengaruhi persalinan.
11. Hal yang dilakukan bidan jika diketahui ibu bersalin mengalami kesempitan panggul adalah
(C3)
A. Melakukan rujukan.
B. Memberikan pertolongan persalinan mandiri.
C. Melakukan pertolongan persalinan di rumah pasien.
D. Semua jawaban salah.
12. Dasar panggul gynecoid adalah bentuk panggul yang khas bagi wanita dan normal untuk dilalui
bayi dengan mempunyai ciri.
A. Bila diukur diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter sagitalis
anterior dan pubis luas.
B. Bila diukur diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis anterior.
C. Bila diukur diameter antero posterior dari PAP lebih besar dari diameter tranversa hingga bentuk
PAP lonjong ke depan
D. Bila diukur teraba segmen anterior lebar, sacrum melengkung, incisura ischiadica lebar.
13. Diketahui seorang bidan melakukan pemeriksaan UPL saat pasien tersebut datang melakukan
ANC pada bidan Seli. Hasil pemeriksaan UPL sebagai berikut, antara lain Distansia Spinarum =
20 cm; Distansia Cristarum = 24 cm; Bodeloque = 18 cm; Lingkar panggul 78 cm. Bagaimana
keadaan pasien jika ditinjau berdasarkan teori? (C5)
A. Dapat bersalin secara normal.
B. Ada kemungkinan mengalami kesulitan bersalin normal.

C. Merupakan keadaan yang fisiologis.


D. Semua jawaban benar.
14. Berdasarkan kasus di atas, maka diagnose nomenklatur untuk pasien tersebut adalah(C6)
A. CPD
B. Panggul sempit
C. Semua jawaban benar
D. Semua jawaban salah
15. His atau tenaga mengejan merupakan faktor....(C1)
A. Passage
B. Power
C. Passanger
D. Ukuran panggul
16. Anamnesa yang perlu ditanyakan pada ibu yang dapat mempengaruhi power ibu saat bersalin,
kecuali(C2)
A. UPL
B. His
C. Keadaan umum
D. Paritas
17. Agar ibu mempunyai power saat bersalin, maka tindakan yang dapat diberikan bidan adalah
(C3)
A. Menyiapkan ruangan yang bersih
B. Memberikan obat-obatan tanpa indikasi
C. Memberikan posisi terlentang
D. Memberikan cairan dan nutrisi
18. Yang benar tentang kontraksi braxton hicks adalah(C4)
A. Saat dilakukan pemeriksaan oleh bidan, his yang timbul, biasanya disertai dengan keinginan ibu
untuk mengejan.
B. Saat dilakukan pemeriksaan oleh bidan, diketahui his bersifat tidak teratur ,tidak menyebabkan
nyeri yang memancar dari pinggang keperut bagian bawah.
C. Hasil pemeriksaan bidan, diketahui bahwa his`semakin sering dengan frekuensi 3 x 35/ 10,
disertai keinginan ibu untuk meneran.
D. Dari pemantauan bidan, diketahui his yang timbul, mendorong anak keluar dari rahim ibu.
19. Diketahui, ibu terlihat dehidrasi, his semakin berkurang. Berdasarkan peristiwa tersebut, faktor
apakah yang mempengaruhi keadaan ibu? (C5)
A. Passage
B. Passenger
C. Power
D. Psikologis
20. Plasenta termasuk faktor (C1)
A. His
B. Kekuatan mengejan/ Power Ibu
C. Passage dan passenger
D. Peningkatan prostaglandin

21. Hal yang harus dilakukan oleh ibu, apabila terdapat tanda tanda kontraksi uterus semakin
sering, menjalar ke pinggang terdapat pengeluaran cairan lendir bercampur darah, yaitu.(C3)
A. Datang ke dukun.
B. Datang ke bidan.
C. Dilakukan perawatan sendiri di rumah.
D. Semua jawaban salah.
22. Peristiwa manakah yang sesuai, untuk menunjukkann keadaan kesejahteraan janin mengalami
gangguan? (C4)
A. Ibu hamil, saat diperiksa oleh bidan diperoleh hasil EFW KMK.
B. Ibu hami, saat diperiksa oleh bidan, hisnya kurang adekuat.
C. Ibu hamil, saat dilakukan pemeriksaan oleh bidan diketahui UPL abnormal.
D. Ibu hamil mengatakan pada bidan bahwa ia sangat takut menghadapi persalinannya.
SOAL KASUS (23-24):
Diketahui seorang ibu hamil pertama datang ke bidan Shofi pada tanggal 20 Mei 2011 jam 09.00
Wib. Ibu mengeluh mengeluarkan lender bercampur sedikit darah , kenceng-kenceng sampai ke
pinggang sejak jam 06.00 Wib. Saat dilakukan perhitungan UK, diketahui UK ibu 38-39 minggu;
saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh bidan. EFW = 4050 gram; Cortonen 118 x/ menit tidak
adekuat, His 5 x 45/ 10, Penurunan Hoodge III. Bandle (-). VT: v/ v dbn, let kep, ket (+), 5
cm, eff. 50%, H II, UUK Ki dpn, tidak terraba bagian kecil janin. Saat dilakukan pemantauan
dengan partograf 4 jam kemudian, ternyata hasil pemeriksaan kemajuan persalinan berada di
kanan garis waspada, dengan hasil VT tidak ada perubahan.
23. Berdasarkan peristiwa di atas, faktor apa yang dapat menyebabkan kemajuan persalinan
melewati garis waspada? (C5)
A. Power
B. Passage
C. Passenger
D. Penolong
24. Diagnosa yang tepat untuk peristiwa di atas yaitu? (C6)
A. G1 P0-0 UK (38-39) mg; A/ T/ H, Letkep, U, intra uterine dengan hipertonik.
B. G1 P0-0 UK (38-39) mg; A/ T/ H, Letkep, U, intra uterine dengan secondary arrest.
C. G1 P0-0 UK (38-39) mg; A/ T/ H, Letkep, U, intra uterine dengan Kala 1 fase laten memanjang.
D. G1 P0-0 UK (38-39) mg; A/ T/ H, Letkep, U, intra uterine dengan Kala 1 fase aktif memanjang.
III. Kebutuhan dasar selama persalinan.
25. Proses pengeluaran bayi disertai plasenta dan selaput ketuban disebut dengan? (C1)
A. Kehamilan
B. Persalinan
C. Keguguran
D. Kuretase
26. Yang bukan merupakan kebutuhan dasar selama persalinan yaitu (C2)
A. tempat persalinan

B. penolong
C. persiapan fisisk dan menyal ibu
D. tidak membawa peralatan bayi
27. Agar ibu dalam melewati proses persalinannya merasa nyaman, maka hal yang dapat
dilakukan bidan dan keluarga sebagai wujud asuhan sayang ibu adalah...(C3)
A. Memarahi ibu saat mersakan kesakitan
B. Tidak menunggui ibu saat proses persalinan
C. Tidak memberikan makan ato minum pada ibu
D. Memberikan dukungan emosional
28. Peristiwa di bawah ini yang merupakan bentuk asuhan sayang ibu yaitu... (C4)
A. Saat ibu inpartu, bidan menganjurkan pada keluarga untuk memberikan cairan dan nutrisi pada
ibu bersalin.
B. Bidan melakukan tindakan kateterisasi secara rutin agar ibu bisa BAK.
C. Bidan melakukan enema pada setiap ibu inpartu.
D. Bidan melakukan pencukuran rambut pubis pada setiap ibu bersalin.
29. Diketahui seorang ibu inpartu hamil anak pertama, mengeluh mengeluarkan lendir
bercampur darah dari kemaluannya. Saat dilakukan pemeriksaan VT oleh bidan, mulai
saat pasien datang mengalami pembukaan satu dipantau sampai ibu mengalami
pembukaan lengkap. Berdasarkan teori, hal tersebut merupakan...(C5)
A. Tahapan persalinan pada kala 1
B. Tahapan persalinan pada kala 2
C. Tahapan persalinan pada kala 3
D. Tahapan persalinan pada kala 4
30. Seorang ibu dalam masa inpartu. Bidan Sinta menganjurkan ibu bersalin untuk merubah
posisi miring kanan atau kiri, agar ibu merasa lebih nyaman. Berdasarkan kasus di atas,
tindakan yang dilakukan bidan adalah wujud dari... (C6)
A. Membuat keputusan klinik
B. Tindakan pencegahan infeksi
C. Asuhan sayang ibu
D. Tindakan pendokumentasian
IV. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I.
31. Perubahan secara fisik pada kala I persalinan disebut juga(C1)
A. perubahan fisiologis
B. perubahan psikologis
C. semua jawaban salah
D. semua jawaban benar
32. Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh (C2)
A. Persiapan menghadapi persalinan
B. Lingkungan
C. Kesiapan emosi
D. Benar semua

33. Yang dapat dilakukan bidan untuk mengatasi perubahan psikologis pada ibu bersalin adalah.
(C3)
A. Memberikan informasi tentang keadaan ibu dan janinnya
B. Memberikan support
C. Menghadirkan pendamping persalinan yaitu suami dan atau keluarga
D. Semua jawaban benar
34. Masalah psikologis yang mungkin terjadi pada kala I yaitu (C4)
A. Ibu mengatakan merasa nyaman.
B. Ibu mengatakan mampu mengontrol diri.
C. Ibu mengatakan cemas menghadapi persalinan.
D. semua jawaban salah.
35. Bidan menganjurkan pada ibu untuk mengatur posisi yang nyaman selama persalinan. Hal
tersebut merupakan kebutuhan.(C5)
A. Kebutuhan fisik dan psikologis
B. Kebutuhan primer
C. Kebutuhan mendesak
D. Kebutuhan sekunder
36. Jika diketahui seorang ibu datang ke Bidan pada tanggal 9 april 2011, jam 09.00 wib, mengeluh
mengeluarkan cairan lendir berwarna putih disertai darah dari kemaluannya sejak 2 jam yang
lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan, terdapat pembukaan servik 5 cm dan his 4x 40/
10. Apakah hal tersebut termasuk kondisi fisiologis pada ibu bersalin kala 1 dan diagnosa apa
yang tepat untuk ibu tersebut(C6)
A. Fisiologis; KPD.
B. Patologis; KPD.
C. Fisiologis; inpartu kala 1 fase aktif.
D. Fisiologis inpartu kala 1 fase laten.
37. Proses pemecahan masalah pada kala I disebut dengan...(C1)
A. Manajemen kala I
B. Manajemen kala II
C. Semua jawaban salah
D. Semua jawaban benar
38. Kegunanaan dari patograf adalah... (C1)
A. untuk memantau kemajuan persalinan
B. untuk melihat apakah persalinan berjalan normal atau tidak
C. untuk mengetahui keadaan janin dan ibu
D. semua benar
39. Tindakan mengidentifikasi masalah pada kala I, meliputi... (C2)
A. Mengakaji riwayat kesehatan
B. Pemeriksaan fisik
C. Pemeriksaan janin
D. Benar semua

40. Yang termasuk dalam tahapan pengumpulan data yaitu... (C2)


A. Interpretasi data
B. Anamnese
C. Menidentifikasi diagnosa
D. Menyusun rencana asuhan
41. Seorang pasien datang ke bidan G1 P00000 dengan mual muntah berlebihan kemudian bidan
mendiagnosa keadaan pasien tersebut. Hal ini merupakan langkah manajeman varney, pada
langkah ke berapa? (C3)
A. Ke 2
B. Ke 3
C. Ke 4
D. Ke5
42. Bidan melakukan pengumpulan data. Merupakan penerapan manejeman varney pada langkah ke
berapa? (C3)
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. empat
43. Apa tujuan dilakukan manajemen kebidanan... (C4)
A. Memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandart pada ibu intranatal
dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan dan respon ibu serta mengantisipasi
resiko-resiko yang terjadi selama proses persalianan
B. Merugikan ibu selama persalinan
C. Menakuti ibu hamil
D. Semua jawaban salah
44. Seorang ibu sedang berada dalam masa transisi persalinan, jika ditinjau dari aspek psikologis,
ibu menunjukkan keadaan yang bagaimana? (C4)
A. Ibu menunjukkan perasaan tidak pasti, kadang bahagia, kadang cemas.
B. Ibu menunjukkan reaksi adanya keinginan yang kuat untuk menghadapi persalinan.
C. Ibu tampak semakin tegang dan mulai tergantung.
D. Ibu tampak semakin cemas, semakin tergantung, peningkatan pada semua yang dirasakan pada
fase sebelumnya, merupakan fase paling melelahkan dan berat, kadang merasa tidak sanggup
untuk melahirkan.
45. Seorang ibu inpartu datang ke bidan Anik dengan keluhan nyeri menjlara kepinggang , disertai
pengeluaran lendir bercampur darah. Manajemen awal yang dilakukan bidan adalah (C5)
A. Anamnese
B. Pemeriksaan fisik
C. Pemeriksaan khusus
D. Pemeriksaan penunjang

46. Seorang ibu hamil anak pertama datang ke bidan Inka dengan keluhan mengeluarkan lendir
disertai darah cukup banyak sejak 2 jam yang lalu. Manajemen kelima yang dilakukan bidan
adalah (C5)
A. Anamnese
B. Mengumpulkan data dasar
C. Mengantisipasi maslah potensial
D. Merencanakan untuk melakukan pamariksaan kehamilan head to too.
47. Diketahui Ibu inpartu, saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh bidan, mengalami pembukaan
serviks 3 cm, setelah 9 jam; kontraksi teratur (> 2 x/ 30 selama 10). Berdasarkan hasil
pemeriksaan bidan, maka diagnosa yang tepat adalah(C6)
A. Fase laten memanjang.
B. Fase aktif memanjang.
C. Secondary Arrest.
D. Persalinan palsu.
48. Diketahui Ibu inpartu, saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh bidan, mengalami pembukaan
serviks 4 cm, setelah 4 jam; kontraksi teratur (> 3 x/ 30 selama 10). Berdasarkan hasil
pemeriksaan bidan, maka diagnosa yang tepat adalah(C6)
A. Inpartu kala I fase laten.
B. Inpartu kala I fase aktif.
C. Persalinan palsu.
D. Inpartu fase laten memanjang.
V. Memberikan asuhan pada ibu bersalin kala II.
49. Perubahan fisiologis pada kala II adalah kontraksi, dorongan otot-otot dinding uterus,
pergeseran organ dasar panggul, ekspulsi janin. Yang dimaksud kala II adalah.(C2)
A. Persalinan
B. Pembukaan
C. Nifas
D. Pengeluaran uri
50. Asuhan sayang ibu saat dianjjurkan untuk memberikan kenyamanan saat bersalin, salah satunya
adalah membantu ibu untuk memilih posisi meneran yang benar adalah.(C3)
A. Berdiri
B. Jongkok
C. A,B benar semua
Diposkan oleh BERBAGI PENGETAHUAN di 22.42
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
1 komentar:

1.
pixma software21 Juli 2013 00.56
sangat menarik infonya..
blog agan dah q follow di followback ya di http://pixmasoftware.blogspot.com/
trims....
Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut
Arsip Blog

2011 (4)
o Agustus (4)

LIBURAN COY

KOMPETENSI DASAR PRAKTIK KLINIK

PWS KIA

CONTOH SOAL ASKEB 2

Mengenai Saya

BERBAGI PENGETAHUAN
Lihat profil lengkapku

ILMU KESEHATAN
PLACENTA PREVIA

Definisi :
1. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Kapita Selekta
Kedokteran 2000 : 276).
2. Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutup
sebagian atau seluruh ostium uteri internum (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
2002 : 162).
3. Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi jalan lahir (Solusi Problem Persalinan 2005 : ).
ETIOLOGI
Belum diketahui pasti mengapa plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas
dapat diterangkan. Bahwa vakularisasi yang berkurang atau perubahan atrofi pada desidua akibat
persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa, tidaklah selalu benar, karena tidak
nyata dengan jelas bahwa plasenta previa, tidaklah selalu benar, karena tidak nyata dengan jelas
bahwa plasenta previa didapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas tinggi.
Memang dapat dimengerti bahwa apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup atau diperlukan
lebih banyak seperti pada kehamilan kembar, plasenta yang letaknya normal sekalipun akan
memperluaskan permukaanya, sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan jelan
lahir.
Gejala Perdarahan Plasenta Previa (www.revolutionhealth.com)
1. Perdarahan tanpa nyeri dengan usia gestasi diatas 22 minggu
2. Darah segar atau kehitaman.
3. Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defakasi aktivitas fisik, kontraksi braxton Hieks,
trauma atau koitus.
Klasifikasi

Secara teoritis plasenta previa terdiri dari (www.revolutionhealth.com)


a. Plasenta previa totalis apabila ostium uteri internum seluruhnya tertutup oleh plasenta.
b. Plasenta previa totalis apabila hanya sebagian ostium uteri internum tertutup plasenta.
c. Plasenta previa marginalis yaitu apabila plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.
d. Plasenta letak rendah adalah plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus
akan tetapi belum sampai menutupi ostium uteri internum.
Terapi Spesifik
Terapi Ekspektatif
Tujuan terapi ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir prematur, penderita dirawat tanpa
melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis.
Syarat syarat terapi ekspektatif :
Kehamilan pieterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
Belum ada tanda tanda in partu
Keadaan umum ibu cukup baik (akdar hemoglobin dalam batas normal)
Janin masih hidup
Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotik profilaksis.
Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasneta, usia kehamilan, profil
biofisik, letak presentasi janin.
Berikan tokolitik bila ada kontraksi.

MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g setiap 6 jam.


Nifedipin 3 x 20 mg/hari.
Betamethason 24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin.
Uji pematangan paru janin dengan tes kosok (Buble Test) dari hasil amniosentesis.
Bila setelah usia kehamilan diatas 34 minggu, plasenta masih berada di sekitar ostilum uteri
internum, maka dugaan plasenta previa menjadi jelas, sehingga perlu di lakukan observasi
dan konseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan gawat darurat.
Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, pasien dapat
dipulangkan untuk rawat jalan (kecuali apabila rumah pasien di luar kota dan jarak untuk
mencapai rumah sakit lebih dari 2 jam) dengan pesan untuk segera kembali ke rumah sakit
apabila terjadi perdarahan ulang.
Terapi aktif (Tindakan segera)
Wanit ahamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak, harus
segera ditatalaksanakan secara aktif tanpa memandang maturnitas janin.
Untuk diagnosis plasenta previa dan menentukan cara menyelesaikan persalinan, setelah semua
persyaratan dipenuhi, lakukan PDMO jika :
Infus / transfusi telah terpasang, kamat dan tim operasi telah siap.
Kehamilan 37 minggu (berat badan 2500 gram) dan in partu, atau
Janin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor (misal : anensefali).
Perdarahan dengan bagian terbawah janin telah jauh melewati pintu atas panggul (2/5 atau
3/5 pada palpasi luar).

Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa ialah :


Seksio sesarea
Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu, sehingga
walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap
dilaksanakan.
Tujuan seksio sesarea :
Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan
menghentikan perdarahan.
Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pad aserviks uteri, jika janin dilahirkan
pervaginam.
Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi sehingga serviks uteri dan
segmen bawah rahim menjadi tipis dan mudah robek, selain itu, bekas tempat implantasi
plasenta sering menjadi sumber perdarahan karena adanya perbedaan vaskularisasi dan
susunan serabut otot dengan korpus uteri.
Siapkan darah pengganti untuk stabilitas dan pemulihan kondisi ibu.
Lakukan perawatan lanjut pasca bedah termasuk pemantauan perdarahan, infeksi dan
keseimbangan cairan masuk keluar.
Melahirkan Pervaginam
Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta. Penekanan tersebut dapat dilakukan
dengan cara cara sebagai berikut :
Amniotomi dan akselerasi

Umumnya dilakukan pada plasenta previa lateralis / marginalis dengan pembukaan > 3 cm
serta presentasi kepala. Dengan memecah ketuban, plasenta akan mengikuti segmen bawah
rahim dan ditekan oleh kepala janin. Jika kontraksi uterus belum ada atau masih lemah,
akselerasi dengan infus oksitosin.
Versi Braxton Hicks
Tujuan melakukan versi Braxton Hikcs ialah mengadakan tamponade plasenta dengan
bokong (dan kaki) janin. Versi Broxton Hicks tidak dilakukan pada janin yang masih hidup.
Traksi dengan Cunam Willet
Kulit kepala janin dijepit Cunam Willet, kemudian beri beban secukupnya sampai perdarahan
berhenti. Tindakan ini kurang efektif untuk menekan plasenta dan seringkali menyebabkan
perdarahan pada kulit kepala. Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang telah
meninggal dan perdarahan yang tidak aktif.
S : Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri, tanpa
alasan terutama pada multigravida.
O : Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan luar, bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul ada
kelainan letak janin (Kapita Selekta Kedokteran 2000 : 277).
Pemeriksaan in spekulo : pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan vegina, seperti erosio
porsionis uteri, karsinoma porsionis uteri, polipus servisis uteri, varises vulva dan trauma
(Ilmu Kandungan 2000 : 369).
Pemeriksaan Ultrasonografi
Pemeriksaan ini dapat ditentukan implantasi palsenta atas jarak tapi plasenta terhadap
ostium (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2005 :162).

Pemeriksaan Fornises
Pemeriksaan ini hanya bermakna apabila janin dalam presentasi kepala (Ilmu Kandungan
2005 : 279).
Pemeriksaan melalui Kanalis Servikalis
Setelah perabaan forniks dicurigai adanya plasenta previa. Bila kanalis servikalis telah
terbuka perlahan lahan masukan jari telunjuk ke dalam kanalis servikalis untuk meraba
kotiledon plasenta (Kapita Selekta Kedokteran 2000 : 277).
O : Assesment
Palsenta Previa
P : Planning
Melakukan terapi ekspektatif tujuan terapi ini adalah supaya janin tidak terlahir prematur,
penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui Kanalis Servisis
(Pelayanan Maternal dan Neonatal 2005 )
Rawat inap, tirah baring dan berikan anti biotik Pro Filaksis
Perbaiki anemia dengan pemberian infus ferosus atau ferosus fumarat per oral 60 g selama 1
bulan.
Observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan gawat janin
(www.revolutionhelath.com)
Bila perdarahan berhenti dan wkatu mencapai 37 minggu masih lama pasien dapat
dipulangkan untuk rawat jalan.
Terapi aktif perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak harus segera ditata laksanakan
secara aktif tanpa memandang maturnitas jani.

LAPORAN PENDAHULUAN
PLASENTA PREVIA

Oleh :
LAILI HARDIANTI
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
KEDIRI
2008
DAFTAR PUSTAKA
www.revolutionhealt.com
Arif Mansjoer, 2000 , Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 , Jakarta : media Aesculapius
Dini, Kasdu, Dra.M.Kes . 2005 . Solusi Problem Persalinan . Jakarta : Puspa Swara

Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. 2005 . Ilmu Kebidanan Cetakan Ke Tujuh . Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. 2005 . Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal .
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

POHON MASALAH
POHON MASALAH

Faktor predisposisi

Ibu Hamil

- Grande multipara
- Umumnya tidak ada
nyeri

Letak plasenta
abnormal

- Bagian janin tidak masuk


PAP
- Gawat janin

Menutupi sebagian atau


selruh jalan lahir
- Pemeriksaan luar
- Pemeriksaan inspekulo
- USG
- Fornis
- Pemeriksaan melalui
kanalis servikalis

Plasenta Previa

Plasenta Previa
totalis

Plasenta Previa
parsialis

Plasenta Previa
marginalis

Sehingga terjadi perdarahan

Syok

Plasenta Previa
letak rendah

Anda mungkin juga menyukai