Anda di halaman 1dari 13

SAP PENYULUHAN KB

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan
berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan
usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50%
diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus
SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai
ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi
putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan
jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan
mengerti tentang bermacam macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan
KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga
dapat menurunkan AKI dan AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka
kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat
kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang
diinginkan.

B. PENGANTAR
Program studi : DIII Kebidanan
Topik : Penyuluhan KB
Sub topik : Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran : Pasangan suami istri usia subur
Tempat : di rumah ny

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi,
keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan
menerapkan dalam kehidupannya.
D. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. manfaat kb
c. tujuan kb
d. Macam-macam alat kontrasepsi
e. Pelayanan kb
E. MATERI
Terlampir

F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

G. MEDIA
A. Materi SAP

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Mendengarkan dan
memperhatikan
2 5menit Pelaksanaan:
1. Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan dan menyimak
secara berurutan dan teratur pembicara
Materi:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Manfaat kb
c. Tujuan kb
d. Macam-macam alat
kontrasepsi
e. Pelayanan kb
3 10menit Evaluasi:
Meminta kepada sasaran untuk Bertanya dan menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara, meliputi:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. manfaat kb
c. tujuan kb
d. Macam-macam alat
kontrasepsi
e. Pelayanan kb
4 1 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam
salam

I. EVALUASI
A. Essay
B. Pertanyaan
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Manfaat kb
c. Tujuan kb
d. Macam-macam alat kontrasepsi
e. Pelayanan kb

J. LAMPIRAN MATERI
ALAT-ALAT KONTRASEPSI

1. Pengertian alat-alat kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan


aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah
terjadinya suatu kehamilan.
2. Manfaat KB
a. Menurunkan resiko terjangkitnya kanker rahim dan kanker servik
Kanker ovarium merupakan tumor ganas yang terdapat dalam
endometium, yaitu lapisan dalam rahim tempat menempelnya ovum yang telah
dibuahi. Sedangkan kanker servik merupakan sejenis kanker yang menyerang
bagian reproduksi wanita terutama leher rahim.

Penelitian

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Institut Catala


dOncologia di Catalonia, Spanyol, yang dipublikasikan dalam jurnal
kesehatan The Lancet Oncology menyatakan bahwa para wanita yang
menggunakan alat kontrasepsi seperti IUD dapat mengalami penurunan yang
signifikan terhadap risiko terjadinya kanker serviks dan kanker rahim. Hal ini
disebabkan oleh IUD yang ditanam dalam rahim wanita dapat menimbulkan
respons terhadap terjadinya peradangan, sehingga dapat menghilangkan virus
Human papillomavirus (virus HPV) sebagai penyebab utama kanker serviks.

b. Menurunkan angka kematian maternal serta peningkatan IPM

Kematian yang terjadi pada ibu dan anak, masih sering kita jumpai,
baik pada saat proses persalinan, pasca persalinan, maupun hari-hari pertama
kehidupan bayi. Untuk itu, perlu diadakan upaya serta berbagai macam inovasi
guna mengatasi hal tersebut. Menurut mantan Kepala Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief, Program
Keluarga Berencana (KB) berperan kuat menurunkan angka kematian
tersebut, beliau juga menambahkan bahwa KB juga dapat menjadi salah satu
solusi untuk peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). Dimana pada
saat ini IPM Indonesia menunjukkan penurunan ke peringkat 124 dari 187
negara.

c. Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan

Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering kali kita temukan


disekitar kita. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kecerobohan, maupun faktor-
faktor lainnya. Hal tersebut akan berdampak baik bagi kesehatan, maupun
bidang ekonomi, seperti tindakan aborsi yang dapat membahayakan jiwa,
maupun keadaan ekonomi yang semakin sulit. Dengan mengikuti program
KB, masalah tersebut dapat diminimalisir.
d. Dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak

Perencanaan kelahmilan yang menjadi salah satu tujuan KB dapat


menurunkan resiko kehamilan yang tidak diinginkan. Hal tersebut dapat
membantu meningkatkan tingkat kesehatan serta kelangsungan hidup pada
ibu, bayi, dan anak.

e. Mencegah penularan penyakit berbahaya

Manfaat KB dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom


sebelum melakukan hubungan intim dapat mencegah peyebaran atau
penularan virus-virus berbahaya seperti HIV AIDS.

f. Lebih menjamin tumbuh kembang bayi dan anak

Perencanaan kehamilan yang tepat dapat membantu tumbuh kembang


bayi dan anak-anak lebih terjamin, karena mereka mendapatkan lebih banyak
perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Lain halnya jika dalam sebuah
keluarnya terdapat banyak anak. Kasih sayang dan perhatian orang tua akan
lebih terbagi-bagi keseluruh anak-anaknya. Hal tersebut bisa menimbulkan
rasa iri diantara anak-anak, serta kondisi mereka menjadi kurang terurus.

3. Tujuan Kb

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:


a. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan
anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama
serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
b. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini
memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
c. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan
yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk
keluarga yang bahagia dan berkualitas.
d. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga
berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi
sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
e. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
f. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi

4. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB
hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1. Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
a. Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
b. Kenaikan berat badan
c. Muncul flek hitam pada wajah
d. Mual, pusing, atau muntah

Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

a. Pil oral kombinasi


a) Afektif dan reversible
b) Harus diminum setiap hari
c) Efek samping yang serius jarang terjadi
d) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan
atau spotting
e) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
a. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
b. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
a) Memiliki efektifitas yang tinggi
b) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c) Tidak mengganggu hubungan seksual
d) Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e) Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin
menggunakannya
f) Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali
setelah diberhentikan
g) Untuk kontrasepsi darurat

Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:


a. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya
setiap hari
b. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c. Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d. Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita
menyusui
e. Meningkatkan TD

b. Suntik
1. Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat
dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4
bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin :
a) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap
3 bulan dengan cara disuntikkan IM.
b) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron
Enantat dengan cara disuntikan IM.
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
a) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada
penyakit jantung
d) Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a. Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus
memanjang dan memendek
b. Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu
c. Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah
penghentian pemakaian

2. Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan
injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a. Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi
hubungan suami istri
b. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka
panjang.
c. Efek samping yang kecil.
d. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Kekurangan suntik kombinasi, yaitu :
a. Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sampai
10 hari.
b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.
c. Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan.
d. Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
3. Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun
untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh
semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan
pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping
utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan
aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a. Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun),
pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
b. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus
estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi
ASI
c. Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan
pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan implant, yaitu:
a) Perubahan pola haid
b) Nyeri kepala dan nyeri dada
c) Peningkatan/penurunan BB
d) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

2. KB non hormonal
a. AKDR (IUD)
Cara kerja:
a) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
a) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
b) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
c) Tidak mempengaruhi ASI.
d) Metode jangka panjang
e) Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
a) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
b) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
c) Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
d) Saat haid lebih sakit
2. Kondom
Cara kerja:
a) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
b) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
a) Tidak mengganggu produksi ASI.
b) Mencegah PMS
c) Mencegah ejakulasi dini.
d) Mencegah terjadinya kanker serviks.
e) Mencegah imunoinfertiltas.
f) Murah dan dapat diberi secara umum.
g) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
a) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
b) Alergi
c) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum
terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia
eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum
ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan
demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum
sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2) Tidakk mengganggu produsi ASI
3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4) Tidak ada efek samping
5) Tidak memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur,
effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan,
faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid
yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus
terpendek dikurangi 18.
c. MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara
eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui
secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang
dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan
dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu
menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada
eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu
obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan.
b. Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial.
c. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai
dengan 6 bulan.
d. Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk
hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
e. Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara
eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat
haid setelah melahirkan.

4. Kontrasepsi mantap terdiri dari:


a) Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk
mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus,
dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas:
rendah, disebut kontrasepsi mantap.
b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk
mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukandengan cara
operasikecil / minorsurgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah,
disebut kontrasepsi mantap.
5. Pelayanan kb
Tujuan pelayanan kb adalah
1. Meningkatkan jumlah peserta KB atas kesadaran dan tanggung jawab.
2. Membina peserta KB aktif dalam rangka kelembagaan dan pembudayaan
NKKBS.
3. Mencapai sasaran penurunan tingkat kelahiran.
4. Menngkatkan menciptakan Keluarga kecil sejahtera melalui mengendalian
pertumbuhan penduduk

Kebijakan dan strategi


1. Untuk mencapai tujuan tersebut di ambil kebijakan yang di arahkan untuk
lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan maupun pemakaian
alat kontrasepsi yang mandiri
2. Dalam memberikan pelayanan KB kepada Masyarakat di anut pola
pelayanan kontasepsi rasional dengan memperhatikan golongan usia di
bawah 20 tahun . usia 20 -30 tahun, usia di atas 30 tahun dan PUS yang
sudah tidak ingin anak lagi.
3. Pelayanan kontrasepsi di tujukan dan di arahkan kepada pemakaian
metode yang efektif .
4. Mengusahakan pemerataan tempat dan tenaga pelayanan kontrasepsi baik
dari unsure pemerintah maupun swasta.
5. Mendekatkan pelayanan kepada sasaran dengan memperhatikan situasi
dan kondisi masyarakat.
6. Memberikan rujukan kepada aseptor KB yang mengalami gangguan
komplikasi karena alat kontrasepsi KB.
Kegiatan yang di lakukan adalah :
a. Konseling.
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan pengayoman kepada
masyarakat melalui pengembangan dan pemantapan jaringan pelayanan
serta rujukan.
c. Tersedianya pelayanan kontrasepsi seperti puskesmas bidan praktek atau
klinik kesehatan.
d. Membina jaringan pelayanan alat kontrasepsi sampai ke pos KB
kelompok KB.
e. Mengembangkan memantapkan pola pemakain kontrasepsi rasional yaitu
yang di arahkan kepada cara cara kontrasepsi yang sesuai usia PUS dan
keingin an PUS.
f. Tim KB Keliling.
g. Rujukan KB

Anda mungkin juga menyukai